Sungguh Novela begitu tak mempercayai dengan apa yang diceritakan oleh
Liza. Liza menceritakan hal buruk yang menimpa Ashley sambil menangis. Tentu
Novela juga menangis dan masih tidak percaya. Tidak mungkin Ashley terkena
penyakit kanker, mustahil! Padahal selama ini Ashley terlihat ceria dan sehat.
Ashley juga jarang terserang penyakit. Tapi bagaimanapun juga Ashley harus bisa
sembuh walau persentase-nya sedikit.
“Sampai sekarang aku tidak berani
memberitahu hal ini ke Luke.” Ucap Liza.
“Tapi apa yang lain sudah tau?”
Tanya Novela.
Liza terdiam sesaat. Rasa
bersalahnya datang menghampirinya saat ia mengatakan kalau ia sudah
menceritakan tentang penyakit Ashley ke Calum lalu Ashley marah-marah. “Aku
hanya memberitahu Calum.” Jawabnya.
Pasti rasanya sangat terpuruk dan
marah pada Tuhan. Penyakit kanker bukanlah penyakit biasa yang mudah diobati.
Tapi mau tidak mau Ashley harus berjuang melawan penyakitnya dan mengalahkan
kanker-nya itu. Novela tidak ingin kehilangan Ashley dan tentu saja Luke juga
tidak menginginkan hal itu. Luke sudah sangat sedih dan tersakiti akibat
kepergian Tristan dan Luke tidak ingin kehilangan Ashley. Tuhan.. Kenapa cobaan
keluarga Liza sangat besar?
Cukup lama bercerita, tak terasa
malam sudah sangat larut. Liza merasa berdosa karena lupa waktu. Pasti Mia
khawatir dengan Novela yang sudah jam segini belum pulang juga. Akhirnya Liza
menyuruh supir-nya untuk mengantar Novela pulang.
***
Hanya Luke dan Ashton saja yang
belum mengetahui penyakit yang diderita Ashley. Tapi publik tidak akan tau
karena Ashley menyembunyikan penyakitnya itu dan tidak mau dunia tau kalau ia
kini hidup bersama kanker. Tami merasa bersalah tentang Calum dan Calum mengaku
kalau dia mencintai Ashley. Tapi rasanya Ashley sudah tak mau berkomunikasi
dengannya. Saat ini Calum sedang sakit sementara konser sudah ada di depan
mereka. Tami menyarankan untuk rehat sebentar dan kembali ke Australia tapi
Sony melarang karena tiket konser di Eropa sudah laku terjual dan tentu saja
mereka tidak ingin mengecewakan fans mereka. Sabar. Tinggal belasan konser yang
harus mereka jalani baru setelah itu mereka istirahat.
Saat ini 5 Seconds of Summer sedang
berada di Jerman dan besok malam mereka akan melakukan konser. Anehnya, Luke
yang awalnya bersikap aneh berubah menjadi ceria sedangkan yang lain kecuali
Michael bersikap aneh sama seperti dirinya sebelumnya. Tapi Luke tidak mau tau
walau ia penasaran akan masalah yang dialami Calum dan Ashton.
“Sebenarnya apa yang terjadi dengan
Calum dan Ashton?” Tanya Luke.
Tami sibuk merapikan kamarnya dan
sedikit kaget akan kedatangan Luke. Tapi Tami bersyukur karena Luke sudah
menjadi normal kembali dan terbebas dari perasaan anehnya itu selama Luke… Tami
tersenyum sedih teringat akan Ashley. Jika saja Luke mengetahui keadaan Ashley,
maka 5 Seconds of Summer secara perlahan akan hancur. Belum lagi masalah Calum
yang mencintai Ashley tapi karena kondisi Ashley yang seperti itu, kemungkinan
besar Ashley menjadi malu dan menjauhi Calum.
“Kau akan tau Luk setelah konser di
Eropa berakhir. Sekarang fokus kan diri ke konser.” Jawab Tami.
Luke mendengus kesal. “Jadi kau tau
penyebab Calum dan Ashton menjadi aneh?” Tanyanya.
Tami tidak langsung menjawab. “Hanya
Calum saja.” Jawabnya kemudian.
“Aku akan menemui Calum!” Ucap Luke.
***
Akhirnya Ashley sekolah juga!
Teman-temannya pada heran dengannya pasca kejadian bola basket yang menimpa
Ashley. Tentu saja sebagian dari mereka memusuhi Dakota dan suka berbuat jahat
pada Dakota. Tapi hikmahnya, Dakota mulai berteman dengan Vee dan Vee
menerimanya apa adanya. Karena kedatangan Ashley di kelas, Vee langsung memeluk
sahabatnya itu.
“Ash, kau harus semangat
bagaimanapun keadaanmu.” Ucap Vee.
Kemudian Dakota datang mendekati
mereka. “Ash, maafkan aku ya karena tak sengaja melempar bola basket ke
wajahmu. Ku harap kau tidak membenciku.” Ucapnya.
Ashley tersenyum mendengar ucapan
Dakota. “Tidak apa-apa. Salahku juga karena tidak hati-hati dan melanggar
nasehat Vee. Seharusnya aku tidak olahraga karena sakit.” Ucapnya.
“Tapi kau sekarang baik-baik saja
kan? Kenapa wajahmu pucat?” Tanya Dakota.
Separah
itukah? Batin Ashley miris.
***
Calum terpaku dengan apa yang
dilihatnya. Baru saja ia meninggalkan kamarnya sebentar dan Luke sudah ada di
kamarnya sambil menatapnya dengan tajam. Tiba-tiba bulu kuduk Calum merinding
tatkala melihat apa yang dibawa Luke. Sebuah kertas yang sebagian telah
dihancurkan oleh Luke sendiri. Calum memberanikan diri mendekati Luke. Rasa
salah dan rasa takut menghampirinya.
“Coba jelaskan tentang tulisanmu
ini.” Ucap Luke.
Calum menelan ludahnya.
Tenggorokannya terasa sakit dan sulit baginya untuk bicara. Bagaimana bisa Luke
menemukan tulisannya itu? Calum merasa berdosa karena menulis suatu hal yang
tidak boleh diketahui Luke, tapi kini Luke mengetahuinya. Tentang Ashley,
perasaannya pada Ashley, dan penyakit yang diderita Ashley.
“Calum..” Ucap Luke.
Akhirnya Calum membuka suaranya.
“Aku.. Aku juga tidak tau Luk. Semua itu terjadi begitu cepat dan aku masih
belum mempercayainya. Tapi itulah kenyataannya. Aku, Michael dan Tami sudah
mengetahuinya.” Ucapnya.
“Jangan bercanda! Aku tidak suka
diajak bercanda. Aku tau kau tipe orang yang tidak bisa diajak serius dan suka
mengerjai orang lain. Aku tentu tidak akan terjebak oleh permainanmu.” Ucap
Luke.
Entahlah yang jelas hati Calum
begitu sakit mendengar ucapan Luke. Dan sepertinya Luke membenci-nya. Luke
masih menatapnya dengan tajam dan Calum tidak tau harus mengatakan apa lagi.
Luke tidak mempercayai apa yang ia tulis dan mengira ia hanya bercanda.
“Jangan dekati Ashley.” Ucap Luke
lalu meninggalkan Calum.
Hancur. Semuanya hancur dan Calum
ingin sekali marah pada Tuhan. Sudah sangat jelas kan kalau Luke tidak suka
kalau ia menyukai Ashley? Tentu saja ia tidak bisa melawan Luke karena baginya
Luke adalah orang yang mau tidak mau harus ia turuti apa kemauannya. Calum juga
tau diri. Kalau bukan karena Luke, ia tidak akan menjadi terkenal seperti ini.
***
Setidaknya masih ada dokter yang
menolong Ashley dan berusaha keras menyembuhkan penyakit Ashley. Liza
melakukannya secara diam-diam karena tidak ingin jika publik tau kalau Ashley
terkena kanker dan menimbulkan masalah besar.Terutama Luke. Untuk saat ini Luke
belum mengetahui kondisi Ashley dan Liza berharap Luke tidak akan tau, setidaknya
selama mereka konser.
Tapi Liza sering menemukan berita
tentang 5 Seconds of Summer yang membuat hatinya perih. Nama Calum banyak
dibicarakan media. Katanya Calum berubah drastis dan tidak mau tersenyum.
Bahkan menyapa fans saja terkesan malas. Waktu konser Calum tampil seperti bukan dirinya sendiri
dan suaranya terdengar serak. Sedangkan Ashton, entahlah apa masalahnya tapi
Ashton masih bisa tersenyum dan masih bisa bersemangat dengan konsernya.
Katanya, ada yang bilang Luke yang menularkan penyakit aneh ke teman-temannya.
Awalnya kan Luke yang terlihat aneh, setelah itu baru Calum. Hah. Memangnya ada
penyakit aneh? Liza saja tidak tau kalau anaknya itu bersikap aneh.
Tentang Calum, sepertinya Liza tau
dimana kesalahannya. Pastinya ada hubungannya dengan Ashley. Apa sesedih itukah
Calum saat mendengar kondisi Ashley? Apa jangan-jangan.. Liza tau Ashley sangat
mengagumi Calum dan Calum-lah yang paling dekat dengannya. Bahkan Ashley lebih
sering menghabiskan waktu bersama Calum dibanding Luke. Liza menyimpulkan kalau
Calum menyukai Ashley. Jika itu yang terjadi, tentu saja Calum akan selalu
dihantui rasa takut dan khawatir akan kondisi Ashley. Kanker bukanlah penyakit
yang mudah disembuhkan, tetapi Liza akan terus berusaha demi kesembuhan Ashley.
Liza tidak ingin Ashley berakhir seperti Tristan.
Sungguh berat memang kisahnya. Liza
sudah ditinggal oleh suami, satu anak laki-laki dan sekarang anak perempuan
satu-satunya terkena kanker. Wanita itu sudah sangat lelah dengan segala cobaan
yang dialaminya.
“Ashley?” Tanya Liza.
Tiada hari tanpa menangis bagi
Ashley. Kantung mata gadis itu tampak besar dan hitam. Ashley memasang senyum
palsunya. Rasanya ingin mati saja. Ashley juga tidak sabaran bertemu dengan
Tristan karena baginya dunia yang diinjaknya ini sangat kejam padanya. Tapi
Ibunya, Luke dan sosok yang akhir-akhir ini ia kecewakan…
Calum. Ashley sangat merindukan
Calum dan ingin menangis dipelukan Calum. Ashley tidak peduli tentang Calum
yang mengetahui penyakitnya. Tapi Ashley tidak ingin Calum khawatir padanya.
Jika saja ia tidak terkena kanker… Ashley tersenyum sedih. Calum sudah tak lagi
menelponnya. Mungkin Calum lelah dan frustrasi. Ashley tau kabar-kabar yang
tidak sedap tentang 5 Seconds of Summer dan itu semua karena dirinya! Calum
berubah total dan itu salahnya. Dan jika Luke sampai tau tentang penyakitnya…
“Kapan mereka pulang?” Tanya Ashley.
Tentu saja Liza tau makna ‘mereka’
yang disebutkan Ashley. “Mom juga tidak tau. Mereka jarang pulang ke rumah dan
jadwal istirahat mereka tidak tetap. Sekarang mereka berada di Jerman yang
jaraknya sangat jauh dari tempat tinggal kita.” Jawabnya.
Ashley mengepal tangannya. Antara
bangga dan sedih. Bangga karena prestasi yang diraih oleh 5 Seconds of Summer.
Sedih karena mereka tidak selalu ada untuknya dan lebih banyak menghabiskan
waktu di negeri orang dibanding negaranya sendiri. Ashley teringat dengan
Novela. Pasti gadis itu merasa seperti terbunuh karena jarang bertemu dengan
Luke. Tapi Ashley selalu berprasangka baik pada Luke. Seharusnya ia tidak sedih
karena Luke melakukan semuanya demi keluarga. Tidak bisa dipungkiri bahwa
disana Luke amat merindukan keluarga, juga Novela.
“Kamu banyak-banyak istirahat ya.
Mom yakin sekali kamu pasti sembuh.” Ucap Liza.
Sebuah kalimat yang sama sekali
tidak menghibur Ashley.
***
Akhirnya Novela menceritakan masalah
yang dialaminya pada Phoebe asalkan Phoebe tidak menyebarkannya. Tentu saja
Phoebe amat kaget dan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Tidak mungkin
Ashley terkena kanker. Semua orang pasti berpikiran seperti itu, termasuk
Novela. Sudah dua jam Novela menangis karena kondisi Ashley, juga tentang
hubungannya dengan Luke. Tak lupa juga si Aaron yang sepertinya tertartik
padanya.
Bagi Phoebe, hubungan Novela dengan
Luke memang menyakitkan. Tapi jika didasarkan cinta yang kuat, kepercayaan dan
kesetiaan, pasti akan terasa mudah dan tidak peduli apa kata orang lain. Tapi
kalau Phoebe yang menjalaninya, ia tidak akan kuat dan memilih memutuskan
hubungan. Phoebe tau bagaimana kisah hidup para artis dan berita-berita yang
tidak enak didengar. Mungkin jika Novela adalah penyanyi terkenal atau model,
pasti semuanya akan terasa mudah dan Novela bakal sering bertemu Luke. Tapi
saat ini Novela tengah disibukkan oleh kuliah dan mustahil mengejar Luke di
belahan dunia yang lain.
“Sekarang ikuti apa kata hatimu
saja. Kalau kau tidak tahan dengan hubungan yang kau jalani, lebih baik kau
menyerah saja. Tapi jangan bilang kalau kau ingin putus karena karir Luke.
Nanti Luke nekat ninggalin karir-nya demi kamu.” Ucap Phoebe.
“Iya, aku mengerti. Tapi aku sangat
mencintai Luke. Dia yang membuatku bangkit dari kesedihan karena Tristan. Tapi
aku sangat berharap Luke adalah sosok normal dan selalu ada untukku kapanpun
aku butuhkan.” Ucap Novela.
Phoebe tersenyum. “Kan ada aku.
Tidak usah memikirkan semuanya. Hidupmu sangat sempurna, Vela. Kau beruntung
memiliki orangtua yang sangat sayang padamu, sahabat-sahabat yang selalu ada
untukmu atau setidaknya hidupmu berkecukupan. Banyak-banyak bersyukur atas
segala yang Tuhan beri padamu. Ingat, masih banyak di luar sana saudara-saudara
kita yang terkena musibah dan tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jadi,
tetap tersenyum dan terima apapun keadaan.” Ucapnya.
Phoebe emang jago memberikan nasehat
dan membuat Novela tersenyum kembali. Gadis itu langsung memeluk Phoebe dan
beterimakasih pada Phoebe. Ya. Hidupnya emang sempurna dan berkecukupan.
Seharusnya ia belajar men-syukuri nikmat yang Tuhan beri padanya meski
terkadang ia mendapatkan musibah yang membuatnya sedih.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar