Entah
bagaimana perasaan Hailey saat Calum menceritakan semuanya. Tentang Luke dan
Michael yang sudah tau siapa itu Hailey dan hubungan Hailey dengan Calum. Tapi
dilihat dari matanya, Hailey sangat tidak suka ada orang yang membicarakannya,
terlebih orang yang tidak dikenalinya seperti Luke dan Michael.
“Sekarang jujur padaku, apa benar
Hailey yang mereka bicarakan adalah dirimu?” Tanya Calum. Cowok itu berharap
jawaban yang diberikan Hailey adalah salah.
Namun sayangnya Hailey mengangguk.
“Akhirnya mereka tau juga.” Jawabnya.
“Artinya kau bersama mereka? Bryanna
dan Angel mengenalimu.” Tanya Calum.
Hailey menggeleng. “Bryanna dan
Angel tidak mengetahui kehadiranku disini. Diam-diam aku datang kemari hanya
untuk… mencarimu.” Ucapnya.
Kalimat terakhir Hailey mampu
membuat jantung Calum berdebar-debar. Jadi Hailey jauh-jauh kemari hanya
mencarinya? Jujur saja Calum merasa bahagia mendengar itu. Tapi mengapa Hailey
lebih memilih untuk mengasingkan diri dari Bryanna dan Angel?
“Aku.. Aku menyukaimu, Cal..” Lirih
Hailey.
***
Sekarang, giliran Calum yang melamun
dan Michael merasa geli melihatnya. Kemarin Luke yang melamun dan sekarang
Calum. Jadi, apakah yang dipikirkan Calum? Tapi kelihatannya Calum bahagia.
“Kau kenapa Cal?” Tanya Michael.
Calum menatap Michael lalu tersenyum.
“Coba tebak.” Ucapnya.
“Apa? Aku tidak bisa menebak.” Ucap
Michael.
“Aku dan Hailey sudah.. pacaran!”
Ucap Calum ceria.
Suara Calum yang cukup keras membuat
Luke menoleh pada keduanya dan Luke sempat melihat wajah Calum yang terlihat
senang sekali. Calum, pacaran dengan Hailey? Tiba-tiba Luke tersenyum sedih.
Kasihan Calum. Seharusnya memang sejak awal ia menaruh perhatian pada Calum dan
membuat Calum menjadi normal seperti anak lainnya. Baginya, Calum sudah sangat
parah dan kesedihan itu akan bertambah besar.
Sedangkan Michael mencoba untuk ikut
bahagia. “Wah selamat ya! Akhirnya kalian pacaran juga. Dan sampai sekarang aku
penasaran bagaimana sosok Hailey itu.” Ucapnya.
“Aku akan mempernalkan kau pada
Hailey, juga Luke.” Ucap Calum.
“Tidak perlu.” Ucap Luke tiba-tiba
sambil menatap Calum dengan tatapan yang sulit diartikan.
“Hei Luk ada apa? Aku berani
bertaruh Hailey sangatlah cantik. Pantasan saja dulu Calum mati-matian mengejar
Hailey. Bahkan amnesia pun Calum masih mengingat Hailey.” Ucap Michael.
“Tidak perlu.” Ulang Luke.
“Luke memang begitu, Cal. Ucapannya
berlawanan dengan hatinya.” Ucap Michael sambil tertawa dan tidak mempedulikan
reaksi Luke.
Calum ikutan tertawa walau tawanya
terasa hambar. Calum benar-benar tidak menyangka akan memperkenalkan Hailey
pada Michael. Yang benar saja. Kalau Hailey tidak mau bagaimana? Bukankah
Hailey tidak suka jika ada orang yang membicarakannya?
“Aku heran deh Cal. Seberapa besar
rasa cintamu sampai kau masih mengingat Hailey?” Tanya Michael.
Calum tersenyum kecil. “Semua yang
aku tau, aku hanya mencintainya. Itu saja.” Jawabnya.
Tiba-tiba Michael teringat sesuatu.
“Lantas saat ini Hailey tinggal dimana? Bukankah dia tinggal di Inggris? Kalian
kan pernah bertemu sebelumnya.” Tanya Michael.
“Dia ada disini.” Ucap Calum sedikit
misterius namun tidak yakin dengan ucapannya.
***
Mali menuangkan teh-nya di gelas dan
menaruhnya di atas meja. Hari ini ia tidak menyangka akan kedatangan Angel di
rumahnya. Untung Calum masih di sekolah sedangkan Angel tidak sekolah. Katanya
sakit tapi kalau sakit kenapa memaksakan diri datang menemuinya?
“Kau semakin cantik. Aku sangat
merindukanmu.” Ucap Mali.
Angel tersenyum malu mendengar
pujian Mali. Dulu, ia begitu dekat dengan Mali walau usianya beda jauh dengan
Mali. Tentu Angel merasa senang akrab dengan Mali karena Mali adalah kakak
Calum dan Angel sering bertemu Calum disini dan melihat Calum tersenyum. Meski
senyum itu bukanlah senyum untuknya melainkan senyum untuk Hailey.
“Menurut kak Mali apakah Calum
baik-baik saja?” Tanya Angel.
Dia
masih memikirkan Calum, batin Mali. “Tidak. Calum semakin parah dan dia
tidak akan bisa sembuh jika terus-terusan seperti ini.” Jawab Mali.
Angel menghela nafas panjang.
“Bagaimana cara agar Calum bisa sembuh?” Tanyanya.
“Angel, satu-satunya orang yang bisa
membuatnya sembuh adalah dirinya sendiri. Kau mengerti kan maksudku?” Ucap
Mali.
Angel terdiam sesaat sambil mencerna
ucapan Mali. Tiba-tiba tubuhnya gemetaran. Angel teringat akan percakapannya
bersama Luke mengenai Calum. “Iya. Aku mengerti kak meski aku belum melihatnya
secara langsung. Tapi Luke sudah.” Ucapnya.
“Luke? Siapa Luke?” Tanya Mali.
“Dia teman Calum. Tapi aku rasa Luke
merasa simpati dengan Calum. Calum bahagia dengan caranya seperti itu walau
caranya salah. Calum terlalu mencintai Hailey dan aku tidak bisa melarangnya
meski aku menyukai Calum sejak dulu.” Ucap Angel.
“Apa? Jadi kau menyukai Calum? Aku
baru tau.” Ucap Mali sambil tersenyum.
“Lantas, apakah selama-lamanya Calum
akan seperti itu? Bagaimana keputusan kak Mali dan Mom Trisha?” Tanya Angel.
Mali menghela nafas panjang. “Itu
semua tergantung pada Calum.” Jawabnya.
***
“Sudah aku katakan Cal. Aku tidak
mau bertemu siapa-siapa dan aku tidak suka jika ada orang yang membicarakanku.”
Dugaan Calum benar. Hailey tidak mau
bertemu dengan siapapun, artinya Michael tidak akan pernah melihat Hailey. Tapi
alasannya apa? Pasti ada alasan yang kuat kan? Tidak mungkin ada orang yang
tidak mau bertemu dengan orang lain. Sekarang Hailey adalah pacarnya namun
Calum merasa bodoh karena tidak tau apa-apa tentang Hailey sedangkan Hailey
banyak mengetahui tentangnya.
“Pasti ada alasannya.” Ucap Calum.
“Aku hanya ingin sendiri.” Ucap
Hailey dengan suara sedih.
Sendiri? Sungguh Calum tidak paham
dengan ucapan Hailey. Sesungguhnya Hailey tidaklah sendiri. Hailey bersamanya
dan ia akan terus berada di samping Hailey apapun yang terjadi.
“Kau tidak sendiri. Ada aku yang
selalu menemanimu.” Ucap Calum.
“Ya. Maksudku hanya kau dan aku. Aku
tidak ingin orang lain mengetahui hubungan kita. Cukup dua temanmu saja yang
tau.” Ucap Hailey.
Status misterius yang tidak akan
pernah hilang dalam diri Hailey. Tapi tentu saja alangkah lebih bahagianya jika
ia menggandeng tangan Hailey dan memperkenalkan pada semua orang bahwa ia dan
Hailey adalah sepasang kekasih. Calum ingin dunia tau bahwa ia memiliki seorang
kekasih yang sangat dicintainya bernama Hailey.
“Kau tidak marah padaku?” Tanya
Hailey.
“Aku tidak akan marah. Aku hanya penasaran
dan heran padamu.” Jawab Calum.
Hailey tersenyum simpul. “Suatu saat
nanti kau akan tau dan kau akan memilih dua pilihan yang terbaik untukmu.”
Ucapnya.
***
Jadi ini rumah Calum? Sangat indah
dan rapi. Ini adalah ide Luke yang ingin datang ke rumah Calum. Awalnya Michael
menolak karena ragu tapi Luke memaksa Michael dan akhirnya Michael setuju. Dari
Angel, Luke menjadi tau kalau Calum memiliki seorang kakak perempuan cantik
bernama Mali dan jika ia datang ke rumahnya, tentu Mali akan menyapa dengan
ramah.
“Aku heran. Diantara kita berdua,
aku yang paling penasaran dengan sosok Calum sedangkan kau terlihat cuek saja.
Tapi kau yang lebih tau tentang Calum dan sepertinya kau akrab dengan Angel.”
Ucap Michael.
Luke tersenyum. “Orang yang cuek lebih
banyak menyimpan perasaan yang lebih besar dibanding dengan orang yang
menampilkan keingintahuannya untuk mengetahui sesuatu.” Ucapnya.
“Aku tidak paham apa yang kau
katakan.” Ucap Michael.
Kemudian, datang seorang gadis yang
Luke yakini adalah Mali. Mali kaget dengan kedatangan dua cowok yang wajahnya
asing. Tadi ia kedatangan Angel dan sekarang ia kedatangan dua cowok. Tapi Mali
mencoba untuk tenang dan menyapa dengan ramah dua cowok itu.
“Hai, kalian siapa?” Tanya Mali.
“Namaku Luke dan ini temanku,
Michael. Kami adalah teman Calum.” Jawab Luke.
Teman Calum? Batin Mali. “Kira-kira
ada apa ya kemari? Calum belum pulang sekolah. Biasanya anak itu pulang agak
sorean.” Jawab Mali.
“Terus Calum dimana? Di sekolah
pulangnya tidak terlalu sore.” Tanya Michael.
Sebenarnya tujuan Luke kemari bukan
untuk mencari Calum. Baguslah Calum tidak ada disini sehingga Luke bisa ngobrol
banyak dengan Mali. Tentunya membicarakan sosok Calum yang misterius. Sedangkan
Mali menjadi bingung dengan ucapan Michael. Apa selama ini Calum mengikuti
kegiatan di sekolah sehingga pulangnya sorean? Tapi Mali tidak yakin.
“Ayo masuk.” Ucap Mali akhirnya.
Setelah tiba di ruang tamu, Michael
langsung bicara. “Jadi selama ini Calum pulang tidak tepat dengan jam pulang
sekolah?” Tanyanya.
“Aku juga bingung.” Ucap Mali.
“Dia menemui Hailey.” Ucap Luke
tiba-tiba.
Langsung saja Mali dan Michael
menatap Luke. “Kau yang bernama Luke? Aku tau namamu dari Angel. Tadi dia
kemari.” Ucap Mali kemudian menatap Luke ragu. “Jadi, apa yang kau lihat? Apa
kau pernah melihat Calum bersama Hailey?” Sambungnya.
Karena pertanyaan Mali, Michael
langsung menatap Luke. “Jadi kau pernah melihat Hailey? Bagaimana Hailey?
Mengapa kau bisa melihatnya?” Tanyanya.
Shit!
Luke merasa bodoh mengajak Michael kemari. Tapi memang inilah waktu yang tepat
untuk membicarakan soal ini. Michael harus tau semuanya dan mungkin Michael
bisa memberikan masukan untuk mengatasi masalah ini.
“Aku tidak pernah melihat Hailey.
Tapi aku pernah melihat Calum berbicara dengan Hailey dan dia sangat bahagia.”
Ucap Luke.
“Aku mengerti apa yang kau maksud.
Angel sudah menceritakannya padaku.” Ucap Mali.
Tinggal Michael yang masih
penasaran. “Aku tidak mengerti maksudmu Luk.” Ucapnya.
“Aku punya ide.” Ucap Mali.
“Ide?” Tanya Luke.
“Kalian mungkin orang yang tepat
untuk membantu Calum keluar dari masalah ini. Saat ini Calum sedang bahagia
bersama Hailey dan aku ingin menyuruh kalian diam-diam mengikutinya dan melihat
apa saja yang dia lakukan saat dia sendirian. Dan kau Mike akan tau maksud dari
ucapan Luke.” Jelas Mali.
Luke dan Michael mengangguk-angguk.
“Coba ceritakan masa lalu Calum dan mengapa Calum bisa amnesia. Lalu dimana
Hailey sekarang?” Tanya Michael.
***
Bahkan Mali pun tidak mau menceritakan
kejadian yang menimpa Calum. Namun ucapan Mali ada benarnya. Tidak ada salanya
diam-diam membuntuti Calum dan melihat apa yang Calum lakukan saat sendirian
dan itu akan melahirkan sebuah jawaban dari teka-teki itu. Luke sebenarnya
sudah tau apa jawabannya namun masih tidak yakin dengan apa yang pernah
dilihatnya.
“Kata Mali, hanya diri Calum sendiri
yang bisa membuat Calum menjadi normal.” Ucap Michael.
Luke menatap Michael. “Apa yang dikatakan Mali benar. Buktinya
Calum bisa mengingat sebagian masa lalunya seperti dia menyukai Green Day, dia
adalah seorang pemain bass, dan kisah Hailey..” Ucap Luke.
“Tapi yang memberitahu semua itu
Hailey! Bukan Calum!” Ucap Michael.
Luke terdiam kemudian menelan
ludahnya.”Meski awalnya aku tidak menyukai Calum, tapi dalam hatiku, aku merasa
kasihan padanya. Aku tidak ingin Calum menjadi sedih. Aku ingin Calum bahagia,
namun dalam dunia nyata, bukan dalam dunianya sendiri.” Ucapnya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar