Part 15
.
.
.
Tangisan
keluarga itu pecah. Gabriel mendadak lemas mendengar semua pengakuan
Mama. Tapi, itu bukan salah Mama. Mama adalah wanita baik. Mama cuman
jadi korban. Ketika itu, Mama diperkosa oleh seorang lelaki yang nggak
dikenal, dan Mama hamil. Untuk menutupinya, Mama menikah dengan
Rafael-Papanya-meskipun Mama nggak suka sama Rafael.
“Maafin Mama. Maafin Mama karena selama ini Mama marahin kalian. Maafin Mama.” Kata Hesti.
“Nggak papa kok Ma. Gabriel nggak papa.” Kata Gabriel. Sivia juga ada disana. Ia sedang menangis.
“Maafin Mama juga ya Via..”
“Mama nggak salah kok.” Jawab Sivia. Ia pun memeluk Mama.
“Mama janji akan mengurus kalian. Mama janji nggak akan marahin kalian. Mama sayang sama kalian berdua.”
Gabriel
ikut memeluk Mama. Akhirnya, masalah keluarga mereka teratasi. Walaupun
Gabriel nggak tau siapa orang yang menjadi Papanya, namun Gabriel
bersyukur masih punya Mama dan Sivia.
Sivia juga begitu.
Ia merasakan suatu kebahagiaan. Ia merasakan orangtua kandungnya kembali
hadir. Ya, Sivia adalah gadis yang tegar. Ia harus bisa menerima
segalanya. Sivia masih beruntung memiliki Mama tiri dan Gabriel.
Juga sahabat-sahabatnya yang sayang padanya.
***
Acara
penampilan boyband baru itu hadir di televisinya. Boyband terbaik yaitu
blackboy. Shilla begitu histeris melihat penampilan tokoh idolanya itu.
Ya, salah satunya Cakka Nuraga. Banyak foto Cakka yang ia simpan di
kamarnya. Sedikitpun ia tidak takut pada Alvin. Shilla kan cuman ngefans
aja dan Alvin bisa memahaminya.
Alvin juga semakin
pengertian padanya. Walau akhir-akhir ini wajah Alvin makin pucat.
Shilla nggak tau apa yang terjadi pada Alvin. Hubungan RiFy juga
baik-baik aja. Rio dan Ify sama-sama saling menyayangi. Shilla makin
senang dengan Ify. Ify tak lagi membenci cowok.
Sebentar
lagi kenaikan kelas. Shilla berusaha belajar agar nilainya bagus. Tak
segan-segan Shilla bertanya pada Ify. Sivia juga udah kembali seperti
semula. Bahkan Sivia sudah bercerita panjang lebar mengenai masalah
keluarganya. Shilla jadi tau kalo Sivia adalah adik tiri Gabriel.
Tapi
mengenai hubungan Gabriel dengan Pricilla, Sivia menutup mulut. Ia
nggak mau menceritakan itu semua. Biarlah itu semua menjadi rahasia
keluarga.
***
“Konser kalian sangat
sempurna. Tapi kamu Kka, kenapa kamu berbeda dari biasanya? Ohya, kemana
si Oik itu? Kok dia nggak pernah balik?” Tanya Deni. Mereka istirahat
di ruang santai.
“Gue nggak tau Oik kemana.” Kata Cakka.
“Aelah
Kka, sudah gue bilang, bukan Lo yang hamilin Oik. Percaya pada gue.”
Kata Cakka. Ohya, Cakka udah beberkan rahasia ini. Tapi hanya kepada
orang dekatnya aja. Cakka takut aib lama ini terbongkar dan dijadikan
gosip.
“I think so. Ohya, gue mo keluar dulu. Ada urusan.” Kata Cakka meninggalkan tempat itu.
“Mau kemana?” Teriak Ray. Tapi Cakka tak menjawab pertanyaan Ray.
***
Suara
biola itu terdengar jelas ditelinganya. Malam-malam begini masih
sempatnya Agni mainin biola. Cakka duduk dibangku yang diduduki Agni.
Sudah menjadi kebiasaannya. Cakka diam-diam duduk di samping Agni tanpa
seizin Agni.
“Ngapain Lo disini?” Tanya Agni.
“Gue suka liat Lo main biola.” Jawab Cakka.
Agni
tersenyum ke arah Cakka. Tapi bukan senyuman ramah. Cakka ikutan
tersenyum walau tak mengerti maksud dari senyuman Agni itu.
“Gue nyesel Ag. Nyesel. Gue nyesel pacaran ma Oik.” Kata Cakka.
“Wah, jadi curhat nih Lo ke gue.” Sindir Agni.
“Terserah Lo bilang ini curhat ato bukan. Ada satu hal yang harus gue katakan ke elo.”
“Apa?” Tanya Agni.
Tiba-tiba Cakka menggengam tangan Agni. Agni menjadi kaget. Ada apa dengan cowok ini? Apa cowok ini udah gila?
“I still love you. Would you back to me? I’m sure, you still love me to..”
“Gila!” Agni melepaskan diri dari genggaman itu. Siapa juga yang masih mencintai cowok macam Cakka?
“Dengerin gue dulu Ag. Gue mau minta bantuan Lo. Pliss, Lo kan kenal Oik sejak kecil.” Mohon Cakka.
“Bantuan apa?”
“Pokoknya Lo harus bantu gue.”
Cakka membisikkan sesuatu ditelinga Agni. Belum selesai membisikkan, Agni langsung kaget.
“Gimana? Lo harus lacak Oik. Habis itu terserah Lo mau apa.”
“Mmm, okelah. Gue akan bantu Lo.” Jawab Agni.
***
Ujian
Akhir Nasioal akan dilaksanakan pagi ini. Dea sudah mempersiapkannya.
Ia ingin nilainya bagus agar keterima di SMA impiannya, yaitu SMA
Himalaya. Ya, Dea ingin cepat-cepat menjadi anak SMA, dan ingin
cepat-cepat mewujudkan aksi pembalas dendamannya itu.
Untunglah,
Dea anak yang pintar. Dea mampu mengerjakan soal tanpa kunci jawaban.
Tidak seperti Keke yang ia ketahui akan memakai kunci jawaban. Ohya,
kata Keke, Keke akan pindah ke Jakarta. Berita bagus nih, jadi ada orang
yang mendukung pembalas dendamannya.
Empat hari berlalu.
Ujian itu menurutnya mudah. Nggak kayak try out. Dea tersenyum senang.
Ia barusan ditelpon Keke. Secepat mungkin Keke pindah kesini.
“Lo kenapa sih?” Tanya Alvin. Cowok itu sedang menonton TV.
“Keke mau pindah ke Jakarta.” Jawab Keke.
“Oh, Lo kan mo daftar di SMA gue? Katanya pendaftarannya pake tes, bukan Nem. Jadi biar nem Lo jelek, Lo pasti keterima.”
Dea meng’o’kan penjelasan Alvin.
“Ohya, gimana hubungan Lo ma Shilla?”
“Semakin baik. Bahkan RiFy pun semakin romantis.”
“Hmm, hebat-hebat.”
Alvin menatap wajah Dea. “Apa Lo yakin bisa menghancurkan hubungan mereka? Cinta mereka itu nggak akan musnah De.”
“Akan gue usahain.” Jawab Dea mantap.
“Kalo Lo gagal?”
Dea tersenyum licik. “Gue terpaksa make rencana B jika rencana A gagal.”
***
“Rio.. Rio..”
Rio
menoleh ke sumber suara. Raut wajahnya berubah menjadi tak suka. Ada
apa sih dengan cewek ini? Apa cewek ini belum puas mengganggu hidupnya?
Dimulai dari SMS asing.
“Ada apa?” Tanya Rio. Ia berusaha tenang.
“Mmm..”
Dea menampakkan wajah innocentnya yang menurut orang sangatlah
menggemaskan. Ya, Dea termasuk most wanted girl di SMPnya. Hanya cowok
gila yang nggak mengakui kecantikannya. “Lo nggak bosen apa ma Ify?”
Rio
menatap Dea tajam. Oo, jadi cewek ini yang akan merusak hubungannya
dengan Ify? Silahkan aja. Cintanya pada Ify nggak akan hilang. Rio udah
berjanji untuk selalu berada disamping Ify.
“Sorry, gue harus pergi.” Kata Rio seraya meninggalkan Dea.
“Argh!
Cowok sialan! Awas Lo! Akan gue buat Ify menderita! Dan Lo akan jadi
milik gue!” Teriak Dea. Namun Rio tak mendengarnya. Rio berjalan terus
tanpa menoleh kebelakang. Tujuannya adalah pergi ke rumah Ify. Ia akan
mengajak Ify jalan-jalan ke mall.
@Ify’s Home
Ada
tamu diluar. Ify membuka pintu rumah. Wau! Surprise! Ify mengembangkan
senyum manisnya ketika mendapati pangerannya sudah ada di depannya.
“Jadi beliin gue novel?” Tanya Ify.
“Mmm..” Rio berpikir-pikir agar Ify menjadi kesal.
“Kok malah mikir sih? Kan Lo janji mo beliin gue novel.”
“Hahaha.. Jangan cemberut gitu dong.. Ayo kita pergi. Lo mau novel berapa? Sepuluh?”
Ify
memukul pelan bahu Rio. “Seratus.” Jawabnya santai. Bukannya kaget atau
apa, Rio malah mencium rambut Ify. Hu.. Untung nggak bibir gue, batin
Ify. Meskipun ia dan Rio pacaran, tapi pacarannya nggak lebay-lebay
gitu. Maksudnya Ify pacaran yang sehat. Sampai sekarang pun Rio belum
pernah menciumnya kecuali rambutnya.
“Ayo deh.” Kata Ify semangat.
@mall
“Fy,
gue kesana dulu ya. Lo tunggu disini aja.” Pesan Rio. Mereka sedang
berada di toko buku. Karena sibuk memlih novel, Ify cuman ngangguk aja.
Rio
pun meninggalkan Ify. Perginya nggak lama kok. Rio berjalan menuju
sebuah toko yang menyediakan berbagai macam alat musik. Rio
melihat-lihat isi dari toko itu. Hemmm, mana orang itu? Katanya kan
ketemunya disini?
“Sorry nunggu lama.” Kata seseorang yang ditunggunya.
***
Deadline terbaru.
OCR ( 18 ) DITEMUKAN TEWAS DI SEBUAH HOTEL BINTANG, JAKARTA. KEJADIANNYA YAITU SAAT KORBAN DIAJAK SEORANG LELAKI TAK DIKENAL...
“Jadi,
gini maksud cewek itu?” Batin Agni. Jujur sih, ia merasa sedih.
Ternyata Oik bukan cewek yang selama ini dianggapnya sebagai cewek yang
nggak baik. Oik adalah cewek yang baik. Ia ingat surat yang ia terima
dari Oik, beberapa hari yang lalu.
To : Agni, my rival.
Hy
Ag! Lo pasti kaget nerima surat gue, ya kan? Maafin gue ya Ag karena
selama ini gue sering merebut impian Lo. Gue inget waktu kita SMA. Lo
naksir berat kan sama bintang basket itu? Hehehe.. Tapi gue yang
ngerebutnya. Maaf ya Ag, gue rebut Cakka karena sat hal. Tapi maaf
sekali lagi karena gue masih merahasiakan hal ini. Sampaikan juga
permintamaafan gue ke yang lain, termasuk Cakka.
Ag,
gue sebenarnya pengin jadi cewek baik. Pengin banget. Tapi karena ortu
gue bertengkar terus, ditambah lagi kakak gue yang pergaulannya bebas.
Lo jangan kaget ya. Gue pernah diperkosa ma kakak kandung gue. Ya, Kak
Ivan! Parah bukan? Saat itulah gue udah rusak. Gue pun memilih hidup
bebas.
Ag, umur gue nggak lama lagi. Gue
nggak sanggup lagi hidup didunia ini. Untuk itu, gue titip Cakka ya.
Gue tau Cakka sayang banget ma Lo. Pliss Ag, kalo Lo nggak mau ya nggak
papa.
Satu lagi, bukan Cakka yang
hamilin gue. Gue lakuin itu karena gue nggak mau kehilangan Cakka. Gue
mau Cakka bertanggung jawab atas kesalahannya. Ya, meskipun dia nggak
punya salah apa-apa. Tapi gue liat, Cakka menderita karena gue. Apalagi
temen-temennya. Karena itu gue mutusin untuk mengakhiri hidup. Maaf ya
Ag, tolong maafin gue.
Itu aja dari gue.
Lo tau Ag, Lo adalah rival gue sekaligus sahabat gue, meskipun Lo nggak
sudi jadi sahabat cewek nggak baik kayak gue. Ya udah, salam buat
Cakka. Katakan padanya kalo gue minta maaf sebesar-besarnya. Terserah
dia mau maafin gue apa enggak.
Thanks Ag. Gue seneng kalo Lo baca surat gue ini J
From : Oik
***
Agni
memegang batu nisan itu. Air matanya menetes walau nggak banyak seperti
hari-hari kemarin. Agni tau Oik sangat tertekan. Agni tak bisa
membayangkan bila menjadi Oik. Apakah ia akan bunuh diri? Atau jadi
orang nggak waras? Entahlah...
“Lo jangan nagis terus Ag. Biarkan Oik pergi.” Kata seseorang yang membuat jantungnya berdegup kencang.
***
TBC....
Kalo ada yang aneh ato nggak nyambung komen ajj J
@fahdastevadit ( http://risedirectioners.blogspot.com )
Lanjutin yaaa :D
BalasHapus