expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 28 Desember 2015

Bonus Part ( Calum's Past Story )



Aku benar-benar tidak habis pikir dengan gadis itu. Gadis yang sangat cantik namun pendiam yang terlihat sedih. Aku sudah lama memperhatikannya tapi dia tidak pernah melihatku. Sungguh menyedihkan memang. Nama gadis itu adalah Hailey Styles dan aku benar-benar jatuh cinta padanya. Ku lihat wajahku di cermin. Aku lumayan ganteng, maksudku aku sangat ganteng. Banyak gadis yang menyukaiku tapi selalu aku tolak karena hatiku hanyalah untuk Hailey.

            Kata kakakku yang bernama Mali, aku terlalu percaya diri dan suka menyombongkan diri padahal aku sampai sekarang ini belum berani menyapa Hailey. Hahaha kedengaran lucu memang. Tapi mulai detik ini aku berjanji untuk bisa dekat dengan Hailey. Siapa tau kan gadis itu juga menyukaiku walau rasanya mustahil?

            Inggris memang negara yang indah dan aku tinggal di London. Saat ini musim panas dan itulah musim kesukaanku. Pagi-pagi sekali aku bangun dan siap berangkat sekolah. Letak sekolahku tidak terlalu jauh tapi Mom-lah yang bertugas mengantarku sampai aku dewasa. Memangnya aku masih anak kecil?

            Sialnya karena terlalu pagi, aku memutuskan pergi ke kantin tapi disana masih sepi. Tiba-tiba aku tidak sengaja berhadapan dengan seorang gadis yang wajahnya mengingatkanku pada seseorang. Siapa ya? Astaga! Hailey! Apa semua gadis yang aku temui selalu mengingatkanku pada Hailey? Aku merasa diriku sudah gila karena Hailey.

            “Kau siapa?” Tanyaku.

            Gadis itu tampak malu tapi jujur saja aku menyukai ekspresinya. Sangat manis dan aku suka dengan mata birunya yang indah. Sama seperti mata Hailey yang berwarna biru. Warna biru di matanya mampu membuat hatiku menjadi tenang.

            “Namaku Angel. Aku adalah adik Hailey.” Jawabnya.

            Jadi gadis itu adalah adik Hailey? Pantas saja wajah keduanya begitu mirip. Aku menjadi bersemangat sekarang dan sepertinya dewi fortuna sedang berpihak padaku. Angel. Nama yang indah. Dia adalah seorang malaikat dan namanya sering sekali aku temukan di lagu-lagu.

            Semenjak kejadian itu, aku jadi akrab dengan Angel dan karena Angel aku semakin tau tentang Hailey. Dan Angel begitu bersemangat saat menceritakan sosok Hailey tanpa menaruh curiga kalau sebenarnya aku menyukai Hailey. Dan ketika aku mengaku kalau aku menyukai Hailey, ku perhatikan wajah Angel menjadi tidak baik. Apa dia cemburu? Tapi esoknya Angel kembali ceria dan aku sangat menyukai senyumannya. Katanya, jika aku benar-benar mencintai Hailey, Angel siap membantuku agar aku bisa dekat dekat Hailey.

            Angel memang-lah seorang malaikat. Dia sangat baik padaku dan mau mendengarkan seluruh ceritaku. Dan karena Angel, aku bisa sedikit akrab dengan Hailey. Aku baru tau hal yang membuat Hailey sedih karena kekasih Hailey meninggal karena kanker. Kasihan Hailey. Jika aku berada di posisinya, tentu aku tidak akan sanggup. Menyakitkan memang jika ditinggalkan oleh orang yang sangat kita cintai.

            Dan saat inilah aku menyatakan perasaanku pada Hailey namun Hailey langsung menolakku dan pergi begitu saja. Kata Angel, aku terlalu cepat bertindak. Tapi aku tidak tahan lagi. Aku sangat mencintai Hailey dan aku ingin mengobati lukanya. Namun di saat aku sedih, Angel selalu ada untukku dan membuatku tertawa. Angel memang selalu baik dan aku tidak tau apa maksud dibalik perbuatannya padaku.

            Sampai Hailey datang padaku dan mengatakan kalau dia akan mencoba membuka hatinya padaku, aku begitu senang mendengarnya. Katanya, Hailey tidak ingin berkabung dalam suasana kesedihan. Hailey ingin menemukan kebahagiaannya lagi dan aku berjanji untuk membahagiakannya.

            Setelah kejadian itu, aku menjadi lebih dekat dengan Hailey dan melupakan Angel. Aku tau kalau aku jahat karena meninggalkan Angel begitu saja tapi kata Angel dia baik-baik saja. Angel malah mengatakan kalau dia senang melihatku bahagia bersama Hailey dan melihat Hailey bisa terlepas dari kesedihannya. Katanya, kebahagiaan kakaknya adalah nomor satu dan aku begitu salut dengan Angel. Dan aku juga tau keluarga Angel sedang tidak baik karena orangtua mereka belakang-belakangan ini sering bertengkar, sama seperti keluargaku. Aku, Hailey, dan Angel adalah anak broken home tapi kami mencoba untuk baik-baik saja.

            Tapi semakin lama aku melihat Angel yang tidak baik. Angel sering bersedih dan tidak ceria lagi seperti dulu. Aku ingin menemuinya tetapi aku ragu. Selama ini Angel selalu mengatakan kalau dirinya baik-baik saja tapi apakah perkataannya sesuai dengan kenyataan?

            Dan pada malam itu, aku ingin mengajak Hailey jalan-jalan menggunakan motor baruku dan Hailey tampak senang mendengarnya. London pada malam hari sangatlah indah dan aku ingin mengajak Hailey mengelilingi semua tempat-tempat cantik di London. Namun pada saat Hailey duduk di motorku, kuperhatikan dia seperti tidak nyaman.

            “Ada apa denganmu?” Tanyaku.

            “Aku.. Aku baik-baik saja. Aku hanya tidak ingin kehilangan sosok yang aku cintai untuk yang kedua kalinya.” Jawab Hailey.

            Apa? Apa artinya Hailey sudah mencintaiku? Tapi aku tidak bisa senang dulu karena aku harus memberi waktu yang banyak untuk Hailey agar gadis itu benar-benar telah keluar dari kesedihannya. Dan ketika aku menjalankan motorku, selama ini aku tidak pernah berpikir bahwa ada sesuatu yang membuat hari indah itu menjadi hancur. Aku tidak pernah berpikir bahwa suatu hari nanti aku kehilangan orang-orang yang aku cintai seperti Hailey. Jika benar itu terjadi, aku tidak tau apakah aku bisa hidup normal layaknya orang lain.

            “CALUM!! AWAS!!”

            Aku sempat mendengar teriakan Hailey yang panik namun aku tidak bisa mengendalikan motorku yang bertabrakan dengan mobil. Aku hanya bisa merasakan kesakitan yang luar biasa terutama di kepalaku. Banyak sekali darah yang ada di kepalaku. Tampaknya aku belum merapatkan helm-ku dan beginilah jadinya. Namun aku sempat mendengar lirihan Hailey yang mampu memaksa air mataku untuk keluar.

            “Ca.. Calum.. A.. Aku men..mencintai..mu.. se..selamat.. ting..tinggal..”

***
END

Illusion ( Epilog )



Seminggu setelah Calum dinyatakan sembuh, Calum memutuskan kembali tinggal di Inggris dan tidak ingin kembali ke Australia. Tentu saja hal itu membuat Luke dan Michael sedih. Tapi mereka rasa rumah kelahiran Calum adalah tempat terbaik bagi Calum dan mereka harus mengikhlaskan kepergian Calum.

            “Aku senang bertemu dengan kalian. Aku berjanji untuk tidak melupakan kalian.” Ucap Calum.

            “Iya. Apa kau yakin setelah ini kau akan baik-baik saja?” Tanya Luke.

            “Entahlah. Aku butuh waktu untuk menyendiri tapi aku berharap aku tidak ingin berada di dunia ilusi lagi karena itu sangat menyakitkan.” Jawab Calum.

            “Bagaimana dengan Angel? Bukankah dia sangat menyukaimu?” Tanya Michael.

            Tidak ada waktu untuk memikirkan Angel, pikir Calum. Tapi mungkin ia bisa membuka hatinya secara perlahan untuk Angel, sama seperti Hailey yang membuka hati untuknya walau tidak langsung karena baru saja Hailey kehilangan Toby, kekasih yang sangat dicintainya. Kisahnya mirip seperti Hailey. Apakah sebentar lagi ia akan mati?

            Tiba-tiba Michael memeluk Calum dengan erat sampai Calum tidak bisa bernafas. Kemudian Luke menyusul memeluk Calum dan Calum tidak bisa menahan keduanya. Untuk apa merasa sedih jika masih ada orang-orang yang menyayangimu dengan tulus? Calum masih memiliki Ayah, Ibu dan Mali, serta teman-temannya di Inggris yang Calum yakini sudah mengingat semuanya.

            “Jaga dirimu baik-baik.” Ucap Michael sambil menepuk pundak Calum.

            Calum tersenyum dan membayangkan rumah lamanya. Dan sebersit kenangan yang telah terjadi disana. Ia, Hailey dan Angel. Jika saja ia diberi satu permintaan, Calum ingin kembali di masa-masa itu. Masa-masa yang indah saat ia memperjuangkan Hailey dan Hailey selalu menolaknya.

            Aku benar-benar tersesat dalam kenyataan saat melihat senyummu..’ Batin Calum.

***

I try to sleep but my eyes are open

I can't think cause my heart is broken

And there's a bottle right next to me

I'll down a few drinks just to take the pain away

I wanna say all the things I need to say

I won't lie, I'll just tell them honestly

If God can take a friend away from me

Then I can say all I want and he won't do anything

My tongue is weak and every time I try to speak I can't say nothing at all


Sleep well, my friend

There will be another moment we'll meet again

Just let it go

Sleep well, goodnight

You're something to remember

I wish that you were here by my side

-Mayday Parade – Everything’s An Illusion-

***

Illusion ( Part 18 )



Semuanya berjalan seperti biasa. Calum merasa hidupnya sudah kembali normal walau Hailey masih tidak mau bertemu dengan yang lain selain Luke, Michael dan Mali tentunya. Sedangkan Thomas, Calum rasa cowok itu sudah tidak mendatanginya lagi dan Calum merasa bebas. Biarlah. Untuk apa juga Thomas datang kemari kalau hanya untuk mengejek Hailey atau membuat kepalanya pusing?

            “Hai Luk! Mike! Ku rasa aku sudah kembali menjadi diriku yang dulu.” Ucap Calum yang baru saja tiba di sekolah.

            Penampilan Calum amatlah rapi sempurna. Calum juga sudah mulai membuka diri dan mulai bergaul dengan orang banyak dan Calum rasa semuanya berjalan lancar. Banyak gadis yang mengincarnya tetapi Calum tolak karena ia sudah memiliki Hailey dan tidak ada gadis selain Hailey yang ada di hatinya. Tidak ada!

            “Ngomong-ngomong, besok malam adalah pesta ulang tahun Bryanna dan kita diundang dengan syarat yang… rrrrrr..” Ucap Michael dan tidak melanjutkan ucapannya.

            Luke berusaha menahan tawanya melihat ekspresi terbaik Michael yaitu menggaruk-garukkan rambut yang sama sekali tidak gatal. Sedangkan Calum penasaran dengan kelanjutan ucapan Michael. Ohya, Bryanna, bagaimana kabar gadis yang sempat menyukainya itu? Calum hampir melupakan sosok Hailey yang adalah teman Bryanna yang juga tidak lain adalah Hailey kekasihnya. Tidak perlu memikirkan itu lagi karena Calum berjanji untuk tidak penasaran lagi.

            “Cal, Michael sedang jomblo dan dia tidak akan bisa datang ke pesta ulang tahun Bryanna karena Bryanna men-syaratkan setiap tamu yang datang harus membawa pasangannya.” Ucap Luke.

            “Ohya? Aku akan mengajak Hailey.” Ucap Calum ceria.

            Mendengar hal itu, wajah Luke dan Michael memucat. “Apa kau yakin dengan hal itu? Apa Hailey mau datang di pesta ulang Tahun Bryanna? Lagipula Bryanna mengenali Hailey.” Ucap Luke.

            Calum tersenyum. “Hailey sudah berubah. Pastinya dia mau bertemu dengan siapa saja, termasuk Bryanna.” Ucapnya.

            “Cal, aku masih penasaran dimana Hailey tinggal sekarang.” Ucap Michael.

            Misteri itu lagi yang membuat Calum menjadi bingung padahal Calum nyaris melupakannya. Hailey memang masih misterius dan akan terus menjadi sosok yang misterius dan tidak ada satupun yang mengetahuinya.

            “Suatu hari nanti aku akan tau yang sebenarnya.” Ucap Calum dengan penuh keyakinan.

***

            Sebenarnya, Bryanna merayakan pesta ulang tahunnya dan men-syaratkan hal yang lucu itu karena suatu alasan. Yaitu Calum. Kata Angel, Calum sudah pacaran dengan Hailey dan itu sudah lama sekali. Bryanna ingin melihat bagaimana sosok Hailey dan masih belum percaya dengan cerita Angel. Bryanna tidak akan percaya sebelum ia melihat yang sebenarnya.

            “Kak Bry, Calum akan datang sendiri.” Ucap Angel.

            “Kenapa kau tidak bersamanya saja? Kau pernah cerita kalau kau dan Calum dulunya begitu dekat dan Calum sering cerita padamu.” Ucap Bryanna.

            Angel terdiam dan mengapa matanya terasa panas? Angel ingat betul tentang kenangan-kenangan indah itu saat ia bersama Calum. Calum yang lucu, Calum yang cerewet, Calum yang sangat baik padanya, Calum yang pengertian padanya… Dan Angel masih ingat saat Calum merangkulnya dengan hangat kemudian ia menangis dan berharap yang dirasakannya adalah sebuah kenyataan. Ia bersama Calum.. Namun semua yang Calum lakukan padanya, segala pengertian Calum padanya, itu semua karena suatu alasan.

            Yaitu Hailey.

            “Kenapa kau diam?” Tanya Bryanna.

            Angel sedikit kaget. “Aku.. Tiba-tiba saja kenangan indah itu muncul lagi. Aku dan Calum. Aku sangat merindukan Calum yang dulu walau dia dekat denganku karena Hailey. Jika saja aku tidak mengenal Hailey, Calum tidak akan mau denganku.” Ucapnya.

            Bryanna menyimpulkan bahwa perasaan Angel pada Calum masih sama bahkan semakin kuat. Beda dengan perasaannya pada Calum yang cepat sekali datang dan cepat sekali pergi. Semakin lama Bryanna mulai mengerti bagaimana Calum dan Calum bukanlah sosok yang tepat untuknya. Ada sosok lain yang lebih tepat untuknya dan Bryanna tidak yakin apakah sosok itu masih mencintainya.

            “Kurasa Calum sudah baikan sekarang tetapi ingatannya belum pulih.” Ucap Bryanna.

            “Ya.. Seandainya aku bisa mengobati luka Calum.. Atau.. atau lebih baik aku berada di posisi Hailey.. maka.. maka semuanya akan baik-baik saja..” Ucap Angel.

***

            Setelah menjelaskan tentang pesta ulang tahun Bryanna, Calum tidak bisa menebak bagaimana ekspresi Hailey. Disana Hailey terlihat diam saja dan tidak tau apakah sedang berpikir atau tidak.

            “Bryanna hanya ingin membuktikan kalau kau gila.” Ucap Hailey.

            Tentu saja Calum tidak mengerti ucapan Hailey yang lagi-lagi mulai misterius. Gila? Bukankah ia sudah menjadi normal?

            “Bahkan Luke, Michael dan Mali tidak mengatakan yang sebenarnya saat mereka bertemu denganku.” Ucap Hailey.

            “Aku tidak mengerti ucapanmu.” Ucap Calum.

            Tiba-tiba saja Hailey menangis dan hati Calum begitu perih melihat air mata yang menetes membahasi pipi putih Hailey. Gadis itu tampak rapuh. Langsung saja Calum memeluknya dengan erat agar Hailey menjadi tenang.

            “Cal, maafkan aku. Seharusnya aku tidak hadir di hidupmu.” Ucap Hailey.

            “Tidak. Aku yang mengharapkan kehadiranmu disini, itu bukan salahmu, tapi salahku.” Ucap Calum.

            “Selama ini aku melindungimu, itulah alasan mengapa aku ingin hanya kita saja yang ada di dunia ini dan aku tidak ingin bertemu dengan yang lain.” Ucap Hailey.

            “Demi Tuhan aku tidak paham dengan ucapanmu. Tapi tolong jangan menangis. Semuanya sudah baik-baik saja kan?” Ucap Calum.

            Calum melepaskan pelukannya dan menatap bekas air mata Hailey dan kini gadis itu tersenyum manis bagaikan bidadari yang cantik.

            “Ini bukan salahku atau salahmu. Cinta memang tidak bisa diprediksi oleh siapapun. Kau bisa jatuh cinta dengan siapapun, termasuk aku, dan itu tidak salah. Kau tidak salah mencintaiku, Cal. Tapi.. Tapi kau harus bisa melupakanku..” Ucap Hailey.

            Rasanya seperti ia berhadapan dengan Thomas. Thomas menyuruhnya untuk melupakan Hailey dan sekarang Hailey yang menyuruhnya untuk melupakan Hailey? Lelucon apakah ini? Apakah Thomas telah merasuki jiwa Hailey?

            “Apa yang dikatakan Thomas memang benar Cal. Sekarang Thomas tidak akan pernah kembali. Dan mungkin aku juga tidak akan pernah kembali. Semua ini tidaklah nyata.” Ucap Hailey.

            “Maksudmu?” Tanya Calum.

            “Aku dan Thomas tidaklah nyata. Kami hanya-lah ilusimu dan kau-lah yang mendatangkan kami ke dalam pikiranmu. Jadi selama ini kau hanya bicara dengan dirimu sendiri, kau jatuh cinta pada dirimu sendiri, dan apakah kau tidak sadar saat kau menghajar Thomas dirimulah yang terluka? Dan bagaimana ekspresi Mali saat kau mengenalkannya denganku? Kau sama saja memperkenalkan dirimu sendiri padanya?”

***

            Entahlah seberapa lama Calum duduk terdiam di bangku taman dalam kesendiriannya. Percakapannya dengan Hailey tadi bagaikan mimpi. Ilusi? Hailey dan Thomas hanyalah ilusi-nya saja? Tidak mungkin! Bagaimana bisa sosok Hailey yang setiap hari ia temui adalah ilusi? Bagaimana bisa ia jatuh cinta pada Hailey jika Hailey hanyalah ilusinya?

            “Ini, makanlah. Kau akan merasa lebih baik jika memakan es krim ini.” Ucap suara seseorang.

            Calum mengangkat wajahnya dan melihat seorang gadis yang tersenyum manis padanya sambil membawa dua es krim. Calum berpikir dengan cepat dan sepertinya ia pernah mengalami kejadian ini sebelumnya.

            “Ayo Cal ambil, jangan terlalu banyak memikirkan Hailey. Suatu saat nanti kau pasti bisa mendapatkannya.” Ucap gadis itu lagi.

            Tiba-tiba saja kepala Calum menjadi sakit dan dunia seakan-akan berputar. Gadis yang tidak lain adalah Angel menjadi panik dan berusaha menenangkan Calum. Ada apa dengan Calum? Angel hanya ingin kenangan-kenangan manis itu kembali ia rasakan dan ternyata apa yang barusan dibuatnya bisa membuat Calum menjadi seperti ini?

            “Calum!” Ucap Angel panik.

            “Kau.. Kau bukan ilusiku kan?” Tanya Calum menatap Angel dengan pandangan samar-samar.

            Angel menatap Calum heran. “Aku nyata Cal. Kau kenapa?” Tanyanya.

            “Hailey.. Dia.. Dia hanyalah ilusiku..” Ucap Calum dengan suara lemah.

            Langsung saja Angel duduk di samping Calum dan siap menjadi pendengar yang baik untuk Calum. Apa.. Apa Calum sudah ingat semuanya? Apa Calum sudah ingat dengan masa lalunya? Tuhan.. Tolong jangan buat Calum sedih karena ia tidak ingin melihat sosok yang dicintainya sedih.

            Setelah Calum merasa baikan, ia mulai membuka suaranya. “Kau.. Kau mirip sekali dengan Hailey. Mata kalian sangat mirip.” Ucapnya.

            Angel menelan ludahnya. “Aku.. Aku adalah adik kandung Hailey, Hailey adalah kakakku.” Ucapnya.

            Tidak tau apakah Calum langsung percaya atau tidak. Pertanyaan itu bukanlah pertanyaan penting baginya. “Dimana Hailey sekarang? Aku mengingkan sosok Hailey yang nyata, bukan ilusi!” Ucap Calum.

            “Calum..” Lirih Angel sambil berusaha menahan tangisnya.

            “Apa yang terjadi pada Hailey? Mengapa setiap kali aku menanyakan sosok Hailey kau malah menangis?” Tanya Calum.

            “Aku.. Aku tidak sanggup menceritakannya.. Aku tidak mau melihatmu sedih..” Ucap Angel.

***

            Kedatangan Angel yang tidak di duga membuat Mali kaget. Apalagi ada sisa-sia air mata di pipi Angel. Pasti ada sesuatu yang tidak di duga terjadi, mungkin saja ada hubungannya dengan Calum. Sejak pagi tadi Mali tidak menemukan sosok Calum bahkan saat ia bangun tidur. Liam malah memaksa untuk membawa Calum ke psikiater kalau perlu menjalani terapi tapi Trisha masih menolak.

            “Angel apa yang terjadi padamu?” Tanya Mali.

            Kebetulan di rumah Mali ada Luke dan Michael. Perlahan Angel duduk agak menjauh dari ketiganya sambil mengusap pipinya. “Calum.. Calum sudah tau kalau selama ini Hailey hanyalah ilusinya.” Ucap Angel.

            “APA?!” Teriak Mali, Luke dan Michael berbarengan.

            “Sepertinya Calum mulai menerima keadaan. Calum sudah mulai melupakan Hailey.” Ucap Angel.

            “Aku menyimpulkan Calum juga memiliki kepribadian ganda. Calum pernah datang ke kamarku dan dia tampak bukan seperti dirinya.” Ucap Mali.

            “Lalu dimana Calum sekarang?” Tanya Michael.

***

            Calum merasa Hailey ada dimana-mana. Semua orang yang dilihatnya mereka adalah Hailey. Calum layaknya seperti orang mabuk yang tidak bisa berpikir jernih. Memikirkan Hailey mampu membuatnya menjadi gila. Apakah ia sudah gila sekarang? Tidak! Bahkan sejak dulu ia sudah gila karena Hailey. Hailey. Apakah gadis itu nyata? Bukankah dulu ia mengenali Hailey? Lantas dimana keberadaan Hailey yang sebenarnya?

            Saking bingung dan pusing, Calum tidak sadar bahwa ia berdiri tepat di pinggir jalan raya yang ramai tapi Calum tidak peduli. Apakah sekarang ia bermain bersama ilusinya? Apakah sekarang ia sedang tidak berada di dunia nyata? Tiba-tiba sekilas Calum melihat sosok bayangan dengan darah merah yang semakin lama semakin jelas, membuat Calum berhasil menyimpulkan sesuatu. Sesuatu tentang masa lalunya sebelum ia hilang ingatan.

            Dan Hailey. Calum memejamkan matanya dan ia merasakan kesakitan yang luar biasa seperti terkena hantaman yang keras. Kemudian Calum melihat sosok bercahaya yang berjalan semakin dekat ke arahnya.

            “Calum Thomas Hood, terimakasih karena sudah mencintaiku..”

***

            Calum membuka matanya dan melihat dengan jelas wajah kekhawatiran Liam, Trisha, dan Mali. Lalu tangan Trisha menyentuh lembut keningnya yang diperban. Calum berharap dirinya sudah mati tetapi sayangnya Tuhan masih sayang padanya dan memutuskan agar ia tetap berada di dunia dan meraih semua impiannya.

            “Kau sudah tenang sekarang. Tadi kau sempat terbangun dan berteriak.” Ucap Trisha.

            Calum terdiam lalu bicara. “Aku pernah mengalami kejadian yang sama seperti ini. Dan aku tau alasan Mom menyembunyikan masa laluku karena Mom tidak ingin aku sedih.” Ucapnya.

            Sebisa mungkin Trisha menahan air matanya, Mali pun sama. Gadis itu menggenggam erat tangan dingin Calum. “Aku yang membuat Hailey meninggalkan dunia ini, itulah mengapa kak Mali pernah mengatakan kalau aku jahat. Aku yang membunuh Hailey. Aku memang jahat.” Ucapnya.

            Mali tidak bisa menahan air matanya dan gadis itu menangis. “Tidak. Kau tidak jahat. Itu bukan kesalahanmu. Percayalah kalau aku selalu menyayangimu apapun yang terjadi.” Ucapnya.

            “Dan aku benar-benar kehilangan Hailey sekarang.” Ucap Calum sambil memejamkan matanya.

            Akankah ia kuat setelah ini? Akankah ia sanggup menjalani hidup tanpa Hailey? Jadi inilah yang dimaksud kesedihan jika ingatannya kembali dan ia harus siap menghadapi kenyataan? Calum berharap ia bisa amnesia lagi dan melupakan sosok Hailey, juga masa lalunya. Apa perlu ia kecelakaan lagi? Apa perlu tubuhnya bertabrakan dengan mobil hingga nyawanya ikut menjadi taruhannya?

            Akankah ia bisa hidup tanpa Hailey?

***