expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 07 Maret 2014

Forever Love ( Part 19 )

-Forever Love-

Author :: @uny_fahda1D



Part 19

.

.

.

“Ciee Zevana.. Udahjadian sama cowok yang lo suka..” Goda Agni.

Kemarin, Rio dan Zevanaresmi menjadi sepasang kekasih. Entah ini sungguhan apa beneran,Agni tidak peduli. Terpenting ia harus melakukan sebuahtugas yang telah disusun Rio. Dan tugas itu dimulai dari hari ini.

“Hahaha.. Iya..Ntar gue traktir kalian, oke?” Kata Zevana.

Ify yang duduk disamping Agni berusaha untuk tidak peduli. Ia tau kemarin Rio jadian sama Zevanadan itu nggak berpengaruh dengannya. Ify memilih bersama dunia bacaannyadaripada mendengar ocehan Zevana tentan pacar barunya yang menurutnya sangatlebay.

“Sumpah Ag! Kak Rioso sweet banget. Lebih so sweetan dia daripada pacar lo.”

“Ah.. Nggakmungkin. Cakka lebih kecean daripada Kak Rio!” Kata Agni tak terima.

“No! Kak Rio gueyang lebih cakep daripada Cakka lo!”

“Ehh, beraninya yalo rendahin pacar gue dengan pacar lo!”

“Lo itu yang..”

“STOP!!!”

Agni dan Zevanaterdiam. Tampaknya, Ify sangat marah. Yaiyalah orang Ify yang lagi membacapelajaran diganggu sama Zevana dan Agni. Mana mungkin Ify bisa konsen bacanya.

“Kalian bisa diemnggak sih? Kalo kalian mau omongin pacar kalian, jangan disini. Ini tempatbelajar bukan tempat pamerin pacar masing-masing.” Kesal Ify.

“Iya.. Iya Fy..Sorry, lasing Zevana tuh yang pertama kali pamerin pacarnya..” Kata Agni.

“Eh, dia Fy yangpamerin duluan, bukan gue!” Kata Zevana.

“Dia Fy.. Bukangue..”

“Udah-udah!Terserah kalian.” Kata Ify lalu meninggalkan kelas.

Dari jauh, Agni danZevana menatap Ify dengan tawa kecil. Ify.. Bertahanlah! Ke depan nanti, kaupasti tau keajaiban yang muncul, yang bisa mengobati rasa sakit yang kau alamiselama ini.

***

Di perpustakaan,Ify tambah nggak konsen. Entah mengapa banyangan Rio nggak bisa hilang daripikirannya dan menari-nari demi mengilangkan kekonsenannya.

“Aishh.. Kenapa guemikirin cowok itu? Sadarlah, Fy! Dia bukan kak Iyel, dan ngapain juga berharapkalo dia itu kak Iyel? Tapi, kenapa gue ngerasa ada hal aneh ya dari dia?”

Tanpa unsur ketidaksengajaan, mata Ify bertemu dengan mata cowok yang lagi dipikirkannya. Rio?Sedang apa dia di perpustakaan? Rio tersenyum menyapa Ify dan Ify merasasalting melihat senyuman itu.

Jangan! Janganbilang kalo gue..

Suka sama Rio?

“Hai Fy! Bolehduduk disini?” Sapa Rio.

“Ng.. Boleh.” JawabIfy. Ia berusaha menyembunyikan kesaltingannya.

Sejak mimpiburuknya itu, Ify lebih pendiam dan jarang ngomel-ngomel seperti biasa. Ifyjuga sedikit sopan dengan Rio. Semisal memanggil Rio dengan sebutan ‘kakak’karena Ify tau umur Rio lebih tua darinya.

“Mmm.. Kamu pernahjatuh cinta sama siapa aja?” Tanya Rio.

Pertanyaan macam apaitu? Batin Ify. “Pernah.” Jawab Ify singkat.

“Ooo..”

Sampai detik ini,Ify masih penasaran sama sosok Rio yang sama seperti sosok Gabriel kecil. KataRio, Gabriel sebentar lagi akan menemuinya? Tau apa dia tentang Gabriel?

“Mmm.. Kak..” KataIfy.

“Hmm..”

“Kak Rio kenal samaKak Gabriel ato Kak Iyel?” Tanya Ify, dan semoga jawabannya memuaskan.

Rio beralih menatapwajah Ify yang penasaran. “Apa kamu ingin tau?” Tanyanya.

“Ya! Aku ingintau.”

“Kamu pasti kagetFy kalo aku cerita tentang Gabriel.”

“Kaget? Kagetapanya? Jadi Kak Rio kenal sama Kak Iyel? Kalo gitu, dimana Kak Iyel? Apa diamasih ingat Ify? Apa Kak Iyel sahabat Kak Rio?”

Rentetan pertanyaankeluar dari mulut Ify. Tentu Rio nggak bisa menjawabnya. Ia lebih memilih untukdiam dan lanjut ke bacaannya.

“Kak! Jawabpertanyaan Ify!” Kata Ify.

“Ma.. Maaf Fy, akunggak bisa jawab.” Kata Rio.

“Kenapa? Apa yangsebenarnya terjadi sama Kak Iyel? Jangan bilang kalo Kak Iyel sudah mati danmimpi buruk Ify jadi kenyataan!”

Rio sedikit kagetdengan ucapan Ify barusan. Tapi disembunyikannya rasa kagetnya itu. Mimipiburuk itu mungkin bisa jadi kenyataan, tapi mimpi buruk itu juga bisa berujungkebahagiaan.

“Baiklah. Kak Rioemang nggak kenal sama Kak Iyel. Oke. Ify nggak akan bertanya lagi sama kakak.”

Setelah mengucapkankalimat itu, Ify meninggalkan perpustakaan dan bingung mau kemana. Di kelasnggak tenang, di perpus nggak tenang, di kamar mandi aja deh biar sepi.

“Kau akan tau yangsebenarnya, Fy..” Kata Rio tersenyum menyaksikan kepergian Ify dari tempat ini.

***

Usaha gadis kecil bernama Ify itu berhasil. Setelahsekian lama mencari orang yang dicarinya, akhirnya Ify menemukan orang itu yangsedang membaca buku. Tapi penampilan orang itu sedikit berbeda. Orang itumemakai kacamata dan wajahnya sama sekali tidak menampakkan keceriaan.

“Hai!” Sapa Ify kepada anak laki-laki itu.

Anak laki-laki yang sedang membaca itu heran melihatgadis kecil yang tersenyum malu-malu ke arahnya.

“Kamu siapa?” Tanyanya.

Ify sedikit kecewa dengan pertanyaan dari anak laki-lakiitu. “Aku Ify, kita kan pernah ketemu. Masak kamu lupa?”

“Oh, gitu ya?” Kata anak laki-laki itu lalu melanjutkanbacaannya.

“Mmm.. Nama kakak siapa?” Tanya Ify.

“Gabriel, boleh panggil aku Iyel.”

Akhirnya aku tau siapa namanya! Girang Ify dalam hati. Iatak sabaran menceritakan kejadian ini sama Mama.

“Kak Iyel.. Hehehe.. Kak Iyel mau jadi teman Ify ya?”Tanya Ify.

Anak laki-laki berkacamata yang bernama Gabriel merasatidak nyaman ada gadis kecil di sampingnya. Memang, Gabriel lebih sukamenyendiri dan nggak suka bermain layaknya anak-anak.

“Kak Iyel suka baca buku?” Tanya Ify.

“Suka. Aku pergi dulu ya, dan kamu pulang saja, nantikamu dicariin sama mama kamu.”

Beda banget ketika ia bertemu Gabriel pertama kali.Ketika itu, Gabriel tampak ceria bermain bersama teman-temannya. Tapi sekarang,Gabriel berubah jadi sosok pendiam dan membenci keramaian.

Ah, nggak apa-apa. Yang penting aku udah tau siapanamanya.

***

Gabriel. Ifytersenyum mengingat masa lalunya. Ia merasa, ada dua sifat Gabriel. Pertama,Gabriel yang ceria, dan kedua Gabriel yang pendiam. Ify jadi bingung. Apa waktuitu ia salah orang? Kayaknya nggak mungkin. Kalo salah orang, harusnya namanyabukan Gabriel. Jadi nggak mungkin dong salah orang.

Layar laptopnyamenampilkan tampian twitter. Disana twit Zevana yang banyak. Anak itusepertinya lagi on. Disana ada beberapa twitt Zevana yang menurutnya sangatlebay.

Huaa.. Kak Rio emang kece! Gak nyangka gue bisa jadipacarnya

Sumpah! Rugi banget deh cewek yang nolak cinta Kak Rio,dan rugi banget orang yang nggak mempedulikan kebaikan Kak Rio

Kira-kira, Kak Rio cinta gak ya sama gue? Kalo dia cumamempermainkan gue, gue gak ikhlas! Kak Rio adalah milik gue dan nggak adasatupun cewek yang bisa menggantikan posisi gue di hati Rio

Lama-lama bosentwitteran. Ify jadi nggak nafsu gara-gara baca twit Zevana. Lalu Ify beralihmembuka facebook. Disana pemberitahuaannya hanya sedikit. Dan kalian tau? Diberanda bertebaran status-status Zevana tentang pacar barunya.

“Aishh.. KenapaZevana- Zevana aja yang muncul?” Dumel Ify.

Ada sebuah statusRio yang ditunjukkan ke Zevana. Ify akui. Rio sangat so sweet dan banyak cewekyang cemburu sama Zevana.

Mario Stevadit Haling

Zeva, kamu jahat deh sama aku ):

Zevana Arga Ane

Jahat? Jahat kenapa Yo? Aduh..

Mario Stevadit Haling

Iya, kamu emang jahat karena wajah cantikmu itu selaluaja gangguin pikiranku, bikin aku ingin cepat-cepat ketemu kamu..

Zevana Arga Ane

Ihh.. Rio mah.. Malu jadinya aku..

Hati Ify terasapanas membaca status serta komenannya itu. Astaga! Kenapa gue jadi nggak sukakayak gini? Zevana kan pacar Rio, pantaslah mereka mesra-mesraan di facebookmaupun bertemu langsung.

Ada juga statuslain. Ify membacanya dan tak sadar ada sebuah rasa wajar yang dirasakan olehseorang cewek pada umumnya. Ketika melihat cowok yang kita sukai gandengantangan sama cewek lain.

Cemburu?

Mario Stevadit Haling

Kamu punya HP?

Zevana Arga Ane

Yaiyalah punya! Zaman sekarang gak punya HP, kudet banget.Emangnya kenapa sih Yo?

Mario Stevadit Haling

Aku berharap, di HP kamu gak ada tombol spasinya

Zevana Arga Ane

Lho? Emangnya kenapa Yo? Kamu mulai aneh nih..

Mario Stevadit Haling

Mau tau kenapa?

Zevana Arga Ane

Iyalah Yo...

Mario Stevadit Haling

Supaya tidak ada jarak diantara kita, hehe :D

Zevana Arga Ane

Ihhh.. Sukanya ngegombal

Mario Stevadit Haling

Jangan marah ya sayang, biasanya cewek suka lhodigombalin..

Secara reflekstangan Ify langsung mematikan laptop itu. Hatinya saat ini campur aduk.Mengingat status-status tadi, hati Ify makin panas dan ingin menghapus semuastatus-status itu.

“Fy.. Kau kenapasih? Apa kau cemburu? Hei! Masih ada kak Iyel, ingat, masih ada kak Iyel..”Hibur Ify pada dirinya sendiri.

Bagaimanapuncaranya untuk menghibur diri, rasa cemburu itu nggak mau hilang darinya. Ifysemakin gelisah. Baru kali ini ia merasakan perasaan cemburu kepada seseorangyang tak lain adalah sahabatnya sendiri!

“Aku.. Aku cemburu?Tidak! Ini semua nggak boleh terjadi. Ayolah Fy, jadilah Ify yang cuek dan takpeduli dengan cowok..”

Dan perasaancemburu, gelisah dan lainnya berkumpul menjadi satu menemani sisa-sisa hariini. Menemaninya hingga malam menyapanya.

***

Esoknya, tepatnyadi ruang makan, Ify merasakan badannya kurang sehat karena semalaman ia kurangtidur. Ify masih memikirkan perasaan yang sangat dihindarinya itu. Tapi,perasaan itu nggak mau pergi. Ditambah lagi, jantung yang sedikit berdetaklebih cepat ketika melihat cowok itu di meja makan.

“Fy, lo kenapa sih?Kenapa sih lo nggak berani menatapnya? Kenapa seakan-akan lo malu bertemudengannya?” Kata Ify.

Ify duduk di kursiyang sudah disediakan dan mencoba bersikap wajar. Wajahnya ia tundukkan dan takberani ia angkat. Sepertinya Gina mengetahui ketidakberesan dalam diri Ify.

“Kamu kenapasayang? Kok wajahmu pucat gitu ya?” Tanya Gina.

Dengan berat Ifymengangkat wajah dan melihat Rio yang sedang menatapnya. “Ng... Ify kurangtidur, Ma.” Jawab Ify lalu menundukkan wajahnya lagi.

“Kok bisa? Kamumikirin apa sampai-sampai kamu kurang tidur? Mikirin Gabriel?”

Kembali Ifymengangkat wajahnya. Sedikit kaget dengan pertanyaan Mama barusan. “Nggak kokMa.”

Memang benar. Ifynggak memikirkan Gabriel karena pikirannya terlalu lelah gara-gara rasa cemburuyang datang tiba-tiba ketika membaca status Rio dan Zevana.

“Ya udah, habis inikamu berangkat ya sama Rio.” Kata Gina.

Anehnya, Ifymengangguk dan Rio nggak keberatan. Ify heran sama Rio. Seharusnya kan Rionganter pacarnya, bukan dirinya!

“Ng.. Kak.. Kok kakRio nggak sama Zevana?” Tanya Ify ketika mereka hendak berangkat.

“Ya.. Nggak apa-apakan. Kan Mamamu yang nyuruh kamu berangkat sama aku? Jadi ya nggak boleh kanbantah Mamamu? Lagipula, Zevana bisa berangkat sendiri. Kamu kan nggak bisa?”

Ada rasa bahagiamenjalar di tubuh Ify. Ternyata Rio perhatian juga padanya. Meski Rio udahpunya pacar, Rio masih mau memerhatikannya dan nggak takut dibilang selingkuhsama orang. Toh juga ia dan Rio bisa dianggap adik kakak. Jadi orang-orang nggakcuriga.

‘Oh, apa aku sukasama kak Rio? Apa kak Iyel bisa aku lupakan?’ Tanya Ify dalam hati.

***

“Ag, gue maucurhat.” Kata Ify.

Saat ini, ia danAgni berada di taman dekat rumah Agni. Disini nggak ada Zevana. Mungkin Zevanasama Rio. Ify sudah bisa menebaknya.

“Curhat apa? Lo kokaneh gitu ya Fy? Sejak kedatangan kak Rio, lo berubah total.” Kata Agni.

Ify menopangdagunya sambil memejamkan mata. Lalu ia buka matanya dan siap menceritakansemua masalah yang dialaminya.

“Kak Rio bagi gueaneh Ag. Dia kayak kak Iyel. Tapi dia bukan kak Iyel.” Kata Ify.

Agni tersenyumpenuh misteri. “Mungkin saja dia orang yang selama ini lo cari.” Ucapnya.

“Lo yakin? Tapi diabukan kak Iyel, Ag. Bukan!” Bantah Ify.

“Tadi kan guebilang mungkin. Kalo dia bukan orangnya ya nggak apa-apa.”

Angin sore menerparambutnya. Ify merasakan sejuta kesejukan dari lewatan angin itu. Andai hatinyajuga bisa ikut sejuk dan damai, tanpa ada masalah yang membuatnya pusing.

“Sepertinya..Sepertinya gue suka sama kak Rio.” Kata Ify jujur.

Tentu Agni kaget.Ify suka Rio? Hei! Baru kali ini Ify mengaku kalo dia suka sama cowok. Dariwajah Ify, ucapan tadi menyiratkan sebuah kebenaran. Mungkin saja Ifybenar-benar menyukai Rio.

“Serius? Terus, loapain kak Iyel?” Tanya Agni.

Sejak kedatanganRio di rumahnya, bayangan Gabriel sedikit menghilang dari pikirannya. Ify juganggak tau mengapa cowok yang telah lama dinantinya bisa tergantikan oleh cowokasing yang sekarang ini pacaran sama sahabatnya sendiri.

“Gue nggak tau, Ag.Gue merasa kak Iyel udah nggak berarti lagi buat gue. Sudah lama gue menunggudan hasilnya sia-sia.” Ify terdiam sebentar dan menatap langit sore yang mulaigelap. “Jujur, gue pengen punya cowok yang menyayangi gue. Gue pengen kayak eloAg. Punya cowok baik yang sayang sama elo. Tapi karena kak Iyel, keinginan gueitu gue pendam dan masih setia menunggu kedatangannya. Mungkin, ini akhir daripenantian gue. Gue capek Ag nunggu kak Iyel. Tapi sayangnya kak Rio udah punyapacar. Gue bingung Ag apa yang harus gue lakukan.”

“Lo cewek baik, Fy.Gue yakin setiap keinginan lo pasti terkabul. Lo udah banyak nolong gue Fy.”

“Terkabul? Apa guebisa hancurin hubungan sahabat gue sendiri? Jujur Ag, gue nggak suka liatmereka pacaran. Gue cemburu Ag baca status-status mereka. Apa sebelumnya lopernah liat gue cemburu karena cowok?”

Intonasi darisetiap perkataan Ify ditekankan dan gaya bicara Ify menggambarkan kalo iasedang emosi. Agni jadi bingung mau bicara apa.

“Kalo lo suka samaRio dan bisa melupakan kak Iyel, lo bilang aja ke dia. Jangan takut Zevanabakal benci lo.” Kata Agni akhirnya.

Ify terdiam. Nggakmungkin ia sekenanya merusak hubungan orang. Ia tau, ia nggak suka melihatmereka berdua, tapi Ify tau diri.

Sekali lagi, Riobukan Gabriel. Dan cowok seperti Rio bukan menjadi masalahnya. Penantiannyaselama ini haram ia hentikan. Anggap aja ini sebuah cobaan kedua setelah Cakka.

“Nggak. Penantiangue nggak akan berakhir begitu aja. Gue akan tetap menunggu kak Iyel,selamanya!” Tekad Ify.

***

Mulai detik ini,Ify kembali menata kehidupannya yang sempat rusak. Ify mulai ceria, ramah dansikapnya yang seperti Ify dulu. Teman-temannya pada senang melihat Ify yangpendiam berubah menjadi Ify yang ceria.

“Gue harus bisa!C’mon, Fy! Anggaplah Kak Rio sama Zevana hanyalah cobaan kecil.” Tekad Ify.

Pagi hari, Ifytersenyum menyapa Mama, Papa, Rio dan Mbak Osa. Wajah Ify tampak semangat,segar dan ringan tanpa beban. Ify menyapa Rio walau sejujurnya rasa yang harusia hilangkan itu masih ada di hatinya.

“Hai kak! Nggak kerumah Zevana?” Sapa+Tanya Ify.

“Iya, ntar. Wah, losekarang udah berubah ya. Makin cantik dan semangat. Gitu dong Fy, jangan sedihterus. Kalo lo kayak gini kan gue enak ngelihatnya.” Kata Rio.

Ify tersenyum kecilmendengar komentar Rio. “Iya, kak. Dan Ify kembali pada penantian Ify yangsempat berakhir. Doain Ify ya kak supaya kak Iyel cepat datangin Ify.”

“Ng.. Iya, Fy.”Kata Rio.

‘Begitu setianya losama Gabriel, Fy.’ Batin Rio.

“Ohya kak, Ify mauke rumah temen dulu. Kak Rio..”

“PAGI YOOO !!”Teriak suara seorang cewek.

Baik Rio maupun Ifykaget mendengar teriakan itu. Ah ya, Zevana! Senyum Rio mengembang melihatkekasihnya yang datang. Sementara Ify juga tersenyum walau rasanya sulitdilakukan dihadapan Zevana dan Rio.

“Teriakan lo kerasbanget. Sakit telinga gue. Eh, harusnya gue yang ke rumah lo, bukan lo yang kerumah gue.” Kata Rio.

Zevana tertawa.“Hahaha.. Kan sekali-kali nggak papa. Oh, hei Fy! Gimana kabar lo? Kayaknya loudah berubah lagi nih jadi Ify yang dulu. Ciee.. Apa neng Ipy lagi naksir samaseseorang nih..”

“Nggak kok Zev. Guemasih setia nunggu kak Iyel. Ya udah, gue pergi dulu.”

Kedua kaki Ifymeninggalkan rumah itu. Namun, hatinya yang sempat kembali tenang dan tanpabeban kembali lagi menjadi sakit ketika melihat sepasang kekasih itu bahagia.Oh, ternyata, beban itu belum hilang.

Sementara Zevanadan Rio berbisik-bisik.

“Kak, apa kakakyakin dengan rencana ini? Ify nggak bakal cemburu kak sama aku. Dia terlalusetia menunggu kak Iyel.” Kata Zevana pelan.

“Zev, biarkan aja.Aku juga bingung. Udahlah, jalanin aja. Kalo hasilnya nihil, gue akan jelasinsemua ke Ify yang sebenarnya.” Kata Rio.

***

Sebulan sudahberjalan. Penantian Ify belum juga berhenti sampai disitu. Namun, ada satuhambatan yang menghalangi penantiannya. Yaitu Rio.

Cowok itu emangbaik. Bahkan sangat baik. Sehingga penantian itu seperti tak berarti lagi. Rasacemburu melihat mereka bahagia juga tak hilang dari hatinya. Ify begitu lemahmenghadapi cobaan yang satu ini.

“Tuhan... Apa yang harusaku lakukan? Aku akui. Aku emang suka sama kak Rio. Dan perasaan itu nggak bisaaku hilangkan. Tapi.. Bagaimana dengan penantianku? Apa penantian panjang ininggak berbuah apa-apa? Apa sebaiknya aku memilih jujur ke kak Rio kalosebenarnya aku suka padanya? Tapi nggak mungkin juga. Zevana pasti marah. Ahkak Yel.. Cepatlah datang..”

Malam hari yangsedikit mendung karena bintang-bintang nggak bertebaran seperti biasanya. Bulanpun tertutupi awan hitam. Ify memandangi langit gelap seakan-akan mencari jawabandisana.

“Apa yang harus akulakukan? Apa yang harus aku lakukan? Rasa ini sangat berbeda dari biasanya. Danrasa ini sulit untuk dihilangkan dan sakit jika dipendam. Oh, apa yang harusaku lakukan?”

Nggak tau kenapaIfy ingin sekali mengunjungi kamar Rio. Ada rasa rindu yang mengganggunya.Belakang-belakangan ini Rio sering tidak ada di rumah dan Ify gelisah tidakbertemu Rio.

“Oh, apa aku harusmenemuinya?”

Disini, Ify beradadi depan pintu kamar Rio. Perlahan, Ify membuka ganggang pintu itu danmendapati Rio yang tertidur pulas di kasur. Ify tau Rio sangat kelelahan.

“Kak Rio..” LirihIfy. Ia mendekati Rio serta memerhatikan wajah yang tetap tampan walau saattertidur.

“Kak.. Kenapa Ifyberharap kalo kakak adalah kak Iyel? Kalo kakak adalah kak Iyel, seharusnyakakak nepati janji kakak, bukan pacaran sama cewek lain.”

“Kak, wajah kakakmirip banget kayak kak Iyel waktu kecil. Senyum, tawa kakak, mirip bangetseperti senyum dan tawa kak Iyel waktu kecil.”

“Kak, Ify suka samakakak. Apa karena wajah kakak yang mirip kayak kak Iyel yang membuat Ify sukasama kakak?”

Tak terasa, airmatanya menetes membasahi pipinya. Ify menangis dalam diam sambil memegangtangan Rio.

“Kak.. I.. Ify sukasa..sama kakak.. Apa sebaiknya Ify akhiri penantian ini? Ify tau, perasaan inilain. Ify nggak pernah ngerasain perasaan ini sebelumnya. Oke. Mungkin perasaanini pernah Ify rasakan ketika Ify suka sama kak Cakka. Tapi Ify bisa kakberhenti menyukai kak Cakka dan merelakannya buat Agni. Tapi kakak.. Ify nggakbisa menghapus perasaan Ify buat kakak..”

Cukup lama Ifyberbicara sendiri di kamar ini dan ia rasa sudah cukup. Terakhir, Ify menciumpipi Rio seakan-akan Rio adalah Gabriel.

“Kak.. Ify sukasama kakak..” Kata Ify lalu pergi meninggalkan kamar Rio.

‘Aku harus membuatsuatu keputusan.’ Batin Ify.

***

Hari ini hariMinggu. Sekolah diliburkan seperti biasa. Ify bangun dengan kantung mata yangtebal. Kalo diperhatikan, Ify seperti habis menangis.

“Lho Fy? Kok lojadi berubah lagi? Ada apa?” Tanya Rio yang sedang duduk di sofa sambil memakankentang goreng yang baru digorengnya tadi.

Ify tidak menjawabpertanyaan Rio. Tatapannya terfokus menatap Rio, dan cairan bening itu keluardari matanya saat menatap Rio.

“Fy, ada apa?Kenapa lo natap gue kayak gitu?” Tanya Rio.

Entah darimana dimulai, Ify langsung memeluk Rio dan menangis. Awalnya Rio kaget, namun iamencoba biasa dan balas memeluk Ify.

“Kak! Kakak emangjahat! Kakak yang buat Ify kayak gini! Ify jadi gila sekarang kak. Pokoknya,Ify mau kakak menjadi kak Iyel! Kakak adalah kak Iyel, titik! Ify capek pikirinsemuanya. Dan kakak harus nepatin janji kakak ke Ify!” Isak Ify bercampuremosi.

Namun Rio takmempedulikan semua itu dan memilih mengeratkan pelukannya. Mungkin, inilahwaktu yang tepat untuk menceritakan semuanya pada Ify, karena Rio sudah taktahan lagi melihat Ify menderita karenanya.

“Fy, kamu inginbertemu kak Iyel?” Tanya Rio. Cowok itu berusaha menahan kesedihan ketikamulutnya mengucapkan nama ‘Iyel’ atau ‘Gabriel’.

“Kak Rio kenal kakIyel?” Tanya Ify.

“Ya. Jadi kamu mauketemu dia?” Tanya Rio sekali lagi.

Ify melepaskantubuhnya dari pelukan Rio dan menatap Rio dengan sejuta pertanyaan. “Jadi, kakRio bukan kak Iyel? Kak Iyel teman kak Rio?” Tanyanya.

“Ntar kamu tau.Kalo kamu mau ketemu dia, ayo ikut aku. Secepatnya kita beli tiket kereta apike Surabaya.”

***



TBC....

Link notes :: http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

free contact me ::
087864245325

Thankyou (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar