-Forever Love-
Author :: @uny_fahda1D
Part 16
.
.
.
Isi tulisan Mama :
Baru
kali ini aku nulis diary. Anehnya, nulisnya diselembar kertas. Bukan di
buku diary. Tapi tak apa. Aku kan bukan remaja lagi,hehe :D
Selama
ini, aku menyimpan sebuah rahasia besar yang tidakdiketahui
anak-anakku. Kecuali si Kacamata kecil yang pendiam itu. Dia begitusyok
mendengar penjelasanku. Memang, gara-gara dia secara tak sengaja
menyimakpembicaraanku dengan Mas Ilham, si kacamata langsung berteriak
frustrasi. Akukasian sama dia. Tapi dia nggak mau mendengarkan
penjelasanku. Dia malahmemilih untuk meninggalkan rumah dan aku nggak
tau dia pergi kemana.
Rio.. Mama ingin kau
tau, sebenarnya kamu.. Sebenarnyakamu BUKAN ANAK KANDUNG MAMA. Mama
kandungmu memilih membuangmu dan kakakmu ditempat yang sepi. Mama kenal
baik sama mama kandungmu. Dia ( Maaf ) bukanwanita yang baik. Dia pernah
cerita kalo dia dihamili sama lelaki yang takbertanggung jawab, dan
lelaki itulah Papa kandungmu! Setelah Mama membuangmudan kakakmu, Mama
memilih bekerja di bar bersama wanita-wanita lain dan takmempedulikan
kamu dan kakakmu.
Awalnya, Mama nggak mau
mengurus kalian. Tapi Mamakasian. Akhirnya Mama memilih membesarkan
kalian berdua. Sayangnya, ketikakakakmu mengetahui kalo Mama bukan Mama
kandungnya, dia langsung pergi darirumah ini dan ujungnya kematian.
Maafkan Mama yang menyimpan rahasia ini.Itulah alasan kakakmu memilih
mengakhiri hidup.
Kamu jangan seperti
kakakmu ya sayang. Jalani hidup inidengan senyuman. Mama janji akan
mengurusimu sehingga kamu menjadi lelaki hebatseperti Papa. Seandainya
Mama nggak bisa melihatmu sukses, Mama mohon kamujangan putus asa.
Tersenyumlah dan belajar dengan giat agar cita-citamuterwujud. Mama
yakin akan Mama pintar semua sehingga kelak menjadi generasimuda yang
bisa membanggakan negara.
Mungkin cuma ini yang bisa aku tulis. Aku berharap Riobisa membaca tulisan jelekku ini. Sampaikan tulisan ini ke Rio ya Tuhan..
By. Devy Anggraeni
Rio
menjatuhkankertas itu. Pandangannya kosong. Pikirannya juga kosong. Tak
ada ekspresi diwajahnya. Rio tidak syok atau apa. Pandangannya menatap
kosong ke depan.
Surat itu sangatmenyakitkan baginya. Sekarang,
ia tau alasan mengapa saudaranya memilih untukmengakhiri hidup. Si
kacamata, julukan saudaranya itu sangat syok mendengarpenjelasan Mama.
“Kak,
sekarang guetau. Waktu itu lo lagi syok karena ternyata Mama kandung
kita adalah wanitayang nggak baik. Firasat gue benar. Gue seorang diri
tanpa adanya keluarga. Guesebatang kara kak. Sekarang, apa yang harus
gue lakukan? Akan kemana gue?”
Lengkaplah
sudahpenderitaannya. Anehnya ketika selesai membaca tulisan Devy Rio
tidak syok atauapa. Rio begitu tenang karena firasatnya benar. Bahwa
orangtuanya sendiri iatidak tau dan sekarang ia hidup sebatang kara.
“Kak Rio..” KataAcha mendekati Rio.
Rio nggakmempedulikan Acha. Pandangannya masih lurus ke depan. Surat yang jatuh itu diambil Acha dan langsung dibaca.
“Astaga kak Rio!Jadi.. Jadi..” Kata Acha tak percaya.
“Ya.
Gue bukankakak lo. Gue sebatang kara. Gue nggak tau siapa Mama dan Papa
gue. Mama tegabuang gue sama kakak di tempat yang sepi.” Kata Rio.
Syok
untuk yangkedua kalinya. Acha tak menyangka. Orang yang selama ini
dianggapnya sebagaikakak sebenarnya bukan kakaknya. Melainkan orang
asing baginya. Rio.. Pasti diasedih menghadapi kenyataan ini. Oh, apa
yang harus aku lakukan demimembahagiaan Kak Rio? Walau kak Rio bukan
kakakku, tapi aku selalu menganggapdia kakakku yang sangat menyayangiku.
“Kak..
Acha selalumenganggap kalo kakak adalah kakak Acha, juga kakak
Cindai..” Kata Acha. Cewekitu memegang lengan Rio dan bersandar di bahu
Rio. Seperti tak ingin berpisahdengan cowok disampingnya itu. “Kak..
Jangan tinggalin Acha..”
Isakan kecilterdengar memenuhi
kamar itu. Acha menangis di atas bahu Rio, dan Rio tidakpeduli dengan
semua itu. Dipikirannya, ia ingin meninggalkan Kota ini dan pergike
suatu tempat yang bisa mengubah segalanya.
“Cha.. Aku.. Akuharus pergi..”
***
Tante
Mira malamitu segera meluncur ke rumah Rio. Keputusannya udah bulat.
Yaitu mengajakketiganya tinggal di rumahnya. Namun apa yang terjadi?
“Te.. Rio bukankeluarga tante. Rio anak buangan. Rio nggak bisa tinggal sama tante..” JelasRio.
“Tante tau, kamubukan anak Devy. Tapi tante mau ajak kamu tinggal di rumah tante.” Kata Mira.
Ajakan yang kaloditolak sangat rugi bagi orang yang merasakan kesedihan seperti Rio. Namun, Riomenolak ajakan halus itu.
“Maaf te, Rio nggakbisa. Rio ingin hidup sendiri. Maaf te..”
“Kenapa kak? Kenapakakak nggak mau tinggal sama tante Mira?” Tanya Acha.
Rio
tersenyum sedihmenatap Acha. “Bukannya kakak nggak mau tinggal sama
kalian, tapi keputusankakak untuk hidup sendiri udah bulat. Rio yakin
Rio bisa hidup sendiri.”
Ucapan Rio tidakmain-main. Tante
Mira nggak berani membantah Rio lagi. Ia tau, keputusan Riotidak bisa
diubah. Dengan berat hati, Mira mengizinkan Rio hidup sendiri.
“Baiklah. Tapi kalokamu butuh bantuan, jangan segan-segan cari tante ya..” Kata Mira.
“Iya
kak, Kak Riojangan malu minta bantuan kami. Terus, gimana cara kak Rio
biar bisa terusbertahan hidup? Apa kak Rio yakin mau kerja?” Kata Acha.
Itu
urusanbelakangan, terpenting gue bisa meninggalkan tempat ini! Batin
Rio. “Ng.. Nggaktau juga. Tapi kakak janji kok akan minta bantuan sama
kalian.”
Terakhir, Riomemeluk erat tubuh Acha dan Cindai.
Ini merupakan pelukan terakhir. Rioberusaha menahan air mata agar tidak
turun. Ya, aku harus tegar!
“Ingat kak, janganlupa minta bantuan Acha dan jangan jauh dari tempat ini..” Kata Acha.
Pelukan
itu semakinerat. Pelukan perpisahan emang sangat berkesan dan begitu
menyedihkan.Sebenarnya, Rio tidak tega meninggalkan Acha dan Cindai.
Tapi ia harusmelakukannya. Ya, harus! Keputusan nggak boleh di rubah.
‘Cha, maafkankakak. Kakak akan pergi jauh meninggalkan kota ini.’
***
Stasiun
itu lumayanramai. Seorang cowok berkaca mata hitam dan memakai jaket
cokelat tua berdirimenunggu kereta api yang datang. Jika dilihat dari
penampilan, lelaki itusangat misterius. Semua orang yang melihatnya
bergidik ngeri. Cowok itu hanyatersenyum kecil saja melihat orang-orang
yang menatap aneh dirinya.
“Apa gue sebegituaneh?” Tanya cowok itu.
Jam
ditangannyamenunjukkan pukul delapan malam. Dengan sabar ia menunggu
kereta selanjutnyayang membawanya pergi ke suatu tempat bernama Bandung.
“Semoga nggak adayang tau kalo gue pergi ke Bandung..”
Harap cowok itu. Namun, harapannya nggakterwujud. Ada seseorang yang
memanggil namanya.
“RIO!!”
Satu cowok dan
satucewek. Mereka adalah Alvin dan Sivia. Keduanya tau kalo Rio bukan
anak kandungDevy dari Acha. Sama halnya dengan Acha, Alvin dan Sivia
syok mendengar ceritaAcha mengenai Rio.
Alvin dan Siviaberlari mendekati Rio.
“Ngapain kalian berduakesini?” Bentak Rio.
“Lo.. Lo mau pergikemana?” Tanya Alvin.
“Bukan urusan lo!”Ketus Rio.
“Tap..”
Datanglah
keretaapi yang ditunggunya. Rio tersenyum lega. Ia jadi bisa menghindar
dari Siviadan Alvin. Secepat mungkin Rio berlari dan masuk ke dalam
gerbong kereta.
“RIO!! LO MAUKEMANA??” Teriak Alvin.
“Vin,
mungkin Riobenci dengan hidupnya. Dia begitu frustrasi. Tapi aku yakin
dia baik-baiksaja..” Hibur Sivia kepada pacarnya itu.
Di
dalam kereta,Rio bisa melihat Alvin dan Sivia. Ingin sekali ia
mengucapkan kalimat ‘selamattinggal’, tapi ia urungkan. Mengucapkan
kalimat itu sama halnya membuatkesedihan semakin bertambah.
“Good
bye! Good byefor everything! Kalian berdua jangan khawatir, gue bakal
baik-baik saja. Kalaupungue mati, gue nggak akan pernah melupakan
kalian.” Kata Rio sedih.
Perlahan, keretaapi itu melaju
meninggalkan semua kenangan buruknya. Rio tersenyum melihat kearah
jendela. Pemandangan malam yang begitu menenangakan hati.
‘Good bye Surabayaand welcome to Bandung!’ Batin Rio.
***
Bandung...
Seekor
kucingpersia manis berlari ke kakinya lalu mengelus-elus lembut
kakinya. Menyadarihal itu, Ify si pemilik kucing langsung menggendong
kucing itu. Kucing manisyang bernama Ndut itu adalah hadiah dari sang
Mama karena ia mendapat peringkatterbaik di kotanya. Sekarang,
penampilan Ify berbeda dari sebelumnya. Ia lebihcantik dan dewasa. Ya,
Ify memutuskan melupakan masa lalunya yang kelam danmenyambut masa depan
yang tentu banyak rintangannya.
Gabriel. Nama cowokyang
membuatnya sedih sampai saat ini perlahan ia lupakan. Mama benar.
Nggakada untungnya menunggu orang nggak jelas seperti Gabriel. Tapi yah,
seberapapunIfy menegaskan kalo ia telah melupakan Gabriel, hatinya
nggak mau ikutkompromi. Hatinya terasa sakit jika ia melupakan Gabriel.
Oh,
sampai kapanaku masih menunggunya? Apa selama-lamanya aku menunggu
hingga aku tua dan nggakakan bisa mencintai cowok selain Gabriel?
“Hhh..
Kak Iyel..Cepatlah datang menemui Ify. Ify nggak akan pernah bisa
melupakan kakak meskisemua orang menyimpulkan kalo Ify udah move on sama
kakak. Ify kangen kakak.Cepatlah datang kak..”
Harapan
yangmustahil dikabulkan. Mana mungkin Gabriel mengingatnya? Ia juga
mungkin nggaktau bagaimana wajah Gabriel yang sekarang? Bisa jadi ada
cowok yang mengenalnyanamun Ify nggak tau kalo cowok itu adalah Gabriel.
Mungkin saja Gabriel udahberganti nama.
“Aisshh..
Ifypusing mikirin kakak. Tapi kak, hati Ify sakit kak.. sakit banget
jika Ify liatfoto kakak waktu kecil. Kak, hadir di mimpi Ify lagi ya
kak..”Ify masuk kedalam kamar lalu mengambil bingkai foto yang sudah
buram. Diciumnya foto itu.Disana, Gabriel tampak manis dan ia sangat
senang disana.
“Kak, Ify capek kaknunggu kakak. Tapi Ify
nggak bisa melupakan kakak. Terus, apa yang harus Ifylakukan kak? Apa
Ify harus mencari kakak di Surabaya?”
Pintu kamarterbuka. Zevana dan Agni yang daritadi memerhatikan Ify langsung duduk disamping Ify dan memberinya semangat.
“Kalo
lo mau keSurabaya, gue ikut. Kita akan cari Kak Iyel disana. Surabaya
kan kota kelahirangue. Banyak saudara gue disana.” Kata Zevana.
Yah, walau Ify udahada di Surabaya, ia tak akan bisa menemukan Gabriel. Percuma mencari jikahasilnya nihil.
“Nggak
Zev. Guepernah kesana dan gue nggak bisa mencarinya. Nama Gabriel
banyak disana dan guenggak bisa nebak gimana wajahnya yang sekarang.”
Kata Ify.
“Intinya, lo jangansedih. Lo boleh-boleh aja
menunggu kak Iyel. Tapi Fy, lo janganlah nutup hatilo sama cowok-cowok.
Gue tau, lo pengen kan punya cowok yang baik dan menyayangilo. Tapi lo
tahan agar cinta lo sama kak Iyel nggak akan pernah pudar. Kalo guejadi
lo, gue nggak seperti lo Fy. Tentu gue akan meraih cinta gue yang ada
didepan gue, bukan nunggu cinta yang nggak jelas. Bukannya gue nggak
suka samakelakuan lo Fy, tapi gue cuma ngasih lo nasehat aja, biar lo
nggak sedih.” KataAgni.
Memang benar yangdikatakan Agni.
Sudah banyak cowok yang ia sukai menembaknya, tapi Ify tolakdengan
alasan masih menunggu seseorang yang nggak jelas. Terakhir dengan
cowokyang bernama Cakka. Ify yakin, Cakka tak mencintainya lagi. Tentu
saja, karenaCakka sekarang mencintai Agni. Dan Ify menahan diri agar
tidak cemburu.
“Ba.. Baiklah. Akangue coba buka hati gue buat cowok yang menyukai gue..” Kata Ify pelan.
***
Bandung.
Kota yangmenjadi taruhan nyawa hidupnya. Jika ia bisa menghadapi cobaan
di kota ini,tentu ia bisa bertahan hidup dan tidak mati sia-sia. Rio
sudah berjanji padadiri sendiri untuk bisa bertahan hidup dan meraih
keinginan yang belumtercapai.
Jumlah uang yangada di
tangannya yaitu lima puluh ribu. Cukup banyak bagi orang sepertidirinya.
Rio harus memanfaatkan uang itu sehemat mungkin. Untuk menambahnya,Rio
mencoba mencari kerja. Mungkin ada orang berbaik hati yang mau
menolongnya.
Sudah dua hari Rioberjalan dan satu pun nggak
ada yang menolongnya. Uangnya berkurang sepuluhribu. Oh.. Semakin lama,
uang itu semakin habis dan ia akan mati mengenaskan.
“Semangat Yo! Loharus bisa, Optimis!” Tekad Rio.
Udara
panas membuattenggorokannya kering. Rio ingin sekali membeli es yang
segar itu. Tapi uangnyayang kasihan. Besok baru ia membelanjakan
uangnya.
“Tuhan.. Langkahapa yang harus aku lakukan? Ngamen? Kayaknya nggak mungkin. Atau minta belaskasihan saja ke orang-orang?”
Sampai
dipersimpangan yang sepi, tak sengaja Rio melihat cewek yang sedang di
hadangoleh preman-preman jahat bertato. Rio kasihan sama cewek itu dan
memutuskanmenyelamatkan cewek itu. Walau sebenarnya ia takut juga.
“WOI!! LEPAKSANCEWEK ITU!!” Bentak Rio.
Preman
yangberjumlah tiga itu tertawa terbahak-bahak melihat cowok kurus yang
barusandatang. Cewek itu juga kaget, tapi ia bersyukur ada yang
menyelamatkannya.
“Heh! Kau siapa?Mau menyelamatkan cewek
cantik ini? Hahahaha.. Jangan harap kau bisa merebutnyadari tangan
kami.. Hahahaha..” Tawa dari salah satu preman itu.
Selanjutnya,
hanyawarna gelap yang ia lihat. Namun Rio merasakan sirene mobil polisi
dan suaralembut seorang wanita yang menyelamatkannya.
***
Ify
baru pulangdari les bahasa inggrisnya. Ia melepaksan sepatunya dan
menaruh di rak sepatu.Rumahnya tampak berbeda. Tak ada sambutan dari
Mama, mbak Osa ataupun suaraNdut yang menggemaskan.
“Kok gue ngerasaianada yang beda ya di rumah ini? Ada apa?”
Sampai
di depankamar milik Mas Rizky yang telah lama kosong karena pemilik
rumahnya telah lamameninggal, namun kamar itu seperti berpenghuni. Bulu
kuduk Ify merinding.Jangan-jangan...
“KYAAA !!!” TeriakIfy.
Dan Mama, Mbak Osaserta Papa secepatnya menuju sumber teriakan itu.
***
TBC....
Link notes ::
http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604
Free Contact me ::
087864245325
Thankyou (:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar