expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 21 Juli 2015

Towers ( Part 18 )



Part 18

.

            Keadaan Ashley sudah membaik dan tampaknya Ashley sudah agak tenang. Sekarang ini jam menunjukkan pukul delapan malam. Liza masih setia menemani Ashley dan sedikit khawatir mengapa sampai sekarang Tristan belum datang juga. Tristan kemana? Liza merasa ada sesuatu yang terjadi pada Tristan.

            “Ma, kak Tris mana?” Tanya Ashley.

            Meski Liza merasa khawatir, sebisa mungkin Liza menyembunyikan rasa kekhawatirannya itu agar tidak membuat Ashley khawatir. Liza tidak ingin Ashley kembali menjadi tidak tenang dan sepertinya Ashley sudah melupakan soal Luke.

            “Kak Tristan sedang membeli makanan di luar, sebentar lagi dia datang.” Bohong Liza.

            Tiba-tiba pintu kamar rawat Ashley diketuk oleh seseorang. Liza sedikit kaget dan berharap yang mengetuk itu adalah Tristan. Liza pun berjalan mendekati pintu itu dan membukanya. Bukan. Bukan Tristan, melainkan Novela! Cepat-cepat Liza menampilkan senyumnya dan mempersilahkan Novela masuk ke dalam.

            “Gimana keadaan Ashley?” Tanya Novela.

            “Ashley sudah sadar.” Jawab Liza.

            Benar apa kata Liza. Ashley sudah sadar dan Ashley sedang tersenyum padanya. Tiba-tiba Novela teringat dengan Tristan. Dimana Tristan? Seharusnya Tristan ada disini.

            “Dimana Tristan?” Tanya Novela.

            Liza tidak menjawab pertanyaan Novela. Liza tidak ingin berbohong untuk yang kedua kalinya. Sementara itu Novela merasa Liza sedang menyembunyikan sesuatu yang menyangkut soal Tristan. Novela merasa Tristan sedang tidak baik-baik saja dan gadis itu menjadi khawatir. Tristan. Novela sudah rela membayar biaya rumah sakit hanya untuk membantu Tristan meski Tristan tetap ingin mengganti uangnya. Tristan masih sama. Tristan yang tidak menyukainya dan tidak tertartik padanya. Novela harus menerima semua itu.

            “Semua biaya rumah sakit biar Vela yang tanggung.” Ucap Novela.

            Liza yang tidak tau bahwa Novela yang membayar biaya rumah sakit langsung kaget. Novela sangat baik padanya. Novela mau menanggung biaya rumah sakit walau Liza merasa keluarga Novela kurang menyukainya.

            “Terimakasih. Kamu sudah sangat baik dengan keluarga kami.” Ucap Liza.

            Novela tersenyum membalas ucapan Liza. Jika saja Tristan seperti Liza. Jika saja Tristan sedikit mau melihatnya… Kemudian Novela teringat dengan Luke. Apakah Liza sudah mengetahui bahwa Luke mirip dengan Tristan?

            “Ng.. Tante sudah tau kalau Luke mirip dengan Tristan?” Tanya Novela.

            Bodoh! Novela merasa dirinya bodoh menanyakan hal itu. Tentu saja Liza tidak mengenali Luke dan mana mungkin Liza bisa menyimpulkan bahwa Luke mirip dengan Tristan? Namun jawaban Liza di luar dugaannya.

            “Tentu saja mereka mirip. Bahkan saking miripnya tante terkadang sulit membedakan antara Luke dengan Tristan” Jawab Liza.

            Tubuh Novela menjadi gemetaran. Apa ia salah bicara tadi? Tapi Novela langsung ingat dengan cerita Ashley yang mengatakan bahwa Tristan memiliki saudara kembar bernama Luke yang sudah meninggal. Mungkin Luke itu yang dimaksud Liza, bukan Luke Flemmings.

            Novela hampir lupa kalau ia membawa beberapa makanan untuk Liza dan Ashley. Gadis itu pun memberikan makanan itu pada Liza dan Liza menerimanya dengan penuh rasa terimakasih.

            “Kau gadis terbaik yang pernah aku temui..” Ucap Liza.

***

            Sudah berapa lamakah ia berada di tempat ini?

            Tristan terbangun dari tidurnya dan menyadari bahwa sudah jam delapan malam. Bukankah seharusnya Tami memaksanya keluar katanya ada acara penting? Kalau batal syukurlah. Sekarang Tristan harus mencari cara agar bisa keluar dari tempat ini. Sebenarnya tempat ini sangat nyaman dan Tristan merasa puas. Ternyata menjadi Luke sangatlah enak. Banyak mempunyai idola dan memiliki uang yang berlimpah.

            Tristan berjalan mendekati cermin dan tersenyum menatap dirinya yang seakan-akan adalah Luke. Luke. Satu-satunya jawaban adalah bertemu dengan Luke agar semua masalah yang ia alami selesai. Tiba-tiba kepalanya menjadi pusing. Tristan merasa dunia sedang berputar dan Tristan merasa sedang di datangi oleh seorang makhluk. Seorang makhluk aneh yang berpakaian serba putih.

            Salah satu diantara kalian harus mati. Kau harus memilih: mengorbankan dirimu atau mengorbankan dirinya’

            Lagi. Suara itu kembali hadir dan membuat Tristan ketakutan. Tristan merasa seperti sedang diterkam oleh si pemiliki suara. Ini bukan mimpi. Ini kenyataan! Tristan sedang tidak bermimpi sekarang. Akhirnya kondisinya mulai membaik dan Tristan lega semuanya sudah berakhir meski Tristan merasa takut kalau-kalau makhluk aneh itu datang lagi.

            Sampai sekarang Tristan masih penasaran dengan mimpinya itu. Mengorbangkan dirimu atau mengorbankan dirinya? Apakah ia harus mati? Tidak. Tristan tidak ingin mati. Tristan harus bertemu Luke dan tidak ingin meninggalkan Liza dan Ashley. Tetapi jika ia tidak mati, maka ‘dirinya’-lah yang akan mati. Tetapi ‘dirinya’ itu siapa?

            Pintu kamarnya diketuk oleh seseorang dan itu mampu membuat Tristan kaget. Ternyata Tami. Tristan lupa mengunci pintu kamarnya. Disana, Tami menatapnya dengan tatapan aneh. Mungkin saja Tami sadar bahwa dirinya memang bukan Luke.

            Perlahan Tami berjalan mendekati Tristan dengan ragu. Sementara itu Tristan terus saja menatap Tami dan berharap gadis itu mau membebaskannya karena ia harus pergi ke rumah sakit agar Liza tidak merasa khawatir dan Tristan ingin melihat kondisi Ashley.

            “Kau.. Kau bukan Luke. Luke tidak seperti ini. Siapa kau?” Tanya Tami dengan perasaan takut.

            “Aku Tristan. Sudah aku bilang kalau aku bukan Luke. Aku Tristan.” Jawab Tristan dengan santai.

            “Tristan? Mengapa kalian sangat mirip?” Tanya Tami bingung.

            Jangankan Tami, Tristan saja juga bingung. Karena itulah Tristan ingin bertemu Luke. Tetapi dimana Luke? Tristan sudah sangat tidak sabar untuk bertemu Luke dan menemukan jawabannya.

            “Dimana Luke?” Tanya Tristan.

            “Kau..” Ucap Tami.

            Gadis itu sedikit menjauhi Tristan sambil memijit kepalanya yang tiba-tiba sakit. Tidak mungkin. Cowok yang ia lihat itu tidak nyata. Tapi mengapa cowok itu mirip sekali dengan Luke? Apa Luke memiliki saudara kembar? Tiba-tiba Tami teringat dengan ucapan Luke yang mengatakan bahwa Luke merasa aneh jika melihat anak kembar. Jangan-jangan…

            “Kau memang saudara kembar Luke! Kau-lah keluarga Luke! Akhirnya aku berhasil menemukan keluarga Luke!” Ucap Tami.

            Tristan menatap aneh gadis di depannya. Tami seakan-akan tau dan bisa menyimpulkan bahwa ia adalah saudara kembar Luke sekaligus keluarga Luke.

            “Aku tidak tau. Dimana Luke? Aku membutuhkan jawabannya!” Ucap Tristan.

            Tami menatap Tristan dengan lekat. “Percuma kau mencari Luke. Luke mengalami amnesia dan tidak bisa mengingat masa lalunya. Tentu saja Luke tidak bisa mengingatmu. Tapi jika kita berusaha mengembalikan ingatannya, tentu kebenaran-lah yang akan kita dapatkan.” Ucapnya.

            Apa? Luke amnesia? Entahlah apakah Tristan harus percaya dengan Tami atau tidak. Tapi ucapan Tami terdengar nyata. Jadi, Luke mengalami amnesia? Seandainya jika Luke tidak amnesia, tentu Luke akan mengingat siapa keluarganya dan darimana asalnya. Tapi kalau Luke hilang ingatan, mengapa Luke bisa memutuskan untuk pergi ke Sydney?

            “Satu hal yang aku tau dari Luke. Keluarga asli Luke ada di Sydney dan Luke adalah warga Australia, bukan warga Amerika, dan namanya bukan Luke Flemmings. Entah Luke apa.” Ucap Tami.

***

            Penampilan yang amat sempurna. Luke bersyukur tidak ada yang mengenalinya. Mungkin orang-orang mengira ia adalah Tristan, bukan Luke. Namun jika dilihat, penampilan mereka banyak diminati oleh para penonton walau tidak terlalu banyak. Luke merasa bahagia sekali walau terasa berbeda. Ternyata, tampil di depan bersama teman-temannya menciptakan rasa yang berbeda dibanding tampil sendiri.

            Selama ini Luke sadar bahwa ia sangat egois dan tidak mau tau perasaan orang lain. Sudah berkali-kali Luke menentang permintaan Sony yang menurut Luke tidak ada salahnya. Hanya saja Luke ingin semua keinginannya tercapai meskipun salah dan terdengar egois. Bagi Luke, Michael dan lainnya tidak buruk-buruk amat. Luke tersenyum. Sepertinya ia menemukan sebuah ide yang bisa membuat Michael dan lainnya kaget.

            Saat istirahat, Michael menghitung uang dan uang yang ia dapatkan cukup banyak. Itu berkat Luke yang aslinya adalah seorang penyanyi. Dan Michael amat mudah berduet dengan Luke. Intinya, Michael begitu merasa nyaman dengan Luke dan berharap Luke akan tetap berada di band-nya menggantikan Tristan.

            Tristan? Bukannya sama saja menyakiti hati Tristan? Toh Luke hanya sementara disini dan Luke akan kembali menjadi Luke yang sebenarnya, bukan menjadi seorang Tristan. Entah mengapa dada Michael terasa sesak.

            “Aku sungguh-sungguh tidak menyangka ternyata menyenangkan nge-band bersama kalian.” Ucap Luke sambil mengelap keringatnya.

            Calum tersenyum. “Tentu saja. Aku harap semua berjalan seperti ini. Tapi kami sadar kalau kau bukanlah seperti kami. Kedatanganmu disini merupakan seuatu kejutan bagi kami.” Ucapnya.

            Luke tidak merespon ucapan Calum. Cowok itu tiba-tiba saja diam dan merasakan sesuatu yang aneh. Tiba-tiba saja kepalanya berputar-putar dan Luke merasakan sakit hampir di seluruh tubunya. Sakit sekali dan tubuhnya terasa lemah. Luke tidak pernah merasa sesakit ini. Apa yang sedang terjadi padanya?

            Samar-samar Luke mendengar suara kecemasan dari Calum, Ashton dan Michael. Rasa sakit yang semakin besar membuat pertahanan tubuh Luke tidak kuat dan akhirnya Luke tidak sadarkan diri.

            Luke tidak sadarkan diri tetapi ia bisa merasakan sentuhan seseorang yang sepertinya menginginkannya kembali ke sisi-Nya.

***

            Rumah sakit itu mendadak ramai dan banyak sekali wartawan disana. Entahlah apa yang mereka cari. Tetapi satu hal yang mereka tau. Bahwa seorang penyanyi muda yang sedang naik daun bernama Luke Flemmings dilarikan di rumah sakit dan belum ada kabar apapun. Tentu saja berita ini sudah menyebar dan menghebohkan dunia maya. Di facebook, twitter, instagram dan lain-lain.

            Kebetulan Tristan berada di rumah sakit yang mendadak ramai itu. Ada apa ini? Tiba-tiba Tristan diserang oleh puluhan wartawan dan Tristan menjadi bingung. Sebagian dari wartawan itu menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

            “Aku bukan Luke! Dimana Luke?” Ucap Tristan dengan suara yang sangat keras.

            Namun percuma saja. Para wartawan itu tidak mau mendengarnya dan malah membuatnya sulit untuk bernafas. Untunglah security datang dan membantunya untuk keluar dari perangkap wartawan yang menurut Tristan sangat mengerikan. Security itu mengantarnya di sebuah ruangan yang tidak lain adalah ruangan Luke di rawat. Tetapi Tristan tidak diizinkan untuk masuk. Tristan malah kaget mendapati Michael, Calum dan Ashton yang terlihat cemas.

            “Katakan! Apa yang sedang terjadi dengan Luke?” Tanya Tristan.

            Tetapi tidak ada yang menjawab.

***

            Luke Flemmings Memiliki Saudara Kembar?

            Berita itu sudah tersebar dimana-mana dan foto Tristan juga sudah tersebar di media sosial. Tentu saja para fans Luke menjadi kaget. Luke memiliki saudara kembar bernama Tristan? Yang benar saja! Berita Luke yang dilarikan di rumah sakit belum selesai malah datang berita yang lain. Ada juga yang mengatakan bahwa yang dilarikan di rumah sakit bukanlah Luke, melainkan saudara kembar Luke.

            Tentu saja sedari tadi Novela membaca berita-berita itu di internet. Dan Novela menjadi khawatir. Bukan mengkhawatirkan Tristan saja, tapi juga mengkhawatirkan Luke. Ingin sekali Novela pergi ke rumah sakit tetapi ia tidak berani karena di rumah sakit itu pasti ramai dan Novela akan mati disana.

            Sama halnya dengan Tami. Tidak mungkin Tristan yang dilarikan di rumah sakit karena baru saja setengah jam Tristan meninggalkannya dalam kondisi yang sehat. Luke? Apa yang sedang terjadi dengan Luke? Sony dan lainnya juga merasa panik dan berharap berita itu hanyalah sebuah kebohongan belaka.

            Mau tidak mau Tami harus pergi ke rumah sakit itu, secepatnya demi mendapatkan sebuah kebenaran.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar