expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 10 Mei 2013

Princess From Village Part 14


Part 14

.

.

.

Kelas 2-4 juga tidak ada guru.Bagi murid yang pintar kayak Agni, Ify dan Sivia, tidak ada guru sangatmembosankan. Mereka lebih banyak melamun. Lain halnya dengan anak lain. Tidakada guru adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Kalau begitu, apa gunanyasekolah?

“Eh, maen tebak-tebakan yuk!”Ajak Agni.

“Ayuk. Lo duluan.” Kata Sivia.

“Mmm..Kenapa Batman lambangnyabukan huruf ‘B’?”

Sivia berfikir. Sementara Ifymelamun. Dapat ditebak, Ify nggak mikirin teka-teki Agni melainkan mikirin hallain.

“Ya emang udah dari sononya.”Jawab Sivia.

“Salah. Ify?” Kata Agni.

“Eh, apaan Ag?” Tanya Ify.

“Ck. Dia nggak tau kita lagingapain. Ya udah. Jawabannya...  Karenahuruf ‘B’ udah dipake sama Bobo.”

“Huu.. Ni denger. Dimana pialadunia sepak bola terakhir diadakan?” Kata Sivia.

“Mmm, dimana ya?? Masalahnyague nggak pernah nonton bola..”

“Nyerah nih?” Tanya Sivia.

“Emang lo tau?” Tanya Agnibalik.

“Tau lah..”

“Perasaan, lo nggak suka boladeh..”

“Ayo dah, nyerah..” DesakSivia.

“Ya ya..”

“Jawabannya.... Di lapangansepak bola dong, hahaha.. Coba lo pikir-pikir..”

“Huu.. Ada aja lo. Ini yangpaling lucu. Denger ya, kenapa ayam jago kalo berkokok matanya merem?” KataAgni menahan tawa.

“Masa’ sih matanya merem?Darimana lo tau?”

“Tau nggak? Nyerah?”

“Mmm, iya deh. Emangnya, apajawabannya?”

“Karena... Karena dia udahhafal teksnya. Hahaha...” Tawa Agni.

“Ih Agni..” Kata Sivia yangjuga ikutan tertawa.

“Eh Fy, lo kok daritadi melamunsih? What wrong?” Tanya Agni.

“Ng..Nggak ada kok Ag.” KataIfy.

“Lagi mikirin Debo ya?” TebakSivia yang membuat pipi Ify memerah.

“Nggak kok.”

“Ayo deh, ngaku.” Tambah Agni.Dia yakin Ify lagi mikirin Debo. Kalau bukan Debo, siapa lagi?

“Huh, yaya.. Puas kalian pada.”Kesal Ify.

“Makanya, lo terima tuh Debo.”Saran Agni.

“Iya Fy, Debo kan cinta mati malo.” Tambah Sivia.

Sejenak Ify berfikir. Apa yangdikatakan Agni dan Sivia memang benar. Ify sudah tak tahan dengan perasaannya.Harinya galau tanpa Debo. Ify juga takut Debo pacaran sama cewek lain. Apasalahnya sih balikan sama Debo? Toh Debo udah janji untuk setia dan terusmencintainya.

“Iya deh, nanti aku omongin madia.” Kata Ify akhirnya.

“Gitu dong. Hei! Ngapain tucowok?” Kata Sivia menunjuk ke luar pintu kelas.

“Bukannya itu Cakka? AdeknyaRio?” Tanya Agni.

“Iya, ngapain dia?” Jawab+TanyaSivia.

“Tau ah.” Cuek Agni.

“Samperin aja Ag, lo kan pernahsalah ma dia.”

“Menurut lo, gue harus mintamaaf gitu?”

“Yaiyalah.”

“Oh, oke. Gue kesana dulu.”

Agni bangkit lalu menemuiCakka. Tampaknya, Cakka sedang melamun, entah mikirin siapa.

 “Lagi cari siapa Mas?”

Cakka tersadar. Ada cewek yangmemanggilnya. Dan cewek itu... Mulut Cakka tidak berani berucap sedikitpun.Cewek ini... Cakka bisa melihat Agni secara dekat. Ternyata Agni memang sesuaitipenya. Suara hatinya berbicara, ayo ngomong Cakka! Ini kesempatan besar lo.Lo itu Pangeran dan Agni rakyat biasa. Harusnya Agni yang kikuk bukan elo.

“Nggak ada kok.” Jawab Cakkaberusaha tenang.

“Hemm, ini kan masih jampelajaran. Ngapain keliaran?” Tanya Agni mencari tau.

Cakka baru sadar. Ini masih jampelajaran. Gawat ini! Pasti Pak Dave memarahinya. Pak Dave itu nggak memandangmurid yang dimarahainya. Meskipun ia Raja, Pak Dave tak segan-segan memarahinyajika ia berbuat kesalahan.

“Ohya, kalo gitu gue balikdulu.” Kata Cakka membalikkan badan.

“Eh tunggu!” Seru Agni. Cakkamenoleh ke sumber suara. Pandangan mereka pun bertemu. Agni melihat tatapanCakka sangat tajam. Cewek itu seperti terhipnotis oleh cowok di depannya.

“Eh..” Salting Agni. Gila nicowok! Cakep juga. Batin Agni.

“Ada apa?” Tanya Cakkamenangkap kesaltingan Agni. Yes! Lambat laun, Agni bakal suka gue deh! Batin Cakkagirang.

“Gue cuman mau minta maaf soaldulu. Yang gue pernah bentakin lo itu.”

Cakka tersenyum. Tuh cewekmasih ingat aja. Padahal ia sudah lupa dan nggak marah sedikitpun dibentakiAgni. Justru ia malah senang.

“Its okay. Gue nggak marah. Guesuka liat cewek galak kayak lo.”

“Ohya? Kayaknya lo orangnyamenyenangkan deh.”

Tanpa terasa, Agni dan Cakkamenjadi akrab. Agni dan Cakka berbicara ceplas-ceplos mengenai kehidupanmasing-masing. Cakka senang. Anak panah mendarat tepat pada busurnya ( Cielah,bahasanya.. ).

“Mau nggak ntar sore lo gueajak jalan-jalan?” Ajak Cakka.

“Mau nggak ya?” Kata Agni sokmikir.

“Mau deh.”

“Mmm..”

“Ah lo ini. Bilang aja mau.Rugi lho kalo nolak ajakan Pangeran tampan seperti Cakka Nuraga Haling..”

“Iya deh Prince Cakka NuragaHaling yang cakep. Agni mau kok terima ajakan Yang Mulia. Kalo Agni tolak ntarCakka cemberut.” Jawab Agni sambil tertawa.

“Huu.. Dasar lo!”

“Hehehe.. Udah gih kembali kekelas lo. Ohya, ini nomer HP gue. Gue baru beli HP kemarin.”

Agni memberi catatan kecilberisi deretan nomor ke Cakka. Cakka menerima dengan senang hati. Sekali lagi,Cakka bersorak girang. Yes!

***

Lagu dari Rossa yang berjudul‘Tegar’ berbunyi ria di penjuru kamarnya. Pricilla mengikuti lagu yangdinyanyikan Rossa. Seakan-akan ia sedang berduet di panggung dengan artisfavoritnya. Tiba-tiba lagu berhenti digantikan nada pesan masuk.

From : Mum


Cpt ke rmh. Ada yg prlu Mama bcrakn.


Dengan malasnya Pricillamembalas.

To : Mum


Iya. Prissy kesana.


Segera Pricilla menggantipakainnya.

***


Setengah jam sebelum itu....


Jessica berkunjung ke markasFrederick. Tampaknya pria tua itu mendapat info tentang anak kandung Ginaterbaru. Terbukti. Ferderick bercerita panjang lebar yang membuat dada Jessicapanas dingin.

“Anak Gina berada tak jauh dariistana. Dia bersekolah di SMA putri anda. SMA Feldros King.” Jelas Frederick.

“Terus, apa dia inginmemberontak? Apa dia tau kalau dia adalah seorang putri?” Tanya Jessica.

“Tidak. Dia tidak tau apa-apa.”

“Lalu, bagaimana rencana sayatetap berjalan lancar?”

“Ya benar. Lambat laun anakGina akan tau siapa dirinya yang sebenarnya. Umurnya sebentar lagi beranjaktujuh belas tahun. Jiwa kebangsawanannya (?) muncul sedikit demi sedikit. Adasatu cara agar rencana anda tetap berjalan lancar.”

“Apa itu?”

“Anda harus membunuhnya!”

“Apa? Apa kau bodoh? Tidakmudah membunuh seorang putri. Bisa-bisa saya mati!” Berontak Jessica.

“Benar. Bila anda ingin aman,segeralah pergi ke bukit dreamo. Disana anda akan menemukan racun berupa bungaFell yang dapat mematikan siapa saja.”

Jessica berfikir. Bukit Dreamo?Bukit itu sangat berbahaya. Jessica tak yakin bisa sampai disana denganselamat.
“Anda adalah seorang penyihir.Saya yakin anda dapat menemukannya.”

“Baiklah. Saya akan mencoba.”Kata Jessica mantap.

“Tapi, Anda juga harusberhati-hati. Bunga Fell bisa saja berbaya jika seseorang telah mencabut akarbunga Tif ( Halah, aneh2 namanya ).”

“Bunga Tif? Bunga apa itu?”

“Bunga itu juga sangatberbahaya. Tapi Anda tenang saja. Tak ada satupun yang berani mencabut akar bungaTif. Jika ada yang mencabut, niscaya orang itu akan mati mengenaskan dan hidupmenderita dibawah siksaan Bunga Tif .” ( Ini cuman boongan aja ya, penulis lagigaje ni.. )

Jessica mangut-mangut. Tugaspertamanya adalah mencari anak Gina. Ah, Pricilla kan sekolah disana juga.Mudah bagi Pricilla menemukannya.

***

“Ma.. Prissy datang.” KataPricilla seraya duduk di sofa.

“Nah, kamu datang juga ya.”Kata Jessica tersenyum. Ia menceritakan kunjungannya di rumah Frederick tadi.Pricilla mendengarnya dengan hati yang tak tega.

“Gimana? Kamu bisa kanmenemukan anak Gina?” Tanya Jessica penuh harap.

Tidak! Saat ini ia masihbimbang. Pricilla bingung mau pilih yang mana. Sebenarnya ia ingin mengakukalau ia bukan seorang putri dan hidup bahagia bersama Debo. Tapi...

“I..Iya.” Jawab Pricilla gugup.Tapi Pricilla tidak benar ingin mencari anak Gina.

“Baguslah.”

“Mmm, Ma, masa’ Mama mau pergimencari bunga Fell? Terus, kalo ada orang yang nyabut bunga Tif, Mama akan kenabahaya?”

“Iya sayang. Mama mungkin akan berakhir.Tapi Mama yakin nggak ada orang yang berani nyabut akar Bunga Tif.”

“Iya sih..”

Pricilla menghela nafas, berat!Dilema itu belum juga diselesaikannya. Debo menyuruhnya untuk mengaku. Tapi,berat rasanya. Pricilla tak tau gimana reaksi para anggota kerajaan ketika taubahwa ia bukan anak kandung Gina.

***

Senandung puisi cinta memenuhisukmanya. Ify tersenyum menatap diri di depan cermin. Cantik sempurna! Barukali ini ia dandan. Sebentar lagi, Debo akan menjemputnya. Ify sudah meng-smsDebo. Katanya, Debo masih mencintainya dan masih berusaha mendapatkannya.Mungkin, inilah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan yang telah lamarusak.

Debo menatap dirinya di depancermin. Berusaha menciptakan seulas senyum. Tapi senyum itu tak juga tercipta. Senyumitu tersembunyi disuatu tempat rahasia. Debo tak yakin akan menembak Ify untukyang kedua kalinya. Semenjak bertemu Pricilla, cintanya pada Ify semakinberkurang. Debo bingung dengan pilihannya. Tapi ia harus memantapkan dirimemilih Ify karena ia tidak mau menyakiti Ify lagi. Pricilla adalah masalalunya yang harus ia lupakan.

Debo sampai di depan gerbangkost Ify. Seorang gadis manis berjalan ke arahnya. Gadis itu tampak anggun bakputri Raja. Ify memakai dress merah muda selutut. Di rambutnya ada hiasan pitalucu. Wajah Ify sangat cantik, manis, memiliki senyum yang indah, dagunyatirus, tunggu! Debo tak asing lagi dengan wajah itu. Wajah itu mirip sekalidengan...dengan... Gina? Ya.Gina! Apa? Apa Ify adalah anak kandung Gina yangtelah lama hilang?

“Sore Deb.” Sapa Ify lembut.

Debo tersadar.

“Eh ya. Cantik amat kamu.Tumben dandan.” Jawab+Goda Debo yang membuat pipi Ify memerah.

“Kamu ada-ada aja. Pergi yuk!”

Ify menaiki motor yang di bawaDebo tadi. Perjalanannya kali ini diliputi rasa bahagia. Ah Debo! Aku sangatmencintaimu..

***

Bunga-bunga di taman tersenyummendapatkan air segar hasil siramannya. Sore itu Pricilla sengaja menyiramtaman. Setelah cukup, Pricilla ingin jalan-jalan. Siapa tau di luar sana adahal yang menarik untuk dilihat.

Pricilla menstarter mobilnyamenuju taman bunga octavi. Sebuah taman bunga yang indah dan romantis. Entahdipikirannya melintas ada Debo yang menembaknya disana. Pricilla tersenyumsenang. Mungkin taman itu bisa membantunya keluar dari dilema besarnya.

Sampai di taman, Pricillamengedarkan pandangannya. Banyak orang yang mengunjungi taman itu. Pricilla taksengaja menangkap sepasang kekasih sedang duduk di bangku panjang dekat pohonrindang. Detik pertama, Pricilla terdiam. Detik selanjutnya....

“Debo..” Lirihnya.

Cowok itu memang Debo. Dengansiapa Debo bermesraan? Pricilla mengumpat dalam hati. Shit! Jadi itu, jadi Debotidak sungguh-sungguh mencintainya melanikan mencintai gadis yang dirayunyaitu?

Diam-diam, Pricilla mendengarpercakapan keduanya. Sungguh menyakitkan baginya. Air matanya tak hentimengalir. Kini, ia sudah mendapat pilihan yang dianggapnya tepat.

***

TBC...

Lho-Lho, kok Ify kembali jadian ya ma Debo ???

Terus, kira" apa pilihan Pricilla ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar