expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 03 Desember 2015

Beside You ( Prolog )



 

“Saat kita berdua tertidur di bawah langit yang sama, ikuti degup jantung kita di waktu yang sama, begitu dekat namun begitu jauh..”

            Dimanakah ia? Perlahan, ia membuka matanya dan ia merasa begitu ringan. Ia terbangun dan tiba-tiba saja ia melihat sebuah padang rumput yang sangat luas seperti tidak ada batasnya. Ia berdiri dan berjalan. Awalnya terasa membingungkan. Namun tiba-tiba ia tersenyum tatkala menemukan dua bocah riang yang sedang bermain bersama.

            Dua bocah yang mampu membuatnya tersenyum. Seorang bocah perempuan dan seorang bocah laki-laki yang kira-kira seumuran. Dua bocah itu berlari-lari mengikuti arah angin sambil tertawa-tawa. Alangkah bahagianya mereka, begitu pikirnya dengan masih memasang senyumnya. Ia memutuskan untuk mendekati dua bocah itu agar ia bisa melihat dengan jelas wajah dua bocah itu.

            Oh alangkah cantiknya wajah anak perempuan itu dengan rambut hitam legam yang lebat dan senyuman yang manis. Kemudian betapa tampannya wajah anak laki-laki itu dengan rambut cokelat dan beberapa gigi yang sudah tunggal namun belum tumbuh. Tiba-tiba senyumnya menghilang ketika matanya bertatapan dengan mata anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu…..

            Sekarang semuanya menjadi jelas. Jelas. Sekarang ia tau siapa dirinya, dimana dia dan hubungannya dengan anak laki-laki itu yang kini sedang tiduran di atas rumput hijau bersama anak perempuan itu di bawah langit biru yang luas.

            Dan anak perempuan itu…

            Tiba-tiba air matanya menetes walau hanya satu. Terutama saat ia mendengar sebuah tangisan yang mampu meyayat hatinya.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar