expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 20 Desember 2016

My Everything ( Part 12 )



            Nialljmms: Hai!

            ArianaGrk: Hai Niall! Ternyata kau yang lebih dulu membuka obrolan wajib kita.

            Niall tersenyum membaca balasan dari Ariana. Ia dan Ariana memang selalu bermain skype setiap malam. Hal ini membuat Niall merasakan kebahagiaan yang hanya bisa dirasakannya. Ariana. Nama yang selalu membuatnya tersenyum. Nama yang membuat hidupnya menjadi berwarna di saat hidupnya kelam. Nama yang memenuhi rongga hatinya yang terasa sepi.

            Saat pertama kali melihat Ariana, gadis itu langsung merebut hatinya. Niall tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ia jatuh cinta dengan Ariana. Tentu saja Niall kaget ketika tau Ariana berteman baik dengan Luke. Niall takut kalau-kalau Ariana menyukai Luke begitu pula sebaliknya. Namun Niall rasa Ariana sama sekali tak menyimpan perasaan apapun pada Luke. Niall belum menceritakan hal ini ke Luke.

            Sekarang, Niall sudah akrab dengan Ariana. Niall berjanji tak akan membuat gadis itu jauh darinya. Niall akan selalu ada untuk gadis itu meski ia rasa ia tidak ada apa-apanya dengan gadis itu. Ia hanyalah pemuda malang yang sudah tidak bisa mendengar lagi. Miris memang hidupnya tapi Niall harus bersyukur pada Tuhan akan hidup yang Tuhan beri padanya.

            Nialljmms: Aku memang selalu memulai segalanya.

            ArianaGrk: Hmmm.. Ohya, aku kan ingin menanyakan sesuatu padamu. Tapi kurasa tidak penting. Aku takut membuatmu semakin sedih.

            Bukannya sedih, Niall malah senang. Artinya, Ariana mengerti akan perasaannya. Ariana sama seperti Luke dan Vio. Niall beruntung memiliki mereka, khususnya Ariana walau Niall tidak yakin gadis itu menyimpan perasaan padanya.

            Nialljmms: Katakan saja, jangan takut, aku tidak akan memakanmu.

            ArianaGrk: Sebelumnya maafkan aku. Hanya saja aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi padamu. Kau suka musik kan?

            Bagi Niall, musik adalah segala-galanya. Musik yang menyelamatkannya. Musik yang membuat ia mengerti akan hidup ini. Tentu saja Niall senang menyanyi dan bermain alat musik khusunya gitar. Namun sekarang Niall sudah tidak bisa lagi menikmati indahnya musik, terutama gitar yang selalu menjadi partner hidupnya. Sekarang Niall sudah tidak bisa lagi berkomunikasi dengan sahabatnya itu.

            Nialljmms: Tentu saja. Tapi ya kau taulah aku sudah tidak bisa mendengar lagi padahal aku penasaran dengan suaramu yang kata Vio sangat indah.

            ArianaGrk: Maafkan aku Niall. Andaikan kau bisa mendengar lagi, aku ingin sekali bernyanyi denganmu. Kau yang bermain gitar dan aku yang menyanyi. Pasti sangat mengasyikkan.

            Sebisa mungkin Niall menahan rasa sedihnya. Iya. Pasti ia akan sangat bahagia jika ia bisa berduet dengan Ariana. Semenjak telinganya lumpuh, Niall sudah tidak lagi menyanyi. Tapi Niall masih sempat memainkan gitarnya walau ia sendiri tidak tau nada apa yang ia bentuk. Namun Ariana pernah bilang kalau ia masih bisa bermain gitar dengan baik meski ia sudah tidak bisa mendengar lagi. Ariana pernah melihatnya bermain gitar dan gadis itu sangat suka.

            Nialljmss: Meski aku tidak bisa mendengar, jari-jariku masih berfungsi dengan baik. Aku masih bisa bermain gitar asalkan kau yang mencocokkan nada yang aku mainkan. Gimana?

            ArianaGrk: Sounds good. Aku tak sabaran melihatmu bermain gitar. Sekarang aku jadi suka melihat cowok yang sedang bermain gitar dan itu karenamu. Aku kagum denganmu, sungguh.

            Niall tersenyum.

            Nialljmms: Oke. Aku juga sedang mencoba membuat lagu.

ArianaGrk: Ohya? Kata Luke kau cukup hebat membuat lirik lagu. Aku saja kesusahan. Ngomong-ngomong, penyanyi favoritmu apa dan lagu favoritmu apa?

Niall berpikir sesaat.

Nialljmms: Aku suka Ed Sheeran. Lagu favoritku Photograph. Kau?

ArianaGrk: Aku Taylor Swift! Astaga kita harus menyanyikan lagu Everything Has Changed karena Taylor berduet dengan Ed.

Andaikan bisa, batin Niall sedih. Dulu ia sering sekali bernyanyi di tempat manapun, bersama Luke tentunya. Ia sering berduet dengan Luke. Tapi Niall merasa kalah dengan Luke. Suara Luke jauh lebih bagus ketimbang suaranya dan permainan gitar Luke jauh lebih sempurna ketimbang dirinya.

Nialljmms: Aku janji J

***

            Di waktu yang sama pula, Zayn walau sempat ragu memutuskan mengobrol dengan orang yang dibencinya itu melaui skype. Orang itu memberinya skype yang sama sekali tidak mencantumkan nama aslinya melainkan menggunakan nama lain.

            Bandorlx: Hai, ini aku.

            Sebisa mungkin Zayn mengendalikan emosinya dan berusaha agar orang disebrang sana menganggap ia sama sekali tak menyimpan rasa benci.

            Zayn12: Aku tak percaya bisa mengobrol denganmu. Bagaimana kabarmu?

            Bandorlx: Buruk.

            Buruk? Batin Zayn. Memangnya orang itu kenapa? Apa jangan-jangan.. Apa jangan-jangan orang itu menyesal lalu mengharapkan Ariana? Tentu saja Zayn tidak sudi adiknya itu kembali berpacaran dengan cowok yang sudah tega membuangnya bahkan hampir membuat adiknya kehilangan nyawa.

            Zayn12: Untuk apa kau meng-add-ku dan mengirim pesan padaku?

            Butuh beberapa menit bagi orang itu untuk membalas skype-nya. Zayn menunggu balasan orang itu dengan sabar.

            Bandorlx: Sebelumnya, kau tidak marah padaku?

            Zayn tersenyum sinis.

            Zayn12: Jangan menanyakan hal itu padaku. Tanyakan saja ke Ariana.

            Bandorlx: Bagaimana kabarnya? Apakah Ariana baik-baik saja?

            Emosi Zayn mulai keluar. Kenapa cowok itu menanyakan kabar Ariana seakan-akan cowok itu melupakan masa lalu itu? Apa jangan-jangan cowok itu terkena amnesia juga?

            Zayn12: Dia baik-baik saja.

            Bandorlx: Apakah Ariana membenciku? Aku tidak tau kabarnya setelah aku putus dengannya. Tapi sungguh maafkan aku. Aku tidak tau kalau Ariana sampai mengalami kecelakaan karena perbuatanku.

            Ternyata cowok kejam itu sadar juga akan kesalahannya dan cowok itu meminta maaf padanya. Mudah memang meminta maaf tapi bagi Zayn sangat sulit memaafkan orang seperti cowok itu.

            Zayn12: Jangan kuatir. Ariana sudah tidak mengingatmu lagi.

            Bandorlx: Kenapa? Apa yang terjadi dengan Ariana? Kau yakin dia baik-baik saja?

            Zayn12: Kenapa kau seakan-akan merasa khawatir denganya? Bukankah kau sudah tidak mencintai adikku lagi dengan cara membuangnya begitu saja?

            Bandorlx: Dimana dia sekarang? Kau punya skype-nya kan? Aku ingin bicara dengannya.

            Zayn12: Untuk apa aku memberikan skype Ariana padamu? Apa kau ingin menyakiti adikku lebih dalam lagi?

            Bandorlx: Ku mohon Zayn, aku benar-benar bersalah. Aku menyesal memutusi Ariana. Ku mohon bantu aku.

            Langsung saja Zayn mematikan sambungan wifi di iphone-nya. Menyesal? Zayn tersenyum sinis. Tapi bagaimana jika cowok itu datang kemari hanya untuk minta maaf dengan Ariana? Dan bagaimana tanggapan Ariana nantinya saat melihat cowok itu? Zayn berharap semuanya baik-baik saja dan ia berjanji semua itu tergantung pada Ariana. Kalau Ariana mau memaafkan cowok itu maka ia juga mau memaafkan cowok itu.

***

            “Lirik yang kau buat bagus. Aku suka.” Ucap Ariana.

            Empat sahabat itu selalu berkumpul setiap sore. Kali ini mereka berkumpul di cafee Zayn dan Niall-lah yang paling banyak memesan makanan. Zayn sudah melihat Niall dan merasa sedih apa yang terjadi dengan Niall. Karena itulah Zayn memberikan makanan gratis untuk Niall tapi hanya untuk ini saja.

            “Tapi aku belum menentukan nadanya.” Ucap Niall.

            “Sebaiknya kau jangan menulis lagu atau mengerjakan kegiatan yang berhubungan dengan musik.” Ucap Vio.

            “Vio, biarkan Niall melakukan hal yang dia sukai. Bahkan Niall ingin mengajakku duet. Kami akan menyanyikan lagu Everything Has Changed karena aku menyukai Taylor Swift sedangkan Niall menyukai Ed Sheeran.” Ucap Ariana.

            Sepertinya Niall telah menemukan kembali dunianya dan itu berkat Ariana, batin Vio. Vio curiga kalau-kalau Niall menyimpan perasaan pada Ariana. Lihat saja tatapan Niall pada Ariana yang berbeda dari tatapan Niall biasanya. Tapi Ariana tidak memperlihatkan ketertarikannya pada Niall dan hanya menganggap Niall sebagai sahabatnya.

            “Ngomong-ngomong, kau sudah jatuh cinta?” Tanya Luke. Dia masih ingat saja.

            Mendadak pipi Ariana memerah. “Belum. Tapi menurutku untuk apa menunggu cinta kalau aku mempunyai tiga sahabat yang luar biasa menyayangiku?” Ucap Ariana.

            Seandainya Niall bisa mendengar ucapan Ariana, maka cowok itu merasa lega. Bagaimanapun juga Niall tidak bisa melarang Ariana menyukai cowok lain. Tapi harapannya, Ariana tetaplah menjadi Ariana yang seperti ini, yang selalu bermain bersamanya, Vio, juga Luke.

            “Aku ingin membuat lagu. Bukankah kalian berdua menyukai musik juga?” Tanya Ariana pada Luke dan Vio.

            Keduanya mengangguk. “Tapi aku malas membuat lagu.” Ucap Vio.

            “Kapan-kapan kau harus bermain gitar dihadapanku, kau juga Luk! Aku kan sudah bermain piano di depanmu dan itu atas paksaanmu.” Ucap Ariana.

            Luke tertawa. “Jangan. Nanti kau akan meleleh melihatku bermain gitar.” Ucap Luke.

            “Aku sudah biasa meleleh.” Ucap Ariana tidak jelas.

            Zayn kembali datang ke mereka dan duduk di dekat Luke. Dia menatap Ariana dengan tatapan yang sulit ditebak oleh siapapun. Tumben tidak ada Gigi disini, biasanya Gigi selalu ada di cafee Zayn sambil membantu Zayn.

            “Berjanjilah supaya jangan pernah berusaha mengembalikan ingatanmu.” Ucap Zayn serius.

            “Memangnya kenapa sih kak? Ariana kan berhak tau masa lalunya.” Tanya Vio.

            Zayn menatap tajam ke arah Vio sehingga membuat gadis itu menunduk. “Kalian sama sekali tidak tau bagaimana kisah masa lalu Ariana yang sempat membuat Ariana hancur!” Ucap Zayn. Apakah dia keceplosan bicara?

            “Hancur? Memangnya aku kenapa kak?” Tanya Ariana.

            “Sebelumnya, aku ingin menanyakan hal penting ke kakak.” Ucap Luke pada Zayn.

            “Apa itu?” Tanya Zayn.

            “Kening Ariana. Disana ada bekas jahitan. Apakah Ariana pernah mengalami kecelakaan atau bagaimana?” Tanya Luke.

            Ternyata Luke amat memperhatikan adiknya itu. Entah mengapa Zayn berharap Luke bisa membuat adiknya jatuh cinta pada diri Luke sendiri. Zayn menilai bahwa Luke adalah anak yang baik dan tidak suka menyakiti hati orang lain. Kalau Ariana sudah jatuh cinta ke Luke misalnya, meski ingatan Ariana pulih, tentu gadis itu tidak merasakan sakit yang dulu pernah dia rasakan, mungkin saja.

            “Baiklah. Ariana pernah mengalami kecelakaan dua tahun lalu yang membuatnya hilang ingatan.” Jelas Zayn.

            “Apa yang membuat Ariana kecelakaan?” Tanya Vio dan Luke berbarengan.

            Sebelum menjawab, terlebih dahulu Zayn menatap Ariana. “Seseorang yang dulu sangat Ariana cintai namun orang itu tega meninggalkan Ariana.” Jawabnya.

***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar