“Bagaimana
hubunganmu dengan Harry?” Tanya Zayn.
Ariana baru saja pulang sekolah
langsung mendapatkan pertanyaan seperti itu. Well, hubungannya dengan Harry
baik-baik saja. Sudah seminggu ia pacaran dengan Harry dan selama itulah ia
merasakan kebahagiaan yang tidak biasa. Harry semakin memperlihatkan rasa cinta
padanya hal itu membuat Ariana semakin cinta dengan Harry dan yakin kalau Harry
adalah cowok pilihannya.
“Baik. Dia sangat baik padaku.” Ucap
Ariana lalu bersiap-siap masuk ke dalam kamarnya.
Namun Zayn langsung menarik tangan
Ariana dan hal itu membuat Ariana menoleh ke arah Zayn dengan tatapan aneh.
“Ada apa kak?” Tanya Ariana.
Zayn terdiam sesaat. Bagi Ariana,
tatapan Zayn kali ini berbeda dari tatapan Zayn lainnya. Entahlah. “Well, kalau
kau merasa tidak nyaman atau menyembunyikan sesuatu harus kasih tau ke aku.”
Ucap Zayn.
Ariana mengangkat sebelah alisnya.
“Emangnya ada apa sih kak? Kenapa tatapan kak Zayn aneh? Harusnya kak Zayn yang
kasih tau ke aku soalnya kak Zayn kelihatan aneh. Apa kak Zayn tidak suka akan
hubunganku dengan Harry?” Ucap Ariana.
“Bukan. Bukan itu maksudku. Hanya
saja..” Tiba-tiba Zayn menjadi frustrasi. “Aku tidak tau harus menjelaskannya
darimana. Intinya aku bingung sekali.” Sambungnya.
“Sebaiknya kak Zayn temui kak Gigi
biar tenang.” Ucap Ariana lalu meninggalkan Zayn.
Gadis itu masuk ke dalam kamarnya
yang tertata rapi. Saat ia membuka ponselnya, ada satu pesan masuk dari Harry.
Isinya sederhana saja. Hanya ingetin sudah makan siang atau belum. Halah! Bagi
Ariana itu terlalu berlebihan. Tentu saja ia tidak mau diperhatikan seperti
itu.
Entahlah apa yang membuatnya
mengingat Niall dan keinginan Niall untuk membuat lagu. Ariana yakin sekali
cowok itu bisa menciptakan lagu yang bagus. Yaa beginilah dampak tidak enak
semenjak pacaran dengan Harry, ia jadi jarang bertemu dengan tiga sahabatnya
dan Ariana sangat merindukan Niall. Entah apakah ini perasaannya atau tidak
semenjak kedatangan Harry, Niall jadi terlihat pemurung dan berwajah sebal.
Well, Ariana harap semuanya akan
berjalan dengan baik. Hubungannya dengan Harry baik dan juga hubungannya dengan
teman-temannya.
***
“LUKE !!!”
Sepertinya Luke sedang mendapatkan
mimpi yang indah sampai-sampai ia susah dibangunkan oleh Niall. Tapi sumpah ini
pagi-pagi buta dan Niall sudah ada di rumah Luke. Untunglah kunci rumah Luke
sudah dibuka sehingga Niall bisa masuk ke dalam.
“Lukey! Wake up! Wake up!” Ucap Niall seperti Anna yang sedang berusaha
membangunkan Elsa *apaini*
Dan pada akhirnya usaha Niall
berhasil. Luke terbangun dengan penuh kekagetan karena melihat Niall yang ada
di pinggir kasurnya dengan wajah yang nggg sedikit panik. Luke mengucek-ngucek
matanya.
“Ini jam berapa? Kenapa kau sudah
ada disini? Memangnya kita ada janji?” Tanya Luke sebal.
“Luk! Ini penting! Ini.. Sebelum ini
berakhir!” Ucap Niall panik.
“Kau kenapa sih?” Tanya Luke yang
sudah 100% sadar.
“Kau tau semalaman aku tidak bisa
tidur. Tapi aku merasa mendapatkan mimpi aneh yang ada hubungannya dengan lagu
yang aku buat.” Ucap Niall.
“Ohya?” Tanya Luke.
“Kau pasti tidak akan menyangka Luk!
Aku sudah menemukan nada-nada untuk lagu yang aku buat!” Ucap Niall.
***
Pagi ini Harry mengajak Ariana ke
rumahnya karena hari ini libur. Rumah Harry sederhana namun terasa nyaman.
Ternyata Harry disini hanya tinggal bersama bibi-nya saja. Entahlah dimana
orangtua Harry. Ariana ragu menanyakan hal itu karena baginya Harry masih
misterius.
“Jika ada Vio, Niall dan Luke pasti
akan lebih menyenangkan.” Ucap Ariana. Ups!
“Kau sangat merindukan sahabat-mu
itu ya? Apa karena aku kau jadi jarang bertemu dengan mereka?” Tanya Harry.
Mendadak Ariana menjadi bersalah. “Eh tidak-tidak. Aku-nya mungkin yang
salah. Sebenarnya aku banyak memiliki waktu bersama mereka hanya saja..”
Ucapnya.
Lalu tiba-tiba Harry mendekatkan
wajahnya ke Ariana sehingga memotong ucapan Ariana. Jujur saja, Ariana sangat
membenci saat-saat seperti ini. Rasanya seperti… Aneh. Saat Harry menatapnya
seperti ini ia merasakan suatu hal seperti…
“Harry..” Lirih Ariana.
Harry menaruh jari telunjuknya di
bibir Ariana pertanda ia tidak ingin Ariana bicara lagi. Kemudian Harry
melingkarkan tangannya di pinggang Ariana. Harry terlihat amat menikmati apa
yang dia lakukan sedangkan Ariana menjadi bingung. Ada perasaan lain yang hadir
di dalam hatinya tapi ia tidak bisa menebak apa perasaan itu.
“Harry!” Ucap Ariana yang tiba-tiba
saja melepaskan diri dari Harry.
Harry menatap Ariana bingung.
“Maaf. Hanya saja aku merasa aneh.”
Ucap Ariana.
“Kau.. Kau merasa tidak nyaman?”
Tanya Harry.
Tiba-tiba Ariana teringat akan
ucapan Zayn. “Kau.. Apakah sebelumnya kau pernah mengenal kakakku?” Tanya
Ariana.
Harry terdiam sesaat. “Tidak.”
Jawabnya.
“Tapi kurasa kau sangat mengenaliku!
Aku merasa kita dulu pernah bertemu! Kenapa semuanya terasa aneh dan
membingungkan?” Ucap Ariana.
“Ah..” Ucap Harry tiba-tiba.
Tubuh Harry sedikit linglung, hal
itu membuat Ariana panik. Sebisa mungkin Ariana menjaga keseimbangan tubuh Harry
agar cowok itu tidak jatuh. Ariana mengajak Harry duduk di sofa ruang tamu.
“Kau kenapa?” Tanya Ariana.
“Itu.. Aku hanya pusing saja.” Jawab
Harry.
“Kau tidak baik-baik saja.” Ucap
Ariana.
Kemudian Harry menatap Ariana dengan
tatapan yang mampu membuat semua gadis takluk, termasuk Ariana. Mata hijau
Harry membuat seluruh syaraf-nya mati. Harry menggenggam tangan Ariana dan
Ariana merasakan genggaman tangan Harry dingin. Harry baik-baik aja kan?
“Ari, kau mau kan berjanji padaku?”
Tanya Harry.
Ariana mengangguk.
“Jangan tinggalkan aku apapun yang
terjadi. Apapun yang terjadi.” Ucap Harry.
***
Sudah satu jam Niall mengeluarkan
isi di otaknya, maksudnya nada-nada keajaiban yang ia dapatkan dari mimpinya.
Aneh memang. Niall mendapatkan nada-nada itu langsung dari mimpinya dan melekat
di otaknya. Niall berusaha mencocokkan nada-nada itu dengan lirik lagu yang ia
buat.
“Jangan dipaksakan kalau kau tidak
kuat.” Ucap Vio. Jujur saja ia merasa kasihan dari Niall. Tapi nada-nada yang
dinyanyikan Niall mampu menyentuh hatinya.
“Sedikit lagi. Aku hampir
menyelesaikannya. Setelah ini aku akan merekamnya sehingga kalian bisa
mendengarkannya.” Ucap Niall.
“Aku masih tidak percaya kau
melakukan ini. Kau mendapatkan nada-nada untuk lagumu dari mimpimu sendiri dan
kau hampir menyempurnakan lagu yang kau buat! Bagaimana caranya kau bisa tau
nada-nada itu maksudnya bagaimana caranya kau mencocokkannya?” Ucap Luke.
Niall yang tidak melihat Luke menjadi
tidak tau apa yang dikatakan Luke. Beberapa menit kemudian Niall menatap kedua
sahabatnya. “Kau tau, aku memang tidak bisa mendengar. Telingaku sudah tidak
berfungsi lagi. Tapi hatiku-lah yang menjadi pengganti telingaku. Melalui hati,
aku bisa mendengar nada-nada yang aku dapatkan dari mimpiku. Ternyata, lagu itu
memang sangat indah. Aku.. Aku bisa mendengar lagu-lagu favoritku melalui
hatiku dan..” Ucap Niall lalu diputus oleh Vio karena Vio langsung menangis
sambil memeluk Niall.
“Kenapa dunia ini tidak adil? Kau
sangat mencintai musik tapi kenapa kau harus kehilangan pendengaranmu?” Tangis
Vio.
“Vio, ayolah. Jangan menangis. Niall
hampir menyelesaikan lagunya. Kita harus membantunya. Aku tau lagu yang Niall
buat mampu menyentuh hatiku.” Ucap Luke.
“Aku janji akan tampil di depan
banyak orang. Juga.. Aku akan membawa gitarku dan menyanyi di hadapan semua
orang.” Ucap Niall.
“Kau serius? Kau bahkan tidak tau
chord lagumu sendiri.” Ucap Vio.
Niall tersenyum. “Ada kalian kan?
Aku yakin sekali jika kalian benar-benar hafal dengan laguku, kalian akan
menemukan chord yang tepat untuk laguku, lalu kalian tinggal memanduku mana
kunci-kunci yang tepat mengiringi laguku. Aku yakin ini akan mudah.” Ucap
Niall.
“Well, aku tidak yakin tapi aku akan
mengusahakannya.” Ucap Luke.
***
“Argh!”
Harry mendengar erangan Ariana dan
cowok itu langsung khawatir. Tiba-tiba saja Ariana tertunduk lesu sambil
memegang kepalanya. Entah mengapa perasaannya menjadi tidak enak. Harry
membantu agar gadis itu duduk dengan posisi nyaman.
“Dia..” Ucap Ariana.
Tentu saja Harry bingung dengan
‘dia’ yang dimaksud dengan Ariana. Apa Ariana.. Apa ingatan gadis itu mulai
pulih? Jika iya…
Ariana menatapnya dan itu membuat
Harry salah tingkah. Wajah kekasihnya itu memang sempurna. Tapi Harry menangkap
sesuatu yang berbeda di mata Ariana. Harry memeranikan diri menyentuh pipi
gadis itu tetapi Ariana malah menepisnya. Aneh.
“Aku ingin pulang.” Ucap Ariana.
Hari ini Ariana tampak berbeda dan
Harry hanya bisa menduganya saja. Tapi, dalam hatinya yang paling dalam Harry
tentu tidak ingin hal yang paling ditakutinya terjadi.
Tiba-tiba saja seluruh pandangannya
menjadi gelap.
***
“Aku tidak menyangka bisa bertemu
disini. Tapi sungguh aku sedang malas bicara dengan siapapun.” Ucap Ariana.
Niall hanya mengangguk. Jujur, ia
sangat merindukan Ariana, gadis yang dicintainya itu tapi telah menjadi milik
orang lain. Niall tidak menyangka bisa bertemu dengan Ariana di toko kue
langganannya itu. Niall bisa menebak Ariana sedang tidak baik-baik saja. Apa
jangan-jangan…
“Ada masalah dengan Harry?” Tanya
Niall.
Ariana menatap Niall. “Tidak. Aku..
Aku hanya bingung.” Jawabnya sambil mengangkat bahu.
Tadi itu memang aneh. Ariana merasa
bersalah karena sudah menepis tangan Harry. Tapi tadi itu seperti.. Rasanya
seakan-akan ia mengalami hal yang sebelumnya pernah ia alami. Memang semenjak
pertama kali melihat Harry, Ariana merasakan perasaan yang aneh. Tidak. Tidak
mungkin ia mengenal Harry di masa lalunya itu.
“Ariana..” Ucap Niall, ragu.
“Apa?” Tanya Ariana.
“Aku.. Aku mencintaimu..” Ucap
Niall.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar