expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 08 Mei 2013

Princess From Village ( Part 4 )


Part 4

.

.

.

Televisi yang berukuran mini itu masih menyala. Sedang yang menonton senyam-senyum sendiri melihat adegan so sweet yang di tayangkan di acara televisi itu. Maklum, baru sekarang ini ia memiliki televisi.

“Ag, udah malam. Sampai kapan kamu nonton pertunjukkan yang nggak berguna itu?”

“Diam Fy. Lihat ini, ganteng banget !!!”

Agni menunjuk ke arah televisi yang menayangkan acara pesta ulang tahun Putri Aghata Pricilla Umari. Tertarik, Ify ikutan menonton tayangan tersebut.

“Ganteng kan Fy? Namanya Rio, eh maksud aku Prince Mario Stevadit Haling. Dia itu pangeran dari Kerajaan Haling.” Jelas Agni. Yang dijelaskan mangut-mangut.

“Lha, itu pacarnya?”

“Mungkin. Namanya Princess Aghata Pricilla Umari. Dia yang ulang tahun. Coba aku jadi Pricilla.”

“Mimpi kali. Begitulah kehidupan kota. Beda banget dengan kehidupan desa.”

“Ya ampun Fy... Bagus banget suara Pangeran Rio. Coba ada alat perekam suara. Eh, HP dimana? Aku  butuh  HP!” Panik Agni. Ify hanya geleng-gelengkan kepala.

“Di toko Handphone.”

“Yah, coba aku punya HP.”

“Daritadi kamu bilang coba-coba aja. Masih mending kita punya TV. Kalau enggak? Kamu nggak bakalan kenal tuh yang namanya Ri.. Siapa?”

“Rio!” Kesal Agni.

Acara di TV akhirnya selesai. Tepat saat itu, Agni menguap. Lihat, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh. Biasanya Agni tidur jam sembilan. Agni dan Ify pun pergi ke kamar masing-masing bersama mimpi yang berbeda-beda.


***

“Jadi, lo bener-bener nggak suka sama gue?”

“Pricilla eh maksudnya Prissy eh maksudnya Pricilla, duh, mana sih yang bener?” Kata Cakka kaget melihat kedatangan Pricilla secara tiba-tiba.

“Rio! Apa kamu tidak mencintaiku?” Tanya Pricilla dengan mimik muka yang dibuat sedih.

“Ngapain lo kesini? Pergi sana!” Bentak Rio.

Entah dapat angin darimana, Pricilla sudah memeluk tubuh Rio. Cewek itu sudah sangat sayang pada Rio dan nggak mau kehilangan Rio.

“Lo gila? Gue bukan apa-apa lo.”

“Yo, hiks..hiks... Prissy ingin jadi kekasih Rio, Prissy cinta sama Rio, Prissy nggak bisa hidup tanpa Rio..”
“Kurang ajar!”

Dengan kasarnya Rio melepaskan diri dari pelukan Pricilla. Cowok itu muak lihat wajah Pricilla yang kata orang cantik, manis atau apalah. Bagi Rio, Pricilla adalah cewek yang manja dan nggak bertanggung jawab. Pricilla bukan tipe cewek Rio.

“Baiklah, aku akan pergi.” Kata Pricilla. Ia membalikkan badannya. Tapi sebelum pergi, Pricilla sempat melirik ke arah Rio dengan sebuah senyuman yang licik.

“Tenang aja, gue pasti akan meluluhkan hati lo. Dengan cara apapun. Bisa hancur semua rencana gue dan Jessica kalo lo nggak bisa nerima gue sebagai cewek lo.”

Tit..Tit..Tit..

1 Message From Mum :



Prissy, happy birthady. Mav Mama bru ucapin skrg. Td km cntk bnget lho. Mama kagum. Ohya, si Rio udh mulai suka ya sm km? Kok td dia romantis bgt sih?


Pricilla tersenyum masam.


To : Mum


Engk Ma. Rio cuman boongan. Tp tng aja, Prissy pzti dptkn Rio. Mama tenang aja. Rencana kt ngk akan hancur.



From : Mum



Oke :)


***

“Agni, bangun Ag. Jangan sampai kita telat lagi. Kamu nggak mau kan kita di suruh lari keliling lapangan? Ag bangun Ag..”

Tampaknya, usahanya sia-sia. Agni tidak mau bangun. Agni masih sibuk bersama mimpinya. Pasti tuh cewek mimpiin Rio. Dengerin aja, mulut Agni komat-kamit menyebutkan nama ‘Rio’. Uh, Ify sial banget karena ngijinin Agni nonton acara pesta ulang tahun Pricilla yang baginya nggak bermanfaat.

“AGNI, BANGUN AG !!!”

Akhirnya, sang putri tidur bangun juga. Ify menghela nafas lega. Lalu ia menyeret Agni masuk ke dalam kamar mandi.

“Maaf Fy, hehe, sekarang giliran aku ya yang telat bangun.” Cengir Agni.

“Cepetan mandi sana!” Bentak Ify.

“Oh, oke!”

Sementara menunggu Agni mandi, Ify yang sudah siap memakai seragam sekolah duduk-duduk santai di teras rumah. Di halaman rumah, Ify melihat ayam-ayam yang sedang mencari makanan. Wah, Mama kemana tuh? Kok ayam-ayam itu belum di kasih makan juga?

“Ify..”

Mendadak Ify kaget ketika melihat sosok cowok yang sudah berdiri di depannya.

“Kamu? Ngapain kamu kesini?”

“Aku kangen kamu Fy. Aku masih cinta sama kamu. Ayolah, kembali padaku. Aku janji akan terus setia sama kamu.”

“Bodo! Aku nggak butuh itu lagi. Sebaiknya kamu pergi sana.”

“Fy...”

“Maaf Deb, waktu itu aku terlalu sakit. Izinkan aku untuk mencari cowok lain yang pantas untuk aku cintai.”

“Nggak Fy. Sampai kapanpun aku terus mencintaimu. Aku berjanji akan meluluhkan hatimu untuk kembali menjadi kekasihku.” Kata Debo penuh yakin lalu pergi begitu saja meninggalkan Ify.

Perlahan, Ify meneteskan air mata. Sebenarnya ia masih mencintai Debo. Debo adalah cinta pertamanya sekaligus pacar pertamanya. Tapi, kalau saja Debo tidak selingkuh...

“Ify, yuk berangkat.” Kata Agni yang sudah siap.

Ify terdiam.

“Fy..”

“Eh Ag, ayo deh berangkat.” Kata Ify berusaha untuk tersenyum. Dua gadis itupun berangkat sekolah dengan jalan kaki seperti biasa.

***

Alvin mengajak Rio berkeliling melihat istananya yang beraksitektur modern. Selama Alvin menjelaskan, Rio sama sekali nggak mood mendengar. Dipikirannya hanya ada satu, yaitu bagaimana cara membatalkan perjodohannya dengan Pricilla. Entah mengapa Pricilla itu memiliki niat jahat untuk menghancurkan kerajaannya. Tapi, siapa yang percaya kalau Pricilla, putri kedua dari kerajaan Umari akan menghancurkan Kerajaan Haling dengan memperjodohkannya dengan seorang pangeran dari kerajaan Haling?

“Yo, lo mikirin apa sih? Mikirin Prissy ya?” Goda Alvin. Mereka duduk santai di pinggir kolam renang.

“Siapa juga yang mikirin adek lo itu?” Sewot Rio. Dia meletakkan kedua kakinya dalam air kolam yang dingin itu.

“Oh, kirain. Kemarin malam, lo romantis banget. Cocok deh lo jadian ma Prissy.”

Rio terdiam. Andai kata cowok disampingnya adalah Cakka, tak segan-segan Rio menoyor kepala cowok di sampingnya.

“Yo, sebenarnya lo cinta nggak sih ma Prissy?” Tanya Alvin.

“Nggak. Gue sama sekali nggak tertarik ma dia.”

“Tapi, kalo lo nggak cinta, ngapain lo cium-cium dia segala? Lo tau nggak gimana ngerasain rasa sakit hatinya Prissy?”

“Gue nggak peduli. Intinya gue nggak akan mau nikah sama tuh cewek. Never!”

“Ya..Ya..Ya.. Terserah lo. Itu bukan urusan gue. Yang pengin gue tanyain ke elo, kok Cakka itu cowok ya? Coba kalo cewek, gue pengin nembak dia.” Kata Alvin sambil senyam-senyum sendiri.

“Tembak aja Cakka. Itu bukan urusan gue.” Kata Rio seraya bangkit meninggalkan Alvin sendirian. Alvin berusaha mencerna perkataan Rio tadi.

“Hah? Ya ampun, bego banget gue! Masa’ cowok nembak cowok sih???”

***

Huft, untung tadi tidak telat. Ify dan Agni diijinkan masuk ke dalam kelas karena pelajaran baru dimulai. Sementara yang ngajar adalah Bu Indah, guru biologi yang sangat sayang pada Ify maupun Agni. Karena apa? Ify dan Agni jago pada bidang biologi. Di bidang lain pun mereka jago juga.

Tiba-tiba HP Bu Indah berdering. Semua murid terdiam melihat Bu Indah yang sedang berbicara serius. Supaya jelas dan tenang, Bu Indah izin keluar kelas.

“Eh kalian berdua, nonton nggak tayangan pesta ulang tahun Putri Pricilla?” Tanya Nova membalikkan badan.

“Iya dong. Sumpah, Pangeran Rio ganteng banget.” Kata Agni berapi-api. Sementara Ify menguap beberapa kali.

“Aku sependapat denganmu. Dia emang cowok terganteng yang pernah aku lihat. Duh, kapan ya aku bisa ketemu dia?”

“Ngarep kamu, eh, itu Bu Indah udah masuk kelas.”

Kelas yang tadi ribut berubah menjadi hening. Bu Indah melanjutkan pelajarannya hingga bel pelajaran pertama habis.

***

Esoknya, murid-murid SMA Nuansa dikejutkan oleh pengumuman yang dipampang pada majalah dinding. Sepertinya pengumuman itu memberi efek dahsyat kepada murid-murid yang pintar. Terutama Ify dan Agni.


“LIMA BELAS MURID DARI SELURUH KELAS AKAN DIPILIH UNTUK DISELEKSI BERSEKOLAH DI SMA FELDROS KING. YANG BERMINAT HARAP BERDAFTAR UNTUK MENGIKUTI TES.”



***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar