Part 13
.
“Ini.”
Ashton membagikan uang berupa hasil
kerja mereka di malam ini. Ashton benar-benar tidak menyangka ternyata suara
Tristan tidak buruk-buruk amat. Suara Tristan malah bagus dan mirip dengan Luke
walau terdengar serak. Tristan sudah menghafal beberapa lagu yang disarankan
Ashton terutama lagunya Luke. Tristan sudah mendengar lagu-lagu Luke di
handphone Ashley dan ternyata suara Luke mampu membuat hatinya tenang. Luke.
Calum merangkul pundak Tristan.
“Suaramu bagus. Sekarang kau harus bisa bermain gitar.” Ucapnya.
Bermain gitar? Batin Tristan. Tentu
saja bermain gitar itu sangat sulit. Dulu Tristan pernah melihat teman kelasnya
bermain gitar dan rasanya susah sekali. Belum lagi jari-jarinya yang nantinya
kesakitan. Melihat Michael yang sudah sangat jago membuat Tristan tidak berani
atau lebih tepatnya lagi malas belajar bermain gitar.
“Aku tidak bisa bermain gitar.
Sungguh.” Ucap Tristan.
Michael tertawa. “Mudah kok.”
Ucapnya.
“Iya mudah bagimu. Kalau kalian
tidak menyukaiku karena aku tidak bisa bermain gitar, sebaiknya aku keluar
saja.” Ucap Tristan.
Mendengar ucapan Tristan, Ashton
langsung bertindak. “Jangan! Nanti Michael akan mengajarimu bermain gitar atau
kau belajar sendiri. Kami tidak memaksamu. Tapi akan terlihat lebih keren jika
kau bisa bermain gitar.” Ucapnya.
Tristan berpikir sesaat. Tapi tidak
ada salahnya kan belajar bermain gitar? Ashley juga pasti senang jika ia bisa
bermain gitar. Akhirnya Tristan mengangguk walau tidak yakin.
“Aku punya satu gitar di rumah dan
kau boleh mengambilnya.” Ucap Michael.
***
“Mama senang lho dengan kerjaanmu
yang sekarang.” Ucap Liza.
Malam ini Tristan pulang tidak
terlalu larut malam. Uang yang ia dan teman-temannya hasilkan tidak seberapa
tetapi Tristan puas dengan hasil yang ia dapati. Ternyata, menyanyi itu sungguh
mengasyikkan dan Tristan baru menyadari hal itu. Tristan juga sudah
mendengarkan beberapa lagu Luke yang memang enak di dengar. Pantas saja Luke
banyak sekali memiliki fans termasuk adiknya.
“Ash, kalau aku main gitar gimana?”
Tanya Tristan di malam itu.
Ashley yang sedang mendengarkan lagu
lewat headset tentu tidak mendengar ucapan Tristan. Headset itu juga pemberian
Vee. Gadis itu merasa asyik dengan dunianya sendiri. Sudah lima belas menit
yang lalu Ashley mendengarkan lagu milik Luke. Lagu favoritnya yaitu Beside You
yang mampu membuat dada Ashley sesak.
Merasa dicuekkan, langsung saja
Tristan melepaskan headset itu sehingga membuat Ashley kaget. Kak Tristan ini
tidak mengerti bahwa ia sedang asyik dengan dunianya. Akhirnya Ashley
memutuskan untuk menyetop playlistnya dan berbicara dengan Tristan.
“Nanti telingamu sakit tau rasa!”
Ucap Tristan menaku-nakuti Ashley.
“Ya jangan bicara seperti itu kak..”
Ucap Ashley.
“Hmmm..” Tiba-tiba Tristan teringat
dengan konser Luke yang akan diadakan lusa malam. “Kau berniat menonton konser
Luke?” Tanyanya.
Ashley menatap kakaknya dengan heran
sekaligus kaget. Timbul niatnya untuk memberitahu Tristan bahwa ia akan
menonton konser Luke dan sudah mendapatkan tiket. Tapi Ashley merasa ragu untuk
mengatakan. Maka Ashley pun berbohong.
“Gimana mau nonton kak sementara
Ashley tidak punya tiket. Lagipula Ashley masih dibawah umur.” Jawab Ashley.
Akhirnya Tristan membicarakan soal
foto yang ia lihat di kamar Ashley karena Tristan sudah tidak bisa menahan
perasaannya. Mengenai konser itu, jujur Tristan ingin sekali melihatnya dan
menyaksikan seorang Luke Flemmings secara langsung. Bahkan jika bisa Tristan
mau ngobrol dengan Luke untuk menghilangkan rasa penasarannya.
“Ash.. Jujur padaku. Foto-foto itu…
Kamu dapat dimana?” Tanya Tristan dengan suara pelan dan lambat.
Tentu saja Ashley kaget mendengar
pertanyaan Tristan. Benar dugaannya. Ternyata Tristan diam-diam pergi ke
kamarnya ketika ia tidak ada di rumah dan menemukan foto-foto Luke. Nah
sekarang apa yang harus ia jawab?
“Ng.. Ashley nemu dan cetak
sendiri.” Jawab Ashley jujur.
Tristan menarik nafas dalam-dalam.
“Kau tau, awalnya aku kaget menemukan foto-foto itu. Tapi karena foto-foto itu,
aku jadi berani melihat wajahku sendiri di depan cermin.” Ucapnya.
“Ashley juga kaget kak. Luke.. Apa
dia saudara kita?” Tanya Ashley.
Tristan menatap Ashley aneh. “Tentu
saja tidak! Luke, saudara kita sudah mati tiga tahun yang lalu bersama Ayah.
Lagipula, sifat Luke saudara kita berbeda dengan sifat Luke Flemmings. Dulu
Luke tidak tau apa-apa tentang musik.” Ucapnya.
Entah mengapa dada Ashley terasa
sesak mendengar ucapan Tristan. “Ya Ashley tau. Tetapi Luke mirip dengan kak
Tris. Kalian banyak sekali memiliki kesamaan. Namanya saja sudah Luke. Ashley
penasaran kak. Ashley ingin melihat Luke secara langsung kebetulan Luke sedang
ada di Sydney.” Ucapnya.
Ashley juga sama seperti Calum,
Ashton dan Michael. Mereka sama-sama mengatakan bahwa ia mirip dengan Luke. Apa
yang harus ia lakukan? Satu-satunya cara untuk memecahkan misteri ini yaitu
bertemu dengan Luke secara langsung. Tapi bagaimana caranya? Bahkan fans
fanatik Luke pun susah untuk bertemu Luke secara langsung, apalagi dirinya!
“Tidak mungkin aku pergi ke konser
itu.” Ucap Tristan.
‘Mungkin saja’, batin Ashley jika ia
memberikan tiket konsernya ke Tristan dan Tristan bisa menontonnya. Tetapi
Ashley tidak ingin memberikan tiketnya itu ke Tristan karena Ashley pun
penasaran. Ashley ingin melihat Luke secara langsung. Harus!
***
Suasana Kota Sydney di pagi hari
amatlah damai. Luke berjalan mengelilingi apartemennya dengan perasaan tenang.
Sony menyewa apartemen di daerah yang sepi sehingga Luke menjadi bebas. Inilah
tempat yang akan ia tinggali untuk beberapa bulan lamanya, atau mungkin sampai
Luke menemukan keluarganya.
Sesekali Luke menyedot cappucinonya
yang diam-diam ia pesan. Padahal jika Tami tau, tentu Tami akan marah karena
gadis itu sudah mengatakan bahwa Luke tidak boleh minum sembarangan dan harus
banyak minum air putih. Maksud Tami baik. Tetapi Luke masih saja nakal dan
masih membeli minuman-minuman favoritnya yang kebanyakan dari kopi dan gula
yang manis.
Luke hampir lupa kalau ia sedang
membawa gitar yang ia taruh di punggungnya. Luke pun berhenti di sebuah bangku
yang panjang dan terlihat sepi. Luke begitu suka dengan suasana sepi seperti
ini. Biasanya jika ada dia, pasti akan menjadi ramai bahkan heboh. Hidupnya
emang berbeda dengan kehidupan lamanya.
Setelah duduk, Luke membuang cappucinonya
dan mulai memainkan gitarnya dengan serius. Entahlah lagu apa yang ia nyanyikan
tetapi nada-nada yang ia bentuk terdengar indah dan mampu mententramkan hati.
‘Are
you somewhere feeling lonely even though he's right beside you?
When he says those words that hurt
you, do you read the ones I wrote you?
Sometimes I start to wonder, was it
just a lie?
If what we had was real, how could
you be fine?
'Cause I'm not fine at all’
Entahlah sudah berapa lama Luke asyik dengan dunianya sendiri. Tetapi pada
dasarnya Luke sedang memikirkan hal lain. Memikirkan dua hal yang menurutnya
ada hubungannya dengan masa lalunya.
Pertama, dua bocah kembar. Maksudnya apa? Apa hubungannya dengan dua
bocah kembar itu? Apa dulu ia mempunyai saudara kembar? Tapi kalau ya, tentu
dunia akan heboh karena ada ‘Luke’ lain selain dirinya.
Kedua, tentang kebakaran itu. Memangnya apa yang dilakukan kebakaran pada
masa lalunya? Tapi Luke tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ia takut
dengan api. Luke selalu merasa ngeri ketika melihat api. Karena itulah jika ia
memasak, Luke sangat hati-hati karena takut jika api menyerangnya. Apa karena
api ia menjadi amnesia?
Seandainya Sara masih hidup mungkin Luke bisa menanyakan hal ini pada
Sara. Pasti Sara akan tau semuanya. Untuk pertama kalinya Luke memohon agar
Sara tidak mati atau setidaknya Sara meninggalkan semacam surat untuknya yang
berisi tentang segala jawaban dari pertanyaan yang saat ini belum ia pecahkan.
Rasanya, amat sulit untuk menemukan siapa jati dirinya yang sebenarnya
meski sudah ada dua petunjuk. Luke belum membicarakan soal ini pada Tami. Luke
rasa ia saja yang harus menyelesaikan masalah ini tanpa bantuan orang lain.
Tapi bagaimana caranya?
***
‘I'm over this I'm over you
I'm not gonna waste my life away
This is my independence day
I'm moving on there's no excuse
And I can't take away your pain
This is my independence day..’
Setelah sukses menyanyikan lagu itu, tentu saja penonton bertepuk tangan
dan memberikan mereka uang. Menurut mereka, band Ashton semakin sempurna ketika
Tristan hadir. Beberapa dari mereka terlihat berbisik-bisik mengenai Tristan.
Memangnya ada yang aneh dengan Tristan?
“Suaramu semakin bagus. Mirip seperti Luke.” Ucap Michael ketika
istirahat.
Sore menjelang malam ini, mereka beristirahat dan sudah mendapatkan uang
yang cukup banyak. Tentu Tristan merasa bahagia dengan hidup barunya ini yang
terasa lebih berwarna dibanding sebelum ia mengenali Ashton, Calum dan Michael.
Mungkin kali ini Tuhan berpihak padanya.
“Kau terlalu mengagumi Luke sampai-sampai kau mengatakan suaraku mirip
seperti Luke.” Ucap Tristan.
Michael tertawa. “Aku serius. Jangan-jangan Luke punya saudara kembar
lagi..” Ucapnya.
Tristan terdiam mendengar ucapan Michael. Saudara kembar katanya. Memang.
Luke memang mempunyai saudara kembar. Tetapi bukan Luke yang dimaksud Michael,
melainkan Luke saudaranya yang sudah meninggal. Ya. Ia dan Luke adalah saudara
kembar dan dulu saat masih bersama, susah sekali membedakan antara Luke dengan
Tristan karena keduanya kembar identik.
“Aku.. Aku ingin menanyakan pada kalian mengenai Luke.” Ucap Tristan
sedikit serius.
“Ohya? Tentang apa? Kami pasti bisa menjawabnya dengan benar.” Ucap
Ashton.
Sebelum menjawab, Tristan menarik nafas dalam-dalam dan berharap dengan
bantuan mereka, rasa penasarannya semakin berkurang walau tidak semua
pertanyaan bisa terjawab.
“Luke… Apakah dia memang berasal dari Amerika?” Tanya Tristan.
Diantara ketiganya, yang paling tau soal Luke adalah Michael yang suka
mengaku bahwa dirinya adalah sepupu Luke. Kemungkinan besar Michael mengetahui
semua tentang Luke dan berita terhangat mengenai Luke.
“Aku dengar, ada berita heboh tentang Luke. Tapi aku tidak tau benar atau
tidak.” Ucap Michael.
“Ohya?” Tanya Tristan penasaran.
“Sara, wanita itu adalah Ibu Luke. Tetapi aku dengar Sara bukanlah Ibu
Luke dan Sara sudah meninggal. Anehnya, setelah meninggalkan Sara, Luke
langsung mengadakan konser di Australia padahal jadwal konsernya yang
sebenarnya yaitu ada di Eropa, bukan di Australia.” Jelas Michael.
Tristan terdiam mendengar penjelasan Michael dan berusaha mencermati
setiap kata yang diucapkan oleh Michael. Sara, bukanlah Ibu Luke setelah Sara
meninggal Luke langsung mengadakan konser di Australia. Apakah ada hubungan
kematian Sara dengan konser di Australia? Terus, siapa Ibu kandung Luke?
“Bagiku Luke itu sosok yang misterius. Tapi Luke amat baik terhadap
fansnya. Sampai sekarang Luke masih singel dan tidak mau pacaran karena tidak
ingin membuat fansnya sakit.” Ucap Calum.
Tristan masih terdiam dan entah mengapa kepalanya menjadi sakit. Luke.
Sungguh ia ingin sekali bertemu dengan Luke dan melihat Luke secara langsung.
Tristan begitu penasaran akan sosok Luke. Tetapi sekali lagi, bagaimana caranya
bertemu Luke? Mustahil kan jika ia menonton konser Luke besok malam?
“Aku ingin bertemu Luke. Aku penasaran.” Ucap Tristan.
“Penasaran?” Tanya Ashton heran.
Tristan menatap Ashton. “Ya. Kalian kan mengatakan kalau aku mirip Luke,
sama seperti kata adikku. Adikku bilang aku mirip dengan Luke dan aku merasa
aneh dengan Luke.” Ucapnya.
Wajah Calum langsung berubah menjadi serius, atau sok serius? Cowok itu
menatap Tristan dengan lekat sehingga membuat Tristan bergidik ngeri. Calum
kenapa? Kenapa wajah Calum aneh seperti itu?
“Kau.. Kau punya saudara kembar?” Tanya Calum.
Jantung Tristan berdetak tak karuan. Mungkin memang seharusnya ia
menceritakan rahasianya dan segala rasa penasarannya terhadap sosok Luke
Flemmings. Mungkin Calum, Michael dan Ahston bisa membantunya untuk
menyelesaikan masalah ini.
“Ya. Aku punya saudara kembar. Namanya Luke.” Jawab Tristan.
Otomatis ketiganya menadak kaget dan ingin mendengar penjelasan lebih
dalam dari Tristan. Jadi, Tristan mempunyai saudara kembar yang bernama Luke?
Tristan bisa memahami kekagetan tiga temannya. Sama. Ia juga merasa kaget
ketika menemukan foto-foto Luke di kamar Ashley.
“Tapi dia sudah meninggal saat kami berusia lima tahun. Luke meninggal
karena kebakaran rumah bersama Ayah. Semenjak itu, aku menjadi sedih dan mulai
melupakan Luke. Dulu, kami sangat dekat dan hatiku hancur menyadari Luke sudah
pergi. Tiga belas tahun bukanlah waktu yang singkat. Aku berhasil melupakannya
dan mengharamkan menyebut namanya sekaligus mengharamkan diriku menatap cermin
karena aku takut aku melihat Luke disana karena kami kembar identik. Namun
ketika aku menemukan foto-foto Luke di kamar Ashley, aku jadi penasaran akan
sosoknya dan aku menyadari bahwa aku dan dia banyak memiliki kesamaan.” Jelas
Tristan.
Michael, Ashton dan Calum mendengar cerita Tristan dengan takjub dan
seperti tidak percaya dengan apa yang dikatakan Tristan. Siapa tau Tristan ada
hubungannya dengan Luke. Michael yang paling tau tentang Luke menyimpulkan
bahwa Luke, saudara kembar Tristan adalah Luke si idolanya meski masih ragu.
“Artinya, kita harus bertemu Luke! Aku penasaran sekali.” Ucap Michael.
“Kau kira bertemu Luke semudah seperti membalikkan telapak tangan?” Tanya
Ashton.
Michael nyengir mendengar ucapan Ashton. “Tapi bagaimanapun juga kita
harus bertemu Luke! Ku rasa Luke seperti sedang mencari siapa keluarganya
karena Sara bukanlah Ibu kandungnya! Semua ini bukan kebetulan!” Ucapnya.
“Iya tapi bagaimana caranya?” Tanya Ashton gemas.
Calum yang sedaritadi diam angkat bicara. “Coba kirim tweet ke dia. Spam
aja ke Luke. Aku yakin Luke pasti membaca tweet kalian karena dia suka menstalk
tweet fansnya.” Sarannya.
“Kau yakin?” Tanya Michael ragu.
“A little bit not sure. But we
should try it.” Jawab Calum.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar