expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 08 Maret 2014

Forever Love ( Part 20 )

-Forever Love-

Author :: @uny_fahda1D



Part 20

.

.

.

Taksi itu melajudengan kecepatan sedang karena jalan yang dilalui taksi itu tak seramai dijalan besar lain yang ada di Surabaya. Di dalam taksi, Ify merasakan ada yanganeh dengan ajakan mendadak dari Rio. Hatinya merasakan kegelisahan. Ify takuthal buruk yang terjadi.

“Kak, dimana rumahkak Iyel?” Tanya Ify memberanikan diri.

“Ntar lagi kita maunyampe. Sabar aja ya..” Jawab Rio.

Semakin dekat tempattujuan mereka, semakin takut Ify melanjutkan perjalanan. Tampaknya perjalanankali ini sangat misterius, dan Rio nggak memberi tahu dimana alamat rumahGabriel yang sebenarnya.

Sampai di sebuahpemakaman yang sepi, dan taksi itu berhenti sampai disini. Rio turun dari taksidan membayarnya. Ify masih ada di dalam. Menatap pemakaman sepi di balik kacamobil. Ini rumah kak Iyel?

“Ayo Fy, turun.Katanya kamu mau ketemu kak Iyel.” Kata Rio.

Perasaan Ify makinnggak enak. Ify turun dan mendapati hanyalah tempat sepi yang di sampingnya adapemakaman. Tak ada satupun rumah yang berdiri di tempat ini.

“Kak.. Disini nggakada rumah, dimana kak Iyel? Nggak lucu kan kita ketemuan sama kak Iyel di dekatpemakaman.” Kata Ify takut.

“Nggak ada yanglucu, Fy. Ayo ikuti aku!” Kata Rio.

Mereka berjalanmemasuki pemakaman. Ada seorang Ibu tua yang sedang bersimpuh di ujung sana.Mungkin Ibu tua itu sedang berdoa kepada Tuhan agar arwah yang didoakannya itumasuk surga dan jauh dari api neraka. Ify mengikuti Rio dari belakang, danberhenti di sebuah kuburan lama yang tanahnya udah berumput.

Rio duduk disamping batu nisan diikuti Ify.

“Fy, baca nama dibatu nisan itu.” Suruh Rio.

Ify membaca sebuahnama di batu nisan itu. Seketika itu juga darahnya berhenti mengalir.Jantungnya berhenti berdetak. Nafasnya seperti sulit dihembuskan dan air mataingin sekali menyeruak keluar.

Gabriel Damanik

Itulah nama yangditulis pada batu nisan itu dan Ify merasakan mimpi buruk menjadi kenyataan.

“Kak.. Itu.. Itu..”

“Kak Iyel udah lamameninggal. Dia meninggal karena dia begitu frustrasi karena ternyata Mamanyaadalah seorang wanita yang nggak baik. Kak Iyel kecewa sama Mama. Teganya Mamamembuangnya di tempat yang sepi. Untunglah, ada wanita baik yang maumengurusinya.” Jelas Rio sedih.

Ify cukup paham apayang dijelaskan Rio. Tangan kanannya memegang batu nisan itu. Ingin sekali iaberteriak dan mengatakan kalo Tuhan tidak adil padanya.

“Kak.. I.. Iyel..Kak I.. Iyel udah ning..ninggalin I..Ify..” Isak Ify.

“Fy, kamu nggakapa-apa?” Tanya Rio merasakan bau-bau tak enak dari Ify.

Tangan itu terlepasdari batu nisan. Sekarang pikiran Ify sedang kacau. Setelah sekian lama iamenunggu, ternyata Tuhan sama sekali tak peduli dengan penantian lamanya.

Ify berdiri dansiap mengeluarkan semua emosinya.

“Tuhan jahat samaaku, kak. Jahat! Teganya dia pisahkan Ify dari kak Iyel! TUHAN EMAN JAHAT!!JAHAT!!”

Sebisa mungkin Riomenenangkan Ify. Tetapi Ify belum bisa tenang. Biarkan ia sendiri dan tidakingin diganggu oleh siapapun.

“TUHAN JAHAT!!TUHAN JAHAT!! KAK IYELL !!! KENAPA KAK IYEL MENINGGALKAN IFY??? MANA JANJI KAKIYEL UNTUK MENCARI IFY??!”

“Fy, tenang Fy,tenang. Kau jangan..”

“APA??” Bentak Ifymenatap Rio tajam. “KAU SENANG AKU MENDERITA? KAU SENANG MELIHATKU SEPERTIINI?? HAHAHAHA...”

“Fy.. Dengerin akudulu. Ada rahasia lain yang harus kau tau..”

“Cukup!” Ifymenarik nafas dalam-dalam dan mencoba menormalkan kembali pikirannya. “Kitakembali ke Bandung. SEKARANG!!”

“Tap..”

“Apa kurang jelas perkataanku,Mario?”

Melihat wajah marahIfy serta kesedihan yang menyertainya, Rio tidak berani membantah. Mungkin Ifybutuh waktu untuk menerima kenyaataan ini. Rahasia pertama udah terungkap.Dan...

Ada satu lagirahasia yang ingin ia katakan ke Ify. Namun tidak sekarang.

***

Setelah kepulanganmereka dari Surabaya, Ify lebih suka berkurung di kamar dan jarang ke luarrumah. Keluar kamar pun hanya dua kali atau tiga kali. Ify juga malas sekolah.Rio merasa berdosa melihat nasib Ify. Ingin sekali ia menceritakan kejadianyang sebenarnya, tapi Rio ragu untuk menceritakannya.

“Yo, sebaiknya lojelasin ke Ify. Apa lo nggak kasian sama dia?” Kata Cakka.

“Gue emang maukasih tau dia. Tapi gue ragu.” Jawab Rio.

“Ragu apa? Sampaikapan lo menyembunyikan semuanya dari Ify? Ingat Yo, Ify itu sama sekali nggakkenal sama Gabriel..”

Rio nggak bisabicara lagi. Cakka memang benar. Ia harus menjelaskan semuanya pada Ify.Tentang siapa ia dan siapa sebenarnya Gabriel.

“Gue ke kamarnyasekarang.” Kata Rio.

Sampai di pintukamar Ify, Rio membuka ganggang pintu itu. Syukurlah pintunya nggak terkunci.Disana Rio melihat Ify yang sedang duduk membelakanginya.

“Fy..” Kata Rio.

Ify tak bergemingmendengar suara Rio. Cewek itu masih setia menatap pemandangan kosong didepannya. Matanya merah dan sisa kesedihan terlihat jelas disana. Rio mendekatiIfy lalu duduk di samping Ify.

“Fy, ada sesuatuyang ingin gue kasih tau lo. Sesuatu yang penting.” Kata Rio.

Tangannya iarangkul ke pundak Ify. Menyadari hal itu, Ify langsung menghindar dari Rio. Iatak mau siapapun yang menganggunya.

“Pergi dari sini.Gue nggak butuh hal penting itu.” Kata Ify.

“Tapi Fy, halpenting itu termasuk rahasia yang belum lo ketahui. Dan lo seharusnya tau, losama sekali nggak kenal sama kak Iyel. Percayalah..”

Ify menatap Riotajam. “Gue cukup baik mengenal kak Iyel. Sekarang dia sudah pergi dan guemungkin akan menyusulnya.”

“Fy, janganberpikiran kayak gitu. Plis Fy. Dengerin penjelasan gue. Setelah itu lo maungapain gue nggak peduli. Terpenting, dari hati gue yang terdalam mengatakankalo sebenarnya gue sayang sama elo, Fy..”

Apa dia bilang? Riosayang sama gue? Bukannya dia hanya sayang sama pacarnya? Ify tak mau hatinyaterpengaruh sama perkataan manis Rio. Sekarang ia sudah menderita dan tidak maumenambah penderitaannya lagi.

“Lo mau jelasinapa?” Tanya Ify akhirnya dan membuat Rio tersenyum penuh kelegaan.

***

“Yo, ini semua gara-gara kamu!” Kata Gabriel, anaklaki-laki yang kira-kira berusia delapan tahun.

“Gara-gara aku? Memangnya aku kenapa?” Tanya anaklaki-laki yang berumuran sama dengan Gabriel.

“Itu, anak perempuan yang bernama Ify. Setiap hari diaselalu mencariku. Padahal aku nggak pernah kenal sama dia. Kamu kan yangpertama kali nyapa Ify? Aku yakin Ify mengira aku adalah kamu karena kitakembar!”

Rio tau saudaranya itu kesal. Keduanya emang kembar. Tapimemiliki sifat dan sikap yang berbeda. Gabriel pendiam dan nggak suka bergaul.Dan Rio cerewet, ceria dan suka bergaul. Biasanya Rio suka memanggil Gabrieldengan sebutan ‘kakak’ karena Gabriel yang duluan lahir dari perut sang Ibu.

“Ohh.. Anak perempuan yang ngegemesin itu? Kok dia ngirakakak adalah aku?” Tanya Rio.

“Mana aku tau. Pokoknya kamu harus mempertanggungjawabkan semua ini. Aku males bermain sama anak perempuan itu.” Kata Gabriel.

“Oke kalau begitu. Aku emang pengen berteman sama dia.”

“Tapi Yo, nanti Ify mengira kamu adalah Gabriel. Jadinggak mungkin kan kamu bilang ke Ify kalo sebenarnya namamu Rio?”

Iya, benar juga! Nyesel banget dulu Rio nggak sempatkasih tau namanya ke Ify. Jadi nama Gabriel deh yang Ify tau, bukan namanya.

“Gini aja, aku pake nama Gabriel ke dia. Biar dia panggilaku pake nama kakak. Kakak nggak keberatan kan?”

***

Entah bagaimanareaksi Ify sehabis mendengarkan pengakuan Rio. Tapi Ify percaya dengan ceritaitu. Selama ini, Rio nggak pernah membohonginya.

“Fy, kau tau kansekarang siapa kak Iyelmu?” Tanya Rio.

Ify menatap Riodengan tatapan yang lain dari biasanya. Diam-diam Ify memerhatikan wajah itu.Ify tak menyangka, ternyata Gabriel adalah saudara kembar Rio.

“Kau tau kanbagaimana sifat kak Iyel? Dia anak laki-laki berkacamata yang nggak sukaberteman sama siapapun. Kau masih ingat kan Fy dengan masa lalumu?”

Mulut Ify masihbelum bisa dibuka. Digerakkan sedikit aja nggak bisa. Rio nggak bisa menebakapa yang ada dipikiran Ify.

“Aku ingat masalalu kita, Fy. Yang paling aku ingat ketika kamu dikejar sama anjing galak.Terus kamu nangis karena sandalmu digigit sama anjing itu. Aku suka Fy samaekspresi ketakutanmu saat itu. Lucu banget. Dan kamu langsung memarahiku. Akusenang Fy ketika itu.”

Tiba-tiba tanganIfy bergerak, lalu menyentuh pundak Rio. Tubuhnya ia majukan sedikit ke Rio.Kini, jarak mereka hanya beberapa centi.

“Aku sedih Fy waktukamu bilang kamu akan pindah ke Bandung. Setelah kamu pindah, aku jadikesepian. Aku ingin mencarimu Fy tapi aku nggak bisa. Dan pada akhirnya..” Riotersenyum dan mengelus-elus rembut wajah Ify. “Dan pada akhirnya aku menemuimu.Disini, Fy. Dihadapanku. Ketika pertama kali aku disini, aku kaget Fy. Adacewek yang mirip kayak temanku dulu. Dan ternyata kamu memang teman kecilkudulu. Ify. Anak perempuan manis yang suka buat aku tertawa. Maaf Fy kalo akutidak jujur dari awal. Aku juga sengaja pacaran sama Zevana supaya buat kamucemburu. Waktu itu aku hanya menilaimu saja apakah kamu cemburu atau tidak,karena Ify kecil nggak suka ada anak perempuan yang berteman sama kak Iyel..”

Kini, senyummenghiasi bibir Ify yang telah lama tidak tersenyum. Ya, Ify ingat semua itu.Ify ingat masa lalunya yang cukup buat dirinya sebal sama Gabriel atau Rio. Jadi,apakah ini akhir dari penantiannya dan hasilnya berbuah manis?

“Fy, aku.. akunggak nyangka kalo kamu masih setia menunggu orang yang nggak pasti kapandatangnya. Aku salut sama kamu. Kamu bisa menjaga cintamu, dan cinta kita.”

Tangan Rio sekarangberada di pipi Ify yang basah karena air mata. Rio mengusap air mata itu. Airmata kebahagiaan.

“Fy, aku inginmendengar suaramu.”

Ify tersenyum lalumengalungkan tangannya di leher Rio. “Ify.. Ify.. Ify bingung mau ngomong apa.”Ucapnya.

“Aku tau, kamupasti bahagia.” Tebak Rio.

Tanpa Rio sadari,Ify memeluknya. Pelukan bahagia. Hari ini Ify sangat bahagia. Setelah sekianlama menunggu, orang yang ditunggunya datang. Ify bahagia sekali. Dan iabingung gimana caranya menunjukkan kebahagiaan itu di depan lekaki yang sangatdicintainya. Ya, Rio.

“Aku cinta kakak.Akhirnya kak Rio datang menemui Ify. Kenapa dulu kak Rio nggak ngaku aja kalonama kakak sebenarnya Rio? Kenapa harus pake nama kak Iyel?”

“Ya.. Kamu kanmasih kecil Fy. Ntar kamu nggak percaya kalo aku adalah anak laki-laki yangpertama kali kamu temui. Kamu terlalu terobsebsi sama nama kak Iyel. Jadinya yaaku pake nama kakakku. Dan kak Iyel nggak keberatan namaya dipinjam.”

“Hehehe.. Benarjuga kak. Makanya, sejak pertama kali Ify ketemu kakak, wajah kakak nggak asinglagi. Dan ternyata kakak adalah orang yang ditunggu Ify. Tapi awas lho kak, Ifymarah ni sama kakak gara-gara kakak nggak ngaku dari dulu.”

“Iya, maafin aku.”

Pelukan itubertambah hangat dan menjalar di darah mereka. Baik Rio maupun Ify sangatmenikmati pelukan kerinduan itu. Ya, mereka memang ditakdirkan bertemu. Setelahpelukan itu lepas, terjadi keheningan diantara keduanya.

Dan.. Sesuatu yangtak terhitungkan terjadi. Perlaha, bibir mereka mendekat dan mendekat. Ifymemejamkan mata. Tak tau apa yang harus ia lakukan. Begitupun dengan Rio.Namun, sesuatu yang bagaikan slow motion itu berakhir pada sebuah ciuman manisdiantara kedua bibir mereka.

Dari jauh, Cakka,Agni dan Zevana tersenyum bahagia menyaksikan adegan itu. Agni yang palingbahagia karena sahabatnya yang selama ini bersedih karena merindukan seseorangkini tak sedih lagi karena orang itu sudah ada bersamanya. Begitu pula denganZevana. Ia memang menyukai Rio. Tapi sejak mendengar cerita masa lalu Riotentang kisahnya dengan kisah Ify, hati Zevana jadi tersentuh dan bersemangatmenyatukan Ify dan Rio.

Mungkin suatu hariia bisa mendapatkan cowok baik hati seperti Rio.

***



Go To EPILOG (: (:


Link notes :: http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

Free contact me ::
087864245325

Thankyou (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar