Sebuah tempat yang
sangat-sangat asing. Sebuah tempat yang sulit digapai oleh semua orang. Sebuah
tempat dimana tempat itu merupakan suatu tempat kehidupan yang sesungguhnya.
Tempat itu hanya bisa dihuni oleh orang-orang tertentu saja. Salah satunya
adalah seorang lelaki berwajah tampan yang kira-kira berusia tujuh belas tahun.
Cowok itu seperti
sedang memikirkan sesuatu. Dilihatnya tempat tinggalnya yang sekarang ini.
Sungguh indah, dan tidak seperti tempat tinggal sebelumnya yang membuatnya tak
sedikitpun bisa merasakan kebahagiaan. Dan disnilah ia. Di tempat ini. Tempat
yang bisa membuatnya puas dan bahagia.
Akhirnya cowok itu
berbicara. Tak tau dengan siapa cowok itu bicara. Hanya cowok itu saja yang tau
dengan siapa ia bicara.
“Bolehkah aku
meminta sebuah permintaan aneh padamu?” Tanyanya.
Yang ditanya
menatap wajah cowok itu dengan tatapan serius. Ia menebak-nebak bahwa
permintaan cowok itu di luar kendali, bisa jadi di luar dugaannya.
“Silahkan. Semua
permintaanmu akan aku kabulkan. Disini, segala permintaan akan dikabulkan.
Apapun permintaan itu.”
Cowok itu tersenyum
puas. “Bolehkah aku memulai kehidupan baruku di tempat yang pernah mencekikku
sehingga aku sampai berada di tempat ini?”
Lawan bicaranya
sedikit kaget dengan keinginan cowok itu. Lalu, ia tersenyum. Baru kali ini ada
orang yang meminta permintaan aneh dan sangat mustahil bila ia kabulkan. Tapi,
bukannya memang cowok itu tadi menjelaskan bahwa permintaannya aneh?
“Permintaanmu
sungguh aneh. Aku bisa saja tidak mengabulkan atau...”
“Ini permintaan
terakhirku! Dan kau harus mengabulkannya!”
Cowok itu melihat
lawan bicaranya sedang tersenyum. Padahal menurutnya lawan bicaranya itu sedang
memikirkan sesuatu.
“Mengapa kau sampai
bisa mengeluarkan keinginan anehmu itu?”
Giliran cowok itu
berpikir. “Aku.. Aku ingin mencari seseorang yang mencintaiku apa adanya. Aku ingin
ada orang yang menyayangiku tanpa memandang keburukanku. Jadi ku mohon,
kabulkan permintaanku.”
Paham dengan
penjelasan cowok itu, ia berkata. “Baiklah. Aku akan mengabulkannya. Tapi dengan
beberapa syarat.”
“Syaratnya apa?”
Tanya cowok itu.
“Syaratnya...”
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar