Konser demi konser mereka jalani dan mereka berusaha mempertahankan sikap
profesional mereka. Kini tinggal tujuh konser lagi yang harus mereka lakukan
setelah itu mereka akan break. Mereka
harus membutuhkan istirahat yang banyak dan meyelesaikan masalah masing-masing,
terutama Calum dan Ashton. Sejauh ini hubungan mereka masih sama-sama saling
menjauhi walau sebenarnya Calum ingin kembali berteman dengan Ashton. Calum
ragu menanyakan soal Ashley pada Ashton.
Sedangkan Luke, cowok itu terus saja
dibayang-bayangi tulisan yang ditulis Calum. Tapi jika Calum hanya bercanda,
mengapa wajah cowok itu tampak sedih dan lesu? Sama halnya dengan keraguan
Calum. Luke pun ragu menanyakan kabar Ashley pada Liza. Luke takut jika apa
yang ditulis Calum adalah benar. Tapi apa ia adiknya itu terkena kanker? Selama
ini Luke tak pernah menemukan berita seperti itu. Selain itu, Luke tau kalau
Calum menyimpan rasa pada Ashley dan kemungkinan besar Ashley juga menyimpan
rasa pada Calum. Luke akui bahwa Ashley lebih dekat dengan Calum dibanding
dirinya. Luke teringat dengan ucapannya yang menyakiti hati Calum kalau Calum
tidak boleh mendekati Ashley. Tapi menurut Luke itu semua tidak penting dan
Luke tidak peduli Ashley pacaran sama siapa asalkan baik.
Di ruang tengah, Luke menemukan Tami
yang sedang duduk santai sambil membaca koran. Timbul niatnya untuk menganggu
Tami karena Luke merasa bosan. Semuanya terasa sepi dan Luke tak lagi mendengar
teriakan-teriakan tidak jelas antara Calum, Ashton dan Michael. Ketiga
sahabatnya itu asyik dengan kegiatan masing-masing.
“Kau berniat mengerjaiku? Aku sudah
tau akal bulusmu.” Ucap Tami dengan senyuman kemenangan.
Luke mendengus kesal. “Aku bosan.
Aku tak sabaran pulang ke rumah.” Ucapnya.
Tami menatap Luke. “Bersabarlah Luk.
Sebentar lagi kalian akan pulang dan menikmati hari-hari bebas kalian.”
Ucapnya.
Tiba-tiba saja bayangan Novela hadir
di pikirannya. Luke tersenyum membayangkan wajah cantik Novela yang selalu
membuatnya gila. Luke memang tidak putus kontak dengan Novela dan setiap malam
selalu mengabari Novela kalau ia baik-baik saja. Katanya, Novela juga tak
sabaran bertemu dengannya.
“Tam, aku masih penasaran dengan
Calum. Apa kau tau penyebabnya?” Tanya Luke.
Tentu saja Tami tak mau memberitahu
tentang Ashley ke Luke sebelum konser di Eropa berakhir dan biarkan Liza yang
menjelaskannya. Tami tak ingin Luke mendadak frustrasi dan tiba-tiba saja kabur
tanpa sepengetahuannya demi menemui Ashley.
“Aku tidak tau Luk. Kenapa kau tidak
menanyakan hal itu ke Calum?” Ucap Tami.
Luke mengangkat bahunya. “Dia
terlihat sedih. Apa benar semua itu ada hubungannya dengan Ashley?” Tanyanya.
Mendadak tubuh Tami gemetaran dan
wajahnya pucat. Luke bisa melihat perubahan wajah Tami dan menyimpulkan bahwa
ucapannya tadi adalah benar. Dan Luke takut jika semua itu benar. Luke takut
apa yang ditulis Calum adalah benar. Rasanya hari ini juga ia harus kembali ke
Sydney demi melihat keadaan Ashley.
“Lupakan saja.” Ucap Tami lalu kembali membaca
koran.
“Apa? Kenapa kau menyuruhku melupakannya
jika apa yang aku ucapkan tadi adalah benar?” Tanya Luke.
Rasanya seperti sedang diintrogasi
oleh polisi. Tami tidak bisa mengelak dan memaksa untuk menjawab. Tapi Tami
tidak mau memberitahukan yang sebenarnya ke Luke karena Tami sudah berjanji,
juga Tami tidak ingin Luke menjadi sedih.
“Kau akan tau nanti Luk setelah
semua konser berakhir. Sekarang fokuskan-lah ke konser saja setelah itu baru
pikirkan yang lain.” Ucap Tami.
“Kau selalu berkata seperti itu.
Tapi aku benar-benar penasaran. Sekarang jawab dengan jujur.” Ucap Luke lalu
terdiam beberapa detik. “Apakah benar Calum menyukai Ashley?” Tanyanya.
Belum saja Tami menjawab, tiba-tiba
saja Calum sudah ada tak jauh dari keduanya. Wajahnya tampak berantakan. “Ya.
Aku menyukai Ashley. Jika kau ingin tau yang sebenarnya, Ashley terkena kanker
otak dan itu terjadi beberapa bulan yang lalu.” Ucap Calum.
***
Ashley memang sudah sering mengecek
kesehatannya di rumah sakit dan para doker berusaha untuk menyembuhkan
penyakitnya. Selain itu, Liza menyuruhnya meminum obat-obat herbal yang rasanya
dapat membuat perutnya mual. Tapi mau tidak mau, Ashley harus melakukannya demi
kesembuhannya walau Ashley tidak yakin. Gadis itu merasa sudah putus asa walau
Ibunya, Vee, Novela dan teman-temannya yang lain tidak putus asa dan mendukung
perjuangan Ashley melawan kanker.
Hari ini, Ashley sendirian di rumah
karena Liza sedang pergi ke luar kota untuk mencari obat-obat herbal yang sudah
habis. Lihat, Ibunya saja amat perhatian padanya dan tetap semangat demi
kesembuhannya. Sedangkan ia? Tapi Ashley tidak sendirian di rumah. Ada Novela
yang menemaninya. Gadis itu tidak ada jam kuliah dan memutuskan menemani
Ashley. Novela juga membawa beberapa novel dan berharap Ashley bisa tersenyum
membaca novel yang ia bawa. Tapi sayang, Ashley tetap murung dan tidak mau
bicara sedikitpun.
Tiba-tiba saja bel rumah berbunyi.
Hanya karena bel Novela mendadak kaget. Novela melihat Ashley yang sudah
tertidur dan seakan-akan seperti malaikat. Novela tersenyum sedih sambil
membelai lembut rambut Ashley lalu bangkit menuju pintu luar. Dan ketika Novela
mengintip siapa sosok yang membunyikan bel rumah itu…
Rasaya seperti fatamorgana.
***
Semuanya tampak marah. Terutama
Tami. Sony sudah datang sejam lalu dan dia tampak marah. Ini semua salahku,
batin Calum. Kemarin Luke kabur dan mungkin saja sekarang Luke sudah sampai di
Sydney dan itu semua salahnya. Calum takut bakal dikeluarkan dari band karena
perbuatannya itu. Padahal konser masih ada sementara Luke sudah duluan kabur.
Luke tak mau tau tentang konser dan lebih mementingkan nasib Ashley.
Tapi diantara mereka hanya Tami,
Michael dan tentu saja Calum yang mengetahui apa yang tengah terjadi pada
Ashley. Namun keduanya pura-pura tidak tau. Sony jadi kesal. Dulu, Luke tidak
pernah kabur sampai ke negara lain. Mungkin hanya kabur ke tempat yang tidak
jauh dari hotel. Tapi kali ini Luke nekat dan Sony penasaran apa yang membuat
Luke senekat itu.
“Kalian memang sedang menghadapi
masalah yang serius dan aku tidak tau mengapa kalian bisa sampai mendapatkan
masalah yang serius itu. Bahkan Luke berani kabur.” Ucap Sony.
Michael memberanikan diri untuk
berbicara. “Lalu bagaimana dengan sisa-sisa konser kami? Apa kita tetap
menjalaninya atau break saja?”
Tanyanya.
Itulah masalahnya. Sebenarnya Sony
tak mempermasalahkan adanya Luke atau tidak karena Sony sudah percaya dengan
bakat-bakat Michael, Calum dan Ashton. Mereka bisa saja mengadakan konser tanpa
Luke. Akhirnya Sony memutuskan suatu keputusan.
“Konser akan tetap jalan. Ku harap
kalian bisa menjaga image kalian dan
jangan pernah mengikuti apa yang telah Luke perbuat.” Ucap Sony.
***
Mendengar kisah Novela, Luke jadi
mengerti dan percaya. Ternyata semua itu benar. Saudara satu-satunya yang ia
miliki terkena penyakit kanker dan Luke tidak bisa berbuat apa-apa. Pantasan
saja Calum berubah seperti orang asing. Luke tak sengaja melihat Ashley yang
sedang tertidur. Wajahnya tampak pucat dan terlihat seperti bukan sosok Ashley
yang ia kenal. Perlahan, Luke menyentuh lembut pipi Ashley dan menahan sesak
didadanya.
“Aku tak menyangka kau nekat kembali
ke Sydney. Bagaimana dengan konser yang sedang kalian lakukan?” Tanya Novela.
Luke menatap Novela. Sungguh ia
sangat merindukan kekasihnya itu. Tadi saja Luke tidak menyangka bisa bertemu
Novela di rumahnya. Langsung saja Luke memeluk erat Novela dan Novela menangis
di pelukannya. Memang sih Luke melakukannya atas dasar nekat dan Luke menyamar
agar tidak ketahuan orang. Kaburnya pun di waktu larut malam sehingga tidak ada
satupun yang tau akan kepergiannya.
“Aku tidak peduli. Ashley-lah yang
jauh lebih penting dibanding konser itu.” Jawab Luke.
Novela tersenyum lalu mencubit
lembut pipi Luke. “Kau masih sama. Kenapa kau tidak bisa berpikiran dewasa?
Ashley baik-baik saja disini. Banyak yang menjaganya. Kenapa kau tega
meninggalkan konser? Bagaimana dengan para penggemarmu? Pasti mereka merasa
kecewa dan khawatir.” Ucapnya.
Luke ikutan tersenyum. Sunggu ia
beruntung memiliki kekasih seperti Novela yang sikapnya jauh lebih dewasa
dibanding dirinya, dan usianya lebih muda satu tahun dibanding Novela tapi Luke
tidak mempedulikannya.
“Aku akan meminta maaf pada mereka.
Aku memang bodoh.” Ucap Luke.
Keduanya sama-sama terdiam sesekali
melirik Ashley yang masih tertidur lelap. Akhirnya Novela yang membuka suara.
“Jadi, darimana kau tau tentang Ashley?” Tanyanya.
Luke menghela nafas panjang. “Dari
Calum. Calum menyukai Ashley.” Jawabnya.
“Pantas saja Calum yang paling
terlihat sedih. Aku.. Aku takut Calum bernasib sama denganku.” Ucap Novela.
Mendengar ucapan Novela, Luke
langsung menatap Novela tidak suka. Sedangkan Novela, gadis itu merutuki
dirinya sendiri kenapa ia sampai bisa mengucapkan kalimat seperti itu. Tentu
saja ada hubungannya dengan Tristan. Tristan sudah meninggal dan Novela tidak
ingin Ashley mengikuti jejak Tristan dan Tristan adalah pemuda yang sangat ia
cintai.
“Luke, maafkan aku.” Ucap Novela.
Luke kembali menatap Ashley tanpa
mempedulikan Novela. Baru saja bertemu, Novela langsung membuat kesalahan. Luke
memang mudah marah dan emosi. Harusnya Novela berpikir dulu sebelum berbicara.
Merasa tidak dipedulikan Luke, akhirnya Novela memilih untuk pulang ke rumah
dan berharap hubungannya dengan Luke tetap baik.
***
Berita kaburnya Luke secara diam-diam
dan meninggalkan konser membuat heboh media. Untung saja media tidak tau apa
penyebab Luke kabur. Ada yang bilang karena Luke tidak bisa menahan rindunya
pada Novela. Karena itulah banyak fans yang membenci Novela. Ya. Novela tau
akan hal itu dan sebisa mungkin ia bersabar walau rasanya sakit. Akhir-akhir
ini ia memang sering menangis.
Phoebe ada di rumahnya sekarang dan
membantu menceriakan sahabatnya. Phoebe tidak mengerti apa maksud dari hidup
ini. Novela adalah gadis yang sangat beruntung bahkan ia iri dengan kehidupan
Novela, sedangkan ia yang pas-pasan saja merasa bahagia dan tidak pernah
mendapat masalah seperti Novela. Tadi, Novela menceritakan kedatangan Luke dan
dirinya yang membuat Luke tidak menyukainya hanya karena ucapannya itu. Tapi kata
Phoebe itu sudah biasa. Besoknya Luke akan kembali baik dan hubungan mereka
akan baik-baik saja.
“Kasihan Luke. Kau harus banyak
memberikan waktu untuknya agar dia tetap kuat.” Ucap Phoebe.
Novela mencoba untuk tersenyum. “Ya.
Aku akan selalu ada untuknya sekalipun Luke tak membutuhkanku. Aku percaya
padanya kalau dia mencintaiku meski terkadang kami bertengkar atau aku
menyakitinya.” Ucapnya.
“Aku heran mengapa Luke bisa nekat
kembali ke Sydney, maksudku seharusnya Luke jangan diberi tau dulu tentang
kondisi Ashley agar konser mereka tetap berjalan. Bukankah kau pernah
mengatakan Luke adalah anak yang keras kepala?” Ucap Phoebe.
“Itu semua karena Calum. Calum yang
memberitahu hal itu ke Luke. Dan dari Aunty
Liza-lah Calum mengetahui kondisi Ashley. Aku juga heran kenapa Aunty Liza sampai bisa memberitahu ke
Calum padahal Calum menyukai Ashley.” Ucap Novela.
“Wah, pasti Calum merasa amat
bersalah ya. Padahal dia member favoritku. Aku selalu cemas akan kondisinya.
Semoga saja Calum dan lainnya baik-baik saja.” Ucap Phoebe.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar