expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 28 Desember 2015

Illusion ( Part 15 )



Hanya Hailey yang bisa mengembalikan dirinya yang dulu

            Mengapa Calum bisa percaya begitu saja dengan ucapan Mali? Bukankah ia membenci Mali karena telah menyusun ide untuk membuntutinya sehingga ia tidak bisa bertemu dengan Hailey? Calum akui pacarnya itu memang aneh dan Hailey hanya menginginkannya dan diri Hailey sendiri. Apa karena gadis itu masih larut dalam kesedihannya akibat di tinggal oleh Toby?

            Sekarang ini jam olahraga dan biasanya Calum ikut bermain bola bersama Michael dan Luke. Tapi kali ini tidak. Calum memutuskan untuk hidup sendiri dan tidak mau peduli dengan orang lain. Tapi mengapa rasanya sepi sekali? Biasanya Calum mendengar ocehan tidak jelas dari Michael dan suara lembut Luke di telinganya dan selama-lamanya Calum tidak akan pernah lagi mendengar semua itu.

            Jadi peranan Hailey bagi hidupnya sangatlah besar. Calum rela melakukan apapun demi Hailey. Jika saja Calum tidak menuruti permintaan Hailey, Hailey bakal menghilang dan tidak mau bertemu dengannya. Tapi kalau Hailey benar-benar mencintainya, tentu Hailey tidak ingin kehilangannya pula. Apa selama ini Hailey mempermainkannya? Apa karena itu ia harus melupakan Hailey agar hatinya tidak berujung kesakitan? Apa cintanya pada Hailey tidak akan bisa tercapai?

            “Mengapa kau sendiri?”

            Calum mendengus kesal melihat Angel yang sedang tersenyum padanya. Seharusnya gadis itu tidak datang kemari. Dan Calum teringat akan perasaan Angel padanya. Angel menyukainya sedangkan ia menyukai Hailey. Cinta memang rumit.

            “Cal, aku hanya ingin dirimu yang dulu. Walau dulu kau menyukai Hailey, tapi kau sangat baik padaku dan kau sudah menganggapku sebagai adikmu sendiri.” Ucap Angel.

            “Bagaimana caranya?” Tanya Calum.

            Mata Angel melebar mendengar pertanyaan itu. Jadi apakah Calum ingin menjadi dirinya yang dulu? Oh jika iya alangkah baiknya Tuhan mengizinkan Calum kembali menjadi seperti dulu. Tapi… Angel terdiam sambil memikirkan sesuatu yang penting. Apakah ia egois? Apakah ia tidak bisa mengalah terhadap perasaan Calum pada Hailey?

            “Kata Mali, hanya Hailey yang bisa mengembalikanku menjadi diriku yang dulu. Tapi aku tidak yakin dengan ucapannya.” Ucap Calum.

            Kemudian Luke datang dan membuat panas hati Calum. “Hei untuk apa kau berbicara dengan orang seperti dia? Calum hanya ingin sendiri dan kau tidak perlu menganggunya.” Ucapnya.

            Angel menatap tidak suka pada Luke. Sedangkan Calum merasakan hatinya yang sakit mendengar ucapan Luke. Tapi memang benar ia diciptakan untuk hidup sendiri karena ia tidaklah normal. Calum tidaklah normal.

            “Aku tidak yakin apakah ini berhasil.” Ucap Angel lalu pergi meninggalkan Calum.

            Tinggallah Calum seorang diri dan Calum berusaha membuat dirinya nyaman. Kemudian Calum memutuskan untuk mendatangi tempat lamanya bersama Hailey karena Calum sangat merindukan tempat itu. Sesampainya di tempat itu, Calum terdiam dan berharap ada Hailey di sampingnya.

            Semua orang pergi dan ia sendiri. Tidak. Ia bersama Hailey dan itulah yang diinginkannya. Tidak ada orang yang mau menyapanya. Bahkan Trisha tidak menyapanya sama sekali.

            “Bagus Cal! Ini adalah pilihan yang tepat. Jadi kau bisa bersamaku setiap saat.”

            Entah sejak kapan Hailey duduk di sampingnya sambil tersenyum. Calum menatap Hailey dan senyum manis itu mampu membuat hatinya tenang. Hailey benar. Di dunia ini hanya Hailey-lah yang ia butuhkan. Hanya Hailey. Tidak peduli apakah ia akan menjadi dirinya yang dulu atau tidak, asalkan ia bersama Hailey.

            “Dan jangan pernah meminta kembali menjadi dirimu yang dulu karena itu akan menyakitkanku, juga kau.” Ucap Hailey.

            Calum mengangguk walau tidak mengerti apa yang diucapkan Hailey. Tapi Calum sudah tidak lagi ingin menjadi dirinya yang dulu. Inilah hidupnya dan segala masalah yang dialaminya telah berakhir. Hidupnya kini bersama Hailey, untuk Hailey.

            “Aku mencintaimu, Cal..” Ucap Hailey.

            “Aku juga mencintaimu..” Balas Calum.

            Dari jarak yang tidak jauh, seorang gadis menangis melihat pemandangan itu. Jangan. Calum tidak boleh seperti itu. Calum harus kembali menjadi dirinya yang dulu. Angel tidak tahan jika melihat Calum sendiri dan dijauhi oleh siapapun. Angel ingin menjadi teman bicara Calum dan tumpahan curhat Calum yang menceritakan sosok Hailey walau rasanya sakit. Asalkan Calum dekat padanya, asalkan Calum menyayanginya walau hanya sebatas teman, semuanya akan baik-baik saja.

            “Aku baru mengerti sekarang mengapa sewaktu kau pulang bersama Calum setelah menjengukku, sikapmu pada Calum berubah.” Ucap Michael yang juga melihat Calum saat itu.

            Luke mengangguk. “Dan aku merasa syok. Seharusnya sejak awal aku sadar kalau Calum memang gila dan kejiwaannya tidak beres hanya karena Hailey.” Luke beralih menatap Angel yang sepertinya menangis. “Kalau kau ingin Calum bahagia, tolong jawab pertanyaanku. Dimana Hailey sekarang?” Tanyanya.

***

            Seminggu berlalu dan Calum merasa baik-baik saja walau tidak ada satupun yang mempedulikannya. Namun sikap Hailey berubah padanya. Hailey semakin mencintainya dan selalu bersikap manja padanya hingga membuat Calum geregetan pada Hailey. Namun semakin lama, Calum merasa hampa karena hidupnya ini terasa berbeda. Calum bisa merasakan bagaimana sosoknya yang dulu. Sosok yang ceria, mudah bergaul, cerewet.. Bahkan Calum sudah melupakan band yang dibentuknya bersama Michael dan Luke, padahal Calum begitu menikmati kebersamaannya bersama Luke dan Michael.

            Jadi apakah benar ini keputusannya? Calum memang bahagia bersama Hailey namun ia merasa kesepian. Calum begitu merindukan Michael dan Luke dan senyuman Trisha setiap saat ataupun perhatian Mali padanya. Rasanya seperti air dan minyak. Hailey tidak akan bisa bersatu dengan teman-temannya karena Hailey hanya ingin sendiri.

            “Kau kenapa Cal? Kau berbeda dari lainnya.” Tanya Hailey.

            Calum memaksakan diri untuk tersenyum. “Apa iya ini adalah hidupku? Jujur saja, aku bahagia bersamamu. Tapi rasanya tidak enak diabaikan oleh orang-orang.” Jawabnya.

            “Jadi, kau ingin kembali berteman dengan Luke dan Michael?” Tanya Hailey.

            Calum mengangguk pelan.

            “Ini sudah keputusanmu Cal tapi kalau kau lebih memilih mereka, kau akan kehilanganku.” Ucap Hailey.

            Wajah Calum menjadi pucat mendengar ucapan Hailey. “Aku juga mempunyai perasaan. Tidak selama-lamanya aku mengalah denganmu. Ku mohon Hailey mengertilah dengan perasaanku. Ku rasa hidupku saat ini memang tidak normal dan kita akan keluar dari ketidaknormalan ini. Aku heran dengan dirimu yang seperti tidak ingin menghadapi dunia. Apa kau masih sedih karena kehilangan Toby?” Ucap Calum.

            “Jangan sebut nama itu lagi dan jangan pernah membicarakan hal itu lagi. This is our world dan hanya kita saja yang menghadapinya.” Ucap Hailey.

***

            Yang jelas hari ini Calum tidak enak badan dan memutuskan untuk tidak sekolah. Hah! Untuk apa juga sekolah? Seharusnya pula Hailey ada disini tapi gadis itu tidak datang. Hailey memang susah untuk diduga kapan datangnya dan itu membuat Calum pusing. Gadis itu sangat egois tapi ia malah mencintainya lebih dari apapun.

            Ini adalah dunianya dengan Hailey? Awalnya memang terasa bahagia namun lama-kelamaan Calum menjadi bosan dan dunianya dengan Hailey tidak normal. Apakah ia perlu membuat suatu keputusan baru? Apakah ia memutuskan untuk kembali ke kehidupan lamanya? Tapi sekali lagi Calum tidak tau gimana caranya mengembalikan dirinya yang dulu dan jika Hailey bisa, sudah dipastikan gadis itu tidak akan mau.

            Sorenya, Calum merasa baikan dan memutuskan untuk keluar rumah. Tepat di ruang tengah, Calum melihat Mali yang sedang tertawa sambil menonton TV. Hidup Mali amatlah mudah dan tidak seperti hidupnya. Mali tidak jatuh cinta dengan sosok seaneh dan semisterius Hailey. Kalau cintanya pada Hailey seperti ini, mengapa Tuhan tidak menghapus rasa cintanya pada Hailey?

            “Calum!”

            Calum mendengar suara asing tepatnya di belakang rumahnya. Suara seorang cowok dan tentu saja bukan Hailey. Calum berjalan menuju sumber suara itu dan Calum terdiam menatap sosok cowok berambut gondrong yang usianya lebih tua darinya.

            “Siapa kau?” Tanya Calum.

            “Aku Thomas.” Jawab cowok itu.

            Thomas? Bukankah itu namanya? Sedangkan cowok yang bernama Thomas itu mulai menampilkan senyum ramahnya dan sepertinya ingin berteman dengan Calum. Tapi Calum merasa ada yang tidak benar dari cowok yang bernama Thomas itu.

            “Jangan heran. Nama Thomas banyak sekali di dunia ini.” Ucap Thomas.

            “Untuk apa kau kemari? Bagaimana bisa kau sampai di tempat ini?” Tanya Calum.

            “Aku hanya memperingatkanmu saja.” Ucap Thomas misterius.

            Apakah ini masalah barunya? “Apa? Jangan menambah masalahku lagi!” Ucap Calum.

            “Justru itu aku datang kemari untuk mengeluarkanmu dari semua masalah-masalah yang kau alami. Terutama Hailey. Terserah kau percaya atau tidak padaku bahwa Hailey adalah gadis yang sangat licik. Dia ingin menguasai tubuhmu dan terus membodohimu dengan cintanya yang palsu agar kau terus-terusan terjebak dengannya.” Ucap Thomas.

            Benarkah apa yang dikatakan Thomas? Tapi kenapa ia harus percaya dengan orang yang baru saja dikenalinya? Baginya, Hailey adalah gadis yang baik dan mencintainya dengan tulus. Tidak mungkin Hailey mempermainkannya.

            “Lalu apa yang harus aku lakukan?” Tanya Calum.

            Thomas tersenyum misterius. “Intinya, kau harus bisa menerima bagaimanapun keadaanmu dan menghadapi kenyataan.” Jawabnya.

***

            Manusia baru yang mampu membuat masalah Calum semakin bertambah. Ohya hidup ketidaknormalannya ini banyak sekali didatangi masalah-masalah yang tidak normal pula. Tapi jika Thomas bisa membantunya, ia akan siap menerima semua keadaan asalkan ia kembali normal. Ya. Mulai detik ini ia harus bisa menjadi sosok yang normal meski belum kembali menjadi dirinya yang dulu.

            Di kelas, Calum melihat Luke yang sedang memainkan ponselnya. Apakah ia harus menyapa Luke? Bagaimana jika Luke tidak mau membalas sapaannya? Bagaimana jika Luke terus saja mengabaikannya untuk selama-lamanya?

            “Hai Luke!” Sapa Calum ragu.

            Luke menghentikan kegiatan jari-jarinya yang sibuk bersama layar ponsel itu. Sementara itu Calum berharap agar Luke mau melihatnya. Namun Luke kembali dengan aktivitasnya dan itu membuat Calum menjadi kesal dan sedikit sedih. Kemudian Calum melirik ke arah Michael.

            “Hai Mike!” Sapa Calum.

            Sama seperti Luke. Michael tidak mau membalas sapaannya dan Calum tidak tau harus berbuat apa lagi. Bagaimana jika ia menyapa orang lain? Tapi rasanya aneh karena di sekolah ini hanya Michael dan Luke yang mau menjadi temannya. Bagaimana kalau Angel?

            “Apa Calum sudah tobat?” Bisik Michael setelah Calum pergi.

            “Mike, aku masih penasaran dimana keberadaan Hailey yang sebenarnya..” Ucap Luke.

            Sesampai di kelas Angel, Calum langsung melihat Angel namun ketika ia menatap Angel, Angel malah membuang muka dan cepat-cepat masuk ke dalam kelasnya. Dan ya! Ia memang ditakdirikan untuk hidup sendiri dan ia harus menerimanya. Hailey benar. Dunia ini hanyalah milik mereka berdua. Walau terasa sepi dan membosankan, mau tidak mau Calum harus menerimanya. Namun Calum teringat dengan Thomas. Kembali batinnya berperang.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar