Part 1
.
.
.
“Rio..Rio..Rio..”
Teriakan
keras dari mulut cewek-cewek itu membahana di tempat ini, tepatnya di
lapangan basket. Siapa sih yang nggak kenal sama cowok manis ini?
Namanya Mario Stevano atau yang lebih akrab dipanggil Rio. Dia itu cowok
nomor satu di SMA Vega, salah satu SMA favorit di Kota Bandung.
Sekarang, Rio menjabat sebagai kapten basket cowok dan ketua ekskull
musik. Rio juga pandai menciptakan lagu. Selain itu, dia pinter biologi.
Intinya, Rio itu cowok perfect deh ( Emang, cowok gue kan? Wkwkwk.. )
Papanya
bekerja di luar negeri sebagai diplomat, tepatnya di Singapura. Sedang
Mamanya kerja jadi dokter anak yang sedang diberi tugas di Mataram (
Kota gue! ). Walaupun hidup Rio dikatakan perfect, sebenarnya Rio merasa
kesepian di rumah. Dia itu anak tunggal. Di rumah yang luas dan megah,
Rio hanya ditemani sama satu tantenya yang bernama Gya dan beberapa
pembantu lainnya. Tapi, tante Gya juga jarang lho tinggal di rumah Rio.
Semenjak Rio SMA dan tante Gya menikah, Rio hidup dengan kesendirian.
Kata Gya sih, Rio kan udah besar dan nggak perlu ditemanin lagi kayak
dulu. Tante Gya mengunjungi Rio pas weekend saja, dan Rio nggak
keberatan juga.
Sahabat yang paling dekat ama Rio itu
Alvin, lalu ada Cakka dan Gabriel. Mereka adalah himpunan cowok keren
yang memiliki nama geng yaitu ‘CRAG’. Singkatan dari Cakka, Rio, Alvin,
Gabriel yang diketuai Cakka. Mengenai siapa cinta ato pacar Rio ( Gue
kan Yo pacar lo! ), sampai saat ini Rio masih sendiri alias jomblo. Rio
punya alasan tersendiri mengapa ia nggak mau pacaran. Dan itu adalah
sebuah rahasia yang kalo diingat sangat menyakitkan. Tapi, Rio kalo di
sekolah nggak cuek-cuek amat kayak Alvin ma Cakka. Rio ramah lho! Dia
sering nyebarin senyum manisnya ke semua orang, meskipun ke Pak Joe,
satpam sekolah yang galaknya minta ampun. ( Oke, semua ini terlalu
lebay! )
Kembali lagi ke pertandingan basket. SMA Vega
kini yang menjadi juara melawan SMA Budi. Walau ini hanya pertandingan
persahabatan, nggak kalah ramenya lho ama pertandingan sebenarnya. Kini,
CRAG pun beristirahat di sebuah markas yang khusus dibuat Gabriel. Lho?
Kenapa Gabriel? Karena pemilik sekolah ini adalah Papa Gabriel. Jadi,
mudah aja kan Gabriel buat markas sendiri tanpa dimarahin ama guru atau
yang lain?
“Lo napa Yo? Kok nyebeng gitu? Tadi gue liat
permainan lo payah. Untung kita-kita masih bisa bertahan. Emang loe napa
sih Yo?” Tanya Cakka. Yang ditanya malah diam.
“Iya Yo, lo kenapa sih? Sebaiknya loe cerita ke sahabat-sahabat loe ini.” Tambah Alvin.
Memang.
Belakang-belakangan ini sikap Rio sedikit berubah. Tapi nggak heran
juga sifat Rio itu kayak bunglon. Kadang-kadang ramah dan kadang-kadang
cuek. Seperti Rio punya daftar waktu dan tempat saat ia mulai bersikap
dingin atau ramah. Tapi kemarin-kemarin Rio ramah plus cerewet kok.
Sekarang, Rio berubah jadi pendiam kayak gini?
“Napa lo diem? Loe ada masalah ama keluarga lo?” Kata Gabriel menyenggol lengan Rio. Rio pun sadar juga.
“Eh, gue nggak papa kok.” Jawab Rio.
Alvin
dan lainnya menatap Rio tak percaya. Masih sempat bohong juga anak itu?
Apa susahnya sih nyeritain masalah? Kan lebih baik empat daripada satu?
Maksudnya lebih baik empat orang yang tau masalah itu daripada satu
orang biar lebih mudah nyelesaiinnya.
“Lo pasti bohong.” Kata Alvin.
Rio kembali terdiam dan kembali lagi memikirkan masalah itu. Masalah yang kalo diingat-ingat sangat menyakitkan baginya.
“Ya. Gue emang punya masalah. Tapi kalian nggak perlu tau kan masalah gue?” Kata Rio akhirnya.
Semuanya
diam mendengar perkataan Rio. Jika Rio berkata demikian, maka mereka
nggak berani bantah. Walaupun begitu, Alvin yang paling dekat dengan Rio
nggak tahan juga karena ingin tau masalah Rio.
“Gue tau Yo. Tapi apa susahnya sih kasih tau gue aja?” Kata Alvin. Cakka dan Gabriel menatap Alvin tak suka.
“Ya
ya.. Biar Rio aja yang tau. Hidup-hidup Rio juga. Ya udah, gue mo nyari
pacar gue. Pasti dia sedang ngambek karena gue lama datangnya.” Kata
Alvin seraya pergi meninggalkan markas itu.
Febby
Rastanti, nama pacar Alvin yang sekarang. Tidak tau kapan hubungan
mereka putus. Febby maupun Alvin kan dikenal sebagai playgirl dan
playboy? Cocok banget deh playgirl pacaran ama playboy. Kalo Cakka ma
Gabriel masih jomblo, sama kayak Rio. Makanya, seisi sekolah heboh
nyebarin gosip yaitu tiga cowok cakep incaran para cewek masih jomblo
juga. Tapi, ada yang bilang juga Gabriel lagi naksir ama seseorang.
“Besok
ada ulangan ato PR?” Tanya Cakka pada Gabriel. Mustahil nanya ke Rio
toh nantinya Rio nggak jawab juga. Mana mungin Rio peduli ama ulangan
dan PRnya selain biologi?
“Nggak ada. Besok hari bebas. Guru-guru pada rapat. Tapi anehnya, sekolah nggak diliburin.” Jawab Gabriel .
“So, kita bolos aja besok. Gimana?” Kata Cakka semangat.
***
10 Cara Untuk Menaklukan Playboy
Cewek
berkacamata itu serius membaca buku yang berjudul di atas. Saking
seriusnya membaca, ia nggak sadar kalo namanya dipanggil. Sivia nama
cewek berkacamata itu. Wajahnya manis dan pipinya chubby. Coba Sivia
nggak pake kacamata, makin tambah manis. Alasannya pake kacamata karena
matanya sering terganggu kalo sedang baca. Setelah diperiksa, ternyata
matanya minus dua. Akhirnya Sivia pake kacamata walau awalnya terasa
berat.
Rumah Sivia sederhana. Di sekolah, dia nggak
termasuk wanted girl. Walau wajahnya cantik, anak-anak banyak yang nggak
mempedulikannya, dan Sivia sendiri cuek-cuek aja. Kerjaannya cuman baca
buku dan belajar. Tapi eh, Sivia itu anaknya pintar lho! Nggak banyak
juga sih anak-anak yang mencuekkannya. Karena, mereka ntar rugi nggak
dapet contekan dari Sivia.
“VIA!!”
Tunggu!
Kayaknya ada suara deh dari luar sana. Sivia memberhentikan bacaannya.
Ia pasang kedua telinganya dengan baik. Lagi, ada seseorang yang
memanggil namanya. Dan ia tau suara itu adalah suara sahabatnya yang
bernama Ify.
“Masuk Py!” Suruh Sivia. Ia malas bukain pintu rumah.
Ify
Alyssa. Dia juga sama seperti Sivia. Hanya sebatas cewek biasa dan
nggak bisa banget jadi wanted girl di sekolah. Tapi, Ify ternyata ramah
lho! Keramahannya itulah membuatnya mendapatkan teman banyak. Ify juga
jago motret. Di sekolah, ia ikut ekskull photografer sekaligus gabung di
grup mading Adindha.
“Hei! Lagi baca apa? Serius amat.” Kata Ify duduk di samping Sivia.
“Ini loh Py, gue mau taklukin cowok playboy.” Jelas Sivia.
Apa
Ify salah dengar? Seorang Sivia yang cuek ingin menaklukan playboy? Apa
Sivia lagi jatuh cinta? Pertanyaan itu terus saja memenuhi pikirannya.
“Lo mau naklukin siapa? Kak Alvin?” Tanya+Tebak Ify.
“Tuh kan lo tau.” Jawab Sivia.
Semua
orang pasti kenal sama Alvin dan kawan-kawan. Ituloh, CRAG! Ify juga
nggak asing lagi mendengar geng cowok itu. Empat bintang sekolah yang
sedang digandrungi cewek. Ify sih naksirnya sama Rio, tapi apa boleh
buat? Ia dan Rio bagaikan bumi dan langit. Ia hanya cewek sederhana dan
nggak punya bakat apa-apa. Sedangkan Rio, cowok nomor satu di sekolahnya
plus bak prestasi. Ya begitulah, Ify bisanya mengagumi Rio dari jauh
dan nggak berani nyari perhatian kayak anak-anak lain.
Sekarang, Sivia mau naklukin Alvin? Aneh tuh anak. Apa nggak punya rasa malu? Apa jangan-jangan Sivia naksir lagi sama Alvin?
“Lo suka sama Kak Alvin?” Tebak Ify.
Tidak
ada respon dari Sivia. Kambuh nih sifat cueknya. Ada nggak enaknya juga
ya sahabatan ama orang yang cuek. Tapi bagi Ify, Sivia adalah sahabat
sejatinya, selain sahabat lamanya yang berada jauh dari tempatnya kini.
“Via... Jawab dong pertanyaan gue.” Paksa Ify.
“Pertanyaan yang mana?” Sivia pura-pura bego.
“Ya ampun Vi.. Ituloh, lo naksir ya ama Kak Alvin..” Gemes Ify.
“Oo
itu, nggak tuh Fy. Gue cuman mau kasih pelajaran aja ama dia. Biar dia
kapok. Najis gue suka ama dia. Mending suka ama Kak Rio yang tampangnya
nggak bisa hilang dari pikiran gue. Eh, kenapa lo nggak nonton dia tadi?
Ah, tapi Kak Rio tadi mainnya nggak maksimal. Padahal gue pengen banget
liat aksi-aksinya yang keren itu.”
Lho? Kok malah
ngomongin soal Rio? Emang sih tadi Ify nggak nonton Rio. Dianya yang
males. Banyak tugas yang harus ia lakukan. Tugas rumah, sekolah, ekskull
dan lain-lain yang bikin kepalanya pusing.
“Lo naksir juga ya ama Kak Rio?” Tanya Sivia.
Muka
Ify berubah menjadi merah mendengar pertanyaan Sivia. Entah mengapa Ify
ingin sekali bisa kenalan dekat dengan Rio. Rio itu sebenarnya temen
SMPnya, tapi mulai dari kelas tiga SMP. Rumahnya dengan rumah Rio nggak
jauh-jauh amat.
“Mmm, iya sih. Tapi gue nggak berani tumbuhin rasa cinta itu. Ntar ujung-ujungnya gue sakit lagi. Ntar juga, Kak Shilla marah..”
Ashilla
Zahrantriara, kakak kelas mereka yang menjadi most wanted girl di SMA
Vega. Sudah lama Shilla naksir ama Rio. Tapi Rionya cuek-cuek aja. Ini
membuat Shilla sedikit putus asa untuk mendekati Rio. Harus pake cara
lain agar Rio bisa takluk padanya. Banyak gosip bilang katanya sih
mereka udah jadian tapi kata Rio, itu semua bohong. Rio nggak mau
pacaran dan nggak mau jatuh cinta pada cewek. Aneh bukan? Kata
teman-temannya, Rio itu punya alasan kuat untuk nggak pacaran atau jatuh
cinta pada cewek. Alasan apakah itu?
“Fy, Kak Shilla itu nggak pernah jadian ama Kak Rio! Lo jangan percaya gosip itu deh.” Kata Sivia.
“Siapa juga bilang kalo Kak Rio pacaran ama Kak Shilla?”
“Ya.. Ya.. Terserah lo. Tapi Fy, ada satu yang mengganjal di hati gue.”
“Apa?”
“Kak
Rio, kok dia aneh gitu ya? Nggak kayak Rio yang dulu. Pasti ada sesuatu
yang terjadi dengan Kak Rio. Lo tau Fy kenapa Kak Rio itu berubah jadi
aneh?”
Pertanyaan yang nggak akan pernah ia temukan
jawabannya. Sivia tuh yang aneh, nanya pertanyaan itu ke dia. Mana
mungkin ia tau jawabannya? Ia bukan Rio dan bukan teman dekat Rio. CAG
pun juga nggak tau jawabannya.
“Terpenting, gue mo kasih pelajaran buat Kak Alvin.” Tekad Sivia.
“Emangnya,
Kak Alvin punya salah ama elo? Terus, kalo pacar Kak Alvin marah
gimana? Jangan harap lo selamat dari Kak Febby. Apalagi Kak Shilla?
Pengikut setia Kak Febby?”
“Tenang Fy, gue punya cara yang
simple banget. Cara yang jarang digunakan ama kebanyakan ceweknya. Kalo
cara ini berhasil, lo bakalan bisa deh taklukin Kak Rio.” Kata Sivia
misterius. Tapi Ify nggak penasaran.
“Emangnya, Kak Rio playboy apa?”
“Enggak sih, cuma...”
“Cuma apa?”
“Ng.. Nggak ada kok.”
Kembali
pada buku bacaannya. Menurut Sivia, buku itu nggak ada gunanya. Lebih
baik, pake caranya aja sendiri. Cara yang belum pernah di pake ama
siapa-siapa. Beruntung kalo cara ini berhasil, walau cara ini ia sendiri
masih agak ragu.
***
Kamar yang tak sempat
ia urus. Kamar itu seperti kamar hantu. Sprei tak beraturan, bantal
guling yang kehilangan bajunya(?), buku-buku yang berserakan di lantai
dan lain-lain yang membuat kamar itu seperti tak terurus. Tapi, hanya
ada satu barang yang selalu ia urus sesibuk mungkin. Barang itu adalah
barang yang paling berharga.
Rio mengambil barang berharga
itu yang adalah sebuah foto tua berbingkai kayu. Disana, terlukis
fotonya dan seorang cewek cantik. Oh, sampai kapan cewek itu akan
bertahan? Pertanyaan yang nggak ada jawabannya. Setelah ia cium foto
itu, Rio menaruhnya di tempatnya lagi. Berharap gambar di foto itu
adalah nyata. Ia dan cewek itu kembali bersama lagi.
B-E-R-U-B-A-H.
Sepertinya kata itu sudah menjadi julukannya. Sekarang, ia dikenal
sebagai cowok yang pemurung dan sedikit cuek. Bahkan sahabatnya pun
sering ia cuekkan. Rio punya alasan tersendiri mengapa ia berubah
menjadi seperti ini. Sebuah alasan yang sangat menyakitkan bila diingat.
Tentu ada hubungannya dengan cewek yang ada pada gambar foto itu.
Tapi,
Rio berusaha untuk ramah. Di waktu tertentu, ia sering menyapa para
sahabatnya dan orang yang nggak ia kenal. Makanya, Alvin menyebutnya
sebagai bunglon. Berubah pada tempat yang berbeda. Jika bewarna kuning,
maka bunglon itu berubah warna menjadi kuning. Ya, biarkan saja.
Mereka-mereka itu belum tau apa masalah besar yang dihadapinya. Ingin
saja Rio berbagi kisah dengan Alvin. Tapi, ia agak ragu. Menurutnya,
hanya seorang cewek yang tepat ia jadikan tempat berbagi kisah. Nggak
tau kenapa.
Drtdrtdrtdrt...
Dengan malas,
Rio membuka pesan itu. Sama. Pesan itu dari orang yang sama. Katanya,
orang itu mau bertemu dengannya di taman. Sudah berkali-kali ia menolak
ajakan cewek itu. Tapi kali ini ia sedang berbaik hati pada cewek itu.
Rio pun mengganti bajunya lalu menstarter motornya menuju tempat yang
dimaksudkan cewek itu.
***
TBC....
Kalo ada yang aneh ato gak nyambung komen aja
Ohya, yang berbaik hati Follow ya twitter sayaa @uny_fahda19 , ntar tak folback (:
Kalo mau baca dari part awal buka aja ya blogku : http://risedirectioners.blogspot.com
ato link notesku : http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604
Free Contact me : 083129582037 ( axis )
Makasiiii (:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar