“Aku tidak
menyangka kau bisa akrab dengan murid baru itu.” Ucap Luke.
Sepulang sekolah Michael
menceritakan tentang Calum dan Calum yang mau menjadi temannya. Michael juga
menceritakan Calum yang sedang mengalami hilang ingatan. Luke mengangguk
mengerti. Tetapi Luke tidak bisa melarang Michael berteman dengan Calum. Luke
pun bisa saja berteman dengan Calum. Selama ia memperhatikan Calum, Calum
tampak kalem dan polos. Tidak mungkin Calum berani berbuat jahat atau menyakiti
siapapun.
“Aku penasaran mengapa Calum bisa
amnesia. Aku tanya dia tidak menjawab. Katanya dia juga tidak tau apa yang
membuatnya bisa amnesia.” Ucap Michael.
“Aneh.” Ucap Luke.
“Aneh apanya?” Tanya Michael.
“Seharusnya Calum tau mengapa dia
bisa amnesia dan mencari cara agar ingatannya kembali normal. Bukankah amnesia
itu adalah hal yang menyakitkan? Bagaimana kalau orang yang amnesia melupakan
kekasih yang selama ini dicintainya?” Ucap Luke.
Michael tersenyum sambil menahan tawanya.
“Kau terlalu banyak menonton film. Dan menurutku orang yang amnesia itu jarang
sekali.” Ucapnya.
“Aku jadi penasaran dengannya.” Ucap
Luke.
“Iya, aku juga.” Ucap Michael.
***
Calum tidak menyangka hari
pertamanya sekolah telah mendapatkan satu teman, yaitu Michael. Tapi Calum agak
malas jika Michael mengajaknya bicara dan menanyakan tentang dirinya. Itu semua
membuat Calum pusing. Bisa tidak ia dianggap tidak ada sama seperti sikap anak
lainnya pada dirinya? Mengapa Michael ingin sekali menjadi temannya?
Di tempat penungguan siswa, Calum
mengeluarkan air botol dari dalam tasnya lalu meminumnya. Cuaca memang lumayan
panas. Calum memilih tempat duduk yang sepi dan jauh dari keramaian. Entah
apakah karena ia phobia akan keramaian dan suka dengan tempat yang sepi dan
tenang.
“Belum pulang?”
Hailey kembali datang dan duduk di
samping Calum. Calum bisa merasakan bau parfum Hailey. Walau sudah siang, tapi
bau parfum Hailey masih menyengat dan Calum menyukai bau parfum itu.
“Aku masih menunggu Mom menjemputku.
Kalau kau?” Jawab+Tanya Calum.
Hailey tersenyum dan Calum sangat
menyukai senyum itu. “Aku bisa pulang sendiri. Rumahku tidak jauh dari sekolah.
Aku kesini hanya ingin menemuimu.” Ucapnya.
Keberadaan Hailey di sampingnya
membuat Calum merasa tenang. Dan senyum Hailey tidak bisa menghilang dari
pikirannya. Hailey benar-benar telah menguasai tubuhnya dan Calum tidak bisa
berhenti untuk tidak memikirkan Hailey.
“Aku lupa menanyakan hal ini padamu.
Saat pertemuan pertama kita, mengapa kau bisa tau siapa namaku?” Tanya Calum.
Mata biru Hailey menatapnya dengan
teduh. “Aku tau semua tentangmu, Cal. Percayalah.” Jawabnya.
Jawaban Hailey tidak bisa
memuaskannya. “Kau adalah gadis yang aneh. Kau tau aku sedangkan aku tidak tau
kau. Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?” Tanya Calum.
Hailey terdiam sesaat. “Bisakah kita
membahas yang lain?” Tanyanya.
Calum merasa sedikit kecewa. Benar.
Hanya Hailey yang bisa membuat nyata semua perasaan-perasaan itu. Dan mengapa
harus Hailey? Tapi Calum merasa senang karena Hailey mau menemuinya dan kini
gilirannya yang harus menemui Hailey duluan karena rasanya tidak enak jika
cewek yang mencari si cowok.
Baru saja Calum membuka mulutnya,
mobil Trisha sudah ada di luar gerbang sekolahnya dan Calum tidak bisa lagi
bicara pada Hailey padahal banyak sekali yang ingin ia bicarakan pada Hailey.
Sementara Hailey mengangguk dan menyuruh Calum pergi meninggalkannya. Nah
sekarang baru Calum yang meninggalkan Hailey. Diam-diam Calum tertawa sendiri.
“Kau tampak bahagia sekali.” Ucap
Trisha.
Calum masuk ke dalam mobil dan
memasang sabuk pengaman. “Karena aku bertemu dengan seorang gadis cantik.”
Jawabnya.
Trisha tertegun mendengar jawaban
Calum. Sebuah jawaban yang sangat tidak di duganya. Secepat itukah Calum
tertarik dengan seorang gadis? Namun Trisha bersyukur bahwa perubahan Calum
berkembang pesat dan anaknya itu kembali menjadi normal. Dan gadis yang
dibicarakan Calum, Trisha harus banyak-banyak berterimakasih pada gadis itu.
Sebelum mobil itu berjalan, Calum
menyempatkan diri melirik Hailey. Namun Hailey tidak ada disana. Dimana gadis
itu? Apa gadis itu sudah pulang? Ah gadis yang begitu misterius. Tenang saja,
besok Calum yakin sekali akan bertemu kembali dengan Hailey.
***
“Aku tidak menyangka adik tercintaku
dibuat galau oleh seorang cewek.” Ucap Mali.
Makan malam itu amat menyenangkan
karena Calum sudah mulai membuka suara. Calum juga menceritakan teman barunya
yang bernama Michael. Tapi Calum tidak yakin apakah ia bisa berteman dengan
Michael karena Calum merasa dirinya sangat membosankan.
“Kalau boleh tau, siapa nama gadis
itu?” Tanya Mali.
Calum menatap Mali. Tidak susah
menyebut nama gadis yang tidak lain adalah Hailey. Namun entah mengapa Calum
lebih suka jika dipendam dan nama Hailey harus ia rahasiakan. Calum merasa nama
itu sangat berharga dan berarti untuknya.
“Kau tidak boleh tau.” Jawab Calum.
Otomatis Mali cemberut kemudian
gadis itu menarik pipi Calum yang menurutnya asyik untuk di tarik. “Kau pelit
dengan kakak sendiri. Tapi tidak apa-apa. Kau mulai kembali menjadi dirimu yang
dulu.” Ucapnya.
“Memangnya diriku yang dulu
bagaimana?” Tanya Calum.
“Hmm gimana ya? Nakal, jahil,
cerewet, tidak mau mengalah, sok berkuasa..” Jawab Mali.
Trisha tidak bisa menahan senyumnya.
Ia sangat bersyukur Calum bisa berubah dan menjadi normal walau tidak
sepenuhnya. Apa karena gadis itu? Tapi siapa gadis itu? Calum tidak mau
memberitahu nama gadis itu. Tiba-tiba keringat dingin keluar membasahi
wajahnya. Tidak. Hal itu tidak boleh terjadi. Baginya Calum sudah mulai normal
dan tidak akan bertambah parah. Namun Trisha masih ragu dan takut jika pikiran
yang tiba-tiba terbesit di otaknya menjadi kenyataan dan Calum bertambah
semakin parah.
Calum akan baik-baik saja, begitu
pikirnya.
***
Malam semain larut dan Calum belum
juga tertidur. Calum begitu bosan mendengarkan lagu. Mendengarkan lagu adalah
satu-satunya hal yang ia sukai. Jadi apakah dulu sebelum ia terkena amnesia ia
juga suka mendengarkan lagu? Calum membuka jendela kamarnya dan langsung
teringat dengan Hailey. Bagaimana kabar gadis itu? Calum begitu bodoh karena
lupa meminta nomor ponsel Hailey.
Hailey. Apakah ini tanda-tanda
seorang cowok menyukai seorang cewek? Jadi apakah ia menyukai Hailey? Tapi
rasanya cepat sekali. Banyak sekali gadis-gadis yang jauh lebih cantik dan
sempurna dibanding Hailey. Tapi pikirannya hanya tertuju pada satu gadis, yaitu
Hailey. Entah apa ramuan Hailey yang bisa membuatnya gila seperti ini dan
merasa tidak tahan untuk tidak menemui Hailey.
Besok Calum kembali sekolah dan
Calum berjanji untuk bisa berbicara dengan Hailey dengan waktu yang cukup lama
dan Calum berjanji untuk tidak akan melepas Hailey meski Hailey ingin
meninggalkannya.
***
Sudah lebih baik sekarang. Calum
sudah bisa tersenyum dan beberapa murid cewek kembali berbisik-bisik melihat
perubahan Calum. Astaga senyum Calum manis sekali! Tidak heran banyak gadis
yang langsung naksir dengan Calum. Calum benar-benar menjadi pangeran disini.
Harapannya pagi ini sebelum bel masuk Calum bertemu Hailey tapi nyatanya Hailey
tidak ada. Argh dimana kelas gadis itu?
“Ada apa? Kau terlihat tidak baik.”
Tanya Michael.
Haruskah ia menceritakan soal Hailey
pada Michael? Tapi rasanya tidak perlu. Ibu dan kakaknya juga tidak perlu tau
mengenai Hailey. Apalagi jika Michael sampai mengenal Hailey dan ia akan
kehilangan Hailey karena Michael….
“Calum, hei! Jangan melamun!” Ucap
Michael.
Calum sedikit kaget. “Eh, tadi kau
bicara apa?” Tanyanya.
Michael menggeleng-gelengkan kepala.
“Sudahlah. Tapi kau lebih baik dari kemarin. Dan oh itu Luke!” Serunya.
Luke masuk ke dalam kelas dan
melihat Michael bersama Calum. Sedikit Luke merasa ragu. Kemudian cowok itu
berjalan menuju Michael dan Calum toh kursinya berada tidak jauh dari kursi
Michael.
“Ini Luke Hemmings, sahabatku sejak
SMP.” Ucap Michael memperkenalkan Luke pada Calum.
“Hai aku Luke.” Ucap Luke dengan
suara sedikit malas.
“Aku Calum.” Jawab Calum datar.
Sepertinya Luke berbeda dengan
Michael dan tentu saja Calum lebih menyukai sikap Luke yang terlihat cuek.
Tidak seperti Michael yang seolah-olah memburunya dengan berbagai pertanyaan
yang membingungkan.
“Luke memang begitu. Dia suka
bersikap cuek dengan orang yang baru dikenalinya. Tapi kalau kau sudah menjadi
sahabatnya, kau akan tau kalau Luke adalah anak yang baik dan mengerti arti
persahabatan yang sesungguhnya.” Jelas Michael.
Calum mengangguk mendengar
penjelasan Michael. Sahabat? Calum tidak ingat siapa sahabatnya dulu atau
apakah sebelumnya ia pernah memiliki seorang sahabat? Kata Mali, ia adalah anak
laki-laki yang sangat nakal, jahil, tidak mau mengalah dan tidak ada satupun
sisi positif yang dimilikinya. Bagaimana jika suatu hari nanti ia akan
menyakiti Michael? Bagaimana jika ia adalah seseorang yang suka memanfaatkan
orang lain?
Seorang guru memasuki kelas itu dan
pelajaran pun di mulai.
***
Bel istirahat tiba. Rasanya Calum
ingin sendiri. Biasanya ia menemukan Hailey saat ia sendiri dan di tempat yang
sepi. Apa Hailey juga menyukai tempat-tempat yang sepi? Tadi Michael
mengajaknya pergi ke kantin namun Calum menolaknya.
Calum berjalan sendirian keluar
kelas dan ia merasa risih di tatap oleh banyak pasang mata. Gadis-gadis itu..
Mengapa Calum merasa muak dengan tatapan gadis-gadis itu? Mengapa tidak Hailey
saja?
BRAKKK !!!!!
Seingatnya, ia hanya berjalan-jalan
dengan langkah pelan dan mengapa rasanya ada yang menindihnya? Oh sial! Calum
terbaring di atas lantai dan kaget dengan pasang mata yang menatapnya dengan
penuh perasaan bersalah. Cepat-cepat sosok yang menabraknya tadi bangun.
“Maaf.. Maaf.. Aku tidak sengaja..”
Ucap sosok itu.
Siapa yang tidak mengenali Bryanna
Holly? Gadis nomor satu di sekolah itu dan menjadi impian para cowok. Setelah
putus dengan Adam, banyak sekali cowok yang menyatakan perasaan pada Bryanna
namun Bryanna menolak. Dan Bryanna merasa bersalah karena telah menabrak
seorang cowok yang asing.
“Kau.. murid baru?” Tanya Bryanna.
Bryanna baru ingat tentang murid
baru yang bernama Calum, yang sudah diceritakan oleh Mrs. Harriet. Diam-diam
Bryanna menatap wajah Calum. Astaga mengapa wajah cowok itu begitu sempurna dan
terlihat langka? Sepertinya Calum tidak berasal dari sini. Wajah Calum tidak
menandakan bahwa dia berasal dari Australia, Eropa atau Amerika.
Banyak sekali murid-murid yang
melihat kejadian itu. Namun jika Calum disandingkan dengan Bryanna, tentu saja
sangat sempurna. Sementara itu Calum berusaha tenang dan bersikap biasa-biasa
saja. Tapi mengapa jantungnya menjadi berdebar-debar? Sial!
“Kau mau memaafkanku kan?” Tanya
Bryanna sekali lagi untuk memastikan.
Calum hanya bisa mengangguk lalu
pergi meninggalkan Bryanna yang masih terlihat bingung. Namun di wajah gadis
itu menandakan bahwa dia begitu senang bertemu dengan Calum. Astaga apa ia
menyukai Calum?
“Sstt.. Pujaan hatimu mau direbut
sama orang lain.” Bisik seorang cowok.
“Diam kau Harry!”
Cowok yang nampak kesal dengan
kejadian barusan diam-diam memendam sebuah rasa ketidaksukaan. Ya, pada murid
baru itu. Murid baru yang sialan! Tidak mungkin ia membiarkan Bryanna menyukai
cowok polos yang tadi tidak sengaja ditabraknya. Mana mungkin Ashton
mengikhlaskan Bryanna direbut oleh cowok polos seperti Calum.
***
“Aku tidak percaya kau ditabrak oleh
Bryanna.” Ucap Michael.
Tentu saja Michael tau kejadian yang
menimpa Calum. Si cantik Bryanna menabrak Calum yang polos? Apa Bryanna
melakukannya dengan sengaja hanya untuk mencari sensasi? Tapi Michael melihat
ekspresi Calum yang datar dan tidak menampakkan ekspresi lain.
“Hati-hati. Ashton akan membunuhmu
kalau kau bisa dekat dengan Bryanna.” Ucap Luke.
“Siapa Ashton?” Tanya Calum.
Jika di SMA Lubis ratunya adalah
Bryanna, maka rajanya adalah Ashton Irwin. Dia adalah bintang basket SMA Lubis
dan banyak digemari banyak gadis. Dengar-dengar Ashton berhasil mendapatkan
hati Bryanna namun entahlah apa itu benar atau tidak. Meski Ashton memiliki
wajah yang sempurna, namun sikapnya bertolak belakang dengan wajahnya. Ashton
sangatlah sombong dan semua orang harus patuh padanya. Ohya, Ashton adalah anak
sematawayang Mrs. Harriet dan itu membuat kedudukan Ashton di sekolah ini
semakin kuat. Sejauh ini belum ada yang bisa mengalahkan Ashton.
“Luke benar. Ashton bisa saja
berbuat tidak manusiawi hanya karena mencoba dekat dengan Bryanna.” Tambah
Michael.
Jujur, Calum tidak terlalu paham
dengan pembicaraan Michael dan Luke. Ashton dan Bryanna? Jadi gadis yang
menabraknya tadi adalah Bryanna? Jadi Ashton menyukai Bryanna dan melarang
siapa saja yang berani mendekati Bryanna? Lalu apa hubungan dengannya? Bryanna
hanya menabraknya dan hal itu tidak memberikan efek apapun. Ahya, hari ini ia
belum bertemu dengan Hailey dan gadis itu tidak mau menemuinya di saat jam
istirahat. Dimana gadis itu?
“Nah kau melamun lagi. Sebenarnya
apa yang kau lamunkan?” Tanya Michael.
Calum tidak mempedulikan ucapan
Michael dan Michael serasa seperti kacang. Baru kali ini ia menemukan orang
seaneh Calum ditambah lagi penyakit amnesia Calum yang menurut Michael tidak
masuk akal.
“Percuma Mike kau bicara padanya.
Simpan saja rasa penasaranmu itu. Suatu hari nanti misteri itu akan terjawab.”
Ucap Luke dengan tenang.
Nah bagaimana caranya agar bisa
tenang? Bagaimana caranya agar ia bisa setenang Luke?
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar