Hanya Hailey yang bisa mengembalikan dirinya yang dulu…
Mengapa Calum bisa percaya begitu
saja dengan ucapan Mali? Bukankah ia membenci Mali karena telah menyusun ide
untuk membuntutinya sehingga ia tidak bisa bertemu dengan Hailey? Calum akui
pacarnya itu memang aneh dan Hailey hanya menginginkannya dan diri Hailey
sendiri. Apa karena gadis itu masih larut dalam kesedihannya akibat di tinggal
oleh Toby?
Sekarang ini jam olahraga dan
biasanya Calum ikut bermain bola bersama Michael dan Luke. Tapi kali ini tidak.
Calum memutuskan untuk hidup sendiri dan tidak mau peduli dengan orang lain.
Tapi mengapa rasanya sepi sekali? Biasanya Calum mendengar ocehan tidak jelas
dari Michael dan suara lembut Luke di telinganya dan selama-lamanya Calum tidak
akan pernah lagi mendengar semua itu.
Jadi peranan Hailey bagi hidupnya
sangatlah besar. Calum rela melakukan apapun demi Hailey. Jika saja Calum tidak
menuruti permintaan Hailey, Hailey bakal menghilang dan tidak mau bertemu
dengannya. Tapi kalau Hailey benar-benar mencintainya, tentu Hailey tidak ingin
kehilangannya pula. Apa selama ini Hailey mempermainkannya? Apa karena itu ia
harus melupakan Hailey agar hatinya tidak berujung kesakitan? Apa cintanya pada
Hailey tidak akan bisa tercapai?
“Mengapa kau sendiri?”
Calum mendengus kesal melihat Angel
yang sedang tersenyum padanya. Seharusnya gadis itu tidak datang kemari. Dan
Calum teringat akan perasaan Angel padanya. Angel menyukainya sedangkan ia
menyukai Hailey. Cinta memang rumit.
“Cal, aku hanya ingin dirimu yang
dulu. Walau dulu kau menyukai Hailey, tapi kau sangat baik padaku dan kau sudah
menganggapku sebagai adikmu sendiri.” Ucap Angel.
“Bagaimana caranya?” Tanya Calum.
Mata Angel melebar mendengar
pertanyaan itu. Jadi apakah Calum ingin menjadi dirinya yang dulu? Oh jika iya
alangkah baiknya Tuhan mengizinkan Calum kembali menjadi seperti dulu. Tapi…
Angel terdiam sambil memikirkan sesuatu yang penting. Apakah ia egois? Apakah
ia tidak bisa mengalah terhadap perasaan Calum pada Hailey?
“Kata Mali, hanya Hailey yang bisa
mengembalikanku menjadi diriku yang dulu. Tapi aku tidak yakin dengan
ucapannya.” Ucap Calum.
Kemudian Luke datang dan membuat
panas hati Calum. “Hei untuk apa kau berbicara dengan orang seperti dia? Calum
hanya ingin sendiri dan kau tidak perlu menganggunya.” Ucapnya.
Angel menatap tidak suka pada Luke.
Sedangkan Calum merasakan hatinya yang sakit mendengar ucapan Luke. Tapi memang
benar ia diciptakan untuk hidup sendiri karena ia tidaklah normal. Calum
tidaklah normal.
“Aku tidak yakin apakah ini
berhasil.” Ucap Angel lalu pergi meninggalkan Calum.
Tinggallah Calum seorang diri dan
Calum berusaha membuat dirinya nyaman. Kemudian Calum memutuskan untuk
mendatangi tempat lamanya bersama Hailey karena Calum sangat merindukan tempat
itu. Sesampainya di tempat itu, Calum terdiam dan berharap ada Hailey di
sampingnya.
Semua orang pergi dan ia sendiri.
Tidak. Ia bersama Hailey dan itulah yang diinginkannya. Tidak ada orang yang
mau menyapanya. Bahkan Trisha tidak menyapanya sama sekali.
“Bagus Cal! Ini adalah pilihan yang
tepat. Jadi kau bisa bersamaku setiap saat.”
Entah sejak kapan Hailey duduk di
sampingnya sambil tersenyum. Calum menatap Hailey dan senyum manis itu mampu
membuat hatinya tenang. Hailey benar. Di dunia ini hanya Hailey-lah yang ia
butuhkan. Hanya Hailey. Tidak peduli apakah ia akan menjadi dirinya yang dulu
atau tidak, asalkan ia bersama Hailey.
“Dan jangan pernah meminta kembali
menjadi dirimu yang dulu karena itu akan menyakitkanku, juga kau.” Ucap Hailey.
Calum mengangguk walau tidak
mengerti apa yang diucapkan Hailey. Tapi Calum sudah tidak lagi ingin menjadi
dirinya yang dulu. Inilah hidupnya dan segala masalah yang dialaminya telah
berakhir. Hidupnya kini bersama Hailey, untuk Hailey.
“Aku mencintaimu, Cal..” Ucap
Hailey.
“Aku juga mencintaimu..” Balas
Calum.
Dari jarak yang tidak jauh, seorang
gadis menangis melihat pemandangan itu. Jangan. Calum tidak boleh seperti itu.
Calum harus kembali menjadi dirinya yang dulu. Angel tidak tahan jika melihat
Calum sendiri dan dijauhi oleh siapapun. Angel ingin menjadi teman bicara Calum
dan tumpahan curhat Calum yang menceritakan sosok Hailey walau rasanya sakit.
Asalkan Calum dekat padanya, asalkan Calum menyayanginya walau hanya sebatas
teman, semuanya akan baik-baik saja.
“Aku baru mengerti sekarang mengapa
sewaktu kau pulang bersama Calum setelah menjengukku, sikapmu pada Calum
berubah.” Ucap Michael yang juga melihat Calum saat itu.
Luke mengangguk. “Dan aku merasa
syok. Seharusnya sejak awal aku sadar kalau Calum memang gila dan kejiwaannya
tidak beres hanya karena Hailey.” Luke beralih menatap Angel yang sepertinya
menangis. “Kalau kau ingin Calum bahagia, tolong jawab pertanyaanku. Dimana
Hailey sekarang?” Tanyanya.
***
Seminggu berlalu dan Calum merasa baik-baik
saja walau tidak ada satupun yang mempedulikannya. Namun sikap Hailey berubah
padanya. Hailey semakin mencintainya dan selalu bersikap manja padanya hingga
membuat Calum geregetan pada Hailey. Namun semakin lama, Calum merasa hampa
karena hidupnya ini terasa berbeda. Calum bisa merasakan bagaimana sosoknya
yang dulu. Sosok yang ceria, mudah bergaul, cerewet.. Bahkan Calum sudah
melupakan band yang dibentuknya bersama Michael dan Luke, padahal Calum begitu
menikmati kebersamaannya bersama Luke dan Michael.
Jadi apakah benar ini keputusannya?
Calum memang bahagia bersama Hailey namun ia merasa kesepian. Calum begitu
merindukan Michael dan Luke dan senyuman Trisha setiap saat ataupun perhatian
Mali padanya. Rasanya seperti air dan minyak. Hailey tidak akan bisa bersatu
dengan teman-temannya karena Hailey hanya ingin sendiri.
“Kau kenapa Cal? Kau berbeda dari
lainnya.” Tanya Hailey.
Calum memaksakan diri untuk
tersenyum. “Apa iya ini adalah hidupku? Jujur saja, aku bahagia bersamamu. Tapi
rasanya tidak enak diabaikan oleh orang-orang.” Jawabnya.
“Jadi, kau ingin kembali berteman
dengan Luke dan Michael?” Tanya Hailey.
Calum mengangguk pelan.
“Ini sudah keputusanmu Cal tapi
kalau kau lebih memilih mereka, kau akan kehilanganku.” Ucap Hailey.
Wajah Calum menjadi pucat mendengar
ucapan Hailey. “Aku juga mempunyai perasaan. Tidak selama-lamanya aku mengalah
denganmu. Ku mohon Hailey mengertilah dengan perasaanku. Ku rasa hidupku saat
ini memang tidak normal dan kita akan keluar dari ketidaknormalan ini. Aku
heran dengan dirimu yang seperti tidak ingin menghadapi dunia. Apa kau masih
sedih karena kehilangan Toby?” Ucap Calum.
“Jangan sebut nama itu lagi dan
jangan pernah membicarakan hal itu lagi. This
is our world dan hanya kita saja yang menghadapinya.” Ucap Hailey.
***
Yang jelas hari ini Calum tidak enak
badan dan memutuskan untuk tidak sekolah. Hah! Untuk apa juga sekolah?
Seharusnya pula Hailey ada disini tapi gadis itu tidak datang. Hailey memang
susah untuk diduga kapan datangnya dan itu membuat Calum pusing. Gadis itu
sangat egois tapi ia malah mencintainya lebih dari apapun.
Ini adalah dunianya dengan Hailey?
Awalnya memang terasa bahagia namun lama-kelamaan Calum menjadi bosan dan
dunianya dengan Hailey tidak normal. Apakah ia perlu membuat suatu keputusan
baru? Apakah ia memutuskan untuk kembali ke kehidupan lamanya? Tapi sekali lagi
Calum tidak tau gimana caranya mengembalikan dirinya yang dulu dan jika Hailey
bisa, sudah dipastikan gadis itu tidak akan mau.
Sorenya, Calum merasa baikan dan
memutuskan untuk keluar rumah. Tepat di ruang tengah, Calum melihat Mali yang
sedang tertawa sambil menonton TV. Hidup Mali amatlah mudah dan tidak seperti
hidupnya. Mali tidak jatuh cinta dengan sosok seaneh dan semisterius Hailey.
Kalau cintanya pada Hailey seperti ini, mengapa Tuhan tidak menghapus rasa
cintanya pada Hailey?
“Calum!”
Calum mendengar suara asing tepatnya
di belakang rumahnya. Suara seorang cowok dan tentu saja bukan Hailey. Calum
berjalan menuju sumber suara itu dan Calum terdiam menatap sosok cowok berambut
gondrong yang usianya lebih tua darinya.
“Siapa kau?” Tanya Calum.
“Aku Thomas.” Jawab cowok itu.
Thomas? Bukankah itu namanya?
Sedangkan cowok yang bernama Thomas itu mulai menampilkan senyum ramahnya dan
sepertinya ingin berteman dengan Calum. Tapi Calum merasa ada yang tidak benar
dari cowok yang bernama Thomas itu.
“Jangan heran. Nama Thomas banyak
sekali di dunia ini.” Ucap Thomas.
“Untuk apa kau kemari? Bagaimana
bisa kau sampai di tempat ini?” Tanya Calum.
“Aku hanya memperingatkanmu saja.”
Ucap Thomas misterius.
Apakah ini masalah barunya? “Apa?
Jangan menambah masalahku lagi!” Ucap Calum.
“Justru itu aku datang kemari untuk
mengeluarkanmu dari semua masalah-masalah yang kau alami. Terutama Hailey.
Terserah kau percaya atau tidak padaku bahwa Hailey adalah gadis yang sangat
licik. Dia ingin menguasai tubuhmu dan terus membodohimu dengan cintanya yang
palsu agar kau terus-terusan terjebak dengannya.” Ucap Thomas.
Benarkah apa yang dikatakan Thomas?
Tapi kenapa ia harus percaya dengan orang yang baru saja dikenalinya? Baginya,
Hailey adalah gadis yang baik dan mencintainya dengan tulus. Tidak mungkin
Hailey mempermainkannya.
“Lalu apa yang harus aku lakukan?”
Tanya Calum.
Thomas tersenyum misterius.
“Intinya, kau harus bisa menerima bagaimanapun keadaanmu dan menghadapi
kenyataan.” Jawabnya.
***
Manusia baru yang mampu membuat
masalah Calum semakin bertambah. Ohya hidup ketidaknormalannya ini banyak
sekali didatangi masalah-masalah yang tidak normal pula. Tapi jika Thomas bisa
membantunya, ia akan siap menerima semua keadaan asalkan ia kembali normal. Ya.
Mulai detik ini ia harus bisa menjadi sosok yang normal meski belum kembali
menjadi dirinya yang dulu.
Di kelas, Calum melihat Luke yang
sedang memainkan ponselnya. Apakah ia harus menyapa Luke? Bagaimana jika Luke
tidak mau membalas sapaannya? Bagaimana jika Luke terus saja mengabaikannya
untuk selama-lamanya?
“Hai Luke!” Sapa Calum ragu.
Luke menghentikan kegiatan
jari-jarinya yang sibuk bersama layar ponsel itu. Sementara itu Calum berharap
agar Luke mau melihatnya. Namun Luke kembali dengan aktivitasnya dan itu
membuat Calum menjadi kesal dan sedikit sedih. Kemudian Calum melirik ke arah
Michael.
“Hai Mike!” Sapa Calum.
Sama seperti Luke. Michael tidak mau
membalas sapaannya dan Calum tidak tau harus berbuat apa lagi. Bagaimana jika
ia menyapa orang lain? Tapi rasanya aneh karena di sekolah ini hanya Michael
dan Luke yang mau menjadi temannya. Bagaimana kalau Angel?
“Apa Calum sudah tobat?” Bisik
Michael setelah Calum pergi.
“Mike, aku masih penasaran dimana
keberadaan Hailey yang sebenarnya..” Ucap Luke.
Sesampai di kelas Angel, Calum
langsung melihat Angel namun ketika ia menatap Angel, Angel malah membuang muka
dan cepat-cepat masuk ke dalam kelasnya. Dan ya! Ia memang ditakdirikan untuk
hidup sendiri dan ia harus menerimanya. Hailey benar. Dunia ini hanyalah milik
mereka berdua. Walau terasa sepi dan membosankan, mau tidak mau Calum harus
menerimanya. Namun Calum teringat dengan Thomas. Kembali batinnya berperang.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar