“Si.. Siapa
kau?”
Pemuda berusia dua puluh satu tahun
itu ketakutan setengah mati dengan apa yang dilihatnya. Sebenarnya, sosok yang
dilihatnya tidak menyeramkan dan berwujud manusia, namun pemuda itu tetap saja
takut. Keringat sudah membanjiri wajahnya. Ingin sekali ia berteriak namun
mulutnya seakan-akan terkunci dengan rapat. Sosok itu berjalan mendekatinya dan
menatap pemuda itu dengan tatapan tajam.
“Kau sudah tidak berguna lagi.” Ucap
sosok itu.
Nafas pemuda itu naik turun dan
seperti sedang berhadapan dengan malaikat maut. Tapi sosok yang dilihatnya
bukan seperti malaikat, sosok yang dilihatnya sama seperti dirinya. Apa
malaikat itu menyamar sebagai sosok yang mirip dengan manusia? Kemudian, tangan
sosok itu menyentuh pipinya yang terasa dingin dan pucat. Sebentar lagi aku
akan mati, begitu pikir pemuda itu. Toh umurnya sudah tidak panjang lagi.
Percuma bertahan jika ia merasa kesakitan dan orangtua tak sanggup lagi
membiayai-nya.
“Cabut saja nyawaku.” Ucap pemuda
itu.
Entah sejak kapan pemuda itu
bersikap tenang. Tentu saja sosok itu merasa sedikit kaget. Tapi diam-diam
sosok itu sudah menemukan seseorang yang dirasanya pantas untuk menjalani
rencana yang dibuatnya itu. Rencana.. Tiba-tiba saja wajah sosok itu berubah
menjadi sedih. Tapi inilah kesempatan besarnya walau ia tau rencana ini adalah
sebuah kesalahan besar dan diujungnya nanti ia akan menyesal dan orang-orang
yang amat disayanginya juga ikut menyesal dan kesakitan.
“Kita akan bekerja sama sebagai
tim.” Ucap sosok itu misterius lalu tiba-tiba pandangan pemuda itu menjadi
gelap. Selanjutnya, pemuda itu merasakan suatu hal yang berbeda.
Rasanya seperti terlahir kembali.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar