“Hati-hati.”
Ucap Zayn saat hendak meninggalkan Ariana di pintu gerbang sekolah.
Zayn emang yang mengantar Ariana
sekolah, bukan Ibunya karena Ibunya sedang tidak enak badan. Pantas saja
beberapa teman Ariana berbisik-bisik satu sama lain melihat lelaki tampan yang
bersama Ariana.
“Memangnya kenapa kak?” Tanya Ariana
heran.
Zayn terdiam sesaat. “Intinya kau
harus hati-hati.” Ucap Zayn.
“ARI!!” Teriak Vio dari kejauhan.
“Ya sudah kalau gitu aku pergi
dulu.” Ucap Zayn lalu meninggalkan Ariana.
Vio, Luke dan Niall datang menemui
Ariana. Zayn sudah pergi beberapa detik yang lalu dan itu membuat Vio cemberut.
Diam-diam gadis itu jadi membanding-bandingkan lebih tampan mana Zayn atau
Harry? Tapi Harry itu ada manis-manisnya sedangkan Zayn.. hmmm.. lebih dewasa
gitu dan walau tidak semanis Harry, tapi Zayn jauh lebih ganteng dibanding
Harry.
“Tumben kak Zayn yang nganter.” Ucap
Luke.
“Hi guys!” Seru sebuah suara.
Mata Vio melebar. “Harry! Aku senang
kau kesini!” Ucap Vio yang ingin sekali memeluk Harry.
Harry sudah menjadi bagian dari
mereka dan baik Niall maupun Luke harus menerimanya meski mereka merasa aneh.
Tapi mereka tidak ingin bertanya lebih lanjut karena mereka tau Harry tidak
akan menjawabnya. Mereka pun berjalan menuju kelas mereka.
“Kau ada waktu tidak sepulang
sekolah?” Bisik Harry di telinga Ariana.
Niall melihatnya dengan jelas tapi
Niall tidak bisa mendengarnya. Sementara Ariana jantungnya mulai kambuh. Aku
kenapa sih? Kenapa hanya karena Harry aku jadi seperti ini? Ada apa juga Harry
mengajaknya pergi seakan-akan ia dan Harry sudah sangat akrab.
“Kemana?” Tanya Ariana.
“Aku hanya ingin mengajakmu makan
siang.” Jawab Harry.
Ariana menjadi ragu. Meski dari luar
Harry terlihat ramah, tapi Ariana tidak bisa menjamin apakah Harry benar-benar
baik atau tidak. Tapi anehnya Ariana mengangguk.
“Baiklah. Tapi setelah itu jangan kemana-mana.
Hanya makan siang saja.” Ucap Ariana.
***
Seandainya Ariana mengatakan yang
sebenarnya pada Ibunya, pasti Ibunya tidak akan mengizinkannya. Jadi Ariana
harus berbohong agar ia bisa makan siang dengan Harry. Ariana mengatakan kalau
sepulang sekolah ia akan makan siang bersama teman-temannya. Untunglah
teman-temannya mau mengerti.
Ariana menemukan Harry di luar
gerbang sekolah. Harry tersenyum manis pada Ariana. Hal itu membuat pipi Ariana
memerah. Astaga senyuman itu sangat indah, apalagi lesung pipit Harry yang kata
Vio bisa membuat orang yang melihatnya ingin terus melihatnya. Ariana harus
menceritakan hal ini pada Vio.
“Aku senang kau mau makan siang
denganku.” Ucap Harry.
Bahkan saat Harry bicara lesung
pipitnya itu sering muncul dan hal itu membuat Ariana menjadi gila. Jika saja
Vio ada disini, pasti Vio lebih gila lagi dibandingkan dirinya. Ariana pun naik
di motor Harry dan memeluk pinggang Harry dengan ragu. Motor itu melaju dengan
kecepatan sedang dan berhenti di salah satu warung makan yang sederhana namun
banyak pengunjungnya. Ariana tentu tau warung makan itu. Dia pernah kesana dan
menunya cukup murah namun lezat.
“Aku sering kesini. Makanan disini
enak-enak.” Ucap Ariana.
Harry tersenyum. Sial. “Berarti aku
tidak salah memilih tempat.” Ucapnya.
Keduanya memilih duduk di meja yang
terletak di dekat jendela agar keduanya bisa melihat pemandangan di luar
jendela. Harry memesan apa yang dipesan Ariana karena Harry tidak terlalu
mengerti makanan-makanan yang ada di Manchester.
“Sebenarnya kau darimana sih?” Tanya
Ariana.
“Harus ya aku menjawab?” Tanya
Harry.
“Aku tidak mengharuskan kau
menjawab. Tapi lebih baik kau menjawabnya.” Ucap Ariana.
Harry terdiam. Lalu tiba-tiba
wajahnya menjadi sedih dan pucat. “Maaf aku tidak bisa menjawabnya.” Ucap
Harry.
Ariana sedikit kecewa dengan Harry.
Tapi apa susahnya sih menjawab? Harry seakan-akan tidak ingin indentitasnya
terbongkar. Apa jangan-jangan Harry adalah pembunuh bayaran yang diburu banyak
orang?
“Tapi tenang saja, aku anak
baik-baik.” Ucap Harry seakan-akan bisa membaca pikiran Ariana.
“Well,
aku sangat menyukai senyummu. Terutama lesung pipitmu yang indah itu. Bikin aku
geregetan. Aku baru sadar ternyata cowok yang manis itu yang mempunyai lesung
pipit seperti yang kau miliki.” Ucap Ariana.
Harry terkekeh. “Kau juga Ar. Kau
juga memiliki lesung pipit yang manis. Kalau kita menikah, pasti anak-anak kita
akan memiliki lesung pipit yang lebih manis lagi.” Ucap Harry.
Bahkan Ariana baru sadar kalau
dirinya juga memiliki lesung pipit yang sama persis dengan Harry. Mendadak pipi
Ariana memerah. Menikah? Yang benar saja. Tapi kalau boleh, Ariana ingin
mengenal Harry lebih dekat. Barangkali ia bisa jatuh cinta dengan Harry. Harry?
“Aku merasa beruntung kau mengajakku
berteman. Padahal masih banyak anak-anak lain yang ingin menjadi temanmu. Kalau
boleh tau, kenapa kau mau berteman dengan kami? Maksudku aku, Vio, Luke dan
Niall?” Ucap Ariana.
“Haruskah aku menjawabnya?” Tanya
Harry.
Langsung saja Ariana mencubit
punggung tangan Harry. “Ya.. Ya.. Kau anak yang misterius dan aku harus mencari
jawabannya sendiri.” Ucap Ariana.
Harry tertawa. Tapi bukan tawa
bahagia, melainkan tawa hambar. “Aku hanya ingin berteman denganmu, hanya kamu.
Aku tak bermaksud berteman dengan mereka jika mereka tidak ingin berteman
denganku.” Ucap Harry.
“Kenapa? Kenapa rasanya kau sangat
mengenaliku?” Tanya Ariana.
“Aku memang sangat mengenalimu.”
Jawab Harry.
Tiba-tiba Ariana teringat akan akun
Chocoban yang sama misteriusnya seperti Harry. Apa jangan-jangan akun itu milik
Harry?
“Apa nama skype-mu?” Tanya Ariana.
“Chocoban.” Jawab Harry.
***
Dengan kesal Niall memetik gitarnya
hingga jari-jarinya sakit. Sungguh Niall membenci hidup yang sangat tidak adil
ini. Tadi, Niall dengan ditemani Luke mengikuti Harry yang membawa Ariana
menuju rumah makan. Disana Ariana tampak bahagia dan Niall mulai takut.
Sepertinya Ariana mulai menyukai Harry dan sebentar lagi ia akan kehilangan
Ariana.
“Secangkir teh hangat mungkin bisa
membantumu.” Ucap Luke sambil menyodorkan teh itu dihadapan Niall.
“Persetan dengan teh! Aku ingin
membunuh Harry!” Ucap Niall dengan suara keras.
Sebisa mungkin Luke menenangkan
Niall. “Niall, tatap aku.” Ucap Luke sambil mencoba membuat Niall agar mau
menatapnya.
Niall pun menatap Luke. “Kau mau apa
Luk? Mau memberiku nasehat?” Tanya Niall dengan suara parau.
“Niall, jika Harry adalah lelaki
yang tepat untuk Ariana, mau tidak mau kau harus merelakannya.” Ucap Luke.
Niall yang tidak fokus dengan gerakan
mulut Luke akhirnya mengubah topik pembicaraan. “Aku harus membuat lagu! Aku
ingin membuktikan Ariana kalau aku bisa melakukannya dan tampil di depan banyak
orang meski aku tidak bisa mendengar! Aku akan berusaha menemukan nada-nada
untuk lagu-ku tanpa melalui gitar sialan ini! Dan yang paling penting, aku
ingin membuktikan kalau aku lebih pantas untuk Ariana dibandingkan Harry!” Ucap
Niall.
Luke bingung harus bicara apa. Tapi
sepertinya Niall sangat marah dengan Harry. Niall benar-benar takut jika Ariana
jatuh cinta pada Harry lalu Ariana jarang bertemu dengannya.
“Kau masih ingat kan dugaanku
tentang Harry?” Tanya Niall.
Luke mengangguk.
“Semoga Harry adalah masa lalu
Ariana. Pastinya Ariana akan membenci Harry.” Ucap Niall.
***
“VIO!!!”
Baru kali ini Ariana berteriak
sekencang itu. Gadis itu tiba di rumah Niall lalu langsung memeluk Vio. Niall
bisa menduga Ariana sebahagia itu karena Harry.
“Aku iri denganmu. Kau bisa makan
siang dengan Harry.” Ucap Vio.
Ariana tersenyum lebar. “Kau tau,
ternyata lesung pipi Harry sangat manis! Saat melihatnya bicara, aku
benar-benar tidak fokus karena lesung pipitnya itu! Vio, aku curiga kalau aku
jatuh cinta dengan Harry..” Ucap Ariana. Untunglah Niall tidak mendengar ucapan
Ariana.
“Wah bagus dong! Aku ikhlas kau
pacaran dengan Harry! Memang sih Ar cowok yang punya lesung pipit itu yang
paling best!” Ucap Vio.
“Lebay.” Ucap Luke tiba-tiba.
Vio menatap Luke. “Kau kenapa sih?
Kau cemburu sama Harry?” Tanya Vio.
Luke tersenyum sinis. “Untuk apa aku
cemburu dengannya?” Tanyanya.
“Whoa Niall! Kau lagi membuat lagu
ya?” Tanya Ariana sambil mendekati Niall. Kebetulan Niall sedang bermain gitar
walau nada yang dia bentuk tidak beraturan.
Sebisa mungkin Niall terlihat
seperti biasanya. Dia mengerti apa yang ditanyakan Ariana. “Aku sudah membuat
lirik lagu, tapi aku tidak tau bagaimana nadanya.” Ucap Niall.
“Itu sih gampang. Kau bisa menyuruh
Luke membantumu menentukan nada-nada yang tepat.” Ucap Ariana.
“Mustahil. Kalau begitu bagaimana
cara Niall menyanyikan lagu itu?” Ucap Luke.
Ariana menjadi sedih, lalu ia
teringat dengan skype Niall. “Niall akan menentukan nada-nada itu dari
hatinya.” Ucapnya.
“Kau serius?” Tanya Luke pada Niall.
“Apa?” Tanya Niall.
“Hati. Kau melakukannya dengan hatimu.” Jawab Luke.
“Sure.” Jawab Niall walau tidak
yakin.
“Aku yakin kau bisa melakukannya.” Ucap Vio.
***
Malam ini Ariana tampak bingung
karena ada dua akun skype penting yang ingin ngobrol dengannya. Tapi Ariana
lebih dulu memilih membalas skype Chocoban yang tidak lain adalah milik Harry.
Dasar Harry! Tapi darimana Harry mendapatkan akunnya?
ArianaGrk:
Hallo Harry!
Chocoban:
Hallo cantik! Lagi apa?
Cantik? Bukankah itu sapaan yang
sering dikirim Niall untuknya? Atau jangan-jangan Harry mendapatkan akunnya
dari Niall? Mungkin saja.
ArianaGrk:
Lagi main skype sama cowok manis.
Chocoban:
Hahaha..
Rasanya garing dan membosankan skype
bersama Harry. Akhirnya Ariana memutuskan membalas skype Niall.
ArianaGrk:
Malam juga Niall!
Nialljmms:
Ga ganggu?
ArianaGrk:
Tentu saja tidak.
Nialljmms:
Tadi kau makan siang sama Harry ya? Pasti kau sangat senang. Seandainya tadi
aku bisa mendengar pembicaraan hebohmu sama Vio.
ArianaGrk:
Aku juga heran kenapa tiba-tiba Harry mengajakku makan siang. Kau tau, senyum
Harry adalah senyuman terbaik yang pernah aku liat. Apalagi lesung pipit Harry.
Manis bangeeet. Jika kau cewek, kau tentu akan tergila-gila sama Harry.
Nialljmms:
Cowok yang punya lesung pipit sudah biasa.
ArianaGrk:
Tapi jarang Niall. Mungkin saja punya tapi tidak semanis Harry.
Nialljmms:
Well, kurasa kau sangat tergila-gila
sama cowok yang punya lesung pipit.
ArianaGrk:
Tentu saja!
Nialljmms:
Andaikan saja aku punya.
ArianaGrk:
Yaaa jangan begitu dong Niall. Kau juga hebat. Kau jago bermain gitar dan aku
juga senang melihat cowok yang sedang bermain gitar.
Nialljmms:
Nah, kalau disuruh memilih kau mau pilih apa: Cowok yang punya lesung pipit
atau jago main gitar?
Kenapa Niall menanyakan pertanyaan
seperti itu seakan-akan Ariana harus memilih antara Harry atau Niall? Tapi jika
disuruh memilih, tentu Ariana tidak bisa memilihnya.
ArianaGrk:
Aku tidak bisa memilihnya Niall. Kalau bisa aku berharap Harry bisa bermain
gitar. Sempurna kan? Sudah punya lesung pipit sama jago main gitar :D
Nialljmms:
Ku harap Harry tidak bisa bermain gitar :D
ArianaGrk:
Kau jahat! :’v
Tiba-tiba ada skype dari Harry.
Ariana langsung membukanya.
Chocoban:
Kau.. amnesia ya?
ArianaGrk:
Iya, darimana kau tau?
Harry tidak membalas skype-nya.
Dasar cowok misterius! Akhirnya Ariana mematikan wifi di Iphone-nya lalu
tertidur dengan lelap.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar