Epilog
.
“HARRY
!!!”
Pemuda itu
ambruk seketika setelah menyelesaikan lagunya. Tentu saja banyak orang yang
berbondong-bondong. Emma yang tidak menduga akan hal ini langsung berteriak
histeris seperti kesurupan. Begitu pula dengan Louis, Niall, Liam dan Zayn. Mereka
yang mengira konser ini bakal berakhir seru dan menyenangkan kini menjadi
menyedihkan.
“Kak! Apa
kakak bisa mendengar suara Ele?”
Ele juga
ada disana dan gadis itu menangis tersedu-sedu. Louis yang ada di samping Ele
menggenggam tangan gadis itu. Beberapa para medis mengecek tubuh Harry dan
ternyata mereka menemukan sebuah luka di bagian perut Harry dan darah banyak
sekali keluar. Keringat dingin membahasi wajah Harry yang pucat.
Secepat
mungkin mereka membawa Harry ke rumah sakit. Emma yakin sekali Harry masih
hidup. Di tengah perjalanan ia masih bisa merasakan denyut nadi Harry. Kabar
tak kalah terkejutnya lagi, ada yang menemukan mayat seorang pemuda yang tidak
lain adalah Luke! Luke sangat mengenaskan dan diduga dia buhuh diri. Apa
kematian Luke ada hubungannya dengan Harry?
Sesampai di
rumah sakit, dokter dibantu dengan perawat mencoba mengembalikan keadaan Harry
namun keadaan Harry semakin buruk. Diduga peluru yang mengenai perut Harry
sangat beracun dan tidak bisa disembuhkan. Emma dan lainnya tidak bisa berbuat
apa-apa. Terlebih saat mereka menyadari bahwa denyut jantung Harry sudah tidak
berdetak lagi. Rasanya seperti tahun kemarin di hari yang sama.
Ya. Emma
kehilangan dua lelaki yang sangat dicintainya dan di hari yang sama.
***
Gitar cokelat yang baginya sangat
berharga. Itulah gitar yang digunakan Harry pada saat menyanyikan sebuah lagu
di panggung tiga minggu yang lalu. Half a Heart. Mengapa Harry harus
meninggalkanya? Mengapa?
Emma sudah membaca tulisan Harry
yang dapat membuat dadanya sesak. Berkat tulisan itu, Emma jadi tau bagaimana
kehidupan Harry yang sebenarnya dan kenyataannya sangat bertolak belakang
dengan apa yang selama ini ia bayangkan. Ternyata Harry begitu dekat dengan
Austin dan mereka adalah sahabat sejati. Emma tidak bisa menahan senyumnya
mengingat dua lelaki yang dicintainya adalah sahabat sejati. Dan kenapa ia
tidak menyadarinya?
Tiga minggu sudah Harry
meninggalkannya dan apakah ia baik-baik saja? Apakah ia bisa tegar seperti
ketika Austin meninggalkannya? Emma menatap gitar itu sambil tersenyum. Ada
sebuah lagu yang ia ingin nyanyikan. Lagu yang ia khususkan untuk Harry. Lagu
yang menjadi balasan dari lagu yang Harry nyanyikan saat di panggung.
Senar-senar gitar itu pun berbunyi
hingga menghasilkan nada yang indah dan lembut. Emma mencoba untuk tersenyum
dan menahan air matanya.
“Shut the door, turn the light off
I wanna be with you, I
wanna feel your love
I wanna live inside you
I cannot hide this even though I try
Heart beats harder, time escapes me
Trembling hands touch skin,It makes
this harder
And the tears stream down my face
If we could only have this life for
one more day
If we could only turn back time
You
know I’ll be your life your voice your reason to be
My
love my heart it’s breathing for this
Moments
in time I’ll find the words to say
Before
you leave me today…”
THE END!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar