expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 09 Mei 2013

Princess From Village Part 6


Part 6

.

.

.

Pesta untuk mengadakan syukuranatas kelulusan Ify dan Agni malam itu juga dimulai. Ify dan Agni mengundangtiga temannya yang juga sama-sama lulus. Debo pun turut diundang. Tiga temanIfy yang lulus seleksi bernama Sivia, Gabriel, dan Dayat. Mereka termasukgolongan murid yang pandai.

Agni siap membakar ayam yangbaru ia potong tadi. Sedangkan Ify dan Sivia menyiapkan tempat untuk makan.Sementara yang cowok asyik ngobrol menikmati indahnya malam dihisi rembulan.

“Em Deb, kamu masih cinta yasama Ify?” Tanya Gabriel.

“Iya. Dia adalah cewek yang akusayangi.”

“Terus, kenapa kamu tegaselingkuh?” Tanya Dayat.

Debo terdiam. Lalu ia menghelanafas. Sebenarnya, ia tidak selingkuh. Debo hanya terpengaruh kecantikan Deauntuk melakukan sesuatu yang menyakitkan hati Ify. Sialnya, Ify mengetahui halitu dan hubungan mereka berakhir sudah.

“Jangan bahas itu lagi.” KataDebo lemas.

“Aku yakin kok kalau Ify masihcinta sama kamu.” Kata Gabriel.

“Thanks Yel.”

Ayam bakar yang di bakar Agnisudah matang. Aroma sedap dari ayam bakar menggiyurkan selera ketiga cowok itu.Mereka pun bergegas menuju tempat yang sudah disiapkan Ify dan Sivia.

“Ayamnya enak banget.” PujiDayat. Udah dua kali dia nambah nasi.

“Eit, hati-hati, nanti tubuhmugendut.” Goda Agni.

Semua yang berada di tempat itutertawa ngakak kecuali Ify dan Debo. Keduanya diam. Tak berani membuka mulutsedikitpun.

“Fy../ Deb..” Kata Ify dan Deboberbarengan.

“Kamu aja deh.” Kata Debo.

“Mmm, kamu betul masihmencintai aku?” Tanya Ify. Seketika itu juga wajah Debo berbinar. Wah,kesempatan kedua nggak boleh disia-siakan.

“Iya Fy. Iam really love you.”Jawab Debo senang.

“Me too. I still love you. But,perasaanku entah kemana. Aku ingin kembali menjadi kekasihmu, tapi...Entahlah..”
Debo tersenyum lalu merangkulpundak Ify.

“Aku akan menunggumu Fy. Jikakamu ingin menjadi kekasih aku, aku akan menemuimu. Lalu aku akan menembakmudengan cara yang romantis.”

Ify tersenyum senang lalubersandar di pundak Debo. Ternyata, keduanya dilihat oleh Agni, Sivia, Gabriel,dan Dayat.

“Cielah, Ify ma Debo kembalilagi menjadi kekasih..” Goda Agni.

“Ish, apaan sih.” Malu Ify.

Malam ini sangat sempurna.Bintang-bintang bertaburan di angkasa. Bulan purnama seolah-olah tersenyummemandangi keduanya. Angin sore bertiup mendukung keduanya untuk kembalibersatu.

***
Detik-detik akhir keberadaan Rio di Kota Varity membuat rakyat Kerajaan Halingbersedih. Mereka kehilangan seorang Pangeran yang sangat mereka cintai. Begitupun dengan Rachel, Ray, dan Rendy yang notabene adalah sahabat dekat Rio sejakSD.

“Lo yakin akan meninggalkanVarity? Apa ini keputusan final?” Tanya Rachel. Cowok itu berusaha merebut boladari tangan Rio. Sore ini mereka berempat menghabiskan waktu untuk bermainbasket.

“Yap. Coba bukan karena Mama,nggak mungkin lah gue ninggalin kalian.” Jawab Rio sembari mengoper bola keRendy. Hap! Rendy menangkap hasil operan Rio dengan sempurna.

“Tapi Yo, lo kan nggak setujubanget kalo lo tinggal di Kota Feldros bersama tuan putri yang lo bencikan itu.Sebaiknya lo berbicara terus terang aja sama Mama dan Papa lo kalo lo nggaksetuju tinggal bersama Keluarga Umari.” Kata Ray. Tuh cowok nggak rela bangetkehilangan seorang sahabat sejati bernama Rio.

“Percuma Ray percuma..” KataRio lemas. Ia membiarkan Ray menembak bola dan menghasilkan poin. Ray tersenyumpenuh arti.

“Ya udah, it’s okay. Gue relalo pergi.” Jawab Ray.

Rio, Rachell, Rendy, dan Raydijuluki R4 oleh teman sekolah mereka. Mengapa? Karena R4 itu selalu bersama.Setiap sore mereka habiskan untuk bermain basket seperti sekarang ini. Yah,mungkin ini terakhir kalinya mereka bermain basket bersama.

“Gue benci mereka.” Ucap Riotiba-tiba. Cowok itu memilih duduk di pinggir lapangan sambil mengipas-ngipaswajahnya.

“Siapa? Orangtua lo?” TanyaRachell yang juga memilih duduk di samping Rio. Ray dan Rendi pun memilih dudukjuga.

“Ya. Ternyata jadi anak rajaitu nggak enak. Setiap hari harus nurutin kemauan orangtua. Kalo kalian kanenak, mau apa aja terserah kalian. Gue?” Kesal Rio.

“Yo.. Lo itu bukan rakyat biasaseperti kami-kami ini. Lo itu Pangeran Yo. Sadarlah! Suatu saat nanti lo akanmenjadi Raja besar kayak Papa lo.” Kata Rendy.

Rio menghela nafas panjang.

“Emang. Siapa bilang guepengemis?”

Ponsel Ray berdering. Lalu Raymenekan tombol hijau.

“Siapa?” Tanya Rio setelahmelihat Ray selesai menelpon.

“Lo disuruh pulang sama Cakka.Siap-siap, lo akan meninggalkan kami.” Kata Ray lemas.

“Yo..Rio.. Gue nggak nyangkakita..” Ucap Rendy yang ucapannya dipotong oleh perkataan Rio.

“Baiklah. Selamat tinggal.Saya, Pangeran Mario Stevadit Haling akan melaksanakan perintah sang Raja.Semoga kalian tidak bersedih atas kepergian saya. Selamat sore.” Kata Rio sembaribangkit dari duduknya. Sebelum Rio sampai ke rumahnya, Rachell berteriaksekencang-kencangnya.

“Selamat tinggal Yang MuliaPangeran. Semoga bahagia disana bersama Putri Pricilla !!!”

“Hus, diam lo! Sakit tautelinga gue.” Kata Ray.

“Hehehe, peace..” CengirRachell.

Sementara Rio, dia masuk kedalam rumah dengan wajah yang begitu seram. Siapa saja yang melihatnya, akanmengira kalau Rio adalah monster yang siap memakan siapa saja.

“Woi Kak! Lo kenapa? Mandi dulusana, sebentar lagi kita mau berangkat. Ohya, kita udah didaftarin di SMAFeldros King. Lusa udah mulai sekolah.”

“Bisa diam nggak sih lo?”Bentak Rio. Yang dibentaki pun terdiam. Tau tidak, baru kali ini Cakka melihatwajah kakaknya seperti hantu yang ia sering tonton ditelevisi.

“Oke..Oke, sorry. Gue ke kamardulu.” Kata Cakka meninggalkan Rio.

Rio menyandarkan punggungnya disofa. Pelan-pelan, Rio memejamkan mata. Di alam pikirannya, Rio membayangaknbertemu dengan seorang gadis yang cantik. Sangat cantik melebihi siapapun.Gadis itu tersenyum ke arahnya. Tiba-tiba Rio membuka matanya. Suatu hal yangsangat aneh merasuki pikirannya. Entah itu apa.

***

Malam hari, Ify dan Agnimembereskan barang yang akan mereka bawa ke Kota nanti. Di ambang pintu, Nani (Mama Agni ) melihat kedua putrinya dengan wajah sedih. Jika kedua putrinyabenar-benar pergi, ia akan sendirian di rumah.

“Eh Mama, masuk dulu.” KataAgni. Yang dipanggil masuk ke dalam kamar dan duduk di pinggir kasur yang mulairusak.

“Kamu yakin pergi ke kota?”Tanya Nani hati-hati.

“Yakin Ma. Ohya, Mama nanti adayang nemenin lho.” Kata Agni.

“Siapa?”

“Ada deh pokoknya. Mama relanggak melepas Agni dan Ify?”

Jujur saja, Nani nggak relamelepas kepergian kedua putrinya. Tapi, ia ingin kedua putrinya sukses danlebih pintar dari dirinya. Nani ingin memberitahu hal penting kepada Ifysebelum Ify pergi. Tapi.. Sampai saat ini ia belum mengatakan yang sebenarnya.Karena Nani takut akan terjadi apa-apa pada Ify yang sudah dianggapnya sebagaianak kandungnya.

“Ma..”

“Eh, Mama rela kok. Jaga dirimubaik-baik ya disana. Disini, Mama selalu berdoa untuk kamu dan Ify.”

“Iya Ma..”

Agni memeluk erat tubuh sangMama. Ify menyaksikan adegan itu sambil tersenyum. Ia ingin sekali memiliki Ibuseperti Agni. Ah, andai kata Mama masih ada...

***

Rumah baru. Semangat baru. Riomembuka jendela kamar barunya. Ia dan Cakka baru sampai di Kota Feldros kemarinmalam. Namun Rio sangat merindukan rumah, Kota Varity, teman-teman, sekolah...

Udara pagi terasa sejukdipikirannya. Rio tersenyum sendiri melihat pemandangan pagi. Dedaunan sedikitbasah dikenai embun. Suara kokok ayam jago membangunkan siapa saja yang masihterlelap. Hemm, kok seperti di desa ya? Biasanya di rumah, Rio jarang menemukansuara kokokan ayam jago.

Rio bangkit dari kasurnya lalumencuci muka di wastafel. Rio menatapi wajahnya di depan cermin besar.Sempurna! Siapa saja yang melihatnya, dijamin deh bakal jatuh cinta. Rioberjalan keluar kamarnya menuju lantai bawah. Sudah ia duga, Cakka masih ngorokdi kamar. Lalu Pricilla, Rio sama sekali tak berniat menemui Pricilla. Sekarangia ingin jalan-jalan mengitari halaman di sekeliling istana.

Sebuah taman bunga yang menjaditempat kunjungannya. Taman bunga itu dipenuhi aneka macam bunga. Rio memilihduduk di salah satu bangku panjang dekat kolam ikan. Beberapa cewek mencuripandang ke arahnya. Rio membalas tatapan cewek-cewek itu dengan senyumanandalannya. Dapat ia dengar jeritan dari cewek-cewek itu.

“Siapa dia? Ganteng sekali..”

“Hus! Itukan Pangeran Rio yangkemarin nyanyi lagu buat Putri Prissy, masak lo lupa?”

“Ohya, aduhhh... Gue penginkenalan ma dia..”

Rio tertawa mendengarpercakapan mereka. Walalupun Rio termasuk cowok populer, sifat dan sikapnyayang ramah tamah menjadikannya banyak teman. Tapi, cuman ada satu sikapburuknya, yaitu cuek dan sedikit keras kepala.

“Apa lo percaya kalo Pricillabukan anak kandung Gina?” Tanya seorang cowok yang membuat Rio terlonjak kaget.

***

Hemm... Kira2 Siapa ya cowok itu ????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar