Aku
benar-benar tidak habis pikir dengan gadis itu. Gadis yang sangat cantik namun
pendiam yang terlihat sedih. Aku sudah lama memperhatikannya tapi dia tidak
pernah melihatku. Sungguh menyedihkan memang. Nama gadis itu adalah Hailey
Styles dan aku benar-benar jatuh cinta padanya. Ku lihat wajahku di cermin. Aku
lumayan ganteng, maksudku aku sangat ganteng. Banyak gadis yang menyukaiku tapi
selalu aku tolak karena hatiku hanyalah untuk Hailey.
Kata kakakku yang bernama Mali, aku
terlalu percaya diri dan suka menyombongkan diri padahal aku sampai sekarang
ini belum berani menyapa Hailey. Hahaha kedengaran lucu memang. Tapi mulai
detik ini aku berjanji untuk bisa dekat dengan Hailey. Siapa tau kan gadis itu
juga menyukaiku walau rasanya mustahil?
Inggris memang negara yang indah dan
aku tinggal di London. Saat ini musim panas dan itulah musim kesukaanku.
Pagi-pagi sekali aku bangun dan siap berangkat sekolah. Letak sekolahku tidak
terlalu jauh tapi Mom-lah yang bertugas mengantarku sampai aku dewasa.
Memangnya aku masih anak kecil?
Sialnya karena terlalu pagi, aku
memutuskan pergi ke kantin tapi disana masih sepi. Tiba-tiba aku tidak sengaja
berhadapan dengan seorang gadis yang wajahnya mengingatkanku pada seseorang.
Siapa ya? Astaga! Hailey! Apa semua gadis yang aku temui selalu mengingatkanku
pada Hailey? Aku merasa diriku sudah gila karena Hailey.
“Kau siapa?” Tanyaku.
Gadis itu tampak malu tapi jujur
saja aku menyukai ekspresinya. Sangat manis dan aku suka dengan mata birunya
yang indah. Sama seperti mata Hailey yang berwarna biru. Warna biru di matanya
mampu membuat hatiku menjadi tenang.
“Namaku Angel. Aku adalah adik
Hailey.” Jawabnya.
Jadi gadis itu adalah adik Hailey?
Pantas saja wajah keduanya begitu mirip. Aku menjadi bersemangat sekarang dan
sepertinya dewi fortuna sedang berpihak padaku. Angel. Nama yang indah. Dia
adalah seorang malaikat dan namanya sering sekali aku temukan di lagu-lagu.
Semenjak kejadian itu, aku jadi
akrab dengan Angel dan karena Angel aku semakin tau tentang Hailey. Dan Angel
begitu bersemangat saat menceritakan sosok Hailey tanpa menaruh curiga kalau
sebenarnya aku menyukai Hailey. Dan ketika aku mengaku kalau aku menyukai
Hailey, ku perhatikan wajah Angel menjadi tidak baik. Apa dia cemburu? Tapi
esoknya Angel kembali ceria dan aku sangat menyukai senyumannya. Katanya, jika
aku benar-benar mencintai Hailey, Angel siap membantuku agar aku bisa dekat
dekat Hailey.
Angel memang-lah seorang malaikat.
Dia sangat baik padaku dan mau mendengarkan seluruh ceritaku. Dan karena Angel,
aku bisa sedikit akrab dengan Hailey. Aku baru tau hal yang membuat Hailey
sedih karena kekasih Hailey meninggal karena kanker. Kasihan Hailey. Jika aku
berada di posisinya, tentu aku tidak akan sanggup. Menyakitkan memang jika
ditinggalkan oleh orang yang sangat kita cintai.
Dan saat inilah aku menyatakan
perasaanku pada Hailey namun Hailey langsung menolakku dan pergi begitu saja. Kata
Angel, aku terlalu cepat bertindak. Tapi aku tidak tahan lagi. Aku sangat
mencintai Hailey dan aku ingin mengobati lukanya. Namun di saat aku sedih,
Angel selalu ada untukku dan membuatku tertawa. Angel memang selalu baik dan
aku tidak tau apa maksud dibalik perbuatannya padaku.
Sampai Hailey datang padaku dan
mengatakan kalau dia akan mencoba membuka hatinya padaku, aku begitu senang
mendengarnya. Katanya, Hailey tidak ingin berkabung dalam suasana kesedihan.
Hailey ingin menemukan kebahagiaannya lagi dan aku berjanji untuk
membahagiakannya.
Setelah kejadian itu, aku menjadi
lebih dekat dengan Hailey dan melupakan Angel. Aku tau kalau aku jahat karena
meninggalkan Angel begitu saja tapi kata Angel dia baik-baik saja. Angel malah
mengatakan kalau dia senang melihatku bahagia bersama Hailey dan melihat Hailey
bisa terlepas dari kesedihannya. Katanya, kebahagiaan kakaknya adalah nomor
satu dan aku begitu salut dengan Angel. Dan aku juga tau keluarga Angel sedang
tidak baik karena orangtua mereka belakang-belakangan ini sering bertengkar,
sama seperti keluargaku. Aku, Hailey, dan Angel adalah anak broken home tapi
kami mencoba untuk baik-baik saja.
Tapi semakin lama aku melihat Angel
yang tidak baik. Angel sering bersedih dan tidak ceria lagi seperti dulu. Aku
ingin menemuinya tetapi aku ragu. Selama ini Angel selalu mengatakan kalau
dirinya baik-baik saja tapi apakah perkataannya sesuai dengan kenyataan?
Dan pada malam itu, aku ingin
mengajak Hailey jalan-jalan menggunakan motor baruku dan Hailey tampak senang
mendengarnya. London pada malam hari sangatlah indah dan aku ingin mengajak
Hailey mengelilingi semua tempat-tempat cantik di London. Namun pada saat
Hailey duduk di motorku, kuperhatikan dia seperti tidak nyaman.
“Ada apa denganmu?” Tanyaku.
“Aku.. Aku baik-baik saja. Aku hanya
tidak ingin kehilangan sosok yang aku cintai untuk yang kedua kalinya.” Jawab
Hailey.
Apa? Apa artinya Hailey sudah
mencintaiku? Tapi aku tidak bisa senang dulu karena aku harus memberi waktu
yang banyak untuk Hailey agar gadis itu benar-benar telah keluar dari
kesedihannya. Dan ketika aku menjalankan motorku, selama ini aku tidak pernah
berpikir bahwa ada sesuatu yang membuat hari indah itu menjadi hancur. Aku
tidak pernah berpikir bahwa suatu hari nanti aku kehilangan orang-orang yang
aku cintai seperti Hailey. Jika benar itu terjadi, aku tidak tau apakah aku
bisa hidup normal layaknya orang lain.
“CALUM!! AWAS!!”
Aku sempat mendengar teriakan Hailey
yang panik namun aku tidak bisa mengendalikan motorku yang bertabrakan dengan
mobil. Aku hanya bisa merasakan kesakitan yang luar biasa terutama di kepalaku.
Banyak sekali darah yang ada di kepalaku. Tampaknya aku belum merapatkan
helm-ku dan beginilah jadinya. Namun aku sempat mendengar lirihan Hailey yang
mampu memaksa air mataku untuk keluar.
“Ca.. Calum.. A.. Aku
men..mencintai..mu.. se..selamat.. ting..tinggal..”
***
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar