Part 10
.
Satu bulan bukanlah waktu yang
singkat bagi Luke. Satu bulan inilah hidupnya sedang di uji oleh Tuhan.
Terkadang ia kuat menghadapi ujian ini, dan terkadang ia terjatuh dan menyerah.
Luke masih menjadi guru matematika Calum cs dan mereka semakin membaik. Mereka
sudah tidak terlalu menyebalkan walau terkadang mereka suka kelewatan bercanda.
Luke sudah berbicara dengan Mrs.
Corine mengenai masalah Michael yang baginya benar-benar aneh. Kata Mrs. Corine
Michael memang suka begitu. Michael adalah seorang gamer dan hobi sekali
bermain game. Sehari ia bisa berjam-jam bermain game non-stop. Mungkin itu yang
membuat kepala Michael suka sakit. Tapi, katanya Michael sudah tidak lagi
bermain game.
Masalahnya dengan Calum belum
berakhir. Calum suka menatapnya dengan penuh rasa ketidaksukaan dan tidak mau
bicara dengannya. Tapi itu tidak menjadi masalahnya. Yang penting Calum mau
belajar dengannya dan nilainya tidak anjlok. Syukurlah nilai Calum tidak
buruk-buruk amat.
Sedangkan dengan Michael, cowok itu
tampak berbeda dari Calum dan Ashton. Michael seperti berusaha menghindarinya
dan Michael tidak suka kontak mata dengannya. Dan ketika ia tengah menjelaskan,
pikiran Michael kemana-mana. Alhasil percuma ia mengajari sekuat mungkin
sementara Michael tidak akan pernah mengerti.
Kalau Asthon, baru ia agak akrab
dengan Ashton karena baginya sikap Ashton dewasa dan ia rasa seakan-akan ia
menjadi adik Ashton. Nilai matematika-nya cukup bagus dan tidak sia-sia Luke
mengajari Ashton. Ternyata, tiga cowok idiot yang awalnya menyebalkan tidak
seburuk yang ia kira. Mungkin itu memang sifat khas mereka.
“Luk..” Ucap Michael pelan.
Sementara Calum dan Ashton serius
mengerjakan soal, tak ada salahnya menanggapi Michael. Luke merasa Michael
ingin bicara khusus dengannya.
“Ada apa?” Tanya Luke.
“Aku akan berusaha memperbaiki
nilaiku. Sekarang aku serius. Aku ingin kau mengajariku sampai aku bisa.”
Jawabnya.
“Hmm.. Baiklah.” Ucap Luke.
Luke pun mulai mengajari Michael
dengan materi yang cukup mudah. Yaitu materi dasar. Bagaimana cara melakukan
perkalian dan pembagian yang benar. Michael memerhatikan penjelasan Luke dengan
serius dan tidak peduli bagaimana rasa sakit di kepalanya yang semakin
menjadi-jadi. Rasanya, dunia seperti berputar-putar dan Michael setengah sadar
mendengar suara Luke. Tiba-tiba keringat dingin keluar dari wajahnya.
Calum yang tau akan hal itu langsung
bicara. “Mike, kalau kau tidak bisa, jangan dipaksakan! Aku tidak ingin kau
sakit.” Ucapnya.
“Tidak apa Cal. Aku kuat kok.” Ucap
Michael meyakinkan Calum.
Calum merasa Michael melakukan ini
karena tidak enak dengan Luke. Luke terlalu memaksa Michael dan akibatnya
Michael menjadi sakit seperti ini.
“Stop Luk! Michael tidak akan pernah
bisa!” Ucap Calum dengan suara tinggi.
Mendengar suara Calum, Luke langsung
berhenti menjelaskan lalu beralih menatap Calum. “Sebaiknya kau bawa saja
sahabatmu itu ke dokter biar penyakitnya sembuh!” Ucapnya tanpa memikirkan dulu
akibatnya.
Tentu saja emosi Calum langsung
naik. “Kau benar-benar keterlaluan Luk!” Ucapnya lalu seakan-akan menyuruh Luke
meninggalkan rumahnya. Ya. Mereka memutuskan belajar di rumah Calum.
“Ohya? Aku memang manusia terjahat
yang pernah kau temui! Oke. Aku terima. Tapi kalian harus berterimakasih padaku
karena aku sudah membuat nilai matematika kalian menjadi bagus!” Ucap Luke
lantas berdiri lalu pergi meninggalkan rumah Calum.
“Cal, tahan emosimu! Kau kan sudah
tau bagaimana sikap Luke?” Ucap Michael.
“Teruslah membela orang yang sudah
sangat membuatmu sakit hati dan kecewa!” Ucap Calum setengah membentak.
***
Setelah kejadian itu, Luke tak lagi
mau peduli dengan mereka. Mungkin ia memang harus menjauhi mereka untuk
sementara waktu, terutama Calum. Tampaknya Calum benar-benar membencinya.
Banyak sekali masalahnya dengan Calum. Belum lagi dengan Helen. Gadis itu masih
saja mengejarnya dan tidak mau menyerah.
Jam istirahat. Luke ingin
menjernihkan pikirannya sebentar. Ia tidak melihat Michael gabung bersama Calum
dan Ashton. Dari jauh, Luke memerhatikan Calum yang sedang tertawa bersama
Ashton. Entah apa yang menjadi bahan tawa mereka. Selanjutnya, Luke keluar
kelas dan melihat beberapa murid yang sedang melihatnya dan Luke mencuekkannya.
Senyum pun tidak. Ia memang sombong.
Ketika Luke berjalan di sekitar
belakang sekolah, Luke tidak sengaja mendengar seseorang yang sedang bermain
gitar. Nada yang diciptakan orang itu begitu indah dan membuat tenang hatinya.
Siapa orang itu?
Dan saat itulah ia tau siapa orang
itu. Ya, Michael! Luke memerhatikan style Michael memainkan gitar itu dengan
penuh penghayatan. Sepertinya Michael tengah sedih. Tapi style Michael tidak
sembarangan. Jika ada saja cewek yang melihatnya, cewek itu langsung jatuh
cinta pada Michael. Entah mengapa tiba-tiba Luke merindukan teman-teman
lamanya.
“Ooo.. Jadi kau hobi bermain gitar
juga ya?” Ucap Luke tiba-tiba.
Tentu saja Michael kaget kepergok
Luke di tempat ini. Bagaimana bisa Luke berada di tempat ini? Jujur, Michael
tidak suka jika ada orang yang melihat permainannya.
“Kenapa kau tidak bergabung bersama
Calum dan Ashton? Bukannya kalian selalu bersama?” Tanya Luke mengganti topik.
Michael tersenyum. “Tidak selama kan
kita selalu bersama? Terkadang kita membutuhkan waktu untuk menyendiri walau
sebentar saja.” Jawabnya.
Luke terdiam mendengar jawaban
Michael. Jadi jika cowok itu merasa ingin sendiri dan membutuhkan ketenangan,
cowok itu memilih untuk bermain gitar di tempat yang sepi. Dan Luke sangat
tidak menduga akan hal itu. Setaunya, Michael adalah seorang anak bodoh yang
suka mengeluh sakit kepala dan membuatnya kesal. Tetapi Luke tidak menyangka
cowok seperti Michael jago bermain gitar.
Kini, hanya suara gitar Micahel saja
yang memenuhi tempat itu. Luke masih tetap duduk tak jauh dari Michael dan
rasanya ia enggan untuk pergi. Entah apa yang dirasakan cowok itu. Yang jelas,
ia merasakan ketenangan dan kedamaian. Terutama saat Michael membentuk suatu
instrument indah dari lagu Fool’s Gold. Jari-jari Michael terlihat indah disana
dan seakan-akan menyatu dengan senar gitar itu.
“Ohya. Mungkin aku salah berada
disini. Oke aku pergi.” Ucap Luke akhirnya.
Cowok itu pun pergi meninggalkan
Michael yang masih dengan style-nya yang nampak cool. Dan sepertinya Michael
tidak peduli dengan Luke.
***
Helen. Gadis keras kepala itu masih
saja ingin mengejar Luke dan harus bisa menaklukan hati cowok itu. Segala cara
ia lakukan tapi sayangnya berujung sia-sia. Helen sering curhat dengan Luce dan
Luce bingung harus berkomentar apa. Masalahnya Luke adalah kakaknya dan Luce
sudah tau jelas bagaimana sifat kakaknya itu. Sekuat mungkin Helen berusaha,
Luke tidak akan mau menoleh ke arahnya. Bahkan menghargai usaha Helen pun
tidak.
Dan dengan Calum, cowok itu sudah
tidak terlalu mengejarnya. Mungkin cowok itu mengerti. Tapi entah mengapa
akhir-akhir ini ia kasihan melihat Calum. Ia kasihan melihat wajah Calum yang
menurutnya cukup imut. Dan Helen baru sadar. Yang Calum rasakan sama persis
dengan apa yang ia rasakan. Calum sudah lama mengejarnya dan ia cuek-cuek saja
sementara ia mengejar Luke tetapi Luke cuek-cuek saja. Ternyata, cukup sakit
juga ya di cuekkan dengan orang yang kita cintai?
“Memikirkan Luke lagi?” Tanya Luce.
“Eh kau Luc. Eh.. I..Iya.. Ng.. Isi
hati kakakmu itu sebenarnya apa sih? Aku lelah Luc.” Ucap Helen.
Ya. Tampaknya gadis itu mulai putus
asa. Ia lelah mengejar-ngejar Luke sementara cowok itu tidak mau melihatnya
sedikit saja. Ditambah lagi dengan Cheryl. Gadis itu seperti tidak menginginkan
kehadirannya dan rasanya gadis itu seperti cemburu melihatnya berdekatan dengan
Luke.
“Aku kan sudah bilang Len. Lupakan
saja kakakku. Dia tidak cocok denganmu. Sebelum terlambat dan kau merasakan
patah hati, jauhi-lah Luke. Lupakanlah Luke. Masih banyak cowok lain yang
mencintaimu apa adanya.” Ucap Luce.
“Huh! Bahkan temanku sendiri tidak
mau mendukungku. Tapi Luc, sulit sekali melupakan Luke! Dia itu hadir secara
tiba-tiba tanpa bisa aku cegah!”
“Cinta itu emang tidak bisa dicegah
Len. Tapi kalau memang kau tidak bisa melupakannya, jangan ganggu hidup Luke.
Aku kasihan melihat kakakku, Len. Dia sudah dibebani masalah dengan Calum cs.
Dia pernah stress karena masalah-masalah itu!”
Helen cemberut. “Iya karena kau
belum pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta itu!” Ucapnya.
Luce tersenyum mendengar ucapan
Helen. Jatuh cinta. Tiba-tiba ia teringat dengan Michael. Apakah rasa cinta
Helen pada Luke sama seperti rasa cintanya pada Michael? Apakah ia memang
mencintai Michael dan ingin sekali menjadi kekasih Michael?
***
Sejak Luke memutuskan break
sementara menjadi guru matematika Calum cs, Luke merasa lebih baik. Tapi ia
merahasiakannya dari Mrs. Corine. Jika Mrs. Corine tau, nilainya akan terancam.
Jadi, selama ia sekolah disini ia akan selalu merasa diancam?
Dan Helen. Sampai sekarang gadis itu
menjadi beban pikirannya. Mau tidak mau, ia harus menyingkirkan gadis itu.
Lagipula, Calum menyukai Helen dan ia tidak mau Calum semakin membencinya.
Karena itulah ia harus melakukan sesuatu.
Dan sesuatu itu datang
menghampirinya dan Luke berhasil menemukan sebuah ide yang cemerlang untuk
membuat Helen tak lagi mengejarnya.
***
“Luke sudah tidak mau mengajari
kita?” Tanya Ashton.
Saat itu mereka sedang istirahat
sehabis latihan band. Sore ini tidak ada Luce. Katanya Luce sedang sibuk dengan
tugasnya. Memang Luce tidak selalu hadir melihat latihan mereka karena Luce
sudah menganggap mereka sudah jago.
Michael yang sedang memainkan
gitarnya tidak menanggapi pertanyaan Ashton. Calum pun juga sama. Cowok itu
sedang mojok sambil mendengarkan musik lewat headset.
Merasa dicuekkan, Ashton langsung
memukul stik drum-nya dengan keras sehingga Michael dan Calum menjadi kaget.
Benar saja. Calum dan Michael langsung kaget karena kerjaan Ashton tadi.
Sementara itu Ashton tertawa melihat ekspresi dua sahabatnya yang kaget dan
menatapnya dengan sebal.
“Mentang-mentang kau bisa bermain
drum dan suka mengagetkan kami.” Ucap Calum sebal.
“Salah kalian juga tidak mau
mendengar ucapanku!” Ucap Ashton membela diri.
“Memangnya tadi kau membicarakan
apa?” Tanya Calum.
“Itu. Luke. Sepertinya dia sudah
muak dengan kita. Padahal nilai kita naik. Seharusnya dia salut dengan
perjuangan kita.” Jawab Ashton.
Mendengar Ashton mengucapkan nama
‘Luke’, suhu tubuh Calum langsung naik. Kenapa sih ia selalu mendengar nama itu
entah apakah dari Ashton atau Michael. Kalau Luke tidak mau mengajarinya lagi
ya tidak apa-apa. Malahan itu bagus. Masih banyak guru lain yang lebih baik
dari Luke.
“Dia sudah di pecat jadi guru
matematika.” Ucap Calum asal.
Latihan pun dilanjutkan dan selama
latihan Calum tidak serius. Pikirannya kemana-mana dan ia sering lupa lirik
lagu. Calum baru sadar kalau band-nya tidak ada vokalis dan Calum berani
bertaruh tidak ada satupun anak yang mau bergabung dengan band mereka yang
baginya masih tidak jelas.
***
Semua mata memandang ke arahnya.
Semua mata memandang tanpa kedip dan pandangan tidak percaya. Benarkah yang
mereka lihat? Atau mereka memang salah lihat? Seorang cowok aneh bernama Luke
berjalan mesra bersama seorang cewek tomboi seperti Cheryl?
Saat keduanya tiba di kelas, sontak
seisi kelas heboh. Cheryl tampak manis pagi itu dan dia melingkarkan tangannya
di lengan Luke. Ada beberapa anak yang iri melihat keduanya. Dan kenapa mereka
bisa mesra seperti itu? Apa Luke dan Cheryl sudah jadian?
Di belakang sana, Calum kaget bak
disengat ribuan volt listrik melihat pasangan baru yang tampak mesra itu. Luke
dan Cheryl jadian? Mereka hanya bersandiwara kan? Lantas bagaimana nanti jika
Helen tau kalau Luke sudah pacaran sama Cheryl? Pasti hati gadis itu sakit dan
hancur. Entah mengapa Calum ingin sekali menghabisi Luke.
“Kalian sudah jadian?” Tanya Audery,
teman sekelas Cheryl.
Cheryl tersenyum. “Ya. Kami sudah
pacaran kemarin. Luke sendiri yang mengatakan kalau dia suka sama aku dan tidak
ada salahnya menjalin hubungan dengan Luke?”
Sepertinya Audery merasa tidak suka.
Mana mungkin gadis seperti Cheryl bisa mendapatkan cowok se-ganteng dan
se-keren Luke? Dan kenapa bisa Luke menyukai Cheryl? Audery tau Cheryl-lah
orang pertama yang berbicara dengan Luke. Tapi rasanya tidak adil jika Cheryl
pacaran sama Luke.
“Cowok itu benar-benar sialan! Dia
tidak tau bagaimana perasaan Helen!” Umpat Calum.
“Sudahlah Cal. Mereka tidak akan
lama kok. Cinta anak SMA tidak ada yang abadi. Siapa tau kan besok mereka
putus?” Ucap Michael.
Calum menatap Michael sebal. “Tapi
aku tidak mau melihat Helen sakit! Aku lebih ikhlas dia pacaran sama Luke
daripada melihat Luke bahagia sama cewek lain!”
Calum memang tidak pernah sependapat
dengan Michael dan ia rasa Michael selalu membela Luke. Dan ia berani bertaruh
jika Michael tidak mengenal Luce, pasti Michael membelanya dan membenci Luke
seperti ia membenci Luke.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar