expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 10 November 2016

My Everything ( Part 10 )



Dengan perlahan, Ariana membuka pintu ruang musik lalu masuk ke dalamnya. Bel pulang sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Ariana sudah memberitahu Ibunya kalau ia pulang agak terlambat. Sebenarnya Ariana tidak tau kenapa ia mendatangi ruang musik ini padahal di rumahnya ada piano.

            Ariana melihat sebuah gitar yang menjadi pusat perhatiannya. Gadis itu mengambil gitar itu lalu mencoba memainkannya. Nada pertama yang dibuatnya kedengaran aneh. Lebih mudah bermain piano ketimbang bermain gitar. Ariana merasa heran dengan alat musik yang satu ini. Dari luar terlihat sederhana namun sulit untuk dimainkan.

            “Hai! Apa yang kau lakukan disini?” Tanya seseorang.

            Ariana menjadi kaget karena ada orang lain disini. Tapi syukurlah orang itu adalah Niall. Jadi Niall belum pulang? Dan mengapa Niall bisa menemukannya di tempat ini?

            “Kebetulan ada kau jadi kau bisa mengajariku bermain gitar.” Ucap Ariana.

            Niall mendekati Ariana lalu mengambil gitar itu. Tapi bukannya mengajari Ariana, melainkan Niall menaruh gitar itu ke asalnya. Kemudian Niall menatap Ariana dengan tatapan yang sulit di tebak.

            Well, itu tadi tidak penting. Tapi bisakah kau bermain gitar untukku? Aku suka melihat gaya-mu memainkan gitar itu.” Ucap Ariana.

            Tiba-tiba air muka Niall menandakan bahwa cowok itu melupakan sesuatu. Dilihatnya jam di tangannya. Ia sudah hampir terlambat. Ibunya pasti khawatir kenapa di jam segini ia belum juga pulang.

“Maaf aku harus pulang. Ibuku akan membunuhku kalau aku tidak pulang secepatnya.” Ucap Niall lalu meninggalkan Ariana.

            Punggung Niall menghilang di balik pintu ruang musik. Ariana terdiam dengan pikirannya. Mengapa Niall harus terlihat misterius sih? Dan kenapa Niall seperti di jaga ketat oleh Ibunya? Bukankah Niall sudah besar? Lagipula Niall cowok, bukan cewek. Ia saja kalau diatur oleh Ibunya bakal stress.

            Ariana menghela nafas panjang. Gadis itu bangkit dari duduknya lalu tersenyum melihat piano yang seakan-akan tengah menunggunya untuk dimainkan. Ariana duduk di depan piano itu lalu menekan tuts dan suara indahnya mulai terdengar.

            I don't ever ask you, where you've been

And I don't feel the need to, know who you're with

I can't even think straight, but I can tell that you were just with her

And I'll still be a fool, I'm a fool for you


Just a little bit of your heart, just a little bit of your heart

Just a little bit of your heart is all I want

Just a little bit of your heart, just a little bit of your heart

Just a little bit is all I'm asking for..”

***

            Lima hari setelah kepergian Gigi, gadis itu sudah kembali dengan cepat seperti janjinya. Tapi Zayn merasa tidak enak dengan keluarga Gigi. Zayn merasa itu salahnya yang menyuruh Gigi pulang dengan cepat padahal ia hanya kekasih Gigi, bukan keluarga Gigi. Saat ini mereka bertemu di cafee Zayn tentu saja.

            “Bagaimana kabarnya?” Tanya Zayn.

            Tentu Gigi tau siapa subjek yang ditanyakan oleh Zayn. “Kondisinya semakin memburuk.” Ucap Gigi.

            “Seharusnya kau berada di dekatnya agar dia cepat sembuh.” Ucap Zayn.

            Gigi tersenyum kecil. “Masih banyak saudaranya yang lain yang menjaganya. Aku tidak terlalu dekat dengannya tapi aku sangat menyayanginya.” Ucapnya.

            “Sebaiknya kita membahas topik lain. Aku tidak ingin pertemuan kita terkesan sedih.” Ucap Zayn.

            Tiba-tiba Zayn menatap Gigi dengan ragu. Kenapa timbul niatnya untuk menceritakan masa lalu Ariana? Tapi tidak usah lah. Itu hanya akan menjadi rahasianya dan Zayn akan terus menyimpannya.

            “Kenapa kau menatapku seperti itu?” Tanya Gigi.

            Zayn tersadar, lalu tersenyum. “Hanya saja kau terlalu cantik.” Jawabnya.

***

            Sudah sejam Ariana mencoret buku tulisnya tapi ia belum bisa menemukan inspirasi. Ariana ingin sekali membuat lagu tapi kenapa sangat susah membuat liriknya bahkan ia belum menemukan tema lagunya. Tiba-tiba buku tulisnya itu direbut oleh tangan jahil Vio. Ariana ingin merebut kembali tapi Vio sudah kadung membacanya.

            “Kau membuat puisi?” Tanya Vio.

            Mendadak pipi Ariana memerah. “Bukan. Tapi lirik lagu.” Jawabnya.

            Luke ikutan nimbrung. “Kalau masalah lirik lagu, tanya saja ke Niall! Dia jago membuat lirik lagu.” Ucapnya.

            Sementara itu Niall sibuk memakan pancake yang kata Luke bagaikan makanan surga. Ya. Saat ini mereka duduk di teras Ariana tapi Zayn tidak ada di rumah. Niall belum pernah berkunjung ke cafee Zayn dan Ariana berjanji akan mengajak Niall pergi ke cafee kakaknya itu.

            “Ohya? Niall hebat dong! Dia juga jago bermain gitar. Aku pernah melihatnya bermain gitar dan rasanya seperti…. Ah susah dijelaskan.” Ucap Ariana.

            “Dia hebat aku juga yang mengajarkan padanya.” Ucap Luke berlagak sombong.

            Buku tulis yang tadi direbut Vio langsung Vio kembalikan ke Ariana. Tulisan yang sama sekali tidak mencerminkan lirik lagu. Ariana kembali membaca kalimat-kalimat yang tadi ia tulis. Jika saja ia berhasil membuat satu lagu, Ariana bersumpah untuk tampil di depan banyak orang sambil membawakan lagunya.

            “Argh!”

            Semua mata memandang ke arah Niall yang tiba-tiba menutup telinganya dengan kedua tangannya. Wajah Luke seketika itu juga berubah menjadi panik. Luke mendekati Niall sambil menenangkan sepupunya itu. Vio tampak diam, sementara Ariana melihat pemandangan itu dengan tidak percaya. Niall? Apa sebenarnya yang terjadi pada Niall?

            “Bisakah kau menelpon taksi?” Tanya Luke. Suaranya terdengar panik.

            Saat Vio mengambil Iphone-nya, Ariana melarangnya. “Pakai mobilku saja. Mom tadi keluar membawa motor, kak Zayn juga.” Ucap Ariana. Memang kebetulan sekali Ibunya dan Zayn pergi menggunakan motor.

            “Kau bisa menyetir mobil?” Tanya Vio.

            “Aku bisa.” Ucap Luke.

            Vio menatap Luke dengan ragu sedangkan Ariana bergegas mencari kunci mobil yang ada di kamar Ibunya. Semoga Ibunya tidak marah melihatnya membawa mobil tanpa seizinnya. Tapi kondisi Niall cukup buruk. Percuma menelpon taksi nanti datangnya lama. Ariana melempar kunci mobil itu ke Luke sedangkan ia dan Vio membantu Niall.

            “Niall kenapa?” Lirih Ariana, namun Vio tidak menjawab.

            Mobil yang dibawa Luke melaju dengan kecepatan tinggi. Baik Ariana maupun Vio merinding dengan apa yang dilakukan Luke. Tapi tadi Luke bersumpah jika mobilnya rusak akan ia ganti dengan yang baru. Kondisi Niall semakin tidak baik. Cowok itu terus memegang telinganya sambil meringis kesakitan. Ariana tidak berani bertanya lagi.

            Setiba di rumah sakit, Luke tentu tau dimana ruang yang biasanya Niall datangi karena Luke sering mengantar Niall ke rumah sakit. Vio dan Ariana menunggu di luar ruangan dengan perasaan tidak tenang. Ariana menemukan air muka Vio yang tampak panik dan khawatir.

            Beberapa menit kemudian, Luke dan Niall muncul. Niall sudah baikan. Vio langsung menghujani pertanyaan ke Luke.

            “Apakah Niall baik-baik saja?” Tanya Vio.

            Sebelum menjawab, terlebih dahulu Luke melirik ke Ariana yang tampak diam. “Dia.. Baik-baik saja.” Jawabnya. Tapi Vio tidak percaya dengan jawaban Luke.

            “Niall kenapa?” Tanya Ariana.

            Luke dan Vio terdiam. Lalu tiba-tiba Niall menjawab. “Telingaku sudah tidak berfungsi dengan baik.” Jawabnya pelan.

            “APA?!” Teriak Ariana.

            “Intinya, aku sudah tidak bisa mendengar lagi.” Ucap Niall dengan suara yang agak bergetar.

            Mendengar ucapan Niall, setetes demi setetes air matanya turun membasahi pipinya. Ariana menangis mendengar pengakuan Niall. Jadi Niall tidak bisa mendengar seperti manusia pada normalnya? Ariana teringat akan pertemuannya dengan Niall. Pantas saja Niall tidak menoleh saat ia memanggil Niall, ternyata Niall tidak bisa mendengar. Yang paling membuatnya sesak, Ariana pernah merasa kesal pada Niall dan menganggap Niall tuli. Astaga….

            “Niall, maafkan aku.. maafkan aku..” Tangis Ariana.

            Jika Niall lemah, makan cowok itu ikut menangis. “Aku baik-baik saja. Kau jangan kuatir. Aku baik-baik saja.” Ucap Niall.

            Ariana mengelap matanya. “Tapi kau tau apa yang tadi aku bicarakan.” Ucapnya.

            Niall tampak kebingungan. Lalu dia berkata. “Well, aku menyimpulkan apa yang kau ucapkan dari gerakan mulutmu. Tapi bicaramu cepat sekali jadi susah bagiku untuk menerjemahkannya.” Ucapnya.

            Isakan Ariana mulai reda. Jadi itu rahasia yang disimpan oleh Luke, Vio dan Niall? Kenapa mereka harus menyembunyikan semua itu padanya? Oke. Mereka berhak untuk tidak memberitahu pada siapapun, termasuk dirinya.

            “Jadi kau sudah tau kan sekarang? Mulai saat ini kau harus belajar bicara pelan dengan Niall atau lebih bagusnya lagi menggunakan bahasa tubuh.” Ucap Luke.

            Ariana mencoba untuk tersenyum. “Oke.” Ucapnya.

            “Aku lapar.” Ucap Niall tiba-tiba yang membuat tiga sahabatnya itu tertawa.

            “Aku tau tempat yang cocok!” Seru Ariana.

***

            Malam harinya, Ariana masih tidak percaya apa yang terjadi dengan Niall. Mengapa Niall sampai tidak bisa mendengar? Apakah sejak lahir Niall seperti itu? Tapi kenapa Niall di sekolahkan di sekolah umum? Menurut Ariana, Niall adalah murid yang pintar. Jadi bisa saja Niall sekolah di sekolah umum walau kenyataannya dia tidak normal. Tidak. Niall normal, hanya saja Niall istimewa.

            Lama memikirkan Niall, Iphone-nya berdering. Ariana membuka iphone-nya lalu tersenyum. Obrolan panjang bersama Niall dimulai. Niall hanya mengirim sapaan singkat padanya.

            Nialljmms: Malam cantik.

            ArianaGrk: Malam jelek :p

            Nialljmms: Aku jelek? L Ariana jahat deh L

            Ariana berusaha menahan tawanya membaca balasan dari Niall. Sebenarnya Niall itu lucu deh. Seandainya Niall tidak mengalami hal buruk, seandainya Niall bisa mendengar seperti anak lainnya, sudah dipastikan setiap hari Ariana akan terus tertawa hanya karena Niall.

             ArianaGrk: Iya deh, Niall ganteng kok.

            Nialljmms: Nah gitu dong.

            Sebenarnya Ariana ingin menanyakan yang lebih lanjut tentang bagaimana bisa Niall kehilangan pendengarannya. Tetapi gadis itu merasa ragu dan tidak enak dengan Niall. Rasanya ia berdosa mengetahui Niall yang sudah tidak bisa mendengar lagi. Astaga! Ariana baru sadar jadi Niall sudah tidak bisa mendengarkan lagu dan…

            Ariana mengerti mengapa Niall terlihat frustrasi ketika ia tak sengaja melihat Niall bermain gitar di ruang musik. Tapi Ariana kagum dengan Niall yang walau sudah tidak bisa mendengar lagi, Niall bisa bermain gitar dengan baik.

            ArianaGrk: Aku ingin menanyakan suatu hal padamu, tapi kau jangan marah ya.

            Nialljmms: Biar aku tebak. Kau pasti penasaran kenapa aku bisa kehilangan pendengaranku.

            Ariana menjadi tidak enak. Gadis itu berharap disebrang sana Niall baik-baik saja. Ariana tidak mau Niall membencinya hanya karena ia ingin tau kisah hidup Niall.

            ArianaGrk: Iya. Tapi aku tidak memaksamu untuk menceritakan padaku.

            Nialljmms: It’s ok. Kau sudah menjadi sahabatku jadi tidak ada salahnya aku menceritakan hal ini padamu.

            Ariana tersenyum. Sahabat?

            ArianaGrk: Oke.

            Dengan sabar, Ariana menunggu kisah apa yang sebentar lagi akan ia ketahui tentang sosok Niall. Tentu hidup Niall tidaklah mudah. Ariana harus banyak-banyak bersyukur kalau ia masih diberi telinga yang tidak cacat sedikitpun. Ariana tidak bisa membayangkan jika ia hidup tanpa mendengar suara apapun, pastinya ia akan menjadi gila.

            Nialljmms: Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu. Aku mengalami kecelakaan parah saat mengendarai motor bersama paman. Pamanku selamat hanya saja kakinya tidak bisa disembuhkan, sedangkan aku, kau pasti bisa menebaknya. Aku mengalami cidera yang berat dikedua telingaku. Dokter mengatakan aku sudah tidak bisa mendengar lagi. Awalnya aku mengira semua ini hanyalah sebuah candaan yang lucu. Tapi semuanya benar. Aku sudah tidak bisa lagi mendengar dan aku frustrasi. Kata Mom, aku terlihat seperti orang gila namun syukurlah aku bisa sembuh dari ‘kegilaanku’, maksudnya aku mulai bisa menerima kenyataan. Untunglah Luke selalu ada untukku dan dia-lah satu-satunya teman yang aku punya. Luke selalu menyemangatiku walau tidak sepenuhnya aku kembali ceria seperti diriku yang dulu.

            Sebisa mungkin Ariana menahan tangisnya agar tidak turun. Tapi percuma saja. Air mata itu tidak bisa ditahannya dan mulai keluar tanpa ia sadari. Dua tahun yang lalu? Ariana jadi teringat dengan kisahnya yang membuatnya hilang ingatan. Apa ia juga mengalami kecelakaan seperti apa yang dialami Niall?

            ArianaGrk: I’m crying now. Tapi aku senang kau sudah menceritakan kisahmu sehingga aku merasa benar-benar menjadi temanmu. Kau sudah menceritakan kisahmu. Andaikan aku juga bisa menceritakan kisahku yang tidak kalah sedihnya dari kisahmu.

            Nialljmms: Kenapa? Tell me pls!

            Jadi Niall belum tau kalau aku amnesia? Batin Ariana.

            ArianaGrk: Aku terkena amnesia dan tidak bisa mengingat dua tahun belakangan ini. Aku penasaran dengan kejadian apa yang bisa membuat ingatanku hilang. Mom tidak mau menceritakannya padaku.

            Nialljmms: Aku baru tau kalau kau mengalami amnesia. Mungkin kau pernah mengalami kecelakaan. Tidak mungkin ingatanmu hilang secara tiba-tiba.

            ArianaGrk: Mungkin saja. Luke dan Vio juga berpikir seperti itu.

            Lama Niall membalas skype-nya, Ariana memutuskan membuka buku biologinya. Tapi otaknya di malam ini tidak sanggup menerima materi yang ia baca. Alhasil, Ariana membacanya tanpa mengerti apa maksud dari bacaan itu. Tiba-tia iphone-nya berdering. Dari Niall.

Nialljmms: I wanna ask to you something. But you should answer it honestly.

            ArianaGrk: Ok.

            Entah mengapa Ariana menjadi penasaran dengan pertanyaan yang akan Niall tanyakan padanya.

            Nialljmms: Kau menyukai Luke?

            Apa? Ariana kaget membaca pertanyaan yang Niall kirim padanya. Mengapa Niall menanyakan hal itu padanya? Apa.. Apa Niall tidak suka jika ia menyukai Luke? Ariana menggelengkan kepalanya.

            ArianaGrk: Aku menyukai Luke, tapi hanya sebatas teman. Memangnya kenapa?

            Nialljmms: Aku hanya bertanya saja.

            Mendadak Iphone-nya mati karena kekurangan makanan(?) Ariana langsung men-charge Iphone-nya tapi berhubung sudah malam, Ariana memutuskan membiarkan Iphone-nya dalam keadaan mati tanpa diisi oleh daya karena tidak mungkin ia menunggu baterai iphone-nya sampai penuh.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar