expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 15 Februari 2014

Forever Love ( Part 14 )

-Forever Love-

Author :: @uny_fahda1D




Part 14

.

.

.

“MARSYA!!!”

Semua murid yangmelihat kejadian itu langsung kaget dan berubah menjadi sebuah tontonan yangseru. Rio, cowok itu mendekati Marysa yang sedang mesra-mesraan sama cowok,maksudnya pacar. Ternyata, Marysa sudah punya pacar dan Rio marah banget. Jadiini alasan Marysa menolaknya? Karena Marysa sudah punya pacar?

Marysa menoleh kearah Rio dengan wajah yang sangat pucat. Ia takut. Rio menghajar pacarnya nggaksama sekali nggak berdosa.

“Sya! Lo tega samague! Tau nggak, gue galau tau mikirin lo. Sekarang, lo malah asyikan sama pacarlo? Cewek macam apa lo? Hah?” Bentak Rio tanpa kendali.

Tontonan inisemakin lama semakin seru dan asyik. Marysa terus bersabar dan bersabar. Ia takmau hal sekecil ini bisa berubah menjadi besar.

“Yo.. Rio.. Selamaini, gue hanya ngetes lo. Ternyata, lo suka sama gue. Tapi Yo, maaf seribumaaf, gue udah punya pacar dan pacar gue ini anaknya baik. Nggak kayak lo. Sukamainin perasaan cewek. Mana mungkin gue mau jadiin lo pacar? Lagipula, guenggak rela ninggalin pacar gue demi..”

“Stop! Pokoknya guenggak mau tau. LO HARUS PUTUS SAMA PACAR LO! TITIK!”

Lama-lama, Marysa jadiemosi juga sama Rio. Tapi apa yang terjadi selanjutnya? Rio malah menghajarhabis-habisan pacar Marysa itu. Anehnya, pacar Marsya diam aja tanpa membalasRio. Murid-murid cowok pada lari untuk melerai pertengaran itu.

“Yo, sabar Yo. Longgak mau kan hadap guru BP..” Kata Fajar, teman sekelasnya.

“Iya, Yo. Lo nggakmau kan di skors? Selama lo sekolah disini, lo nggak pernah melanggar. Jadi,jangan terusin perkelahian ini.” Tambah Andi.

Tapi apa bolehbuat, dengan semangat melebihi semangat 45, Rio beserta seluruh emosinya nggakmendengarkan apa yang di ucapkan Fajar, Andi dan lainnya. Dan pada akhirnya,Pak
Yunus datang danperkelahian itu pun berakhir dengan darah dan warna kebiru-biruan di wajahpacar Marsya. Marysa pun mengantar pacarnya ke UKS sementara Rio ke ruang BP.

“Sialan! Awas lo!Gue bakal bunuh lo!” Ancam Rio.

***

Di rumah Rio...

Atas kesepakatan,Rio di skros selama lima hari. Tentu orangtua Rio begitu marah terhadapanaknya. Semalam, Rio di omelin terus sama Devy.

“Kamu itu, Mamanggak pernah ajarin kamu jadi anak nakal. Kenapa kamu hajar temanmu? Hah? Apasalah temanmu itu?” Bentak Mama.

Yang dibentak diamaja dan nggak berani mengangkat wajah. Rio menunduk dalam kesalahan serta emosidan kemarahan yang di rasakannya.

“Mama kecewa samakamu, Yo. Kecewa banget. Awas kalo kamu mengulangi kesalahan kamu lagi. Mamaakan kasih kamu hukuman berat.”

Setelah mengucapkankalimat yang merupakan penutup itu, Devy meninggalkan Rio. Rio menatap Devyyang menghilang dari kamarnya. Secepat mungkin Rio menutup pintu kamarnya dantanpa sadar mengacak-acak kamarnya. Kamar yang tadinya berantakan semakinberantakan.

“ARGHS!! KENAPAHIDUP GUE SIAL?? KENAPA GUE NGGAK PERNAH NGERASAIN SEDIKIT SAJA KEBAHAGIAAN???”

Terakhir, Riomelempar bingkain fotonya dengan saudaranya yang telah lama meninggal. Riotertawa mendapati bingkai foto yang pecah.

“Hahaha.. Gara-garalo kak gue jadi begini..” Kata Rio mulai melunak.

Malam semakinlarut. Bintang-bintang sedikit memunculkan diri di langit. Bulan pun takterlihat. Malam yang gelap, mendung tanpa sedikit senyuman. Rio merapikankasurnya lalu tidur di atasnya. Ya, dia sudah menderita sekarang. Besok apalagi?

***

“DEAAA !!!!”

Itu suara Nadia. Ya, Dea mendengarnya. Namun Dea takingin kembali ke Nadia. Yang ia inginkan adalah pergi dari dunia ini karena ialelah menghadapi dunia yang baginya sangat tidak adil padanya.

Dea berjalan dan terus berjalan sampai tidak sadar adamobil Xenia yang pengemudinya sedang mabuk menabrak tubuh itu. Si pengemudicepat-cepat melajukan mobilnya karena nggak mau berurusan dengan polisi. Kini,hanya Dea yang terbaring lemah di aspal ditemani darah merah di sekitarnya.

Orang-orang ramai mengerumuni tempat itu. Nadia menangissekencang-kencangnya. Ia nggak rela sepupunya itu meninggalkannya. Tapi, uratnadi di tangan Dea masih berdetak. Pertanda masih ada harapan. Dengan dibantuorang-orang di sekitar tempat itu, Dea berhasil di bawa ke rumah sakitterdekat.

@Rumah Sakit

Detakan jantungnya melemah. Dea sudah tidak tahan lagi.Sementara saudara-saudaranya udah datang di rumah sakit itu. Perlahan, Deamembuka mata, walau rasanya sangat berat jika dilakukan.

Senyum menghiasi bibir pucat itu. Dea berusaha bicaradengan seluruh tenaganya. Dan ini merupakan bicaranya yang terakhir dan jugapermintaannya yang terakhir.

“Nad.. De.. Dea boleh min.. minta sele.. selembar kertassa..sama pulpen?” Pinta Dea.

Nadia mengangguk lalu mengambil kertas dan pulpen yang dibawanya di dalam tas. Untung saja dia bawa dua alat itu, kalo tidak?

Tangan itu pun menari-nari di atas kertas. Tulisannyaambuladul. Namun bisa dibaca dengan jelas. Setelah itu, Dea mengembalikankertas itu dan berkata,

“Nad.. To.. Tolong kasih ke Ri.. Rio..” Pintanya.

Nadia mengangguk lagi. Air matanya sudah tidak bisaditahan. Rio.. Gara-gara cowok itu Dea menjadi seperti ini. Awas kau Rio! Kaloaku menemukanmu, aku bakal hancurin kau! Kata Nadia dalam hati.

“Ja..Jangan dendam sa..sama Rio..” Kata Deamemperingatkan. Sepertinya Dea paham apa yang ada di pikiran Nadia.

“I.. Iya De.. Ntar aku kasih ke Rio..” Kata Nadia.

Bibir yang tadinya dihiasi senyum sekarang mulai pudar.Bibir itu semakin pucat dan nggak bisa kembali ke normal. Nadia menangis dalamdiam. Ia menggenggam erat tangan dingin Dea dan berdoa, supaya Dea nggak pergimeninggalkannya. Namun takdir Tuhan saat ini tidak berpihak padanya. Deameninggal dengan tenang bersama seluruh cintanya pada Rio.

Dan, tangisan itu mulai terdengar keras.

“DEAAA !!!”

***

Lima hari berlalu.Semua berjalan seperti biasa. Rio kembali belajar di sekolah dan selalu cuekjika di tanya oleh siapapun. Bahkan Alvin pun tak dipedulikannya. Alvin merasabersalah sama Rio, juga Marysa dan pacarnya. Karena Alvin yang menyusun ide iniagar Rio merasakan akibat dari ke-playboy-annya itu.

Sebuah surat yangentah dari siapa tiba-tiba ada di sela-sela bukunya. Rio baru tau ada selembarsurat ketika sampai di rumah. Surat itu ia buka dan ia baca.

Dear Rio..

Sejak pertama kali aku melihatmu, aku menyukaimu. Kausangat tampan dan manis. Tapi sayang, hatimu keras bagaikan batu. Ternyata akusalah memilih seseorang dan aku sadar kalo aku itu adalah gadis yang bodoh.Bukan hanya bodoh, tapi sangat bodoh.

Apa kau sadar sudah banyak cewek yang kau sakiti? Yangkau putuskan begitu saja tanpa hati. Aku sakit Yo ketika kau mengusirku, dulu..Aku berjuang demi kamu Yo, demi mendapatkan cintamu. Sekarang, mungkin akunggak akan bisa lagi liat wajahmu.

Aku berusaha berubah untuk menjadi cewek yang kamuinginkan. Cewek yang cantik, kurus dan nggak sejelek dan segendut kayak diriku.Tapi, setelah aku berubah, kamu malah mengusirku dan tak menghargaiperjuanganku?

Andai kata ketika itu kau hanya tersenyum, menghargaiusahaku tapi kau tak mau menjadikanku pacar, aku senang kok Yo. Senang banget.Aku sadar kok, cewek seperti aku nggak pantas jadi pacarmu. Seharusnya akusadar dari ketika kita bertemu.

Terakhir, aku cuma mau bilang kalo aku itu cinta bangetsama kamu. Kaulah cinta pertama dan terakhirku. Aku ingin sekali bertemudenganmu tapi takdir berkata lain.

Makasih ya Yo karena telah membuat cewek jelek sepertikuini merasakan cinta yang sebenarnya. Kamu, selalu ada di hatiku, selamanya (:

By. Dea

NB : Kalo kamu pengen ketemu aku, datang aja ke Makassardan temuilah tanah merah disana. Disana aku menunggu dalam dunia lain.

Rio meremas-remassurat itu lalu membuangnya. Dia nggak tau apa sebenarnya yang ia rasakan.Apakah perasaan kasian, cinta, benci, rindu atau apa. Rio nggak tau. Intinya,Dea sudah meninggal dan tidak bisa menemuinya lagi.

Tapi ia tau satuhal yang penting. Dea sangat mencintainya. Begitupun dengan cewek-ceweknya yangpernah ia sakiti. Mereka sangat mencintainya dan ia tidak mencintai samasekali. Keke, Shilla, Angel, Sivia....

“Maafkan gue, gueemang salah sama kalian. Maafkan gue. Kalian pasti tau sekarang kalo MarioStevano adalah cowok nggak baik. Yang hobinya menyakiti cewek dan hobimenghajar pacar orang dan ujung-ujungnya masuk ruang BP.”

Ada sebuah suarayang ia kenal masuk ke dalam kamar. Orang itu mendekatinya dan tersenyum penuharti padanya.

“Lo adalah sahabatbaik gue, Yo. Maaf, karena Marsya..”

“Vin, gue tau loyang buat ide itu. Padahal lo tau kan kalo Marsya itu udah punya pacar?” PotongRio.

Alvin menunduk.

“Nggak papa. Guetau lo marah sama gue karena lo suka sama Via dan gue sekenanya mempermainkancewek yang lo suka. Tapi sekarang kan lo udah bahagia sama Via?”

Alvin mengangakatwajahnya. Menatap sahabatnya itu. “Gue udah bahagia sama Via. Lo beri izin kangue bahagia sama Via?”

“Ya. Via adalahpunya lo dan gue nggak akan ganggu hubungan kalian. Oke Vin. Rio yang sekarangsiap berubah menjadi Rio dulu. Rio yang ceria, baik, ramah, dan suka jahilinsahabatnya yang bernama Alvin.. Hahaha..”

Keduanya tertawadalam kebahagiaan dan kelegaan. Alvin, cowok itu berhasil mengembalikansahabatnya. Ia sangat senang. Ia berharap, suatu hari Rio bisa menemukan cintasejatinya, seperti ia dan Sivia.

Tak sengaja, keduabola matanya menangkap sebuah bingkai foto yang kacanya tampak pecah. Alvinmemerhatikan foto itu. Disana ada foto dua bocah yang wajahnya sangat mirip.Bahkan boleh di bilang kembar.

Hah? Bukannya fotoitu...

***

Ujian semester satutelah selesai dilaksanakan. Libur panjang udah ada di depan mata. Walauliburnya hanya seminggu, murid-murid pada nggak ngeluh. Yang penting libur,hehe...

Rio dan Alvin barusaja pulang dari TP ( Tunjungan Plaza ). Dua cowok itu tampak puas banget.Jangan di tanya berapa uang yang mereka habiskan. Tentu mereka menghabiskanuang banyak. Tapi Rio bersyukur ketika uangnya habis dan dia belum sempatmakan, Alvin yang mentraktirnya semangkuk bakso. Hihihi.. Erat banget kanpersahabatan mereka?

Malam ini tampakberbeda dari malam biasanya. Rio merasakan suatu keanehan. Entah itu apa. Keduaorangtuanya belum pulang, padahal ini udah larut malam. Rio melihat keduaadiknya tidur dengan pulas. Tampaknya mereka kelelahan karena baru pulang dariperjalanan mereka mengelilingi Kota Surabaya.

Tok.. Tok.. Tok..

Pintu rumah diketuk oleh seseorang. Rio membuka pintu itu dan mendapati dua polisi yangberwajah serius. Apa-apaan ini? Dia nggak punya salah apa-apa. Kok tiba-tibaada polisi ya datang ke rumahnya?

“Ada apa ya Pakdatang ke rumah saya?” Tanya Rio sopan dan sedikit takut.

“Adik anak PakIlham dan Bu Devy?” Tanya Polisi itu.

“I.. Iya Pak.Memangnya kenapa?”

Rio mulai merasakanbau-bau tak enak. Apa yang terjadi dengan orangtuanya? Apa orangtuanya bersalahlalu di bawa ke pengadilan?

“Orangtua Adik..”

***

TBC....

Link notes & Link blog ::


http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

http://risedirectioners.blogspot.com


Free contact me :: 087864245325

Thankyou (: (:

Forever Love ( Part 13 )

-Forever Love-

author :: @uny_fahda1D



Part 13

.

.

.

“Akhirnya lo sadarjuga..” Kata seseorang.

Suara itu takasing. Itu adalah suara cowok. Sivia membalikkan badan dan mendapati Alvintersenyum kecil melihatnya. Alvin mendekati Sivia dan duduk di samping Sivia.

“Vi, gue yangngelakuin ide ini agar Rio bisa merasakan apa yang lo rasa. Jadi, lo jangantakut kalo Marsya bisa suka sama Rio.” Kata Alvin.

Sivia menatap Alvinbingung. “Jadi.. Jadi lo juga nggak suka sama kelakuan Rio? Lo.. Lo mau ngasihpelajaran buat Rio? Atau lo.. Lo pacar Marsya?”

Tawa terdengar darimulut Alvin. Lalu Alvin mengacak-acak rambut Sivia. “Marysa bukan pacar gue.Dia teman gue. Untunglah, pesonanya mampu membuat Rio menyukainya. Marsya emangcantik. Semua orang mengakui Marsya itu cantik. Gue juga pengen banget nembakdia, tapi..”

Alvinmenggantungkan pembicaraan. Ia diam sebentar. Menikmati semilir angin yangberhembus ke wajahnya. Lalu, ia beralih menatap Sivia dengan tatapan yang sulitdiartikan. Tatapan itu membuat jantung Sivia berdetak tak karuan. Rasa ini..Sebelumnya ia pernah merasakannya.

Tiba-tiba, Alvinmenggenggam tangan Sivia yang mulai dingin. Genggaman itu semakin kuat. Alvinmemejamkan mata. Begitupun dengan Sivia. Beberapa menit kemudian, Alvin membukamatanya.

“Tapi.. Gue nggakbisa. Karena gue.. Karena gue sudah lama menyukai seseorang. Dimana orang itumungkin membenci gue dan nggak suka sama gue. Gue berusaha mendekatinya, tapisayangnya dia terlanjur suka sama cowok playboy. Waktu itu, hati gue sakitbanget. Melihat cewek yang gue suka jadian sama cowok playboy. Dan..”

“Vin.. Stop. Maafingue.. Maafin gue..” Potong Sivia.

Alvin memeluk erattubuh Sivia. Saking eratnya, Alvin nggak sadar ada titik-titik air yangmembasahi tubuhnya, juga tubuh Sivia. Langit tampak terharu melihat keduanyayang mulai menyatu. Alvin dan Sivia.

“Vin.. Via sukasama kamu. Hanya kamu yang bisa buat Via ceria. Hanya kamu yang bisa buat Viamelupakan Rio..” Lirih Sivia.

“Iya Via.. Makasihya Via.. Alvin janji, Alvin selalu menjaga Via dan nggak akan ninggalin Via.Walau Alvin nggak secakep Rio, sekaya Rio, sepintar Rio dan sekaya Rio, tapicinta Alvin begitu besar. Alvin harap, Via selalu mencintai Alvin.”

“Iya Vin.. Via akanberusaha untuk selalu mencintai Alvin. Makasih ya Vin. Hati Via jadi nggak adabeban lagi. Makasih Vin..”

Hujan mulai deras.Alvin dan Sivia segera meninggalkan tempat itu. Baju yang dipakai Sivia pendek.Sivia pun menjadi kedinginan. Namun, Alvin membuka jaketnya dan memasang ditubuh Sivia agar Sivia tak jadi kedinginan.

‘Untung gue bawamobil, kalo nggak?’ Kata Alvin dalam hati.

***

“Kak, Ify mau bicara sesuatu sama kakak.” Kata Ify yang kedatangannyasecara tiba-tiba.

Baru kali ini Ify datang di rumah pohon Cakka. Saat itu,Cakka sedang tidur-tiduran sambil mendengarkan lagu di earphonenya. Ditangannya, ada komik yang berjudul Slam Dunk. Itulah komik Jepang kesukaanCakka. Apa karena Cakka suka basket ya jadi dia suka baca komik Slam Dunk?

Kedatangan Ify secara mendadak membuat Cakka kaget. Cowokitu belum sepenuhnya bisa melupakan Ify. Ify tersenyum melihat kekagetan Cakka.

“Maaf kak, Ify datang secara tiba-tiba.” Kata Ify.

Cakka berusaha untuk tenang. “Oh, nggak papa. Ada apa yaIfy kemari?” Tanyanya.

“Mmm..” Keraguan menghiasi wajah manis Ify. Tapi ia harusmelakukannya. Ya, ini demi Agni! “Kak.. Ify mau.. Mmm..”

“Ya? Kamu mau bicara apa?” Tanya Cakka sedikit penasaran.Jarang Ify seperti ini.

“Mmm.. Tapi kakak jangan marah ya..” Kata Ify.

Marah? Kenapa juga ia harus marah? Kalo diperhatikan,wajah Ify lucu banget. Itu juga merupakan alasan mengapa Cakka tertarik samaIfy.

“Ya. Gue nggak akan marah sama lo.” Jawab Cakka.

Hening sesaat. Bibir mungil Ify hendak bergerak. Tapidiam lagi. Ayolah Fy! Lo jangan takut. Cakka nggak bakal makan lo kok...

“Mmm.. Kakak udah nggak cinta lagi ya sama Ify?” TanyaIfy.

Cakka mengernyitkan kening. Heran dengan ucapan Ifybarusan. Apa Ify akan mengubah keputusannya? Apa Ify mau menerima cintanya?

“Mmm.. Jujur, gue masih cinta sama elo. Emangnya kenapaFy?”

“Ng.. Nggak ada. Tapi kakak harus menghapus rasa cintaitu. Karena.. Karena..”

“Ya?”

“Karena Agni suka sama kakak.”

Deg! Agni suka kepadanya? Agni suka Cakka? Pasti Ifybercanda. Ia tau, Ify banyak candaannya dan candaannya selalu lucu. Tapi kaliini, candaannya itu sama sekali nggak lucu.

“Don’t kidding!” Kata Cakka.

“Kak! Ify nggak bercanda. Agni suka sama kakak.Percayalah, kalo kakak nggak percaya, tanya aja sama Agni. Selama ini, Agnimenyimpan perasaannya. Kenapa dia bantu kakak tanpa mengeluh sedikit pun?Karena Agni cinta kak sama kakak. Agni ingin kakak bahagia. Ify sempat nangismendengar pengakuan Agni. Selama Agni membantu kakak demi mendapatkan Ify, padasaat itu hati Agni sakit kak. Dia berusaha menyembunyikan kesakitan itu danberganti dengan senyuman.

Kak, Ify salut sama Agni. Dia rela mengorbankan perasaannyademi kakak. DEMI KAKAK BISA BAHAGIA SAMA IFY. Dia melakukan itu demi cintanyake kakak. Sudah lama Agni suka kakak. Bahkan mungkin sebelum kakak menyukaiIfy. Ify berharap, kakak sedikit pengertian sama Agni. Waktu kakak menjadikanAgni pacar bohongan, Agni menderita kak. Pacar bohongan? Dia selalu berharapkata ‘bohongan’ itu dihapus kak. Dan waktu kakak pacaran sama Oik, Ify nggaktau gimana jelasin perasaan Agni waktu itu.

Kak, Ify mohon kak. Ify ingin Agni bahagia. Kakak harusbuat Agni bahagia. Sebenarnya, Agni mau jujur ke kakak. Tapi Agni nggak berani.Nyalinya ciut saat berhadapan dengan kakak. Karena itulah, Ify sebagai sahabatAgni yang akan bicara sama kakak. Dan, pembicaraan kita sudah di mulai kak. Apakakak dengar apa yang Ify katakan ini?”

Pidato panjang itu berakhir dengan isakan kecil Ify. Ifymenangis, tapi cuma sebentar. Ia bukan menangis karena hatinya lemah. Tapimenangis karena Agni.

“Kak, apa kakak bisa menyimpan sedikit saja perasaan buatAgni?” Tanya Ify.

Cakka terdiam. Mulutnya tersegel dan sulit untuk di buka.Kalimat demi kalimat yang diucapkan Ify sangatlah meyayat dalam hati. Oh, apaia jahat sama Agni? Sebegitu jahatnya kah ia ke Agni?

“Kak, jawab kak!” Kata Ify sedikit keras.

“Fy..” Cakka mulai membuka suara. “Agni.. Agni.. Apague.. Apa gue jahat sama Agni?” Tanyanya.

“Ya. Kakak jahat sama Agni.” Jawab Ify.

“Tapi.. Tapi..”

“Kak! Kakak harus membalas perbuatan baik Agni! Kebaikanharus di balas dengan kebaikan. Bukan sebaliknya.”

Bibir Cakka mulai membentuk sebuah senyum. Ia sekarangpaham. Ia paham apa yang harus ia lakukan sekarang.

“Baiklah. Gue tau apa yang harus gue lakukan.” KataCakka.

***

Sebuah motorterparkir manis di garasi rumah Agni. Sang pemilik motor menunggu Agni denganpenuh kesabaran. Cakka, si pemilik motor itu sore hari ini sangatlah tampan. Iasiap bertemu dengan Agni dan mengajaknya pergi ke suatu tempat.

Selang beberapa menit,Agni keluar. Agni sangat cantik. Dia sudah mulai dandan. Walau dandannya nggakseperti dandanan ala cewek feminim. Satu lagi. Agni nggak pake celana,melainkan pake rok di bawah lutut.

“Hei! Lo cantikbanget. Kaget gue liat wajah lo.” Goda Cakka yang sukses membuat pipi Agnimemerah.

“Kak Cakka biasaaja. Emangnya kakak mau ajak Agni kemana? Jangan jauh-jauh ya kak. Ntar Agnidimarah lagi sama Mama Agni.” Kata Agni.

Cakka merangkulAgni. “Oke! Tempatnya nggak jauh kok dari sini. Pokoknya lo jangan khawatir.Selama ada gue, lo aman-aman aja.”

Mereka punmeninggalkan rumah Agni dan pergi menuju suatu tempat menggunakan motor Cakka.Sesampai di tempat tujuan Cakka, Agni turun dengan hati yang terkagum-kagum.Tempat apa ini? Apa tempat ini barusan di buka hari ini?

“Kak,pemandangannya bagus banget.” Kata Agni.

Tempat ini bisa dibilang seperti bukit. Di tempat ini lumayan dingin. Banyak buah-buahan segaryang hidup di tempat ini. Ada apel, stawberry, kelengkeng, anggur, jeruk danbuah-buahan lain. Enaknya, buah-buahan disini boleh dipetik tanpa bayar.

“Tempat ini punyakakek gue. Sebut saja taman buah. Kakek gue yang mendirikan taman buah ini.Ohya, lo mau buah apa? Mau gue ambilin?” Kata Cakka.

Agni masihterkagum-kagum dengan taman buah. Jaket yang ia pakai ia eratkan karena Agnimulai kedinginan.

“Ng.. Tempat inibagus banget kak. Mmm, Agni mau buah stroberi aja.” Kata Agni.

“Oke. Lo tunggudisini.” Kata Cakka.

Sementara Cakkapergi mengambil strawberry, Agni berjalan melihat-lihat area buah segar itu.Ada buah apel hijau yang matang. Agni memetik buah apel itu dan memakannnya.Hmm.. Lezat dan nikmat. Ternyata, buah yang langsung di petik lalu di makanrasanya beda banget. Ah, coba Ify dan Zevana ada disini.

Muncul tanda tanyabesar di benak Agni. ‘Mengapa kak Cakka mengajak Agni pergi ke tempat ini?Bukannya kak Cakka mau bilang sesuatu sama Agni?’

“Hei! Apelnya enakkan?” Tanya Cakka yang sudah datang dengan membawa setoples buah strawberrysegar.

“I.. Iya kak.Makasih ya kak. Agni suka tempat ini.” Jujur Agni seraya mengambil strawberrydi tangan Cakka.

“Eratkan jaket lo.Kita akan berjalan ke tempat yang lebih indah lagi. Ayo!” Kata Cakka.

Udara makin lamamakin dingin. Mengetahui Agni kedinginan, Cakka merangkul Agni dengan erat danmenaruh kepala Agni di atas pundaknya. Agni kaget bukan main. Apa-apaan ini?Mengapa.. Ia seperti... Rasa cinta yang sepertinya nggak akan terbalas ituperlahan-lahan mulai terbalas. Perlakuan Cakka sejak tadi membuatnya merasakanaliran cinta dari Cakka.

“Sampai! Gimana?”Tanya Cakka.

Tempat yangsangat.. sangat indah! Disini kita bisa melihat pegunungan dan berbagai macamflora. Disini juga ada kolam jernih yang biasa di buat mandi sama anak-anakkecil. Kolam ikan pun ada. Ikan-ikannya gemuk dan sehat.

“Kak. Tempatnyabagus banget. Agni suka, Agni suka.” Kata Agni senang.

Cakka tersenyumseraya mengelus rambut Agni. Lalu Cakka mengajak Agni duduk di pinggir kolamikan.

“Lo tau, tempat iniadalah tempat bersejarah bagi Papa gue. Disini, Papa menyatakan cinta ke Mama.Mama pun dengan senang hati menerima Papa.” Kata Cakka.

Agni terdiammendengar cerita Cakka. Cerita itu seperti sebuah tanda baginya. Cakka punlanjut bicara.

“Hanya orangspesial aja yang gue ajak ke tempat ini. Sahabat bagi gue bukan spesial. Kalokeluarga baru gue anggap spesial. Dan satu lagi.” Cakka memeluk erat tubuhAgni. Agni terbenam dalam pelukan hangat itu. “Orang yang sangat.. sangatspesial di hidup gue adalah...” Cakka menggantungkan ucapannya sehingga membuatjantung Agni dek-dekan. “Adalah.. Lo, Ag. Elo yang paling spesial dalam hidupgue.”

Entah sejak kapanAgni menangis. Ia menangis bahagia. Bukan menangis karena dadanya sesak karenakemalangan hidupnya. Cakka... Apakah sekarang.. Apakah sekarang...

“Gue cinta elo Ag,cinta banget. Maaf, gue baru menyadarinya. Selama ini, gue selalu jahat samalo. Lo dengan sabarnya selalu menuruti kemauan gue, dan perasaan lo lokorbankan. Maafin gue ya, Ag. Lo mau maafin gue kan?”

Agni nggak bisamenjawab. Cukup dengan anggukan saja Cakka pasti paham. Dieratkannya pelukanitu. Udara dingin yang menusuk tulang rusuk Agni tidak dirasakannya. Agniterasa hangat, bukan dingin. Efek dari pelukan Cakka sangat besar pengaruhnya.

“Kak.. Agni cintasama kakak..” Lirih Agni.

“Iya, Ag. Aku jugacinta sama kamu. Mulai sekarang, kamu jangan panggil aku dengan sebutan ‘kakak’ya. Panggil aja ‘kamu’ atau ‘Cakka’. Oke?”

“Iya Kka.. Makasihya Kka..”

Cuaca yang semakindingin tidak membuat keduanya kedinginan. Justru kehangatan yang merekarasakan. Agni baru sadar. Cakka sangatlah sayang padanya. Meski dulu Cakkamenganggapnya sebagai adik. Tapi sekarang tidak. Dia adalah cinta Cakka danselama-lamanya selalu bersama Cakka.

‘Kka, I love you..Semoga kita terus bersama.. Selamanya..’

***

Surabaya.. Di kamar Rio...

Sejak kedatanganMarysa di SMA Sunrise, Rio mengalami banyak perubahan. Ia nggak pernah lagigangguin cewek atau melukai hati cewek. Tubuh Rio juga semakin kurusdikarenakan terlalu stres mencari ide supaya Marysa mau menerima cintanya.

Di dalam kamar, Riotidur terlentang. Kamarnya berantakan. Seperti pemiliknya. Argh! Apa salah guesampai-sampai Marsya nggak mau sama gue? Gue kan udah nggak playboy lagi. Apadia nggak percaya sama gue?

“Kak..”

Acha prihatindengan kondisi Rio saat ini. Cewek itu pun duduk di pinggir kasur Rio. Mungkinsaja kakaknya itu bisa ceria.

“Ngapain lo disini?Sana pergi!” Bentak Rio.

Wajah Rio sangatseram. Jarang Rio marah-marah nggak jelas seperti ini. Acha pun pergimeninggalkan kamar Rio karena dia nggak mau berurusan sama cowok stres itu.

“ARGH!! MARSYA!!KENAPA LO SUSAH BANGET SIH GUE TAKLUKIN?? ARGH!!”

Apa jangan-janganMarysa suda punya pacar? Tidak mungkin. Marysa pernah bilang kalo dia belum punyapacar. Kalo Marysa sudah punya pacar, tentu pacarnya itu yang menjemputnya,bukan Papanya. Apa Papanya sendiri yang dijadikan Marsya sebagai pacar?

“Gini ni rasanyahancur. Ini yang kedua kalinya.”Kata Rio.

Cowok itu mengambilbingkai foto. Rio melihat foto itu dengan seluruh kerinduan yang mendalam.

“Kak, kenapa sih lomati? Lo udah bosen ya hidup? Hanya lo kak yang bisa bikin gue senang. Dulu, lolah yang menasehati gue. Tapi sekarang..”

Seandainya nyawayang telah di ambil bisa di kembalikan lagi ke raga. Seandainya Tuhan bisamengembalikannya ke dunia ini. Sampai sekarang, Rio belum tau alasan saudaranyaitu memilih untuk mengakhiri hidup. Tapi, sepertinya Mama dan Papanya tau.Namun mereka merahasiakannya.

“Awas! Kalo kaliannggak mau kasih tau, jangan harap anakmu ini bisa bertahan hidup!” Ancam Rio.

Ya, saking frustasidan ditumpuki ribuan masalah, pikiran negatif itu selalu menari-nari diotaknya. Bunuh diri.. Menyusul saudaranya..

***

Seandainya di rumahnggak ada Mama dan Papa, Rio sudah bolos sekolah. Akhirnya, terpaksa Riosekolah dengan kondisi yang buruk. Kantung mata yang terlihat jelas, wajahseperti orang stres, dan rambut yang berantakan. Semua murid memandanginyadengan tatapan aneh.

Ketika pembelajaranberlangsung pun Rio cuek aja. Dia nggak memerhatikan penjelasan guru.Kerjaannya cuma melamun dan diam-diam memasang earphonenya. Untunglah, guruyang bersangkutan nggak memperingatkan Rio. Mungkin mereka mengira Rio sudahpaham. Rio kan termasuk golongan murid pintar? Cerdas pun bisa dikatakan juga.

Ini yang palingditunggu Rio. Yaitu bel pulang. Secepat mungkin Rio berlari keluar kelas danmenerobos murid-murid. Hari ini Rio sedang gila-gilanya. Siapa lagi kalo bukankarena Marsya? Hidupnya memang nggak tenang gara-gara cewek.

“Argh! Gue bencidengan makhluk yang berjenis cewek!” Dumel Rio.

Semua muridmemerhatikan Rio dengan penuh tanda tanya. Ajaibnya, satu pun nggak ada yangberani bertanya ke Rio karena kalau mereka bertanya, tentu Rio akan mengamuk.Cowok itu hobinya suka mengamuk dan nggak pernah lembut sama cewek. Entahapakah Rio bisa berubah jadi cowok baik seandainya Marysa mau menerimanya.

Di dekat gerbangsekolah, ada sebuah pemandangan yang tak enak jika di lihat. Hati Rio memanasmelihat pemandangan itu.

Sebuah pemandanganterburuk yang pernah dilihatnya. Dan Rio siap menghancurkan pemandangan itu.

***



TBC.....

Link notes & Link blog ::

http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

http://risedirectioners.blogspot.com

Free Contact me :: 087864245325

Thankyou (:

Forever Love ( Part 12 )

-Forever Love-

Author :: @uny_fahda1D




Part 12

.

.

.

Waktu berjalanbegitu cepat. Tak terasa, Rio dan seangkatannya sekarang sedang menduduki kelasdua SMA. Jadi, Rio punya adek kelas dong! Bagaimana dengan kabar Shilla? Diasudah diterima di Unesa. Mengenai hubungannya dengan Rio, sama seperti terakhirketika Shilla akan menghadapi UAN. Yaitu hubungan yang nggak jelas. Shillaberusaha mengubungi Rio, tetapi nomer Rio nggak aktif terus.

Pagi sekali, Rioberjalan menuju kelas barunya. Yaitu kelas 2IPA-2. Ajaibnya, dia sekelas samaAlvin dan sebangku dengan Alvin.

“Pagi bro! Kitajadi sekelas akhirnya.” Kata Rio senang seraya duduk dibangkunya.

Alvin yang sedangmemainkan ipadnya menoleh ke samping kanan. Mendapati Rio yang setia memamerkansenyuman.

“Ada apa lo senyumkayak gitu?” Tanya Alvin.

“Yaaa.. Nggak ada.”

Seorang cewekcantik masuk ke dalam kelas. Cewek itu tersenyum melihat seseorang yang sangatdikenalnya. Ternyata, cewek itu adalah murid baru, pindahan dari SMA Buana.

“Vin, sumpah!Cantik banget tuh cewek. Kok daritadi dia senyumin gue ya?” Kata Rio.

Alvin mengangkatbahu dan melanjutkan kegiatannya bersama sang ipad. Cewek tadi itu mendekatibangku Alvin, sepertinya mereka saling kenal mengenal.

“Hai Vin! Nggaknyangka ya kita satu sekolah. Malahan satu kelas.” Kata cewek itu.

“Iya, Sya! Ah, lotambah cantik aja deh.” Puji Alvin.

Mereka berduabegitu akrab. Marsya, nama cewek itu. Wajahnya sangat cantik, putih dan manis.Tubuhnya tinggi semapai. Memiliki dua lesung pipit yang indah. Rambutnyasedikit bergelombang dan agak kecokelatan. Rio benar-benar terpesona dengancewek itu. Timbul niatnya untuk memacari cewek itu.

“Hai cantik! Namague Rio. Nama lo siapa?” Tanya Rio sok akrab.

Marsya memandangicowok yang mengaku sebagai Rio. Hmm.. Jadi ini ya yang namanya Rio. Sebisamungkin Marsya tenang dan tidak sedikitpun tertarik dengan Rio. Karena rencanayang disusunnya dengan Alvin nggak boleh gagal.

“Nama gue Marysa!Senang bertemu dengan lo.” Jawab Marsya.

“Nama yang cantik.Eh, lo udah punya pacar belum? Kalo belum, mau ya jadi pacar Rio yang gantengini.” Kata Rio.

“Mmm.. Gue emangbelum punya pacar. Gimana ya.. Hmm..” Marysa tampak berpikir-pikir. “Ntar kitaliat aja deh. Gue kan baru kenal sama lo.” Sambungnya.

Yes! Teriak Riodalam hati. Sangat mudah ternyata menarik perhatian Marysa. Gile ni cewek. Bedabanget dengan pacar-pacarnya yang lain. Marysa begitu dewasa dan memilikipikiran yang matang. Jadinya, Rio sedikit gugup demi mendapatkan Marsya.

Jam pertama diisidengan pelajaran Kimia, lalu dilanjutkan dengan matematika. Dua pelajaran yangpaling membosankan. Tapi senyuman manis Marysa membuat Rio betah dengan duapelajaran itu.

Ya! Baru kali iniRio merasakan definisi dari jatuh cinta.

***

Sepulang sekolah,Rio mengikuti Marsya. Siang ini, ia harus bisa membujuk Marsya agar pulangbersamanya. Padahal, hari ini adalah jadwalnya dengan Sivia. Tapi Rio sudahnggak peduli lagi dengan Sivia. Pacar-pacarnya yang lain pun tidak iapedulikan. Dan Keke, sepertinya cewek itu tau kalo sebenarnya dirinya samasekali nggak dicintai Rio.

Apa ini akhir darike-playboy-annya? Rio emang merasakan hal yang berbeda ketika bertemu denganMarysa. Cinta pada pandangan pertama bahasa kerennya.

“Rio!” Seruseseorang.

Sivia! Batin Rio.Cewek itu emang terlalu mencintainya. Diantara pacar-pacarnya, Sivialah yangmenganggap hubungan ini serius. Angel sudah lama tak ia hubungi. Yah, pacar-pacarnyakini berkurang. Dan hanya Sivia saja yang harus ia uruskan sekarang ini. AgarSivia berhenti mencintainya.

“Ngapain lodisini?” Tanya Rio dengan nada yang tak bersahabat.

“Via kan pulangbareng Rio. Rio lupa?” Tanya Sivia.

“Ng..” Rio melihatMarsya yang sedang menunggu jemputan. “Sorry. Gue masih ada urusan yangpenting. Lo pulang sendiri aja ya..”

“Tapi Yo..”

Terlambat. Riosudah pergi dan Sivia takut. Hubungan ini akan hancur dan berakhir menyakitkan.Dan Sivia sekarang tau apa urusan penting itu.

“Sya, pulang barengRio yuk!” Ajak Rio.

Menyadari ada Rio,Marsya menolak dengan halus. “Maaf. Marsya pulang sama Papa Marsya aja. NtarPapa marah lagi sama Marysa.”

Tampak kekecewaanmenghiasi wajah Rio. “Kenapa? Pulang sama Rio aja. Ayolah, ntar Rio traktirkamu deh.”

Segala rayuan dangombalan berakhir sia-sia. Jemputan Marsya sudah datang dan Rio nggak ikhlasmenerimanya. Marsya.. Nama yang cantik.. Tapi sulit untuk ditaklukan. Baru kaliini Rio berhadapan dengan cewek seperti Marsya. Rio kira, Marsya langsungmenerimanya. Tapi tidak. Butuh ekstra keras baginya demi mendapatkan Marsya.

***

Sivia pulang denganlemas. Hatinya saat ini sakit banget. Sivia sadar, Rio nggak mencintainya.Jadi, hubungannya selama hampir satu tahun itu nggak berarti apa-apa? Siviaingin menangis. Tapi ia tahan agar air mata itu nggak keluar.

Tubuhnya iajatuhkan di atas kasur. Sivia memandangi langit kamarnya. Diambilnya selembarfoto seorang cowok manis. Rio..

“Yo.. Lo nggak sukague kan? Lo hanya mempermainkan gue kan? Lo lebih tertarik sama cewek yanglebih cantik kan? Gue kira, lo cowok yang baik. Tapi nyatanya tidak.”

Air matanya turun,membasahi lembaran foto itu. Jika ia memiliki kekuatan, saat itu juga ia robeklembaran foto itu.

“Yo.. Gue tau, guenggak cantik. Harusnya gue sadar dari dulu kalo gue itu nggak pantas buat lo.Alvin benar. Harusnya gue akhiri hubungan kita ini.”

Sivia meremas-remasfoto itu menjadi bentuk bola. Lalu, ia lempar hasil kreasinya itu ke ujungkamarnya. Move on dari Rio? Semudah itukah ia move on dari Rio?

***

Bandung...

“Cie.. Cie.. Yangudah SMA..” Kata Zevana mendekati dua sahabatnya, yaitu Ify dan Agni.

Ketiganya puntertawa bersama. Kata orang, masa SMA adalah masa yang indah. Masa dimana kitabisa menentukan siapa diri kita, jadi apakah kita nanti, dan juga disanalahkita menemukan cinta.

Mereka bertiga satusekolah. Sesuai janji mereka, mereka akan selalu bersama dan tak akan pisah.Mereka bersekolah di SMA Star, sekolah itu juga sekolah Cakka. Hmm.. Apa kabarCakka? Cowok yang satu itu sedikit bisa melupakan Ify. Ify pun mulai bisamenghapus rasa cintanya pada Cakka dan tentunya tetap menunggu seseorang yangtidak pasti.

“Hai kalian! Adekkelas baru gue, hehehe..”

Cakka datang dengantawanya yang khas. Meramaikan suasana indah itu. Agni masih menyimpan rasacinta itu. Namun sampai sekarang, ia belum berani mengatakannya. Sebagaijawabannya, ia belum siap.

“Hai kak! Wah, kitasatu sekolah. Seru dong ntar.” Kata Zevana.

“Hehehe.. Iya..Nggak nyangka kalian berhasil lolos masuk ke sekolah gue yang paling oke itu.”Kata Cakka.

“Hahaha.. Kan gueanak pinter. Maklum lah keterima di sekolah kakak..” Bangga Zevana.

Diantarakeempatnya, Ify dan Agni yang diam. Keduanya nggak sesemangat Zevana dan Cakka.Cakka pun dengan jahilnya menggodai Ify dan Agni.

“Hei kalian berdua!Kok daritadi diem sih? Ngomong apa dikit. Gue udah kangen nih sama lo berdua.Udah lama ya kita nggak ketemu?” Kata Cakka.

Ify tersenyum kecilmembalas ucapan Cakka. Sementara Agni masih diam. Dia malas untuk tersenyum.Entah mengapa Agni menjadi lemas saat bertemu Cakka. Dan janjinya untuk jujurdengan Cakka mungkin ia batalkan. Biarlah cinta itu ia pendam di dalam hatinya.Cukup jadi teman Cakka saja, Agni bahagia. Mengenai pacaran bohongan, Cakkasudah nggak melakukannya, dan Agni bersyukur sebesar-besarnya.

“Iya kak. Merekaberdua itu kayak orang bisu aja.” Kata Zevana.

“Eh Ag, besok sore,gue pengen ngajak lo ke suatu tempat. Lo mau kan?” Tanya Cakka.

Agni yang tadi diamakhirnya bicara. “Ada apa kakak ajak Agni?” Tanyanya.

“Ada deh. Disanague mau mengatakan sesuatu. Pokoknya, lo harus mau ya. Pliss..”

Tampang melasdibuat-buat Cakka agar Agni mau. Akhirnya, Agni terpaksa mengangguk. Walausebenarnya ia malas menuruti ajakan Cakka.

“Ehem.. Cie..Cie..” Goda Zevana yang sukses membuat pipi Agni memerah.

“Ishh.. Apa-apaansih lo?” Marah Agni sekaligus malu.

“Hahaha.. Nggakada..” Tawa Zevana, diikuti Cakka dan Ify.

Yeah, semuanya puntertawa. Benar kan. Sahabat adalah segala-galanya bagi kita. Jika kita sedih,kita pasti tertawa dibuatnya. Jika kita butuh bantuan, tentu sahabatlah yangsenantiasa membantu kita. Jadi, apakah kalian pernah memiliki sahabat sepertiIfy, Agni, Zevana atau Cakka?

***

Surabaya.. SMA Sunrise...

Semua murid SMASunrise baru tau kalo sebenarnya Rio itu Playboy. Tapi kata Rio, dia sudahtobat. Rio sudah menemukan cinta sejatinya. Siapa lagi kalo bukan Marsya?Pacar-pacarnya yang jumlahnya banyak itu ia putuskan secara kasar dan yangmenjadi korban berakhir patah hati. Sivia juga begitu. Hatinya sakit banget. Iabersumpah agar hidup Rio menderita. Ia ingin Rio merasakan kesakitan yang iarasakan.

Di jam istirahat,Rio mencari-cari Marsya di kantin. Ternyata, Marsya sedang ngobrol sama teman-temannya.Rio pun menuju ke tempat Marsya duduk dan berharap usahanya kali ini sukses.

“Marsya! Apa kabarhoney?” Sapa Rio.

Teman-teman Marsyamalah ketawa. Menurut mereka, sapaan Rio barusan bak lelucon yang sangat lucu.Tapi nyali Rio nggak berkurang sedikit pun. Ini demi cintanya pada Marsya.

“Sya, ntar pulangbareng gue ya?” Kata Rio penuh harap.

Dan lagi-lagi,Marysa menolak secara halus. “Maaf ya Yo, gue nggak bisa. Lo pulang aja dehsama pacar-pacar lo yang lain.”

“Pacar? Gue udahnggak playboy lagi Sya! Sumpah, gue sayang sama elo. Ayolah Sya, gue pengenbanget jadi pacar elo. Lo mau kan jadi pacar gue?”

Marsya menoleh keRio dan memerhatikan Rio dengan seksama. Wajah yang melas, sedikit putus asa,dan ada niat disana untuk tobat. Berhasil! Gumam Marsya. Rio sudah mendapatsebuah pelajaran yang berharga.

“Ohya Yo, jemputangue udah datang. Bye kalo gitu..” Kata Marsya meninggalkan Rio.

“MARSYAA!!” TeriakRio frustrasi.

Cowok itumengacak-acak rambutnya sampai berantakan. Tapi penampilannya tidak berkurangsama sekali. Rio tetap cakep jika rambutnya berantakan. Malahan keren kataorang yang melihatnya.

“Gue pasti dapetinlo!” Tekad Rio.

***

Sebuah tempat yangsepi, tempat yang jarang dikunjungi orang lain. Seorang cewek menangis lirihsambil menatap pemandangan kosong di depannya. Cewek itu meringkuk. Menyesaliperbuatannya sendiri.

Cinta pertama yangsangat menyesakkan dan menguras air mata. Ia akui, ia salah menemukan cintapertamanya. Rio.. Cowok itu seharusnya ia bencikan sejak zaman purba. Danseharusnya ia menuruti nasehat Alvin untuk segera mengakhiri hubungannya denganRio.

“Dasar! Ternyata loplayboy Yo! Semua orang tau kalo lo itu playboy. Dan lo udah tobat gara-garacewek bernama Marsya! Gue sumpahin lo nggak akan bisa dapetin Marsya! Guepengin lo ngerasain apa yang gue rasa sekarang. Hancur dan sakit banget..”

Segala emosi dankemarahan ia buang di tempat ini, agar hatinya menjadi ringan dan tanpa beban.Memang, tempat inilah yang menjadi favoritnya. Anehnya, Sivia nggak takutkalo-kalo tempat ini diserang penjahat atau sejenisnya.

“Gue tau loganteng, tapi hati lo busuk. Sudah banyak cewek yang lo mainin. Lo inget nggakKeke. Dia sama kayak gue. Hatinya sakit gara-gara elo. Dan cewek-cewek lainnya,pasti juga ngerasain gimana sakitnya. Itu semua gara-gara lo, Yo. Gue nyeselsuka sama lo!”

Air matanyaberhenti. Sivia tampak lebih tenang dari sebelumnya. Ia tarik nafasdalam-dalam. Energinya yang telah lama hilang kini perlahan menemuinya, mengisikeadaan tubuhnya yang sudah mencapai titik kelemahan. Ya, Sivia yakin ia bisamengubah hidupnya, juga mencari cinta lain, cinta yang sebenarnya.

“Akhirnya lo sadarjuga..” Kata seseorang.

***


TBC.....

Link notes & Blog ::

http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

http://risedirectioners.blogspot.com

Free contact me :: 087864245325

Thankyou (: (:

Forever Love ( Part 11 )

-Forever Love-

Author :: @uny_fahda1D




Part 11
.

.

.

Bandung.. Di rumah Ify...

Pagi-pagi sekaliAgni pergi ke rumah Ify. Alasannya pergi kesana hanya untuk mengetahuibagaimana kondisi Ify setelah menolak Cakka. Agni pun mulai biasa menjadi pacarbohongan Cakka atau lebih tepatnya sebagai pelampiasan Cakka.

Mama Ifymenyuruhnya masuk ke dalam kamar Ify. Ketika Agni sampai di pintu kamar Ify,Agni membukanya dan melihat Ify yang sedang menulis sesuatu. Agni mendekatiIfy.

“Hai Fy! Apa kabar?Kok lo nggak pernah sms gue?” Tanya Agni.

Ify menoleh ke arahAgni lalu tersenyum. Belakang-belakangan ini ia jarang berhubungan dengan Agni.Zevana pun jarang ia hubungi. Ify lebih suka sendiri.

“Kabar gue baik.Maaf ya nggak pernah bales sms lo. Ada apa lo kesini?”

Ify menutupbukunya.

“Mmm.. Cuma taukeadaan lo aja. Ternyata lo baik.”

“Ohh, gue emangbaik. Ohya, bukannya lo dijadikan kak Cakka sebagai pacar bohongannya? Apa itubenar Ag?” Tanya Ify memastikan.

Pacar bohongan?Darimana Ify tau? Ahya, mungkin Cakka yang memberitahu Ify. Mulanya Agni kaget,tapi ia sembunyikan kekagetannya itu.

“Benar. Guedijadiin sebagai pacar bohongannya.” Jawab Agni.

“Kenapa?” Tanya Ifyingin tau.

Jawab nggak ya?Agni nggak tau apa ia sanggup menjelaskannya pada Ify. Bukannya karena Ify iadijadikan sebagai pacar bohongan Cakka? Ntar kalo ia jelaskan, Ify didera rasasalah dong.

“Ag..” Kata Ify.

“Oh.. Ee.. Nggaktau juga. Tiba-tiba aja kak Cakka nyuruh gue jadi pacar bohongannya.”

“Mmm.. Apa karenague ya? Maaf deh kalo gitu. Sebaiknya lo cuekkan aja kak Cakka, Ag. Dia butuhmenyendiri. Lo sih terlalu baik sama dia.”

Benar juga! Selamaini Agni selalu mematuhi apa yang Cakka inginkan dan mengorbankan perasaan yangia pendam. Dan bukannya ia akan berkata jujur pada Cakka tentang perasaannya?

“Iya deh Fy. Ntargue bicara baik-baik sama dia.” Kata Agni.

Ify tersenyum.“Baguslah. Menurut gue, lo cocok deh jadi pacar kak Cakka. Maksudnya pacaranbeneran, bukan pacaran bohongan.”

Deg! Jantung Agniserasa berhenti berdetak. Apa? Apa yang dikatakan Ify barusan? Ify bilang, diacocok jadi pacar Cakka? Semua orang bilang begitu, bukan hanya Ify saja. TapiCakka nggak nyadar juga kalo cewek yang selama ini membantunya sangatmenyukainya.

“Mmm.. Nggak taujuga. Tapi kak Cakka nggak secepat itu move on sama lo. Kenapa sih Fy lo tolakkak Cakka? Nggak ada juga gunanya lo tunggu Gabriel.” Kata Agni.

Kembali air mataitu menetes, setelah sekuat mungkin ia tahan agar tidak keluar. Cakka.. Sebuahnama yang begitu indah, nama yang sangat ia kagumi, bahkan ia cintai. Tapisayangnya, kesetiaannya pada Gabriel nggak bisa membuatnya jujur kalosebenarnya ia sangat menyukai Cakka. Cintanya pada Gabriel nggak bisa iahilangkan. Bahkan dengan cowok tercakep di dunia pun tidak bisa.

“Ag..” Ify mulaijujur ke Agni. “Sebenarnya.. Sebenarnya gue suka sama kak Cakka. Tapi.. Tapigue nggak bisa nerima cintanya. Karena.. Karena..”

“Karena Gabrielkan?” Sambung Agni yang tiba-tiba aja menangis. Jadi Ify suka sama Cakka?

“Iya Ag.. Gue..Gue..” Ify pun menangis.

“Fy.. Guesebenarnya juga suka sama kak Cakka..” Jujur Agni pada akhirnya.

Dua cewek itusama-sama menangis. Akhirnya, keduanya sama-sama jujur dengan perasaanmasing-masing. Ify maupun Agni sama-sama menyukai satu cowok, yaitu Cakka.Sekarang Ify tau apa yang harus dilakukannya. Demi sahabatnya.

“Lo cocok Ag samakak Cakka. Jujur aja sama dia. Gue dukung lo seratus persen.” Kata Ify mencobatersenyum dan menghentikan tangisannya.

“Tapi.. Tapi..”

“Sekali lagi, losama dia cocok. Gue yakin, kak Cakka pasti menyukai lo. Selama gue perhatiindia, kak Cakka sayang banget sama elo. Dia seperti nggak mau kehilangan lo. Ag,jangan takut untuk jujur sama dia.”

Agni mulaitersenyum. Sungguh, ia sangat beruntung mempunyai sahabat seperti Ify.Predikatnya sebagai manusia termalang di dunia ini ia larat. Dan berubahmenjadi gadis paling beruntung karena memiliki sahabat seperti Ify.

“Baiklah Fy, gueakan berkata jujur sama kak Cakka..” Lirih Agni.

***

Surabaya.. Di pagi hari...

Dengan semangatempat lima, cowok itu berlari menelusuri kompleks perumahannya. Sudah menjadi kebiasaannyalari pagi di waktu libur. Rio, cowok itu tampak bahagia melakukan salah satuhobinya, yaitu berlari.

Kegiatannya itu iahentikan ketika sampai di lapangan basket. Lapangan itu sepi. Syukurlah, batinRio. Jadi dia bisa duduk-duduk disana.

“Rio!” Seruseseorang.

Merasa namanyadipanggil, Rio menoleh ke belakang. Ia mendapati seorang cewek berwajah pucat.Kayaknya Rio nggak asing lagi deh sama cewek itu.

“Rio..” Kata orangitu dengan suara pelan.

“Si.. Siapa lo?”Tanya Rio sedikit takut. Entah mengapa ia takut sekali berhadapan denganmanusia itu.

“Kamu lupa ya?”Tanya cewek itu.

Rio mulai berpikirsambil memerhatikan penampilan cewek itu dari atas sampai bawah. Lho? Dia kan..Dia kan...

“Aku Dea, masihinget nggak sama aku?”

Cewek itu adalahDea. Mantan teman bangkunya. Dea sedikit mengalami perubahan. Rio heran.Ternyata cewek itu bisa berubah. Ia pikir, cewek itu cuma main-main. Tapinyatanya tidak. Apa sekarang Dea kemari demi menagih janji?

“Yo.. Dea kesinimau nagih janji Rio..” Kata Dea. Tuh kan bener!

“Janji apa? TanyaRio pura-pura nggak tau.

“Janji.. Janjimujadiin Dea pacar Rio kalo Dea bisa berubah. Dea kan sekarang sudah berubah.”

Rio memerhatikanpenampilan baru Dea yang nggak seburuk dengan dulu. Tapi, ada satu yang lain.Yaitu wajah Dea yang pucat. Sepertinya Dea sedang sakit. Tapi, kalo dia sakit,kenapa memaksakan diri kemari? Bukannya Dea ada di Makassar?

“Lo sakit De!Ngapain lo disini?” Bentak Rio, sama sekali nggak kasian sama Dea.

“Dea nggak sakitYo. Dea kan udah berubah, jadi Dea boleh kan jadi pacar Rio?”

Sekumpulan orangberjalan mendekati lapangan itu. Astaga! Mereka kan teman-teman basketnya. Riolupa hari ini menyuruh mereka kumpul di lapangan ini. Mau nggak mau, Dea harusdia usir. Secara baik-baik ataupun secara paksa.

“Sebaiknya lopergi.” Kata Rio.

“Kenapa? Mana janjiRio?”

“Dasar cewek bodoh!Harusnya lo nyadar kalo lo itu nggak pantes jadi pacar gue. Sana lo pergi! Danjangan kembali lagi.” Bentak Rio.

Dea terdiam. Cairanbening perlahan menetes, membasahi pipi tembennya. Jadi.. Jadi selama ini.. Riohanya.. Bohongan saja? Jadi, sia-sia dong perjuangannya selama ini.

“Yo.. Dea..”

“Apa lo pengen guenendang lo? Hah?”

Karena nggaksanggup berhadapan dengan Rio, perlahan Dea membalikkan badan, lalu pergimeninggalkan tempat itu. Rio menyaksikan kepergian Dea tanpa perasaan kasiansedikit pun. Memang, hati Rio terlalu keras dan nggak bisa lembut pada wanita.

“Yo.. Siapa cewekitu?” Tanya salah satu dari teman Rio.

“Eh, elo. Nggakada. Jangan omongin cewek itu.” Jawab Rio.

Teman Rio nggakberani bertanya lebih lanjut. Cewek yang tadi barusan pergi juga bukanurusanku, batin teman Rio itu.

***

Makassar.. Dua hari yang lalu...

Kamar 22D di rumahsakit Hasanuddin itu tampak panik. Pasien yang bernama Dea Christa Amanda kaburtanpa sepengetahuan dokter ataupun para suster. Mama Dea begitu panik mendapatiranjang yang kemarin ditiduri anaknya, kini menjadi kosong. Dea kemana? Dia kansakit parah? Kok main kabur saja?

Nadia juga panik,sama seperti Mama Dea. Sepupunya itu keras kepala. Di suruh nginap di rumahsakit malah kabur. Apa sih maunya Dea itu? Jangan-jangan...

“Pasti gara-garacowok sialan itu!” Kata Nadia geram.

Siapa lagi kalobukan Rio? Lelaki yang diidam-idamkan Dea? Kemungkinan besar Dea berada ditengah perjalanan menuju Surabaya. Jarak antara Makassar dan Surabaya jauhbanget. Mending pakai pesawat kesananya, kalo pakai kapal?

“Tante, Nadia taudimana keberadaan Dea.” Kata Nadia.

Mama Dea menatapNadia dengan penuh pertanyaan. “Dimana dia? Kenapa dia kabur? Darimana kamu taukeberadaan Dea? Apa sebelumnya Dea ngasih tau kamu sebelum dia pergi?”

“Nggak tan. Deanggak ngasih tau Nadia. Tapi Nadia yakin Dea kabur ke Surabaya! Nadia yakinsekali.”

“Darimana makanyakamu tau kalo Dea kabur ke Surabaya?”

Mama Dea tampaktidak puas dengan jawaban yang diberikan Nadia. Dengan sabarnya Nadiamenjelaskan kepada Mama Dea.

“Di Surabaya, adacowok yang sangat Dea sukai. Katanya, Dea akan menemui cowok itu saat Dea udahberubah. Sekarang, Dea udah berubah. Nadia yakin Dea pasti berada di Surabaya.”

“Siapa cowok itu?”

“Namanya Rio tan.Awalnya Nadia nggak setuju Dea ngerubah penampilan demi Rio. Tapi Dea keraskepala. Makanya Nadia biarkan saja.”

Kening Mama Deaberkerut. Tampak memikirkan sesuatu. “Sekarang, ayo kita pergi ke Surabaya!”Katanya tegas.

***

Surabaya.. Di kamar Shilla..

Fokus Shilla,fokus! Dua hari lagi lo akan menghadapi ujian. Lo tau kan apa ujian itu? Ituadalah final dari seluruh belajar lo selama tiga tahun. Setelah ujian, baru dehlo bebas. Berkali-kali Shilla membolak-balikkan buku UAN nya. Wajahnya serius.Teman-temannya yang lain santai-santai saja. Mengapa? Tau kan, ada kuncijawaban.

Shilla selalumenolak jika ditawarkan kunci jawaban oleh teman-teman. Sekarang, jamannya pakesurat undangan. Jadi lima puluh persennya diambil dari nilai-nilai rapotnya,dan sisanya dari nilai UAN. Shilla tau, nilai rapotnya bagus-bagus. Banyak guruyang mengatakan kalo dia dipilih lewat surat undangan.

Hubungannya denganRio makin hari makin nggak jelas. Berawal dari try out, Shilla jarang bertemudengan Rio. Kalo boleh dibilang, dia sudah putus dengan Rio. Nomer HP Rio nggakpernah aktif. Jadi Shilla jarang smsan sama Rio. Ya biarkan aja, yang pentingnilai UN bagus, pikirnya.

Drtrdrtrdrt...

Message From :MyLove

Sayang, lagi apa? Lagi sibukbelajar ya?? :*

Nah, tumbenpacarnya itu mengirimnya sms. Shilla nggak membalas sms itu. Ponselnya iamatikan. Gilirannya nih menghindar dari Rio. Dulu, Rio sering menghindar darinyadengan cara mematikan ponsel. Sekarang giliran Shilla yang mematikan ponselnya.

“Lo emang pacaryang aneh. Heran gue sama lo.” Kata Shilla lalu kembali fokus pada bukuFisikanya.

Shilla mengambiljurusan IPA. Jadi dia nggak perlu repot-repot pelajarin pelajaran anak IPS atauBahasa.

***

Bandung...

Meskipun Agni sudahmengumpulkan seluruh keberaniannya, ia begitu ciut saat berhadapan denganCakka. Cakka seperti biasa. Kadang-kadang baik, kadang-kadang dingin. Tapisampai detik ini, Agni masih bertahan.

Siang ini, Agniberada di rumah pohon Cakka. Pemilik rumah pohon itu belum juga datang.Perasaannya jadi nggak enak. Ketika ia mengintip dari jendela rumah pohon itu,ada sebuah pemandangan yang nggak enak jika dilihat. Diam-diam Agni menyimak percakapanmereka dari atas pohon.

“Oik sayang, gimanantar sore kita jalan-jalan ke taman yang barusan di buka kemarin? Tamannyakeren lho! Cocok deh dijadikan kencan, gimana?” Tanya Cakka.

Cewek yang bernamaOik itu langsung tersenyum. “Oke sayang. Eh, gimana dong dengan Agni? Dia kanpacar bohongan lo?”

Pacar bohongan,menarik sekali. Agni menyimak dengan ditemani air mata yang kini mengalir derasseperti air hujan. Semuanya sudah terlambat. Ia terlambat menyatakanperasaannya ke Cakka.

“Agni? Janganpikirkan dia lagi. Gimana, lo mau kan?”

Jangan pikirkan‘dia’ lagi. Agni tau, ia nggak pantas jadi pacar Cakka. Ia hanya pantasdikatakan sebagai babu Cakka yang setiap harinya patuh dengan segala kemauanCakka. Tapi, Agni menangkap sesuatu yang tidak beres dari Cakka.

“Oke. Lo sekarangmulai membuka hati lo untuk cewek. Makasih ya Kka karena pilihan lo adalah gue.Jadi, lo udah move on kan sama Ify?”

Wajah Cakka berubahjadi mendung ketika Oik menyebut nama ‘Ify’. Nama yang hampir membuatnya gila.Nama yang sangat sulit untuk dia dapatkan. Dan nama yang terlalu indah untukdilupakan. Siapapun, tidak bisa menggantikan Ify di hatinya. Adakah cewek lainyang mampu membuatnya melupakan Ify dan menuju cintanya yang baru? Oik tentutidak. Cakka asal-asalan menembak Oik.

“Gue peringati,jangan sekali-sekali lo nyebut nama Ify.” Kata Cakka dengan nada sedikit kasar.

“Kenapa? Lo kanudah nggak suka sama cewek keras kepala itu?”

Tiba-tiba, Cakkamendorong tubuh Oik dengan kasar. Alhasil, Oik terjatuh di tanah. Tangankanannya sakit dan tubuhnya juga. Dorongan Cakka terlalu keras sehingga Oiknggak bisa bangun. Dari atas, Agni melihat pemandangan tak manusiawi itu. Iapun turun dan segera membantu Oik.

“Kak! Jangan sakiticewek! Agni nggak suka kakak ngelakuin cewek seperti ini!” Bentak Agni.

Cakka terdiam.Matanya menyaksikan seorang Agni yang membantu Oik berdiri. Oik tersenyum danberterimakasih lirih pada Agni. Agni membalas Oik dengan anggukan, lalu matanyamenatap tajam ke arah Cakka.

“Jangan Oik yang kakakjadikan pelampiasan. Cukup Agni saja yang kakak jadikan pelampiasan.” Kata Agnipelan, lalu mengajak Oik meninggalkan tempat itu.

Jelas dan tegasucapan Agni tadi. Ucapan itu sangat menyakitkan bagi Agni. Ya, Cakkamemerhatikan punggung Agni yang mulai menghilang. Tiba-tiba, ia merasa kasiansama Agni. Orang yang selama ini membantunya tanpa mengeluh dan tanpa lelah.

“Ag, apa gue jahatsama elo?” Tanya Cakka pada diri sendiri.

***

Surabaya...

Mata cewek itusembab. Setelah penolakan kasar dari Rio, cewek itu seperti nggak punyasemangat hidup. Kaki-kakinya ia paksakan untuk berlari, jauh dari tempat itu.Sampai tiba di pinggir jalan raya besar. Cewek itu berhenti. Berharap takdirnyaberakhir sampai disini.

Cewek itumemejamkan mata. Kaki-kakinya mulai berjalan dengan langkah kecil dan pelan.Mendekati jalan raya besar yang dilalu lalangi kendaraan-kendaraan. Tapi, adasatu teriakan tak asing yang ia dengar.

“DEAAAA !!!!”

***


TBC....

Link notes:

http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

Free contact me :
087864245325

Thankyou (: