expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 21 Mei 2015

5 Seconds of Summer ( Part 14 )



Part 14

.

            Sore yang terasa panjang. Michael, Ashton, dan Calum sudah tiba di tempat latihan dan rasanya beda sekali. Ini adalah latihan terakhir mereka dan besok mereka akan tampil. Tapi Calum mengatakan kalau dirinya sama sekali belum siap. Tapi karena demi sahabatnya, akhirnya Calum siap-siap saja dan pasrah dengan hari esok.

            “Kau serius tadi berciuman dengan Luce?” Tanya Ashton.

            Michael tersenyum. Jika dipikir-pikir, kejadian tadi itu sangat tidak diduganya. Ia mencium Luce tanpa ia duga sama sekali. Hal itu terjadi secara tiba-tiba tanpa bisa ia cegah.

            “Kalau ketahuan Luke bagaimana?” Tanya Calum.

            “Sudahlah. Masalah tadi tidak usah dibicarakan. Ohya, sore ini bakal ada Luce yang melihat latihan kita.” Ucap Michael.

            Tentu saja Calum dan Ashton bersorak gembira. “Kalau dia ada aku jadi semangat dan percaya diri!” Seru Calum senang.

***

            Di tempat lain, tepatnya di rumah Luke, Luce yang sudah berjanji akan menemui Michael cs bersiap-siap untuk kabur dari rumah. Tapi sayangnya Luke melihatnya dan ia bingung mencari alasan apa agar ia bisa pergi dengan tenang.

            “Mama menyuruhmu untuk menemaninya pergi.” Ucap Luke.

            “Apa? Memangnya mau kemana?” Tanya Luce.

            Belum sempat Luke menjawab, Ibunya sudah datang sambil tersenyum ceria. “Mama lupa kasih tau kamu kalau hari ini ada teman Mama yang ulang tahun dan kamu harus ikut.” Ucapnya. Tentu ucapan itu ditujukan pada Luce.

            “Luce tidak bisa Ma biar kak Luke saja.” Ucap Luce.

            “Tidak bisa! Kamu yang harus ikut!” Ucap Ibunya.

            Luke senyum sendiri melihat negoisasi antara Luce dengan Ibunya. Dan sepertinya Luce yang mengalah. Ia tidak enak dengan Ibunya.

            “Tumben kak Luke senyum. Sok pamerin lesung pipitnya lagi.” Ucap Luce.

            Luke tertawa. “Aku akan membuat sebuah kejutan asalkan kau mau jujur denganku.” Ucapnya.

            “Apa?” Tanya Luce.

***

            1 Message From: Luce

            Mike maaf ya aku tidak bisa menemani kalian latihan karena sore ini aku harus pergi ke acara penting Mama. Maaf ya.

            Membaca pesan dari Luce membuat Michael sedih. Juga Calum dan Ashton. Calum yang tadi ceria berubah menjadi sedih. Calum merasa akan ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi. Dan kenapa Luce baru memberitahukannya sekarang?

            “Jadi gimana?” Tanya Michael.

            Saat mereka hampir memasuki tempat latihan, mereka bertemu dengan Galaxy Four dan tentu saja mereka kaget. Ada apa Galaxy Four kemari? Michael mulai merasakan bau tidak enak.

            “Ooo jadi selama ini kalian latihan band di tempatku?” Ucap Alex sambil melipat tangan di dadanya.

            Apa? Tempat Alex? Baik Michael, Calum dan Ashton sama sekali tidak memahami apa maksud dari ucapan Alex.

            “Seharusnya kalian sadar dong kalau orang-orang idiot seperti kalian tidak cocok membuat band apalagi ikud festival besok!” Ucap Alex.

            Calum yang memang tidak bisa menahan emosinya langsung marah. “Hei kalau bicara hati-hati! Kami sudah lama berlatih dan kami rasa kami bisa! Jangan memandangi kami dari luar saja!” Bentaknya.

            Alex maju selangkah. “Kau bisa bicara apapun yang kau mau. Tetapi tempat ini adalah milik-ku dan kalian tidak akan diperbolehkan latihan disini. Kau tau tempat ini dari Luce kan? Kalau kalian tidak percaya, kalian tanyakan langsung saja pada Luce.” Ucapnya.

            Calum tidak bisa mengatakan apapun. Tapi ia merasa ucapan Alex benar. Ketidakhadiran Luce di tempat ini meyakinkannya bahwa tempat ini memang adalah milik Alex dan ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Begitu pula dengan Ashton da Michael.

            “Ohya satu lagi. Band kalian tidak lengkap. Mustahil jika kalian diperbolehkan ikut di festival itu. Nilai kalian saja sudah jelek ngapain harus mengikuti acara seperti itu?”

            Setelah mengucapkan kalimat itu, Alex cs pergi meninggalkan Calum, Michael dan Ashton sambil tertawa. Calum merasa sangat tersindir oleh ucapan Alex. Tiba-tiba ia teringat dengan pertengkarannya dengan Luke. Baginya, Alex jauh lebih jahat dibanding Luke. Ketiganya pun memilih duduk sambil memikirkan kejadian yang baru saja terjadi.

            “Ya. Seharusnya kita sadar siapa kita.” Ucap Calum tiba-tiba.

            “Maksudmu?” Tanya Ashton.

            “Kita bukanlah band seperti apa yang dikatakan Luce. Luce hanya membuat kita senang dan bersemangat padahal latihan yang selama ini kita lakukan tidak berarti sama sekali. Luce seperti mempermainkan kita.” Jawab Calum.

            “Jangan berkata seperti itu! Luce sudah banyak membantu kita.” Ucap Michael.

            “Aku tau kau sangat mencintai gadis itu. Tapi ku rasa Luce sama seperti Luke.” Ucap Calum.

            Angin malam yang dingin menemani mereka dan membuat mereka kedinginan. Seharusnya Luce berada disini dan mereka pasti sedang latihan. Bukannya malah duduk sedih di atas tanah dengan langit yang bertaburan bintang.

            “Usaha kita selama ini sia-sia.” Ucap Calum.

            “Tidak Cal. Usaha kita tidak sia-sia. Kau sangat hebat Cal.” Ucap Michael.

            “Terimakasih karena sudah menghiburku.” Ucap Calum.

            Sementara itu Ashton yang sedari tadi diam ternyata tengah berpikir. Lalu cowok itu bicara. “Aku penasaran dengan keluarga Luce. Dia belum menjawab pertanyaanku. Aku yakin sekali keluarga Luce adalah pecinta musik.” Ucapnya.

            “Maksudmu Luke?” Tanya Calum.

            “Tepat sekali! Luce sangat pandai dalam soal band. Siapa lagi yang mengajarinya jika bukan kakaknya sendiri?” Ucap Ashton.

            Sepertinya Michael mulai paham maksud ucapan Ashton. “Mungkin saja. Tapi Luke begitu misterius.” Ucapnya.

            “Apa kalian sedang membicarakanku?” Tanya suara seseorang yang berada tidak jauh dari mereka.

***

            Sudah lama Luke berada di tempat itu dan menyaksikan mereka yang berhadapan dengan Alex. Setelah Alex pergi, Luke melihat Calum, Ashton dan Michael yang sedang duduk lemas. Luke penasaran bagaimana reaksi Calum untuk membuat bahagia teman-temannya. Tetapi sampai detik ini Calum tak kunjung menjahili teman-temannya.

            Luke pun keluar dari persembunyiannya dan bersiap-siap untuk membuat kaget Calum, Ashto dan Michael yang tengah membicarakannya.

            “Apa kalian sedang membicarakanku?” Tanya Luke.

            Otomatis Calum, Ashton dan Michael kaget melihat kehadiran Luke secara tiba-tiba. Michael takut jika Calum tidak bisa menahan emosi dan bersiap-siap kembali menghajar Luke. Tapi sampai detik ini Calum tidak menampakkan wajah emosinya.

            “Kenapa? Apa kau marah?” Tanya Calum. Suaranya terdengar tidak ramah.

            Luke tidak menjawab pertanyaan Calum. Cowok itu malah memilih duduk tepat di samping kiri Calum. Tentu saja Calum merasa kaget. Luke sedang bercanda kan?

            “Mengapa kau bisa menemukan kami?” Tanya Ashton.

            “Luce. Ternyata selama ini kalian diam-diam melakukan latihan band bersama Luce.” Jawab Luke.

            “Lantas dimana Luce sekarang? Katanya tempat latihan itu adalah milik Alex.” Tanya Michael.

            Sebelum menjawab Luke memperbaiki cara duduknya. “Luce sedang pergi bersama Ibunya. Karena itulah aku yang kemari.” Jawabnya.

            Ucapan Luke terdengar ganjil. Michael begitu sangat penasaran. Ia berharap Luke mau menceritakan siapa sebenarnya dirinya dan mengapa sikapnya seperti itu.

            “Kami tidak membutuhkan kehadiranmu. Bukankah kau berjanji untuk tidak menemui kami lagi? Apa karena kau kesepian dan pada akhirnya kau yang mencari kami?” Tanya Calum. Sepertinya cowok itu masih menyimpan amarah pada Luke.

            Untunglah Luke tidak terpancing dengan ucapan Calum. “Urusanku dengan kalian belum selesai.” Ucapnya lalu bangkit berdiri. Kemudian Luke menatap Calum. “Aku hanya ingin minta maaf ke kalian tentang sikapku selama ini. Aku minta maaf karena sudah menyakiti Helen. Dan aku minta maaf karena sudah menjauhkan Luce dari Michael.” Sambungnya.

            Tentu saja kata-kata itu terdengar mustahil diucapkan oleh cowok seperti Luke. Luke meminta maaf padanya? Tidak mungkin cowok egois dan somong seperti Luke meminta maaf pada mereka.

            “Kami juga minta maaf karena suka membuatmu kesal. Kami sadar, kami memang membutuhkanmu.” Ucap Ashton.

            “Ya. Aku juga minta maaf.” Tambah Michael.

            Tinggal Calum saja yang belum meminta maaf padahal Calum yang paling banyak melakukan kesalahan pada Luke. Oh ayolah Cal! Luke sudah meminta maaf padamu dan mengapa kau tidak bisa?

            “Aku.. Aku juga minta maaf.” Ucap Calum akhirnya.

            Luke tersenyum melihat wajah mereka yang seperti wajah-wajah orang bersalah. “Oke. Kita tidak ada masalah lagi dan kita damai.” Ucapnya.

            “Ya. Jika dipikir-pikir apa untungnya jika kita bermusuhan?” Gumam Ashton.

            “Jadi, apa aku boleh bergabung dengan kalian?” Tanya Luke.

            Kata-kata mustahil kedua yang diucapkan oleh Luke pun keluar. Langsung saja Michael, Calum dan Ashton menatap tak percaya wajah Luke. Luke mau bergabung dengan mereka?

            “Apa kami salah dengar? Kami hanyalah sekumpulan cowok-cowok idiot yang bodoh sedangkan kau pintar.” Ucap Ashton.

            “Tidak.. Tidak. Kalian sangat luar biasa! Persahabatan kalian-lah yang membuat aku yakin dimana tempatku berada, yaitu bersama kalian. Aku ingin menjadi sahabat kalian.” Ucap Luke sungguh-sungguh. Cowok itu sengaja tersenyum ke arah Calum. Berharap Calum mau membalas senyumannya. Tiba-tiba Calum berdiri dan cowok itu tepat berada di hadapan Luke.

            “Kau boleh menjadi sahabat kami setelah kau meninjuku agar kita adil.” Ucap Calum sambil tersenyum.

            Luke tertawa. “Aku tidak sejahat itu.”

            Kemudian Ashton dan Michael ikut berdiri dan mereka saling berhadapan. Dan mereka sama-sama tertawa tanpa sebab karena tidak ada hal lucu yang harus ditertawakan. Tiba-tiba Ashton teringat sesuatu.

            “Aku hampir lupa kalau kita sedang berduka karena masalah band.” Ucap Ashton.

            “Aku tau apa yang kalian inginkan. Ayo!” Ucap Luke sembari mengajak Ashton, Calum dan Michael agar mau mengikutinya. Nah kejutan apa selanjutnya yang akan ditampilkan oleh Luke?

***

            Ternyata Luke membawa mereka ke rumahnya. Ini pertama kalinya Calum, Ashton dan Michael datang ke rumah Luke. Rumah Luke sederhana tapi bagus. Bahkan bagi Calum rumah Luke cukup mewah dan lebih besar dibanding rumahnya. Baru masuk ke dalam saja sudah membuat mereka terkagum-kagum. Calum tidak sengaja menemukan sebingkai foto di ruang tamu. Di foto itu, ada Luke dan Luce yang terlihat sangat manis. Yang membuatnya penasaran, disana Luke sedang membawa gitar.

            “Rumahmu bagus sekali. Pasti kau orang kaya.” Ucap Ashton.

            Luke tertawa. “Ibuku hanyalah seorang guru matematika dan Ayahku sudah meninggal.” Ucapnya.

            Tentu saja Ashton kaget dengan ucapan Luke. “Oh maafkan aku. Apa itu yang membuatmu sedih dan berubah?”

            “Mungkin saja.” Ucap Luke.

            Luke mengajak mereka menuju belakang rumahnya dan disana ada sebuah gudang yang cukup besar. Luke tau apa isi gudang itu. Ia ingat ketika Luce memaksanya membuka gudang itu dan sudah seharusnya ia senang dan berterimakasih pada Luce dan Ibunya.

            “Jadi tujuan kita adalah ke gudang itu?” Tanya Michael.

            “Tentu saja.” Jawab Luke.

            Luke membuka kenop pintu gudang itu. Sedikit gelap karena suasana di luar juga sudah mulai gelap. Otomatis Calum, Michael dan Ashton tidak dapat melihat isi gudang itu dengan jelas.

            “Kau tidak mencoba untuk menahan kami kan?” Tanya Calum. Sepertinya cowok itu mulai curiga.

            Luke tidak menjawab pertanyaan Calum. Kemudian ia menyalakan lampu dan pada saat itulah mereka tau apa isi gudang itu. Tentu saja Calum, Ashton dan Michael melongo dan merasa sangat tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Dalam hati, Luke tertawa geli menahan wajah Calum, Ashton, dan Michael.

            “Wah! Ini tempat latihan band-mu sendiri kan?” Tanya Calum.

            “Iya. Dulu, aku punya band. Tetapi sayang. Mereka membuangku karena kasus Ayahku hingga Ayahku meninggal.” Jawab Luke.

            Akhirnya Luke menceritakan kisahnya dari awal. Dari siapa dia yang sebenarnya, hidupnya seperti apa, dan hal apa yang membuat hidupnya berubah total dan sikapnya yang terlihat aneh sekaligus sombong.

            “Aku tidak menyangka ternyata hidupmu seperti itu. Maafkan kami.” Ucap Ashton.

            “Tidak apa-apa. Aku yakin segala cobaan dan masalah pasti ada jalan keluarnya.” Ucap Luke.

            “Luke benar. Jadi…. Apa kita siap untuk tampil besok?” Ucap Calum.

            Semua mata memandang ke arahnya. Tetapi Michael kurang yakin dan merasa seperti belum siap. Ia baru mengenal Luke dan tidak tau bagaimana anak itu.

            “Mengapa tidak?” Tanya Luke sambil tersenyum.

            Tiba-tiba Calum langsung memeluk tubuh Luke dengan erat sampai Luke terjatuh dan langsung diikuti oleh Michael dan Ahston. Bahkan sampai Luke tidak bisa bernafas karena kerjaan tiga cowok idiot itu. Namun hatinya merasakan sebuah kebahagiaan. Bahkan kebahagiaan yang sama sekali belum pernah dirasakannya.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar