Part 32
.
Sejak kepindahan Harry dari sekolahnya, Disty
jarang bertemu Harry dan Disty tidak tau bagaimana kabar Harry. Apakah Harry
baik-baik saja atau malah sebaliknya? Disty berharap Harry baik-baik saja.
Setiap malam, Disty selalu mengkhawatirkan Harry dan takut kehilangan Harry. Di
tengah malam, Disty sering terbangun kemudian menangis memikirkan Harry. Disty
tau semua itu berlebihan. Tapi itu menandakan bahwa cintanya pada Harry tidak
main-main.
Pagi itu, baru saja Disty keluar
dari kamar mandi dan rambutnya basah karena habis sampoan. Hari ini hari libur
jadi pagi ini Disty bisa bebas. Di kamar tengah, Disty melihat Michael yang
sedang menonton acara wajib hari Minggu. Yaitu drama yang berjudul Forever
Love. Disty tidak terlalu menyukai drama karena ceritanya bersambung terus.
Kalau film baru lumayan suka. Apalagi film action yang diperankan oleh
cowok-cowok ganteng seperti Theo James, Taylor Lautner, Robert Pattison dan
lain sebagainya.
Di layar TV itu, berubah menjadi
berita penting. Maksudnya berita mendadak yang bisa muncul kapan saja. Disty
bisa melihat layar TV itu dan menyaksikan berita apa yang bakal disiarkan oleh
penyiar itu.
Kamis,
2 Oktober 2015
Sebuah
pesawat Singapore Airlines tujuan Singapore-London menghilang dan bangkai
pesawat belum juga ditemukan sampai saat ini. Diperkirakan seluruh penumpang
tewas. Keluarga korban histeris dan menangis mendengar kabar itu dan…
“Tumben ada pesawat jatuh dari
Singapura kesini.” Ucap Michael.
Disty menatap layar TV itu dengan
perasaan tidak enak dan sedikit takut. Ia pernah mengalami hal yang buruk
ketika naik pesawat. Tentunya dari Singapura menuju London. Tetapi ia selamat
sampai di tujuan.
Salah
satu korban yaitu warga yang berasal dari Indonesia atas nama Halilintar Morgen
bersama dengan Pamannya yang adalah salah satu warga penting di Inggris.
Keluarga…
Halilintar Morgen? Apa Disty tidak
salah dengar? Atau si penyiar itu yang salah menyebut nama? Yang dilihatnya dan
yang didengarnya merupakan sebuah kebohongan kan?
“Lintar? Lintar?” Tanya Michael
bingung lalu menatap Disty yang juga bingung.
Tiba-tiba Disty tertawa. “Hahaha..
Lelucon apalagi itu? Lintar. Dia baik-baik saja di Indonesia.” Ucapnya.
Michael menatap Disty dengan serius.
“Aku serius Dis! Itu nama asli Lintar. Halilintar Morgen! Cinta pertamamu!”
Ucapnya.
“Sudahlah kak. Berita bohongan.”
Ucap Disty lalu pergi meninggalkan Michael yang masih kelihatan bingung.
Lintar? Halilintar Morgen? Cinta
pertama Disty?
***
Tentu saja di sekolah pada heboh
membicarakan pesawat yang jatuh kemarin. Disty duduk termenung sambil memainkan
pulpennya. Tidak. Itu bukan Lintar. Mustahil Lintar kemari meski ia sering
mendapatkan email dari Lintar. Tidak mungkin Lintar, cinta pertamanya.
“Kenapa Dis?” Tanya Donna.
Langsung saja Disty terserentak
kaget. “Eh Na, tidak ada kok.” Ucapnya.
Perasaan tidak enak itu menemaninya
hingga ia sampai di rumahnya. Ternyata Michael sudah duluan datang dan
menatapnya dengan tatapan yang berbeda dari biasanya. Di tangannya ada koran
yang sangat jarang dipegang oleh Michael.
“Dis, baca.” Ucap Michael dengan
suara sedikit serak sambil menyerahkan koran itu ke Disty.
Disty menerima koran itu lalu
membacanya dengan teliti. Salah satu korban pesawat Singapore Airlines adalah
Halilintar Morgen yang berasal dari Indonesia. Tidak. Itu bukan Lintar. Itu
bukan Lintar, cinta pertamanya.
Secepat mungkin Disty berlari menuju
kamarnya dan membanting pintu keras-keras. Tidak. Itu bukan Lintar. Kalaupun
Lintar, itu hanyalah berita bohongan yang hanya untuk membuatnya menangis dan
gila seperti itu. Lintar tidak mati. Lintar aman di Indonesia. Sekarang sudah
bulan Oktober. Lintar berjanji datang ke Inggris bulan September. Jadi tidak
mungkinlah Lintar datang bulan Oktober.
Disty butuh Harry. Gadis itu
benar-benar membutuhkan Harry saat ini juga.
***
Siapa seseorang yang sangat ia
butuhkan tatkala ia tengah menangis dan hancur? Siapa? Disty hanya membutuhkan
Harry. Tapi dimana cowok itu? Disty sudah mencari Harry di rumahnya. Tetapi
rumah Harry sepi. Tetangganya bilang sudah dua hari Harry tidak ada di rumah
dan apa gunanya mencari Harry? Tetangga Harry bilang bahwa perumahan mereka
menjadi kacau karena Harry dan mereka ingin mengusir Harry.
Sekali lagi Disty mencoba
menghubungi Harry. Tersambung! Tadi Disty gagal-gagal saja menghubungi Harry.
Jantung Disty berdebar-debar. Berharap Harry mau mengangkatnya.
“Siapa?” Tanya suara di sebrang sana
dengan malas. Suara cewek!
Disty berusaha mengatur nafasnya dan
berprasangka baik. “Aku Disty, kekasih Harry. Siapa kau? Dimana Harr?”
Tanyanya.
Di sebrang sana, terdengar tawaan
yang cukup keras. “Disty ya? Hahaha.. Sejak kapan kau jadi pacar Harry? Akulah
kekasih Harry yang sebenarnya. Benar kan Harr?” Ucapnya.
Bisa Disty dengar suara Harry yang
mengatakan bahwa perkataan gadis itu benar. Tapi suara Harry sangat serak dan
Disty berani bertaruh bahwa Harry sedang mabuk. Seharusnya Disty tau
konsekuensinya. Harry berbeda. Terkadang Harry baik padanya, terkadang Harry
buruk padanya dan seakan-akan melupakannya. Saat inilah Harry melupakannya. Dan
apakah besok Harry akan mengucapkan perminta maafan lagi?
“Hei gadis aneh! Sebaiknya jangan
ganggu kami. Sebentar lagi kami akan… Ya kau tau sendiri kan tapi ku harap kau
cukup dewasa untuk memahaminya karena anak kecil sepertimu tidak akan bisa
mengerti.” Ucap cewek itu lalu memutus sambungan.
Sambungan terputus dan kesedihan
Disty semakin menjadi-jadi. Sikap dan tingkah laku Harry semakin buruk. Tapi ia
tidak bisa untuk membenci Harry. Disty sangat menyayangi Harry dan ingin sekali
merubah sikap buruk Harry. Bagaimana caranya agar ia bisa membenci Harry?
Bagaimana? Disty sudah terlalu cinta kepada Harry dan tidak bisa melihat ke
yang lain. Tidak bisa.
Bolehkah Tuhan mencabut nyawanya
saat ini juga?
***
Berita pesawat itu memang benar.
Sayangnya bangkai pesawat belum juga di temukan. Sudah dua hari Disty jarang
bicara, pucat dan nafsu makannya berkurang. Tentu saja Bella dan Thomas
khawatir dengan keadaan putrinya. Tapi Disty mengatakan dirinya baik-baik saja.
Disty hanya membutuhkan ketenangan. Dan ketenangan itu ia dapatkan disini. Di
teras rumahnya.
“Michael ada?” Tanya Luke.
Entah sejak kapan Luke berdiri di
terasnya. Disty menatap Luke dengan malas. Saat ini ia tidak membutuhkan Luke
meski Disty yakin Luke dapat membuat keadaannya lebih baik.
“Sedang keluar. Sebentar lagi
balik.” Jawabnya agak ketus.
“Aku sudah mendengar berita itu.
Apakah kau sudah mengecek emailmu? Siapa tau ada email dari Lintar.” Ucap Luke.
Mendengar ucapan Luke, badan Disty
langsung tegak dan matanya melebar. Kenapa? Kenapa ia bisa melupakan email itu?
Disty memang belum mengecek emailnya setelah mendengar berita pesawat jatuh.
Cepat-cepat Disty berlari ke kamarnya dan Luke menyusulnya dari belakang.
“Aku boleh pinjam laptopmu sebentar
karena aku ada tugas dari sekolah. Di rumah pulsa modem-ku habis dan tidak ada
wifi.” Ucap Luke.
Disty tidak mempedulikan ucapan
Luke. Tangan gadis yang lincah itu membuka email dan melihat ada satu pesan
masuk disana. Disty tidak yakin itu pesan dari Lintar. Dan saat ia
membukanya….. Bukan. Bukan email dari skyfull888@yahoo.com. Melainkan dari lintarmorgen19@yahoo.com!
Email Lintar sendiri! Email
yang sering Lintar gunakan saat mengirimnya pesan. Memang sedikit terasa
janggal. Disty ragu untuk membukanya.
Lintar mengirimnya email sehari
sebelum berita pesawat jatuh. Apakah ia harus membukanya atau menghapusnya? Di
belakang sana ada Luke yang menyuruhnya untuk membuka saja dan Luke mengatakan
semuanya akan baik-baik saja. Disty pun membukanya dengan tangan yang
gemetaran.
Subject: Hi
Hi
Dis how are you? Btw bahasa inggrisku lumayan bagus. Tidak sia-sia aku les
bahasa inggris dan akhirnya aku jago berbahasa inggris. Kau pasti penasarankan
dengan email yang sering kau dapatkan? Itu emailku. Tentunya aku selalu menulis
inisial L setelah aku menulis pesan singkat untukmu. Maaf ya Dis jika email itu
membuatmu khawatir dan heran. Tapi tentu kau tak lagi mengkhawatirkanku karena
mungkin kau sudah melupakanku dan kau pasti mempunyai seorang pacar yang manis.
Email ini aku tulis di Singapore.
Ya. Sebentar lagi aku akan berangkat ke Inggris dan aku tidak sabar melihat
Kota London yang katamu sangat indah. Awas ya kalau tidak indah, hehe. Mungkin
kau bertanya-tanya pada dirimu sendiri. Mengapa aku tega tidak mengirimu kabar
dan membalas emailmu. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud melupakanku atau marah
padamu. Hanya saja aku ingin menahan diriku untuk tidak selalu mengingatmu
karena itu cukup membuatku sakit. Dis, aku tidak akan pernah melupakanmu. Aku
hanya menunggu waktu yang tepat dan sekarang-lah waktu yang tepat karena
sebentar lagi aku akan tiba di London. Aku juga tidak ingin membuat kau
gelisah. Aku ingin kau sementara melupakanku dan mencari penggantiku yang lebih
baik. Siapa? Rio ya. Dia anak yang baik J
Ada hal penting yang ingin aku kasih
tau ke kamu. Ada hubungannya dengan Rio. Sebenarnya, aku adalah sepupu Rio. Kau
sudah tau kan kalau Rio blasteran Indo-Inggris? Ibunya dari Indonesia dan
Ayahnya dari Inggris? Ibunya Rio adalah adik Ibuku. Kami bersahabat baik dan
akhirnya Rio datang ke Indonesia. Sebenarnya dulu Rio sering datang ke
Indonesia. Tapi aku tidak tau apakah Rio memberitahumu kalau dia sering datang
ke Indonesia dan menemuiku.
Terakhir kali Rio ke Indonesia
setelah putus denganmu. Jujur. Aku sedih mendengar berita itu. Kenapa kalian
putus? Padahal aku ingin Rio yang menjagamu. Kalian adalah pasangan yang sangat
cocok. Waktu itu Rio sedih sekali dan aku kasihan padanya. Dis, kau adalah
gadis yang sangat spesial dan banyak sekali yang mencintaimu. Jangan pernah
menyesal menjadi dirimu sendiri. Kau adalah gadis terhebat yang pernah aku
temui. Semua orang beruntung bertemu denganmu.
Satu hal yang aku dapatkan dari Rio
dan mungkin ini cukup membuatmu tersenyum. Selama Rio di Indonesia, Rio banyak
mengajariku tentang musik. Rio sangat pandai bermain gitar dan aku ingin sekali
menjadi seperti dirinya. Saat aku melihatnya bermain gitar dan mendengar
nada-nada yang lembut, hatiku menjadi tersentuh lalu tiba-tiba aku teringat
padamu. Hatiku menjadi sedih. Lalu aku berkeinginan untuk belajar main gitar
dengan Rio dan Rio senantiasa mengajariku, sampai aku bisa. Ya. Sekarang aku
bisa bermain gitar dengan baik dan aku sudah menepati janjiku.
Ternyata, musik adalah
segala-galanya. Kau benar Dis. Aku memang suka mendengarkan lagu. Tapi aku
tidak begitu menjiwai seperti kau menjiwai musik dan lagu apapun yang kau
dengar. Rio yang mengajariku apa itu makna musik yang sebenarnya. Musik
bukanlah hanya sebagai sahabat kita. Tapi juga sebagai bagian dari jiwa kita
dan tentunya kita tidak akan bisa hidup tanpanya. Aku mencoba membuat beberapa
lagu. Awalnya aku frustrasi, tapi akhirnya aku bisa menciptakan satu buah lagu
yang aku khususkan untukmu.
Aku benar-benar tidak sabar bertemu
denganmu. Aku di bandara Singapura dan sebentar lagi aku akan terbang menuju Inggris.
Dis, apa kau membenciku? Apa kau tidak suka jika aku datang ke Inggris?
Kalaupun kau tidak menyukai rencanaku ini karena mungkin kau sudah mempunyai
pacar, dan pastinya kau sangat membenci dengan kedatanganku. Tapi aku hanya
ingin menepati janjiku bahwa suatu hari nanti aku akan menyusulmu ke Inggris.
Entah itu kapan. Yang jelas aku akan datang menyusulmu.
Ah sebentar lagi pesawat-ku akan
berangkat. Aku tidak bisa menulis banyak disini tapi ku harap tulisan bahasa
Inggris-ku ini baik dan benar. Intinya, di dalam hatiku, kau masih yang paling
spesial dan aku tidak sabar ingin bertemu denganmu walau kita pastinya hanya
berteman saja. Dan, aku sekarang sangat mencintaimu musik dan ku harap kau juga
masih mencintai musik karena musik adalah segala-galanya. Ohya, gitar-mu masih
ada kan? Soalnya disana ada satu-satunya kenanganku untukmu, yaitu stiker huruf
L. Ku harap masih ada disana karena aku takut jika itu hilang, maka diriku ikut
hilang juga.
Ohya Dis, aku rasa aku tidak bisa
bernyanyi langsung dan bermain gitar dihadapanmu. Tidak tau kenapa. Apakah aku
nervous atau belum siap. Tapi tenang saja. Aku sudah mengunggah video-ku di
youtube yang isinya aku, yang sedang bermain gitar dan menyanyikan satu lagu
ciptaanku yang ku khusus-kan untukmu. Ku harap kau masih ingat bahasa Indonesia
karena lagunya berbahasa Indonesia.
Dan yang paling penting, jangan
menyesal atau jangan marah pada Tuhan karena Tuhan menciptakanmu seperti ini.
Mungkin kau pernah merasa bahwa hidup ini tidak adil dan kau ingin Tuhan
mencabut nyawamu. Jangan. Jangan pernah berpikiran seperti itu. Kau adalah
gadis yang sangat beruntung.
Salamkan ke Rio ya kalau aku sangat
menyayanginya. Ku harap kalian bisa bersatu lagi karena ku rasa hanya Rio yang
bisa membuatmu bahagia. Aku ingin melihat kalian berdua tersenyum dalam
bingkaian cinta. Rio sangat mencintaimu Dis lebih dari yang kau tau dan dia
akan selalu mencintaimu meski kau tidak lagi mencintainya.
Link nya menyusul ya Dis J aku sangat menyayangimu.
Goodbye J
All the Love .L
Beberapa saat kemudian, Disty
menemukan sebuah link youtube. Itu adalah video Lintar. Tapi Disty ragu untuk
membukanya. Air matanya sudah tidak sanggup keluar lagi. Inilah kesedihan yang
sebenarnya. Bukan kesedihan karena terlalu sering memikirkan Harry. Lintar.
Kenapa? Kenapa Tuhan?
Katanya Lintar menyukai musik dan
menganggap musik adalah segala-galanya. Sedangkan ia? Disty merasa dirinya
adalah gadis yang paling bodoh di muka bumi ini. Bodoh!
“Bukalah Dis. Tahan semua kesedihanmu. Nanti
kau boleh menangis sepuasnya di pelukanku.” Ucap Luke. Luke juga sudah membaca
email Lintar yang memang menggunakan bahasa Inggris dan Luke benar-benar sedih
membaca email itu. Luke merasa ia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan
Lintar.
Perlahan dan dengan tangan yang
gemetaran, Disty membuka link video itu dan menemukan Lintar yang bersama
gitarnya. Jantung Disty berdetak-detak hebat. Air matanya semakin banyak dan
rasanya sangat sulit untuk bernafas. Lintar. Lintar agak berbeda dari terakhir
kali ia lihat. Tapi senyum Lintar masih sama seperti dulu.
Video pun di putar dan entahlah
bagaimana perasaan Disty. Lintar. Dia sudah menepati janjinya. Lintar. Tuhan…
Disty salah. Disty menyalahkan dirinya sendiri dan lupa akan dimana asalnya.
Harry. Semua karena cowok itu. Semua karena Harry. Karena senyum Harry dank
arena lesung pipit bodohnya itu. Semua karena Harry!
“Mungkin
kau bertanya-tanya arti perhatianku terhadapmu
Pasti
kau menerka-nerka apa yang tersirat dalam gerakku
Akulah
serpihan kisah masa lalumu
Yang
sekedar ingin tahu keadaanmu..”
Suara Lintar sangatlah bagus dan
ternyata Lintar berbakat di bidang musik. Dan Lintar benar-benar pandai bermain
gitar. Disty heran. Dulu sekuat mungkin ia mengajari Lintar bermain gitar
tetapi gagal-gagal saja. Sementara Rio berhasil. Lintar. Disty sadar sekarang
siapa dirinya dan apa yang dia inginkan.
Disty tidak membutuhkan siapa-siapa.
Bahkan Disty tidak membutuhkan Lintar, Rio, ataupun Harry. Yang ia butuhkan
hanyalah musik. Setiap kali ia mendengarkan lagu, semuanya menjadi baik-baik
saja dan itu bisa membuat Disty tersenyum meski awalnya hatinya sakit. Dan
gitar itu…. Hilang. Hilang karena kebodohannya! Tenang Dis, tenang. Setelah
video ini selesai baru kau boleh menangis sekencang-kencangnya.
“Tak
pernah aku bermaksud mengusikmu
Mengganggu
setiap ketentraman hidupmu
Hanya
tak mudah bagiku lupakanmu dan pergi menjauh
Beri
sedikit waktu agar ku terbiasa bernafas tanpamu…”
( Ket: Lagu ini pernah dinyanyikan
Lintar saat pentas idola cilik 3, tapi ini bukan lagu Lintar. Tetapi Lyla. )
Setelah video itu selesai, tiba-tiba
Disty membungkukkan tubuhnya dan menangis hingga dadanya sesak. Luke bisa
merasakan apa yang Disty rasakan. Tapi sepertinya Disty ingin dirinya pergi
karena Disty ingin sendirian.
Disty ingin sendirian dan Luke harus
pergi saat ini juga walau ia ingin sekali memeluk gadis itu dan membiarkan
Disty menangis di pelukannya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar