Part 7
.
Sarapan yang terasa kaku dan terasa
berbeda. Ada Liza, Tristan dan Ashley yang tengah menikmati sarapan yang cukup
sederhana. Ashley yang biasanya cerewet dan banyak bicara menjadi manusia
paling pendiam di dunia. Pikiran gadis itu hanya ada satu, yaitu mengorek semua
tentang Luke Flemmings dan mencari info sebanyak-banyaknya.
“Ash, maafkan kakak. Tidak
seharusnya kakak kesal padamu.” Kata Tristan akhirnya.
Baru Ashley tersenyum. “Itu bukan
salah kak Tris. Ashley yang salah. Tidak seharusnya Ashley mengatakan nama yang
diharamkan kak Tris.” Ucapnya.
“Tapi, kenapa kau bisa mengingat
nama itu? Kakak kira kau sudah melupakannya.” Ucap Tristan.
Liza yang tidak tau menahu tentang
apa yang dibicarakan dua anaknya memilih untuk diam. Tapi Liza tau siapa subjek
yang sedang dibicarakan dua anaknya itu.
“Ashley juga tidak tau.” Jawab
Ashley.
“Tapi pasti ada alasannya. Kau sudah
melupakan nama itu dan kau tidak akan bisa mengingatnya kembali. Masa lalu kita
sudah sangat buruk dan kau hanya bisa menangis ketakutan menghadapi masa lalu
itu.” Ucap Tristan.
Tiba-tiba Ashley berdiri kemudian
mencium tangan Ibunya. “Ashley berangkat dulu.” Ucapnya lalu meninggalkan Liza
dan Tristan.
Tentu saja Tristan merasa kesal
karena merasa dicuekkan oleh Ashley. Tristan yakin sekali adiknya itu sedang
menyembunyikan sesuatu, dan Tristan harus mengetahuinya. Harus!
***
Di sela-sela pelajaran, Ashley sama
sekali tidak memperhatikan penjelasan guru yang lebih memilih asyik dengan
pikirannya. Luke. Itulah satu nama yang menjadi bahan pikirannya yang tidak
bisa habis. Ashley tidak sabar setelah pulang nanti langsung pergi ke lab
komputer sekolahnya yang memang sudah ada koneksi internetnya. Ashley murid
terpintar di sekolah dan rasanya Ashley diberi izin memanfaatkan internet itu.
Mudah saja Ashley meminta izin untuk mencari bahan tugas sekolah.
“Pulang sekolah nanti kau harus ikut
denganku.” Ucap Ashley.
Vee menatap Ashley dengan heran.
“Kemana?” Tanyanya.
“Mencari tau tentang Luke
Flemmings.” Jawab Ashley.
Tentu saja Vee kaget dengan jawaban
yang diucapkan Ashley. Selama ini Ashley selalu cuek dengan hal-hal seperti
itu. Bahkan Ashley sangat cuek dengan cowok dan tidak pernah terlihat galau
karena cowok. Apa karena lembaran itu yang membuat Ashley penasaran akan sosok
Luke? Apa Ashley juga termasuk salah satu gadis yang mengidolakan Luke? Vee
sedikit tau tentang Luke, tetapi tidak terlalu berlebihan. Vee hanya suka
mendengar lagu Luke dan bagi Vee lagu-lagu Luke sangatlah enak di dengar ditambah
lagi suara Luke yang sangat bagus.
“Kau mengidolakannya?” Tebak Vee.
“Apa? Aku tidak tau siapa itu Luke,
bagaimana aku bisa mengidolakannya? Apa Luke anak sini juga? Atau penyanyi
luar?” Tanya Ashley.
“Jawabanmu akan terjawab pulang
sekolah nanti.” Jawab Vee misterius.
***
Entah sudah berapa lama Novela
mengurung diri di kamar akibat kejadian kemarin yang membuat hatinya sakit
sekaligus sedih. Tristan. Novela tidak tau sejak kapan perasaan cinta itu hadir
padanya dan tidak bisa ia tahan. Ingin sekali Novela menjadi gadis yang spesial
di hati Tristan. Tapi rasanya Tristan tidak tertarik padanya.
Sikap Albert kemarin membuat hati
Tristan juga sakit, bahkan mungkin lebih sakit dari yang ia rasa. Jika Novela
berada di posisi Tristan, tentu ia akan merasa dihina. Novela tau Tristan
adalah orang yang miskin dan sama sekali tidak menarik. Tetapi Novela menemukan
sisi lain dari Tristan yang membuatnya mencintai pemuda itu. Ibunya tentu tau
mengenai perasaannya pada Tristan dan Ibunya sangat marah. Untuk apa mencintai
pemuda miskin seperti Tristan? Untuk apa?
Novela ingat betul ucapan Ibunya
kemarin malam, yang menyempurnakan kesakitan dan kesedihan yang ia rasa.
“Albert adalah calon suamimu. Meski
usia kalian masih muda, setidaknya keluarga kami ada ikatan khusus. Waktumu
masih lama untuk belajar mencintai Albert dan melupakan Tristan.”
Bolehkah saat ini juga ia mati?
Novela lelah menjalani hidup seperti ini. Lebih baik ia hidup miskin seperti
Tristan asalkan bisa hidup bahagia bersama Tristan dibanding hidup kaya tetapi
tidak bahagia. Masalah cinta itu adalah masalah yang besar dan susah. Bahkan
lebih susah dari soal-soal akutansi yang diberikan oleh dosennya.
Gadis yang malang. Gadis yang paling
malang di muka bumi ini. Kenapa tidak ada yang mau simpati padanya? Bahkan Theo
lebih mendukung dirinya dengan Albert dibanding Tristan. Kenapa Tuhan? Kenapa?
***
Inilah enaknya mempunyai sahabat
yang pintar dan menjadi kesayangan guru. Vee sangat beruntung mempunyai sahabat
baik seperti Ashley. Ashley itu kadang-kadang sifatnya aneh dan Vee tidak bisa
menebak apa yang dipikirkan Ashley. Termasuk sekarang ini. Sekarang ia dan
Ashley sudah siap di depan komputer dan bebas mencari apa saja diintenet. Si
penjaga lab komputer tentu mengizinkan Ashley menggunakan internet asalkan
untuk mencari tugas. Tetapi untuk kali ini saja Ashley ingin mencari tau soal
Luke.
“Aku berharap kau tidak akan menjadi
gila seperti Eleanor dan lainnya yang sangat mengagumi Luke.” Ucap Vee.
Ashley tidak mempedulikan ucapan
Vee. Tangan gadis itu begitu lincah memainkan mosue dan mengetik di atas
keyboard. Oke. Luke Flemmings. Enter. Ashley menunggu dengan sabar lalu
mucullah di layar itu berupa biodata singkat Luke, foto Luke dan berita Luke.
Vee yang sempat melihat menutup mulutnya tatkala menemukan artikel yang
mengatakan bahwa Luke digosipkan tidak pernah menganggap Ibunya dan melantarkan
Ibunya. Entah apa itu benar atau salah. Tapi gosip seperti itu kebanyakan fake
semua dan hanya membuat heboh saja.
Perlahan Ashley membaca biodata Luke
secara perlahan sambil mengerutkan keningnya. Luke Flemmings. Penyanyi. Lahir:
Los Angeles, 27 Juni 1996 ( 18 tahun ). Tinggi: 1,85 m. Dan beberapa info lain
yang Ashley baca tetapi gadis itu terlihat tidak tertartik. Ia hanya bisa menyimpulkan
bahwa Luke adalah seorang penyanyi baru yang cepat sekali terkenal dan banyak
diidolakan oleh para gadis. Luke lahir di Los Angeles. Jauh sekali jaraknya
dari rumahnya.
Oh, jadi Luke terlahir dari pasangan
Andrew Flemmings dan Sara Flemmings. Itu yang Ashley baca di Wikipedia. Dan
Ashley menemukan beberapa foto Luke dan lagu-lagu Luke. Luke sudah meliris
album pertamanya yang bertitel L U K E. Kemudian Ashley beralih membuka
foto-foto Luke di tulisan gambar.
Disana, ada banyak sekali foto-foto
Luke dan entah apa yang dirasakan Ashley. Namun wajah gadis itu tampak lain dan
menampilkan ekspresi yang sangat-sangat berbeda. Sampai Vee bingung dengan
Ashley. Apa yang terjadi dengan Ashley?
“YA AMPUN VEE!!! KENAPA AKU BARU TAU
SEKARANG??? KENAPA KAU TIDAK PERNAH MEMBERITAHU PADAKU???” Jerit Ashley.
“Memberitahu apa?” Tanya Vee
bingung.
“Tuhan!!! Aku harus menyimpan foto
Luke banyak-banyak! Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini!!” Ucap
Ashley dengan semangat lalu cepat-cepat membuka foto Luke yang menurutnya
sangat keren lalu menyimpannya. Untunglah Ashley membawa flashdisk jadi Ashley
bisa mengirim foto itu ke flashdisk.
Vee menepuk keningnya melihat apa
yang sedang terjadi dengan sahabatnya yang jenius dan anti cowok. Ternyata
Ashley langsung menjadi gila hanya karena Luke. Sejujur-jujurnya Vee juga
menyukai Luke dan tidak tahan melihat wajah Luke yang memang sangat-sangat
menawan. Tapi Vee menahan diri untuk tidak menjadi cewek yang fangirling
seperti apa yang sedang dialami Ashley.
“Ternyata Luke ganteng banget! Aku
barus tau ada cowok seperti dia! Pantas saja Eleanor tergila-gila sama Luke.
Aku saja baru pertama kali melihat langsung seperti ini.” Ucap Ashley sementara
tangannya masih sibuk bekerja.
Vee mencibir. “Bukan yang pertama
kalinya. Kau kan sudah melihat foto Luke berkat kemenanganmu itu.” Ucapnya.
Setelah sudah puas, Ashley menarik
tangan Vee dan sepertinya Ashley ingin pergi ke suatu tempat. Yaitu tempat
percetakan foto. Tentunya harus membutuhkan uang. Ashley tersenyum sedih. Ia
tidak akan bisa mencetak foto-foto berharga itu karena tidak mempunyai uang.
“Aku heran denganmu. Kenapa kau bisa
begitu gila dengan Luke. Dia kenal kau saja tidak.” Ucap Vee.
Ashley menatap Vee dengan tatapan
sedih. “Seenggaknya Luke bisa aku jadikan inspirasiku meski aku baru
mengenalinya. Aku tau Luke bukan orang biasa. Dia adalah seorang penyanyi
terkenal di Amerika. Ah, andaikan saja aku ada di Amerika..” Ucapnya sambil
mengkhayal.
Vee tersenyum lalu merangkul Ashley.
“Aku bayarin deh. Kau cetak saja gambar yang menurutmu bagus.” Ucapnya.
***
Aneh. Itu yang dirasakan Tristan
ketika melihat Ashley dengan wajah yang menggambarkan kebahagiaan yang
berlebihan. Apa yang telah terjadi di sekolah sehingga membuat adiknya itu
tidak bisa berhenti tersenyum? Atau jangan-jangan…
Tidak mungkin Ashley ditembak oleh
cowok kesukaannya. Selama ini Ashley tidak pernah menyukai satupun cowok karena
Ashley terlalu sibuk dan serius dengan belajarnya dan mempertahankan beasiswa
yang didapatkannya. Jika saja Ashley berani pacaran, tentu Liza akan marah dan
pastinya nilai-nilai Ashley bakal turun dan Ashley akan kehilangan beasiswa
yang sudah sangat susah diraihnya itu.
Sampai malam tiba. Tristan masih
penasaran dengan sikap Ashley. Jangan-jangan ada sesuatu di kamar Ashley atau
lebih tepatnya lagi Ashley menyembunyikan sesuatu di dalam kamarnya. Tristan
memang tidak pernah mengunjungi kamar Ashley dan tidak tau bagaimana kamar
Ashley dan apa saja yang ada di kamar Ashley. Tapi mungkin kali ini ia harus
mengintip Ashley dan melihat apa sebenarnya yang dilakukan Ashley.
Dan ternyata… Bukannya belajar.
Ashley malah memandangi sesuatu yang tidak Tristan tau. Sesuatu yang bagi
Tristan adalah misterius.
***
Malam yang sama. Malam di hari
keduanya Luke tinggal di rumah Sara dan Sara masih tampak misterius. Sebenarnya
Luke ingin bertanya lebih jauh tentang Sara mengenai dirinya. Satu hal yang ia
tau dan satu-satunya rahasia yang pernah Sara beritahu padanya, bahwa sewaktu
kecil Luke pernah mengalami amnesia yang parah dan sudah tidak bisa mengingat
apapun lagi. Luke mengalami amnesia karena kecelakaan mobil. Luke merutuki
dirinya sendiri karena ternyata amnesia itu tidak enak padahal di salah satu
lagu di albumnya ada lagu yang berjudul Amnesia.
Atau Sara hanya berbohong padanya?
Dulu Luke penurut dan menuruti apa saja yang diperintahkan Sara. Luke seperti
dianggap budak kecil oleh Sara. Dan ketika ia merasa sudah besar dan bisa
menentukan hal yang benar dan salah, baru Luke sadar bahwa Sara bukanlah seorang
Ibu yang baik dan selama ini Sara telah membuatnya menjadi anak yang malang
seperti ini, yang berbeda dari lainnya.
Jika Luke mengingat kenangan masa
kecilnya, rasanya cukup menyakitkan. Luke tidak berani mengingat kehidupan masa
kecilnya yang gelap dan mengerikan sebelum ia mengenal musik. Tapi setaunya,
Luke pernah merasa mengalami trauma hebat dan membuatnya ketakutan. Luke ingat
kejadian kemarin malam saat ia melihat acara TV yang menampilkan dua bocah
kembar yang menggemaskan. Tapi Luke tidak merasa takut dengan anak kembar. Luke
pernah melihat dua anak kembar dan Luke rasa dirinya baik-baik saja.
Luke merasa perutnya lapar dan butuh
diisi. Luke memutuskan untuk turun ke bawah. Siapa tau disana ada makanan. Toh
Sara selalu menyediakan banyak makanan dan Luke boleh mengambilnya kapanpun ia
mau meski Luke agak sedikit ragu.
Namun ketika ia melihat Sara yang
sedang bertelponan dengan seseorang dan suara Sara jelas sekali terdengar, Luke
terdiam dan tubuhnya mematung tatkala mendengar percakapan Sara dengan orang
yang disebrang sana yang sudah jelas membicarakan dirinya.
Dan Luke tidak tau apa yang harus ia
katakan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar