expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 01 Maret 2014

Forever Love ( Part 16 )

-Forever Love-

Author :: @uny_fahda1D




Part 16

.

.

.

Isi tulisan Mama :

Baru kali ini aku nulis diary. Anehnya, nulisnya diselembar kertas. Bukan di buku diary. Tapi tak apa. Aku kan bukan remaja lagi,hehe :D

Selama ini, aku menyimpan sebuah rahasia besar yang tidakdiketahui anak-anakku. Kecuali si Kacamata kecil yang pendiam itu. Dia begitusyok mendengar penjelasanku. Memang, gara-gara dia secara tak sengaja menyimakpembicaraanku dengan Mas Ilham, si kacamata langsung berteriak frustrasi. Akukasian sama dia. Tapi dia nggak mau mendengarkan penjelasanku. Dia malahmemilih untuk meninggalkan rumah dan aku nggak tau dia pergi kemana.

Rio.. Mama ingin kau tau, sebenarnya kamu.. Sebenarnyakamu BUKAN ANAK KANDUNG MAMA. Mama kandungmu memilih membuangmu dan kakakmu ditempat yang sepi. Mama kenal baik sama mama kandungmu. Dia ( Maaf ) bukanwanita yang baik. Dia pernah cerita kalo dia dihamili sama lelaki yang takbertanggung jawab, dan lelaki itulah Papa kandungmu! Setelah Mama membuangmudan kakakmu, Mama memilih bekerja di bar bersama wanita-wanita lain dan takmempedulikan kamu dan kakakmu.

Awalnya, Mama nggak mau mengurus kalian. Tapi Mamakasian. Akhirnya Mama memilih membesarkan kalian berdua. Sayangnya, ketikakakakmu mengetahui kalo Mama bukan Mama kandungnya, dia langsung pergi darirumah ini dan ujungnya kematian. Maafkan Mama yang menyimpan rahasia ini.Itulah alasan kakakmu memilih mengakhiri hidup.

Kamu jangan seperti kakakmu ya sayang. Jalani hidup inidengan senyuman. Mama janji akan mengurusimu sehingga kamu menjadi lelaki hebatseperti Papa. Seandainya Mama nggak bisa melihatmu sukses, Mama mohon kamujangan putus asa. Tersenyumlah dan belajar dengan giat agar cita-citamuterwujud. Mama yakin akan Mama pintar semua sehingga kelak menjadi generasimuda yang bisa membanggakan negara.

Mungkin cuma ini yang bisa aku tulis. Aku berharap Riobisa membaca tulisan jelekku ini. Sampaikan tulisan ini ke Rio ya Tuhan..

By. Devy Anggraeni

Rio menjatuhkankertas itu. Pandangannya kosong. Pikirannya juga kosong. Tak ada ekspresi diwajahnya. Rio tidak syok atau apa. Pandangannya menatap kosong ke depan.
Surat itu sangatmenyakitkan baginya. Sekarang, ia tau alasan mengapa saudaranya memilih untukmengakhiri hidup. Si kacamata, julukan saudaranya itu sangat syok mendengarpenjelasan Mama.

“Kak, sekarang guetau. Waktu itu lo lagi syok karena ternyata Mama kandung kita adalah wanitayang nggak baik. Firasat gue benar. Gue seorang diri tanpa adanya keluarga. Guesebatang kara kak. Sekarang, apa yang harus gue lakukan? Akan kemana gue?”

Lengkaplah sudahpenderitaannya. Anehnya ketika selesai membaca tulisan Devy Rio tidak syok atauapa. Rio begitu tenang karena firasatnya benar. Bahwa orangtuanya sendiri iatidak tau dan sekarang ia hidup sebatang kara.

“Kak Rio..” KataAcha mendekati Rio.

Rio nggakmempedulikan Acha. Pandangannya masih lurus ke depan. Surat yang jatuh itu diambil Acha dan langsung dibaca.

“Astaga kak Rio!Jadi.. Jadi..” Kata Acha tak percaya.

“Ya. Gue bukankakak lo. Gue sebatang kara. Gue nggak tau siapa Mama dan Papa gue. Mama tegabuang gue sama kakak di tempat yang sepi.” Kata Rio.

Syok untuk yangkedua kalinya. Acha tak menyangka. Orang yang selama ini dianggapnya sebagaikakak sebenarnya bukan kakaknya. Melainkan orang asing baginya. Rio.. Pasti diasedih menghadapi kenyataan ini. Oh, apa yang harus aku lakukan demimembahagiaan Kak Rio? Walau kak Rio bukan kakakku, tapi aku selalu menganggapdia kakakku yang sangat menyayangiku.

“Kak.. Acha selalumenganggap kalo kakak adalah kakak Acha, juga kakak Cindai..” Kata Acha. Cewekitu memegang lengan Rio dan bersandar di bahu Rio. Seperti tak ingin berpisahdengan cowok disampingnya itu. “Kak.. Jangan tinggalin Acha..”

Isakan kecilterdengar memenuhi kamar itu. Acha menangis di atas bahu Rio, dan Rio tidakpeduli dengan semua itu. Dipikirannya, ia ingin meninggalkan Kota ini dan pergike suatu tempat yang bisa mengubah segalanya.

“Cha.. Aku.. Akuharus pergi..”

***

Tante Mira malamitu segera meluncur ke rumah Rio. Keputusannya udah bulat. Yaitu mengajakketiganya tinggal di rumahnya. Namun apa yang terjadi?

“Te.. Rio bukankeluarga tante. Rio anak buangan. Rio nggak bisa tinggal sama tante..” JelasRio.

“Tante tau, kamubukan anak Devy. Tapi tante mau ajak kamu tinggal di rumah tante.” Kata Mira.

Ajakan yang kaloditolak sangat rugi bagi orang yang merasakan kesedihan seperti Rio. Namun, Riomenolak ajakan halus itu.

“Maaf te, Rio nggakbisa. Rio ingin hidup sendiri. Maaf te..”

“Kenapa kak? Kenapakakak nggak mau tinggal sama tante Mira?” Tanya Acha.

Rio tersenyum sedihmenatap Acha. “Bukannya kakak nggak mau tinggal sama kalian, tapi keputusankakak untuk hidup sendiri udah bulat. Rio yakin Rio bisa hidup sendiri.”

Ucapan Rio tidakmain-main. Tante Mira nggak berani membantah Rio lagi. Ia tau, keputusan Riotidak bisa diubah. Dengan berat hati, Mira mengizinkan Rio hidup sendiri.

“Baiklah. Tapi kalokamu butuh bantuan, jangan segan-segan cari tante ya..” Kata Mira.

“Iya kak, Kak Riojangan malu minta bantuan kami. Terus, gimana cara kak Rio biar bisa terusbertahan hidup? Apa kak Rio yakin mau kerja?” Kata Acha.

Itu urusanbelakangan, terpenting gue bisa meninggalkan tempat ini! Batin Rio. “Ng.. Nggaktau juga. Tapi kakak janji kok akan minta bantuan sama kalian.”

Terakhir, Riomemeluk erat tubuh Acha dan Cindai. Ini merupakan pelukan terakhir. Rioberusaha menahan air mata agar tidak turun. Ya, aku harus tegar!

“Ingat kak, janganlupa minta bantuan Acha dan jangan jauh dari tempat ini..” Kata Acha.

Pelukan itu semakinerat. Pelukan perpisahan emang sangat berkesan dan begitu menyedihkan.Sebenarnya, Rio tidak tega meninggalkan Acha dan Cindai. Tapi ia harusmelakukannya. Ya, harus! Keputusan nggak boleh di rubah.

‘Cha, maafkankakak. Kakak akan pergi jauh meninggalkan kota ini.’

***

Stasiun itu lumayanramai. Seorang cowok berkaca mata hitam dan memakai jaket cokelat tua berdirimenunggu kereta api yang datang. Jika dilihat dari penampilan, lelaki itusangat misterius. Semua orang yang melihatnya bergidik ngeri. Cowok itu hanyatersenyum kecil saja melihat orang-orang yang menatap aneh dirinya.

“Apa gue sebegituaneh?” Tanya cowok itu.

Jam ditangannyamenunjukkan pukul delapan malam. Dengan sabar ia menunggu kereta selanjutnyayang membawanya pergi ke suatu tempat bernama Bandung.

“Semoga nggak adayang tau kalo gue pergi ke Bandung..” Harap cowok itu. Namun, harapannya nggakterwujud. Ada seseorang yang memanggil namanya.

“RIO!!”

Satu cowok dan satucewek. Mereka adalah Alvin dan Sivia. Keduanya tau kalo Rio bukan anak kandungDevy dari Acha. Sama halnya dengan Acha, Alvin dan Sivia syok mendengar ceritaAcha mengenai Rio.

Alvin dan Siviaberlari mendekati Rio.

“Ngapain kalian berduakesini?” Bentak Rio.

“Lo.. Lo mau pergikemana?” Tanya Alvin.

“Bukan urusan lo!”Ketus Rio.

“Tap..”

Datanglah keretaapi yang ditunggunya. Rio tersenyum lega. Ia jadi bisa menghindar dari Siviadan Alvin. Secepat mungkin Rio berlari dan masuk ke dalam gerbong kereta.

“RIO!! LO MAUKEMANA??” Teriak Alvin.

“Vin, mungkin Riobenci dengan hidupnya. Dia begitu frustrasi. Tapi aku yakin dia baik-baiksaja..” Hibur Sivia kepada pacarnya itu.

Di dalam kereta,Rio bisa melihat Alvin dan Sivia. Ingin sekali ia mengucapkan kalimat ‘selamattinggal’, tapi ia urungkan. Mengucapkan kalimat itu sama halnya membuatkesedihan semakin bertambah.

“Good bye! Good byefor everything! Kalian berdua jangan khawatir, gue bakal baik-baik saja. Kalaupungue mati, gue nggak akan pernah melupakan kalian.” Kata Rio sedih.

Perlahan, keretaapi itu melaju meninggalkan semua kenangan buruknya. Rio tersenyum melihat kearah jendela. Pemandangan malam yang begitu menenangakan hati.

‘Good bye Surabayaand welcome to Bandung!’ Batin Rio.

***

Bandung...

Seekor kucingpersia manis berlari ke kakinya lalu mengelus-elus lembut kakinya. Menyadarihal itu, Ify si pemilik kucing langsung menggendong kucing itu. Kucing manisyang bernama Ndut itu adalah hadiah dari sang Mama karena ia mendapat peringkatterbaik di kotanya. Sekarang, penampilan Ify berbeda dari sebelumnya. Ia lebihcantik dan dewasa. Ya, Ify memutuskan melupakan masa lalunya yang kelam danmenyambut masa depan yang tentu banyak rintangannya.

Gabriel. Nama cowokyang membuatnya sedih sampai saat ini perlahan ia lupakan. Mama benar. Nggakada untungnya menunggu orang nggak jelas seperti Gabriel. Tapi yah, seberapapunIfy menegaskan kalo ia telah melupakan Gabriel, hatinya nggak mau ikutkompromi. Hatinya terasa sakit jika ia melupakan Gabriel.

Oh, sampai kapanaku masih menunggunya? Apa selama-lamanya aku menunggu hingga aku tua dan nggakakan bisa mencintai cowok selain Gabriel?

“Hhh.. Kak Iyel..Cepatlah datang menemui Ify. Ify nggak akan pernah bisa melupakan kakak meskisemua orang menyimpulkan kalo Ify udah move on sama kakak. Ify kangen kakak.Cepatlah datang kak..”

Harapan yangmustahil dikabulkan. Mana mungkin Gabriel mengingatnya? Ia juga mungkin nggaktau bagaimana wajah Gabriel yang sekarang? Bisa jadi ada cowok yang mengenalnyanamun Ify nggak tau kalo cowok itu adalah Gabriel. Mungkin saja Gabriel udahberganti nama.

“Aisshh.. Ifypusing mikirin kakak. Tapi kak, hati Ify sakit kak.. sakit banget jika Ify liatfoto kakak waktu kecil. Kak, hadir di mimpi Ify lagi ya kak..”Ify masuk kedalam kamar lalu mengambil bingkai foto yang sudah buram. Diciumnya foto itu.Disana, Gabriel tampak manis dan ia sangat senang disana.

“Kak, Ify capek kaknunggu kakak. Tapi Ify nggak bisa melupakan kakak. Terus, apa yang harus Ifylakukan kak? Apa Ify harus mencari kakak di Surabaya?”

Pintu kamarterbuka. Zevana dan Agni yang daritadi memerhatikan Ify langsung duduk disamping Ify dan memberinya semangat.

“Kalo lo mau keSurabaya, gue ikut. Kita akan cari Kak Iyel disana. Surabaya kan kota kelahirangue. Banyak saudara gue disana.” Kata Zevana.

Yah, walau Ify udahada di Surabaya, ia tak akan bisa menemukan Gabriel. Percuma mencari jikahasilnya nihil.

“Nggak Zev. Guepernah kesana dan gue nggak bisa mencarinya. Nama Gabriel banyak disana dan guenggak bisa nebak gimana wajahnya yang sekarang.” Kata Ify.

“Intinya, lo jangansedih. Lo boleh-boleh aja menunggu kak Iyel. Tapi Fy, lo janganlah nutup hatilo sama cowok-cowok. Gue tau, lo pengen kan punya cowok yang baik dan menyayangilo. Tapi lo tahan agar cinta lo sama kak Iyel nggak akan pernah pudar. Kalo guejadi lo, gue nggak seperti lo Fy. Tentu gue akan meraih cinta gue yang ada didepan gue, bukan nunggu cinta yang nggak jelas. Bukannya gue nggak suka samakelakuan lo Fy, tapi gue cuma ngasih lo nasehat aja, biar lo nggak sedih.” KataAgni.

Memang benar yangdikatakan Agni. Sudah banyak cowok yang ia sukai menembaknya, tapi Ify tolakdengan alasan masih menunggu seseorang yang nggak jelas. Terakhir dengan cowokyang bernama Cakka. Ify yakin, Cakka tak mencintainya lagi. Tentu saja, karenaCakka sekarang mencintai Agni. Dan Ify menahan diri agar tidak cemburu.

“Ba.. Baiklah. Akangue coba buka hati gue buat cowok yang menyukai gue..” Kata Ify pelan.

***

Bandung. Kota yangmenjadi taruhan nyawa hidupnya. Jika ia bisa menghadapi cobaan di kota ini,tentu ia bisa bertahan hidup dan tidak mati sia-sia. Rio sudah berjanji padadiri sendiri untuk bisa bertahan hidup dan meraih keinginan yang belumtercapai.

Jumlah uang yangada di tangannya yaitu lima puluh ribu. Cukup banyak bagi orang sepertidirinya. Rio harus memanfaatkan uang itu sehemat mungkin. Untuk menambahnya,Rio mencoba mencari kerja. Mungkin ada orang berbaik hati yang mau menolongnya.

Sudah dua hari Rioberjalan dan satu pun nggak ada yang menolongnya. Uangnya berkurang sepuluhribu. Oh.. Semakin lama, uang itu semakin habis dan ia akan mati mengenaskan.

“Semangat Yo! Loharus bisa, Optimis!” Tekad Rio.

Udara panas membuattenggorokannya kering. Rio ingin sekali membeli es yang segar itu. Tapi uangnyayang kasihan. Besok baru ia membelanjakan uangnya.

“Tuhan.. Langkahapa yang harus aku lakukan? Ngamen? Kayaknya nggak mungkin. Atau minta belaskasihan saja ke orang-orang?”

Sampai dipersimpangan yang sepi, tak sengaja Rio melihat cewek yang sedang di hadangoleh preman-preman jahat bertato. Rio kasihan sama cewek itu dan memutuskanmenyelamatkan cewek itu. Walau sebenarnya ia takut juga.

“WOI!! LEPAKSANCEWEK ITU!!” Bentak Rio.

Preman yangberjumlah tiga itu tertawa terbahak-bahak melihat cowok kurus yang barusandatang. Cewek itu juga kaget, tapi ia bersyukur ada yang menyelamatkannya.

“Heh! Kau siapa?Mau menyelamatkan cewek cantik ini? Hahahaha.. Jangan harap kau bisa merebutnyadari tangan kami.. Hahahaha..” Tawa dari salah satu preman itu.

Selanjutnya, hanyawarna gelap yang ia lihat. Namun Rio merasakan sirene mobil polisi dan suaralembut seorang wanita yang menyelamatkannya.

***

Ify baru pulangdari les bahasa inggrisnya. Ia melepaksan sepatunya dan menaruh di rak sepatu.Rumahnya tampak berbeda. Tak ada sambutan dari Mama, mbak Osa ataupun suaraNdut yang menggemaskan.

“Kok gue ngerasaianada yang beda ya di rumah ini? Ada apa?”

Sampai di depankamar milik Mas Rizky yang telah lama kosong karena pemilik rumahnya telah lamameninggal, namun kamar itu seperti berpenghuni. Bulu kuduk Ify merinding.Jangan-jangan...

“KYAAA !!!” TeriakIfy.

Dan Mama, Mbak Osaserta Papa secepatnya menuju sumber teriakan itu.

***


TBC....

Link notes ::

http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

Free Contact me ::
087864245325

Thankyou (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar