Luke’s Diary
.
Hai!
Namaku Luke Robert Hemmings, panggil saja aku Luke. Dan kamu yang sedang baca
tulisanku ini adalah seseorang yang aku ceritakan dalam tulisanku ini. Iya.
Kamu yang paling spesial di hatiku. Selamat membaca J ( Ket: Nama ‘Disty’ bisa kamu ganti dengan namamu sendiri J )
Sabtu,
16 Juli 2011
Hari
ini aku berulang tahun yang ke lima belas tahun. Tapi rasanya sama saja dengan
tahun-tahun kemarin. Tidak ada yang spesial dan aku rasa seperti tidak ada yang
namanya hari kelahiran.
Seperti
biasa. Aku mengantar kue pesanan dari teman Ayahku yang tidak lain adalah Ayah
Michael. Michael adalah teman sekelasku dan ku rasa hanya dia satu-satunya
temanku. Setelah aku tiba di rumah Michael, aku kaget karena aku menemukan
seorang gadis yang sedang bermain gitar di teras. Aku juga bisa mendengarnya
menyanyi walau sedikit tidak jelas. Tapi langsung saja aku dibuat terpana
dengan gadis itu hanya sekali pandang dan rasanya aku terus ingin melihatnya.
Bagiku, cewek yang jago main gitar itu sangat hebat.
Sebenarnya
Michael sudah lama menceritakan tentang Disty padaku yang adalah adik
kandungnya yang selama ini tidak disangkanya. Jadi, gadis itu adalah Disty?
Adik kandung Michael. Ku harap aku bisa berteman baik dengannya.
Saat
aku berbicara dengannya, aku agak gugup tapi dia terlihat ceria. Langsung saja
aku beri kue pesanan ayahnya dan kembali ke rumah. Mungkin, ini adalah hari
ulang tahun ter-spesial. Tapi aku tidak bilang kalau aku suka dengannya.
Minggu, 24 Juli 2011
Karena
aku ingin berkenalan dekat dengannya, aku memutuskan mengajak Michael, James
dan tentu saja Disty untuk berekreasi keliling London. Michael setuju soal ini.
Kami pun berangkat tepat di hari Minggu. Selama di mobil, aku memilih untuk
diam dan tidak mempedulikan ucapan dua teman Disty yaitu Miley dan Donna. Aku
anaknya memang tidak menyenangkan dan sangat membosankan. Aku akui itu.
Aku
menyukai perjalanan ini. Kami sempat berfotoan dengan backround Big Ben.
Setelah itu kami memutuskan untuk makan karena lapar. Aku duduk di samping kanan Disty dan kami
sempat bicara walau hanya sedikit. Tapi aku senang.
Disty
ingin keluar dan aku ingin menemaninya dan dia setuju. Tapi saat kami berhenti
tak jauh dari tempat kami makan, Disty melihat empat cowok yang setauku adalah
band sekolahku yang paling terkenal dan leader-nya adalah Rio. Cowok nomor dua
setelah James. Disana ku lihat Rio sedang nyanyi sambil main gitar. Entah
kenapa rasanya aku sedikit takut. Disty tidak bisa mengalihkan pandangan dari
Rio. Kemudian aku ceritakan sedikit tentang Rio dan tampaknya Disty tertartik
dengan Rio. Waktu itu aku sebal dan tidak bisa menahan emosiku. Tapi aku tidak
bisa membohongi diriku kalau aku mulai merasa cemburu. Aku takut jika Disty
benar-benar suka dengan Rio begitu pula sebaliknya.
Selasa,
9 Agustus 2011
Aku
memang sering ke rumah Michael kalau aku bosan berada di rumah. Aku sering
dimarah sama Ibuku karena aku tidak mempunyai kegiatan lain. Tapi aku bisa
sedikit tersenyum karena hobiku dengan hobi Disty sama. Yaitu kami sama-sama
menyukai musik dan suka bermain gitar. Disty bilang aku tidak menyukai musik
dan ku rasa memang harus seperti itu. Aku tidak mau mengatakan kalau aku sama
sepertinya. Aku lebih ingin menjadi anak aneh yang membosankan. Bahkan Michael
juga tidak tau padahal Michael juga mencintai musik.
Dan
kami bertemu. Aku dan Disty bertemu. Dia melihat aneh ke arahku. Katanya, aku
itu anak yang membosankan dan aku terima. Aku lebih suka dikatakan sebagai anak
yang membosankan. Disty menanyakan tentang hidupku dan aku menceritakannya.
Menurutku, Disty itu anaknya jahil dan periang. Dan aku nyaman berada di
dekatnya.
Sabtu,
13 Agustus 2011
Aku
tidak tau bagaimana hubungan Disty dengan Rio tapi ku rasa keduanya sama-sama
nyambung. Tepat di malam itu aku masih berada di rumah Michael. Aku melihat
Disty yang sangat cantik di malam itu. Katanya dia mau diajak Rio makan malam.
Entah mengapa aku sangat tidak menyukai hal itu dan menceramahi Disty. Tidak
seharusnya Disty jalan berdua malam-malam bersama cowok yang baru di kenalnya.
Dan Disty marah padaku. Katanya aku suka mengatur hidup orang padahal aku tidak
mempunyai hak. Ku akui aku salah. Tapi aku tidak ingin melihatnya jalan berdua
bersama Rio.
Senin, 22 Agustus 2011
Selalu
saja mereka menilaiku dari penampilan. Aku memang bukan tipe cowok idaman
sekolah. Aku jelek. Aku tidak menarik dan aku ketinggalan zaman dengan poni
miring anehku ini. Tapi aku suka dengan penampilanku seperti ini dan berusaha
cuek dengan kata orang. Aku bersyukur guru-guru disini baik padaku karena aku
pintar dan suka belajar. Aku tidak pernah merasa sombong.
Aku
pernah bilang satu-satunya temanku itu Michael. Ya. Michael senang berteman
denganku dan menerimaku apa adanya. Apa karena aku pintar akhirnya Michael mau
berteman denganku untuk belajar padaku? Aku tidak tau. Aku tidak perlu
memikirkan hal itu. Tapi kulihat Michael tulus berteman denganku.
Kamis,
15 September 2011
Dan
lagi. Aku berada di rumah Michael karena Michael sedang membutuhkanku untuk
menanyakan tugas. Tapi saat aku ke rumahnya, Michael tidak ada. Katanya sedang
keluar sebentar. Lalu, aku melihat Disty pulang diantar Rio. Ku lihat Rio
menatapku dengan tatapan tidak suka. Akupun membalas demikian. Disty
mendekatiku dan tiba-tiba dia marah padaku. Dia takut dikira aku dekat
dengannya dan Rio tidak mau dekat dengan Disty karena aku.
Ku
rasa, Disty sangat tidak menyukaiku dan dia marah padaku. Dia tidak suka jika
aku ada di rumahnya. Kalau Michael membutuhkanku, kenapa tidak Michael tidak ke
rumahku saja? Oke. Aku berjanji untuk tidak ke rumah Michael kecuali jika ada
urusan penting dan jujur, aku sedikit merasa sedih karena pastinya aku jarang
melihat Disty.
Senin,
19 September 2011
Setidaknya
aku bisa melihat Disty karena setiap pagi aku selalu berangkat sekolah dengan
James. James memang selalu membawa mobil ke sekolahnya dan tentu saja aku boleh
ikut dengannya. James juga baik padaku. Sama seperti Michael. Sedangkan Disty,
semenjak kenal Rio, gadis itu selalu berangkat dan pulang sekolah bersama Rio
menggunakan motor Rio yang keren. Dan aku? Aku hanya cowok sederhana yang tidak
seperti, sekaya, dan seterkenal Rio. Tapi sekali lagi aku tidak peduli. This is
me. This is real. Aku hanya perlu menjadi diriku sendiri dan tidak usah melihat
orang lain. Percaya, dirimu pasti ada kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Jum’at,
2 Desember 2011
Besok
adalah hari ulang tahun Disty yang ketiga belas. Michael datang ke rumahku dan
memberiku undangan pesta ulang tahun Disty yang diadakan besok malam. Awalnya
aku malas datang. Tapi Michael memaksaku dan akhirnya aku memutuskan untuk
datang.
Setelah
Michael pergi, aku seperti harus melakukan sesuatu. Ini semua berhubungan
dengan perasaanku terhadap Disty. Disty dan Rio belum pacaran dan ku rasa aku
mempunyai kesempatan untuk berterus terang pada Disty. Aku mengakui kalau aku
sayang dengan gadis itu meski gadis itu tidak menyukaiku. Aku tidak peduli. Aku
tidak peduli apakah Disty menerima atau menolak perasaanku. Setidaknya aku
sudah berterus terang dengannya.
Sabtu,
3 Desember 2011
Bodoh!
Itulah aku. Malam itu, aku hampir saja mengatakan perasaanku pada Disty. Namun
sayangnya, ada tembok besar yang menghalangi niatku untuk menyatakan perasaan
pada Disty. Aku malah mengatakan padanya kalau dia begitu cantik dan Disty
tersenyum. Ya. Ku harap Disty tidak kesal lagi denganku. Disty pun pergi dan
aku merasa menjadi manusia terbodoh di muka bumi ini.
Satu
hal yang menyempurnakan malam itu. Maksudnya menyempurnakan kesakitan dan luka
yang aku rasakan. Aku melihat Rio duduk di panggung tentunya dengan gitarnya
dan dia menyanyikan sebuah lagu yang aku yakini untuk Disty. Disana, Rio
terlihat begitu sempurna dan tidak ada satupun gadis yang tidak tertartik
padanya. Benar saja. Lagu itu Rio nyanyikan untuk Disty dan Disty terlihat
sangat bahagia. Dan aku sadar. Di saat itulah Rio menyatakan perasaannya pada
Disty dan mereka resmi pacaran. Aku terlambat. Ya. Terlambat.
Ku
pikir, aku bisa melakukan hal itu pada Disty. Bermain gitar di panggung sambil
menyanyikan lagu romantis. Itu cukup mudah aku lakukan. Tapi hanya saja aku
belum siap. Entahlah. Sudah banyak lagu yang aku buat dan sepulang dari acara
itu, aku memutuskan meng-upload laguku di soundcloud yang berjudul Too Late.
Sabtu,
17 Desember 2011
Kenapa
tiba-tiba Michael ingin mengajakku turut serta makan malam bersama Risty? ( Rio
dan Disty ) Seharusnya biarkan saja Risty makan malam bersama tanpa gangguan
sedikitpun. Tapi karena ini atas dasar permintaan Rio, akhirnya aku setuju
saja. Entah mengapa aku setuju. Aku tidak tau.
Tapi,
hatiku begitu sakit melihat Risty yang begitu mesra. Malam itu Disty tampak bahagia
bersama Rio. Aku dan Michael dicuekkan. Kalau begini caranya, percuma Risty
mengajak kami berdua kalau hanya pamer kemesraan.
Rabu,
11 Juli 2012
Setidaknya
aku bisa belajar untuk bersabar dan menganggap semua ini baik-baik saja. Aku
berusaha untuk tetap tersenyum melihat Disty bahagia bersama Rio. I think
pretend it’s ok. Asalkan aku baik-baik saja dan tidak down.
Siang
itu, kulihat Disty pulang sendiri tanpa Rio. Aku heran mengapa Disty tidak
bersama Rio. Dan aku tidak tau kenapa aku dan dia jadi pulang bersama dalam
satu angkutan. Ku lihat Disty begitu bahagia. Diam-diam aku ikut bahagia karena
bisa menatap gadis itu lebih lama. Aku juga tidak sengaja terus menggenggam
tangannya. Sebenarnya aku kurang nyaman karena tatapan dari murid-murid di
sekolahku yang tau hubungan Disty dengan Rio dan mengira Disty selingkuh dari
Rio karena bersamaku. Akhirnya kami turun sebelum tiba di rumah dan
menyempatkan membeli makanan dan minuman. Aku rasa Disty sudah tidak kesal lagi
denganku. Tapi hari itulah hari yang sangat bahagia, meski kebahagiaan itu
hanyalah sementara.
Kamis,
12 Juli 2012
Gosip
tentangku dan Disty menjadi topik hangat pagi ini. Banyak pasang mata yang
menatapku dengan aneh. Tapi aku cuek saja. Yang aku takutkan aku akan berurusan
dengan Rio. Tetapi saat aku bertemu dengan Rio dan menjelaskan semuanya, Rio
sama sekali tidak marah padaku. Namun wajahnya terlihat sedih. Pasti Rio sedang
ada masalah serius.
Senin,
16 Juli 2012
Hari
ulang tahunku yang ke enam belas. Tidak ada yang spesial. Tapi satu hal yang
menjadi hadiah di ulang tahunku ini yaitu mulai besok aku akan menjadi guru
matematika untuk Disty. Michael yang memintaku dan tentu saja aku menerima.
Lagipula aku bosan di rumah. Aku ingin menghabiskan waktuku bersama Disty dan
melihat tawa gadis itu. Untunglah Disty mau menganggapku sebagai guru dan
serius belajar. Aku selalu tersenyum mendengar keluhannya tentang pelajaran
matematika yang sangat susah. Menurutku, matematika itu gampang walau pada
dasarnya susah. Tapi sejak kecil aku menyukai pelajaran itu dan bagaimanapun
tingkatan kesusahannya aku selalu berusaha untuk bisa dan pandai di pelajaran
itu.
Senin,
3 Desember 2012
Ulang
tahun Disty yang ke empat belas. Kali ini Disty tidak merayakannya seperti
tahun kemarin. Rasanya begitu cepat dan bagaikan sebuah mimpi. Ku rasa baru
kemarin melihat Disty bahagia karena Rio menyatakan perasaannya pada Disty.
Tapi aku, Michael, Donna dan Miley memutuskan untuk membuat kejutan untuk
Disty. Aku sudah mempersiapkan kue untuk Disty yang adalah buatanku sendiri.
Tentu saja Ayah yang mengajariku. Ayah memang hebat. Dia adalah koki terbaik.
Disty
terlihat bahagia sekali karena kejutan itu. Aku pun bahagia melihatnya bahagia.
Hei! Tidak apa-apa jika Disty bersama cowok lain atau tidak menganggapku.
Asalkan dia bahagia, aku juga ikut bahagia. Selamat ulang tahun Disty!
Minggu,
3 Februari 2013
Terkadang
tidak selamanya hubungan kita akan terus baik dengan teman. Adakalanya kita
membutuhkan waktu sendiri tanpa teman dan jika waktunya sudah tepat kita akan
baikan lagi. Aku dan Disty adalah teman. Kami berteman. Selama aku menjadi guru
matematika Disty, Disty suka mengeluh padaku dan kesal karena katanya aku
terlalu memaksanya. Katanya aku itu kasar sekali dan keras kepala. Disty sampai
stress dibuatku. Apa karena aku suka marah melihat nilai matematika Disty yang
jelek atau lainnya. Tapi hari ini Disty benar-benar kesal padaku dan dia
kembali mengataiku sebagai cowok yang menyebalkan, membosankan dan keras
kepala. Lagi-lagi aku terima semua perkataan itu karena aku tau kalau aku
salah.
Senin,
18 Februari 2013
Michael
selalu curiga padaku kalau aku sebenarnya menyukai Disty. Entahlah bagaimana
perasaanku terhadapnya. Yang jelas aku ingin selalu berada di samping Disty dan
membuat Disty tersenyum. Aku nyaman berada di dekat Disty. Entah apa ini cinta
atau bukan. Tapi ku rasa aku memang menyayanginya. Dulu aku merasa kalau aku
jatuh cinta pada Disty dan ingin menyatakan perasaannya tepat di hari ulang
tahunnya yang ke tiga belas. Tapi karena aku masih ragu dengan perasaanku, aku
lebih baik memendamnya. Sayangnya Rio yang menyatakan perasaannya pada Disty
dan aku rasa aku terlambat. Kenapa jadi flashback begini?
Rabu,
6 Maret 2013
Mungkin
aku memang tidak berbakat menjadi guru karena aku tidak sabaran. Beda dengan
Ibuku. Dia adalah guru yang sangat hebat. Aku memutuskan berhenti menjadi guru
Disty dan kembali dengan kehidupan sepiku. Pastinya aku akan jarang melihat
Disty dan rasanya Disty tidak menyukaiku. Tak apa. Luke memang anak yang
menyebalkan dan sangat tidak menarik.
Namun,
seseorang tidak selalu bisa menahan rasa cemburu karena aku hanyalah manusia.
Dadaku begitu sesak melihat ( lagi-lagi ) Risty yang terlihat mesra dan wajah
bahagia Disty karena Rio. Aku. Kapan aku bisa membuat Disty bahagia atau hanya
tersenyum saja? Ku lihat mereka sedang menertawaiku. Aku hanya bisa bersabar
dan menganggap semuanya baik-baik saja. Risty. Mereka adalah pasangan yang
sangat cocok. Aku akui itu.
Tapi
semua kesakitan itu berubah menjadi kebahagiaan yang tidak terkira dan semua
berawal dimulai dari aku tidak sengaja bertemu dengan beberapa anak malang yang
tengah berusaha mencari uang. Jujur, aku kasihan dengan anak-anak itu. Lalu aku
memberi mereka kue yang sebenarnya aku buat untuk Disty. Tapi melihat Disty
bahagia bersama Rio, aku memilih mundur saja karena aku tidak ingin menganggu
mereka.
Anak-anak
itu tampak senang. Namun sayangnya, datang seorang cowok berwajah Asia yang
sepertinya tidak menyukaiku. Tapi entah mengapa tiba-tiba dia menceritakan
kisah hidupnya. Namanya adalah Calum. Ternyata Calum mempunyai sebuah band
tetapi vokalis mereka yang bernama Riley sedang sakit parah dan tentu saja
mereka tidak bisa tampil. Ku lihat wajah Calum sedih. Tiba-tiba aku mempunyai
sebuah ide. Aku berniat untuk bergabung di band mereka menggantikan Riley untuk
sementara waktu. Awalnya mereka tidak setuju dan merasa aneh denganku, namun
karena mereka yakin dengan kemampuanku yang menurut mereka lebih bagus
dibanding Riley, akhirnya mereka menerimaku dan Riley juga setuju. Riley malah
ingin menggantikan posisinya secara permanen. Katanya Riley ingin istirahat
dulu dan tidak mau memikirkan soal band.
Senin,
1 April 2013
Hari yang indah. Aku merasa hidupku
lebih berwarna setelah bergabung dengan band Calum. Aku merasa bahagia karena
mendapatkan teman-teman yang mau menerimaku apa adanya dan selalu membuatku
tersenyum. Apalagi Calum. Dia sangat menawan dan manis. Ada juga Niall dan
Ashton. Kami sering tampil walau dalam acara tersembunyi. Karena itulah aku
tidak diketahui oleh murid-murid di sekolahku. Ada yang bilang band kami itu
‘tidak baik’ tapi aku tidak peduli asalkan aku bisa bernyanyi sepuas mungkin.
Sayangnya, aku ketahuan oleh Rio.
Ternyata Rio sudah memperhatikanku dan dia benar-benar tidak percaya dengan
yang aku buat. Seorang Luke yang dikenal sebagai anak membosankan, penampilan
yang ketinggalan zaman, poni aneh, dan hobinya belajar saja adalah anak band
yang kata Rio ‘nakal’. Tapi aku menyukai sebutan itu. Aku memang sedikit merasa
‘nakal’ dan mulai ‘berani’. Lalu tiba-tiba Rio mengatakan dengan suara serius
bahwa aku adalah orang pertama yang Rio ceritakan tentang rahasia besarnya.
Rahasia? Kenapa harus aku?
Rabu, 1 Mei 2013
Kata Michael, aku mulai berubah dan
lebih ceria. Aku sering mengantuk di kelas. Kata Michael, itulah murid yang
sebenarnya. Jangan terlalu serius belajar. Pernah tidur di kelas sekali saja
itu sudah hebat. Terkadang aku bingung dengan jalan pikiran Michael.
Tetapi, hari ini adalah hari yang
paling sedih. Aku menyadari bahwa Riley meninggal dan ku lihat Calum, Ashton
dan Niall amat terpukul. Aku juga sangat terpukul kehilangan seseorang yang aku
sayangi. Riley. Baru kali ini aku merasakan sakitnya di tinggal oleh seseorang
yang kita sayangi walau aku dan Riley baru kenal sedangkan Calum, Ahston, dan
Niall sudah lama mengenal Riley. Niall-lah yang paling terpukul atas kepergian
Riley. Diam-diam aku bersyukur karena aku masih mempunyai orangtua yang sanga
menyayangiku dan aku takut jika mereka harus meninggalkanku. Apa jadinya aku
tanpa mereka?
Selasa, 2 Juli 2013
Mungkin sudah saatnya aku berubah.
Aku merubah style rambutku dan aku menghilangkan poniku. Style rambutku hampir
sama dengan Niall. Intinya, style rambutku sangat keren. Berkali-kali aku
memuji si pemotong rambut itu. Dan kau tau bagaimana pendapat seisi sekolah
mengenai Luke yang baru?
Mendadak aku menjadi bintang disana
dan banyak yang melihatku. Ya. Mereka memang melihat seseorang hanya dari
fisiknya saja. Tapi aku rasa aku sama seperti dulu. Aku tidak tampan. Aku tidak
keren. Aku hanya sederhana dan apa adanya. Namun saat Michael melihat aku yang
baru, dia begitu terpesona dan mengataiku sebagai cowok tercakep di sekolah ini.
Ada-ada aja. Aku hanya merubah rambutku, bukan wajahku.
Dan ternyata Disty sangat menyukai
penampilan baruku. Sekarang Disty sudah terlihat agak dewasa dan ku rasa dia
sudah tidak menganggapku sebagai anak yang menyebalkan. Dan ku harap aku tidak
akan membuatnya kesal.
Kamis, 3 Oktober 2013
Aku sedih. Ya, sedih. Ku perhatikan
hubungan antara Disty dengan Rio sedikit retak karena Disty bertemu dengan
cowok manis bernama Harry. Jujur, aku tidak tau siapa Harry itu. Setauku dia
hanyalah anak pindahan. Ku perhatikan sikap Rio berbeda dan suka marah semenjak
Disty dekat dengan Harry. Sudah aku duga. Perasaan seseorang itu adakalanya
harus berubah. But, sampai sekarang aku masih menyayangi Disty dan akan selalu
menyayanginya apapun yang terjadi.
Rabu, 23 Oktober 2013
Baru kali ini aku melihat wajah Harry
dari jarak yang dekat. Ketika itu aku, Disty, Rio dan Michael sedang makan di
kantin. Tiba-tiba Harry datang dan Disty langsung memperkenalkan Harry pada
kami. Harry memang manis dan murah senyum. Senyumnya sangat manis. Pantas saja
Disty begitu tergila-gila dengan Harry. Aku tau bagaimana gadis itu memandang
seorang cowok. Pasti Disty menyukai seseorang karena seseorang itu memiliki
sebuah kelebihan atau keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Senin, 11 November 2013
Sebuah berita heboh yang menjadi
bahan pembicaraan pagi ini. Ku dengar Rio keluar dari bandnya. Anak itu memang
berubah drastis dan aku penasaran dengannya. Tapi aku sadar kalau aku bukanlah
teman dekat Rio. Tetapi ketika aku bertemu Rio, Rio pun menceritakan padaku
sebuah rahasia besarnya. Tentu saja aku tidak percaya dengan ceritanya. Bahkan
sangat tidak percaya.
Ia dan Disty adalah adik kakak?
Lelucon macam apa ini?
Rabu, 27 November 2013
Aku paham sekarang. Disty memang adik
Rio. Aku baru menyadari ada banyak kemiripan antara Rio dengan Disty. Tetapi
Rio tidak mau memberitahukan rahasia ini pada Disty. Aku pun dilarang Rio untuk
memberitahu ke Disty.
Hari ini hujan. Ku lihat Disty pulang
ke rumah, kebetulan aku berada di rumahnya, dan melihat Disty bahagia karena
habis bermain hujan dengan Harry. Tetapi tampaknya Michael sangat tidak
menyukai Harry. Disty pun marah lalu menangis di kamar mandi. Langsung saja aku
mengejarnya dan memeluknya dengan erat. Sepertinya Disty nyaman berada di pelukanku
dan aku senang sekali. Untuk pertama kalinya aku memeluk Disty. Disty
mengatakan kalau aku lebih baik dari Michael. Tapi ku rasa Michael lebih hebat
dariku.
Minggu, 1 Desember 2013
Bulan Desember….
Aku tidak sengaja bertemu dengan
Disty. Ku lihat wajah gadis itu sedang galau dan sedih. Aku mendekatinya dan
ingin berbagi kesedihan. Tentu saja dia mau karena sekarang Disty suka curhat
padaku. Katanya, aku adalah pendengar yang baik dan motivator yang baik.
Kebanyakan Disty curhat tentang
hubungannya dengan Rio dan perasaannya pada Harr. Tapi menurutku itu hanya
masalah kecil. Kalau Disty lebih ke Harry dan sudah tidak mencintai Rio ya apa
gunanya mempertahankan hubungan itu?
Kamis, 5 Desember 2013
Mungkin ini yang terbaik bagi Disty
dan Rio. Mereka putus tepat di hari anniv mereka yang ke dua tahun. Tentu aku
tidak boleh senang karena Disty sendiri dan ku rasa aku mempunyai kesempatan
besar mengenai perasaanku. Tapi aku masih bingung. Mungkin perasaan itu
tidaklah penting asalkan aku bisa melihat Disty tersenyum bahagia.
Ku perhatikan Rio tampak sedih. Tapi
meski Disty masih mencintainya, tentu hubungan itu harus berakhir karena
hubungan itu terlarang. Rio dan Disty adalah adik kakak. Kemudian aku memberi
Rio sebuah CD yang adalah hasil karya kami. Aku sudah membuat lagu judulnya
‘Amnesia’. Tentu saja lagunya sedih karena subjek di lagu itu menginginkan
hilang ingatan untuk melupakan semua kesakitan itu. Ku rasa Rio cocok
mendengarkan lagu itu.
Rabu, 12 Maret 2014
Disty. Gadis itu benar-benar berubah
saat pacaran dengan Harry. Aku tidak merasa sedih, sakit atau apa. Justru aku
merasa senang melihat Disty bahagia. Tapi aku kecewa dengan Disty. Dia terlalu
mengorbankan dirinya untuk Harry. Bahkan Disty rela menjual gitarnya demi
Harry. Entahlah. Aku tidak bisa menebak pikiran gadis itu.
Hari itu aku ikut mengantar Disty
menjual gitarnya. Disty tampak terlihat tidak baik. Ku rasa Disty melakukan itu
karena paksaan. Gitar adalah satu-satunya benda kesayangan Disty. Tidak mungkin
Disty tega menjual gitar itu, meski atas suruhan Harry, begitu pendapatku. Tapi
Disty keras kepala. Dia memaksa Jade mengambil gitarnya lalu pergi begitu saja.
Disty. Aku kasihan dengan Disty. Dan aku mempunyai sebuah ide. Aku memutuskan
mengambil gitar Disty dan membawanya pulang. Entahlah seberapa lama aku
menyimpannya sampai Disty sadar siapa dia dan apa keinginan terbesarnya.
Rabu, 16 April 2014
Disty sakit. Entahlah apa penyebabnya
yang jelas aku begitu khawatir dengan keadaannya. Ketika aku sampai di rumah
Disty, gadis itu belum sadar juga tetapi Disty kelihatan baik-baik saja. Aku
dan Michael menunggu di teras. Kemudian datang Harry. Tentu saja emosi Michael
langsung naik melihat kedatangan Harry yang dianggap sebagai penyebab semua ini.
Michael tau Harry-lah yang membuat Disty berani menjual gitarnya karena Harry
tidak menyukai musik.
Pertama kalinya aku melihat Michael
begitu marah dengan seseorang dan adu mulut dengan Harry. Dan tampaknya Harry
tidak mau kalah. Ku kira Harry hanya bisa menunduk dan terdiam. Ternyata Harry
bisa melawan. Tapi akhirnya aku menyuruh Harry masuk ke dalam karena ku rasa
Disty sangat membutuhkan Harry. Tentu saja Michael marah dengan apa yang aku
lakukan dan mengira aku sekongkol dengan Harry.
Tapi ku rasa, Harry dan Disty adalah
pasangan yang romantis. Walau ku tau Harry sering menyakiti Disty, tapi Disty
tetap mencintai Harry. Kekuatan cinta sangatlah kuat. Ya. Aku akui itu.
Rabu, 23 April 2014
Hari ini ada acara penting di sekolah
dan aku selalu tidak menghadiri acara itu. Aku berani bertaruh Disty tidak
menonton acara itu. Benar dugaanku. Aku menemukan Disty di perpustakaan sambil
membaca novel. Membaca adalah hobi baru Disty. Tapi hanya membaca novel saja,
bukan pelajaran, hehe…
Tentu saja aku sangat merindukan
Disty dan Disty kembali ceria. Dia bahagia melihatku dan bercerita panjang
lebar. Entah tentang Harry atau lainnya. Yang paling penting dari pembicraan
ini, Disty menceritakan email yang ia dapatkan yang tidak lain adalah email
dari Lintar, cinta pertama Disty. Katanya Lintar akan kembali suatu hari nanti.
Entahlah. Namun Disty terlihat tidak tenang dengan email itu. Aku pun
penasaran. Apakah Lintar masih mencintai Disty?
Selasa, 19 Agustus 2014
Hari yang besar dan hari yang sangat
tidak aku duga. Hampir saja aku mati kalau aku tidak di selamatkan oleh
beberapa orang yang melihatku berusaha menyelamatkan Disty dari dua lelaki
mengerikan. Tapi ku lihat keadaan Disty sedang tidak baik. Sama sepertiku. Tapi
aku lebih mementingkan Disty dibanding diriku sendiri.
Disty terbangun dan menangis.
Ternyata dia sedang membutuhkan Harry. Tentu saja Michael kesal. Masih saja
Disty mengingat Harry padahal Harry sendiri yang membuat Disty seperti ini.
Tapi aku senang karena Disty berterimakasih padaku. Luka yang aku rasakan
seakan-akan menghilang melihat Disty tersenyum ke arahku.
Rabu, 10 September 2014
Lagi. Disty curhat padaku tentang
perasaannya pada Harry. Tentang Harry yang selalu menyakitinya sedangkan Disty
sudah banyak berkorban untuk Harry. Jujur, aku kasihan dengan Disty. Disty
adalah gadis yang baik. Seharusnya dia mendapatkan laki-laki yang baik. Tapi
sudah ku bilang. Kekuatan cinta itu sangat besar. Disty tetap setia dan
mencintai Harry apapun yang terjadi meski hatinya sakit. Menurutku, cinta itu
tidaklah menyakiti karena cinta itu adalah saling melengkapi untuk menjadi
sempurna. Aku yakin Harry akan berubah. Aku mendukung hubungan Disty dengan
Harry karena aku tau Disty sangat mencintai Harry dan rasa cintanya pada Harry
sangat besar.
Sama seperti kisahku. Aku mencintai
seseorang dengan rasa sakit yang ku rasa, tetapi semua itu akan baik-baik saja
asalkan gadis yang aku cintai bahagia. Disty. Ya. Cinta. Kalau ternyata aku
benar-benar jatuh cinta dengan Disty dan sudah tidak ragu dengan perasaanku,
itu cukup baik. Aku senang karena Disty mau menganggapku ada dan tidak lagi
mengataiku cowok yang menyebalkan.
Kau
dengar Adisty, cukup melihatmu tersenyum saja aku bahagia.
Sabtu,
4 Oktober 2014
Hari
yang paling menyedihkan. Aku hampir meneteskan air mata menulis cerita hari
ini. Disty. Pesawat yang ditumpangi Lintar mengalami kecelakaan dan Lintar
meninggal. Tapi sebelumnya Lintar mengirim email ke Disty dan isi emailnya
sangat menyakitkan dan membuat Disty menangis keras. Aku juga ingin sekali
menangis tapi sebisa mungkin aku tahan. Dadaku terasa sesak. Disty. Aku tidak
bisa membayangkan bagaimana rasanya berada di posisi Disty.
Lintar-lah
yang menyadarkan Disty. Aku yakin sehabis ini Disty kembali mencintai musik
karena musik adalah segala-galanya. Memang benar. Bagiku, musik adalah
segala-galanya. Ku harap setelah ini kau akan mengerti Dis dan semoga Lintar
tenang di alam sana.
Minggu,
5 Oktober 2014
Entahlah
apa yang ku tulis yang jelas aku bisa merubahnya menjadi lirik lagu yang
romantis. Aku benar-benar sedih hari ini. Disty sedang tidak baik. Disty masih
saja menangis akibat email Lintar kemarin.
Dis,
ku harap kau bisa kuat menghadapi semua ini. Aku akan selalu ada untukmu dan
melakukan apapun demi membuatmu tersenyum. Apapun.
Senin,
13 Oktober 2014
Aku
harap kau bisa tersenyum setelah menemukan kembali gitarmu. Gitar itu sama
seperti dulu dan kenangan Lintar disana masih ada. Ku harap kau bisa tersenyum
dan bisa bernyanyi lagi. Aku suka melihatmu bernyanyi sambil bermain gitar. Kau
adalah gadis yang sangat hebat. Maaf Dis karena aku menyembunyikan semua ini
darimu. Jangan penasaran siapa orang yang selama ini menyimpan gitarmu.
Kamis,
6 November 2014
#RIPMariohaling
Semoga
Rio tenang di alam sana. Rio mengalami kecelakaan dan mati di tempat. Tapi
sepertinya Rio sudah tau kalau hal ini akan terjadi. Sepertinya Rio ingin
menyusul Lintar yang adalah sepupunya. Tetapi Rio sudah menulis surat untuk
Disty dan Disty sadar bahwa dia dan Rio adalah adik kakak. Inilah pukulan kedua
bagi Disty. Keep strong, Dis..
Aku
dan Disty mengunjungi makam Rio. Ku lihat Disty masih belum mengikhlaskan semua
ini. Disty begitu sakit ditinggal pergi oleh Lintar dan Rio. Aku tau Dis. Aku
tau dan aku bisa merasakan kesedihan dan kesakitanmu. Kemudian Harry datang dan
meminta maaf atas semuanya. Awalnya Disty diam saja. Tetapi karena Harry ingin
pindah ke Manchester dan memulai kehidupan baru disana, akhirnya Disty menangis
dan masalahnya dengan Harry clear.
Mungkin
memang ini jalan yang terbaik. Harry harus memulai kehidupan baru di Manchester
dan Disty sendiri memulai kehidupan baru di London. Tetap kuat Dis. Aku janji
setelah ini aku akan membuatmu bahagia. Aku janji Dis.
Senin,
8 Desember 2014
Disty
sudah kembali ceria. Inilah Disty yang sebenarnya. Disty sudah mencintai musik
lagi dan banyak menulis lagu. Aku memaksanya untuk tampil di acara akhir tahun
nanti tapi Disty menolak. Padahal Disty sudah menulis satu buah lagu yang dia
khususkan untuk Lintar, Rio, dan Harry aka L. R. H. L. H. R. Sepertinya aku
tidak asing lagi dengan singkatan nama itu. Aku tersenyum. L. R. H. Itu namaku.
Luke Robert Hemmings. Kebetulan sekali. Entah apa maksud dari semua ini.
Akhirnya
Disty mau tampil asalkan aku harus menonton dan berada di barisan paling depan.
Oke. Aku terima dan aku tidak sabar melihatmu tampil nanti.
Sabtu,
20 Desember 2014
Aku
berubah pikiran. Aku ingin membuat kejutan untuk Disty dan lainnya. Aku masih
berada di band Calum. Namun sayangnya Niall sudah lama out padahal Niall adalah
seorang gitaris yang hebat dan aku cocok berduet dengannya. Tiba-tiba aku
teringat Michael. Why not?
Calum
dan Ahston tampak setuju dengan usulku dan kami akan tampil diacara akhir tahun
nanti. Dan tentunya aku akan tampil sendiri di depan dan menyanyikan satu buah
lagu untuk Disty. Ya. Lagu ciptaanku sendiri yang sudah lama aku buat.
Rabu,
31 Desember 2014
It’s
the best day ever!
Aku
bingung mau nulis yang mana dulu tapi aku sangat senang sekali. Aku sukses
membuat semua penonton tersenyum dan bertepuk tangan ke arahku. Aku sukses membawakan
laguku yang berjudul Out of My Limit yang aku khususkan untuk Disty. Tampaknya
Disty kaget melihatku, apalagi aku bernyanyi sambil bermain gitar. Maaf Dis.
Selama ini aku merahasiakan semua inu padamu. Jangan marah ya. Tapi aku hampir
menangis mendengar lagu ciptaanmu yang berjudul Like Rain of Hearts meski aku
tidak bisa melihatmu secara langsung bersama Michael dan lainnya. Maafkan aku.
Semuanya
begitu sempurna saat aku mengajak Michael tampil di panggung dan menyanyi
bersama. Aku senang sekali. Semua orang senang di sore hari menjelang malam
itu. Dan Michael memutuskan untuk bergabung di band kami dan karena nama band
kami belum jelas, maka Michael yang mengusulkan namanya.
5
Seconds of Summer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar