“Love
that once hung on the wall
Used to mean something, but now it
means nothing
The
echoes are gone in the hall
But I
still remember the pain of summer
Theres
isn’t one thing left you could say
I’m
sorry it’s too late
I’m
breaking free from these memories gotta let it go just let it go
I’ve
said goodbye set it all on fire gotta let it go just let it go..”
***
Farah’s POV
Aku pulang dan rasanya aku ingin
menangis lagi. Aku sudah memutuskan untuk melupakan Luke dan merelakan semuanya.
Tapi sungguh aku tidak bisa membenci Luke apapun yang dia lakukan padaku.
Tugasku hanyalah melupakannya. Marie, Lily, Chloe dan Corine mendukung
keputusanku untuk melupakan Luke karena aku tidak ingin hal buruk kembali
datang menghampiriku. Aku sudah sangat ketakutan sekarang. Kata Lily, aku harus
menemukan seseorang yang baru dan kata Lily, Michael-lah orang yang tepat. Tapi
aku tidak bisa. Michael adalah sahabat Luke dan pastinya aku selalu teringat
akan Luke jika aku bersama Michael.
Genap dua bulan aku berada di
London. Berarti tinggal dua bulan lagi. Tak apa. Aku siap menunggunya. Memang
keputusan untuk melupakan Luke adalah keputusan yang tepat. Ingat Farah, meski
Luke tak pernah menyakitimu tentu kau juga harus melupakannya karena kau tidak
tau asal-usul Luke. Ya. Setidaknya aku bisa jatuh cinta dengan cowok Indonesia
seperti Alex. Alex? Bagaimana kabarnya sekarang? Apa Alex masih menjalin
hubungan dengan Selena?
Sorenya, Michael menelponku dan
ingin bertemu denganku. Setidaknya aku bisa bahagia bersama Michael walau aku
hanya menganggap Michael sebagai sahabatku. Kami bertemu di cafee langganan
Michael. Disana sudah ada Michael yang duduk kalem dan entahlah apa yang dia
pikirkan namun air muka Michael tidak menandakan kebahagiaan. Apakah Michael sudah
tau kalau aku sudah tidak suci lagi karena Luke?
“Hai Mike!” Sapaku berusaha ceria.
Michael tersenyum padaku dan aku
duduk di depannya. Rambut Michael cukup berantakan tapi itu yang membuat
Michael terlihat semakin keren. Aku menunggu Michael membuka suara tapi cowok
itu masih belum membuka suara. Aku menjadi tidak enak. Baru kali ini aku merasa
gugup berhadapan dengan Michael yang biasa terkesan ceria.
“Luke kabur dari asrama dan
persahabatan kami sudah berakhir.” Ucap Michael.
Michael tidak bercanda kan? Padahal
persahabatan mereka amatlah erat dan aku salut dengan persahabatan mereka. Dan
mengapa Luke kabur dari asrama? Apa Luke sudah menceritakan kejadian di malam
itu pada Michael kemudian Michael membenci Luke? Jadi apa karena aku persahabatan
mereka berakhir?
“Luke sudah menceritakan semuanya
dan aku sangat membencinya. Luke sendiri yang meminta padaku, Calum juga Ashton
untuk mengakiri persahabatan ini. Tapi aku tidak mau peduli dengannya. Semua
itu salah Luke. Dia sudah membuatmu kehilangan hal yang sangat berharga yang
kau miliki.” Ucap Michael.
Aku menghela nafas panjang. Bukan
hanya salah Luke, tapi salahku juga. Tapi sudahlah. Niatku sudah bulat untuk
melupakan Luke dan tidak mau mempedulikan Luke lagi seperti apa yang tadi
dikatakan Michael. Michael tidak salah membenci Luke, tetapi seharusnya Michael
ikut membenciku juga.
“Aku.. Aku sedang berusaha melupakan
Luke.” Ucapku tiba-tiba.
Mata Michael melebar tatkala
mendengar suaraku yang bagi dia mustahil. Tapi sunggh aku ingin sekali
melupakan Luke dan mencintai sosok yang nyata, sosok yang tidak akan
menyakitiku. Aku yakin sekali Michael mendukung keputusanku. Lihat kan, cowok
itu entah sejak kapan tersenyum lebar. Dasar Michael!
“Akhirnya penantianku terkabul juga.
Jujur saja, sejak pertama kali aku melihatmu, aku selalu berharap kalau kau
bisa melupakan Luke.” Ucap Michael.
Aku tersenyum. Tidak. Senyumku
adalah senyum paksaan. Ucapan Michael tadi terasa menyakitkan bagiku. Mudah
saja aku mengatakan kalau aku bisa melupakan Luke, tetapi pada saat aku
melakukannya, rasanya sia-sia saja. Nama Luke sangat kuat di hatiku dan sangat
sulit untuk aku hapus.
“Aku mau mengakui sesuatu. Tapi kau
jangan kaget dan harus percaya.” Ucap Michael.
Aku terdiam menunggu Michael bicara.
Mengakui sesuatu? Perasaanku menjadi tidak enak. Terlebih saat Michael
menggenggam tanganku dengan erat dan tidak seperti biasanya Michael seperti
ini. Michael menatapku dengan lekat dan itu sukses membuat jantungku
berdebar-debar. Michael yang aku lihat saat ini bukanlah Michael yang aku
kenal.
“Aku.. Sebenarnya.. Sebenarnya aku
jatuh cinta padamu.” Ucap Michael.
Amat jelas Michael mengucapkan
kalimat itu. Mulutku terasa kaku dan sungguh aku tidak percaya dengan
ucapannya. Michael jatuh cinta padaku? Sejak kapan? Michael hanya bercanda kan?
Michael tidak boleh jatuh cinta padaku karena aku tidak ingin menyakitinya.
Jika Michael memintaku untuk menjadi pacarnya, tentu aku sudah mempersiapkan
jawaban: tidak. Tapi selama ini Michael amat baik padaku dan aku tidak tega.
“Farah, saat pertama kali aku
melihatmu aku langsung tertarik padamu. Ternyata kau dipasangkan dengan Luke
dan itu mampu membuatku cemburu. Lalu saat kau mengatakan kalau kau mencintai
Luke, hatiku menjadi sakit tapi aku mencoba untuk baik-baik saja. Aku selalu
ada untukmu agar kau sadar bahwa orang yang layak kau cintai adalah aku, bukan
Luke. Luke amat jahat padamu sedangkan aku begitu baik padamu. Ini tidak adil.”
Ucap Michael.
Tiba-tiba saja air mataku menetes.
Jadi ini alasan Michael? Michael mencintaiku dan berusaha mendekatiku agar aku
sadar kalau dia-lah orang yang patut aku cintai? Pasti terasa menyakitkan. Aku
bisa merasakan kesakitan yang Michael rasakan. Apalagi saat aku tidak sengaja
berciuman dengan Luke dan Michael melihatnya, pasti sangat menyakitkan, seperti
saat menyadari akan hubungan Luke dengan Ary. Tapi aku baik kan pada Michael sedangkan
Luke suka membuatku sakit?
“Mike, kau.. Kau tidak boleh
mencintaiku.” Ucapku dengan suara yang bergetar.
Michael tersenyum. “Aku tidak
peduli. Cinta itu buta. Setiap orang bisa saja jatuh cinta dengan siapapun
sekalipun itu salah. Termasuk aku. Aku tidak salah mencintaimu karena aku
sangat yakin dengan perasaanku ini meski kau mengatakan kalau aku salah
mencintai seseorang.” Ucapnya.
Dengan gerakan cepat, Michael
memelukku dan aku menangis dipelukannya. Masalahku bertambah lagi, kali ini
Michael yang mendatangkan masalah. Tapi Mike, apa kau mau dengan cewek yang
sudah tidak suci lagi? Aku sudah sangat kotor dan Michael tidak layak
mencintaiku. Tapi bukankah dengan cara ini aku bisa melupakan Luke dan belajar
mencintai Michael? Tapi waktunya hanya dua bulan.
“Mike, aku bisa saja mencintaimu
karena kau sangat baik padaku. Tapi sisa waktu hanya dua bulan sebelum musim
panas berakhir.” Tangisku.
Pelukan Michael semakin erat. “Aku
tidak peduli. Aku akan selalu berada di sisimu. Aku tidak peduli.” Ucapnya.
Aku tidak salah kan menerima cinta
Michael? Aku harap Michael tidak salah memilih suatu keputusan untuk
menjadikanku sebagai pacarnya. Dan aku harap Michael tidak menyesal karena
akibat yang Michael putuskan, sama sepertiku saat bersama Luke di malam itu.
Aku menyesal, sangat menyesal.
“Bantu aku agar aku bisa melupakan
Luke..” Lirihku.
***
Intinya, aku harus merelakan
semuanya. Aku harus merelakan Luke. Pagi-pagi sekali aku bangun dari tidurku
dan aku tersadar kalau aku sudah tidak jomblo lagi aka aku sudah pacaran dengan
Michael. Aku tidak tau jenis hubungan apakah yang kami jalani tapi aku berusaha
untuk mencintai Michael dan melupakan Luke walau rasanya susah. Aku sudah
menceritakan tentang malam itu pada Michael dan Michael tidak marah padaku. Dia
semakin mencintaiku dan mengingatkanku untuk tak lagi berbuat kesalahan besar.
“You’re
not single anymore! You have Mike!” Teriak Lily.
Aku tersenyum pada Lily. Ya,
seharusnya aku bahagia karena aku melepas status single-ku. Tapi mengapa rasanya biasa saja? Dan bagaimana jika aku
bertemu dengan Luke nanti? Dan bagaimana jika Luke melakukan hal-hal yang dapat
membuat pertahananku menjadi roboh? Relakan semua, relakan semua.. Buang semua
memori-mu bersama Luke baik yang manis maupun buruk. Relakan semuanya…
Ternyata di luar sana Michael sudah
menungguku. Aku tersenyum sambil menghambur ke pelukannya. Michael mengatakan
pagi ini aku cukup baik dan ceria. Iya Mike, aku berusaha sekuat mungkin agar
aku terlihat ceria dan cuek saat berhadapan dengan Luke. Ya. Aku akan berusaha.
Kami pun berjalan menuju sekolah dan sebisa mungkin aku mendatangkan
kebahagiaan itu, bersama Michael.
Saat tiba di kelas, aku terdiam
melihat sosok yang sedang berusaha untuk aku lupakan. Dia.. Luke.. Cowok itu
terlihat kalem dan penampilannya cukup rapi. Luke sedang membaca buku dan
hatiku sakit melihatnya. Apakah Luke sudah tau kalau aku pacaran dengan
Michael? Aku memberanikan diri untuk mendekatinya. Ketika Luke sadar akan
kedatanganku, dia memberiku jalan masuk tanpa senyum sedikitpun. Sebenarnya aku
ingin menyapa Luke tapi sebisa mungkin aku tahan. Baik, ini memang yang terbaik
bagi kami berdua.
***
Sore hari yang cerah. Entahlah yang
jelas aku menikmati angin musim panas bersama Michael. Kami berdua berjalan sambil
bergandengan tangan dengan mesra. Ayolah! Kebahagiaan datanglah! Ku lihat
Michael sangat bahagia dan tiba-tiba saja aku menjadi sedih melihat wajah
kebahagiaannya. Bagaimana jika aku tidak bisa melupakan Luke? Ku rasa Luke
sudah berubah. Luke, ku mohon biarkan aku pergi dari perasaan-perasaan ini.
“Mau permen kapas?” Tanya Michael.
Aku mengangguk dan Michael langsung
membeli permen kapas yang terlihat menggiyurkan. Sudah lama aku tidak memakan
permen kapas itu, terakhir aku memakannya saat aku masih duduk di bangku SD.
Saat Michael kembali dan membawakan permen kapas padaku, saat itulah dia
datang. Maksudku Luke. Dia datang dan rasanya aku ingin kabur saat itu juga.
“Mau apa kau kesini? Jangan ganggu
hubunganku dengan Farah!” Bentak Michael.
Luke menatap kami berdua tanpa
ekspresi. Namun hatiku teriris-iris melihat wajahnya. Luke.. Aku.. Aku tidak
bisa melupakanmu.. Luke berjalan mendekati kami lalu dia tersenyum dan lesung
pipi-nya itu nampak jelas. Sial. Aku benar-benar tidak bisa melupakan Luke
karena bagiku Luke terlalu istimewa di hatiku.
“Maafkan aku. Aku tidak bermaksud
menganggu kalian tapi aku sangat senang karena kalian bisa bersatu. Mike, kau
adalah cowok yang tepat untuk Farah. Tolong jaga Farah baik-baik. Setelah ini
aku berjanji untuk tidak menyakiti Farah, bahkan aku sudah tidak mau lagi
mempedulikan Farah. Anggap saja aku dan Farah seperti close as strangers. Dan Farah, maafkan aku karena aku sudah
menghancurkanmu. Ku mohon maafkan aku. Aku akan melakukan apapun agar kau mau
memaafkanku meski rasanya aku tidak pantas untuk kau maafkan. Tapi Farah,
kau-lah yang membuatku sadar akan hidup ini. Aku berjanji setelah ini akan
menjadi anak yang baik, seperti diriku yang dulu. Itu semua karena kamu.
Terimakasih karena telah menyelamatkanku dan merubah pikiranku.” Ucap Luke.
Lalu cowok itu menatap Michael. “You’re
my best friend. Juga Calum dan Ashton. Tapi aku berharap kau tidak akan
mendapatkan sahabat seperti aku. Tolong jaga Farah baik-baik dan jangan pernah
melakukan hal apapun karena nafsu. Oke. Aku senang bisa mengungkapkan semuanya
pada kalian berdua. Be happy dan
jangan pedulikan aku.” Sambungnya lalu pergi meninggalkaku dan Michael.
Semakin lama punggung Luke semakin
mengecil dan aku langsung menangis karena setiap perkataan yang Luke ucapkan
sangat meyayat hatiku. Jadi aku berhasil menyelamatkan Luke dan mengembalikan
Luke yang dulu? Aku menatap Michael dan sepertinya Michael tengah berusaha
menyembunyikan wajah sedihnya itu.
“Aku siap merelakan Luke.. Aku
percaya Luke bisa menjadi dirinya yang dulu..” Ucapku pada Michael.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar