( Sebelum
baca part ini harus denger dulu lagu ini, baper :’v )
“Memories
are pay-per-view, it costs too much to think of you
I'm hanging by a thread
And epilogue before we're done, a
sequel to what we've begun
I'm hanging by a thread
And now before our hope is lost my
heart is here, it's such a cause
Tell me if you wanted it at all
I got a long-term plan with
short-term fixes and a wasted heart to just eclipses
And I push my luck from trust to dust
enough
That's the story of another us
One last ditch, a new beginning so
take this heart, put yourself in it
This surprise ending I'm depending on
could be the story of another us
The story of another us the story of
another us the story of another us
Could be the story of another us..”
***
Apapun
yang terjadi karena aku sudah masuk ke dalam kisahnya sekarang, kisah hidupnya.
Aku menatap jendela asramaku yang
tiga hari lagi akan aku tinggali. Sudah banyak aku mengeluarkan air mata dan
aku merasa lelah. Hatiku merasa lelah dan sudah sangat sakit. Itu semua karena
Luke. Setelah malam yang indah itu, esoknya aku sudah tidak menemukan Luke di
apartemen itu. Kata pemilik apartemen, Luke meninggalkan apartemen itu
pagi-pagi sekali dan aku diberi izin untuk meninggalkan apartemen sampai jam
sembilan pagi. Aku melihat tidak ada satupun barang-barang Luke yang tersisa.
Aku menangis. Luke benar-benar meninggalkanku tanpa memberitahuku. Luke
pembohong!
Saat itu aku sangat frustrasi dan
berteriak seperti orang gila. Lily, Marie, Corine, dan Chloe berusaha
menenangkanku tapi aku tidak bisa tenang. Sedangkan Michael, Calum dan Ashton
tidak tau apa-apa mengenai kepergian Luke. Tapi mereka kecewa pada Luke karena
Luke pergi secara mendadak tanpa memberitahu mereka. Bahkan Luke tidak bisa
dihubungi. Tidak hanya kecewa saja, tapi aku khawatir padanya. Jangan-jangan
ada suatu hal buruk yang terjadi pada Luke. Tapi aku berharap Luke baik-baik
saja.
Nah Farah, setelah kejadian ini apa
kau masih belum bisa melupakan Luke? Aku tau aku sudah tidak bisa melihat Luke
lagi untuk selama-lamanya. Aku dapat menyimpulkan Luke tidak mencintaiku dan
hanya berbohong padaku. Tapi mungkin ini yang terbaik bagi kami semua. Aku jadi
bisa tenang pulang ke Indonesia walau sakit hatiku masih terasa. Luke, jika
akhirnya menjadi seperti ini, mengapa dia mau menjadikanku sebagai kekasihnya?
Mengapa Luke mau memasukkan aku ke dalam kisah hidupnya? Ini merupakan epilog
dan harus ada sekuel-nya mau tidak mau karena aku tidak ingin kisah hidup kami
berakhir menyedihkan.
Mom sudah menelponku dan dia
berjanji menungguiku di bandara. Aku tak sabar bertemu dengan mereka semua dan
menceritakan pengalaman-pengalaman yang aku dapatkan selama di London. Tapi aku
takut menceritakan kalau aku sudah bukan perawan lagi walau aku tidak hamil.
Aku takut mereka membenciku dan tidak menganggapku sebagai anak mereka lagi.
Aku sudah membicarakan hal itu pada Luke tapi Luke tidak bisa membantuku, namun
wajahnya terlihat sangat berdosa dan Luke berani menawarkan kalau dia ingin
bertemu dengan orangtuaku dan menceritakan hal yang seharusnya diceritakan.
Luke, ah. Aku sangat merindukan
Luke. Aku tidak bisa menghubungi-nya. Bahkan melalui media sosial juga tidak
bisa. Luke tidak pernah aktif di media sosial. Aku penasaran dengannya. Jika
Luke mencintaiku, tentu dia tak akan meninggalkanku. Tapi ini.. Jadi Luke tidak
mencintaiku? Aku tau. Di cintai oleh sosok seperti Luke Hemmings sangatlah
mustahil bagi gadis biasa sepertiku. Mustahil. Aku harus bisa menerima
kenyataan pahit dan menghapus semua memoriku bersama Luke. Ah, I wish that I could wake up with amnesia and
forget about the stupid little things.
Aku memejamkan mataku. Ku kuatkan
hatiku. Aku harus menjadi sosok yang kuat dan tidak usah berada di bayangan
Luke. Aku berharap setelah ini aku tak menemukan sosok seperti Luke yang mampu
membuat hatiku sakit. Aku ingin menemukan sosok baik hati yang mau mencintaiku
apa adanya dan tidak akan meninggalkanku. Luke. Dimana kamu? Mengapa kau tega
meninggalkanku?
Tak terasa saatnya kembali pulang ke
Indonesia. Aku sengaja tidak memberitahu hal ini pada Michael, Calum dan Ashton
karena pastinya aku sangat merindukan mereka terutama Michael. Ah ya. Tentu
saja Michael satu negara dengan Luke dan aku merasa bodoh karena sejak awal
tidak menanyakan darimana asal negara mereka yang jelas bukan dari Inggris.
Tapi Calum tampak seperti orang Asia. Apa Calum berasal dari Singapura? Stop.
Aku tak mau mengingat itu lagi. Aku sudah tak sabaran kembali ke Indonesia dan
memeluk Mom, Dad juga Farah.
Goodbye
summer! Goodbye London! Entahlah apakah aku harus mengingat semua kenangan
itu atau melupakannya. Aku tidak tau.
***
Luke’s POV
Satu bulan yang lalu adalah salah
satu kesalahan besar yang aku buat. Aku meninggalkannya tanpa berkata apapun.
Padahal malam itu dia sangat bahagia. Wajahnya amat cantik bagaikan malaikat.
Aku sangat mencintainya, tapi takdir-lah yang menharuskan aku untuk
meninggalkannya. Aku tau, hubungan ini tidak akan bisa berlanjut. Kami hanya
bertemu di negara asing selama empat bulan, setelah itu kami berpisah dan
melanjutkan hidup kami masing-masing. Farah, entahlah bagaimana keadaannya
sekarang. Apa gadis itu masih mengingatku?
Di malam itu, aku meninggalkannya
yang sedang tertidur lelap dipelukanku. Aku menciumnya dan menaruhnya pelan di
atas kasurku. Farah tidak terbangun mungkin dia sangat mengantuk. Terakhir aku
mencium keningnya dan membereskan barang-barangku lalu meninggalkannya. Aku
berharap Farah membenciku. Saat itu aku menyesal mengungkapkan perasaanku
padanya dan memasukkannya ke dalam kisah hidupku. Kalian bisa bilang kalau aku
adalah sosok yang putus asa. Jika saja aku tidak meninggalkannya, mungkin
hubungan kami masih berlanjut walau jarak memisahkan kami. Farah pernah bilang
kalau dia berasal dari Indonesia walau aku tak yakin apakah dia orang
Indonesia. Indonesia? Aku berani pergi kesana seorang diri demi menemui Farah,
tapi hatiku memutuskan untuk menghapus namanya untuk selama-lamanya.
Satu perpisahan membuatku sedih.
Hidup baru dimulai dan aku seperti tak sanggup menjalaninya. Aku sudah cerita
pada Mom dan dia mendukung keputusanku. Kata Mom, masih banyak gadis lainnya
yang bisa aku cintai. Tapi sampai satu bulan ini, aku masih belum bisa
melupakan Farah, sama seperti Aleisha. Satu kali aku bertemu dengannya dan dia
membawa pacarnya. Tidak. Aku tidak sedih. Aku malah merindukan Farah. Aku ingin
hubunganku dengan Farah seperti hubungannya dengan pacarnya itu.
Sedang apa Farah disana? Kisahku
selalu saja berakhir menyedihkan. Aku menerka-nerka, kapan kisah hidupku
berakhir bahagia? Tapi kurasa aku harus banyak bersyukur karena Tuhan masih
memberiku kesempatan untuk hidup mengingat kejadian buruk yang mengancam
nyawaku. Ary tidaklah main-main dengan ucapannya. Aku menyesal pacaran
dengannya dan membuat masalah di negeri orang serta melibatkan Farah, juga
Michael. Untunglah aku sudah berjaga-jaga. Aku meng-sms Calum dan lainnya kalau
aku dalam bahaya meski aku tidak tau bagaimana keadaan kediaman Ary disana.
Saat itu, kondisi Farah amat
menyedihkan dan bagaimanapun aku harus menyelamatkannya. Bagiku, Farah terlalu
istimewa dan rasanya tidak pantas jika aku menjadi kekasihnya. Maka aku
meninggalkannya dan memulai kehidupan baru yang aku tidak tau apakah aku bisa
menjalaninya. Setidaknya Michael, Ashton dan Calum selalu ada untukku walau awalnya
Michael tidak suka dengan sikapku meninggalkan Farah begitu saja. Tapi akhirnya
Michael menyerah dan mungkin itu adalah keputusan yang terbaik. Kata Michael,
Farah merasa terpukul karena kehilanganku dan Farah berniat untuk melupakanku.
Farah mengatakan dia siap melupakanku jika dia tiba di Indonesia.
Oke Farah. Lupakan aku. Aku tak
pantas untukmu dan aku sudah sangat jahat padamu. Tapi jika kau ingin memintaku
bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan padanya terutama dalam hal
merenggut kesuciannya, aku akan bertanggung jawab dan melakukan apapun. Apapun.
Aku siap menemui orangtuamu dan berlutut dihadapan mereka. Jika mereka ingin
menyiksaku, aku siap disiksa oleh mereka.
Tapi aku berharap Farah melupakanku
dan melupakan semua yang pernah aku lakukan padanya. Anggap saja aku dan dia
tidak pernah bertemu. Hanya karena putus cinta aku menjadi gila seperti ini dan
menghancurkan hidup Farah. Maafkan aku Farah, tapi aku berjanji akan menjadi
anak yang baik. Kisah kita memang berakhir menyedihkan, tapi aku yakin sekali
masih ada kelanjutan kisah kita yang pastinya berakhir bahagia.
Terimakasih atas segala cinta yang
kau berikan padaku dan maaf karena aku telah menyakitimu dan membuat hidupmu
hancur. Ku harap Tuhan mau memaafkan kesalahanku.
Akan ada kisah lain yang lebih indah
dari kisah ini, aku yakin akan hal itu.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar