-Forever Love-
Author :: @uny_fahda1D
Part 12
.
.
.
Waktu
berjalanbegitu cepat. Tak terasa, Rio dan seangkatannya sekarang sedang
menduduki kelasdua SMA. Jadi, Rio punya adek kelas dong! Bagaimana
dengan kabar Shilla? Diasudah diterima di Unesa. Mengenai hubungannya
dengan Rio, sama seperti terakhirketika Shilla akan menghadapi UAN.
Yaitu hubungan yang nggak jelas. Shillaberusaha mengubungi Rio, tetapi
nomer Rio nggak aktif terus.
Pagi sekali, Rioberjalan menuju kelas barunya. Yaitu kelas 2IPA-2. Ajaibnya, dia sekelas samaAlvin dan sebangku dengan Alvin.
“Pagi bro! Kitajadi sekelas akhirnya.” Kata Rio senang seraya duduk dibangkunya.
Alvin yang sedangmemainkan ipadnya menoleh ke samping kanan. Mendapati Rio yang setia memamerkansenyuman.
“Ada apa lo senyumkayak gitu?” Tanya Alvin.
“Yaaa.. Nggak ada.”
Seorang
cewekcantik masuk ke dalam kelas. Cewek itu tersenyum melihat seseorang
yang sangatdikenalnya. Ternyata, cewek itu adalah murid baru, pindahan
dari SMA Buana.
“Vin, sumpah!Cantik banget tuh cewek. Kok daritadi dia senyumin gue ya?” Kata Rio.
Alvin
mengangkatbahu dan melanjutkan kegiatannya bersama sang ipad. Cewek
tadi itu mendekatibangku Alvin, sepertinya mereka saling kenal mengenal.
“Hai Vin! Nggaknyangka ya kita satu sekolah. Malahan satu kelas.” Kata cewek itu.
“Iya, Sya! Ah, lotambah cantik aja deh.” Puji Alvin.
Mereka
berduabegitu akrab. Marsya, nama cewek itu. Wajahnya sangat cantik,
putih dan manis.Tubuhnya tinggi semapai. Memiliki dua lesung pipit yang
indah. Rambutnyasedikit bergelombang dan agak kecokelatan. Rio
benar-benar terpesona dengancewek itu. Timbul niatnya untuk memacari
cewek itu.
“Hai cantik! Namague Rio. Nama lo siapa?” Tanya Rio sok akrab.
Marsya
memandangicowok yang mengaku sebagai Rio. Hmm.. Jadi ini ya yang
namanya Rio. Sebisamungkin Marsya tenang dan tidak sedikitpun tertarik
dengan Rio. Karena rencanayang disusunnya dengan Alvin nggak boleh
gagal.
“Nama gue Marysa!Senang bertemu dengan lo.” Jawab Marsya.
“Nama yang cantik.Eh, lo udah punya pacar belum? Kalo belum, mau ya jadi pacar Rio yang gantengini.” Kata Rio.
“Mmm..
Gue emangbelum punya pacar. Gimana ya.. Hmm..” Marysa tampak
berpikir-pikir. “Ntar kitaliat aja deh. Gue kan baru kenal sama lo.”
Sambungnya.
Yes! Teriak Riodalam hati. Sangat mudah
ternyata menarik perhatian Marysa. Gile ni cewek. Bedabanget dengan
pacar-pacarnya yang lain. Marysa begitu dewasa dan memilikipikiran yang
matang. Jadinya, Rio sedikit gugup demi mendapatkan Marsya.
Jam
pertama diisidengan pelajaran Kimia, lalu dilanjutkan dengan
matematika. Dua pelajaran yangpaling membosankan. Tapi senyuman manis
Marysa membuat Rio betah dengan duapelajaran itu.
Ya! Baru kali iniRio merasakan definisi dari jatuh cinta.
***
Sepulang
sekolah,Rio mengikuti Marsya. Siang ini, ia harus bisa membujuk Marsya
agar pulangbersamanya. Padahal, hari ini adalah jadwalnya dengan Sivia.
Tapi Rio sudahnggak peduli lagi dengan Sivia. Pacar-pacarnya yang lain
pun tidak iapedulikan. Dan Keke, sepertinya cewek itu tau kalo
sebenarnya dirinya samasekali nggak dicintai Rio.
Apa ini
akhir darike-playboy-annya? Rio emang merasakan hal yang berbeda ketika
bertemu denganMarysa. Cinta pada pandangan pertama bahasa kerennya.
“Rio!” Seruseseorang.
Sivia!
Batin Rio.Cewek itu emang terlalu mencintainya. Diantara
pacar-pacarnya, Sivialah yangmenganggap hubungan ini serius. Angel sudah
lama tak ia hubungi. Yah, pacar-pacarnyakini berkurang. Dan hanya Sivia
saja yang harus ia uruskan sekarang ini. AgarSivia berhenti
mencintainya.
“Ngapain lodisini?” Tanya Rio dengan nada yang tak bersahabat.
“Via kan pulangbareng Rio. Rio lupa?” Tanya Sivia.
“Ng..” Rio melihatMarsya yang sedang menunggu jemputan. “Sorry. Gue masih ada urusan yangpenting. Lo pulang sendiri aja ya..”
“Tapi Yo..”
Terlambat.
Riosudah pergi dan Sivia takut. Hubungan ini akan hancur dan berakhir
menyakitkan.Dan Sivia sekarang tau apa urusan penting itu.
“Sya, pulang barengRio yuk!” Ajak Rio.
Menyadari ada Rio,Marsya menolak dengan halus. “Maaf. Marsya pulang sama Papa Marsya aja. NtarPapa marah lagi sama Marysa.”
Tampak kekecewaanmenghiasi wajah Rio. “Kenapa? Pulang sama Rio aja. Ayolah, ntar Rio traktirkamu deh.”
Segala
rayuan dangombalan berakhir sia-sia. Jemputan Marsya sudah datang dan
Rio nggak ikhlasmenerimanya. Marsya.. Nama yang cantik.. Tapi sulit
untuk ditaklukan. Baru kaliini Rio berhadapan dengan cewek seperti
Marsya. Rio kira, Marsya langsungmenerimanya. Tapi tidak. Butuh ekstra
keras baginya demi mendapatkan Marsya.
***
Sivia
pulang denganlemas. Hatinya saat ini sakit banget. Sivia sadar, Rio
nggak mencintainya.Jadi, hubungannya selama hampir satu tahun itu nggak
berarti apa-apa? Siviaingin menangis. Tapi ia tahan agar air mata itu
nggak keluar.
Tubuhnya iajatuhkan di atas kasur. Sivia memandangi langit kamarnya. Diambilnya selembarfoto seorang cowok manis. Rio..
“Yo..
Lo nggak sukague kan? Lo hanya mempermainkan gue kan? Lo lebih tertarik
sama cewek yanglebih cantik kan? Gue kira, lo cowok yang baik. Tapi
nyatanya tidak.”
Air matanya turun,membasahi lembaran foto itu. Jika ia memiliki kekuatan, saat itu juga ia robeklembaran foto itu.
“Yo..
Gue tau, guenggak cantik. Harusnya gue sadar dari dulu kalo gue itu
nggak pantas buat lo.Alvin benar. Harusnya gue akhiri hubungan kita
ini.”
Sivia meremas-remasfoto itu menjadi bentuk bola.
Lalu, ia lempar hasil kreasinya itu ke ujungkamarnya. Move on dari Rio?
Semudah itukah ia move on dari Rio?
***
Bandung...
“Cie.. Cie.. Yangudah SMA..” Kata Zevana mendekati dua sahabatnya, yaitu Ify dan Agni.
Ketiganya
puntertawa bersama. Kata orang, masa SMA adalah masa yang indah. Masa
dimana kitabisa menentukan siapa diri kita, jadi apakah kita nanti, dan
juga disanalahkita menemukan cinta.
Mereka bertiga
satusekolah. Sesuai janji mereka, mereka akan selalu bersama dan tak
akan pisah.Mereka bersekolah di SMA Star, sekolah itu juga sekolah
Cakka. Hmm.. Apa kabarCakka? Cowok yang satu itu sedikit bisa melupakan
Ify. Ify pun mulai bisamenghapus rasa cintanya pada Cakka dan tentunya
tetap menunggu seseorang yangtidak pasti.
“Hai kalian! Adekkelas baru gue, hehehe..”
Cakka
datang dengantawanya yang khas. Meramaikan suasana indah itu. Agni
masih menyimpan rasacinta itu. Namun sampai sekarang, ia belum berani
mengatakannya. Sebagaijawabannya, ia belum siap.
“Hai kak! Wah, kitasatu sekolah. Seru dong ntar.” Kata Zevana.
“Hehehe.. Iya..Nggak nyangka kalian berhasil lolos masuk ke sekolah gue yang paling oke itu.”Kata Cakka.
“Hahaha.. Kan gueanak pinter. Maklum lah keterima di sekolah kakak..” Bangga Zevana.
Diantarakeempatnya,
Ify dan Agni yang diam. Keduanya nggak sesemangat Zevana dan
Cakka.Cakka pun dengan jahilnya menggodai Ify dan Agni.
“Hei
kalian berdua!Kok daritadi diem sih? Ngomong apa dikit. Gue udah kangen
nih sama lo berdua.Udah lama ya kita nggak ketemu?” Kata Cakka.
Ify
tersenyum kecilmembalas ucapan Cakka. Sementara Agni masih diam. Dia
malas untuk tersenyum.Entah mengapa Agni menjadi lemas saat bertemu
Cakka. Dan janjinya untuk jujurdengan Cakka mungkin ia batalkan. Biarlah
cinta itu ia pendam di dalam hatinya.Cukup jadi teman Cakka saja, Agni
bahagia. Mengenai pacaran bohongan, Cakkasudah nggak melakukannya, dan
Agni bersyukur sebesar-besarnya.
“Iya kak. Merekaberdua itu kayak orang bisu aja.” Kata Zevana.
“Eh Ag, besok sore,gue pengen ngajak lo ke suatu tempat. Lo mau kan?” Tanya Cakka.
Agni yang tadi diamakhirnya bicara. “Ada apa kakak ajak Agni?” Tanyanya.
“Ada deh. Disanague mau mengatakan sesuatu. Pokoknya, lo harus mau ya. Pliss..”
Tampang
melasdibuat-buat Cakka agar Agni mau. Akhirnya, Agni terpaksa
mengangguk. Walausebenarnya ia malas menuruti ajakan Cakka.
“Ehem.. Cie..Cie..” Goda Zevana yang sukses membuat pipi Agni memerah.
“Ishh.. Apa-apaansih lo?” Marah Agni sekaligus malu.
“Hahaha.. Nggakada..” Tawa Zevana, diikuti Cakka dan Ify.
Yeah,
semuanya puntertawa. Benar kan. Sahabat adalah segala-galanya bagi
kita. Jika kita sedih,kita pasti tertawa dibuatnya. Jika kita butuh
bantuan, tentu sahabatlah yangsenantiasa membantu kita. Jadi, apakah
kalian pernah memiliki sahabat sepertiIfy, Agni, Zevana atau Cakka?
***
Surabaya.. SMA Sunrise...
Semua
murid SMASunrise baru tau kalo sebenarnya Rio itu Playboy. Tapi kata
Rio, dia sudahtobat. Rio sudah menemukan cinta sejatinya. Siapa lagi
kalo bukan Marsya?Pacar-pacarnya yang jumlahnya banyak itu ia putuskan
secara kasar dan yangmenjadi korban berakhir patah hati. Sivia juga
begitu. Hatinya sakit banget. Iabersumpah agar hidup Rio menderita. Ia
ingin Rio merasakan kesakitan yang iarasakan.
Di jam
istirahat,Rio mencari-cari Marsya di kantin. Ternyata, Marsya sedang
ngobrol sama teman-temannya.Rio pun menuju ke tempat Marsya duduk dan
berharap usahanya kali ini sukses.
“Marsya! Apa kabarhoney?” Sapa Rio.
Teman-teman
Marsyamalah ketawa. Menurut mereka, sapaan Rio barusan bak lelucon yang
sangat lucu.Tapi nyali Rio nggak berkurang sedikit pun. Ini demi
cintanya pada Marsya.
“Sya, ntar pulangbareng gue ya?” Kata Rio penuh harap.
Dan lagi-lagi,Marysa menolak secara halus. “Maaf ya Yo, gue nggak bisa. Lo pulang aja dehsama pacar-pacar lo yang lain.”
“Pacar?
Gue udahnggak playboy lagi Sya! Sumpah, gue sayang sama elo. Ayolah
Sya, gue pengenbanget jadi pacar elo. Lo mau kan jadi pacar gue?”
Marsya
menoleh keRio dan memerhatikan Rio dengan seksama. Wajah yang melas,
sedikit putus asa,dan ada niat disana untuk tobat. Berhasil! Gumam
Marsya. Rio sudah mendapatsebuah pelajaran yang berharga.
“Ohya Yo, jemputangue udah datang. Bye kalo gitu..” Kata Marsya meninggalkan Rio.
“MARSYAA!!” TeriakRio frustrasi.
Cowok
itumengacak-acak rambutnya sampai berantakan. Tapi penampilannya tidak
berkurangsama sekali. Rio tetap cakep jika rambutnya berantakan. Malahan
keren kataorang yang melihatnya.
“Gue pasti dapetinlo!” Tekad Rio.
***
Sebuah
tempat yangsepi, tempat yang jarang dikunjungi orang lain. Seorang
cewek menangis lirihsambil menatap pemandangan kosong di depannya. Cewek
itu meringkuk. Menyesaliperbuatannya sendiri.
Cinta
pertama yangsangat menyesakkan dan menguras air mata. Ia akui, ia salah
menemukan cintapertamanya. Rio.. Cowok itu seharusnya ia bencikan sejak
zaman purba. Danseharusnya ia menuruti nasehat Alvin untuk segera
mengakhiri hubungannya denganRio.
“Dasar! Ternyata
loplayboy Yo! Semua orang tau kalo lo itu playboy. Dan lo udah tobat
gara-garacewek bernama Marsya! Gue sumpahin lo nggak akan bisa dapetin
Marsya! Guepengin lo ngerasain apa yang gue rasa sekarang. Hancur dan
sakit banget..”
Segala emosi dankemarahan ia buang di
tempat ini, agar hatinya menjadi ringan dan tanpa beban.Memang, tempat
inilah yang menjadi favoritnya. Anehnya, Sivia nggak takutkalo-kalo
tempat ini diserang penjahat atau sejenisnya.
“Gue tau
loganteng, tapi hati lo busuk. Sudah banyak cewek yang lo mainin. Lo
inget nggakKeke. Dia sama kayak gue. Hatinya sakit gara-gara elo. Dan
cewek-cewek lainnya,pasti juga ngerasain gimana sakitnya. Itu semua
gara-gara lo, Yo. Gue nyeselsuka sama lo!”
Air
matanyaberhenti. Sivia tampak lebih tenang dari sebelumnya. Ia tarik
nafasdalam-dalam. Energinya yang telah lama hilang kini perlahan
menemuinya, mengisikeadaan tubuhnya yang sudah mencapai titik kelemahan.
Ya, Sivia yakin ia bisamengubah hidupnya, juga mencari cinta lain,
cinta yang sebenarnya.
“Akhirnya lo sadarjuga..” Kata seseorang.
***
TBC.....
Link notes & Blog ::
http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604
http://risedirectioners.blogspot.com
Free contact me :: 087864245325
Thankyou (: (:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar