expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 21 Juli 2015

Towers ( Part 16 )



Part 16

.

            Di dalam mobil, Ashley terus saja tersenyum sambil menatap layar ponselnya yang berupa fotonya dengan Luke. Ashley sengaja meminta fotoan bersama Luke tanpa ditemani oleh Novela. Ternyata penampilannya tidak buruk-buruk amat. Namun jika disandingkan, tentu saja ia tidak akan cocok dengan Luke. Luke cakep dan sempurna, sedangkan ia?

            “Eh stop!” Ucap Novela tiba-tiba.

            Otomatis Albert memberhentikan mobilnya sesuai dengan perintah Novela. Di belakang sana, Ashley sedikit kaget dengan aksi mendadak yang dilakukan oleh Albert. Namun tiba-tiba tubuhnya gemetaran ketika melihat sosok itu. Sosok itu….

            “Tristan!” Ucap Novela lalu cepat-cepat keluar dari mobil Albert.

            Tentu saja Tristan kaget melihat Novela malam-malam begini. Sementara Michael menganga melihat gadis secantik Novela. Sebisa mungkin Tristan tenang dan mencoba baik-baik saja.

            “Eh Novela.. Mengapa bisa ada disini?” Tanya Tristan.

            Novela terdiam sesaat sambil memandangi Tristan seperti ia memandangi Luke dari atas sampai bawah. Mengapa…. Mengapa seakan-akan ia memandangi Luke? Sungguh! Penampilan Tristan tidak jauh beda dengan penampilan Luke! Keduanya sama-sama memakai kupluk. Oke. Mungkin Luke lebih segar dan lebih hidup dibanding Tristan yang bertubuh kurus dan banyak masalah. Tapi keduanya sangat sulit dibedakan. Seperti menara kembar.

            Cepat-cepat Novela tersadar dari lamunannya. “Ng.. Pulang sama aku yuk! Kebetulan ada Ashley di belakang.” Ucapnya.

            Ashley? Batin Tristan heran. Novela langsung membuka pintu mobil bagian belakang tanpa sepersetujuan Tristan ataupun Albert yang terlihat kesal. Gadis itu juga tidak sadar bahwa sudah berjanji pada Ashley untuk tidak memberitahukan soal ini pada Tristan supaya Tristan tidak marah.

            Dan…. Ketika mata Tristan bertatapan dengan mata Ashley….

            Keduanya sama-sama kaget. Tapi Ashley lebih kaget dibanding Tristan. Luke! Jeritnya dalam hati. Kemudian Ashley merasa kepalanya sakit dan berputar-putar. Setelah itu dunianya terlihat gelap dan Ashley sudah tidak sadarkan diri.

***

                Di kamarnya, Luke tidak bisa berhenti memikirkan seorang gadis bernama Novela. Gadis yang sangat cantik dan membuat dirinya dilanda kebingungan. Luke berhasil mendapatkan satu foto Novela yang menurutnya sangat sempurna. Tetapi Luke merasa Novela sama sekali tidak tertarik padanya. Novela menonton konsernya seperti karena ada sebuah alasan.

            Kemudian Luke menatap Ashley yang adalah teman Novela. Kira-kira umur Ashley lebih muda darinya tiga tahun. Beda halnya dengan Ashley. Gadis itu benar-benar fans-nya karena Luke bisa menebak seseorang yang sedang panas dingin ketika melihatnya. Ashley. Tapi mengapa nama itu terdengar tidak asing lagi?

            Tiba-tiba Luke teringat dengan Michael dan Tristan. Tristan. Mengapa seakan-akan antara Tristan dengan Ashley ada hubungannya? Kepalanya menjadi pusing. Kenapa? Ada ada dengan Tristan dan Ashley? Apa jangan-jangan…. Tidak. Mereka bukan keluarganya. Luke tidak menemukan kemiripannya dengan Ashley. Tetapi Tristan….

            Mau tidak mau Luke harus bertemu Tristan melalui Michael. Tetapi entah mengapa Luke merasa belum siap. Luke ingin istirahat untuk memikirkan semua masalah-masalah ini. Termasuk Novela dan perasaannya pada Novela. Cepat-cepat Luke membuka ponselnya dan langsung terjun ke dunia twitter.

            Pertama ia menulis tweet tentang rasa terimakasihnya pada Sydney. Kedua, Luke menulis tweet yang berhubungan dengan Novela. Sambil tersenyum, Luke menekan send di layar ponselnya.

            I saw a beautiful girl last night.’

***

            Kata dokter, Ashley mengalami syok yang luar biasa dan gadis itu sudah sangat lelah. Mungkin akibat dari konser itu. Dengan jujur, Novela menceritakan tentang Ashley yang ingin menonton konser Luke dan pertemuannya dengan Luke. Awalnya Tristan merasa tidak percaya dengan apa yang dikatakan Novela. Tetapi akhirnya Tristan percaya juga.

            “Dimana adikmu mendapatkan tiket itu?” Bisik Michael di telinga Tristan.

            Tristan tidak merespon pertanyaan Michael. Saat ini kondisi Ashley yang paling penting. Sampai sekarang Ashley belum sadar juga. Dan bagaimana cara membayar biaya rumah sakit yang tidak murah ini? Untuk kebutuhan sehari-hari saja terkadang Tristan tidak sanggup. Novela yang bisa menebak apa yang dipikirkan Tristan langsung tersenyum.

            ‘Karena aku mencintaimu.’ Batin Novela.

            “Tris, kau tenang aja. Aku akan mengurus semua ini.” Ucap Novela.

            Tristan menatap Novela dengan heran. Novela akan mengurusi semua ini? Tentu Tristan tidak setuju. Tristan tidak ingin terlihat lemah di hadapan Novela. Apalagi tatapan jijik Albert padanya. Tristan tidak ingin terlihat lemah di hadapan orang-orang kaya. Tapi bagaimana cara membayar biaya awal rumah sakit?

            “Akan ku ganti uangmu.” Ucap Tristan akhirnya.

            Ya setidaknya Tristan tidak dipusingkan oleh rumah sakit dan lebih baik mengutang pada Novela. Tristan berjanji akan berusaha mencari uang sebanyak-banyaknya untuk mengganti uang Novela meski Novela seperti tidak ingin diganti uangnya. Tristan hamir lupa untuk memberitahu tentang keadaan Ashley ke Ibunya. Tentu saja Liza khawatir di rumah. Lagipula ini sudah malam dan hampir jam sebelas malam.

            “Aku pulang dulu.” Ucap Novela lalu meninggalkan Tristan dan Michael.

            Setelah kepergian Novela dan Albert, sepertinya Tristan harus menginap di rumah sakit untuk menjaga Ashley. Tristan tidak akan keluar dari rumah sakit sebelum Ashley sadar. Tetapi Tristan bingung mengapa adiknya itu sampai bisa syok melihatnya. Memangnya ada yang salah dengan dirinya?

            “Kau tidak pulang Mike?” Tanya Tristan.

            Michael menggaruk-garukkan kepala. “Ya sudah aku pulang dulu. Akan aku usahakan supaya kau bisa bertemu dengan Luke.” Jawabnya.

            Luke lagi. Mungkin Tristan harus melupakan masalah tentang Luke untuk sementara waktu karena ia ingin fokus merawat Ashley hingga sembuh. Tristan tidak ingin bertemu Luke. Terserah jika Michael memaksanya atau kalaupun Michael bertemu Luke tanpanya.

            “Aku hanya ingin menjaga Ashley. Aku tidak mau memikirkan Luke.” Ucap Tristan.

            Tentu Michael bisa merasakan rasa kepedulian dan rasa sayang Tristan pada Ashley. Tristan sangat menyayangi Ashley dan lebih mementingkan Ashley dibanding Luke. Michael juga kurang yakin kalau ia bisa bertemu Luke. Tadi Michael sempat mengecek pesannya tetapi tidak ada tanda-tanda Luke disana.

            Apa Luke menganggap tweetnya itu hanyalah sebuah kebodohan?

***

            Salah satu diantara kalian harus mati. Kau harus memilih: mengorbankan dirimu atau mengorbankan dirinya’.

            Lagi. Mimpi itu membuat Tristan terbangun dari tidurnya dan merasakan suatu keanehan. Tristan kira, mimpi itu sudah tidak lagi hadir. Namun pesan dari mimpi itu datang bahkan semakin terdengar kuat di banding sebelumnya. Sudah jam delapan pagi. Tristan mengelap keringatnya. Pemuda itu kemudian menatap Ashley yang masih belum sadar juga.

            Entah apa yang membuat Tristan membongkar tas Ashley dan menemukan ponsel Ashley disana. Tristan pun membuka ponsel Ashley. Apa? Keringat dingin yang tadinya hampir kering keluar lagi, bahkan lebih banyak. Tubuhnya gemetaran. Hanya karena wallpaper yang dipasang Ashley di ponselnya itu mampu membuat detak jantung Tristan menjadi tidak normal.

            Bahkan Tristan tidak bisa mengingat kapan ia berfotoan dengan Ashley. Tepatnya di wallpaper yang dipasang Ashley. Seorang cowok yang tidak lain adalah dirinya. Tetapi, kapan ia berfotoan dengan Ashley? Kapan? Tiba-tiba Tristan teringat dengan Luke.

            Luke?

***

            Hari ini dan beberapa hari kedepannya Luke free dan merasa sudah tidak mau peduli dengan semuanya. Sebenarnya Sony memang sudah dari awal marah dan kesal pada Luke tetapi mau bagaimana lagi? Luke disini juga bukan untuk main-main tetapi ingin mencari siapa keluarganya. Luke teringat dengan akun @michaelclifford. Cepat-cepat Luke mengirim pesan melalui direct message.

            @lukehemmings

            Michael? Aku masih penasaran dengan sosok Tristan yang kau sebut kemarin

            Sepertinya Michael tidak online. Luke menjadi gelisah. Sedaritadi ia mengurung diri di kamar sambil menyetel TV. Namun sejatinya Luke sama sekali tidak melirik ke arah TV itu. Luke menyetel TV agar di kamarnya tidak terasa sepi.

            Dan pada akhirnya Michael membalas pesannya dan disana Michael mengatakan ingin bertemu dengannya. Menurut Luke, Michael seumuran dengannya. Luke melihat ava Michael. Cowok itu lumayan cakep dan sedang membawa gitar. Kemudian ada dua teman Michael yang mempunyai akun @calumhood dan @ashtoniriwin. Kata Michael, mereka adalah satu band. Tristan juga tergabung disana.

            @lukehemmings

            Bagaimana cara kita bertemu? Aku ingin hari ini

            Tetapi bagaimana jika sosok Michael bukanlah sosok yang seperti ia bayangkan? Bagaimana jika Michael berniat jahat untuk menghancurkannya? Banyak sekali orang-orang yang membencinya dan Luke harus hati-hati. Jika saja Tami tau tentang Michael, pasti Tami tidak akan mengizinkannya untuk bertemu dengan Michael.

            Mungkin kali ini Luke harus nekat dan diam-diam kabur dari apartemennya. Michael tinggal di pinggiran Kota dan alamat rumah Michael sudah Michael kirim tadi. Apa sebaiknya ia membawa bodyguard untuk berjaga-jaga? Tetapi rasanya aneh karena Luke ingin bertemu sendiri dengan Michael tanpa ditemani oleh siapapun.

            Atau jika Luke yang mengajak Michael ke apartemennya? Tetapi Luke tidak mau. Ia ingin tau tempat tinggal Michael yang katanya tidak jauh dari rumah Tristan. Dan Luke merasa keluarga Tristan bukanlah keluarga yang kaya, melainkan keluarga yang kekurangan. Michael pun sama. Keluarganya pas-pasan dan butuh perjuangan keras untuk menghasilkan uang.

            Oke. Kali ini Luke akan melakukannya sendiri dan kabur secara diam-diam.

***

                Berkali-kali Calum memukul bahu Michael karena mengalami perasaan gembira yang berlebihan. Idenya ternyata majur juga dan Calum sudah di follow back oleh Luke. Ashton pun sama. Sekarang hanya tinggal menunggu kedatangan Luke. Tapi Calum merasa Luke tidak akan datang kemari. Calum sadar siapa Luke itu dan Luke bukanlah orang biasa. Luke adalah seorang penyanyi terkenal yang banyak digemari fans-nya dan diburu wartawan.

            “Aku heran mengapa Luke percaya padamu.” Ucap Ashton.

            “Aku juga tidak tau. Firasatku mengatakan bahwa Luke adalah saudara kembar Tristan. Aku yakin itu. Jika aku tidak menyebut nama Tristan, mungkin Luke tidak akan percaya.” Ucap Michael.

            “Tunggu!” Ucap Calum. Sepertinya cowok itu tengah memikirkan sesuatu yang penting. “Seharusnya Luke ingat siapa Ibu kandungnya dan apakah dia mempunyai saudara kandung atau tidak. Jika Tristan memang saudara kandungnya, tentu Luke sudah menemui Tristan.” Sambungnya.

            Ucapan Calum ada benarnya. Mengapa rasanya Luke sama sekali tidak mengingat masa lalunya? Kalau Luke tau Tristan adalah saudara kembarnya, tentu Luke tidak akan merasa penasaran dan langsung menemui Tristan, bukan menemui Michael.

            “Kali ini aku tidak bisa menebak. Apa jangan-jangan Luke tidak bisa mengingat masa lalunya?” Tanya Michael.

            Drtdrtdrt…

            1 Message From: Luke

            Kau dimana?

                                                                        ***

            Baik Michael maupun Calum dan Ashton sama-sama tidak menyangka bisa berhadapan dengan sosok yang sangat mereka idolakan. Sosok yang tidak lain adalah Luke Flemmings. Michael yang paling tidak menyangka. Rasanya semuanya berjalan seperti mimpi. Mimpi yang indah dan Michael tidak ingin terbangun dari mimpi itu.

            Luke sendiri merasa bersyukur karena bisa kabur padahal awalnya ia dicurigai oleh Tami. Luke pandai menyamar dan ia kemari hanya menaiki angkutan umum yang sesak. Hebat bukan? Luke menyamar menjadi kakek-kakek dan tidak ada satupun yang mengenalinya. Baru kali ini Luke merasa bebas dan merasa menjadi dirinya yang biasa. Dirinya sebelum menjadi bintang yang bersinar.

            Dugaannya tidak salah. Wajah Michael sama peris seperti ava di twitter Michael. Juga Calum dan Ashton. Usia mereka juga sepertinya sama dengan usianya. Luke bergantian menatap Michael kemudian Calum kemudian Ashton dan balik ke Michael lagi. Tiga cowok yang mengaku adalah fans gilanya sampai detik ini belum membuka mulutnya.

            “Dimana Tristan?” Tanya Luke.

            Tidak ada yang menjawab. Ketiganya malah saling senggol-senggolan. Benar-benar tiga bocah idiot. Luke tidak bisa menahan tawanya. Dan Luke merasa mereka adalah anak-anak yang menyenangkan.

            Akhirnya Michael bicara. “Tristan sedang tidak ada disini. Dia ada di rumah sakit menjaga adiknya.” Ucapnya.

            Adiknya? Batin Luke. “Tristan punya adik? Perempuan? Ashley?” Tanyanya.

            Ketiganya langsung kaget mendengar pertanyaan Luke. Ashley? Darimana Luke mengenal Ashley? Darimana Luke tau kalau Ashley adalah adik Tristan? Keringat dingin keluar membasahi wajah Michael. Cowok dihadapannya ini benar-benar adalah saudara kembar Tristan! Tidak bisa diragukan lagi.

            “Darimana kau tau Ashley adalah adik Tristan?” Tanya Michael.

            “Entahlah. Aku hanya menebaknya saja. Kemarin malam aku bertemu Ashley dan Novela. Aku merasa sudah tidak asing lagi dengan Ashley dan ku rasa Ashley ada hubungannya dengan Tristan.” Jawab Luke.

            “Kau.. Kau tidak ingat siapa keluargamu dulu?” Tanya Calum akhirnya karena tidak bisa menahan rasa penasarannya.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar