expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 28 Desember 2015

Illusion ( Part 12 )



Entah bagaimana perasaan Hailey saat Calum menceritakan semuanya. Tentang Luke dan Michael yang sudah tau siapa itu Hailey dan hubungan Hailey dengan Calum. Tapi dilihat dari matanya, Hailey sangat tidak suka ada orang yang membicarakannya, terlebih orang yang tidak dikenalinya seperti Luke dan Michael.

            “Sekarang jujur padaku, apa benar Hailey yang mereka bicarakan adalah dirimu?” Tanya Calum. Cowok itu berharap jawaban yang diberikan Hailey adalah salah.

            Namun sayangnya Hailey mengangguk. “Akhirnya mereka tau juga.” Jawabnya.

            “Artinya kau bersama mereka? Bryanna dan Angel mengenalimu.” Tanya Calum.

            Hailey menggeleng. “Bryanna dan Angel tidak mengetahui kehadiranku disini. Diam-diam aku datang kemari hanya untuk… mencarimu.” Ucapnya.

            Kalimat terakhir Hailey mampu membuat jantung Calum berdebar-debar. Jadi Hailey jauh-jauh kemari hanya mencarinya? Jujur saja Calum merasa bahagia mendengar itu. Tapi mengapa Hailey lebih memilih untuk mengasingkan diri dari Bryanna dan Angel?

            “Aku.. Aku menyukaimu, Cal..” Lirih Hailey.

***

            Sekarang, giliran Calum yang melamun dan Michael merasa geli melihatnya. Kemarin Luke yang melamun dan sekarang Calum. Jadi, apakah yang dipikirkan Calum? Tapi kelihatannya Calum bahagia.

            “Kau kenapa Cal?” Tanya Michael.

            Calum menatap Michael lalu tersenyum. “Coba tebak.” Ucapnya.

            “Apa? Aku tidak bisa menebak.” Ucap Michael.

            “Aku dan Hailey sudah.. pacaran!” Ucap Calum ceria.

            Suara Calum yang cukup keras membuat Luke menoleh pada keduanya dan Luke sempat melihat wajah Calum yang terlihat senang sekali. Calum, pacaran dengan Hailey? Tiba-tiba Luke tersenyum sedih. Kasihan Calum. Seharusnya memang sejak awal ia menaruh perhatian pada Calum dan membuat Calum menjadi normal seperti anak lainnya. Baginya, Calum sudah sangat parah dan kesedihan itu akan bertambah besar.

            Sedangkan Michael mencoba untuk ikut bahagia. “Wah selamat ya! Akhirnya kalian pacaran juga. Dan sampai sekarang aku penasaran bagaimana sosok Hailey itu.” Ucapnya.

            “Aku akan mempernalkan kau pada Hailey, juga Luke.” Ucap Calum.

            “Tidak perlu.” Ucap Luke tiba-tiba sambil menatap Calum dengan tatapan yang sulit diartikan.

            “Hei Luk ada apa? Aku berani bertaruh Hailey sangatlah cantik. Pantasan saja dulu Calum mati-matian mengejar Hailey. Bahkan amnesia pun Calum masih mengingat Hailey.” Ucap Michael.

            “Tidak perlu.” Ulang Luke.

            “Luke memang begitu, Cal. Ucapannya berlawanan dengan hatinya.” Ucap Michael sambil tertawa dan tidak mempedulikan reaksi Luke.

            Calum ikutan tertawa walau tawanya terasa hambar. Calum benar-benar tidak menyangka akan memperkenalkan Hailey pada Michael. Yang benar saja. Kalau Hailey tidak mau bagaimana? Bukankah Hailey tidak suka jika ada orang yang membicarakannya?

            “Aku heran deh Cal. Seberapa besar rasa cintamu sampai kau masih mengingat Hailey?” Tanya Michael.

            Calum tersenyum kecil. “Semua yang aku tau, aku hanya mencintainya. Itu saja.” Jawabnya.

            Tiba-tiba Michael teringat sesuatu. “Lantas saat ini Hailey tinggal dimana? Bukankah dia tinggal di Inggris? Kalian kan pernah bertemu sebelumnya.” Tanya Michael.

            “Dia ada disini.” Ucap Calum sedikit misterius namun tidak yakin dengan ucapannya.

***

            Mali menuangkan teh-nya di gelas dan menaruhnya di atas meja. Hari ini ia tidak menyangka akan kedatangan Angel di rumahnya. Untung Calum masih di sekolah sedangkan Angel tidak sekolah. Katanya sakit tapi kalau sakit kenapa memaksakan diri datang menemuinya?

            “Kau semakin cantik. Aku sangat merindukanmu.” Ucap Mali.

            Angel tersenyum malu mendengar pujian Mali. Dulu, ia begitu dekat dengan Mali walau usianya beda jauh dengan Mali. Tentu Angel merasa senang akrab dengan Mali karena Mali adalah kakak Calum dan Angel sering bertemu Calum disini dan melihat Calum tersenyum. Meski senyum itu bukanlah senyum untuknya melainkan senyum untuk Hailey.

            “Menurut kak Mali apakah Calum baik-baik saja?” Tanya Angel.

            Dia masih memikirkan Calum, batin Mali. “Tidak. Calum semakin parah dan dia tidak akan bisa sembuh jika terus-terusan seperti ini.” Jawab Mali.

            Angel menghela nafas panjang. “Bagaimana cara agar Calum bisa sembuh?” Tanyanya.

            “Angel, satu-satunya orang yang bisa membuatnya sembuh adalah dirinya sendiri. Kau mengerti kan maksudku?” Ucap Mali.

            Angel terdiam sesaat sambil mencerna ucapan Mali. Tiba-tiba tubuhnya gemetaran. Angel teringat akan percakapannya bersama Luke mengenai Calum. “Iya. Aku mengerti kak meski aku belum melihatnya secara langsung. Tapi Luke sudah.” Ucapnya.

            “Luke? Siapa Luke?” Tanya Mali.

            “Dia teman Calum. Tapi aku rasa Luke merasa simpati dengan Calum. Calum bahagia dengan caranya seperti itu walau caranya salah. Calum terlalu mencintai Hailey dan aku tidak bisa melarangnya meski aku menyukai Calum sejak dulu.” Ucap Angel.

            “Apa? Jadi kau menyukai Calum? Aku baru tau.” Ucap Mali sambil tersenyum.

            “Lantas, apakah selama-lamanya Calum akan seperti itu? Bagaimana keputusan kak Mali dan Mom Trisha?” Tanya Angel.

            Mali menghela nafas panjang. “Itu semua tergantung pada Calum.” Jawabnya.

***

            “Sudah aku katakan Cal. Aku tidak mau bertemu siapa-siapa dan aku tidak suka jika ada orang yang membicarakanku.”

            Dugaan Calum benar. Hailey tidak mau bertemu dengan siapapun, artinya Michael tidak akan pernah melihat Hailey. Tapi alasannya apa? Pasti ada alasan yang kuat kan? Tidak mungkin ada orang yang tidak mau bertemu dengan orang lain. Sekarang Hailey adalah pacarnya namun Calum merasa bodoh karena tidak tau apa-apa tentang Hailey sedangkan Hailey banyak mengetahui tentangnya.

            “Pasti ada alasannya.” Ucap Calum.

            “Aku hanya ingin sendiri.” Ucap Hailey dengan suara sedih.

            Sendiri? Sungguh Calum tidak paham dengan ucapan Hailey. Sesungguhnya Hailey tidaklah sendiri. Hailey bersamanya dan ia akan terus berada di samping Hailey apapun yang terjadi.

            “Kau tidak sendiri. Ada aku yang selalu menemanimu.” Ucap Calum.

            “Ya. Maksudku hanya kau dan aku. Aku tidak ingin orang lain mengetahui hubungan kita. Cukup dua temanmu saja yang tau.” Ucap Hailey.

            Status misterius yang tidak akan pernah hilang dalam diri Hailey. Tapi tentu saja alangkah lebih bahagianya jika ia menggandeng tangan Hailey dan memperkenalkan pada semua orang bahwa ia dan Hailey adalah sepasang kekasih. Calum ingin dunia tau bahwa ia memiliki seorang kekasih yang sangat dicintainya bernama Hailey.

            “Kau tidak marah padaku?” Tanya Hailey.

            “Aku tidak akan marah. Aku hanya penasaran dan heran padamu.” Jawab Calum.

            Hailey tersenyum simpul. “Suatu saat nanti kau akan tau dan kau akan memilih dua pilihan yang terbaik untukmu.” Ucapnya.

***

            Jadi ini rumah Calum? Sangat indah dan rapi. Ini adalah ide Luke yang ingin datang ke rumah Calum. Awalnya Michael menolak karena ragu tapi Luke memaksa Michael dan akhirnya Michael setuju. Dari Angel, Luke menjadi tau kalau Calum memiliki seorang kakak perempuan cantik bernama Mali dan jika ia datang ke rumahnya, tentu Mali akan menyapa dengan ramah.

            “Aku heran. Diantara kita berdua, aku yang paling penasaran dengan sosok Calum sedangkan kau terlihat cuek saja. Tapi kau yang lebih tau tentang Calum dan sepertinya kau akrab dengan Angel.” Ucap Michael.

            Luke tersenyum. “Orang yang cuek lebih banyak menyimpan perasaan yang lebih besar dibanding dengan orang yang menampilkan keingintahuannya untuk mengetahui sesuatu.” Ucapnya.

            “Aku tidak paham apa yang kau katakan.” Ucap Michael.

            Kemudian, datang seorang gadis yang Luke yakini adalah Mali. Mali kaget dengan kedatangan dua cowok yang wajahnya asing. Tadi ia kedatangan Angel dan sekarang ia kedatangan dua cowok. Tapi Mali mencoba untuk tenang dan menyapa dengan ramah dua cowok itu.

            “Hai, kalian siapa?” Tanya Mali.

            “Namaku Luke dan ini temanku, Michael. Kami adalah teman Calum.” Jawab Luke.

            Teman Calum? Batin Mali. “Kira-kira ada apa ya kemari? Calum belum pulang sekolah. Biasanya anak itu pulang agak sorean.” Jawab Mali.

            “Terus Calum dimana? Di sekolah pulangnya tidak terlalu sore.” Tanya Michael.

            Sebenarnya tujuan Luke kemari bukan untuk mencari Calum. Baguslah Calum tidak ada disini sehingga Luke bisa ngobrol banyak dengan Mali. Tentunya membicarakan sosok Calum yang misterius. Sedangkan Mali menjadi bingung dengan ucapan Michael. Apa selama ini Calum mengikuti kegiatan di sekolah sehingga pulangnya sorean? Tapi Mali tidak yakin.

            “Ayo masuk.” Ucap Mali akhirnya.

            Setelah tiba di ruang tamu, Michael langsung bicara. “Jadi selama ini Calum pulang tidak tepat dengan jam pulang sekolah?” Tanyanya.

            “Aku juga bingung.” Ucap Mali.

            “Dia menemui Hailey.” Ucap Luke tiba-tiba.

            Langsung saja Mali dan Michael menatap Luke. “Kau yang bernama Luke? Aku tau namamu dari Angel. Tadi dia kemari.” Ucap Mali kemudian menatap Luke ragu. “Jadi, apa yang kau lihat? Apa kau pernah melihat Calum bersama Hailey?” Sambungnya.

            Karena pertanyaan Mali, Michael langsung menatap Luke. “Jadi kau pernah melihat Hailey? Bagaimana Hailey? Mengapa kau bisa melihatnya?” Tanyanya.

            Shit! Luke merasa bodoh mengajak Michael kemari. Tapi memang inilah waktu yang tepat untuk membicarakan soal ini. Michael harus tau semuanya dan mungkin Michael bisa memberikan masukan untuk mengatasi masalah ini.

            “Aku tidak pernah melihat Hailey. Tapi aku pernah melihat Calum berbicara dengan Hailey dan dia sangat bahagia.” Ucap Luke.

            “Aku mengerti apa yang kau maksud. Angel sudah menceritakannya padaku.” Ucap Mali.

            Tinggal Michael yang masih penasaran. “Aku tidak mengerti maksudmu Luk.” Ucapnya.

            “Aku punya ide.” Ucap Mali.

            “Ide?” Tanya Luke.

            “Kalian mungkin orang yang tepat untuk membantu Calum keluar dari masalah ini. Saat ini Calum sedang bahagia bersama Hailey dan aku ingin menyuruh kalian diam-diam mengikutinya dan melihat apa saja yang dia lakukan saat dia sendirian. Dan kau Mike akan tau maksud dari ucapan Luke.” Jelas Mali.

            Luke dan Michael mengangguk-angguk. “Coba ceritakan masa lalu Calum dan mengapa Calum bisa amnesia. Lalu dimana Hailey sekarang?” Tanya Michael.

***

            Bahkan Mali pun tidak mau menceritakan kejadian yang menimpa Calum. Namun ucapan Mali ada benarnya. Tidak ada salanya diam-diam membuntuti Calum dan melihat apa yang Calum lakukan saat sendirian dan itu akan melahirkan sebuah jawaban dari teka-teki itu. Luke sebenarnya sudah tau apa jawabannya namun masih tidak yakin dengan apa yang pernah dilihatnya.

            “Kata Mali, hanya diri Calum sendiri yang bisa membuat Calum menjadi normal.” Ucap Michael.

            Luke menatap Michael.  “Apa yang dikatakan Mali benar. Buktinya Calum bisa mengingat sebagian masa lalunya seperti dia menyukai Green Day, dia adalah seorang pemain bass, dan kisah Hailey..” Ucap Luke.

            “Tapi yang memberitahu semua itu Hailey! Bukan Calum!” Ucap Michael.

            Luke terdiam kemudian menelan ludahnya.”Meski awalnya aku tidak menyukai Calum, tapi dalam hatiku, aku merasa kasihan padanya. Aku tidak ingin Calum menjadi sedih. Aku ingin Calum bahagia, namun dalam dunia nyata, bukan dalam dunianya sendiri.” Ucapnya.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar