expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 13 Maret 2014

My Wish Is Can With You ( Prolog )






Sebuah tempat yang sangat-sangat asing. Sebuah tempat yang sulit digapai oleh semua orang. Sebuah tempat dimana tempat itu merupakan suatu tempat kehidupan yang sesungguhnya. Tempat itu hanya bisa dihuni oleh orang-orang tertentu saja. Salah satunya adalah seorang lelaki berwajah tampan yang kira-kira berusia tujuh belas tahun.


Cowok itu seperti sedang memikirkan sesuatu. Dilihatnya tempat tinggalnya yang sekarang ini. Sungguh indah, dan tidak seperti tempat tinggal sebelumnya yang membuatnya tak sedikitpun bisa merasakan kebahagiaan. Dan disnilah ia. Di tempat ini. Tempat yang bisa membuatnya puas dan bahagia.

Akhirnya cowok itu berbicara. Tak tau dengan siapa cowok itu bicara. Hanya cowok itu saja yang tau dengan siapa ia bicara.

“Bolehkah aku meminta sebuah permintaan aneh padamu?” Tanyanya.

Yang ditanya menatap wajah cowok itu dengan tatapan serius. Ia menebak-nebak bahwa permintaan cowok itu di luar kendali, bisa jadi di luar dugaannya.

“Silahkan. Semua permintaanmu akan aku kabulkan. Disini, segala permintaan akan dikabulkan. Apapun permintaan itu.”

Cowok itu tersenyum puas. “Bolehkah aku memulai kehidupan baruku di tempat yang pernah mencekikku sehingga aku sampai berada di tempat ini?”

Lawan bicaranya sedikit kaget dengan keinginan cowok itu. Lalu, ia tersenyum. Baru kali ini ada orang yang meminta permintaan aneh dan sangat mustahil bila ia kabulkan. Tapi, bukannya memang cowok itu tadi menjelaskan bahwa permintaannya aneh?

“Permintaanmu sungguh aneh. Aku bisa saja tidak mengabulkan atau...”

“Ini permintaan terakhirku! Dan kau harus mengabulkannya!”

Cowok itu melihat lawan bicaranya sedang tersenyum. Padahal menurutnya lawan bicaranya itu sedang memikirkan sesuatu.

“Mengapa kau sampai bisa mengeluarkan keinginan anehmu itu?”

Giliran cowok itu berpikir. “Aku.. Aku ingin mencari seseorang yang mencintaiku apa adanya. Aku ingin ada orang yang menyayangiku tanpa memandang keburukanku. Jadi ku mohon, kabulkan permintaanku.”

Paham dengan penjelasan cowok itu, ia berkata. “Baiklah. Aku akan mengabulkannya. Tapi dengan beberapa syarat.”

“Syaratnya apa?” Tanya cowok itu.

“Syaratnya...”

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar