“Kita putus!”
Suara cowok itu terdengar sangat
jelas. Kita putus! Sementara yang
menjadi lawan bicaranya berusaha menguasai keadaan dan mencoba mengendalikan
emosinya. Tapi kenapa harus putus? Gadis itu menatap sosok lelaki yang sangat
dicintainya. Dua tahun sudah ia menjalin hubungan dengan kekasihnya itu tapi
begini akhirannya?
“T..Tapi kenapa? Aku sangat
mencintaimu. Kau berjanji untuk tidak akan meninggalkanku.” Ucap gadis itu.
Cowok itu tersenyum sinis. “Aku
sudah bosan denganmu. Mulai sekarang kau bukan kekasihku lagi!” Ucapnya lalu
meninggalkan gadis yang telah menjadi mantannya.
Hati gadis itu begitu sakit melihat
apa yang baru saja dilakukan oleh cowok yang sangat dicintainya. Kenapa dia
tega meninggalkanku padahal aku begitu tulus mencintainya? Batin gadis itu. Air
matanya mulai keluar membahasi pipinya yang mulus. Dada-nya terasa sesak. Gadis
itu tertunduk sambil menangis. Sakit sekali. Rasanya sakit sekali melihat orang
yang sangat kau cintai tega membuangmu seperti ini. Dulu, cowok itu berusaha
mati-matian untuk membuatnya jatuh cinta dan ia berhasil jatuh cinta dengan
cowok itu. Tapi sekarang?
“Kau jahat! Kau jahat!” Ucap gadis
itu.
Apa yang dilakukan cowok tadi adalah
suatu kesalahan besar. Seharusnya cowok itu merasa bersyukur karena bisa
mendapatkan gadis seperti dirinya. Ia adalah gadis yang sangat cantik dan
pastinya manis. Senyumnya bagaikan bunga yang merekah di pagi hari, ditambah
lagi lesung pipit yang membuat senyumannya semakin sempurna.
“Jadi hubungan ini sia-sia?” Ucap
gadis itu.
Rasanya ingin mati. Tapi bagaimana
caranya? Bisa saja gadis itu melakukan hal-hal yang membuat ia kehilangan
nyawanya. Kemudian gadis itu berjalan menuju jalan raya. Gadis itu tersenyum
sinis. Ia terus saja berjalan tanpa mempedulikan jalan raya. Tiba-tiba saja
pandangannya menjadi kabur. Namun ada sebersit cahaya terang yang membuat
pandangannya silau. Apakah aku sudah mati? Batinnya.
Terakhir ia ingat, ia terbaring
lemah di aspal bersama darah yang mengalir dari kepalanya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar