expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 17 Mei 2013

Princess From Village Part 20


Part 20

.

.

.

Mobil misterius itu berhenti di sebuah rumah kecil yang letaknya agak jauh dari Kota. Seorang cowok memapah cewek yang sedang tertidur. Cowok itu meletakkan si cewek di kasur. Sebentar, ia mengamati wajah cantik cewek itu.

“Apa gue harus melakukannya?”

Rio bimbang. Hatinya berkata untuk segera melakukan itu, tapi, di hatinya yang lain, jangan melakukan hal buruk itu. Rio... Apa lo nggak kasian sama Ify? Rio duduk di samping Ify. Tepatnya di samping kepala Ify. Gadis itu belum juga terbangun karena pengaruh bius.

“Debo..” Lirih Ify.

Kening Rio berkerut. Tampaknya Ify mulai sadar. Jantungnya deg-degkan. Apa aku harus melakukannya? Tapi, kalau aku tidak melakukannya, buat apa aku culik Ify ke tempat ini?

Mata gadis itu perlahan-lahan terbuka. Dilihatnya pemandangan disekitarnya yang menurutnya begitu asing. Aku dimana? Batinnya. Ify menoleh ke kanan.

APA???

“Hai.. Udah sadar ya?” Rio tersenyum.

“Apa? Dimana aku? Kamu..” Kata Ify ketakutan menunjuk Rio.

Tuhan... Terakhir kali aku bertanya, apa aku harus melakukan hal itu? Harus Yo! Untuk apa lo bawa Ify kemari jika lo tidak melakukan tujuannya? Ah, tapi apa lo nggak kasian sama Ify? Apa lo nggak tega ngeliat Ify kehilangan sesuatu yang paling berharga yang dimilikinya? Batin Rio bergulat.

“Fy..” Lirih Rio. Cowok itu menatap lekat wajah Ify.

“Mau apa kamu? Hah?” Bentak Ify akhirnya. Ia bangun lalu mendorong tubuh Rio.

“Aku.. Aku mau..”

“Mau apa? Apa lo..”

Ify tersadar. Di tempat ini, hanya ia dan Rio saja. Nggak ada orang lain. Apa yang kalian pikirkan jika seorang cewek bersama cowok di tempat yang sunyi? Sepertinya Rio dapat membaca pikiran Ify.

“Tenang Fy, aku belum melakukannya kok. Sekarang baru aku mau melakukannya.”

Entah dapat angin darimana Rio mengatakan hal itu. Ify mencoba teriak. Tapi mulutnya di tutup oleh tangan Rio. Yang bisa ia lakukan hanya menyebut nama ‘Tuhan’. Rio mendekatkan Ify ke tubuhnya. Ify berusaha meronta. Tapi tenaganya udah habis. Tuhan.. Tolong aku...

Terdengar suara isakan. Ify menangis. Kalau gini caranya, lebih baik ia mati. Rio mendengar isakan itu. Tangannya berhenti bergerak. Rio pun sadar. Yang dilakukannya ini adalah salah. Ya, Rio sadar akan kesalahannya. Ia pun menjauhi Ify. Ify menghela nafas lega. Rio sama sekali belum menyentuhnya. Tuhan... Makasih...

“Fy, maafkan aku..” Lirih Rio.

“I..Iya..” Takut Ify.

Terjadi keheningan diantara keduanya. Ify maupun Rio terdiam. Semenit kemudian baru Rio bicara.

“Ini Fy, kunci kamarmu. Aku menemukannya di taman. Yuk deh pulang. Sekali lagi maafkan aku.” Kata Rio seraya memberikan kunci itu pada Ify.

Ify menerima kunci itu dengan penuh kelegaan. Sebenarnya, bukan sepenuhnya Rio yang salah. Ia juga salah. Salahnya sendiri membawa kunci kamar ke sekolah. Akibatnya ada orang yang memasuki kamarnya.

Rio menstarter mobilnya. Membelah malam yang gelap. Di sampingnya ada Ify yang sedang melamun. Rio bersyukur dalam hati karena belum melakukan suatu hal yang bodoh. Oh God! Thanks verry much to reminded me!

***

BUG !!!!

Pagi yang cerah ini diawali dengan hantaman keras Debo mengenai wajah Rio. Setelah mendengar cerita Ify tadi, Debo tidak segan-segan memukuli Rio. Rio sudah keterlaluan. Sekali lagi, Debo menghantam wajah Rio. Rio tidak marah ataupun membalas. Cowok itu diam saja.

“Kurang ajar lo! Kenapa lo culik Ify? Hah?” Marah Debo.

Rio meringis kesakitan. Bibirnya mengeluarkan darah. Tapi Rio mencoba untuk tidak memperlihatkan kesakitannya. Hatinya jauh lebih sakit dibanding dari hantaman keras Debo.

“Gue..”

“Apa? Lo mau hancurin Ify dengan cara yang yang haram? Lo cowok egosi Yo. Lo nggak pernah mau tau perasaan Ify. Lo hanya mementingkan perasaan lo saja.”

“Ma..Maafin gue.. Lo kan yang beri ijin gue untuk membujuk Ify agar Ify suka sama gue?” Bela Rio.

“Gue emang ijinin Lo Rio.. Tapi bukan dengan cara ini. Lo ngerjar Ify karena nafsu! Artinya, lo mencintai Ify secara tidak tulus.. Gue kira lo cowok yang baik.”

“Deb, gue mencintai Ify dengan tulus. Plis Deb, gue cinta mati sama Ify. Gue pengin jadi bagian dari hidup Ify..”

“Gue nggak percaya. Lo belum tau apa definisi dari mencintai seseorang dengan tulus.”

Debo duduk di bawah pohon yang rindang. Ekspresi wajahnya terlihat sangat kecewa. Rio, dia belum tau apa arti dari mencintai seseorang dengan tulus. Rio mencintai Ify karena nafsu. Buktinya, Rio hampir merusak hal yang berharga dalam hidup Ify. Debo sangat kecewa.

“Emang apa definisi mencintai orang dengan tulus?” Tanya Rio mendekati Debo.

“Yo, mencintai seseorang dengan tulus terjadi ketika kita rela berkorban demi orang yang kita cintai, walaupun hati kita tersakiti, dan meskipun itu menyangkut nyawa kita. Artinya, lo harus rela kalo Ify nggak bisa mencintai lo. Lo harus sabar, suatu hari nanti hati Ify terbuka untuk lo..” Jelas Debo.

Rio berusaha mencerna penjelasan Debo. Tapi, apa ia dia rela Ify bersama cowok lain yang adalah Debo sendiri? Nggak! Rio nggak rela. Ify harus suka padanya. Tapi... Itu artinya ia tidak mempedulikan perasaan Ify. Artinya ia egois. Egois!

“Gue nggak tau.” Kata Rio seraya pergi meninggalkan Debo. Sesekali Rio mengusap darah yang masih ada di bibirnya.

***

Semenjak kejadian itu, Rio jarang menemui Ify. Rio berusaha menjauhi, melupakan Ify. Tapi, hari-harinya seperti tidak bernyawa. Rio tidak tahan dengan perasaannya! Ify.. Apa gue harus jauhin lo dari Debo? Apa Debo harus gue bunuh?

Kegilaan untuk yang kedua kalinya. Setan-setan dipikiran Rio membisikkannya untuk segera membunuh Debo agar ia bisa mendapatkan Ify. Tapi, gimana cara membunuh Debo? Rio teringat dengan penjelasan Debo beberapa hari yang lalu. Kalimat itu masih terngiang di kepalanya.

“Yo, mencintai seseorang dengan tulus terjadi ketika kita rela berkorban demi orang yang kita cintai, walaupun hati kita tersakiti, dan meskipun itu menyangkut nyawa kita. Artinya, lo harus rela kalo Ify nggak bisa mencintai lo. Lo harus sabar, suatu hari nanti hati Ify terbuka untuk lo..”

Apa lebih baik gue mati aja? Agar cinta gue ke Ify akan musnah? Gue nggak bisa bersabar. Gue nggak bisa... Gue juga nggak yakin Debo mencintai Ify dengan tulus. Apa mencintai seseorang dengan tulus hanya dengan cara mengorbankan sesuatu? Nggak juga kan. Siapa sih Debo itu? Dia cowok misterius...

***

Hari yang ditunggu Jessica datang juga. Hari ini ia akan mencari bunga Fel. Tau hal itu, Pricilla semakin bersalah. Ya, seharusnya ia memilih untuk tidak membantu Mama lagi. Lalu, apa ia bisa mencegah Mama? Salah satu cara yaitu mencabut akar bunga Tif dan mengorbankan nyawa. Apa ia berani melakukan hal itu?

“Gue akan mencabut akar bunga Tif..” Lirih Pricilla ketika ia bertemu Debo.

“Apa lo yakin?” Tanya Debo.

“Iya. Gue siap mati demi Ify. Ify adalah seorang putri. Dia anak kandung Gina. Bukan gue. Gue berani relain nyawa gue demi Ify..”

“Priss... Jangan lakuin itu. Biar gue aja.” Kata Debo tiba-tiba.

“Apa? Lo? Jangan Deb, lo nggak salah.. Gue yang salah.. Hiks..Hiks..Hiks..” Tangis Pricilla. Tanpa sengaja, Pricilla bersandar di bahu Debo. Debo pun memeluk Pricilla. Sialnya, seorang cowok melihat adegan itu dari jauh. Tapi cowok itu nggak bisa mendengarkan percakapan mereka karena jaraknya cukup jauh. Cowok itu geram pada Debo. Ow.. Jadi Debo punya selingkuhan...

“Priss, ini udah menjadi tugas gue. Kenapa gue lakuin ini? Karena gue sayang sama Ify. Dia adalah cewek yang sangat gue cintai. Gue rela mengorbankan nyawa gue demi keselamatan Ify..”

“Jangan Deb..Jangan.. Prissy nggak ingin Debo mati..”

Terjawab sudah. Rio dapat menyimpulkan, cowok yang dulu mencium Pricilla adalah Debo. Ya! Lo siap-siap mati Deb.. Dan Ify akan jadi milik gue.. Dasar lo, bisanya nasehatin orang. Tapi buktinya lo nggak mencintai Ify dengan tulus. Lo berkorban apa?

Rio tersenyum puas. Hatinya sangat girang. Ify akan jadi miliknya, dan jika Debo mati, Ify harus suka dengannya. Sekalian bawa Ify ke kerajaan Haling.

***

“Lo..”

Debo melihat Rio sedang membawa pisau tajam. Ada apa dengan cowok itu? Batin Debo. Tidak sedikitpun ia merasa takut. Rio mendekati Debo dan mencibir Debo.

“Deb, gue nggak nyangka ternyata lo selingkuh. Cowok macam apa lo? Katanya lo cinta sama Ify. Buktinya?” Kata Rio. Dia mengangkat pisau tinggi-tinggi.

“Selingkuh? Gue nggak pernah selingkuh. Lo mau apa dengan pisau itu?”

Debo mundur beberapa langkah. Namun Rio maju agar jaraknya dengan Debo dekat. Debo memerhatikan wajah Rio baik-baik. Wajah Rio bak penjahat yang ingin membunuh siapa saja.

“Lo nggak usah bohong. Gue liat lo tadi sama Pricilla. Kalo lo nggak cinta lagi sama Ify, sebaiknya lo putusin dia. Gue yang akan menggantikan lo.”

“Gila lo! Gue nggak ada apa-apa sama Pricilla. Justru tadi gue bicara dengannya karena ada satu hal penting. Dan ini menyangkut keselamatan Ify! Mama Pricilla akan membunuh Ify. Dan Ify adalah anak kan..” Omongan Debo diputuskan Rio.

“Bohong lo! Lo cowok brengsek. Teganya lo menyakiti hati Ify. Kalau Ify tau gimana? Dan... waktu itu gue pernah liat lo nyium Pricilla. Benar bukan?” Kata Rio tersenyum puas. Cowok di depannya terdiam sesaat.

“Yo.. Pricilla itu mantan gue. Gue nggak lagi mencintainya, gue hanya mencintai satu cewek yaitu Ify..”

“Mencintai apa? Hah? Kapan lo pernah berkorban buat Ify? Kalo lo mencintainya dengan tulus, segera lo putusin Ify dan suruh Ify jadi pacar gue. Beres kan, dan lo harus rela gue dapetin Ify dan gue akan bawa dia ke kerajaan gue!”

Debo mati kutu sama cowok satu ini. Habislah kesabarannya. Apa Rio tidak tau Ify dalam bahaya? Apa Rio tidak tau ia akan mengorbankan nyawa demi menyelamatkan Ify? Apa Rio tidak tau kalau sebenarnya Ify memang hanya untuk dia, Rio! Ify adalah anak kandung Gina, Debo salah mencintai Ify. Rio lah yang cowok yang paling cocok buat Ify. Debo berusaha buat Ify bahagia, dan kebahagiaan Ify ada di tangannya! Tapi ketahuilah, lambat laun Ify pasti bisa mencintai Rio. Debo yakin itu.

“Yo.. Lo mau gue mati? Lo mau gue mati agar lo bisa dapetin Ify?” Tanya Debo sedikit membentak.

“Ya. Coba lo nggak selingkuh. Gue kira, lo cowok yang baik. Tapi, lo juga mencintai Pricilla. Ify pasti kecewa sama lo!” Rio mendekatkan pisau di depan dada Debo. Debo menanggapinya dengan tenang. Rio cuman emosi aja, Rio terlalu mencintai Ify sampai-sampai melakukan hal yang nggak benar.

“Yo.. Sekali lagi, gue nggak selingkuh sama Pricilla. Tadi itu Pricilla minta bantuan gue. Okelah kalo lo mau gue mati, ntar lo liat kedepannya. Ohya, kalo gue nggak ada, tolong lo jaga Ify. Lo bahagiain Ify.” Kata Debo melunak.

Perlahan, pisau yang ia bawa terjatuh. Tangan Rio bergetar hebat. Ia tidak tau mengapa tangannya tiba-tiba terasa lemas. Rio menatap Debo. Ternyata Debo sedang tersenyum padanya.

“Maafin gue kalo gue banyak salah sama lo. Gue titip Ify. Gue akan pergi ke tempat yang jauh..” Kata Debo.

“Lo mau kemana?” Tanya Rio.

Debo tidak menjawab. Cowok itu menjauhi Rio. Semakin menjauh, Rio semakin penasaran. Siapa sih Debo itu? Dia mau kemana? Sebenarnya Debo selingkuh atau tidak? Ya! Rio akan menemui Pricilla. Rio yakin Pricilla akan menjelaskan semua.

***

“Priss..”

Shilla melihat gelagat aneh sahabatnya. Mereka berdua duduk di taman. Pricilla menoleh ke Shilla. Sepertinya Shilla ingin segera ia menjawab.

“Gue mau pergi sama Debo.” Kata Pricilla.

Shilla mengerutkan kening.

“Pergi kemana? Ngapain lo pergi sama mantan lo itu? Kalo Ify tau bagaimana?”

“Maaf, lo nggak boleh tau. Gue pergi dulu.” Kata Pricilla seraya meninggalkan Shilla yang masih belum puas. Pricilla pergi ke rumah Debo. Tampaknya Debo sudah siap. Air muka Pricilla berubah menjadi sedih. Debo... Harusnya gue yang lakuin, bukan lo...

“Mm, Deb, lo nggak pamit Ify?” Tanya Pricilla.

“Nggak. Kalo gue ketemu dia, pikiran gue bisa berubah. Lo sampaikan salam ke dia. Bilang, gue baik-baik aja.” Kata Debo.

“Tapi Deb, Ify pasti sedih. Sebentar lagi ulang tahunnya yang ke tujuh belas.”

“Ify nggak akan sedih Priss.. Rio yang akan membahagiakan Ify. Rio adalah jodoh Ify, bukan gue. Gue menyesal jatuh cinta padanya, dan gue menyesal putusin lo. Tapi Priss, jujur, gue lebih sayang sama Ify dibanding lo. Maaf.”

Baiklah. Pricilla juga tau kalo Debo lebih mencintai Ify dibanding dirinya. Dan Debo berani mengorbankan nyawanya demi keselamatan Ify. Padahal, ini semua salahnya. Salahnya yang mengikuti rencana jahat Mama. Pricilla benci Mama!

***

Seharian ini Rio tidak menemukan Pricilla. Kerajaan jadi gempar. Dan seharian ini Rio tidak menemukan Debo. Apa Debo penyebab Pricilla menghilang? Rio dapat menyimpulkan kalo Debo yang membawa Pricilla ke suatu tempat. Debo memang licik! Perkataannya yang terakhir hanyalah belaka. Debo tidak sungguh-sungguh mencintai Ify. Firasatnya pun benar saat Rio bertemu Shilla.

“Pricilla pergi sama Debo.” Kata Shilla singkat.

Puas lo Deb! Batin Rio. Benar kan, Debo yang membawa pergi Pricilla.

“Tapi Yo, gue nggak tau apa tujuannya pergi sama Debo. Gue liat wajah Pricilla waktu dia bilang ke gue, wajahnya sedih Yo. Gue penasaran.” Tambah Shilla.

Rio semakin yakin bahwa Debo adalah cowok yang tidak baik. Debo itu selingkuh sama Pricilla. Debo keterlaluan. Dan, saat itu juga Rio mendengar sebuah isakan. Isakan yang tidak asing lagi baginya.

***
TBC...

Kalo ada yang aneh ato ngk nyambung di komen aja J 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar