Dengan
perlahan, Ariana membuka pintu ruang musik lalu masuk ke dalamnya. Bel pulang
sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Ariana sudah memberitahu Ibunya
kalau ia pulang agak terlambat. Sebenarnya Ariana tidak tau kenapa ia
mendatangi ruang musik ini padahal di rumahnya ada piano.
Ariana melihat sebuah gitar yang
menjadi pusat perhatiannya. Gadis itu mengambil gitar itu lalu mencoba
memainkannya. Nada pertama yang dibuatnya kedengaran aneh. Lebih mudah bermain
piano ketimbang bermain gitar. Ariana merasa heran dengan alat musik yang satu
ini. Dari luar terlihat sederhana namun sulit untuk dimainkan.
“Hai! Apa yang kau lakukan disini?”
Tanya seseorang.
Ariana menjadi kaget karena ada
orang lain disini. Tapi syukurlah orang itu adalah Niall. Jadi Niall belum
pulang? Dan mengapa Niall bisa menemukannya di tempat ini?
“Kebetulan ada kau jadi kau bisa
mengajariku bermain gitar.” Ucap Ariana.
Niall mendekati Ariana lalu
mengambil gitar itu. Tapi bukannya mengajari Ariana, melainkan Niall menaruh
gitar itu ke asalnya. Kemudian Niall menatap Ariana dengan tatapan yang sulit
di tebak.
“Well,
itu tadi tidak penting. Tapi bisakah kau bermain gitar untukku? Aku suka
melihat gaya-mu memainkan gitar itu.” Ucap Ariana.
Tiba-tiba air muka Niall menandakan
bahwa cowok itu melupakan sesuatu. Dilihatnya jam di tangannya. Ia sudah hampir
terlambat. Ibunya pasti khawatir kenapa di jam segini ia belum juga pulang.
“Maaf aku harus pulang. Ibuku akan membunuhku kalau aku tidak pulang
secepatnya.” Ucap Niall lalu meninggalkan Ariana.
Punggung Niall menghilang di balik
pintu ruang musik. Ariana terdiam dengan pikirannya. Mengapa Niall harus
terlihat misterius sih? Dan kenapa Niall seperti di jaga ketat oleh Ibunya?
Bukankah Niall sudah besar? Lagipula Niall cowok, bukan cewek. Ia saja kalau
diatur oleh Ibunya bakal stress.
Ariana menghela nafas panjang. Gadis
itu bangkit dari duduknya lalu tersenyum melihat piano yang seakan-akan tengah menunggunya
untuk dimainkan. Ariana duduk di depan piano itu lalu menekan tuts dan suara
indahnya mulai terdengar.
“I
don't ever ask you, where you've been
And I don't feel the need to, know
who you're with
I can't even think straight, but I
can tell that you were just with her
And I'll still be a fool, I'm a fool
for you
Just a little bit of your heart, just
a little bit of your heart
Just a little bit of your heart is
all I want
Just a little bit of your heart, just
a little bit of your heart
Just a little bit is all I'm asking
for..”
***
Lima hari setelah kepergian Gigi,
gadis itu sudah kembali dengan cepat seperti janjinya. Tapi Zayn merasa tidak
enak dengan keluarga Gigi. Zayn merasa itu salahnya yang menyuruh Gigi pulang
dengan cepat padahal ia hanya kekasih Gigi, bukan keluarga Gigi. Saat ini
mereka bertemu di cafee Zayn tentu saja.
“Bagaimana kabarnya?” Tanya Zayn.
Tentu Gigi tau siapa subjek yang
ditanyakan oleh Zayn. “Kondisinya semakin memburuk.” Ucap Gigi.
“Seharusnya kau berada di dekatnya
agar dia cepat sembuh.” Ucap Zayn.
Gigi tersenyum kecil. “Masih banyak
saudaranya yang lain yang menjaganya. Aku tidak terlalu dekat dengannya tapi
aku sangat menyayanginya.” Ucapnya.
“Sebaiknya kita membahas topik lain.
Aku tidak ingin pertemuan kita terkesan sedih.” Ucap Zayn.
Tiba-tiba Zayn menatap Gigi dengan
ragu. Kenapa timbul niatnya untuk menceritakan masa lalu Ariana? Tapi tidak
usah lah. Itu hanya akan menjadi rahasianya dan Zayn akan terus menyimpannya.
“Kenapa kau menatapku seperti itu?”
Tanya Gigi.
Zayn tersadar, lalu tersenyum.
“Hanya saja kau terlalu cantik.” Jawabnya.
***
Sudah sejam Ariana mencoret buku
tulisnya tapi ia belum bisa menemukan inspirasi. Ariana ingin sekali membuat
lagu tapi kenapa sangat susah membuat liriknya bahkan ia belum menemukan tema
lagunya. Tiba-tiba buku tulisnya itu direbut oleh tangan jahil Vio. Ariana
ingin merebut kembali tapi Vio sudah kadung membacanya.
“Kau membuat puisi?” Tanya Vio.
Mendadak pipi Ariana memerah.
“Bukan. Tapi lirik lagu.” Jawabnya.
Luke ikutan nimbrung. “Kalau masalah
lirik lagu, tanya saja ke Niall! Dia jago membuat lirik lagu.” Ucapnya.
Sementara itu Niall sibuk memakan
pancake yang kata Luke bagaikan makanan surga. Ya. Saat ini mereka duduk di
teras Ariana tapi Zayn tidak ada di rumah. Niall belum pernah berkunjung ke
cafee Zayn dan Ariana berjanji akan mengajak Niall pergi ke cafee kakaknya itu.
“Ohya? Niall hebat dong! Dia juga
jago bermain gitar. Aku pernah melihatnya bermain gitar dan rasanya seperti….
Ah susah dijelaskan.” Ucap Ariana.
“Dia hebat aku juga yang mengajarkan
padanya.” Ucap Luke berlagak sombong.
Buku tulis yang tadi direbut Vio
langsung Vio kembalikan ke Ariana. Tulisan yang sama sekali tidak mencerminkan
lirik lagu. Ariana kembali membaca kalimat-kalimat yang tadi ia tulis. Jika
saja ia berhasil membuat satu lagu, Ariana bersumpah untuk tampil di depan
banyak orang sambil membawakan lagunya.
“Argh!”
Semua mata memandang ke arah Niall
yang tiba-tiba menutup telinganya dengan kedua tangannya. Wajah Luke seketika
itu juga berubah menjadi panik. Luke mendekati Niall sambil menenangkan
sepupunya itu. Vio tampak diam, sementara Ariana melihat pemandangan itu dengan
tidak percaya. Niall? Apa sebenarnya yang terjadi pada Niall?
“Bisakah kau menelpon taksi?” Tanya
Luke. Suaranya terdengar panik.
Saat Vio mengambil Iphone-nya,
Ariana melarangnya. “Pakai mobilku saja. Mom tadi keluar membawa motor, kak
Zayn juga.” Ucap Ariana. Memang kebetulan sekali Ibunya dan Zayn pergi
menggunakan motor.
“Kau bisa menyetir mobil?” Tanya
Vio.
“Aku bisa.” Ucap Luke.
Vio menatap Luke dengan ragu
sedangkan Ariana bergegas mencari kunci mobil yang ada di kamar Ibunya. Semoga
Ibunya tidak marah melihatnya membawa mobil tanpa seizinnya. Tapi kondisi Niall
cukup buruk. Percuma menelpon taksi nanti datangnya lama. Ariana melempar kunci
mobil itu ke Luke sedangkan ia dan Vio membantu Niall.
“Niall kenapa?” Lirih Ariana, namun
Vio tidak menjawab.
Mobil yang dibawa Luke melaju dengan
kecepatan tinggi. Baik Ariana maupun Vio merinding dengan apa yang dilakukan
Luke. Tapi tadi Luke bersumpah jika mobilnya rusak akan ia ganti dengan yang
baru. Kondisi Niall semakin tidak baik. Cowok itu terus memegang telinganya
sambil meringis kesakitan. Ariana tidak berani bertanya lagi.
Setiba di rumah sakit, Luke tentu
tau dimana ruang yang biasanya Niall datangi karena Luke sering mengantar Niall
ke rumah sakit. Vio dan Ariana menunggu di luar ruangan dengan perasaan tidak
tenang. Ariana menemukan air muka Vio yang tampak panik dan khawatir.
Beberapa menit kemudian, Luke dan
Niall muncul. Niall sudah baikan. Vio langsung menghujani pertanyaan ke Luke.
“Apakah Niall baik-baik saja?” Tanya
Vio.
Sebelum menjawab, terlebih dahulu
Luke melirik ke Ariana yang tampak diam. “Dia.. Baik-baik saja.” Jawabnya. Tapi
Vio tidak percaya dengan jawaban Luke.
“Niall kenapa?” Tanya Ariana.
Luke dan Vio terdiam. Lalu tiba-tiba
Niall menjawab. “Telingaku sudah tidak berfungsi dengan baik.” Jawabnya pelan.
“APA?!” Teriak Ariana.
“Intinya, aku sudah tidak bisa
mendengar lagi.” Ucap Niall dengan suara yang agak bergetar.
Mendengar ucapan Niall, setetes demi
setetes air matanya turun membasahi pipinya. Ariana menangis mendengar
pengakuan Niall. Jadi Niall tidak bisa mendengar seperti manusia pada
normalnya? Ariana teringat akan pertemuannya dengan Niall. Pantas saja Niall
tidak menoleh saat ia memanggil Niall, ternyata Niall tidak bisa mendengar.
Yang paling membuatnya sesak, Ariana pernah merasa kesal pada Niall dan
menganggap Niall tuli. Astaga….
“Niall, maafkan aku.. maafkan aku..”
Tangis Ariana.
Jika Niall lemah, makan cowok itu
ikut menangis. “Aku baik-baik saja. Kau jangan kuatir. Aku baik-baik saja.”
Ucap Niall.
Ariana mengelap matanya. “Tapi kau
tau apa yang tadi aku bicarakan.” Ucapnya.
Niall tampak kebingungan. Lalu dia
berkata. “Well, aku menyimpulkan apa
yang kau ucapkan dari gerakan mulutmu. Tapi bicaramu cepat sekali jadi susah
bagiku untuk menerjemahkannya.” Ucapnya.
Isakan Ariana mulai reda. Jadi itu
rahasia yang disimpan oleh Luke, Vio dan Niall? Kenapa mereka harus
menyembunyikan semua itu padanya? Oke. Mereka berhak untuk tidak memberitahu
pada siapapun, termasuk dirinya.
“Jadi kau sudah tau kan sekarang?
Mulai saat ini kau harus belajar bicara pelan dengan Niall atau lebih bagusnya
lagi menggunakan bahasa tubuh.” Ucap Luke.
Ariana mencoba untuk tersenyum.
“Oke.” Ucapnya.
“Aku lapar.” Ucap Niall tiba-tiba
yang membuat tiga sahabatnya itu tertawa.
“Aku tau tempat yang cocok!” Seru
Ariana.
***
Malam harinya, Ariana masih tidak
percaya apa yang terjadi dengan Niall. Mengapa Niall sampai tidak bisa
mendengar? Apakah sejak lahir Niall seperti itu? Tapi kenapa Niall di
sekolahkan di sekolah umum? Menurut Ariana, Niall adalah murid yang pintar.
Jadi bisa saja Niall sekolah di sekolah umum walau kenyataannya dia tidak
normal. Tidak. Niall normal, hanya saja Niall istimewa.
Lama memikirkan Niall, Iphone-nya
berdering. Ariana membuka iphone-nya lalu tersenyum. Obrolan panjang bersama
Niall dimulai. Niall hanya mengirim sapaan singkat padanya.
Nialljmms:
Malam cantik.
ArianaGrk:
Malam jelek :p
Nialljmms:
Aku jelek? L Ariana jahat deh L
Ariana berusaha menahan tawanya
membaca balasan dari Niall. Sebenarnya Niall itu lucu deh. Seandainya Niall
tidak mengalami hal buruk, seandainya Niall bisa mendengar seperti anak
lainnya, sudah dipastikan setiap hari Ariana akan terus tertawa hanya karena
Niall.
ArianaGrk:
Iya deh, Niall ganteng kok.
Nialljmms:
Nah gitu dong.
Sebenarnya Ariana ingin menanyakan
yang lebih lanjut tentang bagaimana bisa Niall kehilangan pendengarannya.
Tetapi gadis itu merasa ragu dan tidak enak dengan Niall. Rasanya ia berdosa
mengetahui Niall yang sudah tidak bisa mendengar lagi. Astaga! Ariana baru
sadar jadi Niall sudah tidak bisa mendengarkan lagu dan…
Ariana mengerti mengapa Niall
terlihat frustrasi ketika ia tak sengaja melihat Niall bermain gitar di ruang
musik. Tapi Ariana kagum dengan Niall yang walau sudah tidak bisa mendengar
lagi, Niall bisa bermain gitar dengan baik.
ArianaGrk:
Aku ingin menanyakan suatu hal padamu, tapi kau jangan marah ya.
Nialljmms:
Biar aku tebak. Kau pasti penasaran kenapa aku bisa kehilangan pendengaranku.
Ariana menjadi tidak enak. Gadis itu
berharap disebrang sana Niall baik-baik saja. Ariana tidak mau Niall
membencinya hanya karena ia ingin tau kisah hidup Niall.
ArianaGrk:
Iya. Tapi aku tidak memaksamu untuk menceritakan padaku.
Nialljmms:
It’s ok. Kau sudah menjadi sahabatku
jadi tidak ada salahnya aku menceritakan hal ini padamu.
Ariana tersenyum. Sahabat?
ArianaGrk:
Oke.
Dengan sabar, Ariana menunggu kisah
apa yang sebentar lagi akan ia ketahui tentang sosok Niall. Tentu hidup Niall
tidaklah mudah. Ariana harus banyak-banyak bersyukur kalau ia masih diberi
telinga yang tidak cacat sedikitpun. Ariana tidak bisa membayangkan jika ia
hidup tanpa mendengar suara apapun, pastinya ia akan menjadi gila.
Nialljmms:
Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu. Aku mengalami kecelakaan parah saat
mengendarai motor bersama paman. Pamanku selamat hanya saja kakinya tidak bisa
disembuhkan, sedangkan aku, kau pasti bisa menebaknya. Aku mengalami cidera
yang berat dikedua telingaku. Dokter mengatakan aku sudah tidak bisa mendengar
lagi. Awalnya aku mengira semua ini hanyalah sebuah candaan yang lucu. Tapi
semuanya benar. Aku sudah tidak bisa lagi mendengar dan aku frustrasi. Kata
Mom, aku terlihat seperti orang gila namun syukurlah aku bisa sembuh dari
‘kegilaanku’, maksudnya aku mulai bisa menerima kenyataan. Untunglah Luke
selalu ada untukku dan dia-lah satu-satunya teman yang aku punya. Luke selalu
menyemangatiku walau tidak sepenuhnya aku kembali ceria seperti diriku yang dulu.
Sebisa mungkin Ariana menahan
tangisnya agar tidak turun. Tapi percuma saja. Air mata itu tidak bisa
ditahannya dan mulai keluar tanpa ia sadari. Dua tahun yang lalu? Ariana jadi
teringat dengan kisahnya yang membuatnya hilang ingatan. Apa ia juga mengalami
kecelakaan seperti apa yang dialami Niall?
ArianaGrk:
I’m crying now. Tapi aku senang kau
sudah menceritakan kisahmu sehingga aku merasa benar-benar menjadi temanmu. Kau
sudah menceritakan kisahmu. Andaikan aku juga bisa menceritakan kisahku yang
tidak kalah sedihnya dari kisahmu.
Nialljmms:
Kenapa? Tell me pls!
Jadi Niall belum tau kalau aku
amnesia? Batin Ariana.
ArianaGrk:
Aku terkena amnesia dan tidak bisa mengingat dua tahun belakangan ini. Aku
penasaran dengan kejadian apa yang bisa membuat ingatanku hilang. Mom tidak mau
menceritakannya padaku.
Nialljmms:
Aku baru tau kalau kau mengalami amnesia. Mungkin kau pernah mengalami
kecelakaan. Tidak mungkin ingatanmu hilang secara tiba-tiba.
ArianaGrk:
Mungkin saja. Luke dan Vio juga berpikir seperti itu.
Lama Niall membalas skype-nya,
Ariana memutuskan membuka buku biologinya. Tapi otaknya di malam ini tidak
sanggup menerima materi yang ia baca. Alhasil, Ariana membacanya tanpa mengerti
apa maksud dari bacaan itu. Tiba-tia iphone-nya berdering. Dari Niall.
Nialljmms: I wanna ask to you
something. But you should answer it honestly.
ArianaGrk:
Ok.
Entah mengapa Ariana menjadi
penasaran dengan pertanyaan yang akan Niall tanyakan padanya.
Nialljmms:
Kau menyukai Luke?
Apa? Ariana kaget membaca pertanyaan
yang Niall kirim padanya. Mengapa Niall menanyakan hal itu padanya? Apa.. Apa
Niall tidak suka jika ia menyukai Luke? Ariana menggelengkan kepalanya.
ArianaGrk:
Aku menyukai Luke, tapi hanya sebatas teman. Memangnya kenapa?
Nialljmms:
Aku hanya bertanya saja.
Mendadak Iphone-nya mati karena
kekurangan makanan(?) Ariana langsung men-charge Iphone-nya tapi berhubung
sudah malam, Ariana memutuskan membiarkan Iphone-nya dalam keadaan mati tanpa
diisi oleh daya karena tidak mungkin ia menunggu baterai iphone-nya sampai
penuh.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar