expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 28 Maret 2014

My Wish Is Can With You ( Part 2 )

-My Wish Is Can With You-

Author :: @uny_fahda1D


"Jangan jadi pembaca gelap, susah gue bikin nih cerbung -_-"


Part sebelumnya ::
https://www.facebook.com/notes/fahda-nuragastevadit/my-wish-is-can-with-you-part-1-/435332929946269



Part 2

.

.

.

Maradiko JulianDebo memeriksa kelasnya. Sepi. Hanya ada lima orang yang masih bertahan disana.Ia yakini, Ify dan Sivia tidak ada di dalam kelas dan beralih ke kantin. Tadi,ia barusan di panggil oleh guru BK karena ia sering melanggar tata tertibsekolah. Untunglah, guru BK yang bernama Bu Astuti itu memberinya kesempatanuntuk merubah sikapnya menjadi lebih baik.

Apa gue perlu nyarimereka di kantin? Tanyanya dalam hati. Kebetulan, perutnya lagi dangdutan.Perlu diisi nih. Kalo tidak, bakal berubah jadi mengerikan(?). Satu jam lebihberada di ruang BK membuatnya suntuk. Ditambah lagi omelan dari Bu Astuti yangmirip sekali dengan omelan Ibunya di rumah.

Akhirnya, Debomemutuskan pergi ke kantin. Dengan langkah yang sedikit tergesa-gesa, iamenerobos murid-murid yang berlalu lalang. Tak heran, murid-murid yang hampirditabaraknya pun kesal padanya, dan Debo hanya tersenyum cuek saja.

Ketika ia berjalanmelewai kelas 12IPS-6 yang berada di dekat kantin, ia melihat seseorang.Seorang cowok yang juga melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Debomemberhentikan langkahnya. Matanya masih menatap kedua mata cowok yang baginyatak asing lagi. Mata itu....

Lo apaan sih Deb?Jangan pernah mengingat orang itu! Jangan pernah mengingat masa lalu yang menyedihkanitu dan harus lo lupakan! Tapi, mengapa cowok itu seperti...

“Sebaiknya guecepat-cepat pergi aja deh.” Katanya takut-takut lalu meninggalkan tempat itu.

Sementara, cowokyang tadi memerhatikannya itu tersenyum tipis. Wajahnya yang begitu tampanditambah senyuman yang begitu menawan dapat menyembunyikan ekspresisesungguhnya. Boleh dikatakan, ia ingin marah. Tapi, sebisa mungkin iamenyembunyikan kemarahannya itu.

“Lo semakin tampan.Hidup lo bahagia dan banyak yang menyayangi lo. Termasuk gadis yang denganmudahnya lo dapatkan. Tapi gue nggak ada maksud untuk balas dendam. Ada hallain yang harus gue kerjakan..” Kata cowok itu seraya meninggalkan tempatnya.

***

Dengan nafas yangsedikit terengah-engah, Debo sampai juga di kantin. Ia mengedarkanpandangannya. Berusaha mencari keberadaan Ify dan Sivia. Aha! Itu mereka.Tampaknya Ify dan Sivia sedang makan dengan lahapnya. Debo tersenyum. Senyummisterius yang ia khusukan untuk Ify.

“Hai girls!” SapaDebo ramah.

Yang di sapa cuekaja. Sapaan Debo tadi tidak mereka anggap sebagai hal penting. Ify dan Sivialebih mementingkan nasi gorengnya dibanding sapaan Debo tadi.

“Hallo! Lagi padaasyik makan ya? Gue dikacangin dong!” Kata Debo lagi.

Usaha Debo berakhirsia-sia. Ify dan Sivia apa sengaja ya cuekin gue? Atau memang beneran nggakdengar suara gue? Apa suara gue terlalu kecil? Perasaan enggak deh.

Habislah kesabaranDebo. Ia berteriak sekencang-kencangnya sehingga menundang banyak mata kearahnya.

“WOII!!! APA PERLUGUE BUANG TUH NASI ??”

Peka juga akhirnyaIfy dan Sivia. Sivia cukup menutup telinga dengan tangannya. Sedangkan Ifytersedak. Jus jeruk yang ia minum langsung muncrat keluar. Debo melihatnyadengan tawa yang khas dari mulutnya.

“Hahaha.. Salahsendiri lo nggak jawab sapaan gue, haha..” Tawa Debo.

Ify cemberut. “Losih, orang lagi makan gini lo gangguin. Lo ternyata seneng juga ya berada diatas penderitaan orang.” Ucapnya.

“Hehehe.. Peace Fy,peace..” Tawa Debo.

Begitulah Debo.Hobbynya suka godain Ify. Kadang Sivia juga sering ia godain. Tapi kalo ketahuanAlvin bakal gawat. Alvin itu terlalu sayang sama Sivia dan nggak akanmengizinkan siapapun yang menyakitinya. Termasuk Ify sekalipun.

“Eh Fy..” Kata Debomenatap Ify dengan tatapan serius. “Lo.. Lo ngerasa ada yang aneh nggak hariini?” Sambungnya.

Ify menaikkansebelah alisnya.

“Ma.. Maksud gue..Mmm..”

“Udah deh Deb, kalolo masih gantung gitu lebih baik jangan cerita deh.” Kata Sivia.

“Ya udah deh. Eh,balik yuk ke kelas. Ntar lagi mau masuk.” Kata Debo.

Mereka pun bergegasmeninggalkan kantin. Tak lupa membayar pesanan mereka pada Ibu kantin. Rasanya,jam istirahat ini cepet sekali berakhir. Padahal waktunya kurang lebih setengahjam. Sedangkan pelajaran yang kalo saja berdurasi lima belas menit pasti terasapanjang dan membosankan.

***

“Via!”

Jam pulang sekolahtelah tiba. Murid-murid pada lari ke luar sekolah. Akhirnya, hari yangmembosankan ini telah berakhir. Tapi hari yang membosankan itu akan merekahadapi pada hari esok, esok dan esok.

Sivia hafal dengansuara itu. Itu adalah suara Alvin. Tumben hari ini ia nggak ketemu Alvin. Alvinmendekatinya seraya tersenyum memamerkan gigi-giginya yang putih. Jujur, Sivialagi nggak mood ketemu Alvin.

“Pulang sama gueyuk!” Ajak Alvin menarik tangan Sivia.

Sivia berusahamelepaskan tangan Alvin yang memegang tangannya. “Gue lagi ada janji samatemen. Maaf. Sebaiknya lo pulang sendiri.” Jawabnya sedikit ketus lalu pergimeninggalkan Alvin.

Tinggallah Alvinsendiri. Ia mengamati punggung kekasihnya yang menghilang di kerumunanmurid-murid sana. Selalu saja alasan yang diucapkan Sivia itu-itu saja.Lama-lama Alvin jadi curiga.

“Vi, gue tau longgak benar-benar cinta ke gue. Tapi Vi, gue mohon. Cintailah gue dengan hatilo yang tulus. Cintai gue apa adanya. Tapi tak apa kalo lo nggak bisa melakukannya.Gue emang manusia yang nggak pantas untuk dicintai.” Ucapnya pelan.

Sementara Siviaberlari riang menuju Ify dan Debo yang sedang bercanda bersama. Benardugaannya! Pasti Ify dan Debo punya hubungan khusus yang belum ia tau. Awaskalo lo berdua sembunyiin dari gue.

“Ehem.. pajakjadiannya mana?” Tanya Sivia tiba-tiba.

Ify dan Debo yangkeasyikan bercanda mendadak kaget karena kedatangan Sivia. Sivia emang selalubegitu. Suka ngagetin Ify kalo Ify lagi bercanda sama Debo. Eh ngomong-ngomong,kok Ify jadi dekat ya dengan Debo? Padahal dulu mereka nggak dekat-dekat amat.

“Vi, pacar lomana?” Tanya Debo.

Sivia menatap Debosebal. “I don’t care.” Jawabnya cuek.

“Wah Fy, sadis amattemen lo ini. Pacarnya aja dicuekkin. Nggak kasian apa pacarnya dicuekkinterus?” Kata Debo.

“Menekutehek! Kanpacaran zaman anak sekarang.” Jawab Ify tak kalah cuek.

“Tapi menurut gue,Alvin itu cinta mati lho ke lo Vi. Lo nggak sadar apa kalo Alvin beneran cintama..”

“Good bye! Jemputangue udah dateng. See you.. Muach.. Muach.. Jangan galau pikirin gue yaa..” KataSivia meninggalkan Ify dan Debo. Debo jadi kesal sendiri karena perkataannyanggak didengar sama Sivia.

Debo menatap Ify.“Temen lo aneh. Dia sama sekali nggak ngerti arti cinta.” Ucapnya.

“Maklum, anakkecil. Eh, gue pulang dulu ya. Mas Dayat udah jemput gue. Bye!” Kata Ify.

Dayat Martadinataadalah kakak kandung Ify. Usia mereka selisih lima tahun. Kini, Dayat menempuhkuliahnya di UI dengan jurusan hukum. Tapi kalo diperhatikan, Dayat sama Ifyitu kayak bukan adik kakak deh. Melainkan sepasang kekasih. Belum lagi wajahDayat yang baby face dan banyak gadis yang menyukainya. Tapi Dayat telahmeyakinkan hatinya untuk memilih gadis yang ia cintai bernama Zahra Eurallia.

Karena Ify udahpergi, Debo memutuskan pergi ke parkiran untuk mengambil motornya. Nggak adagunanya juga diam di sekolah kalo lagi nggak ada kerjaan. Di parkiran, Debomelihat sosok Alvin yang sedang termenung di atas motornya. Pasti gara-garaSivia!

“Hallo kak Alvin!Lagi mikirin teman Ify yang super duper cuek itu?” Sapa Dayat.

Alvin tersadar darilamunannya. “Eh, elo Deb. Nggak-nggak. Gue nggak lagi melamun mikirin Via. Lho?Lo kok belum pulang juga?”

Antara Alvin danDebo sudah saling kenal mengenal. Karena mereka satu ekskull. Yaitu futsall.Kini Alvin yang menjabat sebagai kapten futsall baru menggantikan kapten lamayaitu Sion.

“Ntar latihannggak?” Tanya Debo.

“Tentu. VariusFutsall Champion akan segera diadakan. So, kita harus lebih giat berlatih.”Jawab Alvin.

Varius FutsallChampion diadakan oleh SMA Varius setiap bulan Agustus-September. Pertandinganini melibatkan tim-tim luar yang ikut bertanding dalam kegiatan ini. Kira-kiraada empat puluhan sekolah yang akan bertanding. Dan pada akhirnya, Debo danAlvin yang bisa dikatakan maniak bola pun bercerita panjang lebar mengenaiVarius Futsall Champion hingga saatnya matahari mulai beristirahat di ufukbarat sana.

***

Alunan musik TaylorSwift mengalun lembut di kamarnya. Ify bernyai sepuasnya sebagai pelampiasanatas hari ini. Pertama, kakinya keseleo gara-gara nggak hati-hati di tangga.Kedua, ia terlambat masuk kelas. Padahal ia termasuk murid terajin di sekolah.Dan yang terakhir, tugas buat besok banyak sekali. Karena itulah ia harusmenyelesaikan semua tugas-tugas agar tak dihukum besoknya.

“Shit! Soal apaanini? Nggak heran deh kebanyakan murid yang enek sama matematika ini.” Dumel Ifymelihat sejuta soal yang ada di buku tulisnya.

Sivia mah enaktinggal nyontek ke Ify. Kalo Ify nggak ngasih, Sivia bakal ngambek plusmenjauhi Ify dan Ify nggak mau hal itu terjadi. Ngenes sekali kan hidup gue,guys!

Tiba-tiba Ifyteringat dengan cowok tadi. Cowok misterius yang wajahnya baru ia lihat disekolah tadi. Siapa sih tuh cowok? Kalo murid baru, pasti sekolah bakal heboh!Kalo nggak dikatakan murid baru ya nggak masuk akal juga. Ify udah hafal kokwajah-wajah penghuni SMA Varius walau ia berada di sekolah ini nggak sampaisetahun. Apa jangan-jangan cowok itu operasi wajah? Bisa jadi!

Aduh... Jangandipikirkan deh! Lebih baik jawab tuh PR matematika. Argh! Belum lagi iangerjain PR Kimia yang ternyata sekongkol sama matematika. Benar-benar pusing!

Pintu kamarnyaterbuka. Dayat masuk ke kamarnya tanpa salam terlebih dahulu. Itu yang membuatIfy nggak suka sama kakaknya. Tapi, beruntung juga punya kakak ganteng kayakDayat. Banyak cewek lho yang berusaha memohon padanya agar salam dari cewek itubisa ia sampaikan ke Dayat. Bahkan Sivia pun pernah minta salam ke Dayat lewatdirinya.

“Lagi ngapain adikmanis?” Tanya Dayat seraya duduk di samping Ify.

Mulai deh Dayatmengganggu Ify. “Lagi kerjain PR.” Jawab Ify singkat.

Dayat tersenyumseraya mengacak-acak poni Ify yang dapat membuat Ify sebal bukan main. Ify yangsedang asli sebal bertambah sebal lagi. Kakaknya itu ternyata nggak ada bedanyadengan matematika. Sama-sama menyebalkan!

“Plis deh kak!Pergi sono! Gue bosen liat wajah lo.” Kata Ify.

“Hahaha.. Wajahganteng ini lo bosan. Makanya, cari pacar sana biar nggak jomblo.”

Dalam hati, Ifyberkata, ‘nggak nyambung! Kok malah lari ke pacar?’ Belakang-belakangan iniDayat sering menanyainya tentang apakah ia sudah dapet gebetan atau belum.Pasalnya, Ify sama sekali tidak pernah mengenalkan teman cowok yang lagi dekatdengannya ke Dayat ( Ngapain juga dikenalin? ). Makanya Dayat curiga.Jangan-jangan adiknya nggak normal lagi.

“Ya udah deh.Kerjakan tugas lo dengan baik. And remember, gue pengin sekali liat lo jalansama cowok. Masa’ adek gue yang cantik ini nggak laku? Kan jadinya malu gue.”

Ify cemberut.“Bukan nggak laku kak. Tapi tunggu waktunya saja.”

Siapa bilang Ifynggak laku? Banyak cowok yang naksir dengannya. Mulai dari teman MOSnya, temansekelasnya, teman lesnya, tetangganya, bahkan ada kakak kelas yang pernahnembak dia. Tapi Ify tolak dengan halus. Sok jual mahal menurut Sivia.

Tapi beneran deh.Kok sampai saat ini ia belum pernah merasakan jatuh cinta ya? Kagum sih pernah.Tapi nggak terlalu berlebihan. Ahh.. Sudah, sudah. Matematika Fy, matematika.Jangan pikirin yang lain selain matematika.

Tiba-tiba HPnyaberdering. Sivia menelponnya. Biasanya tuh cewek suka curhat di malam-malamseperti ini. Huh! Kalo begini ceritanya, kapan PRnya selesai?

***

Di malam yang sama.Debo sedang mengerjakan sesuatu yang mustahil ia kerjakan. Yaitu mengerjakantugas sekolah. Tumben ia rajin. Biasanya ia nyontek di teman. Tapi mungkin sajaDebo udah mengubah sikap dan perilakunya. Kan selagi masih ada kesempatan.

Tangannyamencoret-coret di atas kertas HVS. Nggak tau kenapa kertas itu bisa sampai ditangannya. Tugas matematika hampir selesai ia kerjakan. Jadi ia bisa istirahatsejenak sambil melakukan hobby yang paling langka yaitu mencoret-coret kertas.

Entah mengapa.Kertas HVS yang tadinya putih bersih kini membentuk sebuah lukisan. Lukisanyang termasuk bagus dari hasil coretan. Di lukisan itu terhambar seorang gadisyang sudah lama ia lupakan. Gadis yang pernah mengisi relung hatinya. Gadisyang sepantasnya ia lupakan dan berhasil ia lakukan.

Debo mengamatihasil karyanya dengan seksama.

“Hei! Apa kabar lo?Tau nggak, gue menyesal mencintai lo. Lo tau kan kesalahan lo? Karena itulahgue memutuskan meninggalkan lo. Eh nggak taunya, lo yang ngilang bak di telanbumi. Tapi tak apa. Lo telah tergantikan oleh sesosok gadis yang nggak taukenapa setiap harinya bikin gue tersenyum. Lo tau nggak, gadis itu sangat baik.Walau aslinya cerewet dan menyebalkan. Tapi gue suka!”

Dua tahun sudahkepergian cinta pertamanya. Ya, bisa dibilang gadis itu adalah cintapertamanya. Tapi bukan terakhir. Debo tersenyum seraya membelai lembut hasilkaryanya itu.

“Tapi, gue nggakyakin waktu itu lo salah. Mungkin saja gue yang salah paham atau.. Ah,sudahlah. Kenapa masa lalu itu kembali hadir lagi? Padahal gue udah menguburnyatanpa sisa.”

Matanya melirikpada bingkai foto yang terlihat kusam. Bingkai foto itu adalah rahasianya. Iaselalu menyembunyikan bingkai foto itu dari siapapun. Karena ada satu alasannyaia menyembunyikan bingkai foto itu.

“Dan buat lo, maafatas segala apapun yang pernah gue lakukan ke elo. Coba kalo lo nggak ada,mungkin gue udah nggak ada lagi di dunia ini.”

Dan... Ingatannyakembali pada sosok cowok yang tadi siang ia lihat. Seorang cowok yang menyimpansegudang misteri. Seorang cowok yang baginya tak asing lagi. Siapa dia?

***


TBC.....

Penasaran kan sama masa lalunya Debo??? Dan siapa cowok yang ada dibingkai itu????


Link notes ::

http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

Free Contact me ::
087864245325

Thankyou :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar