Setelah Calum
menceritakan sosok Thomas pada Hailey, ekspresi gadis itu berubah dan Calum
merasa bersalah karena telah menceritakannya pada Hailey. Jadi apakah Hailey
mengenali Thomas? Hailey terdiam dan sedikit menjauhinya.
“Aku yang salah.” Ucap Hailey
tiba-tiba.
Baru kali ini Hailey mengakui
sesuatu dan entah mengapa Calum menjadi simpati pada Hailey. Mungkin saja hidup
gadis itu amat tertekan dan akhirnya Hailey berujung seperti ini. Perlahan
Calum menyentuh lembut punggung Hailey.
Hailey menatap Calum. “Seharusnya
hidupmu normal seperti lainnya.” Ucapnya.
Calum tersenyum. “Kalau begitu, apa
salahnya kita memulainya lagi? Kau dan aku akan hidup normal dan kita akan menjadi
sepasang kekasih yang bahagia.” Ucapnya.
Hailey tersenyum sedih. “Tapi aku
tidak bisa Cal. Kalau kau membawaku ikut serta, kau bukannya normal tetapi kau
semakin parah dan semua orang akan tau kalau kau adalah anak yang aneh dan
gila.” Ucapnya.
Calum menggeleng-gelengkan kepala.
“Tidak. Untuk kali ini saja kau ikut padaku dan kita akan hidup bahagia seperti
mereka.” Ucapnya.
Hailey terdiam sesaat. “Asal kau
tau, aku tidak bisa mengembalikan dirimu yang lama.” Ucapnya.
“Kalau kau tidak bisa melakukannya,
maka aku yang akan melakukannya sendiri!” Ujar Calum.
Lalu Hailey mendekatkan wajahnya
pada wajah Calum. “Jika itu keputusanmu, lakukanlah dan jangan pernah
menyesalinya.” Ucapnya.
***
Thomas amat mudah ditemukan
dimanapun. Sekarang ini Calum menemukan Thomas sedang duduk tidak jauh dari
sekolahnya. Calum langsung berlari menuju Thomas dan Thomas tersenyum lebar
pada Calum.
“Aku siap kembali menjadi normal dan
aku tidak akan menyesali keputusanku, dan aku siap menerima apapun kehidupanku.
Hailey sudah setuju.” Ucap Calum.
Thomas melebarkan matanya. “Ohya?
Tapi ku rasa gadis itu sedang merencakanan sesuatu.” Ucapnya.
Dalam hati, Calum mengatakan bahwa
tidak seharusnya ia mencari Thomas. Thomas tidak menyukai Hailey. Dan satu hal
yang Calum ketahui dari Thomas bahwa Thomas tidak bisa membantunya kembali
menjadi normal. Artinya, Calum harus berjuang sendiri tanpa bantuan siapapun.
“Aku ingin ingatanku pulih dan
dengan ingatan yang pulih aku bisa dengan mudah menjadi diriku yang dulu. Hanya
itu satu-satunya cara untuk kembali menjadi dulu. Tapi tidak ada yang mau
membantuku. Kata mereka, aku akan bersedih dan mereka tidak ingin aku sedih.
Apa itu yang kau maksud sebagai ‘bisa menghadapi kenyataan?’” Tanya Calum.
“Ya. Akhirnya kau paham juga. Tapi
ketahuilah Cal. Detik-detik terakhir sebelum kau hilang ingatan sangatlah
menyakitkan. Sebenarnya aku tidak menginginkan ingatanmu pulih tapi mau
bagaimana lagi? Kau harus menjalani hidupmu yang sebenarnya dan aku yakin
sekali kau akan bisa.” Ucap Thomas.
“Apa yang membuatku amnesia? Mungkin
jika aku melakukan hal yang membuat diriku amnesia, ingatanku akan pulih.” Ucap
Calum.
“Jangan dulu menanyakan hal itu.
Pertama-tama kau harus memperbaiki hubunganmu dengan Luke dan Michael. Minta
maaf ke mereka kalau kau salah.” Ucap Thomas.
Calum menatap Thomas heran. “Aku
heran denganmu. Kau orang yang baru ku kenal tapi seakan-akan kau sudah tau
masalahku.” Ucapnya.
Thomas tersenyum misterius. “Aku
sama seperti Hailey.” Ucapnya.
***
Percuma bicara dengan Luke dan
Michael. Percuma. Mereka sudah menganggapnya tidak ada. Dan Angel, Calum rasa
gadis itu seperti berusaha untuk menjauhinya padahal gadis itu ingin
menemuinya. Apakah ini rencana mereka? Calum tidak mengerti tapi rasanya ia pantas
mendapatkan semua ini. Hidup sendiri atau menyendiri. Di rumah pun sama.
Rasanya begitu hampa namun Calum menerimanya dengan ikhlas.
Tapi bukankah masih ada Hailey?
Calum merasa bersalah dengan gadis itu. Sore ini Calum memutuskan untuk datang
ke tempatnya bersama Hailey dan meminta kejujuran pada Hailey. Mungkin ia dan
Hailey bisa menemukan suatu keputusan yang tidak menyakiti hati keduanya.
Mungkin saja.
Namun satu jam lebih Hailey tidak
datang-datang dan Calum berpikir Hailey tidak akan datang lagi. Mungkin Hailey
berpikiran ia sudah memilih dengan hidup normalnya dan meninggalkannya.
Tiba-tiba jantungnya berdebar-debar dan rasa takut menhampirinya. Bagaimana
kesedihan itu adalah Hailey meninggalkannya dan ia tidak akan bisa lagi bertemu
Hailey? Tidak! Tentu Calum tidak ingin hal itu terjadi. Tapi mengapa.. mengapa
dugaannya terasa… benar?
Tapi mengapa Hailey begitu egois?
Mengapa Hailey tidak ingin ia menjadi normal? Bisa saja kan ia hidup normal
bersama Hailey. Kepalanya tiba-tiba pusing dan Calum merasa lelah dengan
hidupnya ini. Semua orang begitu egois dan sekarang Calum harus menjalani
hidupnya bersama kesendirian. Calum berharap semua ini hanyalah sandiwara.
Esoknya, Hailey datang padanya dan tersenyum ceria lalu mengajaknya menuju ke
dunia nyata.
Sampai matahari terbenam di ufuk
barat, Calum tetap diam di tempat itu dan mencoba untuk mendamaikan jiwanya.
Sendiri jauh lebih baik meski Calum menginginkan Hailey ada disisinya. Tapi
Calum yakin sekali. Jika Hailey benar-benar mencintainya, maka gadis itu tidak
akan meninggalkannya. Dan jika Hailey adalah gadis yang seperti dikatakan
Thomas, entahlah apa yang harus ia lakukan. Yang jelas ia akan merasa sakit dan
merasa dikecewakan oleh orang yang sangat dicintainya.
Dan Calum memutuskan mulai besok ia
berhenti sekolah.
***
Mali membuka pintu rumah dan
tersenyum menyapa dua cowok yang tidak lain adalah Luke dan Michael. Sudah
seminggu Calum bertapa di kamar dan hanya keluar untuk mengambil makanan.
Keadaan Calum amatlah buruk dan Mali bingung harus melakukan apalagi.
“Keadaan Calum semakin buruk. Dad
malah menyuruh kami membawa Calum ke rumah sakit.” Ucap Mali.
“Apakah Calum masih bertemu Hailey?”
Tanya Michael.
Mali menggelengkan kepalanya. “Kamar
Calum sepi.” Jawabnya.
“Jika kita memberitahu Calum tentang
apa yang telah terjadi padanya bagaimana?” Usul Luke.
“Tidak. Calum tidak akan percaya
dalam kondisinya saat ini. Mom dan Dad juga bingung. Apa iya Calum harus dibawa
ke rumah sakit?” Tanya Mali.
Tiba-tiba Michael teringat sesuatu.
“Bukankah kau pernah mengatakan bahwa hanya Calum saja yang bisa mengembalikan
dirinya yang lama?” Tanyanya.
Belum saja Mali menjawab, Luke
langsung bicara. “Bagaimana kalau kita menyuruh Calum melakukan hal yang dulu
membuatnya amnesia? Aku yakin ini berhasil dan Calum akan mengingat semuanya.”
Ucapnya.
“Apa kau gila? Aku hampir saja
kehilangan Calum karena kejadian itu dan kau meminta mengulanginya lagi?” Tanya
Mali.
“Usul Luke ada benarnya tapi ya
bahaya juga.” Ucap Michael sambil menggaruk-garukkan kepalanya.
Tiba-tiba saja Mali meneteskan air
mata. “Satu hal yang aku inginkan. Aku hanya ingin Hailey ada disini.” Ucapnya
pelan.
***
Rasanya seperti bertahun-tahun
lamanya dan semakin lama Calum seperti kehilangan akal. Namun dipikirannya masih
terlintas senyum Hailey dan kerinduannya pada Hailey. Calum sudah tak lagi
menemui Hailey dan itu menyakitkan baginya. Calum tidak hanya kehilangan
Hailey, tetapi Calum kehilangan semuanya.
Malam ini terasa dingin dan Calum
mengambil jaketnya lalu memasangnya. Ia merasa jenuh berada di dalam kamar dan
ingin keluar sebentar atau mungkin ia tak akan kembali lagi ke rumah? Tidak ada
yang mau mempedulikannya. Jika Hailey mencintainya, maka tentu gadis itu pasti
datang padanya tapi ini tidak. Calum menjadi takut jika ucapan Thomas benar.
Kalau memang begitu akhirnya, Calum tidak segan-segan untuk mengakhiri
hidupnya. Tapi bukankah ini yang dinamakan bisa menghadapi kenyataan?
Sebenarnya tujuan Tuhan mengirimkannya ke dunia ini untuk apa?
Setiba di jalan besar yang ramai,
Calum melihat tawa orang-orang disana dan mereka sangat bahagia. Ada juga
sepasang kekasih yang bermesraan dan itu cukup membuat hati Calum tertusuk
pisau yang tajam. Jika ia dan Hailey seperti itu.. Kemudian Calum memasang
headset di telinganya dan mendengarkan salah satu lagu favoritnya di kala ia
sendirian.
“I
walk a lonely road the only one that I have ever known
Don't know where it goes but it's
home to me and I walk alone
I walk this empty street on the
Boulevard of Broken Dreams
Where the city sleeps and I'm the
only one and I walk alone
I walk alone I walk alone I walk
alone I walk a...
My shadow's the only one that walks
beside me
My shallow heart's the only thing
that's beating
Sometimes I wish someone out there will
find me
'Til then I walk alone
I'm walking down the line that
divides me somewhere in my mind
On the border line of the edge and
where I walk alone
Read between the lines of what's
fucked up and everything's alright
Check my vital signs to know I'm
still alive and I walk alone..”
“Calum! Hei!”
Saking asyik mendengarkan lagu,
Calum tidak sadar ada orang yang memanggil namanya. Calum tidak tau pasti
bagaimana Thomas bisa menemuinya disini dan Calum bingung mengapa ia bisa
sampai di tempat yang ia sendiri tidak tau. Namun tempat ini begitu sepi dan
hanya ia saja yang ada disini, ohya Calum melupakan Thomas yang sudah lelah
memanggil namanya.
“Ku rasa aku memutuhkan terapi..”
Ucap Calum lalu duduk di samping Thomas.
Thomas menepuk-nepuk punggung Calum.
“Kau sudah berhasil lepas dari Hailey dan jangan mencoba datangkan dia ke dalam
pikiranmu.” Ucapnya.
“Aku tidak bisa untuk tidak
memikirkan Hailey. Setiap saat aku memikirkannya dan aku sangat merindukannya.”
Ucap Calum.
Thomas menghela nafas panjang. “Kau
memang terlalu mencintainya dan tidak bisa menggantikan Hailey dengan sosok
lain. Bangunlah Cal. Hailey tidak nyata bagimu.” Ucapnya.
Calum menatap Thomas tidak suka.
Hailey tidak nyata katanya. “Kau kenapa sih? Hailey adalah kekasihku dan kami
sama-sama mencintai. Aku yakin sekali Hailey mau mengizinkanku menjadi diriku
yang normal dan kami akan menjadi pasangan yang normal. Meski mereka
mengabaikanku, aku yakin sekali Hailey tidak mengabaikanku.” Ucapnya.
“Itu terserah padamu. Aku hanya membantumu
saja dan ternyata kau tidak bisa melupakan Hailey.” Ucap Thomas.
“Kau tidak membantuku sama sekali.”
Ucap Calum.
Entah tiba-tiba saja Calum sudah
tiba di rumahnya dan rasanya begitu aneh. Apalagi saat ia bertemu dengan
Thomas, rasanya tidak nyata. Seperti mimpi. Dan ketika Calum membuka pintu
rumahnya… Seseorang langsung memeluknya dan Calum sadar yang memeluknya adalah
Mali.
“Maafkan aku. Semua itu salahku.
Seharusnya kami tidak mengabaikanmu.” Ucap Mali sambil menangis.
Bukannya marah atau kesal, Calum
malah membalas pelukan Mali dan memeluk erat kakaknya itu. “Kak, aku sudah
memutuskan untuk kembali menjadi diriku yang dulu. Aku ingin normal kak. Dan
aku ingin tetap berteman dengan Luke, Michael ataupun lainnya.” Ucapnya.
Mali tersenyum senang mendengar
ucapan Calum dan berharap untuk kali ini saja Calum telah melupakan Hailey. Ya.
Bagaimanapun juga Calum harus bisa melupakan Hailey agar hatinya tidak semakin
sakit.
“Dan aku akan mencoba meminta pada
Hailey agar kami hidup layaknya kekasih yang normal..” Ucap Calum.
***
Pagi-pagi sekali Calum sudah disapa
Michael dan Calum sangat bahagia. Langsung saja Calum memeluk Michael. Akhirnya
Calum sadar bahwa kebahagiaannya bukan hanya bersama Hailey, tapi bersama
keluarganya juga dua temannya yaitu Michael dan Luke.
“Hai Calum! Maafkan aku. Aku juga
tidak tau dengan apa yang aku lakukan padamu. Aku hanya ingin kau sadar saja.”
Ucap Luke.
Calum tersenyum. “Ini salahku.
Duniaku bukan hanya bersama Hailey saja, tapi bersama kalian juga.” Ucapnya.
Michael menatap Calum ragu. “Lalu
bagaimana kabar Hailey?” Tanyanya.
“Aku akan menunggunya dan memintanya
untuk tinggal bersamaku dalam dunia yang sebenarnya. Jika Hailey tidak mau, aku
akan menangis di kakinya.” Jawab Calum.
“Kau.. Kau bisa memperkenalkan
Hailey pada kami. Aku berjanii untuk tidak menyakitinya.” Ucap Luke.
Mendengar ucapan Luke yang bagi
Michael aneh, cowok itu langsung menyenggol lengan Luke. “Kau serius dengan apa
yang kau ucapkan? Hailey saja tidak mau bertemu dengan kita dan kau ingin
kenalan dengan Hailey.” Ucapnya.
“Aku.. Aku ingin melihat Calum
bahagia karena kita sudah bertemu dengan Hailey dan..” Ucap Luke.
“Baiklah. Aku janji setelah ini akan
membawa Hailey pada kalian. Aku janji.” Ucap Calum.
***
Mungkin saat-saat ini adalah saat
keberuntungan Calum. Calum berhasil kembali berteman dengan Luke dan Michael
lalu siang ini Calum berhasil menemukan senyum Hailey yang manis. Langsung saja
Calum memeluk Hailey dengan erat. Sungguh Calum sangat merindukan Hailey.
Sangat merindukan Hailey.
“Aku sangat merindukanmu Cal..” Ucap
Hailey.
“Aku juga. Maaf aku tidak menemuimu
disini.” Ucap Calum.
“Tak apa. Aku bisa memahami
perasaanmu.” Ucap Hailey.
Kemudian Calum melepaskan pelukannya
dan mendapati Hailey yang berbeda dari biasanya. “Hailey, jadi.. jadi apa kau
mau ikut denganku? Apa kau mau hubungan kita menjadi normal layaknya hubungan
lainnya?” Tanya Calum.
Hailey terdiam sesaat. “Baiklah
kalau itu maumu.” Ucapnya.
Hati Calum menjadi lega dan cowok
itu sama sekali tidak menaruh curiga pada Hailey. Karena hari ini Calum sangat
bahagia dan hari bahagia ini tidak ingin dihancurkan oleh sedikit saja hal yang
membuat hari bahagia ini menjadi sedih.
“Kau mau kan bertemu dengan Michael
dan Luke?” Tanya Calum.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar