Cukup lama
Calum memandangi rumah itu. Tapi hatinya ragu untuk meneruskan langkahnya.
Semalaman Calum tidak bisa tidur karena terus memikirkan Ashley. Sekarang-lah
ia berada tepat di depan rumah Ashley dan menyiapkan kalimat yang harus ia
ucapkan pada Ashley agar saat bertemu Ashley, otaknya tidak blank. Baru saja Calum memencet bel,
sebuah suara memanggilnya. Otomatis Calum menoleh kebelakang.
“Calum!” Teriak sebuah suara yang
tidak lain adalah Luke.
Langsung saja Calum berlari dan
memeluk Luke. Luke pun memeluknya dengan erat. Setelah lama berpelukan, Calum
menemukan ekspresi wajah Luke yang sedang tidak baik. Jangan. Jangan karena
Ashley. Katakanlah bahwa Ashley baik-baik saja.
“Kenapa tidak masuk saja?” Tanya
Luke.
“Aku.. aku ragu.” Jawab Calum.
Luke tersenyum lalu merangku Calum.
“Di dalam sana Ashley sedang menunggumu.” Ucapnya.
Keduanya pun masuk ke dalam rumah
dan Calum menemukan Ashley, sosok yang sangat dirindunya. Ashley tampak kaget
akan kedatangan Calum dan menjadi salah tingkah karena penampilannya sangat
tidak rapi.
“Kenapa kak Cal datang tidak
bilang-bilang?” Tanya Ashley.
Sebisa mungkin Calum tersenyum.
Ashley. Gadis itu berubah total. Penampilannya kacau, wajahnya pucat, dan
matanya sembab seperti kehilangan cahaya hidup. Luke memutuskan meninggalkan
Calum dan membiarkan Calum menyelesaikan masalahnya dengan Ashley. Setelah Luke
pergi, keduanya sama-sama gugup.
“Apa kabar Ash?” Tanya Calum
mencairkan suasana.
Butuh waktu lama bagi Ashley untuk
menjawab. “Seperti yang kak Cal lihat. Aku sangat buruk. I’m not fine at all.” Jawabnya.
Sebisa mungkin Calum menahan sesak
di dadanya. “Aku.. Aku tidak menyangka Ash. Aku..” Ucapnya.
Langsung saja Ashley menangis dan
memeluk Calum. Calum membalas pelukan Ashley dan air matanya menetes membasahi
rambut Ashley. “Ashley sudah tidak berguna lagi, kak. Ashley mau mati saja.”
Tangis Ashley.
“Jangan. Kau jangan mati. Aku tidak
ingin kehilanganmu. Aku.. Aku mencintaimu! Calum mencintai Ashley!” Ucap Calum.
“Untuk apa kak Cal mencintai gadis
penyakitan seperti Ashley yang sebentar lagi umurnya akan habis? Untuk apa?”
Ucap Ashley setengah membentak.
Dari jauh sana, Luke menatap Calum
dan Ashley dan itu sukses membuat dadanya sesak. Kenapa? Kenapa semua ini bisa
terjadi padanya? Kenapa hal yang menyakitkan harus terjadi kepada orang-orang
yang sangat ia sayangi? Kenapa? Kenapa tidak dirinya saja yang sakit seperti
Ashley? Tiba-tiba saja Luke marah dengan Tristan. Tristan mendonorkan ginjal
untuknya agar ia bisa hidup. Tapi jika saja Tristan lebih mementingkan diri
sendiri, mungkin saat ini Luke sudah mati atau hidup tidak normal.
Cukup lama Luke menyaksikan adegan
yang mampu menyayat hatinya dan Luke memutuskan masuk ke dalam kamarnya lalu
menjatuhkan tubunya di atas kasur. Pikirannya kini tertuju pada Cody dan
kalimat terakhir yang diucapkan Cody. Cody? Siapa sih dia? Mengapa Cody berani
merebut Novela darinya?
Mendadak Luke takut kehilangan
Novela.
***
Sedaritadi Ashton mondar-mandir
tidak jelas. Hal itu membuat Michael bingung. Entahlah apa yang dipikirkan
sahabatnya itu. Pagi-pagi sekali Ashton emang sudah stand by di rumahnya dan sepertinya ingin menemui Calum tapi Calum
sudah pergi. Mungkin saja Ashton takut kalau Calum sudah menemui Ashley.
“Kenapa kau tidak menemui Ashley
saja?” Tanya Michael.
Mendengar ucapan Michael, Ashton
menatap Michael dengan tajam. “Aku tau diri, Mike. Aku tidak ingin menganggu
hubungan keduanya.” Ucapnya.
“Mereka belum pacaran! Sebaiknya kau
yang harus bertindak cepat sebelum Calum menyatakan perasaan ke Ashley!” Ucap
Michael.
Aston tersenyum sinis. “Dan jika
berhasil, maka Calum yang akan keluar dari band karena dia membenciku.”
Ucapnya.
Michael menggeleng-gelengkan kepala
akan sikap Ashton. Kenapa penyelesaiannya harus keluar dari band sih? Tentu
saja Michael tak ingin 5 Seconds of Summer terpecah belah. Michael hanya ingin
tetap berempat dan tidak ada yang keluar atau pergantian personil. 5 Seconds of
Summer tetaplah ia, Luke, Calum dan Ashton.
“Ash, aku tidak ingin kau terus-terusan
seperti ini. Aku capek. Fans kita juga khawatir pada kita dan mengira kita
sudah bubar.” Ucap Michael.
“Mike, aku hanya kecewa dengan
Calum. Jika saja Calum tidak mendekati Ashley, semuanya akan baik-baik saja!”
Ucap Ashton.
Kali ini Michael tidak bisa berbuat
apapun.
***
Calum nekat mengajak Ashley
jalan-jalan ke taman dan Ashley sangat bahagia. Semangat hidup gadis itu
seakan-akan bangkit lagi karena Calum. Calum pun sangat bahagia. Selama
perjalanan, Calum terus merangkul Ashley dan sesekali Ashley menjatuhkan
kepalanya di atas bahu Calum. Tentu saja beberapa fans menemukan mereka. Ada
yang merasa sedih dan ada yang merasa senang. Ashley kan adiknya Luke jadi tak
apalah, begitu pikir mereka.
Saking bahagianya, Calum melupakan
Ashton dan masalahnya dengan Ashton. Tapi jika Ashton tau kalau ia jalan-jalan
dengan Ashley, Ashton bakal marah. Calum tau kalau ia salah tapi Calum tidak
bisa menahan perasaannya. Keduanya menemukan kedai es krim dan memutuskan untuk
masuk ke dalam sana. Rasanya cocok memakan es krim di suasana seperti ini.
Setelah memesan, Calum dan Ashley
duduk berhadapan. Mereka terlihat malu-malu dan tersenyum tidak jelas. Calum
bisa menemukan kesedihan di wajah Ashley dan hatinya pun menjadi perih. Sampai
detik ini, Calum masih belum percaya kenapa Ashley sampai bisa terkena kanker.
“Cal, aku.. aku sangat senang.
Setelah aku tau kalau aku terkena kanker, aku terus saja sedih dan tidak pernah
tersenyum. Tapi semenjak kau datang aku..” Ucap Ashley.
Jantung Ashley berdetak tak karuan
saat Calum menggenggam tangannya dengan erat. Ashley memejamkan mata. Genggaman
itu terasa hangat dan mengalir di darahnya. Saat Ashley membuka mata, Ashley
melihat sebuah senyuman yang adalah senyuman termanis yang pernah ia lihat.
Calum. Cowok itu bisa membuatnya tenang dan melupakan masalah-masalah yang ia
alami. Dalam hati Ashley berujar kalau ia akan sembuh demi Calum. Karena Ashley
juga tak ingin meninggalkan Calum. Ya, aku harus berusaha.
“Ashley, aku.. aku mencintaimu.”
Ucap Calum. Lega rasanya telah mengungkapkan kalimat itu.
Pesanan es krim pun datang. Calum
dan Ashley jadi salah tingkah kemudian keduanya memakan es krim dengan lahap.
Antara sadar dan tidak sadar Ashley mendengar ungkapan Calum yang mengatakan
kalau Calum mencintainya. Apakah itu benar? Selama ini Ashley selalu berharap
bisa menjadi orang yang spesial di hati Calum walau jarak membunuh mereka. Tapi
tak apa. Ashley selalu bisa menahan rasa rindunya pada Calum.
“Aku.. Aku juga mencintaimu, Cal.”
Ucap Ashley.
Langsung saja Calum menatap Ashley
tak percaya sedangkan Ashley tersenyum padanya. Calum pun tersenyum dan sadar
kalau perasaannya dibalas dengan tepat oleh Ashley. Namun, tiba-tiba saja wajah
Ashton datang menghampirinya dan Calum menjadi bersalah. Ashton-lah yang duluan
mencintai Ashley, bukan dirinya. Tapi karena janji itu, maka Ashton memilih
untuk mundur. Calum tersenyum sedih. Jika ia pacaran dengan Ashley, Ashton
pasti merasa kecewa besar padanya.
“Cal, aku ingin menjadi orang yang
spesial di hatimu.” Ucap Ashley.
Calum menatap Ashley ragu. Tapi
persetan dengan Ashton, Calum sudah tidak tahan lagi untuk menjalin hubungan
dengan Ashley. Lagipula Ashley juga mencintainya jadi tidak ada salahnya ia
pacaran dengan Ashley. Luke pun sepertinya tidak keberatan dan itu semua demi
kebahagiaan Ashley.
“Baiklah. Mulai sekarang kau adalah
pacarku dan aku tidak ingin kau berdekatan dengan cowok manapun.” Ucap Calum.
Ashley tertawa mendengar ucapan
Calum. Jadi, ia sudah menjadi kekasih Calum? Ashley memasang senyum bahagianya.
“Makasih Cal. Aku janji aku akan sembuh demi kamu.” Ucap Ashley.
Calum sedikit sakit mendengar ucapan
Ashley tersebut. Tapi ia mencoba untuk tetap tersenyum. Selain Ashton, penyakit
Ashley-lah yang membuatnya khawatir. “Oke. Aku akan selalu berada disismu.
Selalu.” Ucap Calum.
***
Cukup lama Calum menunggu reaksi
Ashton saat ia mengatakan kalau ia dan Ashley sudah pacaran. Ada Luke juga
disini tapi Luke terlihat cuek saja. Tapi sedari tadi Ashton menatapnya dengan
tajam. Luke hampir melupakan janji tentang tidak boleh memacari Ashley atau
anggota keluarga lain. Tapi berhubung Calum dan Michael tidak memiliki saudara,
jadinya perjanjian itu khusus mengenai Ashley walau Ashton juga punya adik
cewek tapi rasanya Luke, Calum dan Michael tidak tertarik dengan adiknya.
Luke seakan-akan tidak merasa
bersalah sedikitpun walau dulu ia pernah mengancam Ashton agar tidak mendekati
Ashley. Tapi giliran Calum, Luke sama sekali tidak bertindak apapun. Tapi
bukankah itu semua demi kebahagiaan Ashley? Luke tak tega jika menyuruh Ashley
menjauhi Calum sehingga memperparah keadaan. Ashley sedang sakit dan Ashley
sangat membutuhkan penyemangat, yaitu Calum.
“Aku minta maaf Ash. Tapi ini demi
kebahagiaan Ashley juga. Jika Ashley memilihmu, tentu saja aku merelakan kau
bersama Ashley.” Ucap Calum.
Akhirnya Ashton mengalah juga.
Ashton juga bisa memahami bagaimana perasaan Ashley dan hei! Ashley kan sedang
sakit dan Ashton tidak ingin Ashley semakin menderita. Benar juga apa yang
dikatakan Calum, itu semua demi kebahagiaan Ashley. Tak apa. Cinta tak harus
memiliki dan Ashton berjanji untuk melupakan Ashley.
“Baiklah. Tapi kalau kau sampai
menyakiti Ashley, aku akan membunuhmu.” Canda Ashton.
Michael tertawa mendengar ucapan
Ashton yang seakan-akan telah kembali menjadi Ashton yang dulu. Calum mulai
sedikit tersenyum dan berharap Ashton beneran mau memaafkannya dan tidak
membencinya terus-terusan. Sedangkan Luke, cowok itu juga mulai tersenyum, tapi
sepertinya Luke sedang menghadapi masalahnya sendiri yang lebih serius dari
masalah Ashton dan Calum.
“Tapi kau jangan keluar dari band
ya.. Aku tidak bisa tidak melihat rambut keritingmu itu..” Ucap Michael.
Ashton tersenyum lalu mengangguk.
Bodoh sekali jika ia keluar dari band hanya karena masalah itu. Padahal dari 5
Seconds of Summer lah ia menjadi terkenal dan alangkah kurang ajarnya jika ia
seenaknya kabur meninggalkan sahabat-sahabat idiotnya, terutama Michael.
“Dan kau Luk, apa yang sedang kau
pikirkan?” Tanya Michael.
Luke tersadar akan suara Michael.
Cepat-cepat cowok itu menggelengkan kepalanya. “Tidak ada. Aku baik-baik saja.”
Jawabnya.
Dilihat dari wajahnya saja Michael
bisa menebak kalau Luke sedang tidak baik-baik saja tapi cowok itu memang suka
menyimpan masalah sendirian dan enggan menceritakan pada sahabatnya. Bisa tidak
Luke sedikit terbuka untuk teman-temannya? Mengenai soal Ashley, bukan hanya
Luke saja yang sedih, tapi ia, Calum juga Ashton dan itu bukan menjadi masalah
Luke saja, melainkan masalah mereka semua.
Mau tidak mau Michael harus
mengetahui masalah Luke dan membantu sahabatnya itu karena Michael ingin
mengembalikan keceriaan Luke.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar