expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 28 Desember 2015

Illusion ( Part 16 )



Setelah Calum menceritakan sosok Thomas pada Hailey, ekspresi gadis itu berubah dan Calum merasa bersalah karena telah menceritakannya pada Hailey. Jadi apakah Hailey mengenali Thomas? Hailey terdiam dan sedikit menjauhinya.

            “Aku yang salah.” Ucap Hailey tiba-tiba.

            Baru kali ini Hailey mengakui sesuatu dan entah mengapa Calum menjadi simpati pada Hailey. Mungkin saja hidup gadis itu amat tertekan dan akhirnya Hailey berujung seperti ini. Perlahan Calum menyentuh lembut punggung Hailey.

            Hailey menatap Calum. “Seharusnya hidupmu normal seperti lainnya.” Ucapnya.

            Calum tersenyum. “Kalau begitu, apa salahnya kita memulainya lagi? Kau dan aku akan hidup normal dan kita akan menjadi sepasang kekasih yang bahagia.” Ucapnya.

            Hailey tersenyum sedih. “Tapi aku tidak bisa Cal. Kalau kau membawaku ikut serta, kau bukannya normal tetapi kau semakin parah dan semua orang akan tau kalau kau adalah anak yang aneh dan gila.” Ucapnya.

            Calum menggeleng-gelengkan kepala. “Tidak. Untuk kali ini saja kau ikut padaku dan kita akan hidup bahagia seperti mereka.” Ucapnya.

            Hailey terdiam sesaat. “Asal kau tau, aku tidak bisa mengembalikan dirimu yang lama.” Ucapnya.

            “Kalau kau tidak bisa melakukannya, maka aku yang akan melakukannya sendiri!” Ujar Calum.

            Lalu Hailey mendekatkan wajahnya pada wajah Calum. “Jika itu keputusanmu, lakukanlah dan jangan pernah menyesalinya.” Ucapnya.

***

            Thomas amat mudah ditemukan dimanapun. Sekarang ini Calum menemukan Thomas sedang duduk tidak jauh dari sekolahnya. Calum langsung berlari menuju Thomas dan Thomas tersenyum lebar pada Calum.

            “Aku siap kembali menjadi normal dan aku tidak akan menyesali keputusanku, dan aku siap menerima apapun kehidupanku. Hailey sudah setuju.” Ucap Calum.

            Thomas melebarkan matanya. “Ohya? Tapi ku rasa gadis itu sedang merencakanan sesuatu.” Ucapnya.

            Dalam hati, Calum mengatakan bahwa tidak seharusnya ia mencari Thomas. Thomas tidak menyukai Hailey. Dan satu hal yang Calum ketahui dari Thomas bahwa Thomas tidak bisa membantunya kembali menjadi normal. Artinya, Calum harus berjuang sendiri tanpa bantuan siapapun.

            “Aku ingin ingatanku pulih dan dengan ingatan yang pulih aku bisa dengan mudah menjadi diriku yang dulu. Hanya itu satu-satunya cara untuk kembali menjadi dulu. Tapi tidak ada yang mau membantuku. Kata mereka, aku akan bersedih dan mereka tidak ingin aku sedih. Apa itu yang kau maksud sebagai ‘bisa menghadapi kenyataan?’” Tanya Calum.

            “Ya. Akhirnya kau paham juga. Tapi ketahuilah Cal. Detik-detik terakhir sebelum kau hilang ingatan sangatlah menyakitkan. Sebenarnya aku tidak menginginkan ingatanmu pulih tapi mau bagaimana lagi? Kau harus menjalani hidupmu yang sebenarnya dan aku yakin sekali kau akan bisa.” Ucap Thomas.

            “Apa yang membuatku amnesia? Mungkin jika aku melakukan hal yang membuat diriku amnesia, ingatanku akan pulih.” Ucap Calum.

            “Jangan dulu menanyakan hal itu. Pertama-tama kau harus memperbaiki hubunganmu dengan Luke dan Michael. Minta maaf ke mereka kalau kau salah.” Ucap Thomas.

            Calum menatap Thomas heran. “Aku heran denganmu. Kau orang yang baru ku kenal tapi seakan-akan kau sudah tau masalahku.” Ucapnya.

            Thomas tersenyum misterius. “Aku sama seperti Hailey.” Ucapnya.

***

            Percuma bicara dengan Luke dan Michael. Percuma. Mereka sudah menganggapnya tidak ada. Dan Angel, Calum rasa gadis itu seperti berusaha untuk menjauhinya padahal gadis itu ingin menemuinya. Apakah ini rencana mereka? Calum tidak mengerti tapi rasanya ia pantas mendapatkan semua ini. Hidup sendiri atau menyendiri. Di rumah pun sama. Rasanya begitu hampa namun Calum menerimanya dengan ikhlas.

            Tapi bukankah masih ada Hailey? Calum merasa bersalah dengan gadis itu. Sore ini Calum memutuskan untuk datang ke tempatnya bersama Hailey dan meminta kejujuran pada Hailey. Mungkin ia dan Hailey bisa menemukan suatu keputusan yang tidak menyakiti hati keduanya. Mungkin saja.

            Namun satu jam lebih Hailey tidak datang-datang dan Calum berpikir Hailey tidak akan datang lagi. Mungkin Hailey berpikiran ia sudah memilih dengan hidup normalnya dan meninggalkannya. Tiba-tiba jantungnya berdebar-debar dan rasa takut menhampirinya. Bagaimana kesedihan itu adalah Hailey meninggalkannya dan ia tidak akan bisa lagi bertemu Hailey? Tidak! Tentu Calum tidak ingin hal itu terjadi. Tapi mengapa.. mengapa dugaannya terasa… benar?

            Tapi mengapa Hailey begitu egois? Mengapa Hailey tidak ingin ia menjadi normal? Bisa saja kan ia hidup normal bersama Hailey. Kepalanya tiba-tiba pusing dan Calum merasa lelah dengan hidupnya ini. Semua orang begitu egois dan sekarang Calum harus menjalani hidupnya bersama kesendirian. Calum berharap semua ini hanyalah sandiwara. Esoknya, Hailey datang padanya dan tersenyum ceria lalu mengajaknya menuju ke dunia nyata.

            Sampai matahari terbenam di ufuk barat, Calum tetap diam di tempat itu dan mencoba untuk mendamaikan jiwanya. Sendiri jauh lebih baik meski Calum menginginkan Hailey ada disisinya. Tapi Calum yakin sekali. Jika Hailey benar-benar mencintainya, maka gadis itu tidak akan meninggalkannya. Dan jika Hailey adalah gadis yang seperti dikatakan Thomas, entahlah apa yang harus ia lakukan. Yang jelas ia akan merasa sakit dan merasa dikecewakan oleh orang yang sangat dicintainya.

            Dan Calum memutuskan mulai besok ia berhenti sekolah.

***

            Mali membuka pintu rumah dan tersenyum menyapa dua cowok yang tidak lain adalah Luke dan Michael. Sudah seminggu Calum bertapa di kamar dan hanya keluar untuk mengambil makanan. Keadaan Calum amatlah buruk dan Mali bingung harus melakukan apalagi.

            “Keadaan Calum semakin buruk. Dad malah menyuruh kami membawa Calum ke rumah sakit.” Ucap Mali.

            “Apakah Calum masih bertemu Hailey?” Tanya Michael.

            Mali menggelengkan kepalanya. “Kamar Calum sepi.” Jawabnya.

            “Jika kita memberitahu Calum tentang apa yang telah terjadi padanya bagaimana?” Usul Luke.

            “Tidak. Calum tidak akan percaya dalam kondisinya saat ini. Mom dan Dad juga bingung. Apa iya Calum harus dibawa ke rumah sakit?” Tanya Mali.

            Tiba-tiba Michael teringat sesuatu. “Bukankah kau pernah mengatakan bahwa hanya Calum saja yang bisa mengembalikan dirinya yang lama?” Tanyanya.

            Belum saja Mali menjawab, Luke langsung bicara. “Bagaimana kalau kita menyuruh Calum melakukan hal yang dulu membuatnya amnesia? Aku yakin ini berhasil dan Calum akan mengingat semuanya.” Ucapnya.

            “Apa kau gila? Aku hampir saja kehilangan Calum karena kejadian itu dan kau meminta mengulanginya lagi?” Tanya Mali.

            “Usul Luke ada benarnya tapi ya bahaya juga.” Ucap Michael sambil menggaruk-garukkan kepalanya.

            Tiba-tiba saja Mali meneteskan air mata. “Satu hal yang aku inginkan. Aku hanya ingin Hailey ada disini.” Ucapnya pelan.

***

            Rasanya seperti bertahun-tahun lamanya dan semakin lama Calum seperti kehilangan akal. Namun dipikirannya masih terlintas senyum Hailey dan kerinduannya pada Hailey. Calum sudah tak lagi menemui Hailey dan itu menyakitkan baginya. Calum tidak hanya kehilangan Hailey, tetapi Calum kehilangan semuanya.

            Malam ini terasa dingin dan Calum mengambil jaketnya lalu memasangnya. Ia merasa jenuh berada di dalam kamar dan ingin keluar sebentar atau mungkin ia tak akan kembali lagi ke rumah? Tidak ada yang mau mempedulikannya. Jika Hailey mencintainya, maka tentu gadis itu pasti datang padanya tapi ini tidak. Calum menjadi takut jika ucapan Thomas benar. Kalau memang begitu akhirnya, Calum tidak segan-segan untuk mengakhiri hidupnya. Tapi bukankah ini yang dinamakan bisa menghadapi kenyataan? Sebenarnya tujuan Tuhan mengirimkannya ke dunia ini untuk apa?

            Setiba di jalan besar yang ramai, Calum melihat tawa orang-orang disana dan mereka sangat bahagia. Ada juga sepasang kekasih yang bermesraan dan itu cukup membuat hati Calum tertusuk pisau yang tajam. Jika ia dan Hailey seperti itu.. Kemudian Calum memasang headset di telinganya dan mendengarkan salah satu lagu favoritnya di kala ia sendirian.

            I walk a lonely road the only one that I have ever known

Don't know where it goes but it's home to me and I walk alone

I walk this empty street on the Boulevard of Broken Dreams

Where the city sleeps and I'm the only one and I walk alone

I walk alone I walk alone I walk alone I walk a...


My shadow's the only one that walks beside me

My shallow heart's the only thing that's beating

Sometimes I wish someone out there will find me

'Til then I walk alone


I'm walking down the line that divides me somewhere in my mind

On the border line of the edge and where I walk alone

Read between the lines of what's fucked up and everything's alright

Check my vital signs to know I'm still alive and I walk alone..
           
“Calum! Hei!”

            Saking asyik mendengarkan lagu, Calum tidak sadar ada orang yang memanggil namanya. Calum tidak tau pasti bagaimana Thomas bisa menemuinya disini dan Calum bingung mengapa ia bisa sampai di tempat yang ia sendiri tidak tau. Namun tempat ini begitu sepi dan hanya ia saja yang ada disini, ohya Calum melupakan Thomas yang sudah lelah memanggil namanya.

            “Ku rasa aku memutuhkan terapi..” Ucap Calum lalu duduk di samping Thomas.

            Thomas menepuk-nepuk punggung Calum. “Kau sudah berhasil lepas dari Hailey dan jangan mencoba datangkan dia ke dalam pikiranmu.” Ucapnya.

            “Aku tidak bisa untuk tidak memikirkan Hailey. Setiap saat aku memikirkannya dan aku sangat merindukannya.” Ucap Calum.

            Thomas menghela nafas panjang. “Kau memang terlalu mencintainya dan tidak bisa menggantikan Hailey dengan sosok lain. Bangunlah Cal. Hailey tidak nyata bagimu.” Ucapnya.

            Calum menatap Thomas tidak suka. Hailey tidak nyata katanya. “Kau kenapa sih? Hailey adalah kekasihku dan kami sama-sama mencintai. Aku yakin sekali Hailey mau mengizinkanku menjadi diriku yang normal dan kami akan menjadi pasangan yang normal. Meski mereka mengabaikanku, aku yakin sekali Hailey tidak mengabaikanku.” Ucapnya.

            “Itu terserah padamu. Aku hanya membantumu saja dan ternyata kau tidak bisa melupakan Hailey.” Ucap Thomas.

            “Kau tidak membantuku sama sekali.” Ucap Calum.

            Entah tiba-tiba saja Calum sudah tiba di rumahnya dan rasanya begitu aneh. Apalagi saat ia bertemu dengan Thomas, rasanya tidak nyata. Seperti mimpi. Dan ketika Calum membuka pintu rumahnya… Seseorang langsung memeluknya dan Calum sadar yang memeluknya adalah Mali.

            “Maafkan aku. Semua itu salahku. Seharusnya kami tidak mengabaikanmu.” Ucap Mali sambil menangis.

            Bukannya marah atau kesal, Calum malah membalas pelukan Mali dan memeluk erat kakaknya itu. “Kak, aku sudah memutuskan untuk kembali menjadi diriku yang dulu. Aku ingin normal kak. Dan aku ingin tetap berteman dengan Luke, Michael ataupun lainnya.” Ucapnya.

            Mali tersenyum senang mendengar ucapan Calum dan berharap untuk kali ini saja Calum telah melupakan Hailey. Ya. Bagaimanapun juga Calum harus bisa melupakan Hailey agar hatinya tidak semakin sakit.

            “Dan aku akan mencoba meminta pada Hailey agar kami hidup layaknya kekasih yang normal..” Ucap Calum.

***

            Pagi-pagi sekali Calum sudah disapa Michael dan Calum sangat bahagia. Langsung saja Calum memeluk Michael. Akhirnya Calum sadar bahwa kebahagiaannya bukan hanya bersama Hailey, tapi bersama keluarganya juga dua temannya yaitu Michael dan Luke.

            “Hai Calum! Maafkan aku. Aku juga tidak tau dengan apa yang aku lakukan padamu. Aku hanya ingin kau sadar saja.” Ucap Luke.

            Calum tersenyum. “Ini salahku. Duniaku bukan hanya bersama Hailey saja, tapi bersama kalian juga.” Ucapnya.

            Michael menatap Calum ragu. “Lalu bagaimana kabar Hailey?” Tanyanya.

            “Aku akan menunggunya dan memintanya untuk tinggal bersamaku dalam dunia yang sebenarnya. Jika Hailey tidak mau, aku akan menangis di kakinya.” Jawab Calum.

            “Kau.. Kau bisa memperkenalkan Hailey pada kami. Aku berjanii untuk tidak menyakitinya.” Ucap Luke.

            Mendengar ucapan Luke yang bagi Michael aneh, cowok itu langsung menyenggol lengan Luke. “Kau serius dengan apa yang kau ucapkan? Hailey saja tidak mau bertemu dengan kita dan kau ingin kenalan dengan Hailey.” Ucapnya.

            “Aku.. Aku ingin melihat Calum bahagia karena kita sudah bertemu dengan Hailey dan..” Ucap Luke.

            “Baiklah. Aku janji setelah ini akan membawa Hailey pada kalian. Aku janji.” Ucap Calum.

***

            Mungkin saat-saat ini adalah saat keberuntungan Calum. Calum berhasil kembali berteman dengan Luke dan Michael lalu siang ini Calum berhasil menemukan senyum Hailey yang manis. Langsung saja Calum memeluk Hailey dengan erat. Sungguh Calum sangat merindukan Hailey. Sangat merindukan Hailey.

            “Aku sangat merindukanmu Cal..” Ucap Hailey.

            “Aku juga. Maaf aku tidak menemuimu disini.” Ucap Calum.

            “Tak apa. Aku bisa memahami perasaanmu.” Ucap Hailey.

            Kemudian Calum melepaskan pelukannya dan mendapati Hailey yang berbeda dari biasanya. “Hailey, jadi.. jadi apa kau mau ikut denganku? Apa kau mau hubungan kita menjadi normal layaknya hubungan lainnya?” Tanya Calum.

            Hailey terdiam sesaat. “Baiklah kalau itu maumu.” Ucapnya.

            Hati Calum menjadi lega dan cowok itu sama sekali tidak menaruh curiga pada Hailey. Karena hari ini Calum sangat bahagia dan hari bahagia ini tidak ingin dihancurkan oleh sedikit saja hal yang membuat hari bahagia ini menjadi sedih.

            “Kau mau kan bertemu dengan Michael dan Luke?” Tanya Calum.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar