expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 21 Mei 2015

5 Seconds of Summer ( Part 7 )



Part 7

.

            Tidak mudah memang membentuk sebuah band, begitu pikir Michael. Michael tidak yakin apakah Ashton memang bisa bermain drum dan Calum bisa bermain bassist. Semuanya membutuhkan banyak latihan keras. Masalahnya, mereka sama sekali tidak mempunyai tempat untuk berlatih. Itulah yang membuat pikiran Michael bertambah dan kepalanya pusing.

            Belum lagi ia harus belajar bersama Luke. Jujur saja, ia tidak membutuhkan hal itu. Biarkan saja Calum dan Ashton yang belajar sementara ia tidak. Tetapi pasti Mrs. Corine akan marah padanya. Sebenarnya dia sendiri yang harus dibina lebih jauh karena Ashton dan Calum tidak bodoh-bodoh amat jika mereka mau serius belajar.

            Sore ini, Michael duduk termenung di tepi jalan dekat supermarket tempatnya bertemu dengan Luce. Setelah pertemuan yang kedua kalinya itu Michael belum sempat bertemu dengan Luce. Jika dipikir-pikir, kenapa Luce harus bertemu dengannya? Baginya Luce adalah gadis spesial dan sempurna. Sedangkan ia? Ditambah lagi Luce adalah adik Luke!

            “Mike!”

            Michael belum sepenuhnya sadar mengenai suara lembut itu. Ternyata Luce sudah ada di dekatnya dan Luce sangatlah cantik. Ia rasa ia tidak pantas berbicara dengan Luce. Bahkan bertemu dengan Luce pun ia tidak pantas.

            “Wah Mike kau memang suka bermain gitar! Hmm.. Apa kau tidak berniat untuk membentuk sebuah band? Kata Helen, kompetisi band antar-sekolah sebentar lagi dilaksanakan.” Ucap Luce.

            Michael tersenyum kecut. “Sebenarnya aku ingin sekali membentuk band. Tapi apalah kami. Aku, Calum dan Ashton adalah bocah idiot yang tidak pernah dianggap oleh siapapun. Kalau kami manggung, mana ada yang mau nonton. Bahkan kami rasa kami tidak pandai memainkan alat musik.” Ucapnya.

            “Jangan nyerah gitu dong. Aku yakin kalian bisa ikut dalam kompetisi itu kalau kalian memiliki niat yang sungguh-sungguh. Aku mendukung kalian!”

            Gadis di depannya ini memang gadis ajaib sekaligus bidadari yang diturunkan oleh Tuhan untuknya. Michael beruntung bisa berkenalan dengan Luce dan gadis itu sama sekali tidak memandanginya dengan tatapan jijik.

            “Eh warna rambutmu sudah berubah lagi. Sekarang menjadi warna merah. Memangnya sudah lama ya kamu merubah warna rambutmu?” Tanya Luce.

            “Kau tidak suka aku merubah-rubah warna rambutku?” Michael balik nanya.

            Entah kenapa Luce mendadak salting. “Eh tidak-tidak. Aku suka kok.” Ucapnya.

            Michael tertawa. “Kau orang pertama yang menyukai perubahan warna rambutku. Bahkan Ashton dan Calum tidak suka jika aku suka mengganti-ganti warna rambut.” Ucapnya.

            Obrolan panjang pun dimulai. Sesekali Michael memainkan gitarnya sehingga menciptakan sebuah nada yang indah. Tampaknya Luce ingin sekali menyanyi bersama Michael.

            “Hmm.. Kakakmu apa kabar?” Tanya Michael.

            Luce sedikit kaget mendengar pertanyaan Michael. “Luke? Kenapa kau peduli dengannya? Semakin lama Luke semakin aneh. Dia suka menyendiri di kamar dan tidak mau keluar rumah.” Ucapnya.

            “Apa dia memang begitu?” Tanya Michael.

            “Ngg.. Sebenarnya tidak sih. Luke itu sebenarnya baik. Hanya saja.. Ah seharusnya aku tidak menceritakan kisah kakakku karena aku sudah berjanji padanya untuk tidak menceritakan kisahnya pada orang lain.”

            “Oh.. Tidak apa-apa. Tapi dia pintar sekali. Aku ingin menjadi seperti dirinya.” Ucap Michael.

            Selanjutnya, Michael tidak tau apa ia yang meminta atau tidak mulai bernyanyi menyanyikan lagu One Thing karya One Direction dan Luce langsung mengikutinya. Gadis itu tampak ceria. Ia begitu senang berada di samping Michael. Tiba-tiba gadis itu menemukan sebuah ide. Aha! Kebetulan sekali!

            “Besok sore kita ketemuan disini lagi ya. Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan ke kamu.” Ucap Luce dan diangguki oleh Michael.

***

            “Kapan kamu berubah?”

            Pertanyaan yang belakang-belakangan ini membuat kepala Luke menjadi pusing dan sakit. Cukup masalahnya dengan tiga cowok idiot saja dan ia tidak mau masalah lain datang. Mulai lusa nanti, ia siap mengajari Calum, Ashton dan Michael dan ia harus bisa sabar menghadapi mereka dan harus bisa menahan emosi.

            “Mama perhatikan kamu terlihat stress dan badanmu semakin kurus. Mama takut kamu tiba-tiba sakit.” Ucap Ibunya.

            Sebelum menjawab, Luke menarik nafas dalam-dalam. “Luke baik-baik saja. Ohya, Luke sudah mempunyai kegiatan baru.” Ucapnya.

            “Apa itu?” Tanya Ibunya penasaran.

            “Mulai lusa nanti Luke akan menjadi guru matematika.” Jawabnya.

            Tentu saja Ibunya heran. Luke salah bicara kan? “Siapa yang menyuruhmu?” Tanyanya.

            “Mrs. Corine. Luke harus mengajari tiga cowok idiot agar nilai mereka bisa naik. Dan Luke melakukannya atas dasar paksaan.”

            Ibunya menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kalau mau melakukan sesuatu harus ikhlas. Mama tidak ingin kamu melakukannya secara terpaksa.” Ucapnya.

            “Tapi Luke harus melakukannya ikhlas atau tidak ikhlas karena itu ancaman Mrs. Corine.” Ucap Luke pasrah lalu meninggalkan Ibunya.

            Benar kan, hidupnya penuh dengan kepasrahan.

***

            Tidak tau kenapa tiba-tiba seisi sekolah pada dihebohin sama kompetisi band antar sekolah. Salah satu band yang akan mengikuti kompetisi ini adalah Galaxy Four yang diketuai oleh Alex yang adalah salah satu jajaran cowok terkenal di sekolah. Selain jago main gitar, Alex juga jago bermain basket dan wajahnya ganteng sekali. Cukup banyak lho yang naksir sama Alex.

            Luke yang sudah tau tentang band Galaxy Four jadi jijik sendiri. Mereka dengan tenarnya tebar pesona dan menampilkan kesombongan mereka. Ditambah lagi teriakan banyak gadis yang dapat membuatnya semakin mual. Ia pernah sekali bertatapan muka dengan Alex dan Alex memandanginya dengan aneh. Mungkin Alex mengira ia keturunan alien dari planet lain.

            “Hai Luke Robert Hemmings anak kesayangan Mrs. Corine! By the way, kau tidak tertarik dengan band? Banyak yang daftar lho!” Ucap Cheryl.

            Luke yang pada saat itu sedang fokus baca buku mendadak kaget. “Memangnya aku peduli?” Ucapnya dengan nada yang sombong.

            “Memang pada dasarnya kamu anak yang aneh tapi jenius. Tapi kalau kau membentuk sebuah band, aku yakin sekali kau bisa mengalahkan ketenaran Galaxy Four. Ih aku jijik tau lihat band mereka.” Ucap Cheryl.

            Kemudian, Calum cs datang memasuki kelas sambil tertawa dan bercanda. Luke yang tau kedatangan mereka langsung teringat dengan tugasnya sebagai guru matematika. Besok. Ya, besok! Bisakah ia memperlambat waktu lebih baiknya menghilangkan semua penderitaan ini?

            “Yang jadi guru matematika. Aku boleh kan bergabung dengan kalian?” Tanya Cheryl.

            Luke tidak menjawab. Cowok itu berubah menjadi cuek dan sedingin es. Tapi Cheryl mengira Luke setuju dan mau menerimanya sebagai murid Luke.

            “Asyiikk. Jadi aku panggil kamu dengan sebutan ‘pak guru’ ya? Haha..”

            Pelajaran pun di mulai dan Luke begitu tidak konsen. Kepalanya mendadak pusing tujuh keliling dan rasanya ia ingin saja pingsan. Bisakah ia kembali ke hidupan lamanya? Dan biasakah ia kembali bersama teman-temannya walau sebenarnya ia sangat membenci teman-temannya? Dan bisakah ia kembali bersama Kay?

***

            Sesuai perjanjiannya dengan Luce, sore itu Michael sudah ada di tempat kemarin dan setia menunggu Luce. Setelah menunggu beberapa menit kemudian, Luce pun datang dan penampilan Luce tidak jauh beda dengan penampilannya kemarin. Luce cantik tanpa make-up dan terlihat sangat manis.

            “Ready?” Tanya Luce.

            “Siap untuk apa?” Tanya Michael bingung.

            Keduanya pun berjalan dan Michael tampak begitu bingung. Sebenarnya maksud Luce apa sih? Jawabannya pun datang. Michael melihat sebuah rumah tapi tampak bukan seperti rumah melainkan sebuah tempat untuk latihan. Jangan-jangan…

            “Ini adalah markas band milik sahabat Mamaku. Sudah lama sih tapi ada yang merawat tempat ini.” Ucap Luce.

            Michael begitu sangat tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ketika ia masuk ke dalam, Michael menemukan berbagai alat musik dan ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Jika ada Calum dan Ashton disini, mungkin keduanya bisa menjadi gila!

            “Aku tidak percaya kita bisa masuk di tempat ini. Apa tidak seharusnya kita membayar tempat ini?” Tanya Michael.

            Luce tertawa. “Tidak apa-apa. Tempat ini gratis. Ada juga yang latihan disini tapi dengan waktu yang sudah ditentukan. Nah jika kamu ingin berlatih bersama teman-temanmu, datang aja setiap rabu sore, jum’at sore dan minggu sore.” Ucapnya.

            Tetapi Michael tidak yakin dengan ucapan Luce. Pasti tempat ini tidak mungkin gratis karena alat-alatnya bagus dan tidak kuno. Michael takut jika seandainya ia berlatih disini akan mengacaukan tempat ini dan Luce akan menjadi kecewa.

            “Tapi aku tidak yakin Luc. Juga Ashton dan Calum. Kalau kami mengacaukan tempat ini bagaimana?” Tanya Michael.

            “Jangan insecure begitu. Kalian sangatlah hebat! Aku mendukung kalian!” Ucap Luce.

            Mungkin sebaiknya ia harus membicarakan hal ini dengan Calum dan Ashton. Jika mereka setuju dan mantap, apa salahnya untuk menerima? Lagipula ini kesempatan besar yang jarang ia dapatkan. Tetapi Michael teringat dengan kegiatannya untuk belajar bersama Luke. Kalau waktunya bentrokan gimana?

***

            Pelajaran pertama. Hari sabtu tanggal 17 Januari. Tetapi Luke tidak benar-benar mengajari mereka. Mereka malah asyik ngobrol sendiri dan ia dicuekkan. Saat ini ia berada di rumah Calum. Luke baru sadar Calum bukanlah orang kaya sepert teman-teman lamanya. Sebenarnya mereka ingin belajar di rumahnya tetapi Luke menolak.

            “Aku heran dengan kalian. Kalian yang butuh sementara kalian sedikitpun tidak mau mendengarkanku.” Ucap Luke berusaha menahan emosinya.

            Tiba-tiba ponsel Michael berdering. Panggilan dari Luce. Katanya sekarang juga ia harus pergi ke tempat latihan band kemarin bersama Calum dan Ahston. Mau tidak mau secepatnya ia harus kesana.

            “Mike, kalau itu keinginan Luce dan Luce mendukung kita, apa salahnya jika kita menerima?” Tanya Calum.

            “Ya. Mungkin band adalah pilihan terbaik kita.” Tambah Ashton.

            Michael pun setuju dengan Calum dan Ashton lalu ia beralih pandang ke arah Luke. Sebenarnya ia tidak enak dengan Luke karena Luke adalah kakak Luce, orang yang mau membantunya dengan ikhlas. Dan Michael sama sekali tidak ingin bermusuhan dengan Luke.

            “Luk, kami mau pergi dulu. Maafkan kami. Tapi ini sangat penting.” Ucapnya lalu pergi meninggalkan Luke tanpa terlebih dahulu mendengar reaksi Luke. Tetapi Luke sempat mendengar pembicaraan mereka yang menyebut nama ‘Luce’ dan ‘band’. Maksudnya apa sih?

***

            Melihat tempat latihan band yang cukup besar, nyali Calum dan Ashton menjadi ciut. Michael serius kan? Kenapa tempatnya sebagus ini? Terus bagaimana biayanya? Calum berpikir. Luce baik sekali pada Michael dan Michael sangat beruntung. Sedangkan dirinya? Helen sama sekali tidak mau melihatnya.

            “Hai kalian sudah datang ya!” Sapa Luce ceria.

            Mereka pun masuk ke dalam ruang utama dan disana sudah disediakan berbagai macam alat musik. Rasanya seperti di studio saja. Ashton melihat drum yang langsung menarik minatnya.

            “Tempat ini keren.” Ucap Ashton terkagum-kagum.

            “Bagaimana? Apa kalian setuju untuk membentuk sebuah band?” Tanya Luce semangat.

            Ketiganya pun menjawab bersama. “Tentu saja!”

            “Tapi, bagaimana cara kita berlatih? Sungguh aku sama sekali belum pernah menyentuh bass.” Ucap Calum bingung.

            Luce tersenyum. “Urusan itu gampang. Biar aku yang mengajari kalian.” Ucapnya.

            “Hah?!”

            Tentu saja ketiganya melongo. Bagaimana mungkin Luce bisa mengajarinya? Memangnya Luce pandai nge-band ya? Michael penasaran dengan Luce. Sebenarnya Luce itu siapa sih?

            “Yang jelas, sekarang kalian adalah band. Mengerti?” Ucap Luce sambil tersenyum.

            Calum pun ikutan tersenyum. “Mengerti bu guru!” Ucapnya semangat.

***

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar