expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 19 Mei 2013

Princess From Village Part 21


Part 21

.

.

.

“Debo... Kamu dimana..” Lirih gadis itu.

Rio mendekati sumber suara. Tepatnya di taman. Rio melihat seorang cewek sedang menangis.

“Deb.. Lusa ulang tahunku, Debo harus datang.. Disana kita berjanji untuk selalu menjaga cinta kita. Deb.. Ify sayang Debo...”

Debo cowok sialan Fy! Umpat Rio. Rio mendekati Ify. Tentu saja Ify menatapnya tajam. Jangan-jangan... Batin Ify.

“Mau apa lo kesini?” Bentak Ify.

“Gue mau kasi kabar yang mengejutkan.” Kata Rio tenang.

“Apa itu? Apa lo menyuruh Debo jauhin gue agar lo bisa dapetin gue?”

“Tidak Fy.. Debo yang melakukannya sendiri. Dia selingkuh sama Putri Pricilla, sekarang, Debo membawa Pricilla ke suatu tempat. Mungkin disana mereka memulai kehidupan mereka yang baru... Gue dapet info dari Shilla.. Teman dekat Pricilla..”

Bagai di sambar petir, Ify begitu kaget mendengar penjelasan Rio. Tuhan.. Katakanlah padaku kalau omongan itu tidak benar. Debo nggak mungkin selingkuh dan membawa Pricilla pergi tapi.. Saat ini Pricilla juga menghilang! Apa ia harus percaya dengan omongan Rio?

“Gue tau Yo, Pricilla juga hilang. DAN INI SEMUA BAGIAN DARI RENCANA LO! Gue benci lo Yo, benci! Demi Tuhan, gue nggak akan pernah suka sama cowok kayak lo! NGGAK AKAN!!”

Emosi Ify tidak terkontrol. Rio terdiam mendengar bentakan Ify. Lalu, Ify meninggalkan Rio. Rio masih tetap di tempat itu. Apa gue begitu buruk di mata lo Fy? Gue nggak tau kenapa Debo hilang. Gue nggak pernah nyuruh Debo culik Pricilla. Gue tau Fy, lo nggak akan pernah suka sama gue.. Maaf Fy karena telah mengganggu hubungan lo dengan Debo, gue janji, gue nggak akan ganggu hidup lo. Maaf Fy... Gue emang nggak pantas jadi orang yang lo cintai...

***

Acara pesta ulang tahun Putri Alyssa yang ke tujuh belas malam ini juga dilaksanakan. Ribuan tamu memenuhi istana megah itu. Sang putri tersenyum dengan gaun putih yang indah. Alyssa tidak menyangka kalau ia adalah seorang putri.

‘Debo kemana?’ Batinnya. Belakang-belakangan ini Debo menghilang. Alyssa nggak tau kemana perginya Debo. Ia berharap, Debo datang padanya, lalu mengajaknya dansa, lalu memeluknya. Alyssa rindu sekali sama cowok itu.

“Aku disini Fy..” Ucap suara seseorang.

“Debo!” Teriaknya. Alyssa memeluk tubuh Debo. Tapi, ia merasa sedang memeluk angin. Apa? Kenapa Debo tidak bisa di pegang? Kenapa, Kenapa Debo seperti mau menghilang?

“Maafkan aku Fy, aku harus pergi. Kamu disini baik-baik aja. Happy birthday my Princess, love you..”

Setelah mengucapkan semua itu, bayang Debo menghilang. Alyssa menangis tersedu-sedu. Di hari ulang tahunnya yang ke tujuh belas sangatlah menyakitkan. Lalu, ada tangan yang memegangya. Seorang cowok tampan tersenyum padanya.

***

Ify terbangun dari mimpinya. Air matanya tidak berhenti mengalir. Mungkin.. Mungkin ini saatnya ia akan kembali ke Desa. Ify sudah tidak sanggup tinggal di Kota. Dan Debo, kemana dia? Apa ia harus mempercayai omongan Rio?

Sekarang hari ulang tahunnya. Di mimpi, Ify menjadi seorang putri yang cantik. Ingat Fy, itu cuman mimpi, hiasan tidur, kau tak boleh mempercayainya.

Di rumah lagi sepi. Ya, Ify memutuskan diam-diam pergi menuju Desa. Ify kangen sama Mama dan teman-temannya yang lain. Ify pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Ketika ia membuka baju, alangkah kagetnya ia.

Ada yang lain dari dirinya.

Jadi, mimpi itu... Apakah mimpi itu benar?

***

Semua kembali ke asalnya. Semua kembali seperti semula. Kita tau, kejahatan selalu kalah melawan kebaikan. Ini yang dirasakan Pricilla. Gadis itu menangis meratapi dua orang yang dicintainya telah pergi meninggalkannya. Pertama Mama. Walaupun Pricilla membencinya, tapi ia tetap sayang. Mama yang melahirkannya ke dunia. Mama yang mengajari hal yang belum ia ketahui. Mama orang pertama yang ia temui.

Kedua Debo. Cowok itu merelakan nyawa demi keselamatan orang yang dicintainya. Pricilla salut sama Debo. Nggak mungkin bunga tif akan menyiksa orang sebaik Debo. Pricilla yakin, Debo bukan cowok biasa. Sepertinya Debo mempunyai rahasia tersendiri yang belum diketahuinya. Ya, mungkin selama-lamanya ia tak akan tau.

Kini, tugasnya hanya mengatakan yang sebenarnya bahwa Aghata Pricilla bukan seorang putri, melainkan seorang gadis biasa. Dan, Ify Alyssa lah yang menjadi Putri Kerajaan Umari. Pricilla yakin, Ify akan menyadarinya.

***

Alvin bolak balik dari ujung ke ujung lain. Cakka pusing melihatnya. Cakka tau, Alvin sangat kehilangan Pricilla, adik semata wayangnya. Sementara Rio, cowok itu sejak kemarin nggak mau ngomong. Makan pun ia enggan. Tubuhnya semakin kurus dan aura ketampanannya sedikit menghilang.

Padahal, malam ini adalah hari ulang tahun Pricilla ke tujuh belas. Dan hari istimewa itu sepertinya tidak terlaksana.

Tapi tidak selamanya hari istimewa itu tidak terlaksana, setelah Alvin tau yang sebenarnya.
***

“Fy, mau kemana?” Tanya Pricilla melihat Ify pergi ke tempat yang gelap. Ify membatalkan niatnya kembali ke Desa karena kejadian tadi. Di lengannya, muncul tanda mahkota.

“Aku..Aku..”

“Fy, yuk pulang. Hari ini kan hari ulangtahunmu. Mama dan Papa menunggumu lho.” Kata Pricilla senang.

Ify tidak menyangka, sangat tidak menyangka kalau takdir mengatakan ia adalah seorang putri. Padahal, Ify ingin menjadi gadis biasa. Seorang gadis yang sangat rindu pada kampung halamannya, Desa...

“Priss, kenapa.. Kenapa aku dulu dibuang?” Tanya Ify lirih. Pricilla mendekati Ify lalu merangkul Ify.

“Maafin aku, ini semua salahku. Harusnya aku mengaku kalo aku bukan anak Gina. Seharusnya aku nggak nurutin kemauan Mama. Mama yang jahat. Maafkan aku..”

“Ya, nggak papa. Mmm..” Sejenak Ify ragu. Ia ragu menanyakan keberadaan Debo. “Mmm, kemana Debo? Bukannya kamu pergi bersamanya?”

Pricilla ragu untuk menjawab. Lalu ia tersenyum.

“Ikut aku ke Kerajaan Putri Alyssa...”

***

“Mama..” Teriak Ify. Gadis itu memeluk erat sang Mama. Gina membalas pelukannya.

“Maafkan Mama sayang..” Kata Gina menyesal.

“Nggak papa Ma. Ify tau Mama melakukannya karena terdesak.” Kata Ify tersenyum.

Keluarga bahagia itu berkumpul menjadi satu. Alvin juga ada disana. Alvin merangkul Ify yang kini menjadi adiknya. Ify mirip sekali sama wajah Mama.

“Mereka bahagia.” Gumam Pricilla. Cakka tak sengaja mendengarnya.

“Jadi, lo bukan anak kandung Gina? Dan Ify yang sebenarnya adalah anak kandung Gina?” Tanya Cakka.

Pricilla mengangguk.

“Pantesan aja si Rio cinta mati sama si Ify. Haha.. Rio bakal senang tuh, sebentar lagi dia mau tunangan sama cewek yang bikin dia gila seperti ini..” Tawa Cakka sengaja melirik ke arah Rio.

“Siapa yang lo maksud? Eh Pricilla!” Rio kaget melihat Pricilla sudah ada di istana ini. Dan, dimana Debo? Entah mengapa Rio ingin berlutut di kaki Debo. Rio ingin minta maaf pada Debo. Rio sadar, Debo cowok yang baik dan pantas mendapatkan Ify. Sedangkan ia....

“Hai Yo!” Sapa Pricilla ramah.

“Lo... Kemana Debo?” Tanya Rio.

Pricilla menghela nafas dalam-dalam. Hatinya tak sanggup lagi mengingat Debo.

“Ntar lo tau.”

Kita kembali ke keluarga bahagia. Setelah memeluk orang yang disayangnya, Mama mengucapkan happy birthday kepada Ify. Ify membalasnya dengan senyum bahagia. Kini, ia  tau siapa dirinya yang sebenarnya. Oh God! Thanks to find my familiy!

“Fy, kamu udah dewasa. Kamu tau kan tugas yang harus dilaksanakan seorang Putri jika umurnya sudah mencapai tujuh belas tahun?” Tanya Gina.

Kali ini Ify tidak tersenyum. Ia teringat Debo. Dimana dia? Debo dimana? Kemana perginya orang yang sangat dicintainya itu? Astaga! Baru sekarang ia sadar. Ia bukan rakyat biasa lagi. Ify adalah seorang putri, dan seorang putri harus menikah dengan pangeran. Oh, apakah cintanya pada Debo cukup sampai disini?

“Kenapa diam sayang? Kamu cantik lho. Mama yakin si Rio mau sama kamu. Pesta pertunangan kalian akan dilaksanakan sebentar lagi.” Kata Gina semangat.

Tidak! Ify nggak akan membiarkan Debo berpisah dengannya. Ify cinta mati sama Debo. Ify tak mudah melepas Debo. Perlahan, air mata turun di pipinya.

Ify menangis merindukan sesosok kekasih yang dicintainya.

***

“J..Jadi, If..Ify adalah an..anak kandung G..Gina..” Kata Rio tak percaya.

“Yap. Bahagialah Yo, cewek yang buat lo segila ini sekarang adalah jodoh lo. Kalian akan hidup bahagia selamanya.” Kata Alvin.

Rio terdiam. Benarkah ia dijodohkan sama Ify? Benarkah Ify adalah putri Kerajaan Umari? Sebersit senyum menghiasi bibirnya. Namun, senyum itu pudar. Rio sadar. Ify sangat membencinya. Ify mencintai Debo, bukan dirinya. Dirinya adalah sampah di mata Ify. Rio sudah berjanji nggak akan mengganggu Ify lagi. Rio berjanji akan membatalkan perjodohan itu, dan menyuruh Ify bersama Debo lagi.

***

“Nggak mungkin..”

Tangis Ify mengeras ketika Pricilla menjelaskan semuanya tentang Debo. Ify sangat terpukul. Begitupun Rio yang tak sengaja mendengar percakapan antara Ify dan Pricilla. Jadi, selama ini Debo menghilang karena... Karena mengorbankan nyawa demi keselamatan Ify?

Nggak. Debo nggak boleh mati. Seharusnya, Rio yang melakukan semua itu. Bukan Debo. Debo sangat baik, sedangkan ia... Rio yakin, setelah ini Ify nggak mau lagi menyapanya. Ify membencinya. Dengan hati yang berat, Rio pergi ke atas menuju kamarnya. Ia beresekan semua barang-barangnya.

“Jangan nangis Fy, Debo berpesan padamu agar kamu nggak sedih. Bahagialah Fy. Kalo lo bahagia, Debo pasti bahagia.” Hibur Pricilla. Air matanya juga tak dapat berhenti mengalir.

“Aku nggak bisa Pris.. Aku nggak bisa. Aku nggak bisa hidup tanpa Debo..”

“Fy, seandainya Debo masih hidup, gue dukung hubungan lo sama dia. Tapi, apa lo.. Apa lo nggak sedikit punya rasa sama Rio?”

“Rio... Rio emang mencintaiku Priss. Tapi dia udah keterlaluan. Rio hampir merusakku.”

“Apa?” Tanya Pricilla kaget. Tau hal itu, Ify menjelaskan kejadian di waktu itu. Ketika Rio membawanya ke tempat yang sepi.

“Fy, Rio emang begitu. Tapi lo harus dewasa Fy, lo mau kan tunangan sama Rio? Gue yakin Rio cowok yang baik.”

Ify berusaha untuk tersenyum. Jika itu yang terbaik, Ify rela menerima semuanya. Ify akan bahagia agar Debo bahagia.

“Tapi kamu, apa kamu juga mencintai Rio?” Tanya Ify.

Pricilla malah ketawa.

“Nggak Fy, gue nggak suka sama Rio..”

“Rio kabur Priss !!” Teriak Alvin yang tergopoh-gopoh datang menemui Ify dan Pricilla.

“Apa? Kenapa?” Kaget Pricilla.

“Gue nggak tau. Fy, lo kejer dia. Hanya lo yang dapat mengembalikannya kesini.” Kata Alvin.

Ify ragu. Tapi melihat wajah Alvin dan Pricilla, akhirnya Ify berlari mengejar Rio.

***

“Gue emang cowok nggak baik, gue sadar Fy. Gue mementingkan perasaan gue dan perasaan lo gue nggak mau tau. Maaf Fy, gue mau balik ke Kerajaan gue. Disana, gue akan mencoba melupakan lo. Makasih Fy karena telah mengisi hatiku...” Lirih Rio.

Jalan raya di malam hari lumayan ramai. Rio menarik kopernya. Entah apa selanjutnya yang ia lakukan.

“RIO!!!” Teriak seorang cewek yang tak lain adalah Ify. Rio menoleh ke belakang.

“Rio, lo mau kemana?” Tanya Ify.

“Gue mau balik.” Jawab Rio cuek.

“Balik? Ntar lagi kita mau tunangan Yo.”

“Omong kosong. Perjodohan itu udah gue batalkan. Maaf Fy, aku harus pergi.”

Ify memegang lengan Rio. Sungguh, Rio ingin memeluk Ify. Tapi hatinya menolak.

“Lepasin gue Fy! Sana lo balik ke rumah lo!” Bentak Rio.

“Yo, lo kenapa? Apa lo udah nggak mencintai gue lagi?” Tanya Ify sedih.

“Fy, lo cuman cinta sama Debo. Gue nggak berani merusak perasaan lo. Gue berdosa besar sama lo. Gue nggak mau tau perasaan lo. Gue cowok yang egosi Fy..”

Benar apa yang dikatakan Rio. Ify nggak bisa menggantikan Debo dengan siapapun.

“Yo.. Ayo balik!” Kata Ify dikeraskan. Ia menarik tangan Rio secara paksa.

Mereka berada di pinggir jalan raya. Hampir saja mereka memasuki jalan raya yang ramai tempat motor dan mobil berlalu lalang. Rio mencoba nggak mendengar omongan Ify. Rio nggak bisa kembali ke Kerajaan. Rio berjalan mendekati tengah jalan raya.

“RIO!! LO JANGAN MATI!!” Teriak Ify ketakutan. Ia menarik tangan Rio agar tubuh Rio tidak dihantam oleh kendaraan yang melaju kencang.

“Kurang ajar! Gue mau mati. Lepasin gue!”

Emosi Rio tidak terkontrol. Saat ini Rio ingin sendiri. Pikirannya juga tidak jernih. Dengan kasarnya, dan tanpa ia sadar, Rio yang mendorong Ify ke tengah jalan raya. Tepat pada saat itu, sebuah mobil dengan cepat menabrak tubuh mungil itu.

Rio sadar. Pikirannya kembali jernih. Kejadian ini seperti sebuah mimpi buruk. Orang-orang mengerumuni tubuh lemah itu. Disekeliling tubuh itu banyak darah segar. Rio berteriak sekeras-serasnya.

“IFY !!!”

Rasa salah menghampirinya. Rio bersimpuh di samping tubuh Ify. Ia pegang urat nadi Ify. Masih berdetak. Ada kesempata keduanya. Sebuah mobil CRV menolongnya. Rio dan lainnya membawa Ify memasuki mobil itu lalu pergi ke RS terdekat.

Di dalam mobil, Rio terus memandangi wajah pucat Ify. Tangannya dipenuhi darah segar Ify.

“Bertahanlah Fy...”

Rio memegang urat nadi Ify. Tidak! Jangan! Jangan tinggalin gue Fy. Urat nadi Ify tidak beedetak. Dan wajah Ify semakin pucat.

Sampai di rumah sakit, Rio memegang urat nadi di pergelangan tangan Ify. Keajaiban Tuhan. Urat nadi yang semula tidak berdetak kembali berdetak.

“Bertahanlah Fy..”

***
Hayooo.. Gimana ???

Apakah Ify masih hidup atau.....

Kalo ada yg aneh ato ngk nyambung komen aja :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar