expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 15 Februari 2014

Forever Love ( Part 13 )

-Forever Love-

author :: @uny_fahda1D



Part 13

.

.

.

“Akhirnya lo sadarjuga..” Kata seseorang.

Suara itu takasing. Itu adalah suara cowok. Sivia membalikkan badan dan mendapati Alvintersenyum kecil melihatnya. Alvin mendekati Sivia dan duduk di samping Sivia.

“Vi, gue yangngelakuin ide ini agar Rio bisa merasakan apa yang lo rasa. Jadi, lo jangantakut kalo Marsya bisa suka sama Rio.” Kata Alvin.

Sivia menatap Alvinbingung. “Jadi.. Jadi lo juga nggak suka sama kelakuan Rio? Lo.. Lo mau ngasihpelajaran buat Rio? Atau lo.. Lo pacar Marsya?”

Tawa terdengar darimulut Alvin. Lalu Alvin mengacak-acak rambut Sivia. “Marysa bukan pacar gue.Dia teman gue. Untunglah, pesonanya mampu membuat Rio menyukainya. Marsya emangcantik. Semua orang mengakui Marsya itu cantik. Gue juga pengen banget nembakdia, tapi..”

Alvinmenggantungkan pembicaraan. Ia diam sebentar. Menikmati semilir angin yangberhembus ke wajahnya. Lalu, ia beralih menatap Sivia dengan tatapan yang sulitdiartikan. Tatapan itu membuat jantung Sivia berdetak tak karuan. Rasa ini..Sebelumnya ia pernah merasakannya.

Tiba-tiba, Alvinmenggenggam tangan Sivia yang mulai dingin. Genggaman itu semakin kuat. Alvinmemejamkan mata. Begitupun dengan Sivia. Beberapa menit kemudian, Alvin membukamatanya.

“Tapi.. Gue nggakbisa. Karena gue.. Karena gue sudah lama menyukai seseorang. Dimana orang itumungkin membenci gue dan nggak suka sama gue. Gue berusaha mendekatinya, tapisayangnya dia terlanjur suka sama cowok playboy. Waktu itu, hati gue sakitbanget. Melihat cewek yang gue suka jadian sama cowok playboy. Dan..”

“Vin.. Stop. Maafingue.. Maafin gue..” Potong Sivia.

Alvin memeluk erattubuh Sivia. Saking eratnya, Alvin nggak sadar ada titik-titik air yangmembasahi tubuhnya, juga tubuh Sivia. Langit tampak terharu melihat keduanyayang mulai menyatu. Alvin dan Sivia.

“Vin.. Via sukasama kamu. Hanya kamu yang bisa buat Via ceria. Hanya kamu yang bisa buat Viamelupakan Rio..” Lirih Sivia.

“Iya Via.. Makasihya Via.. Alvin janji, Alvin selalu menjaga Via dan nggak akan ninggalin Via.Walau Alvin nggak secakep Rio, sekaya Rio, sepintar Rio dan sekaya Rio, tapicinta Alvin begitu besar. Alvin harap, Via selalu mencintai Alvin.”

“Iya Vin.. Via akanberusaha untuk selalu mencintai Alvin. Makasih ya Vin. Hati Via jadi nggak adabeban lagi. Makasih Vin..”

Hujan mulai deras.Alvin dan Sivia segera meninggalkan tempat itu. Baju yang dipakai Sivia pendek.Sivia pun menjadi kedinginan. Namun, Alvin membuka jaketnya dan memasang ditubuh Sivia agar Sivia tak jadi kedinginan.

‘Untung gue bawamobil, kalo nggak?’ Kata Alvin dalam hati.

***

“Kak, Ify mau bicara sesuatu sama kakak.” Kata Ify yang kedatangannyasecara tiba-tiba.

Baru kali ini Ify datang di rumah pohon Cakka. Saat itu,Cakka sedang tidur-tiduran sambil mendengarkan lagu di earphonenya. Ditangannya, ada komik yang berjudul Slam Dunk. Itulah komik Jepang kesukaanCakka. Apa karena Cakka suka basket ya jadi dia suka baca komik Slam Dunk?

Kedatangan Ify secara mendadak membuat Cakka kaget. Cowokitu belum sepenuhnya bisa melupakan Ify. Ify tersenyum melihat kekagetan Cakka.

“Maaf kak, Ify datang secara tiba-tiba.” Kata Ify.

Cakka berusaha untuk tenang. “Oh, nggak papa. Ada apa yaIfy kemari?” Tanyanya.

“Mmm..” Keraguan menghiasi wajah manis Ify. Tapi ia harusmelakukannya. Ya, ini demi Agni! “Kak.. Ify mau.. Mmm..”

“Ya? Kamu mau bicara apa?” Tanya Cakka sedikit penasaran.Jarang Ify seperti ini.

“Mmm.. Tapi kakak jangan marah ya..” Kata Ify.

Marah? Kenapa juga ia harus marah? Kalo diperhatikan,wajah Ify lucu banget. Itu juga merupakan alasan mengapa Cakka tertarik samaIfy.

“Ya. Gue nggak akan marah sama lo.” Jawab Cakka.

Hening sesaat. Bibir mungil Ify hendak bergerak. Tapidiam lagi. Ayolah Fy! Lo jangan takut. Cakka nggak bakal makan lo kok...

“Mmm.. Kakak udah nggak cinta lagi ya sama Ify?” TanyaIfy.

Cakka mengernyitkan kening. Heran dengan ucapan Ifybarusan. Apa Ify akan mengubah keputusannya? Apa Ify mau menerima cintanya?

“Mmm.. Jujur, gue masih cinta sama elo. Emangnya kenapaFy?”

“Ng.. Nggak ada. Tapi kakak harus menghapus rasa cintaitu. Karena.. Karena..”

“Ya?”

“Karena Agni suka sama kakak.”

Deg! Agni suka kepadanya? Agni suka Cakka? Pasti Ifybercanda. Ia tau, Ify banyak candaannya dan candaannya selalu lucu. Tapi kaliini, candaannya itu sama sekali nggak lucu.

“Don’t kidding!” Kata Cakka.

“Kak! Ify nggak bercanda. Agni suka sama kakak.Percayalah, kalo kakak nggak percaya, tanya aja sama Agni. Selama ini, Agnimenyimpan perasaannya. Kenapa dia bantu kakak tanpa mengeluh sedikit pun?Karena Agni cinta kak sama kakak. Agni ingin kakak bahagia. Ify sempat nangismendengar pengakuan Agni. Selama Agni membantu kakak demi mendapatkan Ify, padasaat itu hati Agni sakit kak. Dia berusaha menyembunyikan kesakitan itu danberganti dengan senyuman.

Kak, Ify salut sama Agni. Dia rela mengorbankan perasaannyademi kakak. DEMI KAKAK BISA BAHAGIA SAMA IFY. Dia melakukan itu demi cintanyake kakak. Sudah lama Agni suka kakak. Bahkan mungkin sebelum kakak menyukaiIfy. Ify berharap, kakak sedikit pengertian sama Agni. Waktu kakak menjadikanAgni pacar bohongan, Agni menderita kak. Pacar bohongan? Dia selalu berharapkata ‘bohongan’ itu dihapus kak. Dan waktu kakak pacaran sama Oik, Ify nggaktau gimana jelasin perasaan Agni waktu itu.

Kak, Ify mohon kak. Ify ingin Agni bahagia. Kakak harusbuat Agni bahagia. Sebenarnya, Agni mau jujur ke kakak. Tapi Agni nggak berani.Nyalinya ciut saat berhadapan dengan kakak. Karena itulah, Ify sebagai sahabatAgni yang akan bicara sama kakak. Dan, pembicaraan kita sudah di mulai kak. Apakakak dengar apa yang Ify katakan ini?”

Pidato panjang itu berakhir dengan isakan kecil Ify. Ifymenangis, tapi cuma sebentar. Ia bukan menangis karena hatinya lemah. Tapimenangis karena Agni.

“Kak, apa kakak bisa menyimpan sedikit saja perasaan buatAgni?” Tanya Ify.

Cakka terdiam. Mulutnya tersegel dan sulit untuk di buka.Kalimat demi kalimat yang diucapkan Ify sangatlah meyayat dalam hati. Oh, apaia jahat sama Agni? Sebegitu jahatnya kah ia ke Agni?

“Kak, jawab kak!” Kata Ify sedikit keras.

“Fy..” Cakka mulai membuka suara. “Agni.. Agni.. Apague.. Apa gue jahat sama Agni?” Tanyanya.

“Ya. Kakak jahat sama Agni.” Jawab Ify.

“Tapi.. Tapi..”

“Kak! Kakak harus membalas perbuatan baik Agni! Kebaikanharus di balas dengan kebaikan. Bukan sebaliknya.”

Bibir Cakka mulai membentuk sebuah senyum. Ia sekarangpaham. Ia paham apa yang harus ia lakukan sekarang.

“Baiklah. Gue tau apa yang harus gue lakukan.” KataCakka.

***

Sebuah motorterparkir manis di garasi rumah Agni. Sang pemilik motor menunggu Agni denganpenuh kesabaran. Cakka, si pemilik motor itu sore hari ini sangatlah tampan. Iasiap bertemu dengan Agni dan mengajaknya pergi ke suatu tempat.

Selang beberapa menit,Agni keluar. Agni sangat cantik. Dia sudah mulai dandan. Walau dandannya nggakseperti dandanan ala cewek feminim. Satu lagi. Agni nggak pake celana,melainkan pake rok di bawah lutut.

“Hei! Lo cantikbanget. Kaget gue liat wajah lo.” Goda Cakka yang sukses membuat pipi Agnimemerah.

“Kak Cakka biasaaja. Emangnya kakak mau ajak Agni kemana? Jangan jauh-jauh ya kak. Ntar Agnidimarah lagi sama Mama Agni.” Kata Agni.

Cakka merangkulAgni. “Oke! Tempatnya nggak jauh kok dari sini. Pokoknya lo jangan khawatir.Selama ada gue, lo aman-aman aja.”

Mereka punmeninggalkan rumah Agni dan pergi menuju suatu tempat menggunakan motor Cakka.Sesampai di tempat tujuan Cakka, Agni turun dengan hati yang terkagum-kagum.Tempat apa ini? Apa tempat ini barusan di buka hari ini?

“Kak,pemandangannya bagus banget.” Kata Agni.

Tempat ini bisa dibilang seperti bukit. Di tempat ini lumayan dingin. Banyak buah-buahan segaryang hidup di tempat ini. Ada apel, stawberry, kelengkeng, anggur, jeruk danbuah-buahan lain. Enaknya, buah-buahan disini boleh dipetik tanpa bayar.

“Tempat ini punyakakek gue. Sebut saja taman buah. Kakek gue yang mendirikan taman buah ini.Ohya, lo mau buah apa? Mau gue ambilin?” Kata Cakka.

Agni masihterkagum-kagum dengan taman buah. Jaket yang ia pakai ia eratkan karena Agnimulai kedinginan.

“Ng.. Tempat inibagus banget kak. Mmm, Agni mau buah stroberi aja.” Kata Agni.

“Oke. Lo tunggudisini.” Kata Cakka.

Sementara Cakkapergi mengambil strawberry, Agni berjalan melihat-lihat area buah segar itu.Ada buah apel hijau yang matang. Agni memetik buah apel itu dan memakannnya.Hmm.. Lezat dan nikmat. Ternyata, buah yang langsung di petik lalu di makanrasanya beda banget. Ah, coba Ify dan Zevana ada disini.

Muncul tanda tanyabesar di benak Agni. ‘Mengapa kak Cakka mengajak Agni pergi ke tempat ini?Bukannya kak Cakka mau bilang sesuatu sama Agni?’

“Hei! Apelnya enakkan?” Tanya Cakka yang sudah datang dengan membawa setoples buah strawberrysegar.

“I.. Iya kak.Makasih ya kak. Agni suka tempat ini.” Jujur Agni seraya mengambil strawberrydi tangan Cakka.

“Eratkan jaket lo.Kita akan berjalan ke tempat yang lebih indah lagi. Ayo!” Kata Cakka.

Udara makin lamamakin dingin. Mengetahui Agni kedinginan, Cakka merangkul Agni dengan erat danmenaruh kepala Agni di atas pundaknya. Agni kaget bukan main. Apa-apaan ini?Mengapa.. Ia seperti... Rasa cinta yang sepertinya nggak akan terbalas ituperlahan-lahan mulai terbalas. Perlakuan Cakka sejak tadi membuatnya merasakanaliran cinta dari Cakka.

“Sampai! Gimana?”Tanya Cakka.

Tempat yangsangat.. sangat indah! Disini kita bisa melihat pegunungan dan berbagai macamflora. Disini juga ada kolam jernih yang biasa di buat mandi sama anak-anakkecil. Kolam ikan pun ada. Ikan-ikannya gemuk dan sehat.

“Kak. Tempatnyabagus banget. Agni suka, Agni suka.” Kata Agni senang.

Cakka tersenyumseraya mengelus rambut Agni. Lalu Cakka mengajak Agni duduk di pinggir kolamikan.

“Lo tau, tempat iniadalah tempat bersejarah bagi Papa gue. Disini, Papa menyatakan cinta ke Mama.Mama pun dengan senang hati menerima Papa.” Kata Cakka.

Agni terdiammendengar cerita Cakka. Cerita itu seperti sebuah tanda baginya. Cakka punlanjut bicara.

“Hanya orangspesial aja yang gue ajak ke tempat ini. Sahabat bagi gue bukan spesial. Kalokeluarga baru gue anggap spesial. Dan satu lagi.” Cakka memeluk erat tubuhAgni. Agni terbenam dalam pelukan hangat itu. “Orang yang sangat.. sangatspesial di hidup gue adalah...” Cakka menggantungkan ucapannya sehingga membuatjantung Agni dek-dekan. “Adalah.. Lo, Ag. Elo yang paling spesial dalam hidupgue.”

Entah sejak kapanAgni menangis. Ia menangis bahagia. Bukan menangis karena dadanya sesak karenakemalangan hidupnya. Cakka... Apakah sekarang.. Apakah sekarang...

“Gue cinta elo Ag,cinta banget. Maaf, gue baru menyadarinya. Selama ini, gue selalu jahat samalo. Lo dengan sabarnya selalu menuruti kemauan gue, dan perasaan lo lokorbankan. Maafin gue ya, Ag. Lo mau maafin gue kan?”

Agni nggak bisamenjawab. Cukup dengan anggukan saja Cakka pasti paham. Dieratkannya pelukanitu. Udara dingin yang menusuk tulang rusuk Agni tidak dirasakannya. Agniterasa hangat, bukan dingin. Efek dari pelukan Cakka sangat besar pengaruhnya.

“Kak.. Agni cintasama kakak..” Lirih Agni.

“Iya, Ag. Aku jugacinta sama kamu. Mulai sekarang, kamu jangan panggil aku dengan sebutan ‘kakak’ya. Panggil aja ‘kamu’ atau ‘Cakka’. Oke?”

“Iya Kka.. Makasihya Kka..”

Cuaca yang semakindingin tidak membuat keduanya kedinginan. Justru kehangatan yang merekarasakan. Agni baru sadar. Cakka sangatlah sayang padanya. Meski dulu Cakkamenganggapnya sebagai adik. Tapi sekarang tidak. Dia adalah cinta Cakka danselama-lamanya selalu bersama Cakka.

‘Kka, I love you..Semoga kita terus bersama.. Selamanya..’

***

Surabaya.. Di kamar Rio...

Sejak kedatanganMarysa di SMA Sunrise, Rio mengalami banyak perubahan. Ia nggak pernah lagigangguin cewek atau melukai hati cewek. Tubuh Rio juga semakin kurusdikarenakan terlalu stres mencari ide supaya Marysa mau menerima cintanya.

Di dalam kamar, Riotidur terlentang. Kamarnya berantakan. Seperti pemiliknya. Argh! Apa salah guesampai-sampai Marsya nggak mau sama gue? Gue kan udah nggak playboy lagi. Apadia nggak percaya sama gue?

“Kak..”

Acha prihatindengan kondisi Rio saat ini. Cewek itu pun duduk di pinggir kasur Rio. Mungkinsaja kakaknya itu bisa ceria.

“Ngapain lo disini?Sana pergi!” Bentak Rio.

Wajah Rio sangatseram. Jarang Rio marah-marah nggak jelas seperti ini. Acha pun pergimeninggalkan kamar Rio karena dia nggak mau berurusan sama cowok stres itu.

“ARGH!! MARSYA!!KENAPA LO SUSAH BANGET SIH GUE TAKLUKIN?? ARGH!!”

Apa jangan-janganMarysa suda punya pacar? Tidak mungkin. Marysa pernah bilang kalo dia belum punyapacar. Kalo Marysa sudah punya pacar, tentu pacarnya itu yang menjemputnya,bukan Papanya. Apa Papanya sendiri yang dijadikan Marsya sebagai pacar?

“Gini ni rasanyahancur. Ini yang kedua kalinya.”Kata Rio.

Cowok itu mengambilbingkai foto. Rio melihat foto itu dengan seluruh kerinduan yang mendalam.

“Kak, kenapa sih lomati? Lo udah bosen ya hidup? Hanya lo kak yang bisa bikin gue senang. Dulu, lolah yang menasehati gue. Tapi sekarang..”

Seandainya nyawayang telah di ambil bisa di kembalikan lagi ke raga. Seandainya Tuhan bisamengembalikannya ke dunia ini. Sampai sekarang, Rio belum tau alasan saudaranyaitu memilih untuk mengakhiri hidup. Tapi, sepertinya Mama dan Papanya tau.Namun mereka merahasiakannya.

“Awas! Kalo kaliannggak mau kasih tau, jangan harap anakmu ini bisa bertahan hidup!” Ancam Rio.

Ya, saking frustasidan ditumpuki ribuan masalah, pikiran negatif itu selalu menari-nari diotaknya. Bunuh diri.. Menyusul saudaranya..

***

Seandainya di rumahnggak ada Mama dan Papa, Rio sudah bolos sekolah. Akhirnya, terpaksa Riosekolah dengan kondisi yang buruk. Kantung mata yang terlihat jelas, wajahseperti orang stres, dan rambut yang berantakan. Semua murid memandanginyadengan tatapan aneh.

Ketika pembelajaranberlangsung pun Rio cuek aja. Dia nggak memerhatikan penjelasan guru.Kerjaannya cuma melamun dan diam-diam memasang earphonenya. Untunglah, guruyang bersangkutan nggak memperingatkan Rio. Mungkin mereka mengira Rio sudahpaham. Rio kan termasuk golongan murid pintar? Cerdas pun bisa dikatakan juga.

Ini yang palingditunggu Rio. Yaitu bel pulang. Secepat mungkin Rio berlari keluar kelas danmenerobos murid-murid. Hari ini Rio sedang gila-gilanya. Siapa lagi kalo bukankarena Marsya? Hidupnya memang nggak tenang gara-gara cewek.

“Argh! Gue bencidengan makhluk yang berjenis cewek!” Dumel Rio.

Semua muridmemerhatikan Rio dengan penuh tanda tanya. Ajaibnya, satu pun nggak ada yangberani bertanya ke Rio karena kalau mereka bertanya, tentu Rio akan mengamuk.Cowok itu hobinya suka mengamuk dan nggak pernah lembut sama cewek. Entahapakah Rio bisa berubah jadi cowok baik seandainya Marysa mau menerimanya.

Di dekat gerbangsekolah, ada sebuah pemandangan yang tak enak jika di lihat. Hati Rio memanasmelihat pemandangan itu.

Sebuah pemandanganterburuk yang pernah dilihatnya. Dan Rio siap menghancurkan pemandangan itu.

***



TBC.....

Link notes & Link blog ::

http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

http://risedirectioners.blogspot.com

Free Contact me :: 087864245325

Thankyou (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar