expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 22 Juni 2013

Please, Don't Forget Me! ( Part 15 )

Part 15

.

.

.

Tangisan keluarga itu pecah. Gabriel mendadak lemas mendengar semua pengakuan Mama. Tapi, itu bukan salah Mama. Mama adalah wanita baik. Mama cuman jadi korban. Ketika itu, Mama diperkosa oleh seorang lelaki yang nggak dikenal, dan Mama hamil. Untuk menutupinya, Mama menikah dengan Rafael-Papanya-meskipun Mama nggak suka sama Rafael.

“Maafin Mama. Maafin Mama karena selama ini Mama marahin kalian. Maafin Mama.” Kata Hesti.

“Nggak papa kok Ma. Gabriel nggak papa.” Kata Gabriel. Sivia juga ada disana. Ia sedang menangis.

“Maafin Mama juga ya Via..”

“Mama nggak salah kok.” Jawab Sivia. Ia pun memeluk Mama.

“Mama janji akan mengurus kalian. Mama janji nggak akan marahin kalian. Mama sayang sama kalian berdua.”

Gabriel ikut memeluk Mama. Akhirnya, masalah keluarga mereka teratasi. Walaupun Gabriel nggak tau siapa orang yang menjadi Papanya, namun Gabriel bersyukur masih punya Mama dan Sivia.

Sivia juga begitu. Ia merasakan suatu kebahagiaan. Ia merasakan orangtua kandungnya kembali hadir. Ya, Sivia adalah gadis yang tegar. Ia harus bisa menerima segalanya. Sivia masih beruntung memiliki Mama tiri dan Gabriel.

Juga sahabat-sahabatnya yang sayang padanya.

***

Acara penampilan boyband baru itu hadir di televisinya. Boyband terbaik yaitu blackboy. Shilla begitu histeris melihat penampilan tokoh idolanya itu. Ya, salah satunya Cakka Nuraga. Banyak foto Cakka yang ia simpan di kamarnya. Sedikitpun ia tidak takut pada Alvin. Shilla kan cuman ngefans aja dan Alvin bisa memahaminya.

Alvin juga semakin pengertian padanya. Walau akhir-akhir ini wajah Alvin makin pucat. Shilla nggak tau apa yang terjadi pada Alvin. Hubungan RiFy juga baik-baik aja. Rio dan Ify sama-sama saling menyayangi. Shilla makin senang dengan Ify. Ify tak lagi membenci cowok.

Sebentar lagi kenaikan kelas. Shilla berusaha belajar agar nilainya bagus. Tak segan-segan Shilla bertanya pada Ify. Sivia juga udah kembali seperti semula. Bahkan Sivia sudah bercerita panjang lebar mengenai masalah keluarganya. Shilla jadi tau kalo Sivia adalah adik tiri Gabriel.

Tapi mengenai hubungan Gabriel dengan Pricilla, Sivia menutup mulut. Ia nggak mau menceritakan itu semua. Biarlah itu semua menjadi rahasia keluarga.

***

“Konser kalian sangat sempurna. Tapi kamu Kka, kenapa kamu berbeda dari biasanya? Ohya, kemana si Oik itu? Kok dia nggak pernah balik?” Tanya Deni. Mereka istirahat di ruang santai.

“Gue nggak tau Oik kemana.” Kata Cakka.

“Aelah Kka, sudah gue bilang, bukan Lo yang hamilin Oik. Percaya pada gue.” Kata Cakka. Ohya, Cakka udah beberkan rahasia ini. Tapi hanya kepada orang dekatnya aja. Cakka takut aib lama ini terbongkar dan dijadikan gosip.

“I think so. Ohya, gue mo keluar dulu. Ada urusan.” Kata Cakka meninggalkan tempat itu.

“Mau kemana?” Teriak Ray. Tapi Cakka tak menjawab pertanyaan Ray.

***

Suara biola itu terdengar jelas ditelinganya. Malam-malam begini masih sempatnya Agni mainin biola. Cakka duduk dibangku yang diduduki Agni. Sudah menjadi kebiasaannya. Cakka diam-diam duduk di samping Agni tanpa seizin Agni.

“Ngapain Lo disini?” Tanya Agni.

“Gue suka liat Lo main biola.” Jawab Cakka.
Agni tersenyum ke arah Cakka. Tapi bukan senyuman ramah. Cakka ikutan tersenyum walau tak mengerti maksud dari senyuman Agni itu.

“Gue nyesel Ag. Nyesel. Gue nyesel pacaran ma Oik.” Kata Cakka.

“Wah, jadi curhat nih Lo ke gue.” Sindir Agni.

“Terserah Lo bilang ini curhat ato bukan. Ada satu hal yang harus gue katakan ke elo.”

“Apa?” Tanya Agni.

Tiba-tiba Cakka menggengam tangan Agni. Agni menjadi kaget. Ada apa dengan cowok ini? Apa cowok ini udah gila?

“I still love you. Would you back to me? I’m sure, you still love me to..”

“Gila!” Agni melepaskan diri dari genggaman itu. Siapa juga yang masih mencintai cowok macam Cakka?

“Dengerin gue dulu Ag. Gue mau minta bantuan Lo. Pliss, Lo kan kenal Oik sejak kecil.” Mohon Cakka.

“Bantuan apa?”

“Pokoknya Lo harus bantu gue.”

Cakka membisikkan sesuatu ditelinga Agni. Belum selesai membisikkan, Agni langsung kaget.

“Gimana? Lo harus lacak Oik. Habis itu terserah Lo mau apa.”

“Mmm, okelah. Gue akan bantu Lo.” Jawab Agni.

***

Ujian Akhir Nasioal akan dilaksanakan pagi ini. Dea sudah mempersiapkannya. Ia ingin nilainya bagus agar keterima di SMA impiannya, yaitu SMA Himalaya. Ya, Dea ingin cepat-cepat menjadi anak SMA, dan ingin cepat-cepat mewujudkan aksi pembalas dendamannya itu.

Untunglah, Dea anak yang pintar. Dea mampu mengerjakan soal tanpa kunci jawaban. Tidak seperti Keke yang ia ketahui akan memakai kunci jawaban. Ohya, kata Keke, Keke akan pindah ke Jakarta. Berita bagus nih, jadi ada orang yang mendukung pembalas dendamannya.

Empat hari berlalu. Ujian itu menurutnya mudah. Nggak kayak try out. Dea tersenyum senang. Ia barusan ditelpon Keke. Secepat mungkin Keke pindah kesini.

“Lo kenapa sih?” Tanya Alvin. Cowok itu sedang menonton TV.

“Keke mau pindah ke Jakarta.” Jawab Keke.

“Oh, Lo kan mo daftar di SMA gue? Katanya pendaftarannya pake tes, bukan Nem. Jadi biar nem Lo jelek, Lo pasti keterima.”

Dea meng’o’kan penjelasan Alvin.

“Ohya, gimana hubungan Lo ma Shilla?”

“Semakin baik. Bahkan RiFy pun semakin romantis.”

“Hmm, hebat-hebat.”

Alvin menatap wajah Dea. “Apa Lo yakin bisa menghancurkan hubungan mereka? Cinta mereka itu nggak akan musnah De.”

“Akan gue usahain.” Jawab Dea mantap.

“Kalo Lo gagal?”

Dea tersenyum licik. “Gue terpaksa make rencana B jika rencana A gagal.”

***

“Rio.. Rio..”

Rio menoleh ke sumber suara. Raut wajahnya berubah menjadi tak suka. Ada apa sih dengan cewek ini? Apa cewek ini belum puas mengganggu hidupnya? Dimulai dari SMS asing.

“Ada apa?” Tanya Rio. Ia berusaha tenang.

“Mmm..” Dea menampakkan wajah innocentnya yang menurut orang sangatlah menggemaskan. Ya, Dea termasuk most wanted girl di SMPnya. Hanya cowok gila yang nggak mengakui kecantikannya. “Lo nggak bosen apa ma Ify?”

Rio menatap Dea tajam. Oo, jadi cewek ini yang akan merusak hubungannya dengan Ify? Silahkan aja. Cintanya pada Ify nggak akan hilang. Rio udah berjanji untuk selalu berada disamping Ify.

“Sorry, gue harus pergi.” Kata Rio seraya meninggalkan Dea.

“Argh! Cowok sialan! Awas Lo! Akan gue buat Ify menderita! Dan Lo akan jadi milik gue!” Teriak Dea. Namun Rio tak mendengarnya. Rio berjalan terus tanpa menoleh kebelakang. Tujuannya adalah pergi ke rumah Ify. Ia akan mengajak Ify jalan-jalan ke mall.

@Ify’s Home

Ada tamu diluar. Ify membuka pintu rumah. Wau! Surprise! Ify mengembangkan senyum manisnya ketika mendapati pangerannya sudah ada di depannya.

“Jadi beliin gue novel?” Tanya Ify.

“Mmm..” Rio berpikir-pikir agar Ify menjadi kesal.

“Kok malah mikir sih? Kan Lo janji mo beliin gue novel.”

“Hahaha.. Jangan cemberut gitu dong.. Ayo kita pergi. Lo mau novel berapa? Sepuluh?”

Ify memukul pelan bahu Rio. “Seratus.” Jawabnya santai. Bukannya kaget atau apa, Rio malah mencium rambut Ify. Hu.. Untung nggak bibir gue, batin Ify. Meskipun ia dan Rio pacaran, tapi pacarannya nggak lebay-lebay gitu. Maksudnya Ify pacaran yang sehat. Sampai sekarang pun Rio belum pernah menciumnya kecuali rambutnya.

“Ayo deh.” Kata Ify semangat.

@mall

“Fy, gue kesana dulu ya. Lo tunggu disini aja.” Pesan Rio. Mereka sedang berada di toko buku. Karena sibuk memlih novel, Ify cuman ngangguk aja.

Rio pun meninggalkan Ify. Perginya nggak lama kok. Rio berjalan menuju sebuah toko yang menyediakan berbagai macam alat musik. Rio melihat-lihat isi dari toko itu. Hemmm, mana orang itu? Katanya kan ketemunya disini?

“Sorry nunggu lama.” Kata seseorang yang ditunggunya.

***

Deadline terbaru.

OCR ( 18 ) DITEMUKAN TEWAS DI SEBUAH HOTEL BINTANG, JAKARTA. KEJADIANNYA YAITU SAAT KORBAN DIAJAK SEORANG LELAKI TAK DIKENAL...

“Jadi, gini maksud cewek itu?” Batin Agni. Jujur sih, ia merasa sedih. Ternyata Oik bukan cewek yang selama ini dianggapnya sebagai cewek yang nggak baik. Oik adalah cewek yang baik. Ia ingat surat yang ia terima dari Oik, beberapa hari yang lalu.

To : Agni, my rival.

Hy Ag! Lo pasti kaget nerima surat gue, ya kan? Maafin gue ya Ag karena selama ini gue sering merebut impian Lo. Gue inget waktu kita SMA. Lo naksir berat kan sama bintang basket itu? Hehehe.. Tapi gue yang ngerebutnya. Maaf ya Ag, gue rebut Cakka karena sat hal. Tapi maaf sekali lagi karena gue masih merahasiakan hal ini. Sampaikan juga permintamaafan gue ke yang lain, termasuk Cakka.

Ag, gue sebenarnya pengin jadi cewek baik. Pengin banget. Tapi karena ortu gue bertengkar terus, ditambah lagi kakak gue yang pergaulannya bebas. Lo jangan kaget ya. Gue pernah diperkosa ma kakak kandung gue. Ya, Kak Ivan! Parah bukan? Saat itulah gue udah rusak. Gue pun memilih hidup bebas.

Ag, umur gue nggak lama lagi. Gue nggak sanggup lagi hidup didunia ini. Untuk itu, gue titip Cakka ya. Gue tau Cakka sayang banget ma Lo. Pliss Ag, kalo Lo nggak mau ya nggak papa.

Satu lagi, bukan Cakka yang hamilin gue. Gue lakuin itu karena gue nggak mau kehilangan Cakka. Gue mau Cakka bertanggung jawab atas kesalahannya. Ya, meskipun dia nggak punya salah apa-apa. Tapi gue liat, Cakka menderita karena gue. Apalagi temen-temennya. Karena itu gue mutusin untuk mengakhiri hidup. Maaf ya Ag, tolong maafin gue.

Itu aja dari gue. Lo tau Ag, Lo adalah rival gue sekaligus sahabat gue, meskipun Lo nggak sudi jadi sahabat cewek nggak baik kayak gue. Ya udah, salam buat Cakka. Katakan padanya kalo gue minta maaf sebesar-besarnya. Terserah dia mau maafin gue apa enggak.

Thanks Ag. Gue seneng kalo Lo baca surat gue ini J 

From : Oik

***

Agni memegang batu nisan itu. Air matanya menetes walau nggak banyak seperti hari-hari kemarin. Agni tau Oik sangat tertekan. Agni tak bisa membayangkan bila menjadi Oik. Apakah ia akan bunuh diri? Atau jadi orang nggak waras? Entahlah...

“Lo jangan nagis terus Ag. Biarkan Oik pergi.” Kata seseorang yang membuat jantungnya berdegup kencang.

***
TBC....

Kalo ada yang aneh ato nggak nyambung komen ajj J
@fahdastevadit      ( http://risedirectioners.blogspot.com )

1 komentar: