expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 15 Februari 2014

Forever Love ( Part 11 )

-Forever Love-

Author :: @uny_fahda1D




Part 11
.

.

.

Bandung.. Di rumah Ify...

Pagi-pagi sekaliAgni pergi ke rumah Ify. Alasannya pergi kesana hanya untuk mengetahuibagaimana kondisi Ify setelah menolak Cakka. Agni pun mulai biasa menjadi pacarbohongan Cakka atau lebih tepatnya sebagai pelampiasan Cakka.

Mama Ifymenyuruhnya masuk ke dalam kamar Ify. Ketika Agni sampai di pintu kamar Ify,Agni membukanya dan melihat Ify yang sedang menulis sesuatu. Agni mendekatiIfy.

“Hai Fy! Apa kabar?Kok lo nggak pernah sms gue?” Tanya Agni.

Ify menoleh ke arahAgni lalu tersenyum. Belakang-belakangan ini ia jarang berhubungan dengan Agni.Zevana pun jarang ia hubungi. Ify lebih suka sendiri.

“Kabar gue baik.Maaf ya nggak pernah bales sms lo. Ada apa lo kesini?”

Ify menutupbukunya.

“Mmm.. Cuma taukeadaan lo aja. Ternyata lo baik.”

“Ohh, gue emangbaik. Ohya, bukannya lo dijadikan kak Cakka sebagai pacar bohongannya? Apa itubenar Ag?” Tanya Ify memastikan.

Pacar bohongan?Darimana Ify tau? Ahya, mungkin Cakka yang memberitahu Ify. Mulanya Agni kaget,tapi ia sembunyikan kekagetannya itu.

“Benar. Guedijadiin sebagai pacar bohongannya.” Jawab Agni.

“Kenapa?” Tanya Ifyingin tau.

Jawab nggak ya?Agni nggak tau apa ia sanggup menjelaskannya pada Ify. Bukannya karena Ify iadijadikan sebagai pacar bohongan Cakka? Ntar kalo ia jelaskan, Ify didera rasasalah dong.

“Ag..” Kata Ify.

“Oh.. Ee.. Nggaktau juga. Tiba-tiba aja kak Cakka nyuruh gue jadi pacar bohongannya.”

“Mmm.. Apa karenague ya? Maaf deh kalo gitu. Sebaiknya lo cuekkan aja kak Cakka, Ag. Dia butuhmenyendiri. Lo sih terlalu baik sama dia.”

Benar juga! Selamaini Agni selalu mematuhi apa yang Cakka inginkan dan mengorbankan perasaan yangia pendam. Dan bukannya ia akan berkata jujur pada Cakka tentang perasaannya?

“Iya deh Fy. Ntargue bicara baik-baik sama dia.” Kata Agni.

Ify tersenyum.“Baguslah. Menurut gue, lo cocok deh jadi pacar kak Cakka. Maksudnya pacaranbeneran, bukan pacaran bohongan.”

Deg! Jantung Agniserasa berhenti berdetak. Apa? Apa yang dikatakan Ify barusan? Ify bilang, diacocok jadi pacar Cakka? Semua orang bilang begitu, bukan hanya Ify saja. TapiCakka nggak nyadar juga kalo cewek yang selama ini membantunya sangatmenyukainya.

“Mmm.. Nggak taujuga. Tapi kak Cakka nggak secepat itu move on sama lo. Kenapa sih Fy lo tolakkak Cakka? Nggak ada juga gunanya lo tunggu Gabriel.” Kata Agni.

Kembali air mataitu menetes, setelah sekuat mungkin ia tahan agar tidak keluar. Cakka.. Sebuahnama yang begitu indah, nama yang sangat ia kagumi, bahkan ia cintai. Tapisayangnya, kesetiaannya pada Gabriel nggak bisa membuatnya jujur kalosebenarnya ia sangat menyukai Cakka. Cintanya pada Gabriel nggak bisa iahilangkan. Bahkan dengan cowok tercakep di dunia pun tidak bisa.

“Ag..” Ify mulaijujur ke Agni. “Sebenarnya.. Sebenarnya gue suka sama kak Cakka. Tapi.. Tapigue nggak bisa nerima cintanya. Karena.. Karena..”

“Karena Gabrielkan?” Sambung Agni yang tiba-tiba aja menangis. Jadi Ify suka sama Cakka?

“Iya Ag.. Gue..Gue..” Ify pun menangis.

“Fy.. Guesebenarnya juga suka sama kak Cakka..” Jujur Agni pada akhirnya.

Dua cewek itusama-sama menangis. Akhirnya, keduanya sama-sama jujur dengan perasaanmasing-masing. Ify maupun Agni sama-sama menyukai satu cowok, yaitu Cakka.Sekarang Ify tau apa yang harus dilakukannya. Demi sahabatnya.

“Lo cocok Ag samakak Cakka. Jujur aja sama dia. Gue dukung lo seratus persen.” Kata Ify mencobatersenyum dan menghentikan tangisannya.

“Tapi.. Tapi..”

“Sekali lagi, losama dia cocok. Gue yakin, kak Cakka pasti menyukai lo. Selama gue perhatiindia, kak Cakka sayang banget sama elo. Dia seperti nggak mau kehilangan lo. Ag,jangan takut untuk jujur sama dia.”

Agni mulaitersenyum. Sungguh, ia sangat beruntung mempunyai sahabat seperti Ify.Predikatnya sebagai manusia termalang di dunia ini ia larat. Dan berubahmenjadi gadis paling beruntung karena memiliki sahabat seperti Ify.

“Baiklah Fy, gueakan berkata jujur sama kak Cakka..” Lirih Agni.

***

Surabaya.. Di pagi hari...

Dengan semangatempat lima, cowok itu berlari menelusuri kompleks perumahannya. Sudah menjadi kebiasaannyalari pagi di waktu libur. Rio, cowok itu tampak bahagia melakukan salah satuhobinya, yaitu berlari.

Kegiatannya itu iahentikan ketika sampai di lapangan basket. Lapangan itu sepi. Syukurlah, batinRio. Jadi dia bisa duduk-duduk disana.

“Rio!” Seruseseorang.

Merasa namanyadipanggil, Rio menoleh ke belakang. Ia mendapati seorang cewek berwajah pucat.Kayaknya Rio nggak asing lagi deh sama cewek itu.

“Rio..” Kata orangitu dengan suara pelan.

“Si.. Siapa lo?”Tanya Rio sedikit takut. Entah mengapa ia takut sekali berhadapan denganmanusia itu.

“Kamu lupa ya?”Tanya cewek itu.

Rio mulai berpikirsambil memerhatikan penampilan cewek itu dari atas sampai bawah. Lho? Dia kan..Dia kan...

“Aku Dea, masihinget nggak sama aku?”

Cewek itu adalahDea. Mantan teman bangkunya. Dea sedikit mengalami perubahan. Rio heran.Ternyata cewek itu bisa berubah. Ia pikir, cewek itu cuma main-main. Tapinyatanya tidak. Apa sekarang Dea kemari demi menagih janji?

“Yo.. Dea kesinimau nagih janji Rio..” Kata Dea. Tuh kan bener!

“Janji apa? TanyaRio pura-pura nggak tau.

“Janji.. Janjimujadiin Dea pacar Rio kalo Dea bisa berubah. Dea kan sekarang sudah berubah.”

Rio memerhatikanpenampilan baru Dea yang nggak seburuk dengan dulu. Tapi, ada satu yang lain.Yaitu wajah Dea yang pucat. Sepertinya Dea sedang sakit. Tapi, kalo dia sakit,kenapa memaksakan diri kemari? Bukannya Dea ada di Makassar?

“Lo sakit De!Ngapain lo disini?” Bentak Rio, sama sekali nggak kasian sama Dea.

“Dea nggak sakitYo. Dea kan udah berubah, jadi Dea boleh kan jadi pacar Rio?”

Sekumpulan orangberjalan mendekati lapangan itu. Astaga! Mereka kan teman-teman basketnya. Riolupa hari ini menyuruh mereka kumpul di lapangan ini. Mau nggak mau, Dea harusdia usir. Secara baik-baik ataupun secara paksa.

“Sebaiknya lopergi.” Kata Rio.

“Kenapa? Mana janjiRio?”

“Dasar cewek bodoh!Harusnya lo nyadar kalo lo itu nggak pantes jadi pacar gue. Sana lo pergi! Danjangan kembali lagi.” Bentak Rio.

Dea terdiam. Cairanbening perlahan menetes, membasahi pipi tembennya. Jadi.. Jadi selama ini.. Riohanya.. Bohongan saja? Jadi, sia-sia dong perjuangannya selama ini.

“Yo.. Dea..”

“Apa lo pengen guenendang lo? Hah?”

Karena nggaksanggup berhadapan dengan Rio, perlahan Dea membalikkan badan, lalu pergimeninggalkan tempat itu. Rio menyaksikan kepergian Dea tanpa perasaan kasiansedikit pun. Memang, hati Rio terlalu keras dan nggak bisa lembut pada wanita.

“Yo.. Siapa cewekitu?” Tanya salah satu dari teman Rio.

“Eh, elo. Nggakada. Jangan omongin cewek itu.” Jawab Rio.

Teman Rio nggakberani bertanya lebih lanjut. Cewek yang tadi barusan pergi juga bukanurusanku, batin teman Rio itu.

***

Makassar.. Dua hari yang lalu...

Kamar 22D di rumahsakit Hasanuddin itu tampak panik. Pasien yang bernama Dea Christa Amanda kaburtanpa sepengetahuan dokter ataupun para suster. Mama Dea begitu panik mendapatiranjang yang kemarin ditiduri anaknya, kini menjadi kosong. Dea kemana? Dia kansakit parah? Kok main kabur saja?

Nadia juga panik,sama seperti Mama Dea. Sepupunya itu keras kepala. Di suruh nginap di rumahsakit malah kabur. Apa sih maunya Dea itu? Jangan-jangan...

“Pasti gara-garacowok sialan itu!” Kata Nadia geram.

Siapa lagi kalobukan Rio? Lelaki yang diidam-idamkan Dea? Kemungkinan besar Dea berada ditengah perjalanan menuju Surabaya. Jarak antara Makassar dan Surabaya jauhbanget. Mending pakai pesawat kesananya, kalo pakai kapal?

“Tante, Nadia taudimana keberadaan Dea.” Kata Nadia.

Mama Dea menatapNadia dengan penuh pertanyaan. “Dimana dia? Kenapa dia kabur? Darimana kamu taukeberadaan Dea? Apa sebelumnya Dea ngasih tau kamu sebelum dia pergi?”

“Nggak tan. Deanggak ngasih tau Nadia. Tapi Nadia yakin Dea kabur ke Surabaya! Nadia yakinsekali.”

“Darimana makanyakamu tau kalo Dea kabur ke Surabaya?”

Mama Dea tampaktidak puas dengan jawaban yang diberikan Nadia. Dengan sabarnya Nadiamenjelaskan kepada Mama Dea.

“Di Surabaya, adacowok yang sangat Dea sukai. Katanya, Dea akan menemui cowok itu saat Dea udahberubah. Sekarang, Dea udah berubah. Nadia yakin Dea pasti berada di Surabaya.”

“Siapa cowok itu?”

“Namanya Rio tan.Awalnya Nadia nggak setuju Dea ngerubah penampilan demi Rio. Tapi Dea keraskepala. Makanya Nadia biarkan saja.”

Kening Mama Deaberkerut. Tampak memikirkan sesuatu. “Sekarang, ayo kita pergi ke Surabaya!”Katanya tegas.

***

Surabaya.. Di kamar Shilla..

Fokus Shilla,fokus! Dua hari lagi lo akan menghadapi ujian. Lo tau kan apa ujian itu? Ituadalah final dari seluruh belajar lo selama tiga tahun. Setelah ujian, baru dehlo bebas. Berkali-kali Shilla membolak-balikkan buku UAN nya. Wajahnya serius.Teman-temannya yang lain santai-santai saja. Mengapa? Tau kan, ada kuncijawaban.

Shilla selalumenolak jika ditawarkan kunci jawaban oleh teman-teman. Sekarang, jamannya pakesurat undangan. Jadi lima puluh persennya diambil dari nilai-nilai rapotnya,dan sisanya dari nilai UAN. Shilla tau, nilai rapotnya bagus-bagus. Banyak guruyang mengatakan kalo dia dipilih lewat surat undangan.

Hubungannya denganRio makin hari makin nggak jelas. Berawal dari try out, Shilla jarang bertemudengan Rio. Kalo boleh dibilang, dia sudah putus dengan Rio. Nomer HP Rio nggakpernah aktif. Jadi Shilla jarang smsan sama Rio. Ya biarkan aja, yang pentingnilai UN bagus, pikirnya.

Drtrdrtrdrt...

Message From :MyLove

Sayang, lagi apa? Lagi sibukbelajar ya?? :*

Nah, tumbenpacarnya itu mengirimnya sms. Shilla nggak membalas sms itu. Ponselnya iamatikan. Gilirannya nih menghindar dari Rio. Dulu, Rio sering menghindar darinyadengan cara mematikan ponsel. Sekarang giliran Shilla yang mematikan ponselnya.

“Lo emang pacaryang aneh. Heran gue sama lo.” Kata Shilla lalu kembali fokus pada bukuFisikanya.

Shilla mengambiljurusan IPA. Jadi dia nggak perlu repot-repot pelajarin pelajaran anak IPS atauBahasa.

***

Bandung...

Meskipun Agni sudahmengumpulkan seluruh keberaniannya, ia begitu ciut saat berhadapan denganCakka. Cakka seperti biasa. Kadang-kadang baik, kadang-kadang dingin. Tapisampai detik ini, Agni masih bertahan.

Siang ini, Agniberada di rumah pohon Cakka. Pemilik rumah pohon itu belum juga datang.Perasaannya jadi nggak enak. Ketika ia mengintip dari jendela rumah pohon itu,ada sebuah pemandangan yang nggak enak jika dilihat. Diam-diam Agni menyimak percakapanmereka dari atas pohon.

“Oik sayang, gimanantar sore kita jalan-jalan ke taman yang barusan di buka kemarin? Tamannyakeren lho! Cocok deh dijadikan kencan, gimana?” Tanya Cakka.

Cewek yang bernamaOik itu langsung tersenyum. “Oke sayang. Eh, gimana dong dengan Agni? Dia kanpacar bohongan lo?”

Pacar bohongan,menarik sekali. Agni menyimak dengan ditemani air mata yang kini mengalir derasseperti air hujan. Semuanya sudah terlambat. Ia terlambat menyatakanperasaannya ke Cakka.

“Agni? Janganpikirkan dia lagi. Gimana, lo mau kan?”

Jangan pikirkan‘dia’ lagi. Agni tau, ia nggak pantas jadi pacar Cakka. Ia hanya pantasdikatakan sebagai babu Cakka yang setiap harinya patuh dengan segala kemauanCakka. Tapi, Agni menangkap sesuatu yang tidak beres dari Cakka.

“Oke. Lo sekarangmulai membuka hati lo untuk cewek. Makasih ya Kka karena pilihan lo adalah gue.Jadi, lo udah move on kan sama Ify?”

Wajah Cakka berubahjadi mendung ketika Oik menyebut nama ‘Ify’. Nama yang hampir membuatnya gila.Nama yang sangat sulit untuk dia dapatkan. Dan nama yang terlalu indah untukdilupakan. Siapapun, tidak bisa menggantikan Ify di hatinya. Adakah cewek lainyang mampu membuatnya melupakan Ify dan menuju cintanya yang baru? Oik tentutidak. Cakka asal-asalan menembak Oik.

“Gue peringati,jangan sekali-sekali lo nyebut nama Ify.” Kata Cakka dengan nada sedikit kasar.

“Kenapa? Lo kanudah nggak suka sama cewek keras kepala itu?”

Tiba-tiba, Cakkamendorong tubuh Oik dengan kasar. Alhasil, Oik terjatuh di tanah. Tangankanannya sakit dan tubuhnya juga. Dorongan Cakka terlalu keras sehingga Oiknggak bisa bangun. Dari atas, Agni melihat pemandangan tak manusiawi itu. Iapun turun dan segera membantu Oik.

“Kak! Jangan sakiticewek! Agni nggak suka kakak ngelakuin cewek seperti ini!” Bentak Agni.

Cakka terdiam.Matanya menyaksikan seorang Agni yang membantu Oik berdiri. Oik tersenyum danberterimakasih lirih pada Agni. Agni membalas Oik dengan anggukan, lalu matanyamenatap tajam ke arah Cakka.

“Jangan Oik yang kakakjadikan pelampiasan. Cukup Agni saja yang kakak jadikan pelampiasan.” Kata Agnipelan, lalu mengajak Oik meninggalkan tempat itu.

Jelas dan tegasucapan Agni tadi. Ucapan itu sangat menyakitkan bagi Agni. Ya, Cakkamemerhatikan punggung Agni yang mulai menghilang. Tiba-tiba, ia merasa kasiansama Agni. Orang yang selama ini membantunya tanpa mengeluh dan tanpa lelah.

“Ag, apa gue jahatsama elo?” Tanya Cakka pada diri sendiri.

***

Surabaya...

Mata cewek itusembab. Setelah penolakan kasar dari Rio, cewek itu seperti nggak punyasemangat hidup. Kaki-kakinya ia paksakan untuk berlari, jauh dari tempat itu.Sampai tiba di pinggir jalan raya besar. Cewek itu berhenti. Berharap takdirnyaberakhir sampai disini.

Cewek itumemejamkan mata. Kaki-kakinya mulai berjalan dengan langkah kecil dan pelan.Mendekati jalan raya besar yang dilalu lalangi kendaraan-kendaraan. Tapi, adasatu teriakan tak asing yang ia dengar.

“DEAAAA !!!!”

***


TBC....

Link notes:

http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

Free contact me :
087864245325

Thankyou (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar