expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 09 Mei 2013

Princess From Village Part 10


Part 10
.

.

.

Hari pertama sekolah. Ify, Agnidan Sivia sudah siap dengan seragam putih abu-abu mereka. Berkali-kali Agnisenyum memandangi dirinya di depan cermin. Bajunya nggak kusam atau robeksewaktu sekolah di desa. Dapat ditebak, wajah Agni berubah menjadi cantik.Biarpun ketomboian masih melekat di tubuhnya.

“Fy, tuh cintamu udah lamatungguin kamu.” Kata Agni.

“Siapa?” Tanya Ify polos.

“Monyet! Ya Debo lah..”

“Oh ya, aku berangkat duluanya.”

Ify berlari ke teras. Disana iamelihat Debo sedang melamun. Timbul niat Ify untuk mengerjai Debo.

“KEBAKARAN... KEBAKARAN !!!”Teriak Ify. Otomatis Debo ikut berteriak.

“Hah? Apa? Fy, ayo cepat pergi.Nanti kamu gosong, ayo cepat!” Panik Debo menarik tangan Ify.

“Hahaha.. Aku becanda aja Deb.Just kindding. Nggak ada kebakaran.” Tawa Ify.

“Huu, dasar kamu. Ayoberangkat.” Kesal Debo. Mereka pun berangkat sekolah menggunakan motor yang dibawa Debo tadi.

“Waw! Keren ya motornya Debo.Aku pengin banget naik kayak Ify.” Kata Agni. Sivia hanya diam. Ia masihmemikirkan ucapan Gabriel kemarin.

“Siv, Sivia? Kenapa melamun?Lagi mikirin cowok ya?” Tanya Agni.

“Eh, iya Ag, lagi pikirin kakGabriel, hehe..” Jawab Sivia tak sadar.

“What? Jadi kamu suka samaGabriel?” Kaget Agni. Gabriel adalah ketua osis di SMAnya dulu, SMA Nuansa.Wajahnya lumayan cakep dan sikapnya dewasa. Makanya Sivia maklum Gabriel lulusselesksi sekolah di SMA Feldros King.

“Eh, enggak kok. Yokberangkat.” Kata Sivia sadar.

“Cie... Nanti aku salamin kedia lho!”

“Jangan dong Ag, aku malu..”Takut Sivia.

“Ahaha.. Iya deh. Berangkataja. Kita udah ditungguin Dayat sama pangeranmu itu.”

“AGNI !!” Geram Sivia. Agnimalah ketawa lalu meninggalkan Sivia.

***

Mobil bermerk grand livina itusudah dipersiapkan. Wah, SMA Feldros King bakalan heboh nih. Kedatangan muridbaru dari Kerajaan Haling. Rio sudah siap untuk berangkat sekolah. Ia berangkatsendiri menggunakan mobil tadi. Cakka, Alvin dan Pricilla ingin nebeng barengdia. Tapi Rio menolak. Mending nggak ada Pricilla.. Guman Rio.

Akhirnya, Pricilla dan Cakkaikut mobil Alvin. Di dalam mobil, Cakka dan Alvin saling becanda. SementaraPricilla diam. Beban hidupnya saat ini sangat berat. Belum masalah Jessica yangpunya niat jahat, anak Gina yang katanya masih hidup, dan.. Cowok yang masihdicintainya menelpon kemarin. Sekedar menanyakan kabar.

“Menurut lo cewek yang lo sukaciri-cirinya kayak gimana?” Tanya Alvin.

“Mmm, gue suka cewek yang nggakmanja. Gue maunya cewek yang galak, berani, tomboi..”

“Hemm, beda banget kayak gue.Gue suka cewek yang lemah lembut. Nggak tomboi kayak cewek lo.”

“Hahaha, males punya ceweklemah lembut. Pasti intinya tuh cewek manja, gue nggak suka banget cewekmanja.”
“Yee, belum tentu kan, siapatau cewek tomboi manjanya minta ampun.”

Perdebatan kecil ini diakhirioleh teriakan Pricilla. Mana mungkin Pricilla sanggup semobil sama dua cowokyang mulutnya nggak mau diam.

“Hehe, sorry Pris. Harusnya losama Rio.” Kata Alvin.

“Rio nggak suka sama Prissy.”

“Pasti suka. Prissy harusberusaha.”

Gimana mau berusaha wong guenggak suka Rio? Selama ini gue pura-pura suka ma dia. Lagipula, Rio nggak sukajuga sama aku. Batin Pricilla.

***

Entah keajaiban atau bukan,Ify, Agni dan Sivia dijadikan sekelas. Tepatnya kelas 2-4. Sementara Gabrielditempatkan di kelas 3-2 dan Dayat di kelas 3-4. Ify memilih duduk sendiri dibangku paling belakang. Sedangkan Agni duduk sama Sivia di depan bangku Ify.

Dari sekian banyak murid yangmenempat kelas 2-4, Agni mendengar salah satu percakapan pada sekelompok cewekyang duduk di bangku paling depan.

“Lo tau nggak, Pangeran Riosekolah disini.”

“Apa? Yang benar? Lo taudarimana?”

“Aku tau dari Prissy. Dia kandijodohin sama Pangeran Rio, makanya Rio disekolahkan disini.”

“Apa mereka udah nikah?”

“Ya belumlah. Umur mereka masihmuda. Gila apa kalo mereka nikah.”

Jadi... Rio... Sekolah disini?

Kelas yang tadi riuhmengomongkan gosip atau yang lain berubah menjadi histeris. Semua murid yangkebanyakan cewek berkumpul di halaman sekolah. Sebuah mobil sport keluaranterbaru berhenti di parkiran sekolah. Pintu mobil itu terbuka.

DEG !!

Semua mata terpana ke arahnya.Agni salah satu dari banyak mata itu. Ah, ini bukan mimpikan?

“Woi! Kalian jangan natap kakakgue kayak gitu. Gue tau kakak gue itu ganteng.” Kata seseorang yang tiba-tibamuncul.

“Ssst, bukannya itu Cakka?Adeknya Rio?” Bisik Sivia.

“Tau, mau adeknya Rio kek, apakek, yang penting mata aku nggak salah liat kan? Itu Pangeran Rio kan?”

“Iya Ag. Huh, kamu ini fansfanatik Rio.”

Percuma Cakka berbicara, tohnggak ada yang mempedulikan omongannya. Akhirnya, Pak kepsek yang berbicara dansemua murid paham. Jangan histeris atau lompat-lompat kayak orang gila, anggapaja Rio murid baru yang biasa. Semuanya pun masuk ke dalam kelas masing-masing.

***

Di kelas 3-2...


Itulah kelas Rio. Ia duduk dibangku paling belakang. Disana ia melihat seorang cowok duduk sendiri. Karenaitulah Rio duduk di bangku sana agar cowok yang duduk sendiri itu punya temanngobrol.

Cowok itu kaget melihatkedatangan Rio. Rio tersenyum lalu menjabat tangan cowok itu.

“Namaku Rio. Nama kamu?” TanyaRio ramah.

“Aku...Aku Gabriel, eh YangMulia, eh..” Kikuk Gabriel. Pasalnya, teman bangkunya itu adalah seorangPangeran. Bukan rakyat desa kayak dirinya.

“Santai aja. Panggil gue Rio.Lo murid baru juga kan?”

“Mm, iya. Aku dari desa.”

“Oh ya?”

Sepertinya Rio tertarikmendengar Gabriel berucap kata desa.

“Mm, aku ikut seleksi. Dansyukur lah aku dan empat temanku diterima di sekolah ini.” Jelas Gabriel gugup.
Pantes aja.. Orang desa nggakngerti bahasa gaul, tawa Rio dalam hati. Gabriel memakai bahasa formal.Aku-kamu maksudnya bukan pake lo-gue.

“Siapa empat temen lo itu? Wah,artinya lo murid pintar dong. Beruntung gue punya teman bangku kayak lo.”
Gabriel tersenyum malumendengar pujian Rio.

“Namanya Dayat, Ify, Sivia danAgni.”

“Oo, bisa nggak lo bicaranyanggak pake aku-kamu?”

Gabriel mengerutkan kening.

“Maksud gue, lo ganti kata akujadi gue dan kata kamu jadi lo atau elo. Bisa nggak?”

“Mmm, nggat tau deh. Nanti akucoba.”

Jam pertama diisi olehpelajaran matematika. Lalu dilanjutkan ke pelajaran bahasa indonesia. Selama dikelas, Rio yang paling cerewet bertanya ini itu pada Gabriel. Dan Gabriel nggakpernah nanya apapun ke Rio. Maklum, Gabriel masih gugup dengan cowokdisampingnya.

***

Bel tanda berakhirnya pelajaranberbunyi. Semua murid pulang dengan tertib tanpa ada histeris atau apapun saatmelihat atau bertemu Rio. Kalau ada yang sampe histeris lagi, bakal kenahukuman Pak Kepsek.

Gabriel berlari kencang mencariSivia, Ify dan Agni. Ternyata tiga cewek itu sedang berjalan menuju gerbang.Dayat nggak ada disana.

“Eh, tadi gue duduk sama Rioloh..” Pamer Gabriel. Sengaja ia pake lo-gue.

“Yang bener?” Tanya Agni.

“Iya, hehe.. Ternyata Rio ramahbanget. Gue kira awalnya Rio cuek, tapi.. Dia baik banget. Dia ngajarin guepake bahasa lo-gue.”

“Ahaha, anak kota itu wajibpake bahasa gaul. Gue juga udah pake lho..”

Ekor mata Agni melihat seorangcowok duduk sendiri di tempat penungguan. Lho? Bukannya itu Rio? Eh, tapi kalomemang itu Rio, dia nungguin siapa? Kan tadi Rio bawa mobil sendiri?

“RIO !!” Teriak Agni nggakwaras.

“Diem Ag, nanti lo eh kamu kenahukuman Pak kepsek.” Ujar Sivia mengingatkan. Kikuk sekali dia pake bahasalo-gue.

“Ah, diemin. RIO.... GUE CINTASAMA ELO !!!” Teriak Agni lebih ganas dari sebelumnya.

Belum semenit, orang-orang udahpada ngerumunin Agni. Biarpun begitu, Agni nggak peduli. Rasa kagumnya pada Riomengalahkan segalanya.

“RIO !!! I LOVE U..”

“Woi! Bisa diam nggak sih lo?”Kata seorang cowok mendekati Agni.

Agni menatap tajam cowok itu.

“Eh, siapa lo? Mau apa lolarang-larang gue? Hah? Suka-suka gue dong mau teriak kek, diam kek, Lo pikirinsono diri lo sendiri!!” Bentak Agni ganas. Sementara Gabriel dan lainnya hanyadiam. Si Agni nggak punya pikiran apa?
Sementara yang dibentaki, ikutterdiam juga. Ini cewek atau bukan sih? Kok galaknya minta ampun? Berani bangetbentakin gue? Cowok yang dibentakin Agni diam-diam memperhatikan wajah Agni.Cantik! Gumamnya. Entah mengapa cowok itu suka dengan sikap cewek tadi yangmembentakinya. Galak.. Berani...

“Ehm, permisi..” Kata seorangcowok yang membuat semua wajah melongo melihatnya.

***

TBC...

Kalo ada yg aneh ato ngk nyambung tinggal comment aja :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar