“I’m
almost alive and I need you to try and save me
It’s
okay that we’re dying but I need to survive tonight, tonight
Well
excuse me while I get killed softly
Heart
slows down and I can hardly tell you I’m okay
At
least ‘till yesterday you know you got me off my highest guard
Believe
me when I say it’s hard we’ll get through this tonight
And I
know one day you and I will be free
And
you touch my hand ever so slightly
And
the deadly looks you cast upon me
I
won’t regret, I won’t regret..”
***
Luke’s POV
Sampai malam tiba aku ragu kembali
ke asrama. Berkali-kali Michael memiscall-ku tetapi aku tolak. Aku masih
bingung dengan apa yang aku rasakan, terlebih pada malam itu. Aku tidak tau
mengapa tiba-tiba aku mengajak Farah pergi ke rumah tua yang dulunya adalah
rumah milik Paman-ku. Rumah itu bebas digunakan siapa saja oleh keluargaku.
Namun banyak dari mereka telah melupakan rumah itu dan menganggap rumah itu
berhantu. Saat aku melihat ketakutannya, aku menjadi ragu untuk melakukan apa
yang ingin aku lakukan padanya. Tapi rasanya aku ingin terus memeluk Farah.
Gadis itu mampu membuat perasaanku menjadi lebih baik dan seakan-akan aku telah
melupakan Aleisha. Namun rasanya Farah membenciku karena aku telah melakukan
suatu kesalahan besar padanya.
Aku tentu tidak bisa membohongi
diriku kalau Farah sangat membuatku ingin terus melakukannya dan Farah sangat
begitu menggoda. Aku tau kalau aku susah sekali menahan nafsu namun Farah juga
sama denganku. Gadis itu seperti menginginkan lebih dan aku tidak bisa
menolaknya. Dan jadilah malam itu dimana kami berdua melupakan segalanya dan
asyik dengan apa yang kami lakukan tanpa memikirkan apa konsekuensinya. Aku
bahkan sudah melihat Farah tanpa busana dan itu membuatku untuk tidak bisa
menahan diri. Mom pasti marah dengan perubahanku dan apa yang sudah aku
lakukan. Sungguh, baru pertama kalinya aku menodai seorang gadis dan gadis itu
adalah Farah sedangkan Ary, you know-lah
cewek itu sudah tidak suci lagi saat pertama kali aku bertemu dengannya.
Terlintas dibenakku jika hal yang
aku takutkan terjadi, apa yang harus aku lakukan? Aku berharap Farah tidak
hamil. Aku bersumpah untuk tak lagi menyakiti gadis manapun dan kembali menjadi
diriku yang dulu. Tapi aku masih dihantui rasa bersalahku pada Farah. Jika saja
Farah membenciku, entahlah apa yang bisa aku lakukan karena selama aku
bersamanya, Farah selalu baik padaku dan aku curiga kalau Farah menyimpan
perasaan padaku. Tidak. Farah tidak boleh mencintaiku karena aku sudah terlalu
jahat padanya.
Akhirnya aku putuskan untuk kembali
ke asrama karena aku sangat mengantuk. Aku harap Michael dan lainnya tidak
menyerbuku dengan berbagai pertanyaan yang tidak bisa aku jawab. Namun saat aku
membuka pintu kamar dan menemukan Michael disana…
BUG!!
Satu tinjuan keras dari Michael dan
sukses membuat mulutku berdarah dan Michael berhasil melepaskan lipring yang aku pasang di bibirku.
Tinjuan yang sangat keras memang tapi entahlah aku enggan membalas perbuatan
yang telah dilakukan Michael. Aku merasa Michael sudah mengetahuinya dan dia
sangat membenciku.
“Sudahlah Mike! Jangan sakiti Luke!”
Ucap Calum lalu menghampiriku dan membantuku.
“Apa yang sudah kau lakukan bersama
Farah kemarin malam? Jam dua belas malam aku telpon teman Farah dan mereka
mengatakan Farah tidak ada di asrama, dan kau juga tidak ada!” Bentak Michael.
Aku tersenyum miris sambil menahan
rasa sakit akibat tinjuan Michael. Michael amat menyayangi Farah dan Michael
tidak ingin ada orang yang berani menyakiti Farah sekalipun itu aku. Aku memang
jahat Mike dan aku tidak pantas berteman denganmu, juga Calum dan Ashton. Dan
aku tau kalau sebenarnya Michael menyimpan rasa pada Farah dan kurasa Farah
dengan Michael amat cocok. Tiba-tiba saja hatiku menjadi perih membayangkan
jika Farah pacaran dengan Michael.
“Kau boleh membenciku, Mike. Aku
memang pantas dibenci oleh siapapun.” Ucapku.
“Jangan mengatakan hal itu. Kau
adalah sahabat kami. Aku benar-benar tidak tau apa masalah kalian berdua.” Ucap
Ashton.
Michael menatap Ashton dengan tajam.
“Pikirlah pakai otak! Coba tebak apa yang dilakukan Luke saat membawa Farah ke
suatu tempat dan esoknya saat aku mengetahui keadaan Farah sangat buruk.” Ucap
Michael.
Ashton terdiam. Baiklah. Aku akan
mengatakan yang sejujur-jujurnya dan setelah ini aku tak lagi tinggal di asrama
ini karena aku terlalu jahat dan rasanya tidak sanggup bertemu dengan Michael,
Calum dan Ashton.
“Aku tidur dengan Farah dan
berhubungan intim dengannya.” Ucapku.
Michael hendak menyerangku namun
Ashton berusaha menenangkan Michael. Michael benar-benar marah dan aku siap
dengan segala kebencian, kemarahan, dan ketidaksukaannya padaku. Aku memang
jahat, sekali lagi aku memang jahat. Tidak seharusnya aku menyakiti Farah
karena bagiku Farah terlalu berharga dan bukan cewek sembarangan yang tidak mau
menjaga diri dengan baik.
“Kau benar-benar keterlaluan Luk!
Hanya karena kau putus dengan Aleisha kau berubah seperti ini! Kau seperti
anak-anak saja! Teganya kau menyakiti Farah dan aku sangat membencimu. Aku kira
Farah adalah orang yang tepat untuk mengembalikan dirimu menjadi dirimu yang
dulu dan membantu Farah untuk mendapatkan cowok yang sangat dicintainya!
Sayangnya kau sudah keterlaluan pada Farah! Aku menyesal menjadi sahabatmu.”
Ucap Michael.
Aku kurang paham dengan ucapan
Michael yang mengatakan kalau dia membantu Farah untuk mendapatkan cowok yang
sangat dicintainya. Apa itu aku? Tapi kata demi kata yang diucapkan Michael
sangat terdengar menyakitkan di telingaku.
“Asal kamu tau Luk, Farah sangat
mencintaimu dan sangat mengharapkanmu. Pantas saja dia mau melakukan apapun
termasuk tidur bersamamu! Padahal.. Padahal aku juga mencintai Farah tapi
sayangnya Farah salah mencintai orang lain. Farah sering curhat padaku dan isi
curhatnya adalah tentangmu! Bahkan Farah sampai menangis karena tidak tahan
dengan sikapmu yang seperti bunglon, kadang-kadang baik, kadang-kadang jahat,
tapi Farah tetap bertahan untuk terus mencintaimu meskipun itu menyakitkan!
Tapi aku juga sakit Luk, sakit melihat orang yang aku cintai disakiti oleh
orang lain yang tidak lain adalah sahabatku sendiri!” Ucap Michael.
Jika saja aku diizinkan untuk
menangis, aku ingin menangis saat itu juga. Jadi Farah mencintaiku? Tidak. Dia
tidak boleh mencintaiku. Farah tidak boleh masuk ke dalam kisah hidupku. Jadi
apa yang harus aku lakukan setelah ini? Apa lebih baik aku melupakan Farah?
Tapi rasanya.. Farah… Dia seperti berhasil merubah hidup dan pikiranku,
tentunya menjadi lebih baik.
“Aku memang salah. Sampaikan
permintamaafanku pada Farah dan jaga Farah baik-baik.” Ucapku lalu mengambil
semua barang-barangku, memasukkannya ke dalam tasku dan semua pakaianku aku
masukkan di koper.
“Kau mau kemana Luk? Musim panas
masih dua bulan lagi dan kau akan pergi?” Tanya Calum.
Aku menatap Calum miris. “Kita bukan
sahabat lagi, oke? Tapi aku masih tetap disini sampai musim panas berakhir.
Terimakasih Cal, Ash, Mike karena sudah mau menjadi sahabatku dalam suka maupun
duka. Ku mohon maafkan aku karena sikapku yang buruk.” Ucapku lalu meninggalkan
mereka.
Kuharap Calum dan Ashton tidak
memanggil namaku dan aku bisa pergi dengan bebas. Aku masih punya banyak uang
dan aku harus memesan hotel atau apartemen yang akan aku tinggali selama musim
panas ini. Ku harap Calum, Michael atau Ashton tidak melaporkan hal ini pada
Mom karena aku tidak ingin mengkhawatirkan Mom. Dan pada akhirnya aku berhasil
menemukan apartemen yang akan aku tinggali kurang lebih selama dua bulan dan
disini aku bisa tenang sambil memikirkan semua yang telah terjadi sejak
kedatanganku di London.
***
Pagi-pagi sekali aku terbangun dan
alangkah kagetnya aku mendapati Ary yang tidur di sampingku tanpa menggunakan
busana sedikitpun. Cepat-cepat aku bangun dan memasang kaus dan celanaku.
Darimana Ary tau kalau aku tinggal disini? Aku melihat kelopak mata Ary yang
bergerak dan dia membuka matanya lalu tersenyum padaku. Sudah aku putuskan
untuk mengakhiri hubunganku dengannya.
“Morning
my sunshine! Ah aku tidak tega mengajakmu berhubungan karena kau tampak
lelah. Tapi sekarang masih ada waktu dan aku ingin sekali merasakan...” Ucap
Ary sambil menggodaku dengan gaya andalannya namun aku sama sekali tak tertarik
lagi padanya. Dengan gerakan cepat Ary meraih leherku dan melingkarkan
tangannya di leherku. Kedua kakinya berada diantara pinggangku dan Ary langsung
menciumku.
Dalam detik-detik pertama aku
menerima ciumannya dan memegang pinggangnya dengan erat. Ary memang begitu. Dia
amat pandai memanfaatkan cowok yang diajaknya untuk berhubungan. Ary pernah
mengatakan kalau dia pernah hamil tapi Ary langsung melakukan aborsi. Aku
bingung dan penasaran bagaimana hidupnya dan apa yang membuat Ary menjadi
seperti itu padahal Ary sangat cantik dan sempurna. Kemudian Ary seperti ingin
menyuruhku membuka bajuku dan aku langsung membukanya. Ciuman kami semakin
ganas tapi demi Tuhan aku melakukannya tanpa nafsu dan tidak tau mengapa aku
mau meladeninya.
Dan ketika Ary menyentuh ‘milikku’
dan memegangnya dengan penuh nafsu, saat itu juga aku mendorong tubuhnya
sehingga Ary jatuh kebelakang dan Ary tampak kaget. Cepat-cepat aku memakai
kaosku dan menatapnya dengan tajam.
“Luke apa yang telah kau lakukan
padaku? Bukankah tadi itu sangat mengasyikkan? Aku tau kau sangat ingin
sekali.” Tanya Ary.
“Mulai sekarang kau bukan pacarku
lagi dan saat ini juga kau harus pergi dari kamarku!” Ucapku dengan suara yang
tegas.
“Apa? Aku sangat mencintaimu Luk dan
aku benar-benar menikmati kebersamaanku
saat bersamamu. Jangan tinggalkan aku. Aku sangat mencintaimu.” Ucap
Ary.
“Kau mencintaiku karena nafsu dan
tampangku. Jika aku jelek tentu kau tidak mencintaiku. Sekarang kau harus pergi
dan jangan lupa memakai bajumu!” Ucapku.
Aku benar-benar serius dengan
perkataanku dan Ary tidak tau harus berkata apa lagi. Tiba-tiba saja wajah Ary
berubah menjadi merah dan sepertinya Ary tampak sangat marah. Dia menatapku
seperti seekor singa betina menatap mangsanya. Tapi aku tidak takut padanya.
“Pasti karena gadis itu kan? Akan ku
pastikan gadis yang kau cintai itu tidak terselamatkan.” Ancam Ary lalu memakai
bajunya dan meninggalkanku.
Ancaman Ary tidak membuatku takut
karena aku yakin kalau Farah amat terlindungi dan Michael pasti bisa
melindunginya. Aku pun bergegas mandi dan aku tersadar kalau hari ini ada jam
sekolah dan mau tidak mau aku harus cepat-cepat datang ke sekolah.
***
Farah terlambat datang juga! Aku
mempersilahkan Farah masuk dan duduk. Farah amat diam dan berantakan. Kesedihan
masih tersisa di wajahnya dan aku merasa sangat berdosa dengan apa yang telah
aku lakukan. Farah seperti menjaga jarak dariku dan menganggapku seperti sebuah
penyakit yang harus dia hindari. Aku pun sama. Aku menjauhkan diri dari Farah
karena aku tau kalau Farah membenciku dan tidak ingin dekat denganku. Tapi
kenapa rasanya begitu sakit? Biasanya aku memikirkan Aleisha namun sekarang
nama gadis itu sudah tidak berarti lagi dan telah tergantikan oleh nama Farah.
Ketika jam pulang tiba, aku sengaja
membiarkan Farah keluar duluan sehingga aku bisa mengikutinya. Saat di pintu
gerbang, aku terdiam menyaksikan Michael yang memeluk Farah dengan erat dan
disana Farah amat bahagia. Ya. Michael adalah cowok yang pantas untuk Farah.
Mustahil Farah mencintaiku, pasti ucapan Michael hanya bohongan. Cukup lama aku
memandangi mereka, aku memutuskan pulang ke apartemen dan berusaha melupakan
segalanya.
Tapi, aku tidak bisa memejamkan
mataku dan berusaha untuk tidur karena pikiranku tidak bisa lepas dari Farah.
Rasanya seperti hidup dalam nyawa yang setengah. God! Mengapa aku sangat mengharapkan kedatangan Farah? Mengapa aku
ingin sekali menangis dipelukannya? Farah membencimu dan dia tidak akan sudi
melihatmu. Ya. Inilah kisah hidupku yang menyakitkan dan aku bersumpah untuk
membuang semua perasaan-perasaan yang berhubungan dengan Farah.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar