Ele’s
Wedding
“He’s
not the kind of boy
Who
should be rudely barging in on a white veil occasion
But
you’re not kind of girl
Who
should be marrying the wrong boy”
Kesedihan masih terlihat di wajahnya yang cantik.
Sekarang ini, hanya ia dan Louis yang berada di tempat ini. Taylor memerhatikan
wajah Louis yang sedaritadi menunduk dan sama sekali tidak diangkat. Baiklah
Tay. Akhiri hubungan ini dan kau harus melupakan Louis. Inilah takdir yang
harus kau lakukan, batinnya sekaligus menyemangati dirinya sendiri.
“Lou,
apa kau mencintai Ele dan tidak mencintaiku?” Tanya Taylor dengan suara yang
tenang.
“Ya.
Maafkan aku.” Jawab Louis.
Taylor
merasa puas mendengar kejujuran Louis. “Lantas, kalau kau tidak mencintaiku,
kenapa kau malah memberiku bunga mawar dan menjadikanku sebagai kekasihmu?”
Tanyanya lagi.
“Aku..
Aku tidak tau. Aku hanya…”
Tiba-tiba
saja tangisan Taylor terdengar di telinganya dan Louis tidak tega mendengar
suara tangisan itu. Ia ingin memeluk tubuh Taylor tapi ia tidak berani. Louis
berharap, hari ini cepat berlalu dan masalah-masalah yang dialaminya menjadi
hilang.
“Lou..
Hiks.. Hiks.. Aku.. Aku mencintaimu Lou.. Aku..”
Louis
memberanikan diri menatap wajah cantik yang tengah bersedih itu. Tapi
keputusannya udah bulat yaitu ia memilih hidup bersama Ele dan bukan Taylor
karena Ele adalah pilihan terbaiknya. Jadi, tidak ada gunanya Taylor menangis
dan memohon padanya. Toh hatinya tetap memilih Ele.
“Tay,
maafkan aku. Maafkan aku. Ku harap kau mendapatkan pria yang lebih baik
dariku.” Ucap Louis.
Sebisa
mungkin Taylor menghentikan isakannya. “Aku.. Aku tidak bisa Lou.. Aku..”
Pada
akhirnya Louis memeluk Taylor dengan segala kesalahan dan penyesalannya. Sulit
sekali berbicara dengan Taylor karena gadis itu tidak bisa berhenti menangis.
Ia baru sadar bahwa Taylor adalah gadis yang rapuh dan sedikit saja tersakiti
akan membuat air matanya keluar dengan deras.
“Tay..
Kau masih mempunyai sahabat-sahabat yang menyayangimu. Dan ku mohon, kau jangan
membenci Ele. Aku yang salah dan dia tidak salah. Tay, ku mohon kau untuk
lupakan aku. Aku tidak pantas kau cintai. Masih banyak lelaki lain yang pantas
untukmu.” Ucap Louis.
Merasa
sadar di peluk oleh Louis, Taylor berusaha untuk melepaskan diri dari pelukan
itu lalu menatap Louis dengan sejuta kepedihan dan kesakitan. Sementara Louis
kembali menunduk karena ia tidak sanggup melihat wajah sedih Taylor.
“Ya.
Aku tau Lou, dan aku sangat menyesal karena telah mencintaimu. Cinta memang
menyakitkan. Sangat menyakitkan! Aku bersumpah untuk tidak lagi mencintai
lelaki manapun!” Ucap Taylor lalu pergi meninggalkan Louis, masih dengan
tangisannya.
Setelah
kepergian Taylor, Louis tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi ia lega karena
urusannya dengan Taylor selesai dan senang jika Taylor membencinya. Yang
menjadi masalahnya, jika Ele tau saat ini Taylor sedang terpuruk karenanya, apa
gadis itu masih mau melihatnya lagi?
***
“TAYLOR!!
HARRY!! NIALL!!” Teriak Selena dengan nafas ngos-ngosan. Tentu saja Taylor,
Harry dan Niall kaget mendengar teriakan Selena yang tidak biasa.
“Ada
apa Sel? Jangan membuatku panik!” Kata Harry.
Sebelum
bercerita, terlebih dahulu Selena mengatur nafasnya yang tadi sempat tidak
beraturan. Lalu gadis itu menyempatkan diri melirik ke arah Taylor yang
terlihat masih sedih, namun tidak seburuk hari kemarin.
“Baiklah.
Aku akan menceritakannya. Tapi ku harap kalian percaya dengan ceritaku.” Kata
Selena.
“Kau
banyak bicara. To the point saja.” Kata Niall yang benar-benar penasaran.
“Kalian
kenal kan sepupuku yang bernama Zayn? Nah, aku dengar dari Zayn, sebentar lagi
dia akan menikah dengan Ele! Apa maksudnya ini? Bukannya Zayn sudah punya
kekasih dan dia tidak mau meninggalkan kekasihnya itu?” Kata Taylor.
Mendengar
penjelasan Selena yang tidak masuk akal itu, Niall langsung tertawa. “Tidak
mungkin mereka menikah. Aku juga tidak yakin kalau Ele kenal dekat dengan
Zayn.” Ucapnya.
“Aku
serius! Tanya aja ke Ele kalau kau tidak percaya!” Kata Selena.
Sementara
Taylor, ia berpikir jika ucapan Selena benar, pasti Ele melakukan semua itu
hanya untuk melupakan Louis. Tapi jujur saja, ia ikhlas jika Ele bersama Louis
ataupun menikah karena ia sudah tidak memiliki cinta lagi. Ia sudah tidak
peduli dengan cinta dan siap jika selama-lamanya ia menjadi perawan tua.
Tiba-tiba,
Ele datang sehingga menimbulkan kekagetan. Selena menatap Ele dengan gugup. Dan
Taylor, kedua matanya berkaca-kaca saat melihat sahabatnya itu. Ia berharap Ele
tidak membencinya.
“El..”
Lirih Taylor.
Ele
tersenyum sambil memandangi satu per satu sahabatnya itu. “Aku kangen kalian.
Sekarang kita jarang berkumpul seperti dulu.” Ucapnya.
“Ya.
Semakin bertambah umur, kita semakin jarang berkumpul.” Kata Selena.
Niall
menatap wajah Ele yang lain dari biasanya. Jangan-jangan Ele memang mau menikah
dengan Zayn. “El, kau.. Kau mau menikah dengan Zayn?” Tanyanya.
“Ya.”
Jawab Ele dengan santai. “Kau pasti sudah tau dari Selena.” Sambungnya.
Tiba-tiba
Taylor berdiri sambil menatap Ele dengan tatapan yang sulit diartikan. “El!
Mengapa kau memilih menikah dengan Zayn? Bagaimana dengan Louis? Lelaki itu
mencintaimu El!” Ucapnya.
Sebisa
mungkin Ele tetap tenang dan berusaha agar air matanya tidak turun lagi. “Aku
berikan Louis untukmu. Aku ingin kau bahagia dengan Louis.” Ucapnya.
Taylor
tau Ele berpura-pura tegar padahal hati gadis itu teramat sakit dan rapuh dan
ia tidak menyangka Ele rela memberikan Louis untuknya. Namun betapa jahatnya
jika ia menerima kebaikan hati Ele dan bersenang-senang dengan Louis. Taylor
juga tau kalau Louis tidak mencintainya melainkan mencintai Ele.
“Tapi
El, Louis mencintaimu, bukan aku!” Ucap Taylor dengan suara bergetar.
“Aku
tidak peduli dia mencintai siapa. Yang jelas niatku sudah bulat yaitu menikah dengan
Zayn.” Kata Ele.
Langsung
saja Taylor memeluk tubuh Ele. Ia begitu sedih dengan keputusan Ele yang tidak
sesuai dengan hati Ele. Taylor tau kalau Ele masih mencintai Louis dan tidak
bisa melupakan lelaki itu. Jika saja ia tidak mencintai Louis, tentu saja Ele
tidak akan menikah dengan Zayn dan bahagia bersama Louis. Jadi, apa artinya ia
adalah pengganggu hubungan Louis dengan Ele?
“El,
kalau secepat ini kamu menikah, kita tidak akan bersama lagi.” Kata Taylor
sambil menahan tangisnya.
Ele
pun berusaha menahan tangisnya agar tidak di dengar Taylor. “Iya Tay, aku tau.
Tapi aku sudah dewasa dan saatnya untuk menikah. Demikian pula denganmu Tay.
Kau juga harus menikah.” Ucapnya.
“Tidak!
Aku tidak akan mau menikah!” Ucap Taylor dengan tegas.
Dua
sahabat itu kini menangis bersama. Selena pun ikut menangis terharu melihat dua
sahabatnya menangis. Dia merasa senang karena Taylor dan Ele baik-baik saja
meski ada satu hal yang dapat menyebabkan keduanya saling membenci. Selena tau
kalau Taylor sangat mencintai sahabat-sahabatnya lebih dari apapun.
“El,
kau sungguh-sungguh akan menikah dengan Zayn?” Tanya Taylor sekali lagi. Gadis
itu melepaskan pelukannya.
Ele
mengangguk. “Ya. Tapi aku berjanji untuk tidak akan pernah melupakanmu. Juga
Harry, Selena dan Niall.” Ucapnya.
Selena
pun teringat sesuatu. Sesuatu yang sangat penting yang ada hubungannya dengan
Zayn. “El, bukannya Zayn sudah mempunyai seorang kekasih? Kalau kau memutuskan
untuk menikah dengannya, kasihan Zayn.” Ucapnya.
“Tidak.
Bukan aku yang meminta nikah. Tapi keluargaku dan keluarga Zayn sudah sejak
dulu ingin menjodohkanku dengan Zayn. Jadi aku tidak peduli apa Zayn memiliki
pacar atau tidak.” Ucap Ele.
Jadi,
tidak ada alasan lagi untuk tidak menyetujui pernikahan Ele dengan Zayn.
Terpaksa Taylor mengangguk dan tersenyum, pertanda kalau ia mendukung Ele.
Tapi, ia tidak tau bagaimana nasib Louis saat mendengar kabar buruk ini. Walau
Louis sudah menyakitinya, tapi ia tidak ingin melihat hati Louis sakit. Dan ia
masih mencintai Louis dan sangat susah untuk melupakan lelaki itu.
***
Lima
hari berlalu. Selama lima hari ini, Taylor tidak tau bagaimana kabar Louis.
Diam-diam, ia merindukan lelaki itu. Bunga mawar pemberian Louis sudah ia buang
karena ia tidak sanggup lagi merawat bunga itu. Bunga yang malang, sama halnya
seperti Ele yang memutuskan sebuah keputusan yang salah. Seharusnya Ele menolak
perjodohannya dengan Zayn, bukannya malah menerima dan dijadikan sebagai
pelarian. Hal itu sama saja membuat hati Ele sakit, juga Zayn yang kata Selena
sudah mempunyai seorang cinta sejati.
Cinta
itu memang masalah. Masalah yang teramat sulit untuk diselesaikan. Taylor
bersumpah untuk tidak lagi jatuh cinta denga lelaki manapun dan semoga Tuhan
mau bersimpati padanya. Taylor tidak peduli bagaimana masa depannya nanti.
Hidup sendiri tanpa adanya sang kekasih dan anak-anaknya.
Dan
hari ini Taylor mendapat sebuah undangan yang mampu membuat air matanya turun.
Yaitu undangan pernikahan Ele dan Zayn. Jadi Ele benar-benar serius ingin
menikah dengan Zayn karena menikah itu tidak main-main. Sahabat-sahabatnya yang
lain pun juga mendapat undangan pernikahan Ele dengan Zayn. Tidak tau kalau
Louis.
“Entah
mengapa aku mendapat firasat buruk saat pernikahan Ele nanti.” Kata Selena.
“Aku
juga. Aku tidak yakin pernikahan Ele nanti berjalan lancar.” Tambah Niall.
Tiba-tiba,
seorang lelaki yang sangat dirindukannya datang dann mendekatinya. Lelaki itu
tersenyum sehingga membuat jantungnya berdebar-debar. Hatinya pun kembali
berbunga-bunga. Louis? Apa lelaki itu sudah tau tentang pernikahan Ele dengan
Zayn?
“Lou,
apa kau sudah tau kalau Ele..” Kata Taylor lalu dipotong oleh Louis.
“Ya.
Aku sudah tau semuanya dan aku menyesal.” Jawab Louis. Wajah lelaki itu
terlihat sedih dan lesu. “Saat aku telah menemukan suatu keputusan yang terbaik,
saat itulah dia meninggalkanku. Tapi aku berusaha untuk tidak sedih.”
Sambungnya.
Saat
ini Louis tertunduk lesu sambil meratapi keadaannya yang mengenaskan. Taylor
yang tidak sanggup melihat Louis bersedih langsung duduk di samping lelaki itu.
Tidak mungkin setelah Ele menikah dengan Zayn ia bisa mendapatkan Louis
kembali. Walau Taylor masih mencintai Louis, tetapi ia tidak mau berhubungan
dengan lelaki itu. Lelaki yang pernah menyakiti hatinya.
“Lou,
kalau kau mencintai Ele, batalkan pernikahan Ele. Aku yakin Ele juga
mencintaimu. Ku perhatikan, wajah Ele selalu sedih. Hanya kaulah yang dapat
membuatnya kembali ceria.” Kata Taylor.
Louis
menatapnya dengan nanar. “Aku tidak bisa. Aku tidak berani bertemu Ele. Aku..
Aku ingin kau kembali menjadi kekasihku dan…”
“Tidak!”
Ucap Taylor dengan tegas. “Aku tidak mau menjadi kekasihmu lagi walau aku masih
mencintaimu karena aku tidak mau disakiti untuk yang kedua kalinya.”
Mendengar
ucapan Taylor, hati Louis seperti disayat-sayat oleh pisau yang sangat tajam.
Mungkin ini balasan atas segala yang pernah dilakukannya pada Taylor, juga Ele.
Sekarang ia bisa merasakan kesakitan yang teramat sakit. Jika ia diberi satu
permintaan, ia ingin mati saja agar tidak berurusan lagi dengan dunia yang
membuatnya menderita seperti sekarang ini.
Dan
pernikahan Ele dengan Zayn, Louis tidak yakin apa ia sanggup untuk hadir. Lusa
nanti.
***
Malam
yang indah, namun terasa menyakitkan. Malam ini adalah malam dimana akan
dilangsungkannya pernikahan Ele dan Zayn. Ayah Zayn menyelenggarakan akad nikah
di sebuah gedung serba guna yang letaknya cukup jauh dari rumahnya. Taylor
terdiam di mobil Louis. Sebenarnya ia malas menerima ajakan Louis untuk ikut
dengannya menuju pernikahan Ele. Tapi karena Louis memaksanya, akhirnya Taylor
menerima. Padahal ia ingin sekali pergi bersama Harry, Selena dan Niall.
Di
perjalanan, keduanya sama-sama diam. Taylor sempat melirik ke arah Louis.
Jelas-jelaslah wajah lelaki itu teramat sedih. Bagaimana tidak sedih jika gadis
yang sangat dicintainya menikah dengan orang lain?
Tiba-tiba
Louis mengerem mendadak sehingga membuat Taylor kaget. Jantungnya berdetak
kencang. Tapi syukurlah ia dan Louis baik-baik saja. Louis sengaja
memberhentikan mobilnya sesaat, lalu kembali menjalankannya.
“Lou,
masih ada kesempatan untukmu. Batalkan pernikahan Ele. Aku yakin kau bisa.”
Ucap Taylor.
“Tidak!
Betapa jahatnya aku jika sekenanya membatalkan pernikahan Ele. Lalu bagaimana
dengan keluarga Zayn?” Ucap Louis.
“Kau
jangan pedulikan Zayn! Sebenarnya lelaki itu tidak mencintai Ele dan terpaksa
menerima pernikahan ini hanya karena mereka dijodohkan. Kau mencintai Ele dan
Ele mencintaimu. Aku yakin keluarga Zayn akan mengerti.”
Namun
Louis tidak menanggapi ucapan Taylor. Lelaki itu malah menambah kecepatan
mobilnya sehingga membuat Taylor ketakutan. Ia takut jika terjadi apa-apa dan
ia tidak akan pernah bisa melihat sahabat-sahabatnya lagi. Mulut gadis itu tak
henti-hentinya berdoa agar ia dan Louis selamat sampai tujuan.
Akhirnya,
mereka sampai di tujuan dengan selamat. Cepat-cepat Taylor keluar dari mobil
Louis yang baginya seperti nereka. Untunglah Harry, Niall dan Selena sudah
datang dan menunggui kedatangannya.
“Tay,
ada apa? Mengapa wajahmu kelihatan mendung?” Tanya Selena.
“Louis.
Dia sedikit gila.” Jawab Taylor.
Kemudian
Louis datang sambil memasang senyum palsu. Lelaki itu tengah berusaha untuk
tetap tenang dan tidak sedih. Dalam hati, ia menyesal karena mau menghadiri
acara akad nikah Ele. Hal itu sama saja membuatnya sakit dan ingin segera pergi
meninggalkan dunia ini dan tenang di alam sana.
“Lou,
kau mengikhlaskan Ele hidup bahagia bersama Zayn?” Tanya Niall.
Bukannya
Louis yang menjawab melainkan Taylor yang menjawab. “Ele tidak akan pernah
bahagia dengan lelaki manapun kecuali Louis.” Jawabnya.
Pernikaha
Ele dengan Zayn sebentar lagi akan dilangsungkan. Dada Louis bergetar saat
memasuki gedung itu lalu tidak sengaja bertatapan dengan wajah cantik Ele. Saat
ini Ele juga melihatnya dengan mata yang berkaca-kaca. Ele, gadis itu salah
memilih suatu keputusan. Tapi mau bagaimana lagi? Kalaupun Ele menolak,
pernikaha ini bukan keinginannya melainkan keinginan keluarga Ele dan keluarga
Zayn.
“Lou..”
Ucap Harry pelan.
Louis
menatap Harry dengan nanar. “Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Ele sudah
pergi dan aku menyesal. Apa sebaiknya aku kembali dengan Taylor ya? Aku yakin
gadis itu masih mencintaiku.” Ucapnya.
“Taylor
akan selalu mencintaimu.” Ucap Harry.
Dan..
Akad nikah pun dilangsungkan. Dari jauh, Taylor bisa melihat kesedihan di wajah
Ele. Sepertinya Ele ingin menangis. Taylor tau kalau sahabatnya itu sangat
mencintai Louis dan tidak mau kehilangan Louis. Louis harus melakukan sesuatu!
Batinnya.
“Lou,
cepat batalkan pernikahan Ele sebelum semuanya terlambat!” Ucap Taylor.
Harry
yang mendengarnya langsung bicara. “Tidak mungkin Louis bisa membatalkan
pernikahan Ele. Itu tidak baik. Pernikahan yang susah-susah diadakan menjadi
gagal dan tentu saja keluarga Zayn merasa seperti dipermainkan.” Ucapnya.
Taylor
langsung menatap tajam wajah Harry dan air mata yang mulai hadir itu sebentar
lagi akan jatuh. “Harr! Kau tidak mengerti apa-apa tentang cinta! Jika kau
berada di posisi Louis, tentu kau akan melakukan segala hal agar pernikahan Ele
batal! Kau tidak usah mempedulikan hal-hal lain karena kekuatan cinta itu
dahsyat sekali. Jika tadi kau mengatakan bahwa pernikahan yang susah-susah
diadakan menjadi gagal, kenapa harus di gagalkan? Kenapa bukan Louis saja yang
menggantikan posisi Zayn disana?!” Ucapnya dan saat itulah air mata yang
ditahannya turun.
Tentu
saja Harry merasa tertegun saat mendapat bentakan dan kemarahan dari Taylor.
Ini kali pertama Taylor marah padanya dan ia hanya bisa menunduk. Sementara
Louis, ia tidak menyangka Taylor berbicara seperti itu yang sudah jelas-jelas
membela dirinya dan tidak mempedulikan perasaan Taylor sendiri.
Di
depan sana, Zayn sudah menerima kalau ia siap menjadi suami Ele. Namun suaranya
terdengar sedikit bergetar. Tinggal Ele sekarang yang menjawab apa ia siap
menjadi istri Zayn atau tidak. Dan entah mengapa kepalanya sakit sekali dan ia
merasa dunia berputar-putar. Di pikirannya hanya ada satu nama, yaitu Louis.
Sungguh, ia sangat membutuhkan Louis dan berharap Zayn adalah Louis.
“Lou!
Cepat kau pergi kesana dan batalkan pernikahan Ele! Cepat Lou sebelum semuanya
terlambat!” Ucap Taylor memaksa Louis.
“Tay,
sudahlah Tay. Jangan paksa Louis.” Kata Selena yang tengah berusaha menenangkan
Taylor. Sementara Louis tetap diam dan tidak mau bertindak.
“Tidak!
Lou! Kau harus bisa Lou! Kau harus bisa! Aku tidak ingin melihatmu menyesal
karena kau sudah terlambat untuk mendapatkan Ele. Cepat Lou batalkan pernikahan
Ele!” Bentak Taylor sambil menangis.
Sementara
Ele, gadis itu tidak tau harus berbuat apa lagi. Setelah Zayn menerima kalau
dia siap menjadi suami Ele, kini gilirannya yang bicara. Sebelum ia menjawab,
Ele berusaha mencari Louis. Ternyata Louis berada di depan bersama Taylor,
Niall, Selena dan Harry. Gadis itu bisa merasakan kesedihan yang dirasakan
Louis.
“Lou!
Cepat batalkan pernikahan Ele!” Bentak Taylor lagi. Kali ini gadis itu
benar-benar menangis seperti saat ia menangis ketika tau kalau Louis tidak
mencintainya.
Akhirnya
Louis bicara. “Tay, kalau aku kesana, bagaimana denganmu? Aku tidak mau
melihatmu bersedih. Aku juga bisa merasakan kesedihanmu saat kau melihatku
bersama Ele. Aku tidak ingin hatimu sakit lagi.” Ucapnya.
“Jangan
pedulikan aku Lou! Aku baik-baik saja disini. Percayalah..” Ucap Taylor dengan suara
yang lemas.
Bagi
Louis, ini adalah saat-saat tersulit yang harus is selesaikan dengan cepat.
Bagaimana ini? Ia memang mencintai Ele dan tidak rela Ele menikah dengan lelaki
lain. Tapi di sisi lain, ia tidak ingin menyakiti Taylor untuk yang kedua kalinya.
Akhirnya, Louis menemukan suatu keputusan. Suatu keputusan yang dianggapnya
adalah keputusan terbaiknya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar