Part 14
.
Sore yang terasa panjang. Michael,
Ashton, dan Calum sudah tiba di tempat latihan dan rasanya beda sekali. Ini
adalah latihan terakhir mereka dan besok mereka akan tampil. Tapi Calum
mengatakan kalau dirinya sama sekali belum siap. Tapi karena demi sahabatnya,
akhirnya Calum siap-siap saja dan pasrah dengan hari esok.
“Kau serius tadi berciuman dengan
Luce?” Tanya Ashton.
Michael tersenyum. Jika
dipikir-pikir, kejadian tadi itu sangat tidak diduganya. Ia mencium Luce tanpa
ia duga sama sekali. Hal itu terjadi secara tiba-tiba tanpa bisa ia cegah.
“Kalau ketahuan Luke bagaimana?”
Tanya Calum.
“Sudahlah. Masalah tadi tidak usah
dibicarakan. Ohya, sore ini bakal ada Luce yang melihat latihan kita.” Ucap
Michael.
Tentu saja Calum dan Ashton bersorak
gembira. “Kalau dia ada aku jadi semangat dan percaya diri!” Seru Calum senang.
***
Di tempat lain, tepatnya di rumah
Luke, Luce yang sudah berjanji akan menemui Michael cs bersiap-siap untuk kabur
dari rumah. Tapi sayangnya Luke melihatnya dan ia bingung mencari alasan apa
agar ia bisa pergi dengan tenang.
“Mama menyuruhmu untuk menemaninya
pergi.” Ucap Luke.
“Apa? Memangnya mau kemana?” Tanya
Luce.
Belum sempat Luke menjawab, Ibunya
sudah datang sambil tersenyum ceria. “Mama lupa kasih tau kamu kalau hari ini
ada teman Mama yang ulang tahun dan kamu harus ikut.” Ucapnya. Tentu ucapan itu
ditujukan pada Luce.
“Luce tidak bisa Ma biar kak Luke
saja.” Ucap Luce.
“Tidak bisa! Kamu yang harus ikut!”
Ucap Ibunya.
Luke senyum sendiri melihat
negoisasi antara Luce dengan Ibunya. Dan sepertinya Luce yang mengalah. Ia
tidak enak dengan Ibunya.
“Tumben kak Luke senyum. Sok pamerin
lesung pipitnya lagi.” Ucap Luce.
Luke tertawa. “Aku akan membuat
sebuah kejutan asalkan kau mau jujur denganku.” Ucapnya.
“Apa?” Tanya Luce.
***
1
Message From: Luce
Mike
maaf ya aku tidak bisa menemani kalian latihan karena sore ini aku harus pergi
ke acara penting Mama. Maaf ya.
Membaca pesan dari Luce membuat
Michael sedih. Juga Calum dan Ashton. Calum yang tadi ceria berubah menjadi
sedih. Calum merasa akan ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi. Dan kenapa
Luce baru memberitahukannya sekarang?
“Jadi gimana?” Tanya Michael.
Saat mereka hampir memasuki tempat
latihan, mereka bertemu dengan Galaxy Four dan tentu saja mereka kaget. Ada apa
Galaxy Four kemari? Michael mulai merasakan bau tidak enak.
“Ooo jadi selama ini kalian latihan
band di tempatku?” Ucap Alex sambil melipat tangan di dadanya.
Apa? Tempat Alex? Baik Michael,
Calum dan Ashton sama sekali tidak memahami apa maksud dari ucapan Alex.
“Seharusnya kalian sadar dong kalau
orang-orang idiot seperti kalian tidak cocok membuat band apalagi ikud festival
besok!” Ucap Alex.
Calum yang memang tidak bisa menahan
emosinya langsung marah. “Hei kalau bicara hati-hati! Kami sudah lama berlatih
dan kami rasa kami bisa! Jangan memandangi kami dari luar saja!” Bentaknya.
Alex maju selangkah. “Kau bisa
bicara apapun yang kau mau. Tetapi tempat ini adalah milik-ku dan kalian tidak
akan diperbolehkan latihan disini. Kau tau tempat ini dari Luce kan? Kalau
kalian tidak percaya, kalian tanyakan langsung saja pada Luce.” Ucapnya.
Calum tidak bisa mengatakan apapun.
Tapi ia merasa ucapan Alex benar. Ketidakhadiran Luce di tempat ini
meyakinkannya bahwa tempat ini memang adalah milik Alex dan ia tidak bisa
berbuat apa-apa lagi. Begitu pula dengan Ashton da Michael.
“Ohya satu lagi. Band kalian tidak
lengkap. Mustahil jika kalian diperbolehkan ikut di festival itu. Nilai kalian
saja sudah jelek ngapain harus mengikuti acara seperti itu?”
Setelah mengucapkan kalimat itu,
Alex cs pergi meninggalkan Calum, Michael dan Ashton sambil tertawa. Calum
merasa sangat tersindir oleh ucapan Alex. Tiba-tiba ia teringat dengan pertengkarannya
dengan Luke. Baginya, Alex jauh lebih jahat dibanding Luke. Ketiganya pun
memilih duduk sambil memikirkan kejadian yang baru saja terjadi.
“Ya. Seharusnya kita sadar siapa
kita.” Ucap Calum tiba-tiba.
“Maksudmu?” Tanya Ashton.
“Kita bukanlah band seperti apa yang
dikatakan Luce. Luce hanya membuat kita senang dan bersemangat padahal latihan
yang selama ini kita lakukan tidak berarti sama sekali. Luce seperti
mempermainkan kita.” Jawab Calum.
“Jangan berkata seperti itu! Luce
sudah banyak membantu kita.” Ucap Michael.
“Aku tau kau sangat mencintai gadis
itu. Tapi ku rasa Luce sama seperti Luke.” Ucap Calum.
Angin malam yang dingin menemani
mereka dan membuat mereka kedinginan. Seharusnya Luce berada disini dan mereka
pasti sedang latihan. Bukannya malah duduk sedih di atas tanah dengan langit
yang bertaburan bintang.
“Usaha kita selama ini sia-sia.”
Ucap Calum.
“Tidak Cal. Usaha kita tidak
sia-sia. Kau sangat hebat Cal.” Ucap Michael.
“Terimakasih karena sudah
menghiburku.” Ucap Calum.
Sementara itu Ashton yang sedari
tadi diam ternyata tengah berpikir. Lalu cowok itu bicara. “Aku penasaran
dengan keluarga Luce. Dia belum menjawab pertanyaanku. Aku yakin sekali
keluarga Luce adalah pecinta musik.” Ucapnya.
“Maksudmu Luke?” Tanya Calum.
“Tepat sekali! Luce sangat pandai
dalam soal band. Siapa lagi yang mengajarinya jika bukan kakaknya sendiri?”
Ucap Ashton.
Sepertinya Michael mulai paham
maksud ucapan Ashton. “Mungkin saja. Tapi Luke begitu misterius.” Ucapnya.
“Apa kalian sedang membicarakanku?”
Tanya suara seseorang yang berada tidak jauh dari mereka.
***
Sudah lama Luke berada di tempat itu
dan menyaksikan mereka yang berhadapan dengan Alex. Setelah Alex pergi, Luke
melihat Calum, Ashton dan Michael yang sedang duduk lemas. Luke penasaran
bagaimana reaksi Calum untuk membuat bahagia teman-temannya. Tetapi sampai
detik ini Calum tak kunjung menjahili teman-temannya.
Luke pun keluar dari
persembunyiannya dan bersiap-siap untuk membuat kaget Calum, Ashto dan Michael
yang tengah membicarakannya.
“Apa kalian sedang membicarakanku?”
Tanya Luke.
Otomatis Calum, Ashton dan Michael
kaget melihat kehadiran Luke secara tiba-tiba. Michael takut jika Calum tidak
bisa menahan emosi dan bersiap-siap kembali menghajar Luke. Tapi sampai detik
ini Calum tidak menampakkan wajah emosinya.
“Kenapa? Apa kau marah?” Tanya
Calum. Suaranya terdengar tidak ramah.
Luke tidak menjawab pertanyaan
Calum. Cowok itu malah memilih duduk tepat di samping kiri Calum. Tentu saja
Calum merasa kaget. Luke sedang bercanda kan?
“Mengapa kau bisa menemukan kami?”
Tanya Ashton.
“Luce. Ternyata selama ini kalian
diam-diam melakukan latihan band bersama Luce.” Jawab Luke.
“Lantas dimana Luce sekarang?
Katanya tempat latihan itu adalah milik Alex.” Tanya Michael.
Sebelum menjawab Luke memperbaiki
cara duduknya. “Luce sedang pergi bersama Ibunya. Karena itulah aku yang
kemari.” Jawabnya.
Ucapan Luke terdengar ganjil.
Michael begitu sangat penasaran. Ia berharap Luke mau menceritakan siapa sebenarnya
dirinya dan mengapa sikapnya seperti itu.
“Kami tidak membutuhkan kehadiranmu.
Bukankah kau berjanji untuk tidak menemui kami lagi? Apa karena kau kesepian
dan pada akhirnya kau yang mencari kami?” Tanya Calum. Sepertinya cowok itu
masih menyimpan amarah pada Luke.
Untunglah Luke tidak terpancing
dengan ucapan Calum. “Urusanku dengan kalian belum selesai.” Ucapnya lalu
bangkit berdiri. Kemudian Luke menatap Calum. “Aku hanya ingin minta maaf ke
kalian tentang sikapku selama ini. Aku minta maaf karena sudah menyakiti Helen.
Dan aku minta maaf karena sudah menjauhkan Luce dari Michael.” Sambungnya.
Tentu saja kata-kata itu terdengar
mustahil diucapkan oleh cowok seperti Luke. Luke meminta maaf padanya? Tidak
mungkin cowok egois dan somong seperti Luke meminta maaf pada mereka.
“Kami juga minta maaf karena suka
membuatmu kesal. Kami sadar, kami memang membutuhkanmu.” Ucap Ashton.
“Ya. Aku juga minta maaf.” Tambah
Michael.
Tinggal Calum saja yang belum
meminta maaf padahal Calum yang paling banyak melakukan kesalahan pada Luke. Oh
ayolah Cal! Luke sudah meminta maaf padamu dan mengapa kau tidak bisa?
“Aku.. Aku juga minta maaf.” Ucap
Calum akhirnya.
Luke tersenyum melihat wajah mereka
yang seperti wajah-wajah orang bersalah. “Oke. Kita tidak ada masalah lagi dan
kita damai.” Ucapnya.
“Ya. Jika dipikir-pikir apa
untungnya jika kita bermusuhan?” Gumam Ashton.
“Jadi, apa aku boleh bergabung
dengan kalian?” Tanya Luke.
Kata-kata mustahil kedua yang
diucapkan oleh Luke pun keluar. Langsung saja Michael, Calum dan Ashton menatap
tak percaya wajah Luke. Luke mau bergabung dengan mereka?
“Apa kami salah dengar? Kami
hanyalah sekumpulan cowok-cowok idiot yang bodoh sedangkan kau pintar.” Ucap
Ashton.
“Tidak.. Tidak. Kalian sangat luar
biasa! Persahabatan kalian-lah yang membuat aku yakin dimana tempatku berada,
yaitu bersama kalian. Aku ingin menjadi sahabat kalian.” Ucap Luke
sungguh-sungguh. Cowok itu sengaja tersenyum ke arah Calum. Berharap Calum mau
membalas senyumannya. Tiba-tiba Calum berdiri dan cowok itu tepat berada di
hadapan Luke.
“Kau boleh menjadi sahabat kami
setelah kau meninjuku agar kita adil.” Ucap Calum sambil tersenyum.
Luke tertawa. “Aku tidak sejahat
itu.”
Kemudian Ashton dan Michael ikut
berdiri dan mereka saling berhadapan. Dan mereka sama-sama tertawa tanpa sebab
karena tidak ada hal lucu yang harus ditertawakan. Tiba-tiba Ashton teringat
sesuatu.
“Aku hampir lupa kalau kita sedang
berduka karena masalah band.” Ucap Ashton.
“Aku tau apa yang kalian inginkan.
Ayo!” Ucap Luke sembari mengajak Ashton, Calum dan Michael agar mau
mengikutinya. Nah kejutan apa selanjutnya yang akan ditampilkan oleh Luke?
***
Ternyata Luke membawa mereka ke
rumahnya. Ini pertama kalinya Calum, Ashton dan Michael datang ke rumah Luke.
Rumah Luke sederhana tapi bagus. Bahkan bagi Calum rumah Luke cukup mewah dan
lebih besar dibanding rumahnya. Baru masuk ke dalam saja sudah membuat mereka
terkagum-kagum. Calum tidak sengaja menemukan sebingkai foto di ruang tamu. Di
foto itu, ada Luke dan Luce yang terlihat sangat manis. Yang membuatnya
penasaran, disana Luke sedang membawa gitar.
“Rumahmu bagus sekali. Pasti kau
orang kaya.” Ucap Ashton.
Luke tertawa. “Ibuku hanyalah
seorang guru matematika dan Ayahku sudah meninggal.” Ucapnya.
Tentu saja Ashton kaget dengan
ucapan Luke. “Oh maafkan aku. Apa itu yang membuatmu sedih dan berubah?”
“Mungkin saja.” Ucap Luke.
Luke mengajak mereka menuju belakang
rumahnya dan disana ada sebuah gudang yang cukup besar. Luke tau apa isi gudang
itu. Ia ingat ketika Luce memaksanya membuka gudang itu dan sudah seharusnya ia
senang dan berterimakasih pada Luce dan Ibunya.
“Jadi tujuan kita adalah ke gudang
itu?” Tanya Michael.
“Tentu saja.” Jawab Luke.
Luke membuka kenop pintu gudang itu.
Sedikit gelap karena suasana di luar juga sudah mulai gelap. Otomatis Calum,
Michael dan Ashton tidak dapat melihat isi gudang itu dengan jelas.
“Kau tidak mencoba untuk menahan
kami kan?” Tanya Calum. Sepertinya cowok itu mulai curiga.
Luke tidak menjawab pertanyaan
Calum. Kemudian ia menyalakan lampu dan pada saat itulah mereka tau apa isi
gudang itu. Tentu saja Calum, Ashton dan Michael melongo dan merasa sangat
tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Dalam hati, Luke tertawa geli menahan
wajah Calum, Ashton, dan Michael.
“Wah! Ini tempat latihan band-mu
sendiri kan?” Tanya Calum.
“Iya. Dulu, aku punya band. Tetapi
sayang. Mereka membuangku karena kasus Ayahku hingga Ayahku meninggal.” Jawab
Luke.
Akhirnya Luke menceritakan kisahnya
dari awal. Dari siapa dia yang sebenarnya, hidupnya seperti apa, dan hal apa
yang membuat hidupnya berubah total dan sikapnya yang terlihat aneh sekaligus
sombong.
“Aku tidak menyangka ternyata
hidupmu seperti itu. Maafkan kami.” Ucap Ashton.
“Tidak apa-apa. Aku yakin segala
cobaan dan masalah pasti ada jalan keluarnya.” Ucap Luke.
“Luke benar. Jadi…. Apa kita siap
untuk tampil besok?” Ucap Calum.
Semua mata memandang ke arahnya.
Tetapi Michael kurang yakin dan merasa seperti belum siap. Ia baru mengenal
Luke dan tidak tau bagaimana anak itu.
“Mengapa tidak?” Tanya Luke sambil
tersenyum.
Tiba-tiba Calum langsung memeluk
tubuh Luke dengan erat sampai Luke terjatuh dan langsung diikuti oleh Michael
dan Ahston. Bahkan sampai Luke tidak bisa bernafas karena kerjaan tiga cowok
idiot itu. Namun hatinya merasakan sebuah kebahagiaan. Bahkan kebahagiaan yang
sama sekali belum pernah dirasakannya.
***