Entahlah apa yang dilakukan Calum pagi itu tapi cowok itu tampak bahagia
sambil memainkan Iphone-nya.
Diam-diam Michael memperhatikan Calum dan penasaran apa yang membuat sahabatnya
itu tersenyum seperti orang gila. Lucunya, Calum tidak mengetahui keberadaannya
meski ia dekat di belakang Calum. Michael memerhatikan layar Iphone Calum. Ternyata.. Gadis itu..
Langsung saja Michael merebut Iphone
Calum, barulah Calum sadar dan kesal dengan perbuatan Michael.
“Kembalikan Iphone-ku, Mike!” Ucap Calum kesal.
Michael menjauhi Calum sambil
menjulurkan lidah seperti anak idiot. Siapa lagi kalau bukan Ashley Hemmings?
Michael baru sadar kalau Calum ternyata menyukai adik Luke. Sepertinya cinta
Calum tidak bertepuk sebelah tangan karena Michael tau kalau Ashley juga
menyukai Calum. Ashley pernah bilang member favorit-nya di 5 Seconds of Summer
adalah Calum. Wah kalau Calum sudah taken
dengan Ashley, tinggal ia dan Ashton yang masih jomblo.
“Aku berani bertaruh cinta-mu akan
terwujud. Ashley juga suka padamu.” Ucap Michael.
Wajah Calum yang tadinya kesal
berubah menjadi ceria. “Siapa dulu dong aku? Aku kan anggota 5 Seconds of
Summer yang paling manis, ganteng, imut, keren. Bahkan Nicky Minaj saja
menyukaiku.” Ucapnya alay.
Michael serasa mau muntah mendengar
ucapan Calum lalu cowok itu mengembalikan Iphone
Calum ke pemilkinya. Kemudian, Ashton datang bersama rambut-nya yang basah.
Cowok itu baru selesai mandi dan terlihat sangat tampan. Tidak seperti Calum
sama Michael yang masih bau karena belum mandi. Ashton menatap dua sahabat-nya
itu sambil geleng-gelengkan kepala. Terutama Michael yang rambutnya cukup
berantakan namun entahlah bagi Ashton itu adalah hal yang luar biasa dan tampak
keren.
“Sebaiknya kalian mandi. Aku tidak
tahan dengan bau badan kalian.” Ucap Ashton.
Calum dan Michael tertawa. “Dimana
Luke?” Tanya Calum.
“Masih tidur.” Jawab Ashton.
“Luke sudah berubah menjadi si
tukang tidur. Mungkin dia sangat merindukan Novela.” Ucap Michael.
Tiba-tiba Ashton teringat sesuatu.
“Aku lupa. Nanti malam kan ada jadwal konser. Kita harus bersiap-siap untuk
nanti malam.” Ucapnya.
***
Untuk sekian kalinya konser yang
diadakan oleh 5 Seconds of Summer berjalan lancar walau terkadang ada sedikit
hambatan. Riuh dan teriakan para penonton juga tidak berkurang. Namun ada satu
masalah mereka, yaitu Luke. Cowok itu sudah kelewat batas dan Tami bingung
dengan cowok yang sudah lama dikenalnya itu. Bukan masalah yang cukup serius
sih hanya saja Tami heran dengan pikiran Luke. Luke tak seperti biasanya.
Katanya tidak enak badan tapi apa itu benar? Tami curiga kalau Luke hanya
pura-pura.
Teman-temannya yang lain juga heran.
Kata Michael, Luke sudah berubah menjadi tukang tidur dan malas melakukan
kegiatan apapun. Michael mengira semua ini disebabkan karena rasa rindunya Luke
pada Novela. Tapi Luke adalah sosok profesional dan tidak melibatkan masalah
pribadi dengan pekerjaan. Tapi ini? Konser tadi bagi Michael sangat luar biasa.
Namun Luke tampak tidak bersemangat dan kalau ini dibiarkan terus menerus, maka
akan menjadi masalah yang serius. Luke masih menutup mulutnya dan malas
berbicara mengenai apa yang ia rasakan. Setau Michael, Luke hanya merasa aneh
saja.
“Aku akan bicara dengan Luke.” Ucap
Tami.
Gadis itu berjalan menuju kamar Luke
yang tidak dikunci. Ternyata cowok itu sedang bermain gitar dan seperti tidak
ingin diganggu. Menyadari kedatangan Tami, Luke menghentikan permainannya dan
menatap Tami dengan tatapan tidak suka. Rasanya Luke kembali menjadi Luke yang
dulu, Luke yang cuek dan tidak mau tau.
“Maaf menganggumu. Aku hanya ingin
berbicara penting denganmu.” Ucap Tami.
“Kau pasti mau membicarakan tentang
aku yang aneh. Sama. Aku juga heran dengan diriku sendiri.” Ucap Luke.
Tami langsung duduk di samping Luke.
“Tapi jangan dibiarkan seperti ini. Aku ingin kau yang ceria seperti Michael
dan lainnya.” Ucapnya.
Suasana berubah menjadi hening. Luke
tidak merespon ucapan Tami. Sedangkan Tami tengah memikirkan sesuatu. Apa
karena itu? Tapi bukankah Luke sudah lama melupakannya? Mendadak Tami menjadi
ragu.
“Apa karena.. Tristan?” Tanya Tami.
Mendengar Tami menyebut nama
Tristan, Luke semakin tajam menatap Tami dan Tami merasa bersalah. Tristan.
Luke sudah tidak mau mengingat masa lalu yang menyakitkan itu. Luke sudah
bangkit dari kesedihannya dan memulai hidup yang baru. Tapi jika memang karena
Tristan, untuk apa dia menjadi seperti ini? Tristan sudah tenang disana dan
tidak akan pernah kembali. Luke sudah bisa menerima semuanya tapi kenapa
rasanya kesedihan itu kembali menghantuinya lagi?
“Maaf.” Ucap Tami.
Kemudian Luke memberikan jawaban
yang tidak di duga Tami. “Mungkin kau benar.” Ucap Luke. Tami menatap Luke
dengan heran. “Aku sudah melupakan Tristan dan berhasil. Tapi kesedihan itu
seperti bangkit lagi dan mengangguku.” Sambungnya.
Tami menatap Luke sedih. “Sudahlah
Luk. Ikhlas-kan saja. Tristan bahagia di tempatnya sana. Kau juga harus bahagia
di tempatmu ini. Jangan merasa aneh karena Tristan.” Ucapnya.
Luke mengangkat bahunya. “Aku tidak
tau.” Ucapnya.
***
“Ashley!”
Bola basket itu melayang mengenai
wajah Ashley dan seketika itu juga Ashley pingsan. Semua orang tampak kaget dan
beberapa dari mereka membawa Ashley ke UKS. Si pelempar bola basket itu sangat
menyesali perbuatannya. Pasalnya, orang yang ia lemparkan adalah bukan orang
biasa. Melainkan adik dari si penyanyi terkenal bernama Luke Hemmings. Namanya
adalah Dakota. Pasti setelah ini teman-temannya akan membenci dan menjauhinya
karena perbuatannya itu.
“Astaga maafkan aku. Aku tidak
sengaja.” Ucapnya panik.
Benar kan, teman-temannya menatapnya
dengan tatapan tidak suka. Mungkin di pikiran mereka, berani sekali ia mencelakai
adik si penyanyi terkenal itu. Dakota pun memutuskan untuk pergi ke UKS dan
berharap kondisi Ashley baik-baik saja. Di UKS, Dakota melihat Vee dan ia
memberanikan diri bicara dengan Vee.
“Aku benar-benar minta maaf atas
kejadian tadi. Aku..” Ucap Dakota.
“Sudahlah. Jangan menyalahkan diri
sendiri. Sebenarnya aku juga heran kenapa Ashley bisa pingsan padahal anak itu
kuat. Aku lihat lemparanmu tidak sekeras yang seperti mereka bayangkan.” Ucap
Vee.
Vee memang baik dan Dakota menjadi
tenang. Benar juga, lemparannya tidak terlalu keras. Mungkin saja kondisi awal
Ashley memang tidak baik. Kemudian petugas UKS datang menghampiri keduanya.
“Badan Ashley cukup panas. Jadi
bukan hanya karena lemparan bola basket dia pingsan. Sebaiknya Ashley dibawa ke
rumah sakit saja. Kondisinya benar-benar tidak baik.”
Wajah Vee dan Dakota menjadi pucat.
Sejak pagi tadi, wajah Ashley memang tampak pucat dan tidak sehat. Tapi Ashley
memaksakan diri untuk ikut olahraga walau Vee melarangnya dengan keras.
Beberapa menit kemudian, Liza datang dan tampak khawatir. Setelah berbicara
dengan petugas UKS, akhirnya Liza memutuskan membawa putrinya ke rumah sakit.
“Aku ikut.”
Lirih Dakota.
***
Tidak biasanya Ashley seperti ini.
Gadis itu selalu membalas pesannya dan mengangkat telponnya. Tapi kali ini
gadis itu tidak memberinya kabar apapun. Calum menjadi khawatir dan takut ada
hal buruk yang terjadi dengan Ashley. Sekali lagi, Calum memiscall Ashley tapi
sama seperti tadi. Ashley tidak mengangkatnya.
Tiba-tiba ada sebuah tangan yang
menyentuh pundaknya. “Ashton?” Ucap Calum kaget.
“Kau kenapa? Kenapa terlihat resah?”
Tanya Ashton.
Haruskah ia memberitahu pada Ashton?
“Ashley. Dia tidak mau menjawab panggilanku.” Jawabnya.
Ashley? Ashton menatap Calum dengan
heran. Ada apa hubungan antara Calum dengan Ashley? Mengapa Calum tampak
seperti orang galau yang sedang memikirkan sosok yang dicintainya?
Jangan-jangan…
“Aku menyukai Ashley. Setelah tour
selesai dan mendapat liburan, aku akan menyatakan perasaanku pada Ashley.” Ucap
Calum.
Calum berbicara dengan sangat jelas
sementara Ashton terdiam. Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, Ashton
meninggalkan Calum dan Calum merasa ada yang tidak beres dengan Ashton. Apa ia
salah mengatakan kalau ia menyukai Ashley dan akan menyatakan perasaannya pada
Ashley saat pulang nanti?
Rasanya masalah bertambah semakin
banyak.
***
Cukup lama Vee mendengar kisah
Dakota mengenai kakak laki-lakinya yang meninggal akibat kecelakaan maut.
Sebulan yang lalu kakaknya meninggal dan sampai sekarang Dakota masih belum
merelakan kakaknya pergi. Kisah Dakota mirip dengan kisah Ashley. Ashley
kehilangan Tristan seperti Dakota kehilangan kakaknya. Kehilangan orang yang
sangat kita cintai memang sangat menyakitkan.
Tiba-tiba Liza sudah keluar dari
ruangan dokter dan wajahnya tampak muram. Vee dan Dakota merasa ada yang tidak
baik. Tapi keduanya berharap Ashley baik-baik saja dan kembali menjadi Ashley
yang ceria seperti Ashley yang selama ini Vee kenal.
“Apakah Ashley baik-baik saja?” Tanya
Vee.
Cukup lama Liza menjawab. “Dokter
sedang menge-tes darah Ashley agar tau penyakit apa yang diderita Ashley.”
Jawabnya.
Mendengar hal itu, Vee refleks
menutup mulutnya. “Astaga separah itu-kah? Ashley adalah gadis yang kuat. Dia
jarang terkena penyakit bahkan sampai tes darah. Semoga Ashley baik-baik saja.”
Ucapnya.
Liza mencoba untuk tersenyum.
“Semoga.” Ucapnya.
“Apa.. Apa kita harus memberitahu
hal ini pada kak Luke?” Tanya Vee.
“Tidak. Luke sedang melalukan konser
dan aku tidak mau dia terbebani dengan kondisi Ashley.” Ucap Liza.
***
Malam itu, Tami menutup laptopnya
dengan kasar karena tidak sengaja menemukan berita yang tidak baik tentang 5
Seconds of Summer. Katanya, hubungan masing-masing anggota 5 Seconds of Summer
sedang tidak baik. Juga ada yang mengatakan sebentar lagi 5 Seconds of Summer
akan bubar. Ada juga yang mengatakan Michael ikut bergabung di band lain. Oh
ayolah, siapa yang membuat berita gila itu? Tami amat sensitif dengan
berita-berita itu dan ingin memakan siapa saya yang berani-beraninya membuat
berita itu.
Memang sih Luke berubah menjadi
pendiam dan seperti berusaha menjauhi teman-temannya. Tapi teman-temannya yang
lain tetap akur. Masalah Luke, Tami yakin akan bisa menyembuhkan Luke dengan
cara apapun dan membuang sikap aneh Luke. Tapi kalau sudah menyangkut masalah
Tristan, Tami angkat tangan.
“Kau sudah tau berita itu? Aku
juga.”
Entahlah sejak kapan Michael sudah
ada di kamarnya dan duduk di sampingnya tanpa seizinnya tapi Tami tidak marah.
Tami melihat wajah Michael yang tidak biasa. Di hari-hari biasanya Michael
selalu ceria dan tidak pernah sedih atau tampak aneh.
“Aku kira, hanya Luke yang membuat
kita semua bingung. Tetapi sekarang Calum dan Ashton juga.” Ucap Michael.
Tentu saja Tami menatap Michael
dengan heran. Masalah baru? Kenapa Calum dan Ashton ikut terseret dalam sebuah
masalah? Kenapa semuanya menjadi rumit seperti ini?
“Memangnya ada apa dengan Calum dan
Ashton?” Tanya Tami.
“Keduanya sama-sama diam. Calum dan
Ashton tidak mau diajak bercanda. Mereka mengurung diri di kamar terus, sama
seperti Luke.” Jawab Michael.
Masalah memang selalu datang kapan
saja dan mau tidak mau kita harus bisa menghadapi masalah itu dengan tegar dan
mencari jalan keluarnya. Tapi Tami masih tidak yakin dengan Calum dan Ashton
yang sehari-hari tampak ceria dan tidak memiliki beban apapun. Tapi apakah
masalah yang dialami Calum ada hubungannya dengan Ashton? Tami berharap tidak
karena Tami takut jika hubungan keduanya tidak baik, konser akan menjadi kacau
dan Tami tidak mau hal itu terjadi.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar